PDIM 2
1). Melihat kasus PT Astra Internasional Tbk, yang memiliki laba bersih sebesar Rp8,72 triliun, dapat
kita rincikan strategi manajemen yang dapat dilakukkan perusahaan tersebut namun perlu menelisik
jelas analisis SWOTnya sebagai berikut:
3. Opportunities (Peluang): Pertama, Adanya Pertumbuhan Ekonomi Indonesia cukup besar dan
pertumbuhan ekonomi yang stabil dapat membantu meningkatkan penjualan di berbagai sektor
bisnis PT Astra Internasional. Kedua, Adanya minat dan penjualan kendaraan listrik yang dapat
membantu perkembangan teknologi kendaraan listrik Astra Internasional dalam mengembangkan
produk ramah lingkungan dengan hal tersebut dapat melakukan efisiensi biaya operasional.
4. Threats (Ancaman): Pertama, adanya persaingan ketat antar Industri otomotif dan juga sektor-
sektor lainnya baik itu dari nasional maupun internasional. Apalagi mulai berdatangan beberapa
perusahaan baru yang muncul salah satunya di sektor otomotif. Kedua, Perubahan regulasi di
bidang otomotif, lingkungan, atau sektor keuangan dapat berdampak pada aktivitas bisnis
perusahaan tersebut secara signifikan, Ketiga adanya perubahan yang berkaitan dengan msalah
ekonomi seperti adanya potensi resesi atau fluktuasi ekonomi dapat berpengaruh pada daya beli
masyarakat dan dampak penjualan kendaraan yang seiring berjalannya kegiatan ekonomi.
Melakukan pemanfaatkan Diversifikasi sebaik mungkin dengan melihat perubahan yang ada dengan
berkelanjutan dalam mengembangkan portofolio bisnis berbagai sektor untuk mengurangi risiko
yang hanya bergantung pada 1 sektor, Inovasi pengembangan produk ramah lingkungan,
Optimalisasi operasional dengan pengelolaan biaya agar lebih efisiensi berkaitan dengan rantai
pasokan dan distibusi, mengeksplorasi peluang pasar regional atau internasional untuk menghadapi
persaingan ketat, pengembangan merek dengn memelihara merk sebaik mungkin mempertahankan
dan menarik pelanggan.
2) Matahari Department Store
2. Weaknesses (Kelemahan): Persaingan yang Ketat dengan Industri ritel lainnya di Indonesia,
dengan banyak pesaing besar dan kecil. Kedua, Penjualan ritel cenderung terpengaruh oleh kondisi
ekonomi, sehingga perusahaan dapat menghadapi fluktuasi pendapatan.Ketiga, Cenderung
bergantung pada produk fashion tidak memanfaatkan diversifikasi dengan baik serta inovasi produk
yang terbatas.
3. Opportunities (Peluang): Pertama, Peluang besar ada di Indonesia dengan pertumbuhan konsumsi
domestik yang terus meningkat. Ini bisa mendorong peningkatan penjualan di berbagai sektor
ritel.Kedua, E-commerce: Matahari Department Store perlu terus memanfaatkan tren e-commerce
dengan berinvestasi pada platform online dengan tujuan menjangkau pelanggan. Ketiga,
Mmeperluas portofolio produk dan efisiensi dalam operasional bisnis.
4. Threats (Ancaman): Pertama, Keberadaan e-commerce dan pesaing online atau atau usaha lokal
lainnya bisa menjadi ancaman bagi toko fisik seperti Matahari Department Store yang berani
menawarkan bentuk produk fashion lainnya yang sama dan harga yang murah. Kedua, Perubahan
dalam kebijakan pemerintah, seperti perubahan pajak atau regulasi, dapat memengaruhi operasi
dan biaya perusahaan.
mengembangkan dan mengagregasi produk dan layanan yang memenuhi kebutuhan pelanggan yang
beragam, pemanfaatan e-commerce, berinvestasi pada inovasi produk yang relevan dengan pasar,
pengelolaan manajemen operasional yang efisien dan mempertimbangkan strategi harga, eksplorasi
kerjasama dengan merk-merk yang terkenal, dan pemantauan lingkungan bisnis termasuk regilasi
serta tren ekonomi.
3). Sampoerna
1. Kekuatan : Pertama, memiliki jaringan distribusi yang luas di seluruh Indonesia, sehingga hal ini
dapatmeraih pasar secara efisien. Kedua, produk yang beragam sehingga dapat menjangkau segmen
pasar. Ketiga, merk produk rokok ini telah dikenal indonesia dan populer.
2.Kelemahan: Pertama, bergantung pada indsutri tembakau yang beresiko dalam perubahan
regulasi, peningkatan gaya hidup sehat tanpa rokok dan adanya produk rokok elektrik. Kedua,
fluktuasi nilai tukar mata uang asing mengingat bahwa perusahaan tersbut merupakan anak
perusahaan Philip Moris Internasional.
3. Peluang: Pertama, dapat melaksanakan pengembangan pasar di luar Indonesia, seperti negara-
negara dengan tingkat konsumsi rokok yang tinggi. Kedua, Sampoerna bisa juga mempertimbangkan
diversifikasi lebih lanjut ke produk rokok alternatif, seperti produk yang lebih rendah risikonya atau
tanpa asap atau produk elektrik yang saat ini sedang populer.
4. Ancaman: Pertama, semakin maraknya kampanye hidup sehat dan gaya hidup sehat yang seng
virang saat ini dan kesadarannya berkaitan dengan dampak negatif rokok itu sendiri yan dapat
mengurangi minat pembelian rokok. Kedua, perubahan reguasi trkait iklan, penjualan dan kesehatan
pada produk rokok.
Pertimbangkan diversifikasi produk ke arah produk rokok yang lebih rendah risiko atau produk rokok
alternatif, responsabilitas sosial perusahaan tentang risiko merokok dan dampaknya terhadap
kesehatan, pengelolaan resiko berkaitan dengan fluktuasi mata uang asing, memantau perubahan
regulasi terkait tembakau dan mengadaptasi strategi bisnis sesuai kebijakan, peluang ekspansi di
pasar internasional yang memiliki permintaan rokok yang kuat serta inovasi produk yang sesuai
dengan kebutuhan konsumen dan perubahan preferensi lainnya.
4). Pertamina
1. Kekuatan: Pertama, perusahaan ini menjadi satu-satunya dan memonopoli produksi, distribusi
dan penjualan minyak indonesia yang masih dipercaya saat ini. Kedua, insfrastruktur yang luas dan
kuat seperti kilang minyak, terminal, dan jaringan distribusi yang luas di Indonesia. Ketiga, portofolio
bisnis beragam seperti eksplorasi, distribusi, energi baru dan terbarukan.
2. kelemahan: pertama, mengandalkan impor bahan baku minyak, birokrasinya terlalu kompleks
sehingga berdampak pada efisiensi operasional dan pengambilan keputusan.
3. Peluang: Pertama, permintaan akan energi diperkirakan akan terus meningkat mengingat sebaran
kendaraan dengan menggunakan bensin masih banyak dan terus digunakan. Kedua, investasi ebih
banyak dalam energi terbarukan, seperti energi surya dan angin, untuk mengurangi ketergantungan
pada minyak dan gas.
4. Ancaman: Pelan-pelan masyarakat mulai teralihkan dengan penggunaan energi listrik pada
kendaraan listrik yang ramah lingkungan, Harga minyak yang mengalami fluktuatif dan regulasi ketat
berkaitan dengan perlindungan lingkungan, efisiensi penggunaan energi dan investasi ke teknologi
ramah lingkungan.
2. mengoptimalkan dan infrastuktur yang berkaitan dengan efisiensi produk, distibusi, dan
pengelolaan rantai pasokan.
6. memanfaatkan kemajuan teknologi digital dan analitik sebagai peningkatan efisiensi operasional
dan pengambilan keputusan
7. Investasi dalam pengembangan dan penelitian berkaitan dengan penciptaan teknologi ramah
lingkungan dan eskplorasi minyak dan gas dan yang berkaitan energi terbarukan.
8. menjangkau mitra yang strategis dengan bisnis untuk diversifikasi energi.
1. Kekuatan : Pertama, Perusahaan ini akses sumber daya batubaranya melimpah, dan meupakan
salah satu produsen terbesar batu bara di dunia. kedua, perusahaan ini mempunyai infrastruktur
yang kuat seperti tambang, fasilitas pengolahannya, serta jaringan transportasi yang luas. Ketiga,
tim operasi dan logistik yang terintegrasi dengan baik.
2. Kelemahan: Pertama, Harga batu bara cenderung fluktuatif dan ini mempengaruhi profitabilitas
perusahaan. Kedua, bergantung pada produksi dan penjualan batu bara dan ini sangat sensitif
terhadap perubahan permintaan dan regulasi lingkungan yg ketat. Ketiga, Kurangnya melaksanakan
diversifikasi bisnis
4. Ancaman: PT Indo Tambangraya Megah Tbk memiliki pesaing yang ketat di pasar batu bara
Indonesia, fluktuasi nilai tukar mata uang asing, dan perubahan regulasi pemerintah
2. memastikan perusahaan mematuhi standar lingkungan yang ketat dengan memantau perubahan
regulasi yang ada
3. mengadopsi teknologi baru atau memperbaiki proses bisnis yang sudah ada.
6. Mengelola risiko fluktuasi harga batu bara melalui instrumen keuangan dan kontrak jangka
panjang.
7. Investasi dalam teknologi pertambangan yang lebih efisien dan ramah lingkungan.
1. Kekuatan : Pertama, Alfamart telah menerapkan system kantong belanja yang tidak hanya kain
tapi juga dalam bentuk kertas yang dapat didaur ulang dn ramah lingkungan. Dari sisi pelanggan
banyak tertarik dengan bisnis retail ini dan banyak pesaing yang menawarkan bisnis retail serupa.
Kedua, Telah menggunakan berbagai macam apps yang dapat digunakan dengan mudah bagi yang
berlangganan, member card, fasilitas pembayaran dengan media digital, indomaret pesan antar.
Ketiga, Produk yang dijual rata-rata standar dan mengikuti pendapatan yang ada tiap daerah dan
kemudahan belanja via member card, kebutuhan produk yang bervariasi nasional (dominan) dan
internasional tapi tidak terlalu lengkap. Keempat: Mendukung kegiatan di desa apabila mendirikan
didekat jalan akses desa memberikan promosi dan diskon produk yg berhubungan dengan sembako.
2. Kelemahan: Pertama, Salah satu kelemahan utama Alfamart adalah keterbatasan dalam variasi
produk yang ditawarkan. Dibandingkan dengan toko swalayan yang lebih besar, Alfamart memiliki
ruang yang lebih terbatas, sehingga tidak dapat menawarkan sebanyak barang dan pilihan yang lebih
banyak. Kedua, Ukuran fisik toko Alfamart biasanya kecil, sehingga tidak dapat menampung
inventaris yang sangat besar. Ini dapat mengarah pada masalah kehabisan stok, terutama pada
produk yang sangat diminati oleh pelanggan. Ketiga, Operasional toko yang lebih kecil seperti
Alfamart dapat menghasilkan biaya per unit produk yang lebih tinggi dibandingkan dengan toko
swalayan besar. Ini bisa mempengaruhi harga jual produk di Alfamart, yang mungkin lebih mahal
daripada toko yang lebih besar. Keempat, Keterbatasan ruang di dalam toko dapat menjadi kendala
dalam mengatur promosi dan pameran produk. Ini dapat memengaruhi kemampuan Alfamart untuk
menarik perhatian pelanggan terhadap penawaran promosi. kelima, Industri ritel di Indonesia sangat
kompetitif, dan Alfamart harus bersaing dengan banyak pesaing seperti Indomaret, minimarket
lainnya, serta toko swalayan besar.
3. Peluang : Pertumbuhan Pasar Ritel: Dengan pertumbuhan ekonomi yang stabil di Indonesia,
pasar ritel terus berkembang. Ini memberikan peluang bagi Indo Retail untuk meningkatkan
penjualan dan ekspansi bisnisnya. E-commerce: Pertumbuhan e-commerce di Indonesia adalah
peluang besar. Indo Retail dapat mengembangkan platform e-commerce atau kemitraan dengan
platform e-commerce yang ada untuk meningkatkan penjualan online. Diversifikasi Produk:
Memperluas portofolio produk dengan menambahkan kategori produk baru atau merek eksklusif
dapat menarik lebih banyak pelanggan. Ekspansi Internasional: Peluang untuk mengembangkan
bisnis di luar Indonesia dan memasuki pasar-pasar regional dapat membantu diversifikasi dan
pertumbuhan perusahaan.
4. Ancaman: Persaingan yang Ketat: Persaingan dengan pemain lain di industri minimarket seperti
Indomaret dan toko swalayan besar adalah ancaman utama. Harga Komoditas: Ketergantungan pada
produk-produk yang harga dan permintaannya sangat dipengaruhi oleh faktor eksternal, seperti
bahan makanan dan bahan bakar, dapat mengakibatkan fluktuasi harga yang signifikan. E-
commerce: Pertumbuhan e-commerce dapat mengurangi kunjungan pelanggan ke toko-toko fisik,
sehingga memengaruhi penjualan Alfamart. Regulasi Lingkungan: Regulasi lingkungan yang lebih
ketat dapat memengaruhi biaya operasional Alfamart, terutama dalam hal pengelolaan limbah dan
penggunaan plastik.
1. Kekuatan (Strengths): Merek yang Kuat: Kalbe Farma dikenal sebagai merek yang terpercaya dan
memiliki kehadiran yang luas di Indonesia. Portofolio Produk yang Diversifikasi: Perusahaan memiliki
berbagai produk farmasi, mulai dari obat generik hingga suplemen nutrisi dan produk kesehatan.
Infrastruktur dan Jaringan Distribusi yang Luas: Kalbe Farma memiliki infrastruktur produksi dan
distribusi yang besar dan mapan. Kemampuan R&D: Fokus pada penelitian dan pengembangan
dapat menghasilkan produk-produk inovatif yang memenuhi kebutuhan pasar.
2. Kelemahan (Weaknesses):
Ketergantungan pada Pasar Domestik: Meskipun ada upaya untuk ekspansi internasional,
perusahaan masih sangat bergantung pada pasar domestik Indonesia. Persaingan yang Ketat:
Industri farmasi sangat kompetitif, dengan banyak pesaing besar dan kecil.vRegulasi yang Ketat:
Perubahan regulasi farmasi di Indonesia dapat memengaruhi produksi dan distribusi produk farmasi.
4. Ancaman (Threats):
Pasar Generik yang Kompetitif: Persaingan dalam pasar produk generik dapat mempengaruhi
margin keuntungan perusahaan. Penghargaan Obat: Pemerintah Indonesia menerapkan kebijakan
pengendalian harga obat yang dapat memengaruhi pendapatan perusahaan. Perubahan Regulasi:
Perubahan dalam regulasi farmasi atau aturan pemerintah dapat berdampak besar pada operasi
perusahaan.
Diversifikasi Produk: Terus diversifikasi portofolio produk dengan fokus pada produk-produk inovatif
dan solusi kesehatan yang lebih luas.Ekspansi Internasional: Meningkatkan upaya ekspansi
internasional untuk mengurangi ketergantungan pada pasar domestik. Investasi dalam R&D: Terus
meningkatkan investasi dalam penelitian dan pengembangan untuk menciptakan produk yang
relevan dan inovatif. Kemitraan dan Akuisisi: Mengeksplorasi peluang kemitraan atau akuisisi dengan
perusahaan lain untuk memperluas portofolio atau mengakses pasar yang baru.Pendekatan Pasar
Online: Memanfaatkan pertumbuhan e-commerce untuk menjual produk secara online dan
mencapai pelanggan yang lebih luas.
Responsabilitas Sosial Perusahaan: Terus menjalankan program tanggung jawab sosial perusahaan
yang berfokus pada kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.