Anda di halaman 1dari 4

Judul Pengaruh kontrasepsi suntik terhadap kejadian amenore

Nama jurnal Indonesian journal of midwifery


Volume dan Volume 6
halaman
Tahun 2023
Penulis Nur Fajri Idharuddin, Cahyaningrum
Reviewer Erna Dwi Erawati
Tanggal
Tujuan penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menetahui adakah hubungan penggunaan
kontrasepsi suntik dengan kejadian amenore di PBM Endah Wulansari
Congkang Muntilan
Subjek penelitian Responden penelitian ini adalah semua wanita (n = 43) yang
menggunakan kontrasepsi suntik
Metode penelitian Penelitian tersebut menggunakan metode analitik dengan desain cross
sectional
Definisi operasional Variabel dependent dalam penelian ini adalah kontrasepsi suntuk.
Variabel dependent Data diambil dari PBM endah wulansari yang menggunakan kontrasepssi
suntik 3 bulan sekali
Cara & alat ukur Dalam study ini menggunakan sumber data sekunder, diambil langsung
Variabel dependent dari buku resgister KB PBM endah wulandari, alat pengumpulan data
menggunakan master tabel yang berisikan mengenai identitas akseptor,
usia akseptor, jenis penggunaan kontrasepsi suntik dan mengenai kejadian
amenore.
Definisi operasional Variabel independent adalah kejadian amenore.
Independent Data diambil berdasarkan wawancara pada 30 akseptor kontrasepnsi
suntik di PBM endah wulansari
Langkah penelitian Dalam study penelitian ini peneliti menggunkan data sekunder atau data
yang diperoleh dari pihak lain yaitu PBM endah wulansari, data sekunder
ini diperoleh dari buku resgister bidan pasien KB di PMB endah wulansari
congkrang. Data penelitian diambil dari buku resgister KB diambil dan
sebanyak 43 akseptor yang memasuki kriteria sebagai responden yang
kemudian diolah dan dianalisis dalam penelitian ini, data sebanyak 43
terdiri dari kategori usia 20-25 tahun sebanyakn 5 responden dan 2-30
tahun sebanyak 25 responden serta 31-35 sebanyak 13 responden.dan
pasien yang menggunakan KB suntik 1 bulan sebanyak 14 (32%), suntik
Kb 3 bulan sebanyak 29 (67,4%), berdasarkan hasil distribusi frekuensi
kejadian amenore sebanyak 25 (58,1%) dan tidak amenore sebanyak 18
(41,9%), berdasarkan data distribusi frekuensi penggunaan KB suntik
kontrasepsi 1 bulan tidak amenore sebanyak 11 (79%), amenore sebanyak
3 (21%) dan kontrasepsi suntik 3 bulan tidak amenore 7, amenore
sebanyak 22 responden kemudian data ini dianalisis melalui kegiatan
pengolahan data menggunakan program computer (computer system)
antara lain editing, coding, etry data, tabulasi dan processing. Kemudian
data diolah dengan menggunakan uji chi square dan dapat nilai signifikan
p = 0,001 (p<0,05) data menggunakan pearson chi-square.
Hasil penelitian Berdasarkan study ini didapat didapatkan hasil responden terbagi dalam
beberapa kategori pertama usia yang paling banyak menggunakan KB
suntik adalah usia 26-30 sebanyak 25 responden, responden yang
menggunakan KB suntik 3 bulan sebanyak 29 (67,4) dengan presentase
kejadian amenore sebanyak 25 (58,1), serta kejadian amenore pada
penggunaan kontrasepsi KB suntik 3 bulan sebanyak 22 responden.
Berdasarkan riwayat dari akseptor kebanyakan pemilihan jenis KB suntik
3 bulan ini dikarenakan usia akseptor memilih rentan waktu jarak
penyuntikan dari penyuntikan sekarang dengan penyuntikan berikutnya
tidak terlalu cepat, kemudian bagi akseptor untk biaya penggunaan KB
suntik 3 bulan lebih hemat dari KB suntik 1 bulan. Kejadian amenore pada
akseptor KB suntik 3 bulan bisa terjadi karena adanya kandungan DMPA
dalam obat sehingga mengakibatkan gangguan sistem endokrin yang
kemudian mengakibatkan amenore sedangkan kejadian amenore pada KB
suntik 1 bulan dapat disebabka karena kondisi tubuh yang mengalami
perubahan hormonal.
Kekuatan penelitian Penelitian ini akan memberikan informasi yang dapat digunakan sebagai
bahan pertimbambangan dalam menggambil keputusan di ranah praktik
klinis.
Penelitian ini menggunakan sumber data sekunder dimana memiliki
keuntungan bagi peneliti yaitu hmeat waktu danbiaya dalam pengumpulan
informasi.
Penelitian ini memiliki kelebihan dalam menggunakan uji chi square data
pearson chi square dimana uji ini dapat digunakan untuk menguji
hubungan antara variabel kualitatif, selain itu uji chi-square juga dapat
digunakan untuk membandingkan frekuensi observasi dengan frekuensi
yang diharapkan.
Kelemahan Penelitian ini menggunakan sumber data sekunder peneliti tidak banyak
penelitian mmengetahui mengenai kondisi pada waktu data dikumpulkan sehinggaa
peneliti kesulitan menilai atau mengevaluasi tingkat akurasi dari data yang
tersedia. Selain penelitian ini menghadapi potensi bias pemilihan
penggunaan kontrasepsi suntik 1 bulan atau 3 bulan pada responden. Serta
penelitian memiliki jangka waktu yang pendek untuk membuktikan hasil
dari pengaruh penggunaan KB suntik dengan kejadian amenore.
Implikasi Implikasi penelitian ini adalah bahwa terdapat hubungan antara
kontrasepsi suntik dengan kejadian amenore. Temuan ini menunjukkan
pentingnya dalam pemilihan kontrasepsi bagi wanita. Oleh karena itu
perlu dipertimbangkan dengan matang dalam sosialisasi kontrasepsi bagi
wanita, karena sangat mempengaruhi kesehatan respoduksi wanita.
Diskusi Dalam penelitain ini responden menggunakan suntik KB 3 bulan lebih
besar peluang terjadinya amenore dari pada KB suntik 1 bulan,
berdasarkan study responden mempertimbangan biaya dan jarak suntik
KB pertama dan berikutnya, berdasarkan data penelitian kejadian amenore
dapat dicegah dengan menggunakan suntik KB 1 bulan sekali.
Kesimpulan Dari hasil penelitian ini menunjukan kejadian amenore KB suntik di PMB
Endah Wulansari yaitu sebagin besar mengalami amenore sejumlah 25
akseptor dari 3 responden. Gambaran penggunaan KB suntik PMB Endah
Wulansari sebagian bsar pengguna jenis KB suntik 3 bulan sejumlah 29
akseptor. Penggunaan kontrasepsi suntik berpengaruh terhadap kejadian
amenore di PMB Endah Wulansari.

Anda mungkin juga menyukai