MAKALAH
Disusun oleh:
160421230009
Dosen Pembimbing:
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2023
DAFTAR ISI
BAB I ...................................................................................................................... 1
BAB II.................................................................................................................... .1
BAB I
PENDAHULUAN
disebabkan oleh spesies jamur yang disebut Candida dan yang paling utama adalah
Candida Albicans. Kolonisasi jamur tersebut paling sering terjadi pada lidah, palatum, dan
mukosa bukal. Kandidiasis pada mulut adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh
Candida albicans merupakan spesies yang paling sering ditemukan di rongga mulut
keadaan sehat atau terinfeksi. Namun, beberapa tahun ini beberapa penelitian juga
membuktikan bahwa adanya invasi dan insidensi kandidiasis yang dipengaruhi oleh C.
glabrata, C. tropicalis, dan C. krusei. Hal yang penting untuk dapat membedakan candida
yang tidak merugikan dan candida yang dapat menimbulkan infeksi. Candida yang tidak
merugikan dapat ditemukan sejumlah 80% pada individu yang sehat. Keadaan dimana
candida tersebut menjadi patogenik terjadi karena adanya faktor-faktor predisposisi yang
mempengaruhinya dan melemahkan pertahanan imun host. Pada ilmu kedokteran gigi
kelainan sistemik.
pertahanan lokal dan sistemik, antara lain penurunan jumlah sekresi saliva, penurunan
imunitas seluler dan humoral, penyakit mukosa lokal atau penggunaan antibiotik spektrum
luas dan agen imunosupresif, yang juga merupakan beberapa faktor predisposisi yang
memicu timbulnya penyakit ini Sebagian besar kandidiasis oral disebabkan oleh C.albicans
2
(CA), meskipun dapat juga disebabkan oleh oleh non-candida albicans Candida (NCAC)
yang mempunyai jenis manifestasi klinis yang sama, yaitu erythyema candidiasis,
leukoplakia. Perbedaaan hanya pada sifat invasif masing-masing spesies dan respon
candidiasis (thrush) merupakan infeksi jamur paling sering terjadi pada bayi dan anak-
anak.(3)
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Definisi
Kandidiasis oral adalah suatu penyakit pada mukosa rongga mulut yang
disebabkan oleh Candida yang merupakan jamur yang paling sering menginfeksi
tubuh manusia.2
pencernaan dan vagina, jamur ini dapat berubah menjadi patogen jika terjadi
perubahaan dalam diri pejamu. Perubahan yang terjadi pada pejamu tersebut dapat
bersifat lokal maupun sistemik. Lesi kandidiasis ini dapat berkembang di setiap
rongga mulut, tetapi lokasi yang paling sering adalah mukosa bukal, lipatan mukosa
dan sekitar 30% sampai 50% manusia memiliki organisme ini. Terdapat banyak
Klasifikasi dari oral kandidiasis dibagi menjadi primer dan sekunder. Oral
kandidiasis primer (group 1) terdiri dari infeksi akut yaitu pseudomembranous dan
denture stomatitis, median rhomboid glossitis. Yang terakhir adalah lesi primer
keratin yang terinfeksi oleh candida yaitu leukoplakia,lichen planus, dan lupus
erythematous.1
4
II.2 Epidemiologi
produktif. Pada penelitian ini usia terbanyak padakelompok 35-44 tahun sebesar
terjadi pada kelompok usia 35 tahun dibanding usia yang lebih muda, hal ini
disebabkan karena sel limfosit T banyak diproduksi di timus terutama pada usia
remaja yang kemudian mulai mengalami involusi pada usia dewasa. Pada penelitian
ini subjek penelitian banyak terdapat pada kelompok pria sebesar 66,7%. Sesuai
penelitian kohort prospektif di Amerika Serikat pada awal tahun 1990, kejadian oral
candidiasis pada pria sedikit lebih tinggi dari wanita. Pekerjaan yang paling banyak
ditemui pada penelitian ini adalah supir, ibu rumah tangga dan swasta masing
Sekitar 54% orang yang menggunakan gigi tiruan lepasan menderita kandidiasis
oral. Thrush terjadi pada 1%-37% bayi sehat. Secara keseluruhan 15%-60% pasien
kanker dan lebih dari 90% pasien AIDS dapat menderita kandidiasis oral (Lyu dkk.,
2016). Dilaporkan oleh Nur’aeny dkk (2017) bahwa di RS. Dr. Hasan Sadikin.
Bandung selama kurun waktu tahun 2010-2014 jumlah penderita kandidiasis oral
pasien rawat jalan dan pasien rawat inap dengan jenis kelamin pria sebesar 69,3%,
jenis kelamin wanita sebesar 30,7%, pasien berusia kurang dari 18 tahun sebesar
20,5%, pasien berusia 18 tahun sampai kurang dari 60 tahun sebesar 65,3%, dan
II.3 Etiologi
oral seperti, candida albicans, candida tropicalis, candida krusei, candida parapsilos,
dancandida guilliermondi. Dari kelima tipe tersebut, Candida albicans adalah yang
paling sering terdapat pada kavitas oral. Candida albicans merupakan fungi yang
menyebabkan infeksi opurtunistik pada manusia. Salah satu kemampuan yang dari
Candida albicans adalah kemampuan untuk tumbuh dalam dua cara, reproduksi
dengan tunas, membentuk tunas elipsoid, dan bentuk hifa, yang dapat
meningkatkan misela baru atau bentuk seperti jamur. 1 jamur menyerang mukosa
hanya ketika ada perubahan dalam lingkungan mulut atau gangguan umum dari
Dalam keadaan lingukngan yang tidak seimbang dari oral cavity, jamur
candida terbawa oleh saliva dan attachment dari hifa candida yang lemah akan
hancur dengan adanya aliran saliva. Saliva pada individu yang sehat terdiri dari
polypeptide dan anti candida yang menghambat pertumbuhan yang terlalu cepat
dari populasi candida. Oleh karena itu, kerusakan apapun dari kelenjar saliva dapat
Proses evolusi dapat diamati dalam siklus hidup jamur dimorfik Candida
dan khususnya pada C. albicans. Transformasi morfologi beralih dari jamur bersel
tunggal ke pseudo-hifa dan true hifa. Dalam kondisi lingkungan rongga mulut yang
seimbang, Candida spp. mengapung pada saliva dan jamur candida yang lemah
akan rusak oleh aliran air liur. Air liur pada orang sehat terdiri dari agen antimikroba
6
yang berbeda termasuk laktoferin, lisozim, peroksidase, polipeptida kaya histidin
Candida. Oleh karena itu, setiap kerusakan kelenjar ludah dapat menyebabkan
sel jamur Candida dan perlekatan antara sel jamur dan reseptor jaringan mukosa
host diakui sebagai potensi patogen yang dapat menyebabkan adhesi, kolonisasi
kuman. Tapi C. albicans adalah satu-satunya spesies yang mampu bertahan hidup
pada suhu 45°C. Kemampuan true hifa pada jamur dimorfik Candida adalah faktor
patogen yang efektif. True hiva tahan terhadap fagositosis, dan merupakan bentuk
jamur invasif dan memiliki kekuatan adhesi yang signifikan. Selanjutnya, true hiva
hifa dengan penetrasi yang mudah melalui sel jaringan host. Jadi, dalam kondisi
kaya nutrisi, bentuk jamur Candida muncul sementara dalam kekurangan nutrisi
yang dapat diakses, hifa sejati adalah bentuk dominan dari genus Candida
Adapun faktor resiko yang mempengaruhi dari infeksi dari kandidiasis oral
yaitu,
aerobik maupun anaerobik. Selain itu jamur kandida mempunyai faktor-faktor yang
mempengaruhi adhesi terhadap dinding sel epitel seperti mannose, reseptor C3d,
mannoprotein dan Saccharin. Sifat hidrofobik dari jamur dan juga kemampuan
adhesi dengan fibronektin host juga berperan penting terhadap inisial dari infeksi
ini. 1
7
II.4.2 Faktor Host
• Faktor lokal
yang spesifik.
resiko dari infeksi kandidiasis oral. Hal ini disebabkan tersupresinya imunitas
jamur ini.1
• Faktor sistemik
flora lokal oral sehingga menciptakan lingkungan yang sesuai untukjamur kandida
Secara umum presentasi klinis dari kandidiasis oral terbagi atas lima bentuk:
dibagi menjadi primer dan sekunder. Oral kandidiasis primer (group 1) terdiri dari
rhomboid glossitis. Yang terakhir adalah lesi primer keratin yang terinfeksi oleh
• Kandidiasis pseudomembranosa
(oral candidiasis). Bentuk penyakit ini adalah yang paling umum di individu
dengan penyakit dasar yang parah kondisi seperti diabetes mellitus yang tidak
9
terkontrol dengan baik, leukemia, dan infeksi HIV / AIDS. Hal ini ditandai
eritematosa yang bisa mengeluarkan sedikit darah. Plak terdiri dari bahan
nekrotik, sel epitel deskuamasi, fibrin, sel jamur dan hifa, sisa makanan, dan
bakteri.8
pengecapan
Differential diagnosis: white coated tongue, thermal and chemical burns, lichenoid
• Kandidiasis eritematosa
Banyak penyebab yang mendasari kandidiasis eritematosa. Lesi secara klinis lesi
timbul eritema. Lesi sering timbul pada lidah dah palatum. Berlainan dengan bentuk
adanya plak-plak putih. Tampilan klinis yang terlihat pada kandidiasis ini yaitu
daerah yang eritema atau kemerahan dengan adanya sedikit perdarahan di daerah
sekitar dasar lesi. Hal ini sering dikaitkan terjadinya keluhan mulut kering pada
10
pasien. Lesi ini dapat terjadi dimana saja dalam rongga mulut, tetapi daerah yang
paling sering terkena adalah lidah, mukosa bukal, dan palatum. Kandidiasis
Tipe 2 : eritematosa atau tipe sederhana yang umum eritema lebih tersebar meliputi
• Kandidiasis hiperplastik
Kandidiasis hiperplastik ditandai dengan adanya plak putih yang tidak dapat
Mengenali jenis lesi tersebut sangat penting karena kondisi tersebut sering
cell carcinoma.
• Denture stomatitis
tiruan. Lesi berupa eritema pada area yang berkontak dengan gigi tiruan. Kondisi
ini biasanya asimptomatik. Namun, pasien bisa mengeluhkan ‘slight soreness atau
Menurut Salerno dkk, 2011 , denture stomatitis dibagi tiga tipe secara klinis, yaitu:
Tipe III Papillary type involving central part of hard palate and alveolar.
terhadap resin dan trauma fisik karena ukuran atau bentuk denture yang tidak baik
papila filiform berbentuk elips atau rhomboid yang berlokasi pada midline
terbaru menunjukkan bahwa hal tersebut adalah kandidiasis oral kronis yang
didapat.8
• Keilitis angular
yang mengenai bagian sudut mulut. Gejala ini biasanya disertai dengan
13
kombinasidari bentuk infeksi kandidiasis lainnya, seperti tipe erimatosa.
• Leukoplakia
merupakan lesipra kanker yang paling banyak, yaitu sekitar 85% dari semua
lesi pra kanker Lesi ini sering ditemukan pada daerah alveolar, mukosa lingual,
labia, palatum, daerah dasar cavum oris, gingiva, mukosa lipatan buccal, serta
terjadinya lesi tergantung dari awal terjadinya lesi tersebut, dan setiap individu
akan berbeda. Lesi awal dapat berupa warna kelabu atau sedikit putih yang
agak transparan, berfisura atau keriput dan secara khas lunak dan datar.
Biasanya batasnya tegas tetapi dapat juga berbatas tidak tegas. Lesi dapat
dengan tekstur kasar dan keras. Lesi ini biasanya tidak sakit, tetapi sensitif
14
10
terhadap sentuhan, panas, makanan pedas dan iritan lainnya.
carcinoma
antigen candida saja maupun karena defek yang merupakan bagian dari
oral, beberapa data diperlukan. Data penting ini termasuk diagnosis yang
tepat, deteksi dan identifikasi dari elemen jamur tersebut, identifikasi faktor
jamur dan membantu pengaturan dan perawatan infeksi yang lebih baik.7
16
Adapun manajemen terapi yang dilakukan pada kandidiasis oral adalah
berkontribusi.
Pengobatan pada kandidiasis terdiri atas lini pertama dan pengobatan lini
kedua.
1. Nistatin
Nistatin merupakan obat lini pertama pada kandidiasis oral yang terdapat
dalam bentuk topikal. Obat nistatin tersedia dalam bentuk krim dan suspensi
oral. Tidak terdapat interaksi obat dan efek samping yang signifikan pada
2. Ampoterisin B
Obat ini dikenal dengan Lozenge (fungilin 10 mg) dan suspensi oral 100
mg/ml dimana diberikan tiga sampai empat kali dalam sehari. Ampoterisin B
menginhibisiadhesi dari jamur kandida pada sel epitel. Efek samping pada
17
4
obat ini adalah efek toksisitas pada ginjal.
3. Klotrimazol
dalam bentuk krim dan tablet 10 mg. Efek utama pada obat ini adalah rasa
sensasi tidak nyaman pada mulut, peningkatan level enzim hati, mual dan
muntah.4
1. Ketokonazol
dianjurkan adalah 200-400 mg tablet yang diberikan sakali atau dua kali
dalam sehari selama dua minggu. Efek samping adalah mual, muntah,
2. Flukonazol
Obat ini menginhibisi sitokrom p450 fungal. Obat ini digunakan pada
dalam dua sampai tiga minggu. Efek samping utama pada pengobatan
3. Itrakonazol
100 mg dalam bentuk kapsul sehari sekali selama dua minggu. Efek samping
kandidiasis yang paling umum mempengaruhi kelompok usia ini adalah kandidiasis
dari lesi ini termasuk C. albicans, diikuti oleh C. glabrata, C. tropicalis dan C. krusei
(Tinoco-Araujo et al., 2013). Sebagian besar lesi tidak menunjukkan gejala. Mereka
terutama hadir sebagai lesi pseudomembran putih yang dapat dikerok. Faktor
predisposisi utama adalah berat badan lahir rendah, lama tinggal di rumah sakit dan
terkait peningkatan risiko paparan faktor lingkungan. Partisipasi ahli bedah gigi
sangat penting dalam diagnosis dini tanda dan gejala oral infeksi oportunistik ini
pemberian antijamur topikal seperti larutan klotrimazol 1% tiga kali sehari selama
7 hari. Dalam kasus kandidiasis invasif atau diseminata, intervensi sistemik adalah
Sistemik daily for10 days. For young children whowill not suck the tablets
child – 5 ml/BD/day
19
Over 6 years – 5 ml/QID/day.
antiseptic solution.
KESIMPULAN
Infeksi jamur pada jaringan lunak rongga mulut anak merupakan infeksi
yang umum terjadi pada anak. Dokter gigi memegang peranan penting dalam
menegakkan diagnosis dan manajemen penyakit jamur pada pada jaringan lunak
rongga mulut anak. Oleh karena itu, diperlukan pengetahuan yang memadai dalam
mengenali berbagai bentuk infeksi mulut karena Candida dan non- Candida, yang
gigi juga diperlukan untuk membantu penegakan diagnosis dini, pengobatan yang
yang baik tentang terapi antibiotik serta dibutuhkan komunikasi yang baik dengan
21.
Kandidiasis Oral dengan Infeksi HIV & AIDS. Berk Ilmu Kesehat Kulit
journal.unair.ac.id/index.php/BIKK/article/download/1510/1162
7. Branch S e qods. Pediatru ro. Ciobanu C, editor. versa puls media; 2014.
2011;1(22):140–8.
https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_penelitian_1_dir/64a37985912c3ef7
1d6f2c55058cb0b0.pdf
12. Patil S, Rao RS, Majumdar B, Anil S. Clinical appearance of oral Candida
vi