TEKNOLOGI INFORMASI
DISUSUN OLEH:
FEBRIANSYAH (M1A123076)
APRIAL (M1A123066)
IRMADI SALFIONI (M1A123081)
LA ODE ALMIN (M1A123086)
DESI SAPHIRA (M1A123071)
ALYA SEPTIANI (M1A123061)
JURUSAN KEHUTANAN
FAKULTAS KEHUTANAN DAN ILMU LINGKUNGAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2023
KATA PENGANTAR
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................2
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................................4
A. LATAR BELAKANG......................................................................................................................4
B. RUMUSAN MASALAH.................................................................................................................5
C. TUJUAN PENULISAN...................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................................................6
A. PENGERTIAN DATA....................................................................................................................6
B. JENIS JENIS DATA.......................................................................................................................7
C. SUMBER DATA...........................................................................................................................9
D. PENGETAHUAN........................................................................................................................11
E. PERNGERTIAN PENUNJANG KEPUTUSAN................................................................................13
F. PENGIMPLEMENTASIAN DARI PENUNJANG KEPUTUSAN........................................................14
G. PENYEBAB PENUNJANG KEPUTUSAN SANGAT PENTING.........................................................17
BAB III PENUTUP..................................................................................................................................19
A. KESIMPULAN............................................................................................................................19
B. SARAN......................................................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................20
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
4
untuk menggabungkan data, pengetahuan, dan analisis guna mendukung pengambilan
keputusan yang tepat.
Penting untuk dicatat bahwa pandangan para ahli ini merefleksikan evolusi dan kompleksitas
yang terkait dengan data, pengetahuan, dan penunjang keputusan. Dalam era digital saat ini,
integrasi holistik dari ketiga aspek ini menjadi kunci untuk mencapai keunggulan kompetitif
dan inovasi dalam berbagai sektor.
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN PENULISAN
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN DATA
Data adalah sekumpulan keterangan ataupun fakta yang dibuat dengan kata-
kata, kalimat, simbol, angka, dan lainnya. Data disini didapatkan melalui sebuah
proses pencarian dan juga pengamatan yang tepat berdasarkan sumber-sumber
tertentu. Adapun pengertian lain dari data yaitu sebagai suatu KumpulanBerikut ini
adalah beberapa pengertian data dari para ahli:
1. Arikunto Suharsimi
Pengertian data menurut Arikunto Suharsimi adalah serangkaian fakta dan
juga angka yang bisa digunakan sebagai salah satu bahan untuk menyusun suatu
informasi.
2. Nuzulla Agustina
Pengertian data menurut Nuzulla Agustina adalah suatu informasi mengenai
suatu hal yang sudah sering terjadi dan berupa serangkaian angka, fakta, gambar,
tabel grafik, kata, simbol, huruf, dan lainnya yang mengekspresikan suatu pemikiran,
kondisi, ojek, dan situasi.
3. Kuswandi dan E. Mutiara
Pengertian data menurut Kuswandi dan E. Mutiara adalah sekumpulan
informasi yang diperoleh dari suatu pengamatan yang dapat berupa simbol, angka,
dan juga properti.
4. Slamet Riyadi
Pengertian data menurut Slamet Riyadi adalah sekumpulan informasi yang
didapatkan berdasarkan pengamatan yang mana data dapat berbentuk angka atau
simbol.
5. Kristanto
Pengertian data menurut Kristanto adalah suatu fakta mentang mengenai objek
yang bisa mengurangi tingkat ketidakpastian tentang suatu keadaan dan peristiwa.
6
B. MANFAAT DAN FUNGSI DATA
Data yang kamu temukan sekarang ini pasti mempunyai berbagai fungsi dan
juga manfaat masing-masing. Apabila ditinjau secara umum, di bawah ini beberapa
manfaat dan fungsi data yang bisa kamu dapatkan:
Manfaat dan juga fungsi data yang pertama yaitu sebagai salah satu acuan
kegiatan. Hal tersebut berarti dengan adanya data dapat digunakan sebagai acuan
ataupun tolok ukur untuk membuat sebuah kegiatan tertentu yang kita inginkan.
Selain berbagai manfaat dan fungsi yang sudah disebutkan di atas, sebuah data juga bisa
dijadikan sebagai salah satu bahan evaluasi. Misalnya saja, dalam sebuah lembaga ataupun
organisasi tertentu, pasti akan membutuhkan evaluasi dalam rangka meningkatkan
kualitasnya.
Setelah memahami apa itu pengertian data, manfaat, dan juga fungsinya. Maka kali
ini kita kan membahas mengenai jenis-jenis data beserta contohnya. Dengan begitu,
pengetahuan kita mengenai data akan bertambah. Lalu, apa saja jenis-jenis data yang
perlu kita pahami? Berikut adalah penjelasan lengkapnya.
Data Berdasarkan Cara Mendapatkannya Jenis data yang pertama yaitu
berdasarkan cara mendapatkannya. Ada dua cara dalam mendapatkan data tersebut,
antara lain:
1 Data Primer
Data primer adalah data yang didapatkan dan dikumpulkan secara langsung
dari objek yang sebelumnya telah diteliti oleh suatu organisasi ataupun perorangan.
Misalnya saja:
7
– Data dari hasil survey
2 Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang bisa kita dapatkan dari sumber lain yang telah
ada sebelumnya. Hal tersebut artinya di dalam data sekunder seseorang tidak perlu
mengumpulkan data secara langsung dari objek yang ingin diteliti. Biasanya, jenis
data yang satu ini dapat diperoleh dari penelitian sebelumnya yang sudah jadi. Baik
itu dalam bentuk grafik, tabel, ataupun diagram. Contohnya yaitu:
8
b) Data Kualitatif
Berbeda dengan data kuantitatif yang berbentuk angka-angka, data
kualitatif adalah data yang lebih berupa deskriptif. Yaitu sebuah data yang
tidak berbentuk angka. Biasanya data tersebut dibuat dengan menggunakan
simbol, gambar, ataupun bentuk verbal lain. Jenis data yang satu ini bisa
didapatkan melalui isian kuesioner, observasi, studi literatur, wawancara, dan
lain sebagainya. Tidak heran jika jenis data ini lebih bersifat objektif.
Sehingga ketika orang-orang melihat atau membacanya bisa menyebabkan
adanya penafsiran yang berbeda. Misalnya saja:
C. SUMBER DATA
9
menjadi sumber datanya. Sedangkan isi dari catatan subjek penelitian menjadi
variabel penelitian.
Sumber data dapat dikelompokkan berdasarkan dua hal. Pertama yaitu
berdasarkan subjek dimana data itu ada dan kedua adalah berdasarkan wilayah
sumber data. Jika berdasarkan subjek dimana data ada, maka akan diklasifikasikan
lagi menjadi empat singkat huruf P dari Bahasa Inggris:
a) P = Person
Ini adalah sumber data yang berbentuk orang. Sumber data ini bisa
memberikan data berupa jawaban secara lisan ataupun wawancara serta jawaban
tertulis melalui angket. Sumber dari data yang diperoleh disebut dengan responden.
b) P = Place
Sumber data ini berbentuk tempat. Ini adalah sumber data yang menampilkan
tampilan berupa keadaan diam, seperti benda, alat, warna, kondisi ruangan, dan lain
sebagainya.
c) P = Process
Sumber data tersebut adalah berupa kegiatan atau aktivitas. Ini adalah sumber
data yang menampilkan tampilan berupa keadaan yang bergerak, seperti halnya
kegiatan belajar, gerak, kinerja, dan lainnya.
d) P = Paper
Sumber data yang satu ini biasanya berupa simbol. Ini adalah sumber data
yang menampilkan tanda-tanda berbentuk huruf, simbol, angka, dan gambar lainnya.
Berdasarkan wilayah sumber data, baik secara keseluruhan ataupun sebagian, akan
diambil sebagai subjek penelitian. Dimana sumber data dapat dibedakan menjadi dua yaitu
populasi dan sampel. Pengumpulan data yang dilakukan atas populasi akan menghasilkan
sebuah data dan juga kesimpulan yang lebih akurat. Sebab tidak akan ada kesalahan yang
terjadi. Hal tersebut disebabkan semua objek datanya dikumpulkan dan dianalisis. Namun
pengumpulan data yang seperti itu seringkali tidak bisa dilakukan karena berbagai kendala.
Dengan situasi yang seperti itu, umumnya pengumpulan data hanya dilakukan dari sampel.
Sampel adalah sebagian dari populasi yang mempunyai sifat dan juga ciri yang serupa
dengan populasi karena diambil dari populasi secara teknik sampling tertentu yang secara
metodologis dapat dipertanggungjawabkan.Apabila sumber datanya berupa sampel, maka
pengumpulan dan juga analisis datanya hanya dilakukan atas sampel, tapi kesimpulannya
akan diberlakukan untuk semua populasi melalui generalisasi.
10
D. PENGETAHUAN
11
informasi yang dikodifikasikan. Selain itu, pengetahuan juga dapat diperlakukan
sebagai objek yang dapat diperoleh, diintegrasikan dan disebarluaskan sebagai
komoditas dan menjadi produk yang dapat diperdagangkan. Pengetahuan juga
dianggap sebagai informasi dengan makna.
Selanjutnya, Rajpathak dan Narsingpungkar menyebutkan bahwa pembedaan
harus dibuat jelas antara data, informasi, pengetahuan dan kebijaksanaan. Data adalah
seperangkat fakta diskrit dan obyektif tentang peristiwa. Informasi adalah pesan,
dalam bentuk dokumen, gambar dan audio-visual. Pengetahuan lebih kaya, lebih luas,
dan lebih dalam daripada informasi atau data karena ia muncul dari aplikasi, analitik,
dan penggunaan data atau informasi secara produktif. Menurut Erickson, data hanya
observasi, sedangkan informasi adalah data dalam konteks dan pengetahuan adalah
informasi yang mengalami pengalaman, refleksi pada beberapa praktik lain yang
memberikan pemahaman yang lebih dalam.
Data sosial dan ekonomi menjadi aset berharga ketika data ditransformasikan
menjadi pengetahuan dan digunakan untuk pengambilan keputusan untuk mengambil
tindakan. Untuk membuat data tersedia sebagai pengetahuan, harus mengikuti proses
yang mengambil ke dalam fase yang berbeda melalui mana data ditransformasikan
untuk akhirnya memimpin inovasi. Fase awaldimulai dengan pengumpulan data dan
pengumpulan data. Ini adalah aktivitas pembuatan data, melalui digitalisasi media,
dan pemantauan aktivitas kata nyata (online dan offline) yang dihasilkan oleh
manusia dan sensor, Data dalam kondisi ini tidak memiliki makna yang melekat.
Data biasanya tidak berguna karena tidak ada informasi yang jelas. Oleh
karena itu, analisis data mengacu pada serangkaian teknik dan perangkat lunak yang
digunakan untuk mengekstraksi informasi dari data. Basis pengetahuan mengacu pada
pengetahuan yang dikumpulkan individu atau sistem (organisasi) melalui analitik data
dari waktu ke waktu. Basis pengetahuan adalah aset berharga dan karena itu
membutuhkan perlindungan melalui cara hukum atau teknis. Fase terakhir adalah
pengambilan keputusan berdasarkan data yang didasarkan pada akumulasi basis
pengetahuan.
12
E. PERNGERTIAN PENUNJANG KEPUTUSAN
Penunjang keputusan adalah suatu sistem atau metode yang membantu individu
atau organisasi dalam mengambil keputusan dengan lebih efektif. Ini melibatkan
pengumpulan, analisis, dan interpretasi informasi untuk memastikan keputusan yang
tepat.
13
penggunaan sumber daya dan mengambil keputusan yang lebih baik dalam
lingkungan yang terus berubah.Penunjang keputusan juga dapat dibagi menjadi
beberapa jenis, termasuk sistem pendukung keputusan (DSS), sistem informasi
eksekutif (EIS), dan sistem informasi manajemen (MIS). Setiap jenis memiliki peran
dan fungsinya sendiri dalam membantu tingkat manajemen yang berbeda dalam
pengambilan keputusan.Penting untuk terus memantau dan mengevaluasi kinerja
sistem penunjang keputusan agar tetap relevan dan efektif. Dengan perkembangan
teknologi, organisasi perlu terus beradaptasi untuk memanfaatkan inovasi baru dalam
domain ini.Singkatnya, penunjang keputusan adalah bagian integral dari proses
pengambilan keputusan yang memanfaatkan teknologi, data, dan analisis untuk
memberikan informasi yang mendukung keputusan yang lebih baik dan lebih tepat.
Dengan memahami konsep ini, organisasi dapat meningkatkan kualitas keputusan
mereka dan mencapai tujuan dengan lebih efektif.
14
yang ingin dicapai melalui DSS. Ini bisa mencakup peningkatan efisiensi operasional,
pengoptimalan sumber daya, atau peningkatan kualitas keputusan. Evaluasi teknologi
DSS harus selaras dengan tujuan bisnis tersebut, memastikan bahwa solusi yang
diadopsi mendukung kebutuhan khusus organisasi. Pada tahap implementasi, integrasi
data menjadi aspek kunci untuk memastikan informasi yang akurat dan relevan.
Dalam konteks tujuan bisnis, DSS dapat membantu dalam analisis prediktif untuk
meramalkan tren dan mendukung strategi bisnis jangka panjang. Penting juga untuk
melibatkan pemangku kepentingan, memastikan pemahaman mereka terhadap
hubungan antara DSS dan pencapaian tujuan bisnis. Evaluasi berkala terhadap kinerja
DSS perlu dilakukan untuk memastikan kesesuaian dengan tujuan bisnis yang
mungkin berubah seiring waktu. Dengan memahami dan mengarahkan implementasi
DSS sesuai dengan tujuan bisnis, organisasi dapat meningkatkan daya saing dan
meraih keberhasilan dalam lingkungan bisnis yang dinamis.
2. Keberlanjutan:
Implementasi penunjang keputusan (DSS) yang berkelanjutan adalah suatu
proses yang memastikan bahwa sistem ini dapat berkembang dan tetap relevan seiring
waktu. Pertama-tama, keberlanjutan melibatkan pemilihan teknologi DSS yang dapat
diadaptasi terhadap perubahan bisnis dan teknologi. Sistem harus memiliki
fleksibilitas untuk memenuhi kebutuhan yang berkembang dan mampu berintegrasi
dengan teknologi baru.Selanjutnya, perlu dirancang strategi pemeliharaan dan
pembaruan yang terus-menerus. Hal ini mencakup pemantauan terhadap
perkembangan teknologi, kebutuhan bisnis, dan masukan dari pengguna. Pembaruan
perangkat lunak dan perangkat keras perlu dilakukan secara terencana untuk
menghindari kekakuan sistem.
3. Integrasi Data:
Implementasi penunjang keputusan (DSS) dengan fokus pada integrasi data
merupakan aspek kunci untuk memastikan bahwa informasi yang digunakan dalam
proses pengambilan keputusan adalah akurat dan relevan. Pertama-tama, diperlukan
pemahaman mendalam terhadap sumber data yang beragam yang akan diintegrasikan
ke dalam DSS.Penting untuk merancang arsitektur data yang efisien, memungkinkan
sinkronisasi data dari berbagai sumber. Integrasi data yang baik akan mencakup
15
proses ekstraksi, transformasi, dan pemuatan (ETL) yang efektif. Data harus
dinormalisasi dan diharmonisasi untuk memastikan konsistensi dan keakuratan.Perlu
juga diingat bahwa integrasi data adalah proses dinamis. Sistem harus dapat
menangani perubahan data secara real-time atau batch, memastikan bahwa informasi
yang disajikan oleh DSS selalu terkini.
4. Analisis Prediktif:
Implementasi penunjang keputusan (DSS) dengan fokus pada analisis
perspektif memerlukan pendekatan yang sistematis dan holistik untuk memberikan
wawasan yang mendalam kepada pengambil keputusan. Analisis perspektif
melibatkan pemahaman mendalam terhadap berbagai sudut pandang yang mungkin
memengaruhi keputusan.identifikasi perspektif yang relevan dan signifikan dalam
konteks pengambilan keputusan. Ini dapat mencakup perspektif operasional, finansial,
pelanggan, dan lainnya yang berkaitan dengan tujuan bisnis
5. Interpretasi Hasil
Para ahli berpendapat bahwa implementasi penunjang keputusan dalam
interpretasi hasil merupakan aspek krusial dalam proses pengambilan keputusan yang
berbasis data. Mereka menekankan perlunya kombinasi antara keahlian teknis dan
pemahaman kontekstual untuk meraih interpretasi yang benar dan relevan.
6. Keamanan Informasi:
Implementasi penunjang keputusan keamanan informasi melibatkan
serangkaian langkah untuk memastikan keamanan data dan sistem. Pertama,
identifikasi risiko keamanan dengan melakukan analisis risiko terhadap sistem
informasi yang ada. Selanjutnya, tentukan kontrol keamanan yang sesuai untuk
mengurangi risiko tersebut.Penerapan kebijakan keamanan informasi, termasuk
manajemen akses dan penggunaan enkripsi, merupakan langkah penting. Selain itu,
rutin melakukan pemantauan dan audit keamanan untuk mendeteksi potensi ancaman
atau pelanggaran keamanan. Pembangunan keberlanjutan melibatkan pelatihan
karyawan tentang praktik keamanan, serta pembaruan dan peningkatan terus-menerus
terhadap sistem dan perangkat lunak keamanan..
7. Evaluasi Kinerja:
16
Implementasi penunjang keputusan dalam evaluasi kerja merupakan proses penting
dalam manajemen sumber daya manusia. Pertama, tentukan kriteria evaluasi yang
jelas, termasuk ketercapaian tujuan, keterampilan, dan kontribusi karyawan.
Selanjutnya, pilih metode evaluasi yang sesuai, seperti penilaian kinerja oleh atasan,
peer review, atau kinerja berbasis proyek.Secara keseluruhan, implementasi
penunjang keputusan dalam evaluasi kerja membantu organisasi membuat keputusan
yang lebih baik terkait pengembangan karyawan dan perbaikan kinerja secara
keseluruhan.
17
7. Kesesuaian Strategi Bisnis:Membantu organisasi dalam menjaga kesesuaian strategi
bisnis dengan tujuan dan visi perusahaan, sehingga keputusan yang diambil sejalan
dengan arah yang diinginkan.
8. Penggunaan Data Secara Efektif:Menyediakan kerangka kerja untuk mengelola dan
menggunakan data dengan lebih efektif, termasuk data yang besar dan kompleks.
9. Peningkatan Kualitas Keputusan:Dengan menyediakan pemahaman yang lebih
mendalam dan analisis yang terperinci, penunjang keputusan membantu
meningkatkan kualitas keputusan yang diambil.
10. Ketepatan Waktu:Memastikan bahwa keputusan dapat diambil dalam waktu yang
singkat, mendukung respons yang cepat terhadap peristiwa atau peluang yang muncul.
Dengan demikian, penunjang keputusan bukan hanya alat bantu, tetapi elemen integral dalam
strategi bisnis modern yang membantu organisasi untuk tetap kompetitif dan beradaptasi
dengan lingkungan bisnis yang dinamis.
18
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
Demikianlah makalah yang kami buat ini, semoga bermanfaat dan menambah
pengetahuan para pembaca. Kami mohon maaf apabila ada kesalahan ejaan dalam
penulisan kata dan kalimat yang kurang jelas, dimengerti, dan lugas. Karena kami
hanyalah manusia biasa yang tak luput dari kesalahan dan kami juga sangat
mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Sekian penutup dari kami semoga dapat diterima di hati dan kami ucapkan terima
kasih yang sebesar-besarnya.
19
DAFTAR PUSTAKA
Haag, S., Cummings, M., & McCubbrey, D. (2004). Management Information Systems for
the Information Age. McGraw-Hill Education.
Power, M. (2002). Decision Support Systems: Concepts and Resources for Managers.
Quorum Books.
Turban, E., & Aronson, J. E. (2001). Decision Support Systems and Intelligent Systems.
Prentice Hall.
20