Anda di halaman 1dari 9

19

BAB II
METODE PENELITIAN

2.1 Populasi/Obyek Penelitian


Populasi adalah sekelompok objek yang menjadi perhatian dalam penelitian
memiliki sifat yang sama akan dikenai generalisasi serta kesimpulan pennelitian
(Suharmini Arikunto 2002:108).Populasi adalah keseluruhan objek penelitian.
Menurut Sugiyono(2010:297), populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri
atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Populasi adalah keseluruhan objek yang diperhatikan dengan jumlah yang
terbatas atau tidak terbatas. Populasi penelitian ini adalah pedagang kaki lima
untuk lokasi penelitian adalah sepanjang trotoar Jl. Slamet Riyadi dari depan
stasiun Purwosari sampai ke patung monumen patung Slamet Riyadi untuk Kota
Surakarta dan untuk pedagang kaki lima di Kabupaten Karanganyar lebih
berpusat di trotoar, jalur lambat sepanjang alun -alun.

2.2 Metode Pengambilan Sampel


Teknik pengambilan sampel yang dipilih untuk penelitian ini adalah
stratified kuota sampling (quota sampling) dengan karakteristik pada kuota yang
banyak diartikan sebagai jumlah tertentu anggota sampel yang sudah ditentukan
terlebih dahulu karena pertimbangan tertentu. Alasan pemilihan teknik ini yaitu
penentuan jumlah anggota sampel yang tidak mempertimbangkan jumlah anggota
populasi karena tidak diketahui jumlahnya. Sampel yang akan diambil sebanyak
50 pedagang, 25 pedagang di Surakarta dan 25 pedagang. Untuk kriteria sampel
adalah pedagang makanan : 5orang, minuman : 5orang, pakaian : 5orang,
mainan : 5orang dan jasa : 5orang. Agar lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel
dibawah :
20

Tabel 2.1 Kriteria Pengambilan Sampel Pedagang


No. Jenis Dagangan Jumlah
1. Makanan 5
2. Minuman 5
3. Pakaian 5
4. Mainan 5
5. Jasa 5
Jumlah Pedagang 25
Sumber : Penulis, 2019

2.3 Metode Pengumpulan Data


Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data primer, data sekunder
dan data peta. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari responden
atau objek yang diteliti yang ada hubungannya dengan yang diteliti (Moh.
Pabundu Tika, 2005: 44). Data primer pada peneletian diperoleh dari responden
dilapangan lebih ditekan pada indikator kesejahtraan menurut BPS 2016 :
kependudukan, pendidikan, ketenagakerjaan, taraf dan konsumsi yang meliputi
jumlah anak dalam keluarga, jumlah jiwa dalam keluarga, pendidikan keluarga,
keterlibatan keluarga dalam bekerja, pendapatan keluaraga. Data sekunder adalah
data yang telah lebih dahulu dikumpulkan dan dilaporkan oleh orang atau instansi
diluar diri peneliti sendiri, walaupun yang dikumpulkan itu sesungguhnya adalah
data asli, dapat diperoleh dari instansi-instansi, lembaga dan perpustakaan. (Moh.
Pabundu Tika, 2005:45).Sedang data peta adalah peta Administrasi Kecamatan
Karanganyar dan Kabupaten Surakarta guna menunjukan lokasi penelitian.

Tabel 2.2 Gambaran Kuesioner Penelitian


Variabel Indikator Nomer pertanyaan
Kesejahteraan Kependudukan 1,2

Kesehatan & gizi 3,4,5,6,7

Pendidikan 8,9,10
21

Ketenagakerjaan 11,12

Taraf & pola konsumsi 13,14

Rumah & lingkungan 15,16,17

Kemiskinan 18
Sosial lainnya 19,20
Sumber : Penulis, 2019

2.4 Instrumen dan Bahan Penelitian


Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah pedoman wawancara
dengan bantuan kuisioner yang terstruktur terdiri dari pertanyaan-pertanyaan
yang mencakup tingkat kesejahteraan rumah tangga, dan faktor yang
memepengaruhinya
Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian meliputi:
1. Laptop
2. Alat tulis
3. Kuisioner
4. Kamera
5. ArcGIS 10.2
2.5 Teknik Pengolahan Data
Menurut Moh. Pabundu Tika (2005: 63) sebelum data dianalisis, terlebih
dahulu dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Pemeriksaan data (editing) adalah meneliti kembali data yang telah
dikumpulkan dari lapangan dengan menilai apakah data yang telah
dikumpulkan tersebut cukup baik dan relevan untuk diproses atau diolah
lebih lanjut. Adapun yang perlu diteliti adalah kelengkapan pengisian
kuesioner, keterbacaan tulisan, kesesuaian jawaban, relevansi jawaban,
keseragaman dalam satuan.
b. Pemberian code (coding) adalah usaha pengklasifikasian jawaban dari
para responden menurut skor kesejahteraan yang sudah ditentukan.
22

Pemberian coding data harus dilakukan secara konsisten karena hal


tersebut sangat menentukan reliabilitas (Moh. Pabundu Tika, 2005: 64).
c. Tabulasi adalah proses penyusunan dan analisis dalam bentuk tabel
frekuensi dan silang (Moh. Pabundu Tika, 2005: 66). Memasukkan data
dalam tabel, akan memudahkan kita dalam melakukan analisis. Setelah
menyusun buku kode dan mengkode data, maka peneliti siap untuk
mengolah data.

2.6 Metode Analisis Data


Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah diskriptif
kualitatif, dengan analisis data dari tabel frekuensi untuk menjawab tujuan
nomor 1 yaitu tingkat kesejahteraan dan tabel silang digunakan untuk menjawab
tujuan nomer 2 yaitu melihat hubungan faktor yang mempengaruhi kesejahteraan.
Analisis tabel frekuensi digunakan untuk menggetahui tingkat kesejahteraan
dengan indikator yang ditentukan, serta analisis silang mengetahui hubungan
faktor-faktor yang mempengaruhi kesejahteraan responden.
Dalam penelitian ini yang mempengaruhi tingkat kesejahteraan keluarga
diklasifikasikan sebagai berikut :

Tabel 2.3 Skoring Menurut Pertanyaan Kuisioner


Kependudukan
Anak dalam keluarga Klasifikasi Skoring
Tinggi 1 orang 3 sangatsejahtera
Sedang 2 orang 2 sejahtera
Rendah >2 orang 1 kurang sejahtera
Jiwa dalam keluarga Klasifikasi Skoring
Tinggi 3 orang 3 sangatsejahtera
Sedang 4 orang 2 sejahtera
Rendah >4 orang 1 kurang sejahtera

Kesehatan dan gizi


Kesehatan keluarga Klasifikasi Skoring
Tinggi Semua sehat 3 sangat sejahtera
23

Sedang Beberapa sakit 2 sejahtera


Rendah Kebanyakan sakit 1 kurang sejahtera
Kemudahan pengobatan Klasifikasi Skoring
Tinggi Mudah 3 sangat sejahtera
Sedang Cukup mudah 2 sejahtera
Rendah Sulit 1 kurang sejahtera
Biaya pengobatan Klasifikasi Skoring
Tinggi Murah 3 sangat sejahtera
Sedang Cukup murah 2 sejahtera
Rendah Mahal 1 kurang sejahtera
Makan dalam sehari Klasifikasi Skoring
Tinggi >3 kali 3 sangat sejahtera
Sedang 3 kali 2 sejahtera
Rendah 2 kali 1 kurang sejahtera
Menu makan sehari-hari Klasifikasi Skoring
Tinggi nasi, sayur, lauk, buah, susu 3 sangat sejahtera
Sedang nasi, sayur, lauk, buah 2 sejahtera
Rendah nasi, sayur, lauk 1 kurang sejahtera

Pendidikan
Biaya pendidikan Klasifikasi Skoring
Tinggi Terjankau 3 sangat sejahtera
Sedang Cukup terjangkau 2 sejahtera
Rendah Tidak terjangkau 1 kurang sejahtera
Biaya pendidikan Klasifikasi Skoring
Tinggi Terjankau 3 sangat sejahtera
Sedang Cukup terjangkau 2 sejahtera
Rendah Tidak terjangkau 1 kurang sejahtera
Jenjang pendidikan Klasifikasi Skoring
Tinggi Selesai Perguruan Tinggi 3 sangat sejahtera
Sedang Selesai SMA 2 sejahtera
Rendah Selesai SMP 1 kurang sejahtera
24

Pendidikan responden Klasifikasi Skoring


Tinggi Perguruan Tinggi 3 sangat sejahtera
Sedang Tidak tamat SMP-tamat SMA 2 sejahtera
Rendah Sekolah Dasar 1 kurang sejahtera

Ketenagakerjaan
Pepekerjaan utama Klasifikasi Skoring
Tinggi Ya 1 sangat sejahtera
Sedang Tidak 2 sejahtera

Keterlibatan keluarga Klasifikasi Skoring


Tinggi Semua anggota keluarga bekerja 3 sangat sejahtera
Sedang Beberapa anggota keluarga bekerja 2 sejahtera
Rendah Tidak/belum ada yang bekerja 1 kurang sejahtera

Taraf dan Pola Konsumsi


Kategori pendapatan total :
Keseluruhan pendapatan pedagang yang diperoleh dari hasil berjualan
pekerjaan lain maupun anggota keluarga. Untuk mengetahui skoring dari
indikator pendapatan dilakukan dengan 1. mencari klasifikasi dan pengharkatan
yang digunakan, yaitu klasifikasi rendah (bernilai 1), sedang (bernilai 2) dan
tinggi (bernilai 3). Langkah 2. mengetahui pendapatan terbesar dan terkecil
responden yang diperoleh dari kuisioner. Langkah 3. mencari nilai kelas interval
yang diperlukan. Rumus yang dipergunakan adalah :

interval =

Taraf dan Pola Konsumsi


Pendapatan Klasifikasi Skoring
Tinggi >Rp 2.000.000 3 sangat sejahtera
Sedang Rp 1.000.000 – Rp 2.000.000 2 sejahtera
25

Rendah <Rp 1.000.000 1 kurang sejahtera


Pengeluaran Klasifikasi Skoring
Tinggi Konsumsi lebih dari kebutuhan 3 sangat sejahtera
Sedang Konsusmsi imbang dari kebutuhan 2 sejahtera
Rendah Konsumsi kurang dari kebutuhan 1 kurang sejahtera

Rumah dan lingkungan


Kkondisi tempat tinggal Klasifikasi Skoring
Tinggi Permanen 3 sangat sejahtera
Sedang Semi permanen 2 sejahtera
Rendah Tidak permanen 1 kurang sejahtera
Kondisi lingkungan Klasifikasi Skoring
Tinggi Aman, bersih, rapi 3 sangat sejahtera
Sedang Kurang aman, bersih, rapi 2 sejahtera
Rendah Tidak aman, bersih, rapi 1 kurang sejahtera
Penggunaan air Klasifikasi Skoring
Tinggi Mata air 3 sangat sejahtera
Sedang Sumur 2 sejahtera
Rendah Ledeng/PAM/PAM SIMAS 1 kurang sejahtera

Kemiskinan
Keluarga miskinan Klasifikasi Skoring
Tinggi Pendapatan lebih dari kebutuhan 3 sangat sejahtera
Sedang Pendapatan cukup untuk 2 sejahtera
kebutuhan
Rendah Pendapatan kurang dari kebutuhan 1 kurang sejahtera

Sosial
Hiburan rekreasi Klasifikasi Skoring
Tinggi Rekreasi secara rutin 3 sangat sejahtera
Sedang Jarang rekreasi 2 sejahtera
Rendah Tidak pernah rekreasi 1 kurang sejahtera
26

Media komunikasi Klasifikasi Skoring


Tinggi Seluruh keluarga memeiliki telfon 3 sangat sejahtera
Sedang Beberapa keluarga memiliki telfon 2 sejahtera
Rendah Tidak ada keluarga yang memiliki 1 kurang sejahtera

Sumber: Penulis 2019


27

2.7 Diagram Alir Penelitian

Perbandingan Tingkat Kesejahteraan


Pedagang Kaki Lima di CFD
Surakarta dan Karanganyar

Survey pengumpulan data

Kesejahteraan : Kependudukan, Faktor pengaruh kesejahteraan: 1) Kependudukan :


kesehatan dan gizi, pendidikan, tanggungan keluarga 2) Pendidikan : pendidikan
ketenagakerjaan, taraf dan pola responden 3)Ketenagakerjaan : keterlibatan anggota
konsumsi, rumah dan lingkungan, keluarga dalam bekerja 4) Taraf dan pola konsumsi :
kemiskinan sosial lainnya pendapatan total

Analisis tabel frekuensi Analisis tabel silang

Peta tingkat kesejahteraan


pdagang kaki lima di CFD Surakarta
dan Karanganyar

Sumber: Penulis 2019

Gambar 2.1. Diagram Alir Kerangka Pemikiran

Anda mungkin juga menyukai