Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN STUDI KASUS PROFESI APOTEKER

PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER


DI RSUD SITI FATIMAH PROVINSI SUMATERA SELATAN
PERIODE NOVEMBER-DESEMBER 2023

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Apoteker


(apt.) pada Program Studi Profesi Apoteker Universitas Sriwijaya

Disusun oleh:
MUHAMMAD RAEDI ARDIAN (8074882326002)

PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2023
1. Definisi Syok Kardiogenik
Syok didefinisikan sebagai sindrom gangguan patofisiologi berat yang ketika
berlanjut menyebabkan perfusi jaringan yang buruk, hal ini dapat dikaitkan dengan
metabolisme sel yang tidak normal. Selain itu, syok merupakan kegagalan sirkulasi
perifer yang menyeluruh sehingga perfusi jaringan menjadi tidak adekuat. Syok
kardiogenik merupakan suatu kondisi dimana terjadi hipoksia jaringan sebagai akibat
dari menurunnya curah jantung, meskipun volume intravaskuler cukup. Sebagian besar
kondisi syok ini disebabkan oleh infark miokard akut (Asikin et all, 2016).
Syok kardiogenik merupakan sindrom gangguan patofisiologik berat yang
berhubungan dengan metabolisme seluler yang abnormal, yang umumnya disebabkan
oleh perfusi jaringan yang buruk. Disebut juga kegagalan sirkulasi perifer yang
menyeluruh dengan perfusi jaringan yang tidak adekuat (Corneluis, 2016).
Syok kardiogenik didefinisikan sebagai adanya tanda-tanda hipoperfusi jaringan
yang diakibatkan oleh gagal jantung rendah preload dikoreksi. Tidak ada definisi yang
jelas dari parameter hemodinamik, akan tetapi syok kardiogenik biasanya ditandai
dengan penurunan tekanan darah (sistolik kurang dari 90 mmHg, atau berkurangnya
tekanan arteri rata-rata lebih dari 30 mmHg) dan atau penurunan pengeluaran urin
(kurang dari 0,5 ml/kg/jam) dengan laju nadi lebih dari 60 kali per menit dengan atau
tanpa adanya kongesti organ. Tidak ada batas yang jelas antara sindrom curah jantung
rendah dengan syok kerdiogenik. Syok kardiogenik adalah syok yang disebabkan
karena fungsi jantung yang tidak adekua, seperti pada infark miokard atau obstruksi
mekanik jantung; manifestasinya meliputi hipovolemia, hipotensi, kulit dingin, nadi
yang lemah, kekacauan mental, dan kegelisahan (Arief, 2015).
2. Etiologi
Penyebab syok kardiogenik terjadi akibat beberapa jenis kerusakan, gangguan atau
cedera pada jantung yang menghambat kemampuan jantungg untuk berkontraksi secara
efektif dan memompa darah. Pada syok kardiogenik, jantung mengalami kerusakan
berat sehingga tidak bisa secara efektif memperfusi dirinya sendiri atau organ vital
lainnya. Ketika keadaan tersebut terjadi, jantung tidak dapat memompa darah karena
otot jantung yang mengalami iskemia tidak dapat memompa secara efektif. Pada
kondisi iskemia berkelanjutan, denyut jantung tidak berarturan dan curah jantung
menurun secara drastic (Asikin et all, 2016).
Beberapa faktor penyebab terjadinya syok kardiogenik adalah :
a. Infark Miokardium : jantung yang rusak tidak dapat memompa darah dan curah
jantung tiba-tiba menurun. Tekanan sistolik menurun akibat kegagalan mekanisme
kompensasi. Jantung akan melakukan yang terbaik pada setiap kondisi, sampai akhirnya
pompa jantung tidak dapat memperfusi dirinya sendiri.
b. Aritmia Ventrikel yang Mematikan : pasien dengan takikardia terus menerus akan
dengan cepat menjadi tidak stabil. Tekanan darah sistolik dan curah jantung menurun
karenadenyut jantung yang terlalu cepat menurunkan waktu pengisian ventrikel.
Takikardia ventrikel dan fibrasi ventrikel dapat terjadi karena iskemia miokardium
setelah infarkmiokardium akut.
c. Gagal Jantung Stadium Akhir : jaringan parut di miokardium akibat serangan jantung
sebelumnyaa, dilatasi ventrikel, dan iskemia miokardium kronis merusak otot jantung,
dan gerak dinding menjadi tidak terkoordinasi (ruang ventrikel tidak padat memompa
secara bersamaan).
3. Manifestasi klinis
Manifestasi klini syok kardiogenk (Cornelius, 2016), anatara lain:
a. Nyeri dada yang berkelanjutan, dyspnea (sesak/ sulit bernafas), tampak pucat,
danapprehensive (anxious, disceming, gelisah, takut, cemas)
b. Hipoperfusi jaringan
c. Keadaan mental tertekan/ depresi
d. Anggota gerak teraba dingin
e. Keluaran (output) urin kurang dari 30 ml/ jam (oliguria)
f. Takikardi (detak jantung yang cepat yaitu > 100x/ menit)
g. Nadi teraba lemah dan cepat bekisar antara 90-110 x/ menit
h. Hipotensi : tekanan darah systole kurang dari 80 mmhg
i. Diaphoresis (berkeringat, mandi keringat, hidrosis, perspirasi)
j. Distensi vena jugularis
k. Indeks jantung kurang dari 2.2 L/menit/m2
l. Tekanan pulmonary artery wedge lebih dari 18 mmHg
m. Suara nafas dapat terdengarjelas dari edem paru akut.
4. Klasifikasi
Menurut Muttaqin (2010), Syok dapat dibagi menjadi tiga tahap yang semakin
lamasemakin berat :
a. Tahap I, syok terkompensasi (non-progresif) ditandai dengan respons kompensatorik,
dapatmenstabilkan sirkulasi, mencegah kemunduran lebih lanjut
b. Tahap II, tahap progresif, ditandai dengan manisfestasi sistemis dari hipoperfusi
dankeemunduran fungsi organ
c. Tahap III, refrakter (irreversible), ditandai dengan kerusakan sel yang hebat tidak
pdapat lagi dihindari, yang pad akhirnya menuju ke kematian.
5. Patofisiologi
Syok kardiogenik di tandai oleh gangguan fungsi ventrikel kiri, yang
mengakibatkangangguan berat pada perfusi jaringan dan penghantaran oksigen ke
jaringan. Nekrosis fokal diduga merupakan akibat dari ketidakseimbangan yang
terusmenerus antara kebutuhan suplai oksigen miokardium. Pembuluh coroner yang
terserang juga tidak mampu meningkatkan aliran darah secara memadai sebagai respons
terhadap peningkatan beban kerja dan kebutuhan oksigen jantung oleh aktivitas respons
kompensatorik seperti perangsang simpatik. Kontraktilitas ventrikel kiri dan kinerjanya
menjadi sangat terganggu akibat dari proses infark. Pertahanan perfusi jaringan menjadi
tidak memadai, karena ventrikel kiri gagal bekerja sebagai pompa dan tidak mampu
menyediakan curah jantung dengan baik. Maka dimulailah siklus yang terus berulang.
Siklus dimulai saat terjadinya infark yang berkelanjut dengan gangguan fungsi
miokardium.
Kerusakan miokardium baik iskemia dan infark pada miokardium mengakibatkan
perubahan metabolism dan terjadi asidosis metabolic pada miokardium yang berlanjut
pada gangguan kontraktilitas miokardium yang berakibat pada penurunan volume
sekuncup yang di keluarkan oleh ventrikel. Penurunan curah jantung dan hipotensi
arteria disebabkan karena adanya gangguan fungsi miokardium yang berat. Akibat
menurunnya perfusi coroner yang lebih lanjut akan mengakibatkan hipoksia
miokardium yang bersiklus ulang pada iskemia dan kerusakan miokardium ulang. Dari
siklus ini dapat di telusuri bahwa siklus syok kardiogenik ini harus di putus sedini
mungkin untuk menyelamatkan miokardium ventrikel kiri dan mencegah perkembangan
menuju tahap irreversible dimana perkembangan kondisi bertahap akan menuju pada
aritmia dan kematian (Asikin et all, 2016).
5. Kriteria SK
kriteria yang dapat digunakan untuk menegakkan syok kardiogenik adalah (Tewelde et
al., 2018):
1. Tekanan darah sistolik <90 mmHg selama >30 menit atau memerlukan vasopressor
2. Kongesti paru atau peningkatan tekanan pengisian ventrikel kiri (yaitu PCWP >18
mmHg)
3. Tanda gagalnya perfusi organ yang ditandai setidaknya satu dari: a) gangguan
kesadaran; b) akral dan kulit yang dingin dan berkeringat; c) oligouria dengan output
urin <30 mL/jam; atau d) laktat serum >2.0 mmol/L
4. Penurunan indeks jantung <1.8 L/mnt/m2 tanpa sokongan, dan 2,0-2,2 L/mnt/m2
dengan sokongan (opsional).
Identitas Pasien
No Data Pasien Keterangan

1. Nama Pasien Ny. M


2. No. RM 00-07-xx-xx
3. Jenis Kelamin Perempuan
4. Alamat Sentul
5. BB/TB 83 kg / 160 cm
6. Tgl Masuk RS 10 November 2023
7. Ruang Asal Ruang IGD
8. Tgl Keluar RS 23 November 2023
9. Dokter dr. W dan dr. M
10. Diagnosis Utama Syok Kardiogenik

11 Diagnosa Sekunder HHD, AKI, HT


12. Riwayat Penyakit -
13. Riwayat Alergi -
14. Terapi yang diberikan Inj. Ketorolac, inj. Ondansentron 2x1,
sebelumnya omeprazol 1x1, Carsida 3x1, Nitrokaf 2x1,
Simvastatin 1x2
15. Jaminan BPJS Kelas 3

Anamnesis Pasien
No. Anamnesis Keterangan
1. Alasan masuk RS/Keluhan Sesak dan nyeri dada
Utama
2. Riwayat Penyakit Sekarang Nyeri dada sebelah kiri, nyeri dada hilang
timbul menjalar sampai kebelakang, nyeri
dada dirasakan seperti ditimpa benda berat,
biasanya hilang jika istirahat, namun semakin
memberat, sesak nafas (+), cemas (+), tidak
nafsu makan.
3. Riwayat Penyakit Dahulu Keluhan yang sama bulan lalu saat dirawat di
arroyan.
4. Riwayat Penyakit Keluarga Riwayat keluhan tidak didapatkan oleh
anggota keluarga pasien
5. Riwayat Pengobatan SMRS Sucralfat 3x1, candesartan 1x16mg, digoxin
2x0.25mg, ceftriaxon 2x1g (IV)
Hasil Pemeriksaan Labolatorium Tanggal
PEMERIKSAAN HASIL SATUAN NILAI NORMAL
Hematologi
Darah rutin
Hemoglobin 13.8 g/dL 13.0-18.0
Eritrosit 5.0 106/µL 4.5-6.5
Leukosit H 19.17 103/µL 5.00-10.00
Trombosit 218 % 150-450
Hematokrit 39.3 % 40.0-52.0
Hitungan Jenis
Neutrofil H 80 % 50.0-70.0
Limfosit L8 % 25-40
Monosit H 10 % 2-8
Eosinofil 2 % 2-4
Basofil 0 % 0.0-1.0
Kimia Klinik
Glukosa sewaktu L 73 mg/dL 80-120
Ureum Darah HH 131.40 mg/dL 15.00 – 39.00
Creatinine H 5.7 mg/dL 0.6 – 1.1
Elektrolit
Natrium (Na) 134 mmol/L 130 -155
Kalium (K) 4.3 mmol/L 3.6 – 5.5
Klorida (CL) L 97 mmol/L 98 - 108
Urinalisa
Urin Lengkap
Mikroskopis
Warna Kuning Kuning
Kejernihan jernih Jernih
Kimia Urin
Berat Jenis 1.020 1.003-1.030
pH 6.0 4.5-8.0
Protein Negatif Negatif
Glukosa (urin) Negatif Negatif

Tanggal Pukul Problem/Kejadian


10-11-23 17.59 Pasien masuk IG dengan keluhan nyeri dada dan sesak nafas
11-11-23 20.20 Pasien dipindahkan ke ruang ICU, nyeri pada dada kiri
12-11-23 10.00 Pasien mengatakan nyeri luka operasi
13-11-23 18.00 Sesak berkurang, pola nafas tidak efektif
14-11-23 06.30 Sesak nafas berkurang namun pola nafas tidak efektif
15-11-23 13.20 Nyeri dada berkurang
16-11-23 08.20 Sesak dan nyeri dada, pola nafas tidak efektif
17-11-23 12.30 Sesak berkurang, pola nafas tidak efektif
18-11-23 09.20 Sesak berkurang, pola nafas tidak efektif
19-11-23 08.16 Sesak berkurang, gangguan pola nafas
20-11-23 13.10 Sesak berkurang, pola nafas tidak efektif
21-11-23 09.10 Sesak berkurang, pola nafas tidak efektif
22-11-23 06.00 Sesak berkurang, pola nafas tidak efektif
Catatan Perkembangan Pasien Selama di Rawat Inap
Daftar Obat Selama Perawatan
Nama Obat Rute Frekuensi 10/ 11/ 12/ 13/ 14/ 15/ 16/ 17/ 18/ 19/ 20/ 21/ 22/
Pemberian 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11

Dobutamin Iv Titrasi  
Dopamin Iv Titrasi  
Ondansentron Iv 2x4 mg 
Antasida PO 1x1 tab 
Simvastatin PO 1x20 mg 
Nitrokaf PO 2x1 tab  
Clopidogrel PO 1x75 mg 
Sucralfat PO 3x1 15ml 
Candesartan PO 1x16 mg
Digoxin PO 2x0,25 mg   
Ceftriaxone Iv 2x1 g    
Furosemid Iv 2x10 mg          
Lansoprazol Iv 1x30 mg          
Aptor PO 1x100 mg           
Laxadin PO 3x15 ml      
Spironolacton PO 1x12,5 mg         
Omeprazole PO 1x1 20 mg  
Bisoprolol PO 1x1 2,5 mg 
Ramipril PO 2x1 2,5 mg 

Data Klinik Pasien


Parameter Nilai Tanggal selama pasien di rawat inap
Normal 10/11 11/11 12/11 13/11 14/11 15/11 16/11 17/11 18/11 19/12 20/11 21/11 22/11
TD <120/80 110/70 133/9 133/8 122/7 117/7 120/8 120/7 110/70 110/7 120/80 110/70 120/80 126/70
mmHg 2 1 5 8 0 0 0
Suhu 37 ± 36.5 36.5 36.7 36.5 36.5 36.1 36 36 36 36 36 36.2 36
0,5oC
Nadi 60- 93 104 97 81 85 86 80 84 80 82 80 88 86
100/mnt
RR 16- 28 46 32 35 38 20 22 20 22 20 25 20 20
20x/mnt
Skala 2
Nyeri
Identifikasi Drug Releted Problem (DRP)
Nama Obat Tepat Tepat Obat dan Tepat Dosis Tepat Efek Samping
Pasien Tepat Indikasi Durasi
Dobutamin Tepat Tepat, Tepat, Tepat, Reaksi alergi
seperti ruam kulit,
Indikasi pemberian Dobutamin Diberikan gatal-gatal,
dobutamin, yaitu diberikan dalam melalui pembengkakan
keadaan penurunan dosis 0,5–4 infus. pada wajah, bibir,
kontraktilitas jantung mcg/kgBB/menit. atau lidah.
seperti gagal jantung
dan dekompensatio Rasa sakit,
cordis atau untuk kemerahan atau
melakukan iritasi di area bekas
dobutamine stress suntikkan.
echocardiography.
Dopamin Tepat Tepat, Tepat, Tepat, Nyeri atau iritasi
pada area tubuh
Dopamin adalah obat Dosis awal dopamin Diberikan yang disuntik, sakit
untuk menangani suntik adalah 2–5 melalui kepala, mual,
syok, baik yang mcg/kgBB per infus. muntah, gelisah,
disebabkan oleh menit yang menggigil, atau
gagal jantung, sepsis, diberikan melalui merinding.
gagal ginjal, maupun infus.
kehilangan darah.
Ondansentron Tepat Tepat, Tepat, Tepat, Nyeri kepala, diare,
konstipasi, pusing,
Indikasi ondansetron Dewasa: Sebanyak 4 Diberikan ngantuk,
adalah sebagai mg diberikan secara 2x1 4 mg pandangan kabur,
antiemesis perlahan baik secara detak jantung
profilaksis pada intravena (IV) lambat, kesulitan
prosedur kemoterapi, bernafas
tindakan operasi,
ataupun radioterapi.
Antasida Tepat Tepat, Tepat, Tepat, Nyeri perut,
konstipasi, diare,
Mengurangi nyeri Dewasa : 1-2 tablet, Diberikan mual, muntah, dan
lambung yang 3-4 kali per hari. 1x1 tab per pada penggunaan
disebabkan oleh oral jangka panjang
kelebihan asam dapat terjadi
lambung, gastritis, hiperfosfatemia
ulkus gastritis dan dan
ulkus duodenal hipermagnesimia.
dengan gejala seperti
mual dan perih.
Simvastatin Tepat Tepat, Tepat, Tepat, Anemia, Sembelit,
sakit perut, perut
Menurunkan kadar Dewasa: Awalnya, Diberikan kembung,
kolesterol total, 10-20 mg sekali 1x1 20 mg dispepsia, diare,
LDL, trigliserida, sehari. per oral mual, regurgitasi
dan meningkatkan asam, muntah,
kadar HDL dalam pankreatitis.
darah.
Nitrokaf Tepat Tepat, Tepat, Tepat, Sakit kepala,
hipotensi ortostatik,
Pencegahan dan Glyceryl trinitrate Diberikan takikardi, kolaps
terapi jangka panjang (Nitroglycerin) 2.5 2x1 tablet yang disertai
Angina Pektoris mg. per oral dengan aritmia
2-3 x sehari 1 bradikardi,
kapsul, kasus berat : mengantuk.
2-3 x sehari 2 kapsul Jarang : kolaps,
kemerahan pada
kulit.
Clopidogrel Tepat Tepat, Tepat, Tepat, Sakit kepala,
pusing, ruam,
Menurunkan Sehari 1 kali 1 tablet Diberikan insomnia,
kejadian (75 mg) 1x1 75 mg gangguan
aterosklerotik (infark per oral gastointestinal
miokardia, stroke, (seperti: sembelit,
dan kematian muntah).
vaskuler) pada
pasien dengan
riwayat
aterosklerosis yang
ditandai dengan
serangan stroke yang
baru terjadi, infark
miokardia yang baru
terjadi atau penyakit
arteri perifer yang
menetap.
Sukralfat Tepat Tepat, Tepat, Tepat, Konstipasi, mulut
kering, diare, mual,
Tukak lambung dan Per 5 ml : Sucralfate Diberikan muntah, rasa tidak
usus, gastritis kronik 500 mg 3x1 per nyaman pada
dan profilaksis Dewasa : 4 x sehari oral abdomen/perut,
perdarahan 1 g (2 sendok takar) kembung, pruritus,
gastrointestinal ruam, somnolen,
pusing, nyeri
punggung, sakit
kepala
Candesartan Tepat Tepat, Tepat, Tepat, Infeksi saluran
pernafasan bagian
Untuk menangani Pasien hipertensi : Diberikan atas, nyeri
hipertensi pada orang Dosis awal 4 mg per 1x1 16mg punggung, dan
dewasa dan anak hari dan dapat per oral pusing.
berusia ≥1 tahun, ditingkatkan hingga
serta untuk 16 mg, satu kali
menangani gagal sehari. - Pasien
jantung pada orang gagal jantung : 4 mg
dewasa per hari.
Digoxin Tepat Tepat, Tepat, Tepat, Penurunan segmen
ST pada EKG,
Gagal jantung Dewasa: dosis awal Diberikan pruritus, urtikaria,
kongestif akut dan adalah 750–1.500 2x1 0,25 ruam makular,
kronik mcg (0,75–1,5 mg) mg per oral ginekomastia,
yang diberikan gangguan SSP,
dalam 24 jam anoreksia, mual,
pertama sebagai muntah, gangguan
dosis tunggal. Dosis kecepatan denyut
awal dapat diberikan jantung, kondisi,
dalam dosis terbagi dan irama jantung.
setiap 6 jam jika
kondisi tidak terlalu
berbahaya. Dosis
pada pasien yang
mengalami gagal
jantung ringan
adalah 250–750 mcg
(0,25–0,75 mg) tiap
hari selama 1
minggu. Dosis
pemeliharaan
umumnya adalah
adalah 0,125–0,25
mg per hari.
Ceftriaxone Tepat Tepat, Tepat, Tepat, reaksi lokal pada
area injeksi,
Indikasi ceftriaxone Dewasa: 1000-2000 Diberikan eosinofilia,
adalah untuk miligram (mg) per 2x1g trombositosis,
mengatasi infeksi hari. Pada kasus secara IV diare, dan
bakteri gram negatif infeksi berat, dosis leukopenia
maupun gram positif. bisa kamu
tingkatkan menjadi
4000 mg, 1-2 kali
sehari.
Furosemide Tepat Tepat, Tepat, Tepat, Diare, pandangan
mata kabur, sakit
Sebagai terapi Dosis awal: 20-40 Diberikan kepala, konstipasi,
tambahan pada mg sebagai dosis 2x1 10 mg nyeri di area
edema paru akut tunggal, disuntikkan secara IV suntikan, frekuensi
intravena (IV) atau urin meningkat
intramuskular (IM).
Pemberian IV harus
diberikan perlahan-
lahan (1-2 menit).
Dosis dapat
ditingkatkan 20 mg,
paling cepat kira-
kira 2 jam setelah
dosis awal sampai
tercapai diuresis
yang diharapkan.
Lansoprazole Tepat Tepat, Tepat, Tepat, mual, perut
kembung, sakit
Pengobatan tukak Tukak Peptik/ Diberikan perut, sembelit atau
duodenum dan tukak Peptic Ulcer 1x1 30 mg malah diare, sakit
lambung ringan, Dewasa: 30 mg 1 secara IV kepala, atau pusing.
tukak peptik, refluks kali sehari, selama
esofagitis, sindrom 2-4 minggu (ulkus
zollinger-ellison dan duodenum) atau
eradikasi H.pylori. selama 4-8 minggu
(tukak lambung).
Lansia: Maks: 30
mg per hari.
Tukak
lambung/duodenum
karena NSAID
Dewasa: 15-30 mg 1
kali sehari
Aptor Tepat Tepat, Tepat, Tepat, Iritasi dan
pendarahan saluran
Mencegah proses 80-160 mg/hari. 1x 1 100 pencernaan
agregasi trombosit Untuk infark mg per (gastrointestineal),
pada pasien infark miokard : sampai Oral mual, muntah,
miokard dan pasien dengan 300 mg/hari. tukak lambung,
angina tidak stabil, Untuk transient dispnea, reaksi
serta mencegah ischaemic attack kulit,
serangan serebral (TIA) atau storke trombositopenia.
iskemik sesaat. ringan : sampai
dengan 1000
mg/hari.
Laxadin Tepat Tepat, Tepat, Tepat, Ruam kulit,
pruritus, rasa panas
Pelicin jalannya >12 th: 1 x sehari 1- Diberikan terbakar, kolik,
feses (kotoran), 2 sendok makan, 6- 3x 1 5 ml kehilangan
penambahan volume 12 th: 1 x sehari 0.5- per oral elektrolit dan
feses (kotoran) 1 sendok makan cairan tubuh, diare,
secara sistematis mual, dan muntah
sehingga mudah
dikeluarkan
Spironolactone Tepat Tepat, Tepat, Tepat, Ketidakseimbangan
cairan-elektrolit
Hipertensi, asites Awalnya, 25-100 Diberikan (misalnya
malignant, oedema, mg setiap hari 1x12 mg hipomagnesemia,
gagal jantung sebagai dosis per oral hiponatremia,
kongestif dengan tunggal atau dalam hipokalsemia,
edema, sindrom dosis terbagi. hiperglikemia),
nefrotik, diagnosis asidosis metabolik
hiperaldosteronisme hiperkloremik
primer, manajemen (reversibel),
pra operasi hiperurisemia
hiperaldosteronisme, asimtomatik, asam
sirosis hati dengan urat, ginekomastia
asites dan edema, (reversibel),
gagal jantung. dehidrasi
simtomatik,
hipotensi, dan
fungsi ginjal yang
memburuk;
peningkatan BUN
(reversibel).
Omeprazole Tepat Tepat, Tepat, Tepat, Sakit kepala, sakit
perut/perut
Pengobatan jangka Tukak Diberikan kembung, mual
pendek untuk tukak Lambung/duodenum 1x1 20 mg muntah, diare,
lambung dan tukak krn NSAID: per oral sembelit, gejala flu
duodenum, tukak Dewasa: 20 mg 1 seperti demamn
lambung dan kali sehari hingga 8 sakit tenggorokkan,
duodenum yang minggu pilek (biasa nya
terkait dengan AINS, pada anak)
lesi lambung dan
duodenum, regimen
eradikasi H. pylori
pada tukak peptik,
refluks esofagitis,
Sindrom Zollinger
Ellison.
Bisoprolol Tepat Tepat, Tepat, Tepat, Kram abdomen,
diare, pusing, sakit
Hipertensi dan Dosis awal 2.5 mg Diberikan kepala, mual,
angina pektoris, sekali sehari. 1x1 2,5 mg denyut jantung
gagal jantung kronik Hipertensi dan per oral lambat, tekanan
stabil sedang sampai angina: 5 mg - 10 darah rendah,
berat dengan mg per hari. - Gagal keadaan mati rasa,
penurunan fungsi jantung kronik kesemutan,
ventrikular sistolik stabil: 1.25 mg per ekstremitas dingin,
sebagai tambahan hari pada minggu nyeri tenggorokan,
terhadap ACE pertama. Dosis dan sesak napas
inhibitor, atau dapat ditingkatkan atau mengi,
Diuretik, atau secara bertahap. kelelahan.
Glikosida jantung.
Ramipril Tepat Tepat, Tepat, Tepat, peningkatan serum
kreatinin, pusing,
Hipertensi ringan Hipertensi : Awal Diberikan dan sinkop. Batuk
sampai sedang 2,5 mg 1 kali/hari. 2x1 2,5 mg juga sering terjadi
Pemeliharaan 2,5-5 per oral karena peningkatan
mg/hari. Maksimal kadar bradikinin.
10 mg/hari. Batuk akan segera
hilang jika
pengobatan
dihentikan.
Efek samping
lainnya adalah
kemungkinan
terjadinya hipotensi
(tekanan darah
rendah) dan gagal
ginjal akut.
Analisa SOAP
tanggal Asuhan kefarmasian
Subjecti Objectif Assessment planning
f
10 Nyeri TD: 110/70 mmHg sukralfat + digoksin (serius-gunakan
November dada dan T: 36,5 C alternatif)  Pemberian
2023 sesak N: 93 x/menit obat
nafas RR: 28 x/menit sukralfat akan menurunkan tingkat atau diberikan
efek digoksin dengan menghambat jeda waktu.
penyerapan GI. Hanya berlaku untuk
bentuk lisan dari kedua agen. Hindari atau
Gunakan Obat Alternatif. Ukur konsentrasi  Lakukan
digoksin serum sebelum memulai obat monitoring
bersamaan; lanjutkan pemantauan dan kadar
tingkatkan dosis digoksin sekitar 20% digoxin
hingga 40% sesuai kebutuhan dalam
plasma.

simvastatin + digoksin Monitoring


efek
simvastatin akan meningkatkan kadar atau samping
efek digoksin oleh eflux transporter P- obat
glikoprotein (MDR1).
aspirin, klopidogrel. Keduanya Monitoring
meningkatkan toksisitas yang lain melalui efek
sinergi farmakodinamik. Kebutuhan akan samping
penggunaan aspirin dosis rendah dan agen obat
antikoagulan atau antiplatelet secara
bersamaan adalah hal yang umum terjadi
pada pasien dengan penyakit
kardiovaskular; memantau dengan cermat.
lansoprazole menurunkan efek clopidogrel Jalur
dengan mempengaruhi metabolisme enzim pemberian
hati CYP2C19. Rata-rata AUC metabolit obat di
aktif clopidogrel berkurang ~14% ketika bedakan
lansoprazole diberikan bersamaan untuk
dibandingkan dengan pemberian menghindari
clopidogrel saja pada subjek sehat yang interaksi
merupakan pemetabolisme ekstensif obat
CYP2C19. Kemanjuran Clopidogrel dapat
dikurangi dengan obat yang menghambat
CYP2C19. Penghambatan agregasi
trombosit oleh clopidogrel sepenuhnya
disebabkan oleh metabolit aktif
clopidogrel. Clopidogrel dimetabolisme
sebagian oleh CYP2C19.
aspirin + digoksin Waktu
pemerian
aspirin dan digoksin keduanya obat yang
meningkatkan kalium serum. berbeda
dobutamin + furosemide Memberikan
jeda waktu
dobutamin dan furosemid keduanya pemerian
menurunkan kalium serum

dobutamin + dopamine Monitoring


terapi obat
dobutamin dan dopamin keduanya
menurunkan sedasi.
dobutamin dan dopamin keduanya
meningkatkan efek simpatis (adrenergik),
termasuk peningkatan tekanan darah dan
detak jantung.

Tanggal Asuhan kefarmasian


Subjecti Objectif Assessment planning
f
11 nyeri TD: 133/92 mmHg dobutamin + dopamine Monitoring
November pada T: 36,5 C terapi obat
2023 dada kiri N: 104 x/menit dobutamin dan dopamin keduanya
RR: 46 x/menit menurunkan sedasi.
dobutamin dan dopamin keduanya
meningkatkan efek simpatis (adrenergik),
termasuk peningkatan tekanan darah dan
detak jantung.

Tanggal Asuhan kefarmasian


Subjectif Objectif Assessment planning
12 nyeri TD: 133/81 mmHg - -
November pada luka T: 36,7 C
2023 operasi N: 97 x/menit
RR: 32 x/menit
13 Sesak TD: 122/75 mmHg - -
November dada T: 36,5 C
2023 berkuran N: 81 x/menit
g RR: 35 x/menit

Tanggal Asuhan kefarmasian


Subjectif Objectif Assessment planning
14 Sesak TD: 117/78 mmHg lansoprazol + digoksin Jalur
November nafas T: 36,5 C pemberian
2023 berkuran N: 85 x/menit lansoprazole akan meningkatkan kadar obat di
g RR: 38 x/menit atau efek digoksin dengan meningkatkan bedakan
pH lambung. Hanya berlaku untuk bentuk untuk
lisan dari kedua agen. Hindari atau menghindari
Gunakan Obat Alternatif. interaksi
obat
15 Nyeri TD: 120/80 mmHg aspirin + spironolakton Berikan jeda
November dada T: 36,1 C waktu
2023 berkuran N: 86 x/menit aspirin menurunkan efek spironolakton pemerian
g RR: 20 x/menit melalui mekanisme interaksi yang tidak
Skala nyeri: 2 ditentukan.
Bila digunakan secara bersamaan, dosis
spironolakton mungkin perlu dititrasi ke
dosis pemeliharaan yang lebih tinggi dan
pasien harus diobservasi dengan cermat
untuk menentukan apakah efek yang
diinginkan dapat diperoleh.
spironolakton dan aspirin keduanya
meningkatkan kalium serum. Ubah
Terapi/Pantau Secara Dekat.
spironolakton + digoksin Monitoring
terapi obat
spironolakton dan digoksin keduanya
meningkatkan kalium serum.
aspirin + digoksin Waktu
pemerian
aspirin dan digoksin keduanya obat yang
meningkatkan kalium serum. berbeda

Tanggal Asuhan kefarmasian


Subjectif Objectif Assessment planning
16 Nyeri TD: 120/70 mmHg aspirin + spironolakton Berikan jeda
November dada T: 36 C waktu
2023 berkuran N: 80 x/menit aspirin menurunkan efek spironolakton pemerian
g RR: 22 x/menit melalui mekanisme interaksi yang tidak
17 Sesak TD: 110/70 mmHg ditentukan.
november berkuran T: 36 C Bila digunakan secara bersamaan, dosis
2023 g N: 84 x/menit spironolakton mungkin perlu dititrasi ke
RR: 20 x/menit dosis pemeliharaan yang lebih tinggi dan
18 Sesak TD: 110/70 mmHg pasien harus diobservasi dengan cermat
november berkuran T: 36 C untuk menentukan apakah efek yang
2023 g N: 80 x/menit diinginkan dapat diperoleh.
RR: 22 x/menit spironolakton dan aspirin keduanya
19 Sesak TD: 120/80 mmHg meningkatkan kalium serum. Ubah
november berkuran T: 36 C Terapi/Pantau Secara Dekat.
2023 g N: 82 x/menit
RR: 20 x/menit
20 Sesak TD: 110/70 mmHg
november berkuran T: 36 C
2023 g N: 80 x/menit
RR: 20 x/menit

Tanggal Asuhan kefarmasian


Subjectif Objectif Assessment planning
21 Sesak TD: 120/80 mmHg aspirin+ramipril (serius-gunakan alternatif) Monitoring
november berkuran T: 36.2 C efek
2023 g N: 88 x/menit aspirin, ramipril. antagonisme samping
RR: 20 x/menit farmakodinamik. Hindari atau Gunakan obat,
Obat Alternatif. Pemberian bersamaan melakukan
dapat menyebabkan penurunan fungsi penyesuaian
ginjal yang signifikan. NSAID dapat dosis,
mengurangi efek antihipertensi dari ACE pantauan
inhibitor. Mekanisme interaksi ini tekanan
kemungkinan terkait dengan kemampuan darah dan
NSAID untuk mengurangi sintesis pantau
prostaglandin ginjal yang bersifat fungsi ginjal
vasodilatasi.
bisoprolol + spironolakton Monitoring
terapi obat
bisoprolol dan spironolakton keduanya
meningkatkan kalium serum.
aspirin + bisoprolol Monitoring
terapi obat
aspirin menurunkan efek bisoprolol
melalui antagonisme farmakodinamik.
Penggunaan NSAID jangka panjang (>1
minggu). NSAID menurunkan sintesis
prostaglandin.

aspirin + spironolakton Monitoring


terapi obat
aspirin menurunkan efek spironolakton
melalui mekanisme interaksi yang tidak
ditentukan.

Bila digunakan secara bersamaan, dosis


spironolakton mungkin perlu dititrasi ke
dosis pemeliharaan yang lebih tinggi dan
pasien harus diobservasi dengan cermat
untuk menentukan apakah efek yang
diinginkan dapat diperoleh.

spironolakton dan aspirin keduanya


meningkatkan kalium serum. Ubah
Terapi/Pantau Secara Dekat.

Tanggal Asuhan kefarmasian


Subjectif Objectif Assessment planning
22 Sesak TD: 126/70 mmHg - -
November berkuran T: 36 C
2023 g N: 86 x/menit
RR: 20 x/menit

Daftar Obat Pulang


N Nama Obat Aturan Pakai Jumlah Indikasi
o
1 Furosemide 1x1 VII Edema paru akut
2 Spironolakton 1x1 VII Hipertensi
3 Aptor 1x1 VII Antiplatelet
4 NRF 2x1 XIV Angina
5 Omeprazole 2x1 VII Tukak lambung
6 Ramipril 2x1 VII Hipertensi ringan
7 Bisoprolol 1x1/2 VII Hipertensi dan angina pektoris
Uraian obat
Ondansentron
Komposisi Ondansetron
Indikasi Ondansetron adalah obat yang digunakan untuk mencegah serta
mengobati mual dan muntah yang bisa disebabkan oleh efek
samping kemoterapi, radioterapi, atau operasi.
Efek Samping Sakit kepala atau pusing, Rasa seperti melayang, Konstipasi,
Kelelahan dan tubuh terasa lemah, Rasa menggigil, Kantuk
Kontraindikasi Hipersensitivitas, sindroma perpanjangan interval QT bawaan.
Mekanisme Ondansetron bekerja dengan cara memblokir efek serotonin (5HT3).
Dengan begitu, efek mual dan muntah pada kondisi-kondisi di atas
dapat teratasi atau bahkan dicegah.
Dosis Pakai Dewasa, kemoterapi dan radioterapi yang menyebabkan muntah
tingkat sedang: oral: 8 mg, 1-2 jam sebelum terapi atau injeksi
intravena lambat, 8 mg sesaat sebelum terapi, dilannjutkan dengan 8
mg oral tiap 12 jam sampai dengan 5 hari, muntah berat karena
kemoterapi: oral: 24 mg, 1-2 jam sebelum terapi atau injeksi intravena
lambat, 8 mg sebelum terapi, diikuti dengan 8 mg dengan interval 4
jam untuk 2 dosis berikutnya (atau diikuti dengan infus intravena 1
mg/jam sampai 24 jam) kemudian diikuti 8 mg oral tiap 12 jam sampai
5 hari. Sebagai alternatif, infus intravena lebih dari 15 menit, 16 mg
sesaat menjelang terapi, diikuti dengan 8 mg dengan interval 4 jam
untuk 2 dosis berikutnya, kemudian diikuti 8 mg oral tiap 12 jam
sampai 5 hari, pencegahan mual dan muntah setelah pembedahan: oral:
8 mg 1 jam sebelum anestesi diikuti dengan 8 mg interval 4 jam
untuk 2 dosis
berikutnya atau injeksi injeksi intravena lambat atau intramuskular 4
mg induksi pada anestesi, pengobatan mual dan muntah
setelah
Sukralfat
Komposisi Sucralfat
Indikasi Obat ini digunakan untuk tukak lambung dan tukak duodenum
Efek Samping konstipasi, diare, mual, gangguan pencernaan, gangguan lambung,
mulut kering, ruam, reaksi hipersensitifitas, nyeri punggung, pusing,
sakit kepala, vertigo, dan mengantuk, pembentukan bezoar (lihat
keterangan di atas).
Kontraindikasi Kontraindikasi sukralfat atau sucralfate absolut adalah riwayat
hipersensitivitas terhadap sukralfat atau komponennya. Peringatan
penggunaan khususnya pada pasien dengan penyakit ginjal kronik dan
hemodialisis, karena peningkatan risiko toksisitas aluminium
Mekanisme Mekanisme kerja sukralfat adalah membentuk kompleks ulser dan
melindungi dari serangan asam, serta menghambat aktivitas pepsin
dan membentuk ikatan garam dengan empedu. Obat ini cukup aman
diberikan karena berkerja di permukaan (sitoproteksi).
Dosis Pakai Tukak lambung dan duodenum serta gastritis kronis, 2 g 2 kali sehari
(pagi dan sebelum tidur malam) atau 1 g 4 kali sehari 1 jam sebelum
makan dan sebelum tidur malam, diberikan selama 4-6 minggu atau
pada kasus yang resisten, bisa hingga 12 minggu; maksimal 8 g sehari;
Profilaksis tukak akibat stres (suspensi), 1 g 6 kali sehari (maksimal 8
g sehari). Anak di bawah 15 tahun, tidak dianjurkan.
Komposisi Dobutamine injeksi
Indikasi Dobutamin adalah obat untuk membantu kerja jantung dalam memompa
darah ke seluruh tubuh pada orang yang mengalami gagal jantung atau syok
kardiogenik. Untuk mengobati syok kardiogenik, obat ini bisa digunakan
bersama dopamin.
Efek samping Sakit kepala, Demam, Mual atau muntah, Merasa gelisah, Kram kaki, Nyeri,
bengkak, atau perubahan warna kulit di area suntikan
Kontraindikasi hipersensitivitas terhadap obat ini atau sulfit, dan pada pasien dengan
hipertrofi idiopatik subaortik stenosis.
Mekanisme Dobutamin bekerja dengan cara merangsang reseptor beta-1 jantung
sehingga meningkatkan kontraksi jantung dan kemampuan pompa jantung.
Cara kerja ini akan meningkatkan tekanan darah, denyut jantung, dan jumlah
darah yang akan dipompa oleh jantung (cardiac output).
Dosis pakai Dosis awal penggunaan dobutamin untuk kondisi gagal jantung bagi orang
dewasa adalah 2,5–10 mcg/kgBB per menit. Dosis dapat disesuaikan
menjadi 0,5–40 mcg/kgBB per menit, tergantung respons tubuh pasien.

Sementara itu, dosis untuk bayi hingga anak-anak usia 18 tahun adalah 5
mcg/kgBB per menit. Dosis dapat disesuaikan menjadi 2–20 mcg/kgBB per
menit, tergantung respon tubuh pasien.
Dobutamine

Dopamine
Komposisi Dopamine iv
Indikasi Dopamin adalah obat untuk menangani syok, baik yang disebabkan oleh
gagal jantung, sepsis, gagal ginjal, maupun kehilangan darah. Obat suntik ini
dapat membantu kerja jantung dalam memompa darah saat pasokan darah,
oksigen, dan nutrisi ke jaringan serta organ tubuh berkurang akibatsyok.
Efek samping Denyut jantung tidak teratur atau jantung berdebar, Pusing yang berat seperti
akan pingsan, Sesak napas, Tangan atau kaki terasa dingin, mati rasa, atau
tampak kebiruan, Nyeri dada
Kontraindikasi pheochromocytoma, fibrilasi ventrikel , takiaritmia yang belum terkoreksi,
serta bila terdapat riwayat hipersensitivitas terhadap obat.
Mekanisme Farmakodinamik dopamin tergolong unik sebab dopamin bekerja pada tiga
reseptor, yakni reseptor alfa 1 dan beta 1 adrenergik, reseptor dopaminergik
yang pengaktifannya bergantung pada dosis dopamin yang digunakan.
Dosis pakai dosis awal dopamin suntik adalah 2–5 mcg/kgBB per menit yang diberikan
melalui infus. Dosis dapat ditingkatkan secara bertahap 50 mcg/kgBB per
menit jika benar-benar diperlukan.

Antasida
Komposisi Alumunium Hydroxide 200 mg, Magnesium Hydroxide 200 mg
Indikasi Obat sakit maag untuk mengurangi nyeri lambung yang disebabkan oleh
kelebihan asam lambung, gastritis, ulkus gastritis dan ulkus duodenal dengan
gejala seperti mual dan perih.
Efek samping Nyeri perut, konstipasi, diare, mual, muntah, dan pada penggunaan jangka
panjang dapat terjadi hiperfosfatemia dan hipermagnesimia.
Kontraindikasi Disfungsi ginjal berat, hipersensitif, obstruksi saluran pencernaan, dan pasien
yang sangat lemah.
Mekanisme menetralkan asam lambung sehingga keluhan akibat naiknya asam lambung
akan mereda.
Dosis pakai Dewasa : 1-2 tablet, 3-4 kali per hari. Anak (6-12 tahun) : 0.5-1 tablet, 3-4
kali per hari.

Simvastatin
Komposisi Simvastatin
Indikasi Menurunkan kadar kolesterol total, LDL, trigliserida, dan meningkatkan
kadar HDL dalam darah.
Efek samping Peningkatan serum transaminase. Gangguan sistem darah dan limfatik:
Anemia. Gangguan gastrointestinal: Sembelit, sakit perut, perut kembung,
dispepsia, diare, mual, regurgitasi asam, muntah, pankreatitis. Gangguan
hepatobilier: Hepatitis, penyakit kuning. Gangguan sistem kekebalan: Reaksi
hipersensitivitas. Gangguan metabolisme dan nutrisi: Hiperglikemia.
Gangguan muskuloskeletal dan jaringan ikat: Mialgia, artralgia. kram otot.
Gangguan sistem saraf: Sakit kepala, parestesia, pusing, neuropati perifer.
Gangguan jiwa: Insomnia, depresi. Gangguan pernapasan, toraks dan
mediastinum: Infeksi saluran pernapasan atas, bronkitis, penyakit paru
interstisial. Gangguan sistem reproduksi dan payudara: Disfungsi ereksi.
Gangguan kulit dan jaringan subkutan: Ruam, pruritus, alopecia. Berpotensi
Fatal: Miopati, rhabdomyolysis dengan atau tanpa gagal ginjal akut, gagal
hati.
Kontraindikasi Penyakit hati aktif atau peningkatan transaminase serum persisten yang tidak
dapat dijelaskan, miopati sekunder akibat agen penurun lipid lainnya.
Penggunaan bersamaan dengan inhibitor CYP3A4 kuat (misalnya
itrakonazol, ketoconazole, posaconazole, voriconazole, klaritromisin,
eritromisin, telithromycin, nefazodone, inhibitor protease HIV, produk yang
mengandung cobicistat, asam fusidat), ciclosporin, danazol dan gemfibrozil.
Kehamilan dan menyusui.
Mekanisme dengan menghambat 3-hydroxy-3-methylgutaryl coenzim A reductase
(HMGCR) sehingga kadar kolesterol intraseluler turun, ekspresi reseptor
LDL pada sel hati mengalami up-regulasi, mengakibatkan kadar LDL pada
darah rendah.
Dosis pakai Dewasa: Awalnya, 10-20 mg sekali sehari. Pasien yang membutuhkan
pengurangan kolesterol dalam jumlah besar atau dengan risiko CV tinggi:
Awalnya, 40 mg sekali sehari. Pasien dengan hiperkolesterolemia familial
homozigot: Awalnya, 40 mg sekali sehari. Semua dosis harus diminum di
malam hari. Maks: 80 mg setiap hari. Sesuaikan dosis sesuai dengan respon
pasien dengan interval minimal 4 minggu. Pasien harus menjalani diet
penurun kolesterol dan modifikasi gaya hidup lainnya sebelum dan selama
terapi obat. Anak: Hiperkolesterolemia familial heterozigot: 10-17 tahun
Awalnya, 10 mg sekali sehari. Dosis yang dianjurkan: 10-40 mg setiap hari.
Sesuaikan dosis sesuai dengan tujuan terapi yang direkomendasikan dengan
interval minimal 4 minggu. Semua dosis harus diminum di malam hari.
Maks: 40 mg setiap hari. Pasien harus menjalani diet penurun kolesterol dan
modifikasi gaya hidup lainnya sebelum dan selama terapi obat.

Nitrokaf
Komposisi Glyceryl trinitrate (Nitroglycerin) 2.5 mg
Indikasi Pencegahan dan terapi jangka panjang Angina Pektoris
Efek samping Sakit kepala, hipotensi ortostatik, takikardi, kolaps yang disertai dengan
aritmia bradikardi, mengantuk. Jarang : kolaps, kemerahan pada kulit.
Kontraindikasi Hindari sildenafil. Glaukoma, syok kardiogenik, anemia berat, trauma
kepala, peningkatan TIK, pendarahan otak, insipiens, kegagalan sirkulasi
akut, hipotensi.
Mekanisme Farmakologi nitrogliserin bekerja dengan merelaksasikan otot polos
vascular. Walau efek pada pembuluh darah vena lebih dominan, nitrogliserin
dapat memberi efek vasodilatasi pada arteri dan vena.
Dosis pakai 2-3 x sehari 1 kapsul, kasus berat : 2-3 x sehari 2 kapsul

Clopidogrel
Komposisi Clopidogrel 75 mg
Indikasi Mengurangi kejadian aterosklerosis (infark miokard, stroke dan kematian
vaskular) pada pasien dengan aterosklerosis yang ditandai dengan stroke
yang belum lama, terjadi infark miokard atau penyakit arteri lain.
Efek samping Efek samping yang mungkin terjadi dalam penggunaan obat adalah: Sakit
kepala, pusing, ruam, insomnia, gangguan gastointestinal (seperti: sembelit,
muntah).
Kontraindikasi Hipersensitif terhadap Clopidogrel. Perdarahan patologis aktif seperti tukak
lambung atau perdarahan intrakranial.
Mekanisme Farmakologi clopidogrel sebagai antiplatelet adalah memblokir komponen
P2Y12 pada reseptor ADP (adenosine diphosphate) di platelet. Hal ini bisa
mencegah aktivasi kompleks reseptor GPIIb/IIIa sehingga agregasi platelet
terganggu.
Dosis pakai Sehari 1 kali 1 tablet (75 mg). Tidak ada penyesuaian dosis yang diperlukan
untuk pasien lanjut usia atau pasien dengan penyakit ginjal.

Candesartan
Komposisi Candesartan 16 mg
Indikasi Pengobatan pada pasien dengan gagal jantung dan gangguan fungsi sistolik
ventrikel kiri ketika obat penghambat ACE tidak ditoleransi.
Efek samping Efek samping yang mungkin terjadi dalam penggunaan obat adalah: Infeksi
saluran pernafasan bagian atas, nyeri punggung, dan pusing.
Kontraindikasi hipersensitif , gangguan hati yang berat dengan atau tanpa ketoasidosis.
Wanita hamil dan menyusui.
Mekanisme menghambat pengikatan angiotensin II ke reseptor AT1 pada jaringan tubuh.
Hal ini mengakibatkan pelebaran pembuluh darah sehingga aliran darah
menjadi lancar dan tekanan darah akan menurun.
Dosis pakai Pasien hipertensi : Dosis awal 4 mg per hari dan dapat ditingkatkan hingga
16 mg, satu kali sehari. - Pasien gagal jantung : 4 mg per hari.

Digoxin
Komposisi Digoxin 0.25 mg
Indikasi Gagal jantung kongestif akut dan kronik
Efek samping Penurunan segmen ST pada EKG, pruritus, urtikaria, ruam makular,
ginekomastia, gangguan SSP, anoreksia, mual, muntah, gangguan kecepatan
denyut jantung, kondisi, dan irama jantung.
Kontraindikasi Blok AV total dan blok AV derajat 2 (2:1), henti sinus, sinus bradikardi yang
berlebihan, pemberian kalsium parenteral.
Mekanisme bekerja dengan membuat irama jantung kembali normal dan memperkuat
jantung dalam memompa darah ke seluruh tubuh.
Dosis pakai Dewasa : Untuk digitalisasi cepat (24-36 jam) : 4-6 tablet , kemudian 1 tablet
pada interval tertentu sampai kompensasi tercapai. Untuk digitalisasi lambat
(3-5 hari) : 2-6 tablet/hari dalam dosis terbagi. Pemeliharaan : 1/2-3
tablet/hari.

Ceftrianxone
Komposisi Ceftriaxone 1g
Indikasi untuk mengatasi infeksi bakteri gram negatif maupun gram positif.
Efek samping reaksi lokal pada area injeksi, eosinofilia, trombositosis, diare, dan
leukopenia.
Kontraindikasi hipersensitivitas
Mekanisme mekanisme aksi menghambat dinding sel bakteri. Ceftriaxone berperan
dalam melawan berbagai mikroorganisme, terutama bakteri gram negatif.
Ceftriaxone didistribusikan dengan baik ke dalam cairan dan jaringan tubuh,
dan sebagian besar diekskresikan melalui urin.
Dosis pakai Dewasa: 1.000–2.000 mg per hari. Pada infeksi yang berat, dosis dapat
ditingkatkan menjadi 4.000 mg, 1–2 kali sehari. Pengobatan diberikan
dengan suntikan IM, suntikan IV selama 5 menit, atau infus IV selama 30
menit.
Anak usia <15 hari: 20–50 mg/kgBB, 1 kali sehari yang diberikan melalui
infus IV selama 60 menit.
Anak usia 15 hari hingga 12 tahun: 50–80 mg/kgBB per hari. Dosis
maksimal 4.000 mg per hari.

Furosemide
Komposisi Furosemide iv 10 mg
Indikasi untuk tata laksana overload cairan dan edema yang disebabkan karena gagal
jantung, sirosis hati, dan penyakit ginjal, termasuk sindrom nefrotik.
Furosemide juga diindikasikan untuk pengobatan hipertensi, baik digunakan
sendiri maupun bersama obat antihipertensi lainnya
Efek samping hipotensi ortostatik, dizziness, gangguan keseimbangan elektrolit, seperti
hiponatremia, hipokalemia, atau hipokloremia, tinitus, dan fotosensitivitas.
Kontraindikasi hipersensitivitas
Mekanisme diuretik kuat dengan menghambat cotransporter Na+/K+/Cl2- pada membran
luminal tubulus dalam mereabsorpsi elektrolit natrium, kalium, dan klorida.
Sama dengan loop diuretic lainnya, furosemide menurunkan ekskresi asam
urat.
Dosis pakai Untuk mengobati edema karena gagal jantung: Dosis awal adalah 40
mg/hari. Dosis dapat diturunkan menjadi 20 mg/hari secara berkala, atau
ditingkatkan menjadi 80 mg/hari, jika diperlukan.
Untuk mengobati hipertensi: Dosis awalnya adalah 40-80 mg/hari. Dosis
dapat diberikan secara tunggal atau dikombinasikan dengan obat
antihipertensi lainnya.
Lansoprazole
Komposisi Lansoprazole 30 mg
Indikasi Pengobatan tukak duodenum dan tukak lambung ringan, tukak peptik,
refluks esofagitis, sindrom zollinger-ellison dan eradikasi H.pylori.
Efek samping Hipomagnesemia, fraktur terkait osteoporosis, polip kelenjar fundus,
karsinoma, lupus eritematosus kulit subakut, SLE, nefritis interstisial, diare
terkait Clostridium difficile, infeksi saluran cerna (misalnya Salmonella,
Campylobacter), defisiensi vitamin B12 (terapi jangka panjang). Gangguan
sistem darah dan limfatik: Trombositopenia, leukopenia, eosinofilia.
Gangguan mata: Gangguan penglihatan. Gangguan gastrointestinal: Diare,
sakit perut, sembelit, mual, dispepsia, perut kembung, mulut atau
tenggorokan kering. Jarang, kolitis, stomatitis. Gangguan umum dan kondisi
situs admin: Kelelahan, nyeri dan reaksi situs inj (IV). Gangguan
hepatobilier: Peningkatan enzim hati. Gangguan sistem kekebalan: Urtikaria.
Gangguan metabolisme dan nutrisi: Edema perifer. Gangguan
muskuloskeletal dan jaringan ikat: Artralgia, mialgia. Gangguan sistem saraf:
Sakit kepala, pusing, vertigo, mengantuk, parestesia. Gangguan kejiwaan:
Depresi, insomnia, kebingungan. Gangguan sistem reproduksi dan payudara:
Ginekomastia. Gangguan kulit dan jaringan subkutan: Ruam, pruritus, eksim.
Kontraindikasi Penderita yang hipersensitif terhadap lansoprazole, serta pasien yang sedang
mengkonsumsi rilpivirine dan atazanavir.
Mekanisme lansoprazole adalah proton pump inhibitor atau PPI yang bekerja dengan
cara menghambat enzim H+,K+-ATPase pada jalur sekresi asam lambung.
Dosis pakai Esofagitis refluks Dewasa: Pengobatan: 30 mg 1 kali sehari, selama 4-8
minggu. Profilaksis: 15 mg 1 kali sehari, dapat ditingkatkan hingga 30 mg
jika perlu. Refluks gastro-esofagus Dewasa: 15-30 mg 1 kali sehari, selama 4
minggu. Ulserasi terkait NSAID Dewasa: 30 mg sekali sehari selama 4-8
minggu. Sindrom Zollinger-Ellison Dewasa: Awalnya, 60 mg 2 kali sehari,
dapat disesuaikan hingga 180 mg setiap hari sesuai respons. Dosis harian
>120 mg harus diberikan dalam 2 dosis terbagi. Eradikasi H. pylori Dewasa:
Sebagai terapi rangkap 3: 30 mg 2 kali sehari, selama 7-14 hari (dalam
kombinasi dengan antibiotik). Sebagai terapi ganda: 30 mg tiga kali sehari
selama 14 hari dalam kombinasi dengan amoksisilin. Tukak
lambung/duodenum karena NSAID Dewasa: 15-30 mg 1 kali sehari. Tukak
Peptik/ Peptic Ulcer Dewasa: 30 mg 1 kali sehari, selama 2-4 minggu (ulkus
duodenum) atau selama 4-8 minggu (tukak lambung). Lansia: Maks: 30 mg
per hari.

Aptor
Komposisi Acetylsalicylic acid 100 mg
Indikasi Mencegah proses agregasi trombosit pada pasien infark miokard dan pasien
angina tidak stabil, serta mencegah serangan serebral iskemik sesaat.
Efek samping Efek samping yang mungkin terjadi dalam penggunaan obat adalah: Iritasi
dan pendarahan saluran pencernaan (gastrointestineal), mual, muntah, tukak
lambung, dispnea, reaksi kulit, trombositopenia.
Kontraindikasi Hipersensitif terhadap aspirin dan obat antiinflamasi non steroid (AINS)
lainnya. Asma, rhinitis, dan polip hidung. Memiliki riwayat atau sedang
mengalami tukak lambung. Pendarahan subkutan, homofilia, atau
trombositopenia. Menerima terapi antikoagulan, atau AINS, atau
Methotrexate. Gangguan hati atau ginjal yang berat. Anak-anak di bawah
usia16 tahun dan sedang dalam proses pemulihan dari infeksi virus.
Mekanisme Aspirin bekerja dengan menghambat enzim siklooksigenase 1 dan 2 (COX-1
dan 2)
Dosis pakai 80-160 mg/hari. Untuk infark miokard : sampai dengan 300 mg/hari. Untuk
transient ischaemic attack (TIA) atau storke ringan : sampai dengan 1000
mg/hari.

Laxadin
Komposisi Per 5 ml : Phenolphthalein 55 mg, liqd paraffin 1,200 mg, glycerin 378 mg
Indikasi Pelicin jalannya feses (kotoran), penambahan volume feses (kotoran) secara
sistematis sehingga mudah dikeluarkan
Efek samping Ruam kulit, pruritus, rasa panas terbakar, kolik, kehilangan elektrolit dan cairan
tubuh, diare, mual, dan muntah
Kontraindikasi Ileus obstruktif, nyeri perut yang tidak diketahui penyebabnya.
Mekanisme Laxadine bekerja dengan cara merangsang gerakan peristaltik usus besar,
menghambat reabsorpsi air dan melicinkan jalannya feses.
Dosis pakai >12 th: 1 x sehari 1-2 sendok makan, 6-12 th: 1 x sehari 0.5-1 sendok makan

Spironolactone
Komposisi Spironolactone 12.5 mg
Indikasi Hipertensi, asites malignant, oedema, gagal jantung kongestif dengan edema,
sindrom nefrotik, diagnosis hiperaldosteronisme primer, manajemen pra operasi
hiperaldosteronisme, sirosis hati dengan asites dan edema, gagal jantung.
Efek samping Ketidakseimbangan cairan-elektrolit (misalnya hipomagnesemia, hiponatremia,
hipokalsemia, hiperglikemia), asidosis metabolik hiperkloremik (reversibel),
hiperurisemia asimtomatik, asam urat, ginekomastia (reversibel), dehidrasi
simtomatik, hipotensi, dan fungsi ginjal yang memburuk; peningkatan BUN
(reversibel).
Kontraindikasi Hiperkalemia, penyakit Addison, anuria, insufisiensi ginjal akut, nefropati diabetik.
Gangguan ginjal berat. Anak-anak dengan gangguan ginjal sedang hingga berat.
Laktasi. Penggunaan bersamaan dengan eplerenone atau diuretik hemat K lainnya,
dan suplemen K (kecuali dalam kasus deplesi K awal).
Mekanisme bekerja dengan cara menghambat penyerapan garam (natrium) dan air berlebih ke
dalam tubuh serta menjaga agar kadar kalium darah tidak terlalu rendah. Dengan
begitu, pengeluaran air lewat urine bisa ditingkatkan dan tekanan darah dapat
diturunkan.
Dosis pakai Hipertensi Dewasa: Tambahan pada pasien yang tidak terkontrol secara adekuat
dengan agen lain: Sebagai tab: Awalnya, 25-100 mg setiap hari sebagai dosis
tunggal atau dalam dosis terbagi. Sebagai susp: Awalnya, 20-75 mg sehari dosis
tunggal atau dalam dosis terbagi

Omeprazole
Komposisi Omeprazole 20 mg
Indikasi Pengobatan jangka pendek untuk tukak lambung dan tukak duodenum, tukak
lambung dan duodenum yang terkait dengan AINS, lesi lambung dan duodenum,
regimen eradikasi H. pylori pada tukak peptik, refluks esofagitis, Sindrom Zollinger
Ellison.
Efek samping Hipomagnasemia, lupus eritematosus kulit, SLE, fraktur terkait osteoporosis, polip
kelenjar fundus, karsinoma, diare terkait Clostridium difficile, nefritis interstisial,
Defisiensi vitamin B12 (terapi jangka panjang), infeksi gastrointestinal (mis.
salmonella, Campylobacter). Gangguan gastrointestinal: Mual, muntah, diare,
konstipasi, perut kembung, sakit perut. Gangguan umum dan kondisi tempat
pemberian: Kelemahan, malaise. Gangguan hepatobilier: Peningkatan enzim hati.
Gangguan sistem kekebalan: Urtikaria. Gangguan metabolisme dan nutrisi: Edema
perifer. Gangguan muskuloskeletal dan jaringan ikat: Sakit punggung. Gangguan
sistem saraf: Sakit kepala, pusing, mengantuk, parestesia, vertigo. Gangguan jiwa:
Insomnia. Gangguan pernapasan, toraks dan mediastinum: Batuk. Gangguan kulit
dan jaringan subkutan: Ruam, dermatitis, pruritus.
Kontraindikasi Omeprazole dikontraindikasikan untuk pasien yang diketahui hipersensitivitas
terhadap obat ini atau bahan lain yang terdapat dalam formulasi. Penggunaan
dengan nelfinavir.
Mekanisme Omeprazole menurunkan asam lambung dengan cara menghambat pompa proton
yang berperan besar dalam produksi asam lambung. Dengan cara kerja tersebut,
obat ini dapat mengurangi gejala iritasi dinding lambung, seperti nyeri ulu hati,
mual, dan kembung.
Dosis pakai Tukak Lambung/duodenum krn NSAID: Dewasa: 20 mg 1 kali sehari hingga 8
minggu Eradikasi H.Pylori: Dewasa: 20 mg 2 kali sehari/ 40 mg 1 kali sehari,
selama 1 minggu (dikombinasi dengan antibiotik) Anak: > 4 tahun, 15-30 kg: 10 mg
2 kali sehari. > 4 tahun, 31-40 kg: 20 mg 1 kali sehari. selama 1 minggu
(dikombinasi dengan antibiotik). Tukak Peptik/ Peptic Ulcer: Dewasa: Pengobatan:
20-40 mg 1 kali sehari, selama 4 minggu (ulkus duodenum) dan 8 minggu (ulkus
lambung). Pemeliharaan: 10-20 mg 1 kali sehari, dapat ditingkatkan hingga 40 mg.
Gastro-oesophageal reflux Dewasa: Pengobatan: 20 mg 1 kali sehari, selama 4-8
minggu. Untuk kasus yang parah: 40 mg 1 x kali sehari selama 8 minggu.
Pemeliharaan: 10 mg 1 kali sehari, dapat ditingkatkan menjadi 20-40 mg sekali
sehari jika perlu. Anak: 1 tahun, berat 10-20 kg: 10 mg 1 x kali sehari, ditingkatkan
menjadi 20 mg sekali sehari jika perlu. 2 tahun dengan berat badan >20 kg: 20 mg
sekali sehari, ditingkatkan menjadi 40 mg sekali sehari jika perlu. Durasi
pengobatan: 4-8 minggu. Sindrom Zollinger-Ellison Dewasa: Dosis awal: 60 mg 1 x
sehari. Dosis biasa: 20-120 mg per hari*. *)Dosis >80 mg harus diberikan dalam 2
dosis terbagi.

Bisoprolol
Komposisi Bisoprolol Fumarate 2.5 mg
Indikasi Hipertensi dan angina pektoris, gagal jantung kronik stabil sedang sampai berat
dengan penurunan fungsi ventrikular sistolik sebagai tambahan terhadap ACE
inhibitor, atau Diuretik, atau Glikosida jantung.
Efek samping Kram abdomen, diare, pusing, sakit kepala, mual, denyut jantung lambat, tekanan
darah rendah, keadaan mati rasa, kesemutan, ekstremitas dingin, nyeri tenggorokan,
dan sesak napas atau mengi, kelelahan.
Kontraindikasi Hipersensitif terhadap Bisoprolol. Gagal jantung akut atau selama episode
dekomposisi gagal jantung yang memerlukan terapi intravena inotropik. Syok
kardiogenik. Blok AV derajat 2 atau 3 (tanpa peacemaker). Sindrom sinus. Blokade
sinoatrial. Bradikardia yang kurang dari 60 denyut/menit sebelum memulai
pengobatan. Hipotensi (tekanan darah sistolik kurang dari 100 mmHg). Asma
bronkial parah atau penyakit paru obstruktif kronik yang parah. Tahap akhir
penyakit oklusif arteri periferal dan sindrom Raynaud. Faeokromositoma yang tidak
diobati. Asidosis metabolik.
Mekanisme menghambat efek sistem simpatis pada automatisitas dan konduktivitas di dalam
jantung.
Dosis pakai Hipertensi dan angina: 5 mg - 10 mg per hari. - Gagal jantung kronik stabil: 1.25
mg per hari pada minggu pertama. Dosis dapat ditingkatkan secara bertahap. - Pada
penderita bronkospastik, gangguan hati (hepatitis atau sirosis) dan gangguan ginjal
(bersihan kreatinin kurang dari 40 ml/menit): dosis awal 2.5 mg sekali sehari.
Ramipril
Komposisi Ramipril 2.5 mg
Indikasi Hipertensi ringan sampai sedang
Efek samping Efek samping yang paling umum adalah peningkatan serum kreatinin, pusing, dan
sinkop. Batuk juga sering terjadi karena peningkatan kadar bradikinin. Batuk akan
segera hilang jika pengobatan dihentikan. Efek samping lainnya adalah
kemungkinan terjadinya hipotensi (tekanan darah rendah) dan gagal ginjal akut.
Kontraindikasi Pasien yang memiliki Riwayat hipersensitif terhadap Ramipril atau obat-obat yang
termasuk ACE inhibitor lain. Ibu hamil atau berencana untuk hamil. Riwayat
angioedema (herediter atau idiopatik) atau pernah mengalami angioedema saat
menggunakan obat-obat golongan inhibitor ACE. Pasien dengan diabetes melitus.
Mekanisme Ramipril merupakan obat golongan ACE inhibitor yang bekerja dengan cara
menghambat perubahan angiotensin I menjadi angiotensin II. Angiotensin berperan
dalam menyempitkan pembuluh darah.
Dosis pakai Awal 2,5 mg 1 kali/hari. Pemeliharaan 2,5-5 mg/hari. Maksimal 10 mg/hari. Gagal
jantung kongestif : Awal 1,25 mg 1 kali/hari. Maksimal 10 mg/hari. Terapi sesudah
infark miokard : Awal 2,5 mg 2 kali/hari. Maksimal 10 mg/hari.
PEMBAHASAN STUDI KASUS

Ny. M berjenis kelami perempuan dengan usia 43 tahun, BB/TB 83 kg / 160


cm masuk rumah sakit siti fatimah pada tanggal 10 november 2023 dengan
keluhan utama sesak dan nyeri pada dada. Ny. M merupakan pasien rujukan dari
RS Arroyan dengan keluhan yang sama sebulan yang lalu seperti nyeri dada
sebelah kiri, nyeri dada hilang timbul menjalar sampai kebelakang, nyeri dada
dirasakan seperti ditimpa benda berat, biasanya hilang jika istirahat, namun
semakin memberat, sesak nafas, cemas, dan tidak nafsu makan.
Selama perawatan di rumah sakit siti Fatimah pasien mendapatkan obat
dobutamine (Iv), dopamine (Iv), ondansentron (Iv), antasida (PO), simvastatin
(PO), nitrokaf (PO), clopidogrel (PO), sukralfat (PO), digoxin (PO), ceftriaxone
(Iv), furosemide (Iv), Lansoprazol (Iv), aptor (PO), dan laxadin (PO),
spironolactone (PO), omeprazole (PO), bisoprolol (PO), ramipril (PO). Dopamin
bekerja langsung pada reseptor β1 pada miokard dan secara tidak langsung pada
miokard dengan melepaskan norepinefrin dari ujung saraf. Dobutamin merupakan
amin simpatomimetik sintetik yang menstimulasi reseptor 10 β1, β2 dan α namun
tidak mengaktivasi reseptor dopaminergik serta tidak melepaskan norepinefrin
dari ujung saraf. Dosis pada dobutamin 2,5-10 µg/kg/men. Dobutamin bukan
merupakan vasodilator ginjal. Pemberian obat ondansentron bertujuan untuk
mengurangi keluhan mual dan muntah. Pemberian antasida bertujuan untuk
menetralkan asam lambung pasien yang sulit makan sehingga naiknya asam
lambung dapat mereda.
Penggunaan obat simvastatin diberikan berdasarkan penggunaan obat
sebelumnya. Nitrokaf (nitrogliserin) diberikan untuk mengatasi penyumbatan
pembulu darah, untuk nyeri dada dan sesak nafas. Tujuan pemberian clopidogrel
dan dikombinasikan dengan aptor sebagai perawatan/pencegahan hipertensi.
Pemberian sukralfat sirup bertujuan untuk melindungi lambung dari asam
lambung yg berlebih agar tidak semakin parah. Digoxin diberikan untuk
menormalkan irama jantung dan memperkuat jantung untuk memompa darah ke
seluruh tubuh. Ceftriaxone diberikan untuk membunuh dan menghambat
pertumbuhan bakteri di dalam tubuh karena pasien mengeluhkan nyeri luka
operasi. Pemberian obat Furosemid selain untuk mengatasi hipertensi juga untuk
edema paru. Lansoprazol diberikan untuk mengurangi asam lambung yang
diakibatkan oleh faktor stres lansoprazole bekerja dengan menghambat sekresi
asam lambung melalui sistem enzim adenosin trifosfatase hidrogen-kalium
(pompa proton) dari sel parietal lambung. Laxadin untuk menghindari gejala
sesak nafas dan nyeri dada saat buang air besar (konstipasi). Laxadine bekerja
dengan cara merangsang gerakan peristaltik usus besar, menghambat reabsorpsi
air dan melicinkan jalannya feses. Spironolakton menghambat perburukan gagal
jantung dan menurunkan mortalitas. Bisoprolol merupakan golongan β-bloker
dengan kerja meningkatkan kontraktilitas karena memperbaiki fungsi Ryanodine
receptor (reseptor yang mengatur pengeluaran Ca++ dari sarcoplasmic reticulum.
pemberian β-bloker untuk pasien gagal jantung, dengan kondisi pasien dalam
keadaan stabil (sudah tidak sesak, tidak udem atau ascites). Ramipril diberikan
untuk menangani hipertensi dengan cara menghambat perubahan angiotensin I
menjadi angiotensin II.
DAFTAR PUSTAKA

Arief Setiyo Pambudi. 2015. Laporan Pendahuluan Syok Kardiogenik.


https://www.academia.edu/33907019/LP_SYOK_KARDIOGENIK. doc.

Asikin Et All. 2016. Konsep Syok Kardiogenik. http://eprints. umm. ac. id/
52014/3/ BAB%20II. pdf.

Cornelius Arya, dkk. 2016. Asuhan Keperawatan Syok Kardiogenik.


https://www.academia.edu/20054620/ASKEP_SYOK_KARDIOGE NIK.

Muttaqin, A. (2010). Asuhan Keperawatan Kliendengan Gangguan Sistem


Kardiovaskuler.Jakarta: Salemba Medika.

Tewelde, S.Z., Liu, S.S., Winters, M.E., 2018. Cardiogenic Shock. Cardiology
Clinics 36, 53–61.

Anda mungkin juga menyukai