Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

TEKNOLOGI INFORMASI

DISUSUN OLEH:
FEBRIANSYAH (M1A123076)
APRIAL (M1A123066)
IRMADI SALFIONI (M1A123081)
LA ODE ALMIN (M1A123086)
DESI SAPHIRA (M1A123071)
ALYA SEPTIANI (M1A123061)

JURUSAN KEHUTANAN
FAKULTAS KEHUTANAN DAN ILMU LINGKUNGAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2023
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,


Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Ta’ala. atas limpahan rahmat dan
karunia-Nya sehingga makalah yang bertema, “data,pengetahuan dan penunjang keputusan”
dapat penulis selesaikan dengan baik. Tim penulis berharap makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca tentang Implementasi Sila Persatuan Indonesia
yang bisa kita pelajari. Begitu pula atas limpahan kesehatan dan kesempatan yang Allah SWT
karuniai kepada penulis sehingga makalah ini dapat penulis susun melalui beberapa sumber
yakni melalui kajian pustaka maupun melalui media internet.
Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah memberikan penulis semangat dan motivasi dalam pembuatan tugas makalah ini.
Kepada kedua orang tua penulis yang telah memberikan banyak kontribusi bagi penulis,
dosen pembimbing penulis, dan juga kepada teman-teman seperjuangan yang membantu
penulis dalam berbagai hal. Harapan penulis, informasi dan materi yang terdapat dalam
makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Tiada yang sempurna di dunia, melainkan Allah
SWT. Tuhan Yang Maha Sempurna, karena itu penulis memohon kritik dan saran yang
membangun bagi perbaikan makalah penulis selanjutnya.

Kendari, 20 November 2023

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................................2
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................................4
A. LATAR BELAKANG......................................................................................................................4
B. RUMUSAN MASALAH.................................................................................................................5
C. TUJUAN PENULISAN...................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................................................6
A. PENGERTIAN DATA....................................................................................................................6
B. JENIS JENIS DATA.......................................................................................................................7
C. SUMBER DATA...........................................................................................................................9
D. PENGETAHUAN........................................................................................................................11
E. PERNGERTIAN PENUNJANG KEPUTUSAN................................................................................13
F. PENGIMPLEMENTASIAN DARI PENUNJANG KEPUTUSAN........................................................14
G. PENYEBAB PENUNJANG KEPUTUSAN SANGAT PENTING.........................................................17
BAB III PENUTUP..................................................................................................................................19
A. KESIMPULAN............................................................................................................................19
B. SARAN......................................................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................20

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Sebelum masuk ke pembahasan kita perlu mengetahui gambaran tentang data,


pengetahuan, dan penunjang keputusan telah menjadi perhatian para ahli di berbagai
bidang. Pendekatan multidisipliner ini mencakup konsep dari ilmu komputer,
manajemen, statistika, dan ilmu informasi. Berikut adalah pandangan beberapa para
ahli terkemuka dalam masing-masing bidang ini.Menurut Doug Laney, data dapat
dijelaskan menggunakan konsep "3V" yang mencakup Volume (jumlah data),
Velocity (kecepatan data dihasilkan dan diproses), dan Variety (beragamnya format
data). Laney menekankan bahwa pengelolaan data yang efektif harus
memperhitungkan aspek-aspek ini.Viktor Mayer-Schönberger dan Kenneth Cukier:
Dalam buku "Big Data: A Revolution That Will Transform How We Live, Work, and
Think," mereka berbicara tentang peran besar yang dimainkan oleh data besar (Big
Data) dalam mengubah cara kita memahami dan membuat keputusan.
kemudian pada pengetahuan menurut Peter Drucker: Salah satu tokoh
manajemen terkenal, Drucker, menyoroti pentingnya pengetahuan dalam mengelola
organisasi. Menurutnya, "pengetahuan adalah aset utama karena pengetahuan
menciptakan nilai baru."Nonaka dan Takeuchi: Dalam teori mereka tentang
penciptaan pengetahuan, Nonaka dan Takeuchi menyatakan bahwa pengetahuan tidak
hanya bersifat tacit (tidak terucap), tetapi juga eksplisit (terucap). Mereka
menggambarkan bagaimana organisasi dapat menciptakan dan mentransfer
pengetahuan melalui proses sosialisasi, eksternalisasi, kombinasi, dan internalisasi.
Penunjang Keputusan:Herbert A. Simon: Simon, seorang ahli dalam ilmu
komputer dan ekonomi, memberikan kontribusi besar dalam teori pengambilan
keputusan. Konsep "bounded rationality" yang dia ajukan menggambarkan
keterbatasan informasi dan waktu yang dihadapi oleh pengambil keputusan, dan
bagaimana mereka membuat keputusan yang rasional dengan sumber daya yang
terbatas.D.J. Power: D.J. Power, seorang akademisi di bidang sistem informasi,
menggambarkan sistem penunjang keputusan sebagai suatu sistem yang membantu
pengambil keputusan dalam mengorganisir dan menganalisis informasi untuk
membuat keputusan yang lebih baik.
Integrasi Data, Pengetahuan, dan Penunjang Keputusan:
David Loshin: Seorang pakar dalam bidang manajemen data, Loshin menyoroti
pentingnya menggabungkan data dan pengetahuan untuk menghasilkan informasi
yang bernilai dalam mendukung pengambilan keputusan yang lebih cerdas.James
Taylor dan Neil Raden: Dalam buku mereka "Smart (Enough) Systems: How to
Deliver Competitive Advantage by Automating Hidden Decisions," mereka
menggambarkan bagaimana sistem penunjang keputusan yang cerdas dapat digunakan

4
untuk menggabungkan data, pengetahuan, dan analisis guna mendukung pengambilan
keputusan yang tepat.

Penting untuk dicatat bahwa pandangan para ahli ini merefleksikan evolusi dan kompleksitas
yang terkait dengan data, pengetahuan, dan penunjang keputusan. Dalam era digital saat ini,
integrasi holistik dari ketiga aspek ini menjadi kunci untuk mencapai keunggulan kompetitif
dan inovasi dalam berbagai sektor.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Menggali informasi dari data,pengetahuan dan penunjang Keputusan?


2. Mencari tahu apa saja manfaat dan fungsi ?
3. Masalah apa saja yang perlu diketahui dalam data,pengrtahuan dan penunjang
Keputusan?
4. apa saja yang perlu di perhatikan dalam penunjang Keputusan?
5. Mengapa penunjang keputusan sangat penting?

C. TUJUAN PENULISAN

1. Dapat memahami data,pengetahuan dan penunjang Keputusan


2. Mengetahui apa saja manfaat dan fungsi data,pengetahuan dan penunjang
Keputusan
3. Dapat memberikan Solusi apa yang tepat dalam penenganan data pengetahuan
dan penunjang Keputusan

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN DATA

Data adalah sekumpulan keterangan ataupun fakta yang dibuat dengan kata-
kata, kalimat, simbol, angka, dan lainnya. Data disini didapatkan melalui sebuah
proses pencarian dan juga pengamatan yang tepat berdasarkan sumber-sumber
tertentu. Adapun pengertian lain dari data yaitu sebagai suatu KumpulanBerikut ini
adalah beberapa pengertian data dari para ahli:

1. Arikunto Suharsimi
Pengertian data menurut Arikunto Suharsimi adalah serangkaian fakta dan
juga angka yang bisa digunakan sebagai salah satu bahan untuk menyusun suatu
informasi.
2. Nuzulla Agustina
Pengertian data menurut Nuzulla Agustina adalah suatu informasi mengenai
suatu hal yang sudah sering terjadi dan berupa serangkaian angka, fakta, gambar,
tabel grafik, kata, simbol, huruf, dan lainnya yang mengekspresikan suatu pemikiran,
kondisi, ojek, dan situasi.
3. Kuswandi dan E. Mutiara
Pengertian data menurut Kuswandi dan E. Mutiara adalah sekumpulan
informasi yang diperoleh dari suatu pengamatan yang dapat berupa simbol, angka,
dan juga properti.
4. Slamet Riyadi
Pengertian data menurut Slamet Riyadi adalah sekumpulan informasi yang
didapatkan berdasarkan pengamatan yang mana data dapat berbentuk angka atau
simbol.
5. Kristanto
Pengertian data menurut Kristanto adalah suatu fakta mentang mengenai objek
yang bisa mengurangi tingkat ketidakpastian tentang suatu keadaan dan peristiwa.

6
B. MANFAAT DAN FUNGSI DATA

Data yang kamu temukan sekarang ini pasti mempunyai berbagai fungsi dan
juga manfaat masing-masing. Apabila ditinjau secara umum, di bawah ini beberapa
manfaat dan fungsi data yang bisa kamu dapatkan:

1 Sebagai Suatu Acuan Kegiatan

Manfaat dan juga fungsi data yang pertama yaitu sebagai salah satu acuan
kegiatan. Hal tersebut berarti dengan adanya data dapat digunakan sebagai acuan
ataupun tolok ukur untuk membuat sebuah kegiatan tertentu yang kita inginkan.

2 Sebagai Dasar Perencanaan


Sebuah data bisa kita gunakan sebagai sebuah perencanaan. Sebab, dalam membuat
sebuah perencanaan sangat penting untuk menggunakan parameter yang akurat.
Sedangkan data itulah yang bisa digunakan sebagai salah satu parameter sekaligus
sebagai acuan dalam membuat suatu perencanaan. Tidak hanya itu saja, data juga bisa
digunakan sebagai bahan perkiraan keadaan atau situasi di waktu yang akan datang.
Dengan melihat data tersebut, maka sebuah perencanaan akan lebih matang dan
terarah. Sehingga kita bisa mendapatkan hasil yang tepat dan optimal.
3 Dasar Untuk Membuat Keputusan
Sebuah data bisa bermanfaat untuk membuat suatu keputusan. Dari adanya data yang
ada, seseorang bisa membuat keputusan terbaik pada suatu permasalahan yang ada.
Dengan begitu, seseorang akan dengan lebih mudah menentukan keputusan
berdasarkan data yang bisa dipertanggungjawabkan.
4 Sebagai Bahan Untuk Evaluasi

Selain berbagai manfaat dan fungsi yang sudah disebutkan di atas, sebuah data juga bisa
dijadikan sebagai salah satu bahan evaluasi. Misalnya saja, dalam sebuah lembaga ataupun
organisasi tertentu, pasti akan membutuhkan evaluasi dalam rangka meningkatkan
kualitasnya.

B. JENIS JENIS DATA

Setelah memahami apa itu pengertian data, manfaat, dan juga fungsinya. Maka kali
ini kita kan membahas mengenai jenis-jenis data beserta contohnya. Dengan begitu,
pengetahuan kita mengenai data akan bertambah. Lalu, apa saja jenis-jenis data yang
perlu kita pahami? Berikut adalah penjelasan lengkapnya.
Data Berdasarkan Cara Mendapatkannya Jenis data yang pertama yaitu
berdasarkan cara mendapatkannya. Ada dua cara dalam mendapatkan data tersebut,
antara lain:
1 Data Primer
Data primer adalah data yang didapatkan dan dikumpulkan secara langsung
dari objek yang sebelumnya telah diteliti oleh suatu organisasi ataupun perorangan.
Misalnya saja:

7
– Data dari hasil survey

– Data dari hasil wawancara

– Data dari hasil kuesioner

2 Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang bisa kita dapatkan dari sumber lain yang telah
ada sebelumnya. Hal tersebut artinya di dalam data sekunder seseorang tidak perlu
mengumpulkan data secara langsung dari objek yang ingin diteliti. Biasanya, jenis
data yang satu ini dapat diperoleh dari penelitian sebelumnya yang sudah jadi. Baik
itu dalam bentuk grafik, tabel, ataupun diagram. Contohnya yaitu:

– Data penyakit tertentu

– Data mengenai sensus penduduk dan lain sebagainya

3 Data Berdasarkan Sumber


Jenis data yang satu ini memiliki dua macam, yaitu:
(a) Data Eksternal
Data eksternal adalah data yang diperoleh dari luar organisasi maupun
tempat dimana penelitian itu dilakukan. Biasanya, jenis data ini digunakan
sebagai pembanding suatu tempat dengan tempat lainnya. Misalnya saja data
kependudukan, data penjualan produk perusahaan lain, data jumlah siswa dari
sekolah lain, dan lain sebagainya.
(b) Data Internal
Data internal adalah data yang bisa diperoleh langsung dari suatu
organisasi atau tempat berlangsungnya penelitian itu. Misalnya saja, data
karyawan dari sebuah perusahaan, data mengenai kepuasan pelanggan
suatu perusahaan dan lain sebagainya.
4. Data Berdasarkan Sifat
Jenis data yang satu ini dibedakan menjadi dua, yaitu:
a) Data Kuantitatif
Data kuantitatif adalah data yang didapatkan dengan melakukan
sebuah survey. Sehingga akan memperoleh jawaban yang berupa angka-
angka. Data tersebut bersifat lebih objektif. Maka dari itu, ketika kamu melihat
data ataupun membaca data tersebut, maka tidak akan mengartikannya dengan
berbeda. Contohnya saja:

– Lala berumur 30 tahun

– Tinggi badan Alwi 168 cm

– Suhu badan Tina 36 derajat celcius dan masih banyak lagi

8
b) Data Kualitatif
Berbeda dengan data kuantitatif yang berbentuk angka-angka, data
kualitatif adalah data yang lebih berupa deskriptif. Yaitu sebuah data yang
tidak berbentuk angka. Biasanya data tersebut dibuat dengan menggunakan
simbol, gambar, ataupun bentuk verbal lain. Jenis data yang satu ini bisa
didapatkan melalui isian kuesioner, observasi, studi literatur, wawancara, dan
lain sebagainya. Tidak heran jika jenis data ini lebih bersifat objektif.
Sehingga ketika orang-orang melihat atau membacanya bisa menyebabkan
adanya penafsiran yang berbeda. Misalnya saja:

– Kualitas pelayanan suatu rumah sakit

– Kuesioner mengenai kepuasan pelanggan dan lain sebagainya.

c) Data Berdasarkan Waktu Pengumpulannya


Data cross-sectional adalah data yang dikumpulkan hanya di waktu-
waktu tertentu guna mengetahui situasi pada saat itu. Misalnya saja, data
penelitian kuesioner. Data berkala adalah data yang dikumpulkan secara
berkala dari waktu ke waktu untuk mengetahui perkembangan dari sebuah
peristiwa selama periode tertentu. Misalnya saja data harga makanan.

C. SUMBER DATA

Data yang diperlukan dalam sebuah penelitian dapat dikumpulkan ataupun


didapatkan dari berbagai macam sumber data. Pengertian dari sumber data dalam
penelitian adalah subjek dari mana data bisa didapatkan. Apabila penelitian
menggunakan metode wawancara ataupun angket dalam pengumpulan datanya, maka
sumber tersebut akan disebut sebagai responden, yaitu orang-orang yang merespon
ataupun menjawab pertanyaan peneliti.
Namun bila pengumpulan data dilakukan atas populasi, maka responden
penelitian merupakan populasi. Sementara bila pengumpulan data dilakukan atas
sampel, maka responden adalah sampel. Data dikumpulkan dengan cara memberi
respon yang diberikan oleh responden. Pertanyaan tentang data tersebut akan
dikumpulkan berkaitan dengan variabel.
Jika penelitian menggunakan teknik observasi, maka sumber data yang
diperoleh bisa berupa gerak, benda, ataupun proses sesuatu. Penelitian yang
mengamati kegiatan siswa dalam pembelajaran, sumber datanya berasal dari siswa.
Sementara objek penelitiannya adalah aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran.
Jika peneliti menggunakan teknik analisis dokumen, maka dokumen ataupun catatan

9
menjadi sumber datanya. Sedangkan isi dari catatan subjek penelitian menjadi
variabel penelitian.
Sumber data dapat dikelompokkan berdasarkan dua hal. Pertama yaitu
berdasarkan subjek dimana data itu ada dan kedua adalah berdasarkan wilayah
sumber data. Jika berdasarkan subjek dimana data ada, maka akan diklasifikasikan
lagi menjadi empat singkat huruf P dari Bahasa Inggris:
a) P = Person
Ini adalah sumber data yang berbentuk orang. Sumber data ini bisa
memberikan data berupa jawaban secara lisan ataupun wawancara serta jawaban
tertulis melalui angket. Sumber dari data yang diperoleh disebut dengan responden.

b) P = Place
Sumber data ini berbentuk tempat. Ini adalah sumber data yang menampilkan
tampilan berupa keadaan diam, seperti benda, alat, warna, kondisi ruangan, dan lain
sebagainya.

c) P = Process
Sumber data tersebut adalah berupa kegiatan atau aktivitas. Ini adalah sumber
data yang menampilkan tampilan berupa keadaan yang bergerak, seperti halnya
kegiatan belajar, gerak, kinerja, dan lainnya.

d) P = Paper
Sumber data yang satu ini biasanya berupa simbol. Ini adalah sumber data
yang menampilkan tanda-tanda berbentuk huruf, simbol, angka, dan gambar lainnya.

Berdasarkan wilayah sumber data, baik secara keseluruhan ataupun sebagian, akan
diambil sebagai subjek penelitian. Dimana sumber data dapat dibedakan menjadi dua yaitu
populasi dan sampel. Pengumpulan data yang dilakukan atas populasi akan menghasilkan
sebuah data dan juga kesimpulan yang lebih akurat. Sebab tidak akan ada kesalahan yang
terjadi. Hal tersebut disebabkan semua objek datanya dikumpulkan dan dianalisis. Namun
pengumpulan data yang seperti itu seringkali tidak bisa dilakukan karena berbagai kendala.
Dengan situasi yang seperti itu, umumnya pengumpulan data hanya dilakukan dari sampel.

Sampel adalah sebagian dari populasi yang mempunyai sifat dan juga ciri yang serupa
dengan populasi karena diambil dari populasi secara teknik sampling tertentu yang secara
metodologis dapat dipertanggungjawabkan.Apabila sumber datanya berupa sampel, maka
pengumpulan dan juga analisis datanya hanya dilakukan atas sampel, tapi kesimpulannya
akan diberlakukan untuk semua populasi melalui generalisasi.

10
D. PENGETAHUAN

Dalam teknologi informasi, pengetahuan adalah, bagi perusahaan atau


individu, memiliki informasi atau kemampuan untuk menemukannya dengan cepat.
Ini pada dasarnya adalah apa yang dikatakan Samuel Johnson, kompiler dari kamus
bahasa Inggris komprehensif pertama, ketika ia menulis bahwa:"Pengetahuan ada dua
macam: kita tahu subjek sendiri, atau kita tahu di mana kita dapat menemukan
informasi tentang itu."
Dalam konteks perusahaan bisnis atau pengguna komputer pribadi,
pengetahuan cenderung menyiratkan kepemilikan "pengetahuan" yang berpengalaman
serta kepemilikan informasi faktual atau di mana mendapatkannya. Perusahaan baru-
baru ini mulai memperlakukan akumulasi pengetahuan mereka sebagai aset dan untuk
mengembangkan rencana dan aplikasi manajemen pengetahuan. Jenis aplikasi baru,
yang disebut penambangan data, berupaya mengembangkan pengetahuan dari
akumulasi transaksi bisnis perusahaan dan data lainnya.Dalam filsafat, teori
pengetahuan disebut epistemologi dan berurusan dengan pertanyaan seperti seberapa
banyak pengetahuan berasal dari pengalaman atau dari kemampuan penalaran
bawaan; apakah pengetahuan perlu dipercaya atau hanya bisa digunakan; dan
bagaimana pengetahuan berubah ketika ide-ide baru tentang serangkaian fakta yang
sama muncul.
Pengetahuan adalah konsep yang sangat penting karena merupakan proses
dimana data berubah menjadi informasi yang berguna. Proses transformasi antara data
dan informasi berharga ini tergantung pada penciptaan hubungan antara set data (Stair
dan Reynolds, 2006). Dalam sistem informasi, Pengetahuan dapat digambarkan
sebagai: "Pemahaman dan kesadaran tentang rangkaian informasi dan sejumlah cara
bahwa informasi dapat digunakan untuk mencapai keputusan atau mendukung tugas
tertentu." (Stair dan Reynolds, 2006, hal. 6).
Data, informasi, dan pengetahuan paling baik dijelaskan ketika ditempatkan
dalam suatu konteks. Misalnya, perusahaan tertentu mungkin tertarik untuk
meningkatkan jumlah penjualan mereka. Perusahaan ini kemudian akan
mengumpulkan data tentang hal-hal seperti preferensi pelanggan mereka, kebiasaan
pembelian pelanggan mereka, jumlah penjualan yang telah mereka raih pada bulan
lalu, atau waktu dan hari penjualan. Perusahaan kemudian akan
menggunakanPengetahuan untuk membuat relevansi dari data yang tersedia.Bagian
dari pengetahuan yang diperlukan untuk meningkatkan penjualan misalnya, mungkin
termasuk memahami siapa yang membeli produk dan jenis pemasaran apa yang
ditanggapi konsumen. Hasil yang dirasakan oleh proses ini dikenal sebagai informasi.
Stair dan Reynolds (2006) menyatakan, "Oleh karena itu, informasi dapat dianggap
data yang dibuat lebih berguna melalui penerapan pengetahuan" (hal. 6). Kemampuan
organisasi untuk mengidentifikasi karakteristik dan perbedaan antara data, informasi
dan pengetahuan merupakan faktor penting untuk mengambil keuntungan penuh dari
sistem informasi. Sederhananya data adalah kumpulan fakta mentah yang diubah
menjadi informasi dengan menggunakan pengetahuan.
Data dan informasi adalah dasar untuk pembentukan pengetahuan.
Pengetahuan dapat didefinisikan sebagai informasi yang valid, kontekstual, relevan,
dan dapat ditindaklanjuti. Dalam definisi yang lebih sederhana, pengetahuan adalah

11
informasi yang dikodifikasikan. Selain itu, pengetahuan juga dapat diperlakukan
sebagai objek yang dapat diperoleh, diintegrasikan dan disebarluaskan sebagai
komoditas dan menjadi produk yang dapat diperdagangkan. Pengetahuan juga
dianggap sebagai informasi dengan makna.
Selanjutnya, Rajpathak dan Narsingpungkar menyebutkan bahwa pembedaan
harus dibuat jelas antara data, informasi, pengetahuan dan kebijaksanaan. Data adalah
seperangkat fakta diskrit dan obyektif tentang peristiwa. Informasi adalah pesan,
dalam bentuk dokumen, gambar dan audio-visual. Pengetahuan lebih kaya, lebih luas,
dan lebih dalam daripada informasi atau data karena ia muncul dari aplikasi, analitik,
dan penggunaan data atau informasi secara produktif. Menurut Erickson, data hanya
observasi, sedangkan informasi adalah data dalam konteks dan pengetahuan adalah
informasi yang mengalami pengalaman, refleksi pada beberapa praktik lain yang
memberikan pemahaman yang lebih dalam.
Data sosial dan ekonomi menjadi aset berharga ketika data ditransformasikan
menjadi pengetahuan dan digunakan untuk pengambilan keputusan untuk mengambil
tindakan. Untuk membuat data tersedia sebagai pengetahuan, harus mengikuti proses
yang mengambil ke dalam fase yang berbeda melalui mana data ditransformasikan
untuk akhirnya memimpin inovasi. Fase awaldimulai dengan pengumpulan data dan
pengumpulan data. Ini adalah aktivitas pembuatan data, melalui digitalisasi media,
dan pemantauan aktivitas kata nyata (online dan offline) yang dihasilkan oleh
manusia dan sensor, Data dalam kondisi ini tidak memiliki makna yang melekat.
Data biasanya tidak berguna karena tidak ada informasi yang jelas. Oleh
karena itu, analisis data mengacu pada serangkaian teknik dan perangkat lunak yang
digunakan untuk mengekstraksi informasi dari data. Basis pengetahuan mengacu pada
pengetahuan yang dikumpulkan individu atau sistem (organisasi) melalui analitik data
dari waktu ke waktu. Basis pengetahuan adalah aset berharga dan karena itu
membutuhkan perlindungan melalui cara hukum atau teknis. Fase terakhir adalah
pengambilan keputusan berdasarkan data yang didasarkan pada akumulasi basis
pengetahuan.

12
E. PERNGERTIAN PENUNJANG KEPUTUSAN

Penunjang keputusan adalah suatu sistem atau metode yang membantu individu
atau organisasi dalam mengambil keputusan dengan lebih efektif. Ini melibatkan
pengumpulan, analisis, dan interpretasi informasi untuk memastikan keputusan yang
tepat.

Menurut Turban dan Aronson, penunjang keputusan adalah sistem informasi


komputer yang menyediakan dukungan interaktif kepada pengambil keputusan dalam
mengeksplorasi dan memecahkan masalah bisnis, menggabungkan data dan model
analitis untuk membuat keputusan yang tak terstruktur. Turban dan Aronson (2001)

Michael Power mendefinisikan penunjang keputusan sebagai suatu sistem yang


dirancang untuk membantu para manajer atau pengambil keputusan dalam
menghadapi situasi yang kompleks, menggunakan data dan model analitis untuk
mengidentifikasi dan memecahkan masalah, serta untuk mendukung proses
pengambilan keputusan. Power (2002).

Haag, Cummings, dan McCubbrey mengartikan penunjang keputusan sebagai


sistem yang menyediakan informasi interaktif, pemodelan, dan dukungan yang
memungkinkan pengambil keputusan manusia menggunakan data dan model analitis
untuk memecahkan masalah semi-terstruktur dan tak terstruktur. Haag, Cummings,
dan McCubbrey (2004).

Pertama-tama, penting untuk memahami bahwa penunjang keputusan melibatkan


berbagai elemen, termasuk teknologi, data, proses analisis, dan pemahaman konteks.
Dalam konteks bisnis, sistem penunjang keputusan sering kali mencakup perangkat
lunak analitik, basis data besar, dan algoritma cerdas untuk membantu
mengidentifikasi tren dan pola dalam data.Pentingnya penunjang keputusan terletak
pada kemampuannya untuk meningkatkan kualitas keputusan dengan menyediakan
informasi yang relevan dan akurat. Ini dapat membantu mengurangi risiko,
meningkatkan efisiensi, dan mendukung pencapaian tujuan organisasi. Selain itu,
penunjang keputusan dapat berperan dalam mengelola kompleksitas informasi di era
digital saat ini.Beberapa elemen utama dalam penunjang keputusan melibatkan
pemrosesan data, analisis statistik, pemodelan prediktif, dan integrasi teknologi
informasi. Pemahaman konsep ini dapat membantu organisasi mengoptimalkan

13
penggunaan sumber daya dan mengambil keputusan yang lebih baik dalam
lingkungan yang terus berubah.Penunjang keputusan juga dapat dibagi menjadi
beberapa jenis, termasuk sistem pendukung keputusan (DSS), sistem informasi
eksekutif (EIS), dan sistem informasi manajemen (MIS). Setiap jenis memiliki peran
dan fungsinya sendiri dalam membantu tingkat manajemen yang berbeda dalam
pengambilan keputusan.Penting untuk terus memantau dan mengevaluasi kinerja
sistem penunjang keputusan agar tetap relevan dan efektif. Dengan perkembangan
teknologi, organisasi perlu terus beradaptasi untuk memanfaatkan inovasi baru dalam
domain ini.Singkatnya, penunjang keputusan adalah bagian integral dari proses
pengambilan keputusan yang memanfaatkan teknologi, data, dan analisis untuk
memberikan informasi yang mendukung keputusan yang lebih baik dan lebih tepat.
Dengan memahami konsep ini, organisasi dapat meningkatkan kualitas keputusan
mereka dan mencapai tujuan dengan lebih efektif.

F. PENGIMPLEMENTASIAN DARI PENUNJANG KEPUTUSAN

Mengimplementasikan penunjang keputusan (DSS) memerlukan pendekatan


yang cermat untuk memastikan kesuksesan dalam proses pengambilan keputusan.
Pertama-tama, organisasi perlu mengidentifikasi secara jelas tujuan bisnis yang ingin
dicapai dengan menggunakan DSS. Evaluasi teknologi DSS menjadi langkah
selanjutnya, dengan memperhatikan faktor seperti kemampuan analitik, keamanan,
dan kemudahan integrasi. Penting untuk melibatkan pengguna akhir dalam seluruh
proses, mulai dari perancangan hingga implementasi, serta memberikan pelatihan
yang memadai untuk memastikan pemahaman yang baik terhadap sistem. Antarmuka
pengguna yang intuitif akan meningkatkan adopsi, dan pengelolaan perubahan
organisasional harus diterapkan secara efektif untuk mengatasi potensi resistensi.
Dengan pendekatan holistik ini, implementasi penunjang keputusan dapat
mengoptimalkan proses pengambilan keputusan, meningkatkan efisiensi, dan
mendukung pencapaian tujuan bisnis secara efektif.
Dalam mengimplementasikan penunjang keputusan, terdapat beberapa hal
yang perlu diperhatikan:
1. Tujuan Bisnis:
Implementasi penunjang keputusan (DSS) dengan fokus pada tujuan bisnis
merupakan langkah strategis untuk meningkatkan efektivitas dan keberlanjutan
organisasi. Pertama-tama, penting untuk mengidentifikasi secara jelas tujuan bisnis

14
yang ingin dicapai melalui DSS. Ini bisa mencakup peningkatan efisiensi operasional,
pengoptimalan sumber daya, atau peningkatan kualitas keputusan. Evaluasi teknologi
DSS harus selaras dengan tujuan bisnis tersebut, memastikan bahwa solusi yang
diadopsi mendukung kebutuhan khusus organisasi. Pada tahap implementasi, integrasi
data menjadi aspek kunci untuk memastikan informasi yang akurat dan relevan.
Dalam konteks tujuan bisnis, DSS dapat membantu dalam analisis prediktif untuk
meramalkan tren dan mendukung strategi bisnis jangka panjang. Penting juga untuk
melibatkan pemangku kepentingan, memastikan pemahaman mereka terhadap
hubungan antara DSS dan pencapaian tujuan bisnis. Evaluasi berkala terhadap kinerja
DSS perlu dilakukan untuk memastikan kesesuaian dengan tujuan bisnis yang
mungkin berubah seiring waktu. Dengan memahami dan mengarahkan implementasi
DSS sesuai dengan tujuan bisnis, organisasi dapat meningkatkan daya saing dan
meraih keberhasilan dalam lingkungan bisnis yang dinamis.

2. Keberlanjutan:
Implementasi penunjang keputusan (DSS) yang berkelanjutan adalah suatu
proses yang memastikan bahwa sistem ini dapat berkembang dan tetap relevan seiring
waktu. Pertama-tama, keberlanjutan melibatkan pemilihan teknologi DSS yang dapat
diadaptasi terhadap perubahan bisnis dan teknologi. Sistem harus memiliki
fleksibilitas untuk memenuhi kebutuhan yang berkembang dan mampu berintegrasi
dengan teknologi baru.Selanjutnya, perlu dirancang strategi pemeliharaan dan
pembaruan yang terus-menerus. Hal ini mencakup pemantauan terhadap
perkembangan teknologi, kebutuhan bisnis, dan masukan dari pengguna. Pembaruan
perangkat lunak dan perangkat keras perlu dilakukan secara terencana untuk
menghindari kekakuan sistem.

3. Integrasi Data:
Implementasi penunjang keputusan (DSS) dengan fokus pada integrasi data
merupakan aspek kunci untuk memastikan bahwa informasi yang digunakan dalam
proses pengambilan keputusan adalah akurat dan relevan. Pertama-tama, diperlukan
pemahaman mendalam terhadap sumber data yang beragam yang akan diintegrasikan
ke dalam DSS.Penting untuk merancang arsitektur data yang efisien, memungkinkan
sinkronisasi data dari berbagai sumber. Integrasi data yang baik akan mencakup

15
proses ekstraksi, transformasi, dan pemuatan (ETL) yang efektif. Data harus
dinormalisasi dan diharmonisasi untuk memastikan konsistensi dan keakuratan.Perlu
juga diingat bahwa integrasi data adalah proses dinamis. Sistem harus dapat
menangani perubahan data secara real-time atau batch, memastikan bahwa informasi
yang disajikan oleh DSS selalu terkini.

4. Analisis Prediktif:
Implementasi penunjang keputusan (DSS) dengan fokus pada analisis
perspektif memerlukan pendekatan yang sistematis dan holistik untuk memberikan
wawasan yang mendalam kepada pengambil keputusan. Analisis perspektif
melibatkan pemahaman mendalam terhadap berbagai sudut pandang yang mungkin
memengaruhi keputusan.identifikasi perspektif yang relevan dan signifikan dalam
konteks pengambilan keputusan. Ini dapat mencakup perspektif operasional, finansial,
pelanggan, dan lainnya yang berkaitan dengan tujuan bisnis

5. Interpretasi Hasil
Para ahli berpendapat bahwa implementasi penunjang keputusan dalam
interpretasi hasil merupakan aspek krusial dalam proses pengambilan keputusan yang
berbasis data. Mereka menekankan perlunya kombinasi antara keahlian teknis dan
pemahaman kontekstual untuk meraih interpretasi yang benar dan relevan.

6. Keamanan Informasi:
Implementasi penunjang keputusan keamanan informasi melibatkan
serangkaian langkah untuk memastikan keamanan data dan sistem. Pertama,
identifikasi risiko keamanan dengan melakukan analisis risiko terhadap sistem
informasi yang ada. Selanjutnya, tentukan kontrol keamanan yang sesuai untuk
mengurangi risiko tersebut.Penerapan kebijakan keamanan informasi, termasuk
manajemen akses dan penggunaan enkripsi, merupakan langkah penting. Selain itu,
rutin melakukan pemantauan dan audit keamanan untuk mendeteksi potensi ancaman
atau pelanggaran keamanan. Pembangunan keberlanjutan melibatkan pelatihan
karyawan tentang praktik keamanan, serta pembaruan dan peningkatan terus-menerus
terhadap sistem dan perangkat lunak keamanan..

7. Evaluasi Kinerja:

16
Implementasi penunjang keputusan dalam evaluasi kerja merupakan proses penting
dalam manajemen sumber daya manusia. Pertama, tentukan kriteria evaluasi yang
jelas, termasuk ketercapaian tujuan, keterampilan, dan kontribusi karyawan.
Selanjutnya, pilih metode evaluasi yang sesuai, seperti penilaian kinerja oleh atasan,
peer review, atau kinerja berbasis proyek.Secara keseluruhan, implementasi
penunjang keputusan dalam evaluasi kerja membantu organisasi membuat keputusan
yang lebih baik terkait pengembangan karyawan dan perbaikan kinerja secara
keseluruhan.

G. PENYEBAB PENUNJANG KEPUTUSAN SANGAT PENTING

Penunjang keputusan sangat penting karena memberikan dukungan yang


diperlukan untuk proses pengambilan keputusan yang lebih efektif dan tepat.
Beberapa alasan mengapa penunjang keputusan begitu krusial meliputi:

1. Informasi yang Lebih Baik:keputusan membantu dalam pengumpulan dan analisis


informasi secara menyeluruh, memberikan pemahaman yang lebih baik terhadap
situasi atau masalah tertentu.

2. Reduksi Risiko:Dengan menyediakan data yang akurat dan analisis prediktif,


penunjang keputusan membantu dalam mengurangi risiko kesalahan atau keputusan
yang kurang tepat.
3. Efisiensi Operasional:Mempercepat proses pengambilan keputusan, meningkatkan
efisiensi operasional, dan memungkinkan respon yang lebih cepat terhadap perubahan
di lingkungan bisnis.
4. Optimasi Sumber Daya:Dengan analisis yang cermat, organisasi dapat
mengoptimalkan penggunaan sumber daya mereka, baik itu manusia, keuangan, atau
sumber daya lainnya.
5. Prediksi Trend:Penunjang keputusan menggunakan analisis prediktif untuk membantu
organisasi meramalkan tren masa depan, memungkinkan persiapan yang lebih baik
untuk perubahan di pasar atau industri.
6. Penyesuaian dengan Perubahan:Memfasilitasi penyesuaian cepat terhadap perubahan
kondisi pasar, regulasi, atau faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi operasi
bisnis.

17
7. Kesesuaian Strategi Bisnis:Membantu organisasi dalam menjaga kesesuaian strategi
bisnis dengan tujuan dan visi perusahaan, sehingga keputusan yang diambil sejalan
dengan arah yang diinginkan.
8. Penggunaan Data Secara Efektif:Menyediakan kerangka kerja untuk mengelola dan
menggunakan data dengan lebih efektif, termasuk data yang besar dan kompleks.
9. Peningkatan Kualitas Keputusan:Dengan menyediakan pemahaman yang lebih
mendalam dan analisis yang terperinci, penunjang keputusan membantu
meningkatkan kualitas keputusan yang diambil.
10. Ketepatan Waktu:Memastikan bahwa keputusan dapat diambil dalam waktu yang
singkat, mendukung respons yang cepat terhadap peristiwa atau peluang yang muncul.

Dengan demikian, penunjang keputusan bukan hanya alat bantu, tetapi elemen integral dalam
strategi bisnis modern yang membantu organisasi untuk tetap kompetitif dan beradaptasi
dengan lingkungan bisnis yang dinamis.

18
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Data, sebagai entitas mentah, memberikan dasar informasi yang diperlukan


untuk analisis. Proses analisis inilah yang menghasilkan pengetahuan, di mana data
diinterpretasikan dan dipahami. Pengetahuan ini merupakan landasan untuk
mengambil keputusan yang cerdas. Namun, dalam konteks pengambilan keputusan,
pentingnya peran penunjang keputusan tidak dapat diabaikan. Penunjang keputusan
menggabungkan data dan pengetahuan untuk memberikan wawasan tambahan yang
kritis. Sinergi ketiganya menghasilkan keputusan yang terinformasi, membantu
organisasi dan individu dalam mencapai tujuan dengan lebih efektif. Dengan
demikian, keterkaitan erat antara data, pengetahuan, dan penunjang keputusan
menjadi kunci dalam dunia informasi dan pengambilan keputusan modern.

B. SARAN

Demikianlah makalah yang kami buat ini, semoga bermanfaat dan menambah
pengetahuan para pembaca. Kami mohon maaf apabila ada kesalahan ejaan dalam
penulisan kata dan kalimat yang kurang jelas, dimengerti, dan lugas. Karena kami
hanyalah manusia biasa yang tak luput dari kesalahan dan kami juga sangat
mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Sekian penutup dari kami semoga dapat diterima di hati dan kami ucapkan terima
kasih yang sebesar-besarnya.

19
DAFTAR PUSTAKA

Haag, S., Cummings, M., & McCubbrey, D. (2004). Management Information Systems for
the Information Age. McGraw-Hill Education.

Power, M. (2002). Decision Support Systems: Concepts and Resources for Managers.
Quorum Books.

Turban, E., & Aronson, J. E. (2001). Decision Support Systems and Intelligent Systems.
Prentice Hall.

20

Anda mungkin juga menyukai