BAB 1 PENDAHULUAN
B. Tujuan Penelitian
Tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Untuk menjelaskan apa arti Friends With Benefits bagi mahasiswa Univesitas Negeri
Semarang.
C. Manfaat Penelitian
a) Manfaat Akademis: Penelitian ini diharapkan dapat membantu perkembangan
penelitian sosiologi, khususnya bagi peneliti lain yang ingin membahas hubungan
Friends With Benefits.
b) Manfaat Praktis: Penelitian ini diharapkan dapat membantu memahami fenomena
Friends With Benefits di kalangan mahasiswa Universitas Negeri Makassar.
BAB II TELAAH KEPUSTAKAAN
A. Fenomena
Fenomena yang berasal dari kata Yunani "phaneim", yang berarti "menampakkan",
adalah istilah yang sering digunakan untuk merujuk pada segala sesuatu yang masih
dianggap sebagai eksternal dan secara paradigmatik dianggap objektif (dalam arti belum
menjadi bagian dari subjektivitas konseptual manusia). Dalam kondisi alaminya yang
kompleks, fenomena adalah gejala yang hanya dapat menjadi bagian dari alam
kesadaran manusia yang luas jika telah direduksi ke dalam suatu parameter yang dikenal
sebagai fakta, dan dengan demikian menjadi realitas. Segala sesuatu yang telah
dibuktikan dari alam fenomena pasti lebih sederhana dan memiliki batas-batas yang
lebih jelas untuk dipahami daripada fenomena mentah yang berfungsi sebagai objek
yang ada dalam kondisi alami. Menurut Suharya (2019), subjektivitas manusia selalu
ada dalam fakta, sedangkan fenomena yang ada hanyalah objektifitas alami. Oleh
karena itu, faktanya sangat kompleks sehingga kemampuan manusia yang rasional sulit
memasukkannya. Menurut Waluya (2007), fenomena juga dapat didefinisikan sebagai
hal-hal atau fakta yang dapat disaksikan dengan pancaindera dan dapat dijelaskan dan
dinilai secara ilmiah.
C. Mahasiswa
Mahasiswa dapat didefinisikan sebagai orang yang belajar di perguruan tinggi, baik di
negara maupun di swasta, atau di lembaga lain yang setingkat dengan perguruan tinggi
(Siswoyo, 2007).
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008), "mahasiswa" adalah orang yang
belajar atau menuntut ilmu di perguruan tinggi, baik di universitas, institut, atau
akademi. Selain itu, status yang disandang oleh seseorang karena hubungannya dengan
perguruan tinggi yang diharapkan dapat menjadi calon-calon intelektual. Setelah lulus
sekolah, sebagian besar siswa menganggur, mencari pekerjaan, atau melanjutkan ke
perguruan tinggi. Mahasiswa adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan
seseorang yang terdaftar sebagai mahasiswa di sebuah institusi pendidikan tinggi
(Takwin, 2008).
Mahasiswa adalah orang yang sedang belajar atau belajar. Mereka terdaftar di salah satu
jenis perguruan tinggi, seperti akademik, politeknik, sekolah tinggi, institut, dan
universitas (Hartaji, 2012). Mahasiswa dapat didefinisikan sebagai orang yang belajar di
perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta, atau di lembaga lain yang setara dengan
perguruan tinggi. Mahasiswa dinilai memiliki kecerdasan yang tinggi, kecerdasan
berpikir, dan kemampuan untuk mempersiapkan tindakan. Menurut Siswoyo (2007),
berpikir kritis dan bertindak cepat dan tepat adalah sifat yang cenderung ada pada setiap
siswa. Ini adalah prinsip yang saling melengkapi.
A. Pendekatan penelitian
Dilihat dari jenis data yang dikumpulkan, penelitian ini menggunakan pendekatan
kualitatif. Penelitian kualitatif bertujuan untuk memahami fenomena yang dialami oleh
subjek penelitian secara keseluruhan dan menggunakan berbagai metode ilmiah dalam
konteks alamiah khusus (Strauss, 2003).
C. Subjek Penelitian
Seorang subjek penelitian atau informan adalah subjek penelitian yang akan
memberikan informasi yang berkaitan dengan penelitian ini. Pilihan berdasarkan
kriteria digunakan untuk memilih subjek penelitian (Moleong, 2010). Metode ini
didasarkan pada asumsi bahwa subjek tersebut berperan dalam tema penelitian.
Mahasiswa Universitas Negeri Semarang akan menjadi subjek utama penelitian ini.
1. Wawancara
2. Dokumentasi
Triangulasi dengan sumber digunakan untuk memenuhi keabsahan data penelitian ini.
Menurut Patton, triangulasi dengan sumber berarti membandingkan dan mengecek
kembali tingkat kepercayaan informasi yang diperoleh melalui berbagai alat dan waktu
dalam penelitian kualitatif (Moleong, 2007:29). Dalam penelitian ini, triangulasi
dengan sumber dilakukan dengan membandingkan hasil wawancara dengan isi
dokumen yang relevan.
F. Teknik Analisis
Penelitian ini adalah penelitian deskriptif, dengan studi dokumentasi dan hasil
wawancara lebih banyak merupakan uraian. Data yang dikumpulkan akan dianalisis
secara kualitatif dan diuraikan secara deskriptif.
Menurut definisi Patton (Moleong, 2001:103), analisis data adalah “proses mengatur
urutan data, mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategori, dan uraian dasar”.
Definisi ini menunjukkan betapa pentingnya analisis data dari perspektif tujuan
penelitian. Menemukan teori dari data adalah dasar penelitian kualitatif.
2. Pengurangan Data
Untuk menyisihkan data dan informasi yang tidak relevan, reduksi data dimulai
dengan pengumpulan data dengan ringkasan, pengkodean, penelusuran tema,
membuat gugus, menulis memo, dan metode lainnya.
3. Tampilan Data
G. Refleksi Peneliti
Topik penelitian yang akan saya bahas dalam tugas kali ini adalah mengenai "Friend
with Benefit (FWB), disini saya ingin mencari tahu gambaran perilaku seks bebas
dalam hubungan FWB ini. saya ingin tahu lebih dalam dampak atau hal yang dilalukan
apa saja di dalam FWB, yang sudah sangat banyak terjadi di kalangan mahasiswa.
Menurut jurnal yang sudah saya baca Friend with Benefit merupakan interaksi
pertemanan yang dilakukan antara pria dan wanita yang terlibat dalam aktivitas seksual
namum tidak terikat komitmen seperti hubungan layaknya berpacaran (Putri,2015).
Tapi ternyata, ada oknum yang terbawa perasaan dan merasa memiliki salah satu
pihak, hingga sampai menuntut untuk menjelani hubungan berkomitmen atau pacaran
dan selebihnya.
Tetapi satu pihak Iainya menolak yang menjadi menimbulkan permasalahan baik
secara psikologis dan sosial. Salah satunya di pihak wanita meminta agar hubunganya
di perjelas, tetapi pihak laki-laki menolak, ini berakibat wanita merasa tidak di cintai,
tidak layak, dan di anggap sebelah mata. Hal ini menimbulkan suatu hal yang
berdampak buruk bagi si wanita dengan merasa di tolak Oleh laki-laki yang
mengambil hal yang paling berharga dalam hidupnya. Namun, ada satu pihak yang
menolaknya, yang menyebabkan masalah psikologis dan sosial. Salah satu pihak
wanita meminta perjelasan hubungannya, tetapi pihak laki-laki menolak. Akibatnya,
wanita merasa tidak dicintai, tidak layak, dan dipandang sebelah mata. Hal ini
membuat si wanita merasa ditolak oleh laki-laki yang mengambil semua hal penting
dalam hidupnya. Dalam hal ini Saya ingin bertanya tentang:
1. Apa yang membuat saya terlibat dalam dunia FWB sampai saat ini?
2. Apa arti hidup yang dicari dengan melakukan hal-hal yang sangat bertentangan
dengan kebiasaan Indonesia?
1. Daftar Pustaka
Azzizah, A. N. (2020). Friends With Benefit: Agensi Seksual Kaum Muda Dalam
Kontestasi Nilai Dan Norma. Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Program
Studi Sosiologi Universitas Indonesia.
Hughes, M., Morrison, K., & Asada, K. J. K. (2005). What's Love Got To Do With It?
Exploring The Impact Of Maintenance Rules, Love Attitudes, And Network
Support On Friends With Benefits Relationships. Western Journal Of
Communication, 69(1), 49-66.
Ika Ayu Lestari, A. I. (2014). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku Seks
Pranikah Pada Mahasiswa Unnes. Unnes Journal Of Public Health, 27-38.
Jessica Masha, A. F. (2022). KONSTRUKSI SOSIAL DALAM JALINAN
HUBUNGAN FRIENDS WITH BENEFITS (FWB). NTERCODE - Jurnal
Limu Komunikasi, 09-19.
Lachman, R., Lachman, J. L., & Butterfield, E. C. (2015). Cognitive Psychology And
Information Processing: An Introduction. Psychology Press.
Moleong, L. (2010). Metode Peneltian. Jakarta: Rineka Cipta.
Putri, M. G. (2015). Friends With Benefits (FWB)(Studi Tentang Pergaulan Bebas
Mahasiswi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta) (Doctoral Dissertation, UIN
SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA).
Saraswati, Mila & Widaningsih, Ida, 2008, Be Smart Ilmu Pengetahuan Sosial,
Grafindo Media Pratama, Bandung, Indonesia.
Siswoyo, T. A., & Aldino, M. (2007). Free Radical Scavenging Activity And Phenolic
Content Of Mlinjo Tree (Gnetum Gnemon L.).
Suharya, R. (2019). Fenomena Perjudian Dikalangan Remaja Kecamatan Samarinda
Seberang. Sosiatri-Sosiologi, 7(3), 326-340.
Sjam, R. R. (2022). FENOMENA FRIENDS WITH BENEFIT DI KALANGAN
MAHASISWA DI KOTA MAKASSAR= FRIENDS WITH BENEFITS
PHENOMENON AMONG STUDENTS IN MAKASSAR CITY (Doctoral
Dissertation, Universitas Hasanuddin).
Strauss, A., & Corbin, J. (2003). Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Vivi Meida Nuraini, K. B. (2023). Hubungan Tanpa Komitmen Pada Mahasiswa Yang
Menjalankan Friends With Benefit (FWB). Psychological Security Dalam
Dinamika Kehidupan Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Bhayangkara
Jakarta Raya, 159- 168.
Waluya, B. (2007). Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial Di Masyarakat. PT
Grafindo Media Pratama.