SKRIPSI
diajukan oleh
Miffa Aulita Rahmawati
13690014
Bapak dan Ibu tersayang, Bapak Sudarto dan Ibu Siti Rukayah
Almamaterku
SMP N 1 Pacitan
SMA N 1 Pacitan
v
MOTTO
(Ar-Ra’d: 11)
vi
KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmannirrohim
1. Bapak dan Ibu tersayang yang selalu memberikan motivasi, doa dan segala bentuk
dukungan beserta adik tercinta.
2. Dr. Murtono, M.Si selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan
Kalijaga sekaligus Dosen pembimbing skripsi yang telah memberikan bimbingan,
arahan, motivasi dan segala bentuk kerjasama.
3. Drs. Nur Untoro, M.Si selaku Ketua Program Studi Pendidikan Fisika.
4. Winarti, M.Pd.Si selaku dosen pembimbing akademik yang telah memberikan
pendampingan selama kegiatan akademis berlangsung.
5. Dosen pengajar di Pendidikan Fisika yang telah menularkan pengetahuan dan
ilmu yang semoga bermanfaat.
6. Dosen validator yang sudah membantu memberikan masukan koreksi tanpa
pamrih.
7. Bapak H. Sumaryatin, S.Pd, M.Pd, selaku kepala SMA UII Yogyakarta yang telah
memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian.
8. Bapak Abdul Malik, S.Pd, selaku Guru fisika kelas X SMA UII Yogyakarta yang
telah memberikan kesempatan, arahan, masukan, dan motivasi selama penelitian
berlangsung.
9. Seluruh siswa kelas X- A dan X-B yang telah berpartisipasi dalam penelitian ini.
10. Keluarga besar Pendidikan Fisika angkatan 2012 yang sangat luar biasa.
vii
11. Segenap pihak yang telah membantu penulis dari pembuatan proposal, penelitian,
sampai penulisan skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Semoga Allah SWT membalas segala bentuk kebaikan dengan kebaikan yang
lebih baik.
Tidak ada kata sempurna dalam penulisan skripsi ini. Menyadari akan hal
tersebut penulis membuka lebar segala masukan yang dapat menjadikan lebih
baik. Semoga karya ini dapat bermanfaat untuk siapapun. Amin
Penulis,
viii
PENINGKATAN KEMAMPUAN LITERASI FISIKA SISWA SMA UII
YOGYAKARTA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM
SOLVING LABORATORY
Miffa Aulita Rahmawati
13690014
INTISARI
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah peningkatan kemampuan
literasi fisika siswa yang memperoleh model pembelajaran Problem Solving
Laboratory lebih baik daripada kemampuan siswa yang memperoleh pembelajaran
fisika secara konvensional pada materi suhu dan kalor.
Metode penelitian ini menggunakan eksperimen semu (quasi experiment)
dengan nonequivalent control design. Variabel dalam penelitian ini berupa variabel
bebas yaitu pembelajaran dengan model problem solving laboratory dan variabel
terikat yaitu peningkatan kemampuan literasi fisika siswa. Subyek dalam penelitian ini
adalah semua siswa kelas X IPA SMA UII Yogyakarta tahun pelajaran 2016/2017
sehingga digunakan teknik pengambilan sampel berupa sampling jenuh. Kelas X IPA
A menjadi kelas eksperimen dan X IPA B menjadi kelas kontrol. Data kemampuan
literasi fisika siswa diperoleh melalui lembar soal pretest-posttest berupa soal pilihan
ganda. Data peningkatan kemampuan literasi fisika siswa dianalisis menggunakan
statistik deskriptif dan formula N-Gain.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran problem solving
laboratory dapat menunjukkan perbedaan kemampuan literasi fisika siswa dengan
nilai rata-rata kelas eksperimen sebesar 70,64 sedangkan untuk kelas kontrol nilai rata-
rata kemampuan literasi fisika sebesar 61,88. Model pembelajaran problem solving
laboratory juga efektif dalam meningkatkan kemampuan literasi fisika siswa dengan
N-Gain kelas eksperimen sebesar 0,404 dan nilai N-Gain kelas kontrol sebesar 0,304
kedua kelas dengan kriteria sedang, sehingga dapat disimpulkan bahwa model
pembelajaran problem solving laboratory lebih baik dalam meningkatkan kemampuan
literasi fisika.
Kata Kunci: problem solving laboratory, kemampuan literasi fisika
ix
THE INCREASING OF PHYSICS LITERACY ABILITY STUDENT OF SMA UII
YOGYAKARTA THROUGH PROBLEM SOLVING LABORATORY LEARNING
MODEL
Miffa Aulita Rahmawati
13690014
ABSTRACT
This research is aimed to know does the increasing of studetns’ physics literacy ability
who get problem solving laboratory learning model better than students who get
conventional learning on heat and temperature.
x
DAFTAR ISI
xi
6. Suhu dan Kalor.................................................................................. 26
B. Kajian Penelitian yang Relevan .............................................................. 37
C. Kerangka Berpikir ................................................................................... 40
Bab V Penutup
A. Kesimpulan ............................................................................................ 102
B. Keterbatasan Penelitian .......................................................................... 103
C. Saran ....................................................................................................... 103
xii
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 104
LAMPIRAN-LAMPIRAN ................................................................................ 106
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 4.3 Deskripsi Nilai Tendensi Sentral Kemampuan Literasi Fisika ....... 65
Tabel 4.7 Hasil Uji N-Gain per Indikator Literasi Fisika ............................... 94
xiv
DAFTAR GAMBAR
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1.1 Hasil Wawancara dan Observasi Pra Penelitian ........................ 107
Lampiran 1.2 Daftar Nilai Ulangan MID ......................................................... 109
Lampiran 1.3 Persamaan dan Perbedaan Kajian Peneliti Relevan ................... 111
Lampiran 2.1 Silabus......................................................................................... 114
Lampiran 2.2 RPP Kelas Eksperimen .............................................................. 117
Lampiran 2.3 RPP Kelas Kontrol ..................................................................... 141
Lampiran 2.4 Lembar Aktivitas Siswa ............................................................. 157
Lampiran 3.1 Kisi-Kisi Uji Coba Soal Literasi Fisika ...................................... 173
Lampiran 3.2 Paket Soal Pretest dan Posttest Literasi Fisika .......................... 181
Lampiran 3.3 Kunci Jawaban dan Pedoman Penskoran .................................. 187
Lampiran 3.4 Instrumen Soal Pretest dan Posttest Literasi Fisika .................. 190
Lampiran 4.1 Hasil Uji Validitas ..................................................................... 196
Lampiran 4.2 Output Uji Validitas ................................................................... 197
Lampiran 4.3 Hasil Uji Reliabilitas .................................................................. 199
Lampiran 5.1 Hasil Pretest, Posttest, & N-Gain Kemampuan Literasi Fisika
Kelas Eksperimen ...................................................................... 201
Lampiran 5.2 Hasil Pretest, Posttest, & N-Gain Kemampuan Literasi Fisika
Kelas Kontrol ............................................................................. 204
Lampiran 6.1 Deskripsi Skor Pretest Kemampuan Literasi Fisika Kelas
Eksperimen dan Kelas Kontrol .................................................. 208
Lampiran 6.2 Deskripsi Skor Posttest Kemampuan Literasi Fisika Kelas
Eksperimen dan Kelas Kontrol .................................................. 210
Lampiran 7.1 Surat Bukti Validasi ................................................................... 213
Lampiran 7.2 Surat Bukti Penelitian dari Sekolah ............................................ 231
Lampiran 7.3 Surat Izin Penelitian dari Bangkespol ........................................ 232
Lampiran 7.4 Surat Izin Penelitisn dari DIKPORA .......................................... 233
xvi
Lampiran 7.5 Bukti Seminar ............................................................................ 234
Lampiran 7.6 Dokumentasi Penelitian ............................................................. 235
Lampiran 7.7 Curriculume Vitae ...................................................................... 236
xvii
BAB I
PENDAHULUAN
serta dituntut untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang lebih
usaha sadar untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
negara.
Fisika merupakan salah satu mata pelajaran pada jenjang menengah atas
1
2
agar siswa mampu menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah.
penyelenggaraan yakni tahun 2000 dan 2003, literasi sains belum menjadi
fokus utama. Namun pada tahun 2006 literasi sains merupakan ranah utama
alam serta perubahan yang dilakukan terhadap alam melalui aktivitas manusia
(Firman, 2007).
3
negara (OECD, 2010). PISA mengadakan studi tiga tahunan yang dimulai
sejak tahun 2000 dengan cara mengukur kemampuan siswa usia 15 tahun,
usia yang dianggap sebagai usia akhir bagi seorang siswa mengikuti wajib
belajar (Stacey, 2011: 95-96). Penilaian literasi sains salah satunya dalam
kemampuan literasi sains adalah, (1) memahami hukum dan konsep dasar
sains, (2) memahami fenomena alam berdasarkan sains melalui inkuiri ilmiah
pelajaran yang sulit dipahami oleh peserta didik. Dalam proses pembelajaran
fisikanya.
5
pembelajaran guru lebih aktif daripada siswa. Transfer pengetahuan dari guru
SMA UII Yogyakarta. Hal tersebut juga diperkuat dengan hasil siswa dalam
soal-soal yang berbasis konsep, dari soal tersebut siswa diharapkan mampu
pemahaman konsep yang dimiliki. Namun kendala yang dihadapi adalah hasil
yang diharapkan tidak sesuai dengan hasil yang didapat, kemampuan siswa
dalam pemahaman konsep ini cukup rendah. Dengan begitu dapat dikatakan
dianggap siswa susah adalah materi suhu dan kalor. Hal tersebut dapat
dibuktikan dengan nilai rata-rata dari 46 siswa pada materi suhu dan kalor
yang mencapai 30,18 dengan KKM 75. Dengan perolehan nilai salah satu
masih kurang.
diajarkan dalam hal ketrampilan proses. Di SMA UII ini kegiatan praktikum
dilakukan pada semester ganjil, sedangkan untuk semester genap ini kegiatan
kemampuan literasi fisika siswa lebih baik dari sebelumnya. Model Problem
(Ellianawati, 2010).
meningkatkan minat serta sikap siswa terhadap pembelajaran fisika hal itu
petunjuk kerja yang telah disediakan secara rinci tahap demi tahap. Hal ini
dimaksudkan untuk memberikan keluasan pada siswa untuk aktif berpikir dan
ilmiah siswa dapat optimal. Secara tidak langsung proses pembelajaran siswa
8
literasi fisika.
Indonesia termasuk salah satu negara yang mengikuti PISA. Hasil riset
yang dilakukan oleh PISA terkait dengan literasi sains siswa dari tahun 2000
sampai 2009, Indonesia selalu mendapat peringkat 10 besar dari bawah. Pada
tahun 2009 peringkat 60 dari 65 negara. Hasil tes PISA pada tahun 2013
menurut hemat peneliti, model tersebut dapat mengajak siswa berfikir secara
kelompok dan saling berdiskusi. Dengan cara ini diharapkan siswa menggali
B. Identifikasi Masalah
pembelajaran.
C. Batasan Masalah
dapat terkaji dengan jelas. Secara ringkas pada penelitian ini hanya dibatasi
pada:
2. Kemampuan literasi fisika yang diukur melalui tes kognitif dengan soal
D. Rumusan Masalah
E. Tujuan Penelitian
kalor.
F. Manfaat Penelitian
1. Bagi pendidik
PENUTUP
A. Kesimpulan
disimpulkan bahwa:
dapat meningkatkan kemampuan literasi fisika siswa pada materi suhu dan
peningkatan rata-rata skor kemampuan literasi fisika pada materi suhu dan
kalor sebesar 70,64. Sedangkan pada kelas kontrol peningkatan rata-rata skor
kemampuan literasi fisika pada materi suhu dan kalor sebesar 61,88.
Peningkatan kemampuan literasi fisika juga terlihat pada ukuran dispersi dan
ukuran letak.
Jika dilihat dari nilai peningkatan N-Gain untuk kelas eksperimen, nilai
N-Gain sebesar 0,404 dengan kriteria peningkatan sedang. Untuk kelas kontrol
nilai N-Gain sebesar 0,304 dengan kriteria peningkatan sedang. Jika dilihat dari
peningkatan yang lebih baik daripada kelas kontrol. Sedangkan jika dilihat
pada kriteria N-Gain peningkatan kemampuan literasi fisika pada kedua kelas
juga dilihat selama proses pembelajaran dimana pada kelas eksperimen lebih
laboratory.
102
103
B. Keterbatasan Penelitian
C. Saran
Bound, J., & Ton, P. 2005. Handbook Problem Based Learning Guide For Students.
Departement of Materials Queen Mary University of London.
Direktorat Pembinaan SMA. 2015. Penyusunan Soal Higher Order Thinking Skill’s
Sekolah Menengah Atas. Jakarta: Direktorat Pembinaan SMA
104
105
Serway, Raymond A. & John W. Jewett, Jr. 2010. Fisika Untuk Sains dan Teknik
Buku 2 Edisi 6. Jakarta: Salemba Teknika
Stacey, Kaye. 2011. The PISA View of Mathematical Literacy in Indonesia dalam
IndoMS J.M.E. Vol. 2 No. 2 July 2011. [Online]. Tersedia: http://jims-b.org/.
Diakses [ 1 Januari 2017]
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan ( Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta.
Utari Setiya, dkk. 2011. Adopsi dan Adaptasi Metode Eksperimen Inquiry dan
Problem Solving Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Konsep
Fisika Di Sekolah Menengah. Joint Conference UPI-UiTM 2011
“Strengthening Research Collaboration on Education”.
Lampiran I
Pra Penelitian
106
107
Fisika ( X A) Fisika (X A)
KKM 75 KKM 75
No. Nilai No. Nilai
1. 41 1. 12
2. 41 2. 17
3. 37 3. 47
4. 50 4. 67
5. 63 5. 30
6. 64 6. 72
7. 58 7. 0
8. 50 8. 44
9. 44 9. 53
10. 39 10. 48
11. 63 11. 30
12. 56 12. 51
13. 32 13. 41
14. 39 14. 34
15. 36 15. 63
16. 30 16. 38
17. 21 17. 48
18. 79 18. 30
19. 72 19. 40
20. 52 20. 50
21. 16 21. 38
22. 84 22. 38
23. 72 23. 54
24. 66 24. 64
25. 53 25. 72
26. 23 26. 71
27. 48 27. 45
28. 46 28. 59
29. 67 29. 72
30. 0 30. 53
31. 55 31. 30
32. 63 32. 0
33. 50
48,75
44,27
110
Lampiran 1.3
A. Persamaan dan Perbedaan Kajian Penelitian Relevan dengan penelitian yang dilakukan
Peneliti & Metode Judul Penelitian Variabel Variabel Hasil
Tahun Penelitian Bebas Terikat
Adam Malik Kualitatif dan “Model Praktikum Problem Model Ketrampilan Terdapat peningkatan
(2015) Kuantitatif Solving Laboratory untuk Praktikum Proses Sains keterampilan proses sains
Meningkatkan Ketrampilan Problem Mahasiswa mahasiswa setelah
Proses Sains Mahasiswa” Solving diterapkan model praktikum
Laboratory problem solving laboratory
dengan nilai rata-rata N-gain
0,47 berkategori sedang.
Siti experimental “Implementasi Model Model Literasi Sains Terdapat peningkatan
Nurdianti Problem Solving Problem Mahasiswa kemampuan literasi sains
Muhajir Laboratory untuk Solving mahasiswa yang
(2015) Meningkatkan Laboratory signifikan dengan
Kemampuan Literasi Sains menerapkan model
Mahasiswa pada Mata problem solving
Kuliah Fisika Dasar II” laboratory dengan nilai N-
gain rata-rata 0,55 yang
termasuk kategori sedang.
Ariati Dina Quasi “Efektifitas Model Literasi Sains Pembelajaran berbasis
(2015) experiment Pembelajaran Guided Pembelajaran guided inquiry lebih efektif
Inquiry untuk Guided dalam meningkatkan literasi
Meningkatkan literasi Inquiry sains siswa dibandingkan
Sains Siswa pembelajaran tradisional atau
ceramah pada pelajaran IPA
112
SILABUS
Satuan Pendidikan : SMA UII YOGYAKARTA
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/Semester : X/II
Standar Kompetensi : Menerapkan konsep kalor dan prinsip konservasi energi pada berbagai perubahan energi
No. Kompetensi Dasar Materi Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Alokasi Sumber
Pokok Waktu Belajar
1. 4.1 Menganalisis • Suhu, • Mengaitkan peristiwa • Menganalisis Penilaian 4 Jam Buku
pengaruh kalor pemuaian, yang ada dalam pengaruh kalor kinerja Pegangan
terhadap suatu dan kalor kehidupan sehari-hari terhadap (sikap, dan siswa/
zat dengan konsep suhu perubahan suhu praktik), tes LKS
dan alat ukur suhu. benda. tertulis Tuntas.
• Melakukan berbagai • Menganalisis Buku
kegiatan untuk pengaruh Paket
menemukan suhu perubahan suhu
berbagai kondisi. benda terhadap
ukuran benda
(pemuaian)
115
No. Kompetensi Dasar Materi Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Alokasi Sumber
Pokok Waktu Belajar
• Menemukan konsep
dan penyebab
pemuaian
• Menyelidiki pemuaian
pada zat cair dan gas.
• Melakukan studi
pustaka dan melakukan
percobaan untuk
mencari informasi
mengenai pengaruh
kalor terhadap
perubahan suhu benda.
- Misalnya: melakukan
percobaan pemanasan
benda sambil
mengamati perubahan
suhu dan wujudnya.
4.2 Menganalisis Perpindahan • Membedakan Menganalisis Penilaian 4 jam Buku
cara kalor peristiwa perpindahan perpindahan kalor kinerja(sikap Pegangan
perpindahan kalor secara dengan cara dan praktik), siswa.
kalor konduksi, konveksi, konduksi, konveksi, tes tertulis
dan radiasi dan radiasi.
• Menunjukkan contoh
peristiwa perpindahan
116
No. Kompetensi Dasar Materi Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Alokasi Sumber
Pokok Waktu Belajar
kalor secara
konduksi, konveksi,
dan radiasi dalam
kehidupan sehari-
hari.
• Menyebutkan faktor-
faktor yang
mempengaruhi
perpindahan kalor.
117
Lampiran 2.2
A. Standar Kompetensi
4. Menerapkan konsep kalor dan prinsip konservasi energi pada berbagai
perubahan energi.
Kompetensi Dasar
4.1 Menganalisis pengaruh kalor terhadap suatu zat.
4.2 Menganalisis cara perpindahan kalor.
Indikator
1. Menganalisis pengaruh kalor terhadap perubahan suhu benda.
2. Menganalisis pengaruh perubahan suhu benda terhadap ukuran benda
(pemuaian).
3. Menganalisis pengaruh kalor terhadap perubahan wujud benda
4. Menganalisis perpindahan kalor dengan cara konduksi.
5. Menganalisis perpindahan kalor dengan cara konveksi.
6. Menganalisis perpindahan kalor dengan cara radiasi.
B. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat:
1. Menjelaskan pengertian suhu dan alat ukur suhu.
2. Menjelaskan alat pengukur suhu dan konversi skala yang digunakan.
118
C : R : (F-32) : (K-273) = 5 : 4 : 9 : 5
5 5
= = − 32 = − 273
4 9
∆ : perubahan suhu ℃
3) Muai Volume
Apabila sebuah balok mula-mula memiliki ukuran panjang
,lebar , dan tinggi ℎ , dipanaskan hingga suhunya bertambah ∆ ,
maka:
∆ = ∆
!"#":
∆ : pertambahan volume benda setelah dipanaskan (m3)
: volume benda mula-mula (m3)
: koefisien muai volume (℃ )
∆ : perubahan suhu (℃)
3. Kalor
energi yang hanya terjadi karena perpindahan suhu disebut aliran panas
atau perpindahan panas, sementara energi yang dipindahkan disebut panas
atau kalor (Young dan Freedman, 2002: 466-467). Satuan dari kalor adalah
kalori. Kalori (kal) dapat didefinisikan sebagai kalor yang dibutuhkan
untuk menaikan temperatur 1 gram air sebesar 1℃. Satuan yang lebih
umum digunakan untuk kalor adalah kilokalori (kkal). 1 kkal adalah kalor
yang dibutuhkan untuk menaikkan temperatur 1 kg air sebesar 1℃
(Giancoli, 2012: 489).
Kuantitas panas Q untuk menaikan temperatur zat dengan massa m
tertentu, dari T1 menjadi T2, setara dengan perubahan suhu ∆ = % −
dan massa m zat tersebut. Kuantitas panas Q juga berbeda untuk setiap
bahan yang berbeda, sehingga besarnya kuantitas panas Q bergantung
pada kalor jenis c zat tersebut (Young dan Freedman, 2002: 467). Dengan
menyatukan seluruh hubungan tersebut maka diperoleh:
& = !'∆
Dimana:
& : kuantitas panas atau kalor (kal/joule)
! : massa zat (gram/kg)
' : kalor jenis zat (kal/g℃ atau J/kg.K)
∆ : perubahan suhu zat (℃ atau K)
4. Perpindahan Kalor
,=ℎ ∆
& = ℎ ∆(∆
Dimana:
Q = kalor yang dihantarkan (Q)
123
D. Model/Metode Pembelajaran
Model Pembelajaran: Problem Solving Laboratory
Pertemuan ke-1
Langkah Pembelajaran Langkah Problem Solving
Alokasi
Kegiatan Laboratory dan Aspek
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Waktu
Kompetensi Literasi Fisika
Pendahuluan Eksplorasi: 5 menit
a. Guru membagi siswa dalam a. Siswa memposisikan dirinya
beberapa kelompok. dalam kelompoknya masing- Pre-eksperimen (diskusi)
masing.
b. Guru membagikan Lembar b. Siswa memperoleh Lembar - Menjelaskan fenomena
Aktivitas Siswa (LAS) Aktivitas Siswa. ilmiah
c. Guru memaparkan kompetensi c. Siswa memperoleh informasi
dan tujuan yang dapat dicapai terkait kompetensi dan tujuan
dari pembelajaran. yang dicapai dari pembelajaran.
d. Guru memberikan arahan d. Siswa memahami petunjuk
kepada siswa mengenai penggunaan dari LAS.
petunjuk penggunaan Lembar
125
Pertemuan Ke-2
Langkah Pembelajaran Langkah Problem Solving
Alokasi
Kegiatan Laboratory dan Aspek
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Waktu
Kompetensi Literasi Fisika
Pendahuluan Eksplorasi: 5 menit
a. Guru membagi siswa dalam a. Siswa memposisikan dirinya
beberapa kelompok. dalam kelompoknya masing- Pre-eksperimen (diskusi)
masing.
- Menjelaskan fenomena
b. Guru membagikan Lembar b. Siswa memperoleh Lembar
ilmiah
Aktivitas Siswa (LAS) Aktivitas Siswa.
129
Konfirmasi
a. Guru meminta setiap kelompok a. Masing-masing kelompok
untuk melakukan diskusi berdiskusi menganalisis hasil
mengenai hasil pengambilan percobaan dan menyusun
data dan pengamatan yang telah kesimpulan dari hasil
dilakukan. percobaan.
Post-eksperimen (diskusi)
b. Guru memberikan kesempatan b. Perwakilan kelompok
masing-masing kelompok mempresentasikan data hasil - Menggunakan bukti ilmiah.
untuk mempresentasikan hasil diskusi didepan kelas.
eksperimen.
c. Guru memberi dorongan agar c. Siswa melakukan tanya
kelompok lainnya mengajukan jawab/diskusi dalam kelas.
132
Pertemuan ke-3
Langkah Pembelajaran Langkah Problem Solving
Alokasi
Kegiatan Laboratory dan Aspek
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Waktu
Kompetensi Literasi Fisika
Pendahuluan Eksplorasi: 5 menit
a. Guru membagi siswa dalam a. Siswa memposisikan dirinya
beberapa kelompok. dalam kelompoknya masing- Pre-eksperimen (diskusi)
masing.
- Menjelaskan fenomena
b. Guru membagikan Lembar b. Siswa memperoleh Lembar
ilmiah
Aktivitas Siswa (LAS) Aktivitas Siswa.
133
Pertemuan ke-4
Langkah Pembelajaran Langkah Problem Solving
Alokasi
Kegiatan Laboratory dan Aspek
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Waktu
Kompetensi Literasi Fisika
Pendahuluan Eksplorasi: 5 menit
a. Guru membagi siswa dalam a. Siswa memposisikan dirinya
beberapa kelompok. dalam kelompoknya masing- Pre-eksperimen (diskusi)
masing.
- Menjelaskan fenomena
b. Guru membagikan Lembar b. Siswa memperoleh Lembar
ilmiah
Aktivitas Siswa (LAS) Aktivitas Siswa.
c. Guru memaparkan kompetensi c. Siswa memperoleh informasi
dan tujuan yang dapat dicapai terkait kompetensi dan tujuan
dari pembelajaran. yang dicapai dari
pembelajaran.
d. Guru memberikan arahan d. Siswa memahami petunjuk
kepada siswa mengenai penggunaan dari LAS.
petunjuk penggunaan Lembar
137
Konfirmasi
a. Guru meminta setiap kelompok a. Masing-masing kelompok
untuk melakukan diskusi berdiskusi menganalisis hasil
mengenai hasil pengambilan percobaan dan menyusun
data dan pengamatan yang telah kesimpulan dari hasil
dilakukan. percobaan.
b. Guru memberikan kesempatan b. Perwakilan kelompok
masing-masing kelompok mempresentasikan data hasil
untuk mempresentasikan hasil diskusi didepan kelas. Post-eksperimen (diskusi)
eksperimen.
c. Guru memberi dorongan agar c. Siswa melakukan tanya - Menggunakan bukti ilmiah.
kelompok lainnya mengajukan jawab/diskusi dalam kelas.
pertanyaan pada kelompok
yang presentasi
d. Guru mengklarifikasi hasil d. Siswa menyimak penjelasn
diskusi siswa guru.
Lampiran 2.3
8. Melakukan perhitungan jumlah kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu dari titik
beku hingga titik uap.
9. Menjelaskan metode perpindahan kalor.
10. Mengidentifikasi faktor-faktor yang memperngaruhi metode perpindahan kalor.
11. Menerapkan konsep metode perpindahan kalor dalam kehidupan sehari-hari.
C. Materi Pembelajaran
1. Suhu dan Termometer
Suhu didefinisikan sebagai ukuran atau derajat panas dinginnya suatu benda atau
sistem. Benda yang panas memiliki suhu yang tinggi, sedangkan yang dingin memiliki
suhu yang rendah. Pada hakikatnya, suhu adalah ukuran energi kinetik rata-rata yang
dimiliki oleh molekul-molekul suatu benda. Dengan demikian suhu menggambarkan
bagaimana gerakan molekul-molekul benda.
Alat yang digunakan untuk mengukur suhu suatu benda adalah termometer.
Termometer memanfaatkan sifat termometrik zat untuk mengukur suhu. Sifat
termometrik zat adalah sifat fisis zat yang berubah dengan temperatur. Misalnya
volume zat cair, panjang logam, hambatan listrik seutas kawat platina, dan tekanan gas
pada volume tetap.
Beberapa termometer yang bisa digunakan dalam kehidupan sehari-hari untuk
mengukur suhu yaitu termometer raksa, termometer alkohol, termometer gas,
termometer bimetal, termometer hambatan, termokopel, dan pyrometer.
Termometer banyak jenis untuk skalanya yaitu Celcius, Reamur, Fahrenheit, dan
Kelvin. Perbandingan skala suhu Celcius, Reamur, Fahrenheit, dan Kelvin adalah
sebagai berikut:
C : R : (F-32) : (K-273) = 5 : 4 : 9 : 5
5 5
= = − 32 = − 273
4 9
Bila suatu benda padat dipanaskan, maka benda tersebut akan memuai
ke segala arah. Besarnya muai panjang sebanding dengan panjang batang
semula, sebanding dengan kenaikan suhu dan sebanding dengan jenis batang.
143
∆ = ∆
Dimana:
∆ : pertambahan panjang batang (m/cm)
: panjang batang mula-mulai (m/cm)
: koefisien muai panjang ℃
∆ : perubahan suhu ℃
2) Muai Luas
Zat cair mempunyai sifat selalu mengikuti bentuk sesuai dengan tempat yang
ditempati. Oleh karena itu, zat cair hanya mengalami muai volume saja. Besarnya
pertambahan volume akibat pemuaian dirumuskan sebagai berikut:
∆ = ∆
dimana:
∆ : pertambahan volume benda setelah dipanaskan (m3)
: volume benda mula-mula (m3)
: koefisien muai volume (℃ )
144
c. Pemuaian Gas
Seperti halnya benda padat, gas juga memuai jika dipanaskan. Hukum
mengenai pemuaian gas dinyaatakan oleh Gay Lussac dan Boyle, dan menjadi
hukum Boyle-Gay Lussac.
3. Kalor
4. Perpindahan Kalor
Perpindahan kalor atau perambatan kalor terjadi dari benda yang bersuhu tinggi
ke benda yang bersuhu rendah. Kalor dapat merambat dengan tiga cara, diantaranya
dengan hantaran (konduksi), aliran (konveksi), dan pancaran (radiasi) (Aip Saripudin,
2009: 119).
145
a. Konsep Konduksi
b. Konsep Konveksi
c. Konsep Radiasi
D. Model/Metode Pembelajaran
E. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Pertama
Langkah Pembelajaran Alokasi
Kegiatan
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Waktu
Pendahuluan Motivasi dan Apersepsi: 5 menit
- Guru memberi salam, menanyakan kabar dan - Siswa menjawab salam dan berdo’a dengan dipimpin
meminta siswa memimpin doa. oleh ketua kelas.
- Guru memaparkan tujuan dan kompetensi - Siswa menyimak penjelasan guru tentang tujuan
yang dapat dicapai dari pembelajaran. pembelajaran dan kompetensi yang dapat dicapai
setelah pembelajaran.
- Siswa menyimak cerita yang disampaikan guru dan
menjawab pertanyaan guru.
Pertemuan Kedua
Kegiatan Langkah Pembelajaran Alokasi
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa waktu
Pendahuluan • Motivasi dan Apersepsi: 5 menit
- Guru memberi salam, menanyakan kabar - Siswa menjawab salam dan berdoa dipimpin oleh
dan meminta siswa memimpin doa. ketua kelas.
- Guru bersama siswa membahasa - Siswa secara aktif berpartisipasi membahas
pekerjaan rumah yang telah diberikan pekerjaan rumah yang telah diberikan.
sebelumnya, dan guru mempersilahkan - Siswa menyimak penjelasan guru tentang tujuan
perwakilan siswa untuk menjelaskan pembelajaran dan kompetensi yang dapat dicapai
dipapan tulis. setelah pembelajaran dan menunjukkan kesiapan
- Guru memaparkan tujuan dan mengikuti pembelajaran.
kompetensi yang dapat dicapai dari - Siswa menyimak cerita dan video yang
pembelajaran pengaruh perubahan suhu ditayangkan guru dengan disiplin dan cermat
benda terhadap ukuran benda menjawab pertanyaan guru ataupun mengajukan
(pemuaian). pertanyaan.
- Guru bercerita tentang fenomena alam
yang diangkat dari kehidupan sehari-hari
sebagai apersepsi.
150
- Guru mengarahkan siswa untuk - Siswa menyimak persoalan yang diberikan guru
menyelesaikan permasalahan yang dan memprediksi jawabannya.
telah diberikan. - Dengan arahan guru, siswa menyelesaikan
- Guru memberi contoh soal latihan permasalahan yang diberikan oleh guru.
yang sesuai dengan materi pemuaian.
• Konfirmasi: 10 menit
- Guru menanggapi hasil kerja siswa dan - Siswa memberikan penjelasan mengenai hasil
memberikan informasi yang analisisnya.
sebenarnya. - Siswa secara cermat memperhatikan penjelasan
- Guru membimbing dan guru mengenai hasil analisisnya dan kemudian
mengklarifikasi penjelasan dari siswa mengambil intisari dari apa yang telah
mengenai hasil analisisnya. dipelajarinya.
Penutup • Siswa dibimbing oleh guru berdiskusi • Siswa dengan bimbingan guru membuat 5 menit
untuk membuat rangkuman. rangkuman tentang apa yang telah dipelajari
• Guru memberikan tugas rumah berupa • Siswa menerima tugas rumah yang diberikan oleh
latihan soal. guru.
152
Pertemuan Ketiga
Kegiatan Langkah Pembelajaran Alokasi
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Waktu
Pendahuluan • Motivasi dan Apersepsi: 5 menit
- Guru memberi salam, menanyakan kabar - Siswa menjawab salam dan berdoa dipimpin oleh
dan meminta siswa memimpin doa. ketua kelas.
- Guru bersama siswa membahasa pekerjaan - Siswa secara aktif berpartisipasi membahas pekerjaan
rumah yang telah diberikan sebelumnya, rumah yang telah diberikan.
dan guru mempersilahkan perwakilan - Siswa menyimak penjelasan guru tentang tujuan
siswa untuk menjelaskan dipapan tulis. pembelajaran dan kompetensi yang dapat dicapai
- Guru memaparkan tujuan yang dapat setelah pembelajaran dan menunjukkan kesiapan
dicapai dari pada pertemuan saat ini. mengikuti pembelajaran.
- Siswa menyimak cerita yang disampaikan guru.
- Guru bercerita tentang fenomena alam yang - Siswa menjawab dengan cermat pertanyaan guru
diangkat dari kehidupan sehari-hari sebagai ataupun mengajukan pertanyaan.
apersepsi.
- Guru melakukan tanya jawab dengan siswa
seputar fenomena tersebut.
Inti • Eksplorasi: 10 menit
- Guru menyajikan video yang berkaitan - Siswa memperhatikan tanyangan video yang
dengan kalor. diberikan guru.
- Berdasarkan video yang diberikan, guru - Siswa menjawab pertanyaan guru dengan mengaitkan
menanyakan dampak diberikannya kalor pada konsep kalor.
pada suatu zat. - Siswa membandingkan lama mendidihnya air dan
- Guru meminta siswa untuk minyak.
membandingkan apabila air dan minyak
dipanaskan pada suhu yang sama, mana
yang akan mendidih lebih cepat.
153
• Elaborasi: 15 menit
- Guru membimbing siswa dalam - Siswa menyimak persoalan yang diberikan guru dan
melakukan hipotesis berdasarkan video memprediksi jawabannya.
yang ditayangkan. - Dengan arahan guru, siswa menyelesaikan
- Guru mengarahkan siswa untuk permasalahan yang diberikan oleh guru.
menyelesaikan permasalahan yang telah
diberikan,
- Guru memberikan contoh soal latihan
yang berkaitan dengan materi kalor.
• Konfirmasi: 10 menit
- Guru menanggapi hasil kerja siswa dan - Siswa memberikan penjelasan mengenai hasil
memberikan informasi yang sebenarnya. analisisnya.
- Guru membimbing dan mengklarifikasi - Siswa secara cermat memperhatikan penjelasan guru
penjelasan dari siswa mengenai hasil mengenai hasil analisisnya dan kemudian mengambil
analisisinya. intisari dari apa yang telah dipelajarinya.
Penutup • Siswa dibimbing oleh guru berdiskusi untuk • Siswa dengan bimbingan guru membuat rangkuman 5 menit
membuat rangkuman. tentang apa yang telah dipelajari.
• Guru memberikan tugas rumah berupa • Siswa menerima tugas rumah yang diberikan oleh
latihan soal. guru.
Pertemuan Keempat
Kegiatan Langkah Pembelajaran Alokasi
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Waktu
Pendahuluan • Motivasi dan Apersepsi: 5 menit
- Guru memberi salam, menanyakan kabar - Siswa menjawab salam dari guru.
dan meminta siswa memimpin doa.
- Guru mereview materi pada pertemuan
sebelumnya. - Siswa memperhatikan penjelasan dari guru.
154
Konfirmasi: 10 menit
- Guru menanggapi hasil kerja siswa dan - Siswa memberikan penjelasan mengenai hasil
memberikan informasi yang sebenarnya. analisisnya.
- Guru membimbing dan mengklarifikasi - Siswa secara cermat memperhatikan penjelasan guru
penjelasan dari siswa mengenai hasil mengenai hasil analisisnya dan kemudian mengambil
analisisnya. intisari dari apa yang telah dipelajarinya.
Penutup - Guru menyimpulkan hasil pembelaajaran. - Siswa menyimak kesimpulan yang disampaikan guru. 5 menit
- Guru menjelaskan pentingnya konsep
mekanisme perpindahan panas dalam
kehidupan sehari-hari.
- Guru megkhiri pembelajaran dengan berdo’a
dan memberi salam - Siswa berdo’a dan menjawab salam.
156
G. Penilaian
a. Teknik Penilaian
• Tes Tertulis
b. Bentuk Instrumen
• Tes PG
H. Pedoman Penskoran
Pedoman penskoran pada soal bentuk pilihan ganda (multiple choice items)
menggunakan rumus sebagai berikut.
Lampiran 2.4
Nama :
Kelas :
No.Presensi :
158
Standar Kompetensi
- Menerapkan konsep kalor dan prinsip konservasi energi pada berbagai perubahan
energi
Kompetensi Dasar
4.1 menganalisis pengaruh kalor terhadap suatu zat
4.2 menganalisis cara perpindahan kalor
Lembar aktivitas siswa ini disusun sebagai bahan pendamping siswa dalam kegiatan
pembelajaran berbasis laboratorium. Lembar aktivitas siswa ini disusun berdasarkan model
pembelajaran problem solving laboratory untuk memfasilitasi kemampuan literasi fisika siswa.
159
1
“ SUHU dan ALAT UKUR SUHU “
Pre-Eksperimen (diskusi)
Kita mempunyai beberapa jenis zat cair, yakni air es, air panas, air kolam, dan air sawah.
Apabila kita memasukkan tangan kedalam wadah yang berisi air panas, air dingin, air kolam
dan air sawah, apa yang kita rasakan.
Siswa menyimak peragaan mencelupkan tangan kedalam wadah yang berisi air
panas, air hangat dan air dingin yang dilakukan oleh perwakilan siswa didepan
kelas.
Kita ingin mengetahui suhu yang terukur dari beberapa kondisi air tersebut. Serta cara
penggunaan alat ukur yang tepat, sekaligus mengkonversi skala satuan suhu. Lakukan
identifikasi berbagai kondisi/zat yang dapat kalian ukur suhunya dilingkungan sekitar kalian.
Catatlah hasil pengamatan kalian dalam tabel pengamatan!
Bisakah kalian merumuskan suatu masalah yang berkaitan dengan kasus tersebut? (Rumusan
masalah: pertanyaan mengenai perbedaan yang di alami (fakta/realita) dengan seharusnya
(teori). Rumusan Masalah
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara yang harus dibuktikan, susunlah hipotesis dari
permasalahan yang telah kalian rumuskan!
............................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
160
Eksplorasi
Tulislah tujuan percobaan berdasarkan kasus 1 diatas serta
Eksperimen
alat dan bahan yang akan digunakan.
A. Tujuan Percobaan:
1. .......................................................................................................................................
2. .......................................................................................................................................
3. .......................................................................................................................................
4. .......................................................................................................................................
B. Alat dan Bahan:
1. ..........................................................................................................................................
2. ..........................................................................................................................................
3. ..........................................................................................................................................
4. ..........................................................................................................................................
C. Langkah kerja
Silahkan kalian rancang langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk mengukur
suhu masing-masing kondisi air secara tepat dan kreatif. Catat hasil pengamatan kalian
dalam tabel pengamatan!
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
Pengambilan Data
D. Tabel Pengamatan:
o
No. Suhu Zat Cair (℃) ℉ R K
161
Post-Eksperimen (diskusi)
E. Analisis Data
1. Apakah yang harus anda perhatikan sebelum anda melakukan pengukuran suhu?
2. Mengapa keempat zat cair tersebut memiliki skala yang berbeda-beda?
3. Data yang kalian dapat, silahkan kalian konversi skala suhunya menjadi skala Reamur,
Fahrenheit, Kelvin dan sebuah termometer dengan titik beku 150 dan titik didih 1500.
4. Kita dapat melakukan konversi skala dari satu termometer ke termometer yang lain.
Sebagai contoh, suhu suatu benda menunjukkan skala X ketika diukur dengan
termometer X yang memiliki Tb = Xb dan Ta = Xa. Maka, ketika suhu benda tersebut
diukur dengan menggunakan termometer , ketika suhu benda tersebut diukur dengan
menggunakan termometer Y yang memiliki Tb = Yb dan Ta =Ya, skala Y akan
menunjukkan angka yang dapat dihitung dengan rumus?
5. Bagaimana cara penggunaan termometer yang baik dan benar, serta jelaskan cara kerja
termometer sehingga mampu mengukur suhu suatu benda?
6. Bagaimana pengaruh kalor terhadap kenaikan suhu pada zat yang berbeda?
Kesimpulan:
Silahkan kalian buat kesimpulan dari kegiatan yang telah kalian lakukan!
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
162
2
“ PEMUAIAN “
Pre-eksperimen (diskusi)
Petunjuk kerja:
Sifat zat cair adalah selalu mengikuti bentuk wadahnya. Jika air dituangkan kedalam
botol, maka bentuk air mengikuti botol. Karena itu, zat cair hanya memiliki muai volum,
sehingga untuk zat cair selalu diketahui koefisien muai volumnya. Pemuaian zat cair pada
masing-masing suatu jenis zat cair berbeda-beda. Akibatnya walaupun pada awalnya volume
zat cair tersebut sama, namun setelah dipanaskan volumenya akan menjadi berbeda-beda.
Pemuaian volume zat cair tersebut terkait dengan pemuaian tekanan yang disebabkan karena
adanya peningkatan suhu.
Sekarang coba pikirkan bagaimana kalian dapat menggunakan alat sederhana disekitar
kalian untuk mendemonstrasikan muai volume zat cair kepada teman-teman kalian.
5. Air Panas
6. Minyak
7. Oli
8. Spirtus
Eksplorasi
Langkah kerja:
1. Isi labu erlenmeyer masing-masing dengan minyak, spritus dan oli sampai penuh, tutup
dengan sumbat karet berlubang satu yang telah dilengkapi termometer sehingga
permukaan air naik ± 2cm.
2. Buatlah Skema percobaan tersebut, pada saat praktikum pastikan tidak ada gelembung
udara dibawah sumbat karet.
Pengambilan Data
Suhu Air Panas: 47℃
Waktu: 5 menit
Zat Cair Kenaikan Permukaan Permukaan zat cair setelah
(cm) 5 menit
Post-Eksperimen (diskusi)
Tugas:
“ Kalor “
Pre-Eksperimen (diskusi)
Eksperimen
Langkah kerja 1:
Dalam penggunaan zat cair, tentunya dibutuhkan informasi mengenai karakteristik air
serta kaitannya terhadap seluruh aspek yang bersentuhan langsung pada saat proses
pemanfaatannya seperti titik didih, titik beku dan kalor jenis.
Sebuah fluida dalam bentuk zat cair menyerap kalor secara spesifik bergantung dari jenis
dan susunan partikelnya. Air sebagai zat yang paling banyak dimanfaatkan dalam bentuk
pemanfaatan energi panas memiliki spesifikasi kalor jenis yang spesifik. Giancoli (2005)
menuliskan bahwa air sebanyak 1kg pada suhu 14,5℃ membutuhkan 4.180 Joule untuk naik
ke 15,5℃. Berdasarkan informasi tersebut dapat disimpulkan bahwa air memiliki kalor jenis
rata-rata sebesar 4.180 J/KgK. Lantas bagaimana cara menentukan persamaan kalor tersebut
dengan eksperimen sederhana?
Langkah kerja 1:
Rancanglah eksperimen untuk menyelidiki hubungan antara suhu ∆ dan massa air m
untuk jumlah kalor Q yang tetap. Jadi dalam eksperimen ini m adalah variabel bebas, ∆ adalah
variabel terikat dan Q adalah variabel kontrol yang dijaga tetap, Q diukur dari lamanya waktu
operasi pemanas. Persiapkan tujuan percobaan berdasarkan kasus yang akan diselidiki, tuliskan
langkah kerja, lakukan percobaan dan isikan hasil pengamatan pada tabel 1! (Catatan: untuk
langkah ini gunakan tambahan zat cair berbeda, misal minyak kelapa)
Langkah kerja 2:
A. Rumusan Masalah
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
166
B. Hipotesis
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
C. Tujuan Percobaan:
1. ........................................................................................................................................
2. . .......................................................................................................................................
3. ........................................................................................................................................
4. ........................................................................................................................................
D. Alat dan Bahan
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
Eksplorasi
E. Langkah kerja
Silahkan kalian rancang langkah-langkah percobaan yang perlu dilakukan. Catat
hasil pengamatan kalian dalam tabel pengamatan!
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
167
Pengambilan Data
Tabel Pengamatan 1
Variabel Bebas :
Variabel Terikat :
Variabel Kontrol :
T0 (℃ T (℃ ∆ = − ℃ 1/m
Tabel Pengamatan 2
Variabel Bebas :
Variabel Terikat :
Variabel Kontrol :
T0 (℃ T (℃ ∆ = − ℃
Post-Eksperimen (diskusi)
F. Analisis
1. Dari data pada tabel 1 buat grafik ∆ terhadap m dan ∆ terhadap 1/m
2. Dari data pada tabel 2 buat grafik ∆ terhadap selang waktu pemanasan
3. Berdasarkan tabel pengamatan 1, bagaimana hubungan antara perubahan suhu
dengan massa air untuk jumlah kalor Q yang tetap?
4. Berdasarkan tabel pengamatan 2, bagaimana hubungan antara banyaknya kalor yang
diserap air dan lamanya waktu penyerapakn kalor tersebut?
5. Berdasarkan data tabel 1, bagaimanakah hubungan antara jenis zat yang dpanaskan
dengan banyaknya kalor yang diserap?
6. Dari grafik dan data tabel 1 dan 2 nyatakan kesimpulan kalian!
168
G. Kesimpulan:
Silahkan kalian buat kesimpulan dari kegiatan yang telah kalian lakukan!
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
169
4
“ PERPINDAHAN KALOR“
Pre-Eksperimen
Perpindahan Panas Secara Radiasi
Eksperimen
Fakta
Ungkapkan dari pengalaman kalian, saat acara api unggun pada kegiatan Pramuka
disekolahmu, apa yang dapat kamu rasakan saat kamu berada disekita nyala api unggun?
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
Tuliskan berdasarkan fakta diatas, tuliskan rumusan masalah
Rumusan Masalah
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
Susunlah Hipotesis dari permasalahan yang telah kalian rumuskan!
Hipotesis
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
Tujuan:
Eksplorasi
Langkah Kerja:
1. Oleskan mentega secukupnya pada kedua kertas kardus.
2. Nyalakan lilin.
3. Letakkan ke dua kertas di antara lilin pada jarak 1 cm.
4. Amati apa yang terjadi pada mentega.
5. Hitunglah dengan menggunakan stopwatch waktu yang diperlukan mentega untuk
meleleh.
6. Ulangi langkah ke tiga dengan memvariasi jarak kertas (2cm dan 3cm)
7. Gambar rancangan percobaan yang telah kalian lakukan pada kolom berikut ini
8. Buatlah tabel yang menunjukkan fakta yang kalian peroleh dari kegiatan. Tabel data
dapat menunjukkan hubungan antara waktu yang diperlukan mentega meleleh dengan
jarak mentega dengan sumber kalor!
Pengambilan Data
Tabel Pengamatan
171
Post-Eksperimen (diskusi)
Diskusikan:
172
173
Menjelaskan Menjelaskan
fenomena ilmiah konsep suhu
melalui istilah
kontak termal dan
kesetimbangan
termal
2. Berdasarkan gambar diatas, jika benda A dan B tidak berada dalam kontak termal dan benda
ketiga C merupakan termometer. Apakah benda A dan B berada dalam kesetimbangan termal
satu sama lain?
A. Benda A dan B berada dalam keseimbangan termal satu sama lain, karena dari hasil
pembacaan termometer bernilai sama.
B. Benda A dan B tidak berada dalam kesetimbangan termal satu sama lain.
C. Benda A dan B berada dalam kontak termal.
D. Benda A dan B tidak mengalami pertukaran energi.
E. Benda A mengalami pertukaran energi.
Menjelaskan Menjelaskan 3. Berdasarkan gambar diatas, dua benda yang berbeda ukuran, massa dan suhu diletakkan secara
fenomena ilmiah konsep kalor kontak termal, maka
A. Energi berpindah dari benda yang lebih besar .
B. Tidak ada pertukaran energi antar benda.
C. Energi berpindah dari benda yang lebih kecil massanya.
D. Energi berpindah dari benda yang suhunya lebih rendah ke suhu yang lebih tinggi.
E. Terdapat pertukaran energi antar kedua benda.
Mengidentifikasi Menjelaskan faktor Setiap bahan/zat memiliki karakteristik koefisien rata-rata pemuaian masing-masing. Sebagai contoh,
isu pemuaian pada ketika suhu dari batang kuningan dan batang baja dengan panjang yang sama dinaikkan dengan
keping bimetal jumlah yang sama dari suatu keadaan awal, batang kuningan akan lebih memuai dibandingkan dengan
175
ilmiah/pertanyaan batang baja karena kuningan memiliki koefisien muai rata-rata yang lebih besar dibandingkan baja.
ilmiah Mekanisme sederhana yang disebut strip bimetal menggunakan prinsip ini.
Figur 1
4. Berdasarkan gambar 1 (a) diatas apa yang menyebabkan hal itu terjadi?
A. Koefisien muai panjang yang berbada yakni baja memiliki koefisien muai lebih besar.
B. Koefisien muai baja lebih kecil dibanding kuningan sehingga keping bimetal akan
melengkung ke arah baja.
C. Koefisien pemuaian baja lebih kecil dibanding kuningan sehingga bimetal akan melengkung
ke arah kuningan.
D. Koefisien kuningan lebih kecil daripada baja.
E. Kedua benda mempunyai koefisien muai yang sama.
176
2. Konduktor yang paling baik adalah baja, karena baja mempunyai konduktivitas paling kecil.
3. Zat yang memiliki laju konduksi paling kecil adalah baja.
4. Kuningan memiliki laju konduksi yang paling besar.
A. 1 dan 4
B. 1,2, dan 3
C. 4 dan 2
D. 1 dan 3
E. 3 dan 2
Menggunakan Mengidentifikasi 9. Kasus: Antara air dan minyak, manakah zat cair yang menyerap kalor lebih banyak?
bukti ilmiah konsep kalor Solusi yang tepat untuk kasus diatas adalah. . .
A. Air dapat menyerap panas lebih banyak karena massa jenisnya lebih besar.
B. Air dapat menyerap panas lebih banyak karena kalor jenisnya lebih besar.
C. Minyak dapat menyerap panas lebih baik karena massa jenisnya lebih kecil
D. Minyak dapat menyerap panas lebih baik karena kalor jenisnya lebih kecil
E. Air dan minyak tidak dapat menyerap panas dengan baik.
Mengidentifikasi Menjelaskan faktor 10. Dari percobaan ditemukan bahwa kecepatan mengalirnya kalor dengan cara konduksi dari suatu
isu perpindahan kalor tempat ke tempat lain bergantung pada 5 faktor yakini:
ilmiah/pertanyaan dengan cara A. Suhu (T), luas penampang (A), tebal zat (L), lamanya kalor mengalir, dan jenis zat
ilmiah konduksi B. Suhu (T), perambatan kalor, tebal zat, jenis zat, dan perbedaan suhu
C. Perbedaan suhu, koefisien konduksi, tebal zat, jenis zat, dan lamanya kalor mengalir
D. Lamanya kalor mengalir, perambatan kalor tiap satuan waktu, luas penampang, nilai
koefisien, dan jenis zat
E. Sudu (T) dan perambatan kalor tiap satuan waktu
Menjelaskan Menganalisis 11. Perhatikan tabel berikut!
fenomena ilmiah konsep kalor Zat Titik didih (℃ ) Kalor didih (J/Kg) Kalor Jenis (J/kg K) Massa
(kg)
3
Alkohol 78 853x 10 2400 12
Raksa 357 272x103 140 7,5
Air 100 2256x103 4180 2
3
Timah 1750 870x10 130 4
178
Dari data diatas, jika diketahui suhu mula-mula dari ketiga zat adalah 0℃, zat manakah yang
membutuhkan kalor paling kecil untuk mencapai titik didih?
A. Timah
B. Raksa
C. Air
D. Alkohol
E. Air dan Raksa
Menjelaskan Menjelaskan Artikel
fenomena ilmiah konsep
perpindahan kalor
secara konveksi
Sumber:http://geoenviron.blogspot.co.id
179
Pertanyaan:
12. Berdasarkan gambar diatas, apa yang dimaksud dengan perpindahan kalor secara konveksi?
A. Pemanasan secara kontak langsung, terjadi karena molekul-molekul udara yang dekat
dengan permukaan bumi akan menjadi panas setelah bersinggungan.
B. Pemanasan secara vertikal dan penyebaran panasnya terjadi akibat adanya gerakan
udara secara vertikal, sehingga udara di atas yang belum panas ini menjadi panas
karena pengaruh udara dibawah sudah terlalu panas.
C. Penyebaran panas secara berputar-putar dan penyebaran panasnya menyebabkan udara yang
sudah panas bercampur dengan udara yang belum panas.
D. Penyebaran panas secara horizontal yang mengakibatkan perubahan fisik udara disekitar
yaitu udara menjadi panas.
E. Penyebaran panas secara vertikal dan horizontal.
Mengidentifikasi Mengindetifikasi Artikel
isu contoh kehidupan
ilmiah/pertanyaan sehari-hari pada
ilmiah konsep kalor
Sumber:http://geoenviron.blogspot.co.id
13. Berdasarkan artikel diatas, perubahan suhu di Indonesia disebabkan oleh faktor?
A. Posisi Indonesia yang terletak di daerah lintang rendah menyebabkan suhu rata-rata
tahunan yang rendah.
B. Ketinggian suatu daerah dari permukaan laut, semakin tinggi suatu tempat, semakin tinggi
suhunya.
C. Adanya perbedaan tinggi tempat dari permukaan laut, semakin tinggi suatu tempat,
semakin rendah suhunya.
180
2. Berdasarkan gambar diatas, jika benda A dan B tidak berada dalam kontak termal dan benda
ketiga C merupakan termometer. Apakah benda A dan B berada dalam kesetimbangan
termal satu sama lain?
182
A. Benda A dan B berada dalam keseimbangan termal satu sama lain, karena dari hasil
pembacaan termometer bernilai sama.
B. Benda A dan B tidak berada dalam kesetimbangan termal satu sama lain.
C. Benda A dan B berada dalam kontak termal.
D. Benda A dan B tidak mengalami pertukaran energi.
E. Benda A mengalami pertukaran energi.
3. Berdasarkan gambar diatas, dua benda yang berbeda ukuran, massa dan suhu diletakkan
secara kontak termal, maka
A. Energi berpindah dari benda yang lebih besar.
B. Tidak ada pertukaran energi antar benda.
C. Energi berpindah dari benda yang lebih kecil massanya.
D. Energi berpindah dari benda yang suhunya lebih rendah ke suhu yang lebih tinggi.
E. Terdapat pertukaran energi antar kedua benda.
4. Berdasarkan gambar 1(a) diatas apa yang menyebabkan hal itu terjadi?
A. Koefisien muai panjang yang berbada yakni baja memiliki koefisien muai lebih besar.
B. Koefisien muai baja lebih kecil dibanding kuningan sehingga keping bimetal akan
melengkung ke arah baja.
C. Koefisien pemuaian baja lebih kecil dibanding kuningan sehingga bimetal akan
melengkung ke arah kuningan.
D. Koefisien kuningan lebih kecil daripada baja.
E. Kedua benda mempunyai koefisien muai yang sama.
D. Memutus hubungan listrik pada suhu 30℃ dan menyambungkan hubungan listrik
pada suhu 25℃
E. Menghubungkan aliran arus listrik
6. Ketika dingin Rahma memutuskan untuk menggunakan jaket, sehingga tubuh Rahma
menjadi hangat. Hal tersebut terjadi karena?
A. Jaket menyerap udara dingin dari lingkungan.
B. Jaket berfungsi sebagai konduktor panas tubuh
C. Jaket menghalangi terjadinya perpindahan kalor dari tubuh ke udara luar
D. Jaket berperan sebagai pemberi panas pada tubuh.
E. Jaket sebagai penghangat.
7. Doni memiliki sebatang besi dengan panjang 80 cm, jika dipanasi sampai 50℃ ternyata
bertambah panjang 5m, maka berapa pertambahan panjang besi tersebut jika panjangnya
50cm dipanasi sampai 60℃?
A. 375 m
B. 0,375 m
C. 2,89 m
D. 30,1 m
E. 3,75 m
8. Perhatikan tabel berikut!
Berdasarkan tabel informasi diatas, pernyataan manakah yang benar barikut ini!
1. Konduktor yang paling baik adalah perak, karena perak mempunyai konduktivitas
termal paling besar.
2. Konduktor yang paling baik adalah baja, karena baja mempunyai konduktivitas paling
kecil.
3. Zat yang memiliki laju konduksi paling kecil adalah baja.
4. Kuningan memiliki laju konduksi yang paling besar.
A. 1 dan 4
B. 1,2, dan 3
C. 4 dan 2
D. 1 dan 3
E. 3 dan 2
9. Kasus: Antara air dan minyak, manakah zat cair yang menyerap kalor lebih banyak?
Solusi yang tepat untuk kasus diatas adalah. . .
A. Air dapat menyerap panas lebih banyak karena massa jenisnya lebih besar.
B. Air dapat menyerap panas lebih banyak karena kalor jenisnya lebih besar.
184
C. Minyak dapat menyerap panas lebih baik karena massa jenisnya lebih kecil
D. Minyak dapat menyerap panas lebih baik karena kalor jenisnya lebih kecil
E. Air dan minyak tidak dapat menyerap panas dengan baik.
10. Dari percobaan ditemukan bahwa kecepatan mengalirnya kalor dengan cara konduksi dari
suatu tempat ke tempat lain bergantung pada 5 faktor yakini:
A. Suhu (T), luas penampang (A), tebal zat (L), lamanya kalor mengalir, dan jenis zat
B. Suhu (T), perambatan kalor, tebal zat, jenis zat, dan perbedaan suhu
C. Perbedaan suhu, koefisien konduksi, tebal zat, jenis zat, dan lamanya kalor mengalir
D. Lamanya kalor mengalir, perambatan kalor tiap satuan waktu, luas penampang, nilai
koefisien, dan jenis zat
E. Sudu (T) dan perambatan kalor tiap satuan waktu
11. Perhatikan tabel berikut!
Zat Titik Kalor Kalor Massa (kg)
didih didih Jenis (J/kg
(℃ ) (J/Kg) K)
Alkohol 78 853x 103 2400 12
Raksa 357 272x103 140 7,5
Air 100 2256x103 4180 2
Timah 1750 870x103 130 4
Dari data diatas, jika diketahui suhu mula-mula dari ketiga zat adalah 0℃, zat manakah
yang membutuhkan kalor paling kecil untuk mencapai titik didih?
A. Timah
B. Raksa
C. Air
D. Alkohol
E. Air dan Raksa
12.
185
Sumber:http://geoenviron.blogspot.co.id
Pertanyaan:
Berdasarkan gambar diatas, apa yang dimaksud dengan perpindahan kalor secara
konveksi?
A. Pemanasan secara kontak langsung, terjadi karena molekul-molekul udara yang
dekat dengan permukaan bumi akan menjadi panas setelah bersinggungan.
B. Pemanasan secara vertikal dan penyebaran panasnya terjadi akibat adanya gerakan
udara secara vertikal, sehingga udara di atas yang belum panas ini menjadi panas
karena pengaruh udara dibawah sudah terlalu panas.
C. Penyebaran panas secara berputar-putar dan penyebaran panasnya menyebabkan
udara yang sudah panas bercampur dengan udara yang belum panas.
D. Penyebaran panas secara horizontal yang mengakibatkan perubahan fisik udara
disekitar yaitu udara menjadi panas.
E. Penyebaran panas secara vertikal dan horizontal.
13. Artikel
Sumber:http://geoenviron.blogspot.co.id
Berdasarkan artikel diatas, perubahan suhu di Indonesia disebabkan oleh faktor?
A. Posisi Indonesia yang terletak di daerah lintang rendah menyebabkan suhu rata-
rata tahunan yang rendah.
B. Ketinggian suatu daerah dari permukaan laut, semakin tinggi suatu tempat,
semakin tinggi suhunya.
C. Adanya perbedaan tinggi tempat dari permukaan laut, semakin tinggi suatu
tempat, semakin rendah suhunya.
186
14. Telah diketahui bahwa tekanan udara diatas permukaan air menentukan titik didih air.
Makin kecil tekanan, makin rendah titik didih air. Asumsikan bahwa di Bulan tidak
terdapat atmosfer.
Pernyataan manakah yang paling tepat dibawah ini!
A. Di bulan tidak terdapat atmosfer, sehingga tekanan udara diatas permukaan air adalah
nol dan titik didih semakin rendah.
B. Titik didih di bulan semakin tinggi, dengan tekanan udara nol.
C. Air akan mendidih jika dituang dipermukaan bulan, karena titik didih tinggi.
D. Tekanan udara semakin besar, sehingga air yang mendidih akan menjadi uap.
E. Tekanan udara diatas permukaan semakin tinggi.
15. Perhatikan tabel analisis data berikut!
3. Jawab: B 1
4. Jawab: B 1
5. Jawab: D 1
6. Jawab: C 1
Ada udara yang terjebak diantara tubuh dan jaket. Udara
tersebut berperan sebagai isolator kalor, yaitu
menghalangi terjadinya perpindahan kalor dari
tubuh ke udara luar. Akibatnya, suhu tubuh terasa
hangat karena tubuh tidak kehilangan kalor.
7. Diketahui: A 1
8. Jawab: D 1
Yang merupakan konduktor paling balik adalah
perak. Di antara zat yang lainnya, perak mempunyai nilai
konduktivitas termal paling besar. Dan zat yang memiliki
laju konduksi paling kecil adalah Baja.
Baja: Q/t = k/l
= 0,0046/5 = 0,00092
Kuningan: Q/t = k/l
= 0,01/4 = 0,0025
Perak : Q/t = k/l
= 0,42/2= 0,21
9. Jawab: B 1
10. Jawab: A 1
Berdasarkan konsep, Suhu (T), luas penampang (A),
tebal zat (L), lamanya kalor mengalir, dan jenis zat
11. Jawab: B 1
Untuk menentukan zat yang membutuhkan kalor paling
kecil mencapai titik didih dengan menggunakan
persamaan Q= m c ∆
Yang membutuhkan kalor paling kecil untuk mencapai
titik didih adalah Raksa
12. Jawab: B 1
13. Jawab: C 1
14. Jawab: A 1
B. Pedoman Penskoran
Pedoman penskoran pada soal berbentuk pilihan ganda menggunakan rumus sebagai
berikut.
S = (Rx1)-(Wx0)
Dimana:
S = skor yang dicari
R = jumlah jawaban benar
W = jumlah jawaban salah
190
1. Berdasarkan gambar diatas, jika benda A dan B tidak berada dalam kontak termal dan
benda ketiga C merupakan termometer. Apakah benda A dan B berada dalam
kesetimbangan termal satu sama lain?
A. Benda A dan B berada dalam keseimbangan termal satu sama lain, karena dari hasil
pembacaan termometer bernilai sama.
B. Benda A dan B tidak berada dalam kesetimbangan termal satu sama lain.
C. Benda A dan B berada dalam kontak termal.
D. Benda A dan B tidak mengalami pertukaran energi.
E. Benda A mengalami pertukaran energi.
2. Berdasarkan gambar diatas, dua benda yang berbeda ukuran, massa dan suhu diletakkan
secara kontak termal, maka
A. Energi berpindah dari benda yang lebih besar.
B. Tidak ada pertukaran energi antar benda.
191
3. Berdasarkan gambar 1(a) diatas apa yang menyebabkan hal itu terjadi?
A. Koefisien muai panjang yang berbada yakni baja memiliki koefisien muai lebih besar.
B. Koefisien muai baja lebih kecil dibanding kuningan sehingga keping bimetal akan
melengkung ke arah baja.
C. Koefisien pemuaian baja lebih kecil dibanding kuningan sehingga bimetal akan
melengkung ke arah kuningan.
D. Koefisien kuningan lebih kecil daripada baja.
E. Kedua benda mempunyai koefisien muai yang sama.
4. Berdasarkan gambar 1(b) strip bimetal pada termostat digunakan sebagai?
A. Menyambungkan hubungan listrik pada suhu 30℃
B. Mengikat hubungan listrik
C. Memutus listrik pada suhu 25℃
D. Memutus hubungan listrik pada suhu 30℃ dan menyambungkan hubungan listrik
pada suhu 25℃
E. Menghubungkan aliran arus listrik
5. Perhatikan tabel berikut!
Zat Konduktivitas Panjang
termal (kal/ms ℃) (m)
Baja 0,0046 5
Kuningan 0,01 4
Perak 0,42 2
Berdasarkan tabel informasi diatas, pernyataan manakah yang benar barikut ini!
1. Konduktor yang paling baik adalah perak, karena perak mempunyai konduktivitas
termal paling besar.
192
2. Konduktor yang paling baik adalah baja, karena baja mempunyai konduktivitas paling
kecil.
3. Zat yang memiliki laju konduksi paling kecil adalah baja.
4. Kuningan memiliki laju konduksi yang paling besar.
A. 1 dan 4
B. 1,2, dan 3
C. 4 dan 2
D. 1 dan 3
E. 3 dan 2
Dari data diatas, jika diketahui suhu mula-mula dari ketiga zat adalah 0℃, zat manakah
yang membutuhkan kalor paling kecil untuk mencapai titik didih?
A. Timah
B. Raksa
C. Air
D. Alkohol
E. Air dan Raksa
7.
Sumber:http://geoenviron.blogspot.co.id
193
Pertanyaan:
Berdasarkan gambar diatas, apa yang dimaksud dengan perpindahan kalor secara
konveksi?
A. Pemanasan secara kontak langsung, terjadi karena molekul-molekul udara yang
dekat dengan permukaan bumi akan menjadi panas setelah bersinggungan.
B. Pemanasan secara vertikal dan penyebaran panasnya terjadi akibat adanya gerakan
udara secara vertikal, sehingga udara di atas yang belum panas ini menjadi panas
karena pengaruh udara dibawah sudah terlalu panas.
C. Penyebaran panas secara berputar-putar dan penyebaran panasnya menyebabkan
udara yang sudah panas bercampur dengan udara yang belum panas.
D. Penyebaran panas secara horizontal yang mengakibatkan perubahan fisik udara
disekitar yaitu udara menjadi panas.
E. Penyebaran panas secara vertikal dan horizontal.
8. Artikel
Sumber:http://geoenviron.blogspot.co.id
Berdasarkan artikel diatas, perubahan suhu di Indonesia disebabkan oleh faktor?
A. Posisi Indonesia yang terletak di daerah lintang rendah menyebabkan suhu rata-rata
tahunan yang rendah.
B. Ketinggian suatu daerah dari permukaan laut, semakin tinggi suatu tempat, semakin
tinggi suhunya.
C. Adanya perbedaan tinggi tempat dari permukaan laut, semakin tinggi suatu tempat,
semakin rendah suhunya.
D. Dipengaruhi oleh beragam jenis tanaman yang tumbuh didalamnya.
E. Adanya perbedaan tinggi suatu tempat tidak mempengaruhi tinggi rendahnya
temperatur
9. Telah diketahui bahwa tekanan udara diatas permukaan air menentukan titik didih air.
Makin kecil tekanan, makin rendah titik didih air. Asumsikan bahwa di Bulan tidak
terdapat atmosfer.
Pernyataan manakah yang paling tepat dibawah ini!
A. Di bulan tidak terdapat atmosfer, sehingga tekanan udara diatas permukaan air adalah
nol dan titik didih semakin rendah.
B. Titik didih di bulan semakin tinggi, dengan tekanan udara nol.
C. Air akan mendidih jika dituang dipermukaan bulan, karena titik didih tinggi.
194
D. Tekanan udara semakin besar, sehingga air yang mendidih akan menjadi uap.
E. Tekanan udara diatas permukaan semakin tinggi.
10. Perhatikan tabel analisis data berikut!
No. Massa (10-3kg) Waktu (s) Kalor (J)
1. 20 8 800
2. 30 13 1300
3. 40 17 1700
195
196
Hasil Reliabilitas
No. Nama Siswa 2 3 4 5 8 11 12 13 14 15 skor
1 Ahmid 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 7
2 Ajeng 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9
3 Alviani 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 9
4 Vina Arinal 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 9
5 Fifi Alidya 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 7
6 Salsabila 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1
7 Mega 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 3
8 Shinta 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1
9 Imron 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 2
10 Haura 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1
11 Amalia 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
12 Febri 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 3
13 Afifah 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1
14 Abu Khoir 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 2
15 Dimas 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 3
Total 58
Mean 3,866667
St2 11,12381
K M (K − M )
r11 = 1 −
K −1 KSt 2
10 23, 71555556
r11 = 1 −
9 111, 2380952
r11 = 0,874
Lampiran V
Data Hasil Penelitian
5.1 Hasil Pretest, Posttest, & N-Gain Kemampuan Literasi Fisika Kelas
Eksperimen
5.2 Hasil Pretest, Posttest,& N-Gain Kemampuan Literasi Fisika Kelas Kontrol
200
201
Lampiran 5.1 Hasil Pretest, Posttest, & N-Gain Tes Literasi Fisika Kelas Eksperimen
a. Hasil Pretest
No. Nama 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Skor
1 ADE HERIAWAN 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 5
2 ADEN PUTERA ICHLASUL 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 4
3 AFRIZAL TAUFIQ 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 7
4 AHMAD NUR 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 6
5 ALWIRA SOEKOENAY 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 6
6 AMAR SURYA 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 3
7 AMARA RIZKI 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 4
8 AMY HARYANTI 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 4
9 ANAS RULYAWATI 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 4
10 ANDREAN NUSA WARDANA 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 5
11 ARKAAN FATURRAHMAN 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 7
12 AVINDA NUR FADILLA 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 4
13 DIAS BAYU ASMORO 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 4
14 DIMAS ARDIANSYAH 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 3
15 EKA FITRI WULANDARI 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 4
16 ELINA HAWA PERTIWI 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 6
17 FHANDI 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 5
18 HIDAYAT D. IBRAHIM 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 5
19 IKA AMBARWATI 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 4
20 ISTIANAH RETNANINGTYAS 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 8
21 JAMAS SETIATMO 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 5
22 LA MARLIN JOE 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 6
23 M. DAFFIANO R 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 5
24 MASAZIZ ABDILLAH 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 4
25 NAUFAL HANAN 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 6
26 NOVENDRA RAMADHAN 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 8
27 OKTIAVIANA AYU P 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 7
28 RAHMAD DAHLAN 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 4
29 SITI ELFA ZULFANIA 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 5
30 WARJOKO BIANTORO 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 5
31 YUSRINA AYU LINATI 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 4
Total 157
Rata-rata 5,0645
202
b. Hasil Posttest
No NAMA 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Skor
1 ADE HERIAWAN 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 7
2 ADEN PUTERA ICHLASUL 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 6
3 AFRIZAL TAUFIQ 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 8
4 AHMAD NUR 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 8
5 ALWIRA SOEKOENAY 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 7
6 AMAR SURYA 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 5
7 AMARA RIZKI 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 8
8 AMY HARYANTI 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 6
9 ANAS RULYAWATI 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 7
10 ANDREAN NUSA WARDANA 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 7
11 ARKAAN FATURRAHMAN 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 9
12 AVINDA NUR FADILLA 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 5
13 DIAS BAYU ASMORO 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 8
14 DIMAS ARDIANSYAH 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 4
15 EKA FITRI WULANDARI 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 7
16 ELINA HAWA PERTIWI 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 8
17 FHANDI 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 8
18 HIDAYAT D. IBRAHIM 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 8
19 IKA AMBARWATI 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 5
20 ISTIANAH RETNANINGTYAS 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 8
21 JAMAS SETIATMO 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 8
22 LA MARLIN JOE 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 7
23 M. DAFFIANO R 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 6
24 MASAZIZ ABDILLAH 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 7
25 NAUFAL HANAN 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 7
26 NOVENDRA RAMADHAN 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9
27 OKTIAVIANA AYU P 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 8
28 RAHMAD DAHLAN 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 5
29 SITI ELFA ZULFANIA 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 8
30 WARJOKO BIANTORO 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 8
31 YUSRINA AYU LINATI 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 7
Total 219
Rata-rata 7,06451613
203
Lampiran 5.2 Hasil Pretest, Posttest, & N-Gain Tes Literasi Fisika Kelas Kontrol
a. Hasil Pretest
No. Nama 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Skor
1 ADE DICKY HENDRIYANA 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 4
2 ADINDA AULIA SALSABILA 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 3
3 AHMAD YULIANTO 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 5
4 ANDRIYAN NURHIDAYAT 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 5
AVIRA AMANDA
5 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 4
SALSABILA
6 AYU NOVIANTI 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 6
7 BAYU GHIFANI QOZYANI 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 4
8 DAFFA MUSYAFFA DHIYA 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 4
ERWINDO GIAN
9 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 5
PRASETYO
10 FADILLAH 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 5
11 FARADHIELA YUNIAR 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 6
12 FARADISA PUTRI KIRANA 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 3
13 FEBRIANINGRUM 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 5
14 GALEH NUGROHO 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 5
15 HABIBULLAH 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 4
16 HERMANSYAH DHIMAS 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 5
17 ICHTITHA SUCI 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 4
18 KRESNAMUKTI 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 4
19 LATHIFA PUTRI S 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 6
20 M. DHEVA BAGASKARA 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 6
21 M. RAFI NADHIF 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 4
22 MUSYAFFA AZRUL HAFIZH 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 6
23 NANDA SURYO BUDI 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 6
24 NOR SANIA ARIFAH 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 7
25 REZA OKTIANA 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 5
26 RENING KURNIAWAN 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 5
27 RIZALDI MUSTOFA 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 3
28 RIZKYKA OKTAVIA 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 4
29 VEVEN SEFTIAN HELIANTI 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 3
30 VIVIEN HERDIANTI 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 5
31 YOGI SUHARMAN 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 3
YUDISTIRA DIDHA
32 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 3
PERWIRA
Total 147
Rata-rata 4,59375
205
b. Hasil Posttest
No. Nama 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Skor
1 ADE DICKY HENDRIYANA 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 7
2 ADINDA AULIA SALSABILA 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 5
3 AHMAD YULIANTO 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 6
4 ANDRIYAN NURHIDAYAT 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 6
5 AVIRA AMANDA SALSABILA 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 5
6 AYU NOVIANTI 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 8
7 BAYU GHIFANI QOZYANI 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 5
8 DAFFA MUSYAFFA DHIYA 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 6
9 ERWINDO GIAN PRASETYO 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 8
10 FADILLAH 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 6
11 FARADHIELA YUNIAR 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 8
12 FARADISA PUTRI KIRANA 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 5
13 FEBRIANINGRUM 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 7
14 GALEH NUGROHO 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 7
15 HABIBULLAH 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 5
16 HERMANSYAH DHIMAS 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 6
17 ICHTITHA SUCI 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 5
18 KRESNAMUKTI 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 5
19 LATHIFA PUTRI S 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 8
20 M. DHEVA BAGASKARA 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 7
21 M. RAFI NADHIF 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 6
22 MUSYAFFA AZRUL HAFIZH 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 8
23 NANDA SURYO BUDI 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 7
24 NOR SANIA ARIFAH 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 8
25 REZA OKTIANA 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 6
26 RENING KURNIAWAN 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 7
27 RIZALDI MUSTOFA 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 4
28 RIZKYKA OKTAVIA 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 5
29 VEVEN SEFTIAN HELIANTI 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 6
30 VIVIEN HERDIANTI 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 6
31 YOGI SUHARMAN 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 5
32 YUDISTIRA DIDHA PERWIRA 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 5
Total 198
Rata-rata 6,1875
206
6.1 Deskripsi Skor Pretest Kemampuan Literasi Fisika Kelas Eksperimen dan
Kelas Kontrol
6.2 Deskripsi Skor Posttest Kemampuan Literasi Fisika Kelas Eksperimen dan
Kelas Kontrol
207
208
Lampiran 6.1 Deskripsi Skor Pretest Kemampuan Literasi Fisika pada Kelas
Eksperimen dan Kelas Kontrol
212
213
Riwayat Pendidikan :
SD N Ploso 1 Pacitan (2001-2007)
SMP N 1 Pacitan (2007-2010)
SMA N 1 Pacitan (2010-2013)
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta (2013-2017)