Anda di halaman 1dari 7

NAMA : MOCH NURUL LATIEF

NIM : 226080004

SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER ANGKATAN 36

Petunjuk Pengisian :

I. Isikan jawaban pertanyaan dibawah ini pada link Googleform

berikut : https://bit.ly/UTS36

II. Form akan ditutup setelah waktu UTS selesai.

List Pertanyaan :

1. Berikan Gambaran standart SIMRS sesuai dengan

Permenkes No.82 Tahun 2013

Jawaban

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2013


tentang Pusat Pelayanan Kesehatan Masyarakat (PPKM) mengatur
standar pelayanan kesehatan di Indonesia, termasuk Standar Pelayanan
Minimal Rumah Sakit (SIMRS).

Pada umumnya pelayanan dan prosedur rumah sakit memiliki prosedur


yang unik (berbeda satu dengan lainnya), tetapi secara umum/generik
memiliki prosedur pelayanan terintegrasi yang sama yaitu proses rawat
jalan pendaftaran pasien => kasir => Poliklinik => penunjang/apotek=>
pasien pulang.

proses rawat inap, pendaftaran pasien => kasir => Rawat inap=>
penunjang/apotek=> pasien pulang
Gambaran yang diatur dalam SIMRS sesuai dengan standar kesehatan di
Indonesia mungkin mencakup:

1. Rekam Medis Elektronik (RME): Rumah sakit diharapkan memiliki


sistem rekam medis elektronik yang memadai. RME ini mencakup
informasi pasien, riwayat kesehatan, hasil pemeriksaan, dan informasi
penting lainnya.

2. Administrasi dan Manajemen Rumah Sakit: SIMRS harus mencakup


standar administrasi dan manajemen rumah sakit, termasuk kebijakan
dan prosedur yang jelas terkait dengan pengelolaan pasien, tenaga
medis, dan sumber daya lainnya.

3. Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit: SIMRS seharusnya


dapat mengintegrasikan berbagai fungsi dan departemen dalam rumah
sakit untuk meningkatkan efisiensi dan akurasi pengelolaan informasi.

4. Pelayanan Kesehatan Masyarakat: SIMRS seharusnya mendukung


pelayanan kesehatan masyarakat dengan mencatat dan melacak data
populasi, kejadian penyakit, dan upaya-upaya lain untuk meningkatkan
kesehatan masyarakat.

5. Keamanan Informasi: Standar keamanan informasi harus diterapkan


dalam SIMRS untuk melindungi kerahasiaan dan integritas data pasien
dan informasi kesehatan lainnya.

6. Pelaporan dan Evaluasi: SIMRS harus mampu menghasilkan laporan


yang akurat dan memberikan dukungan untuk kegiatan evaluasi dan
perbaikan berkelanjutan.

2. Sebutkan komponen-komponen yang wajib ada dalam

sebuah sistem informasi dan jelaskan

Jawaban

Komponen Dalam SIMRS

1. Modul – Modul dalam SIMRS dan Database (Open Source atau


Licensed)
2. Perangkat Pengolahan Data (Server, PC, Laptop, Sitem Operasi)
3. Perangkat Jaringan (LAN,WAN,Public IP, Internet)
4. Organisasi Pengelolaan SIMRS
3. Apa fungsi dari organisasi / tim pengelola SIMRS menurut

saudara?, dan organisasi/ tim pengelola SIMRS yang

bagaimana yang ideal?, jelaskan

Jawaban

Organisasi Pengelola SIMRS

Transformasi business process Rumah Sakit yang harus di imbangi dengan


akselerasi TI dengan cepat justru akan mengalami kemandekan. Untuk
mengatasi hal ini diperlukan peranan dan dorongan yang kuat dari
organisasi pengelola TI, yang dapat melakukan TI yang terarah, terstruktur
dan selaras dengan kebutuhan organisasi.

Sejalan dengan perubahan keberadaan fungsi TI dari level operasional


menjadi strategis di dalam suatu organisasi, muncul pula suatu manajerial
baru yang disebut sebagai Chief Information Officer (CIO).

Keberadaan CIO untuk organisasi yang sangat menggantungkan aktivitas


bisnisnya sehari hari pada sistem informasi dan teknologi (SITI) merupakan
suatu keharusan. Hal ini cukup beralasan mengingat harus adanya orang
yang mewakili SITI dalam jajaran direksi. Tanpa adanya perwakilan tersebut,
akan mustahil pencapaian fungsi strategis SITI akan tercapai. Dan tanpa
adanya fungsi strategis dari sistem dan teknologi Informasi, Perusahaan
yang bersangkutan akan mengalami permasalahan yang sangat serius.

4. Hal-Hal apa saja yang harus diperhartikan dalam

pengembangan Rekam Medik Elektronik ?, jelaskan

Jawaban

Pengembangan Rekam Medis Elektronik (RME) memerlukan perhatian


yang cermat untuk memastikan implementasinya sukses dan sesuai
dengan kebutuhan klinis, etika, dan hukum. Berikut adalah beberapa hal
yang perlu diperhatikan dalam pengembangan Rekam Medis Elektronik:

1. Kebutuhan Pengguna:
• Identifikasi dan pahami kebutuhan pengguna utama, seperti dokter,
perawat, dan petugas administrasi, untuk memastikan sistem RME
dapat memenuhi tuntutan praktik klinis mereka.

2. Keamanan Informasi:

• Terapkan langkah-langkah keamanan informasi yang ketat untuk


melindungi kerahasiaan, integritas, dan ketersediaan data pasien. Ini
melibatkan enkripsi, kontrol akses, dan perlindungan terhadap
ancaman siber.

3. Kesesuaian Hukum dan Etika:

• Pastikan bahwa pengembangan RME mematuhi peraturan hukum dan


etika terkait privasi pasien, seperti regulasi kesehatan dan undang-
undang privasi data.

4. Interoperabilitas:

• RME sebaiknya dapat berintegrasi dengan sistem lain di rumah sakit


atau lembaga kesehatan, seperti sistem laboratorium, radiologi, dan
farmasi, untuk mendukung pertukaran informasi yang efektif.

5. Standardisasi:

• Gunakan standar yang berlaku dalam industri kesehatan, seperti HL7


(Health Level Seven) dan CDA (Clinical Document Architecture), untuk
memastikan interoperabilitas dan pertukaran data yang lancar.

6. Pelatihan dan Pendidikan:

• Sediakan pelatihan yang memadai kepada staf kesehatan untuk


memastikan penggunaan yang benar dan efektif dari sistem RME.

7. Pemantauan dan Evaluasi:

• Lakukan pemantauan terus-menerus terhadap kinerja sistem RME,


identifikasi masalah potensial, dan lakukan evaluasi berkala untuk
meningkatkan efisiensi dan efektivitasnya.

8. Audit Trails:

• Implementasikan audit trails untuk melacak siapa yang mengakses dan


mengubah data pasien, memberikan transparansi dan akuntabilitas.

9. Backup dan Pemulihan Data:

• Pastikan adanya sistem backup yang teratur dan prosedur pemulihan


data untuk melindungi informasi pasien dari kehilangan atau kerusakan.
10. Usability (Kemudahan Penggunaan):

• Pastikan antarmuka pengguna RME dirancang dengan baik dan


mudah digunakan agar dapat diterima dengan baik oleh pengguna
klinis.

11. Skalabilitas:

• RME seharusnya dapat berkembang seiring waktu dan dapat


menangani peningkatan volume data dan kebutuhan pengguna.

12. Pembaruan dan Perbaikan Berkelanjutan:

• Selalu perbarui dan tingkatkan sistem RME untuk mengakomodasi


perubahan dalam teknologi, kebutuhan klinis, dan peraturan.

Dengan mempertimbangkan aspek-aspek tersebut, pengembangan


RME dapat menjadi alat yang efektif dalam meningkatkan pengelolaan
informasi kesehatan dan perawatan pasien.

5. Apa yang dimaksud dengan tata kelola TIK?, dan hal apa

yang menyebabkan tata kelola TIK ini diperlukan dalam

implementasi SIMRS?

Jawaban

Tata kelola Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) mengacu pada


rangkaian proses, kebijakan, prosedur, dan struktur organisasi yang
mengelola dan mengontrol penggunaan teknologi informasi dalam suatu
organisasi. Ini mencakup keputusan strategis, manajemen risiko,
keamanan informasi, dan pengelolaan sumber daya untuk memastikan
bahwa TIK mendukung tujuan organisasi dengan efektif dan efisien. Dalam
konteks implementasi Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS),
tata kelola TIK menjadi sangat penting.

Berikut adalah beberapa alasan mengapa tata kelola TIK diperlukan


dalam implementasi SIMRS:

1. Ketepatan Strategis:

• Tata kelola TIK memastikan bahwa implementasi SIMRS selaras


dengan tujuan dan strategi organisasi. Keputusan strategis diambil
dengan mempertimbangkan dampaknya pada tujuan jangka panjang
dan keberlanjutan rumah sakit.

2. Manajemen Risiko:

• Implementasi SIMRS dapat membawa risiko terkait keamanan data,


kegagalan sistem, atau masalah operasional lainnya. Tata kelola TIK
membantu mengidentifikasi, menilai, dan mengelola risiko ini dengan
menerapkan kebijakan keamanan dan prosedur pemulihan bencana.

3. Efisiensi Operasional:

• Tata kelola TIK membantu mengoptimalkan penggunaan teknologi


untuk meningkatkan efisiensi operasional. SIMRS yang dikelola dengan
baik dapat mempercepat proses administrasi, pemeriksaan pasien, dan
layanan kesehatan secara keseluruhan.

4. Kepatuhan Regulasi:

• Tata kelola TIK membantu memastikan bahwa SIMRS mematuhi semua


peraturan dan kebijakan yang berlaku dalam industri kesehatan,
termasuk privasi pasien dan standar keamanan informasi.

5. Keamanan Informasi:

• Keberlanjutan rumah sakit dan kepercayaan pasien tergantung pada


keamanan informasi. Tata kelola TIK memberikan kerangka kerja untuk
melindungi data pasien, mengelola hak akses, dan mencegah insiden
keamanan.

6. Integrasi dan Interoperabilitas:

• Tata kelola TIK memfasilitasi integrasi SIMRS dengan sistem lain di


rumah sakit dan dengan entitas eksternal. Hal ini memungkinkan
pertukaran data yang lancar dan integrasi dengan teknologi terkini.

7. Pengelolaan Sumber Daya:

• Tata kelola TIK membantu mengelola sumber daya TIK, termasuk


perangkat keras, perangkat lunak, dan personel IT. Pengelolaan yang
baik diperlukan untuk memastikan ketersediaan, keandalan, dan
performa SIMRS.

8. Pelatihan dan Pendidikan:

• Tata kelola TIK memastikan bahwa personel kesehatan terlatih dengan


baik dalam menggunakan SIMRS dan memaksimalkan manfaatnya.

9. Penilaian dan Perbaikan Berkelanjutan:


• Melalui tata kelola TIK, proses penilaian dan perbaikan berkelanjutan
diterapkan untuk memastikan SIMRS terus ditingkatkan sesuai dengan
perkembangan teknologi dan kebutuhan organisasi.

Dengan adanya tata kelola TIK yang baik, implementasi SIMRS dapat
berjalan lebih lancar, efisien, dan sesuai dengan kebutuhan serta tujuan
rumah sakit.

HAIDAR ISTIQLAL

Anda mungkin juga menyukai