Nophera Sumiarti
Nama Mahasiswa
1. Merancang penilaian yang benar-benar relevan dengan materi yang diajarkan. Dengan
pembuatan soal-soal yang mendalam tentang konsep replikasi virus, dan tugas yang
menggambarkan aplikasi konsep ini dalam dunia nyata..
2. Menggunakan jenis penilaian tes tertulis, presentasi, membuar makalah jika sesuai
dengan topik.
3. Untuk penilaian formatif, instruktur dapat memberikan umpan balik yang jelas dan
terstruktur kepada siswa.
4. Menggunakan rubrik penilaian dapat membantu menjaga konsistensi dalam penilaian
dengan memiliki panduan yang jelas tentang apa yang diharapkan dalam jawaban atau
tugas mereka.
Penilaian Sikap
Penilaian Sikap
Sikap pengetahuan
Aktif Aktif Aktif Nilai
No Nama peserta didik
menjawab bertanya berpendapat
pertanyaan
1 Aceng Thery 3 4 4 36
2 Alif 3 3 3 30
3 Aladin 2 2 3 23
4 Berlika Fitri 4 3 3 36
5 Deo Saputra 3 3 3 30
6 Destiya 3 3 2 26
7 M. Hairul 3 4 4 36
8 M. Grestian Eji 4 4 3 36
9 Manda Wulandari 3 3 4 33
10 Marsela 3 3 3 30
11 M. Zaki Aulia 3 4 4 36
12 Nanda 2 3 3 26
13 Niken okta aidil 3 3 3 30
14 Nur Anisa 3 3 3 30
15 Olivia Febri 2 3 3 26
16 Pebriansyah 3 3 3 30
17 Rachel Pernando 3 4 3 33
18 Ragil 3 3 3 30
19 Reyhan 3 3 3 30
20 Rini Astuti 3 4 4 36
21 Robert 2 3 2 26
Keterangan :
1-10 : kurang
11- 20 : cukup
21- 30 : Baik
31-40 : sangat Baik
Petunjuk:
Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap sosial peserta didik.
Berilah skor berskala 1-4 pada kolom aspek sikap sesuai aspek yang ditampilkan oleh peserta
didik.
Kelas : X
Aspek Sikap
Nama Peserta Didik
Tanggung
Disiplin
No Skor
Peduli
jawab
Kerja
Jujur
sama
akhir
1 Aceng Thery 4 4 4 4 4 40
2 Alif 3 3 3 3 3 30
3 Aladin 3 3 2 3 3 28
4 Berlika Fitri 4 3 4 4 4 38
5 Deo Saputra 3 2 3 3 3 28
6 Destiya 4 4 3 3 3 34
7 M. Hairul 4 4 2 3 3 32
8 M. Grestian Eji 3 3 3 3 3 30
9 Manda Wulandari 4 4 2 3 3 32
10 Marsela 3 3 3 3 3 30
11 M. Zaki Aulia 4 4 3 3 3 32
12 Nanda 3 3 3 3 3 30
13 Niken okta aidil 3 2 3 2 2 20
14 Nur Anisa 3 3 3 3 3 30
15 Olivia Febri 3 3 3 3 3 30
16 Pebriansyah 3 3 3 3 3 30
17 Rachel Pernando 3 3 3 3 3 30
18 Ragil 2 3 3 3 3 28
19 Reyhan 3 3 3 3 3 30
20 Rini Astuti 4 4 3 4 4 38
Keterangan predikat:
1-10 : kurang
11- 20 : cukup
21- 30 : Baik
31-40 : sangat Baik
DISKUSI SISWA
N NAMA SISWA LEVE
O L
1 Aceng Thery 3
2 Alif 2
3 Aladin 2
4 Berlika Fitri 2
5 Deo Saputra 2
6 Destiya 3
7 M. Hairul 3
8 M. Grestian Eji 3
9 Manda Wulandari 3
10 Marsela 2
11 M. Zaki Aulia 2
12 Nanda 3
13 Niken okta aidil 2
14 Nur Anisa 2
15 Olivia Febri 2
16 Pebriansyah 2
17 Rachel Pernando 2
18 Ragil 2
19 Reyhan 2
20 Rini Astuti 3
Keterangan :
1. Sedang berkembang
2. Sesuai Ekspektasi
3. melebihi Ekspektasi
DAFTAR NILAI
DISKUSI SISWA
N NAMA SISWA LEVE
O L
1 Aceng Thery 100
2 Alif 75
3 Aladin 50
4 Berlika Fitri 100
5 Deo Saputra 75
6 Destiya 100
7 M. Hairul 100
8 M. Grestian Eji 75
9 Manda Wulandari 100
10 Marsela 75
11 M. Zaki Aulia 100
12 Nanda 75
13 Niken okta aidil 75
14 Nur Anisa 50
15 Olivia Febri 75
16 Pebriansyah 75
17 Rachel Pernando 75
18 Ragil 75
19 Reyhan 75
20 Rini Astuti 100
Keterangan :
25 : Rendah
50 : cukup
75 : Baik
100 : sangat Baik
Pembelajaran replikasi dan dampak virus terhadap sosial ekonomi menggunakan model Problem
Based learning (PBL)
Pendahuluan
Kegiatan Pembelajaran merupakan inti dari kegiatan disekolah. Dalam pelaksaan pembelajaran
masih banyak siswa yang masih kurang dalam sikap belajar nya. Berbagai cara dilakukan guru
untuk meningkatkan pemahaman siswa dalam belajar sehingga tercapai tujuan pembelajaran
yang ingin dicapai supaya peserta didik dapat berfikir aktif dan diberi kesempatan untuk
mencoba kemampuan dalam berbagai kegiatan. Salah satu nya menggunakan model PBL
(Problem Based Learning). Pendekatan pembelajaran berbasis masalah Problem-Based Learning
(PBL) telah terbukti menjadi metode yang efektif dalam membantu siswa memahami konsep-
konsep kompleks, termasuk materi tentang replikasi dan dampak virus terhadap sosial ekonomi.
Berdasarkan Hasil penelitian Natsir, M., et al (2022) menunjukkan bahwa hasil belajar peserta
didik melalui penerapan model Problem Based Learning (PBL) konsep virus peserta didik
memperoleh nilai dengan kategori baik dan lebih tinggi.
Pembahasan
Sebelum melakukan pembelajaran diberi pretest untuk melihat pengetahuan awal peserta didik.
Kemudian setelah melakukan proses pembelajaran selanjutnya diberikan post test yang bertujuan
untuk mengukur sejauh mana peningkatan hasil belajar peserta didik. Siswa memiliki latar
belakang pengetahuan yang beragam, dan pembelajaran harus dirancang sedemikian rupa
sehingga siswa dapat memahami konsep ini dengan baik. Situasi ini memerlukan pendekatan
yang menarik dan interaktif,Pembelajaran dilakukan dengan menggunakan model Problem
Based Learning (PBL) yang dipadukan dengan media Audio visual
Tantangan dalam pembelajarn bagaimana meningkatkan sikap belajar siswa pada materi
replikasi dan dampak virus terhadap sosial ekonomi yang kompleks dan sulit dipahami siswa.
Selain itu juga harus memastikan bahwa siswa dapat mengaitkan pengetahuan mereka tentang
replikasi dan dampak virus terhadap sosial ekonomi dengan konteks dunia nyata.
Untuk mengatasi tantangan tersebut, pendidik mengadopsi model Problem Based Learning
(PBL) dan menggunakan media audio visual dalam pengajaran materi replikasi dan dampak virus
terhadap sosial ekonomi. Pendidik merancang skenario masalah yang melibatkan situasi nyata
yang berkaitan dengan virus, seperti pandemic COVID-19 yang pernah siswa rasakan
dampaknya serta virus yang menyerang tanaman contohnya tanaman tembakau. Pendidik harus
memiliki kreativitas dalam merancang skenario masalah yang dapat memacu siswa untuk
berpikir kritis dan menganalisis situasi terkait replikasi dan dampak virus terhadap sosial
ekonomi.
Siswa diberi tugas untuk memahami struktur virus, cara penularan, serta dampaknya pada bidang
sosial dan ekonomi. Mereka bekerja dalam kelompok untuk mencari solusi, mencari informasi
dari berbagai sumber, dan menyajikan hasil penelitian mereka secara berkelompok didepan
kelas.
Refleksi Melalui model Problem Based Learning (PBL), pendidik melihat perubahan signifikan
dalam sikap belajar siswa, partisipasi siswa dan pemahaman mereka terhadap materi replikasi
dan dampak virus terhadap sosial ekonomi. Mereka menjadi lebih aktif dan bersemangat untuk
memecahkan masalah, dan mereka dapat menghubungkan pengetahuan mereka dengan situasi
dunia nyata. Dengan model Problem Based Learning (PBL) pendidik dapat mengevaluasi
kemajuan siswa secara lebih holistik, termasuk kemampuan mereka dalam berkolaborasi dan
berkomunikasi dalam kelompok.
Kesimpulan
Model Problem Based Learning (PBL) terbukti menjadi praktik terbaik dalam pengajaran materi
replikasi dan dampak virus terhadap sosial ekonomi. Ini membantu siswa memahami materi
dengan lebih mendalam, meningkatkan siap belajr siswa,keterampilan berpikir kritis, dan
menghubungkan konsep-konsep teoritis dengan dunia nyata. Sebagai pendekatan pembelajaran
yang efektif, model Problem Based Learning (PBL) dapat digunakan untuk mengajar materi-
materi kompleks lainnya.
Daftar Pustaka
Natsir, M., et al. "Pengaruh model pembelajaran problem based learning (PBL) terhadap hasil
belajar biologi konsep virus pada peserta didik kelas X MIA di SMA 1 Maros." Biolearning
Journal 9.1 (2022): 21-27.
Siklus 1