Disusun oleh:
MUHAMMAD RAEDI ARDIAN (8074882326002)
Anamnesis Pasien
No. Anamnesis Keterangan
1. Alasan masuk RS/Keluhan Sesak dan nyeri dada
Utama
2. Riwayat Penyakit Sekarang Nyeri dada sebelah kiri, nyeri dada hilang
timbul menjalar sampai kebelakang, nyeri
dada dirasakan seperti ditimpa benda berat,
biasanya hilang jika istirahat, namun semakin
memberat, sesak nafas (+), cemas (+), tidak
nafsu makan.
3. Riwayat Penyakit Dahulu Keluhan yang sama bulan lalu saat dirawat di
arroyan.
4. Riwayat Penyakit Keluarga Riwayat keluhan tidak didapatkan oleh
anggota keluarga pasien
5. Riwayat Pengobatan SMRS Sucralfat 3x1, candesartan 1x16mg, digoxin
2x0.25mg, ceftriaxon 2x1g (IV)
Hasil Pemeriksaan Labolatorium Tanggal
PEMERIKSAAN HASIL SATUAN NILAI NORMAL
Hematologi
Darah rutin
Hemoglobin 13.8 g/dL 13.0-18.0
Eritrosit 5.0 106/µL 4.5-6.5
Leukosit H 19.17 103/µL 5.00-10.00
Trombosit 218 % 150-450
Hematokrit 39.3 % 40.0-52.0
Hitungan Jenis
Neutrofil H 80 % 50.0-70.0
Limfosit L8 % 25-40
Monosit H 10 % 2-8
Eosinofil 2 % 2-4
Basofil 0 % 0.0-1.0
Kimia Klinik
Glukosa sewaktu L 73 mg/dL 80-120
Ureum Darah HH 131.40 mg/dL 15.00 – 39.00
Creatinine H 5.7 mg/dL 0.6 – 1.1
Elektrolit
Natrium (Na) 134 mmol/L 130 -155
Kalium (K) 4.3 mmol/L 3.6 – 5.5
Klorida (CL) L 97 mmol/L 98 - 108
Urinalisa
Urin Lengkap
Mikroskopis
Warna Kuning Kuning
Kejernihan jernih Jernih
Kimia Urin
Berat Jenis 1.020 1.003-1.030
pH 6.0 4.5-8.0
Protein Negatif Negatif
Glukosa (urin) Negatif Negatif
Dobutamin Iv Titrasi
Dopamin Iv Titrasi
Ondansentron Iv 2x4 mg
Antasida PO 1x1 tab
Simvastatin PO 1x20 mg
Nitrokaf PO 2x1 tab
Clopidogrel PO 1x75 mg
Sucralfat PO 3x1 15ml
Candesartan PO 1x16 mg
Digoxin PO 2x0,25 mg
Ceftriaxone Iv 2x1 g
Furosemid Iv 2x10 mg
Lansoprazol Iv 1x30 mg
Aptor PO 1x100 mg
Laxadin PO 3x15 ml
Spironolacton PO 1x12,5 mg
Omeprazole PO 1x1 20 mg
Bisoprolol PO 1x1 2,5 mg
Ramipril PO 2x1 2,5 mg
Sementara itu, dosis untuk bayi hingga anak-anak usia 18 tahun adalah 5
mcg/kgBB per menit. Dosis dapat disesuaikan menjadi 2–20 mcg/kgBB per
menit, tergantung respon tubuh pasien.
Dobutamine
Dopamine
Komposisi Dopamine iv
Indikasi Dopamin adalah obat untuk menangani syok, baik yang disebabkan oleh
gagal jantung, sepsis, gagal ginjal, maupun kehilangan darah. Obat suntik ini
dapat membantu kerja jantung dalam memompa darah saat pasokan darah,
oksigen, dan nutrisi ke jaringan serta organ tubuh berkurang akibatsyok.
Efek samping Denyut jantung tidak teratur atau jantung berdebar, Pusing yang berat seperti
akan pingsan, Sesak napas, Tangan atau kaki terasa dingin, mati rasa, atau
tampak kebiruan, Nyeri dada
Kontraindikasi pheochromocytoma, fibrilasi ventrikel , takiaritmia yang belum terkoreksi,
serta bila terdapat riwayat hipersensitivitas terhadap obat.
Mekanisme Farmakodinamik dopamin tergolong unik sebab dopamin bekerja pada tiga
reseptor, yakni reseptor alfa 1 dan beta 1 adrenergik, reseptor dopaminergik
yang pengaktifannya bergantung pada dosis dopamin yang digunakan.
Dosis pakai dosis awal dopamin suntik adalah 2–5 mcg/kgBB per menit yang diberikan
melalui infus. Dosis dapat ditingkatkan secara bertahap 50 mcg/kgBB per
menit jika benar-benar diperlukan.
Antasida
Komposisi Alumunium Hydroxide 200 mg, Magnesium Hydroxide 200 mg
Indikasi Obat sakit maag untuk mengurangi nyeri lambung yang disebabkan oleh
kelebihan asam lambung, gastritis, ulkus gastritis dan ulkus duodenal dengan
gejala seperti mual dan perih.
Efek samping Nyeri perut, konstipasi, diare, mual, muntah, dan pada penggunaan jangka
panjang dapat terjadi hiperfosfatemia dan hipermagnesimia.
Kontraindikasi Disfungsi ginjal berat, hipersensitif, obstruksi saluran pencernaan, dan pasien
yang sangat lemah.
Mekanisme menetralkan asam lambung sehingga keluhan akibat naiknya asam lambung
akan mereda.
Dosis pakai Dewasa : 1-2 tablet, 3-4 kali per hari. Anak (6-12 tahun) : 0.5-1 tablet, 3-4
kali per hari.
Simvastatin
Komposisi Simvastatin
Indikasi Menurunkan kadar kolesterol total, LDL, trigliserida, dan meningkatkan
kadar HDL dalam darah.
Efek samping Peningkatan serum transaminase. Gangguan sistem darah dan limfatik:
Anemia. Gangguan gastrointestinal: Sembelit, sakit perut, perut kembung,
dispepsia, diare, mual, regurgitasi asam, muntah, pankreatitis. Gangguan
hepatobilier: Hepatitis, penyakit kuning. Gangguan sistem kekebalan: Reaksi
hipersensitivitas. Gangguan metabolisme dan nutrisi: Hiperglikemia.
Gangguan muskuloskeletal dan jaringan ikat: Mialgia, artralgia. kram otot.
Gangguan sistem saraf: Sakit kepala, parestesia, pusing, neuropati perifer.
Gangguan jiwa: Insomnia, depresi. Gangguan pernapasan, toraks dan
mediastinum: Infeksi saluran pernapasan atas, bronkitis, penyakit paru
interstisial. Gangguan sistem reproduksi dan payudara: Disfungsi ereksi.
Gangguan kulit dan jaringan subkutan: Ruam, pruritus, alopecia. Berpotensi
Fatal: Miopati, rhabdomyolysis dengan atau tanpa gagal ginjal akut, gagal
hati.
Kontraindikasi Penyakit hati aktif atau peningkatan transaminase serum persisten yang tidak
dapat dijelaskan, miopati sekunder akibat agen penurun lipid lainnya.
Penggunaan bersamaan dengan inhibitor CYP3A4 kuat (misalnya
itrakonazol, ketoconazole, posaconazole, voriconazole, klaritromisin,
eritromisin, telithromycin, nefazodone, inhibitor protease HIV, produk yang
mengandung cobicistat, asam fusidat), ciclosporin, danazol dan gemfibrozil.
Kehamilan dan menyusui.
Mekanisme dengan menghambat 3-hydroxy-3-methylgutaryl coenzim A reductase
(HMGCR) sehingga kadar kolesterol intraseluler turun, ekspresi reseptor
LDL pada sel hati mengalami up-regulasi, mengakibatkan kadar LDL pada
darah rendah.
Dosis pakai Dewasa: Awalnya, 10-20 mg sekali sehari. Pasien yang membutuhkan
pengurangan kolesterol dalam jumlah besar atau dengan risiko CV tinggi:
Awalnya, 40 mg sekali sehari. Pasien dengan hiperkolesterolemia familial
homozigot: Awalnya, 40 mg sekali sehari. Semua dosis harus diminum di
malam hari. Maks: 80 mg setiap hari. Sesuaikan dosis sesuai dengan respon
pasien dengan interval minimal 4 minggu. Pasien harus menjalani diet
penurun kolesterol dan modifikasi gaya hidup lainnya sebelum dan selama
terapi obat. Anak: Hiperkolesterolemia familial heterozigot: 10-17 tahun
Awalnya, 10 mg sekali sehari. Dosis yang dianjurkan: 10-40 mg setiap hari.
Sesuaikan dosis sesuai dengan tujuan terapi yang direkomendasikan dengan
interval minimal 4 minggu. Semua dosis harus diminum di malam hari.
Maks: 40 mg setiap hari. Pasien harus menjalani diet penurun kolesterol dan
modifikasi gaya hidup lainnya sebelum dan selama terapi obat.
Nitrokaf
Komposisi Glyceryl trinitrate (Nitroglycerin) 2.5 mg
Indikasi Pencegahan dan terapi jangka panjang Angina Pektoris
Efek samping Sakit kepala, hipotensi ortostatik, takikardi, kolaps yang disertai dengan
aritmia bradikardi, mengantuk. Jarang : kolaps, kemerahan pada kulit.
Kontraindikasi Hindari sildenafil. Glaukoma, syok kardiogenik, anemia berat, trauma
kepala, peningkatan TIK, pendarahan otak, insipiens, kegagalan sirkulasi
akut, hipotensi.
Mekanisme Farmakologi nitrogliserin bekerja dengan merelaksasikan otot polos
vascular. Walau efek pada pembuluh darah vena lebih dominan, nitrogliserin
dapat memberi efek vasodilatasi pada arteri dan vena.
Dosis pakai 2-3 x sehari 1 kapsul, kasus berat : 2-3 x sehari 2 kapsul
Clopidogrel
Komposisi Clopidogrel 75 mg
Indikasi Mengurangi kejadian aterosklerosis (infark miokard, stroke dan kematian
vaskular) pada pasien dengan aterosklerosis yang ditandai dengan stroke
yang belum lama, terjadi infark miokard atau penyakit arteri lain.
Efek samping Efek samping yang mungkin terjadi dalam penggunaan obat adalah: Sakit
kepala, pusing, ruam, insomnia, gangguan gastointestinal (seperti: sembelit,
muntah).
Kontraindikasi Hipersensitif terhadap Clopidogrel. Perdarahan patologis aktif seperti tukak
lambung atau perdarahan intrakranial.
Mekanisme Farmakologi clopidogrel sebagai antiplatelet adalah memblokir komponen
P2Y12 pada reseptor ADP (adenosine diphosphate) di platelet. Hal ini bisa
mencegah aktivasi kompleks reseptor GPIIb/IIIa sehingga agregasi platelet
terganggu.
Dosis pakai Sehari 1 kali 1 tablet (75 mg). Tidak ada penyesuaian dosis yang diperlukan
untuk pasien lanjut usia atau pasien dengan penyakit ginjal.
Candesartan
Komposisi Candesartan 16 mg
Indikasi Pengobatan pada pasien dengan gagal jantung dan gangguan fungsi sistolik
ventrikel kiri ketika obat penghambat ACE tidak ditoleransi.
Efek samping Efek samping yang mungkin terjadi dalam penggunaan obat adalah: Infeksi
saluran pernafasan bagian atas, nyeri punggung, dan pusing.
Kontraindikasi hipersensitif , gangguan hati yang berat dengan atau tanpa ketoasidosis.
Wanita hamil dan menyusui.
Mekanisme menghambat pengikatan angiotensin II ke reseptor AT1 pada jaringan tubuh.
Hal ini mengakibatkan pelebaran pembuluh darah sehingga aliran darah
menjadi lancar dan tekanan darah akan menurun.
Dosis pakai Pasien hipertensi : Dosis awal 4 mg per hari dan dapat ditingkatkan hingga
16 mg, satu kali sehari. - Pasien gagal jantung : 4 mg per hari.
Digoxin
Komposisi Digoxin 0.25 mg
Indikasi Gagal jantung kongestif akut dan kronik
Efek samping Penurunan segmen ST pada EKG, pruritus, urtikaria, ruam makular,
ginekomastia, gangguan SSP, anoreksia, mual, muntah, gangguan kecepatan
denyut jantung, kondisi, dan irama jantung.
Kontraindikasi Blok AV total dan blok AV derajat 2 (2:1), henti sinus, sinus bradikardi yang
berlebihan, pemberian kalsium parenteral.
Mekanisme bekerja dengan membuat irama jantung kembali normal dan memperkuat
jantung dalam memompa darah ke seluruh tubuh.
Dosis pakai Dewasa : Untuk digitalisasi cepat (24-36 jam) : 4-6 tablet , kemudian 1 tablet
pada interval tertentu sampai kompensasi tercapai. Untuk digitalisasi lambat
(3-5 hari) : 2-6 tablet/hari dalam dosis terbagi. Pemeliharaan : 1/2-3
tablet/hari.
Ceftrianxone
Komposisi Ceftriaxone 1g
Indikasi untuk mengatasi infeksi bakteri gram negatif maupun gram positif.
Efek samping reaksi lokal pada area injeksi, eosinofilia, trombositosis, diare, dan
leukopenia.
Kontraindikasi hipersensitivitas
Mekanisme mekanisme aksi menghambat dinding sel bakteri. Ceftriaxone berperan
dalam melawan berbagai mikroorganisme, terutama bakteri gram negatif.
Ceftriaxone didistribusikan dengan baik ke dalam cairan dan jaringan tubuh,
dan sebagian besar diekskresikan melalui urin.
Dosis pakai Dewasa: 1.000–2.000 mg per hari. Pada infeksi yang berat, dosis dapat
ditingkatkan menjadi 4.000 mg, 1–2 kali sehari. Pengobatan diberikan
dengan suntikan IM, suntikan IV selama 5 menit, atau infus IV selama 30
menit.
Anak usia <15 hari: 20–50 mg/kgBB, 1 kali sehari yang diberikan melalui
infus IV selama 60 menit.
Anak usia 15 hari hingga 12 tahun: 50–80 mg/kgBB per hari. Dosis
maksimal 4.000 mg per hari.
Furosemide
Komposisi Furosemide iv 10 mg
Indikasi untuk tata laksana overload cairan dan edema yang disebabkan karena gagal
jantung, sirosis hati, dan penyakit ginjal, termasuk sindrom nefrotik.
Furosemide juga diindikasikan untuk pengobatan hipertensi, baik digunakan
sendiri maupun bersama obat antihipertensi lainnya
Efek samping hipotensi ortostatik, dizziness, gangguan keseimbangan elektrolit, seperti
hiponatremia, hipokalemia, atau hipokloremia, tinitus, dan fotosensitivitas.
Kontraindikasi hipersensitivitas
Mekanisme diuretik kuat dengan menghambat cotransporter Na+/K+/Cl2- pada membran
luminal tubulus dalam mereabsorpsi elektrolit natrium, kalium, dan klorida.
Sama dengan loop diuretic lainnya, furosemide menurunkan ekskresi asam
urat.
Dosis pakai Untuk mengobati edema karena gagal jantung: Dosis awal adalah 40
mg/hari. Dosis dapat diturunkan menjadi 20 mg/hari secara berkala, atau
ditingkatkan menjadi 80 mg/hari, jika diperlukan.
Untuk mengobati hipertensi: Dosis awalnya adalah 40-80 mg/hari. Dosis
dapat diberikan secara tunggal atau dikombinasikan dengan obat
antihipertensi lainnya.
Lansoprazole
Komposisi Lansoprazole 30 mg
Indikasi Pengobatan tukak duodenum dan tukak lambung ringan, tukak peptik,
refluks esofagitis, sindrom zollinger-ellison dan eradikasi H.pylori.
Efek samping Hipomagnesemia, fraktur terkait osteoporosis, polip kelenjar fundus,
karsinoma, lupus eritematosus kulit subakut, SLE, nefritis interstisial, diare
terkait Clostridium difficile, infeksi saluran cerna (misalnya Salmonella,
Campylobacter), defisiensi vitamin B12 (terapi jangka panjang). Gangguan
sistem darah dan limfatik: Trombositopenia, leukopenia, eosinofilia.
Gangguan mata: Gangguan penglihatan. Gangguan gastrointestinal: Diare,
sakit perut, sembelit, mual, dispepsia, perut kembung, mulut atau
tenggorokan kering. Jarang, kolitis, stomatitis. Gangguan umum dan kondisi
situs admin: Kelelahan, nyeri dan reaksi situs inj (IV). Gangguan
hepatobilier: Peningkatan enzim hati. Gangguan sistem kekebalan: Urtikaria.
Gangguan metabolisme dan nutrisi: Edema perifer. Gangguan
muskuloskeletal dan jaringan ikat: Artralgia, mialgia. Gangguan sistem saraf:
Sakit kepala, pusing, vertigo, mengantuk, parestesia. Gangguan kejiwaan:
Depresi, insomnia, kebingungan. Gangguan sistem reproduksi dan payudara:
Ginekomastia. Gangguan kulit dan jaringan subkutan: Ruam, pruritus, eksim.
Kontraindikasi Penderita yang hipersensitif terhadap lansoprazole, serta pasien yang sedang
mengkonsumsi rilpivirine dan atazanavir.
Mekanisme lansoprazole adalah proton pump inhibitor atau PPI yang bekerja dengan
cara menghambat enzim H+,K+-ATPase pada jalur sekresi asam lambung.
Dosis pakai Esofagitis refluks Dewasa: Pengobatan: 30 mg 1 kali sehari, selama 4-8
minggu. Profilaksis: 15 mg 1 kali sehari, dapat ditingkatkan hingga 30 mg
jika perlu. Refluks gastro-esofagus Dewasa: 15-30 mg 1 kali sehari, selama 4
minggu. Ulserasi terkait NSAID Dewasa: 30 mg sekali sehari selama 4-8
minggu. Sindrom Zollinger-Ellison Dewasa: Awalnya, 60 mg 2 kali sehari,
dapat disesuaikan hingga 180 mg setiap hari sesuai respons. Dosis harian
>120 mg harus diberikan dalam 2 dosis terbagi. Eradikasi H. pylori Dewasa:
Sebagai terapi rangkap 3: 30 mg 2 kali sehari, selama 7-14 hari (dalam
kombinasi dengan antibiotik). Sebagai terapi ganda: 30 mg tiga kali sehari
selama 14 hari dalam kombinasi dengan amoksisilin. Tukak
lambung/duodenum karena NSAID Dewasa: 15-30 mg 1 kali sehari. Tukak
Peptik/ Peptic Ulcer Dewasa: 30 mg 1 kali sehari, selama 2-4 minggu (ulkus
duodenum) atau selama 4-8 minggu (tukak lambung). Lansia: Maks: 30 mg
per hari.
Aptor
Komposisi Acetylsalicylic acid 100 mg
Indikasi Mencegah proses agregasi trombosit pada pasien infark miokard dan pasien
angina tidak stabil, serta mencegah serangan serebral iskemik sesaat.
Efek samping Efek samping yang mungkin terjadi dalam penggunaan obat adalah: Iritasi
dan pendarahan saluran pencernaan (gastrointestineal), mual, muntah, tukak
lambung, dispnea, reaksi kulit, trombositopenia.
Kontraindikasi Hipersensitif terhadap aspirin dan obat antiinflamasi non steroid (AINS)
lainnya. Asma, rhinitis, dan polip hidung. Memiliki riwayat atau sedang
mengalami tukak lambung. Pendarahan subkutan, homofilia, atau
trombositopenia. Menerima terapi antikoagulan, atau AINS, atau
Methotrexate. Gangguan hati atau ginjal yang berat. Anak-anak di bawah
usia16 tahun dan sedang dalam proses pemulihan dari infeksi virus.
Mekanisme Aspirin bekerja dengan menghambat enzim siklooksigenase 1 dan 2 (COX-1
dan 2)
Dosis pakai 80-160 mg/hari. Untuk infark miokard : sampai dengan 300 mg/hari. Untuk
transient ischaemic attack (TIA) atau storke ringan : sampai dengan 1000
mg/hari.
Laxadin
Komposisi Per 5 ml : Phenolphthalein 55 mg, liqd paraffin 1,200 mg, glycerin 378 mg
Indikasi Pelicin jalannya feses (kotoran), penambahan volume feses (kotoran) secara
sistematis sehingga mudah dikeluarkan
Efek samping Ruam kulit, pruritus, rasa panas terbakar, kolik, kehilangan elektrolit dan cairan
tubuh, diare, mual, dan muntah
Kontraindikasi Ileus obstruktif, nyeri perut yang tidak diketahui penyebabnya.
Mekanisme Laxadine bekerja dengan cara merangsang gerakan peristaltik usus besar,
menghambat reabsorpsi air dan melicinkan jalannya feses.
Dosis pakai >12 th: 1 x sehari 1-2 sendok makan, 6-12 th: 1 x sehari 0.5-1 sendok makan
Spironolactone
Komposisi Spironolactone 12.5 mg
Indikasi Hipertensi, asites malignant, oedema, gagal jantung kongestif dengan edema,
sindrom nefrotik, diagnosis hiperaldosteronisme primer, manajemen pra operasi
hiperaldosteronisme, sirosis hati dengan asites dan edema, gagal jantung.
Efek samping Ketidakseimbangan cairan-elektrolit (misalnya hipomagnesemia, hiponatremia,
hipokalsemia, hiperglikemia), asidosis metabolik hiperkloremik (reversibel),
hiperurisemia asimtomatik, asam urat, ginekomastia (reversibel), dehidrasi
simtomatik, hipotensi, dan fungsi ginjal yang memburuk; peningkatan BUN
(reversibel).
Kontraindikasi Hiperkalemia, penyakit Addison, anuria, insufisiensi ginjal akut, nefropati diabetik.
Gangguan ginjal berat. Anak-anak dengan gangguan ginjal sedang hingga berat.
Laktasi. Penggunaan bersamaan dengan eplerenone atau diuretik hemat K lainnya,
dan suplemen K (kecuali dalam kasus deplesi K awal).
Mekanisme bekerja dengan cara menghambat penyerapan garam (natrium) dan air berlebih ke
dalam tubuh serta menjaga agar kadar kalium darah tidak terlalu rendah. Dengan
begitu, pengeluaran air lewat urine bisa ditingkatkan dan tekanan darah dapat
diturunkan.
Dosis pakai Hipertensi Dewasa: Tambahan pada pasien yang tidak terkontrol secara adekuat
dengan agen lain: Sebagai tab: Awalnya, 25-100 mg setiap hari sebagai dosis
tunggal atau dalam dosis terbagi. Sebagai susp: Awalnya, 20-75 mg sehari dosis
tunggal atau dalam dosis terbagi
Omeprazole
Komposisi Omeprazole 20 mg
Indikasi Pengobatan jangka pendek untuk tukak lambung dan tukak duodenum, tukak
lambung dan duodenum yang terkait dengan AINS, lesi lambung dan duodenum,
regimen eradikasi H. pylori pada tukak peptik, refluks esofagitis, Sindrom Zollinger
Ellison.
Efek samping Hipomagnasemia, lupus eritematosus kulit, SLE, fraktur terkait osteoporosis, polip
kelenjar fundus, karsinoma, diare terkait Clostridium difficile, nefritis interstisial,
Defisiensi vitamin B12 (terapi jangka panjang), infeksi gastrointestinal (mis.
salmonella, Campylobacter). Gangguan gastrointestinal: Mual, muntah, diare,
konstipasi, perut kembung, sakit perut. Gangguan umum dan kondisi tempat
pemberian: Kelemahan, malaise. Gangguan hepatobilier: Peningkatan enzim hati.
Gangguan sistem kekebalan: Urtikaria. Gangguan metabolisme dan nutrisi: Edema
perifer. Gangguan muskuloskeletal dan jaringan ikat: Sakit punggung. Gangguan
sistem saraf: Sakit kepala, pusing, mengantuk, parestesia, vertigo. Gangguan jiwa:
Insomnia. Gangguan pernapasan, toraks dan mediastinum: Batuk. Gangguan kulit
dan jaringan subkutan: Ruam, dermatitis, pruritus.
Kontraindikasi Omeprazole dikontraindikasikan untuk pasien yang diketahui hipersensitivitas
terhadap obat ini atau bahan lain yang terdapat dalam formulasi. Penggunaan
dengan nelfinavir.
Mekanisme Omeprazole menurunkan asam lambung dengan cara menghambat pompa proton
yang berperan besar dalam produksi asam lambung. Dengan cara kerja tersebut,
obat ini dapat mengurangi gejala iritasi dinding lambung, seperti nyeri ulu hati,
mual, dan kembung.
Dosis pakai Tukak Lambung/duodenum krn NSAID: Dewasa: 20 mg 1 kali sehari hingga 8
minggu Eradikasi H.Pylori: Dewasa: 20 mg 2 kali sehari/ 40 mg 1 kali sehari,
selama 1 minggu (dikombinasi dengan antibiotik) Anak: > 4 tahun, 15-30 kg: 10 mg
2 kali sehari. > 4 tahun, 31-40 kg: 20 mg 1 kali sehari. selama 1 minggu
(dikombinasi dengan antibiotik). Tukak Peptik/ Peptic Ulcer: Dewasa: Pengobatan:
20-40 mg 1 kali sehari, selama 4 minggu (ulkus duodenum) dan 8 minggu (ulkus
lambung). Pemeliharaan: 10-20 mg 1 kali sehari, dapat ditingkatkan hingga 40 mg.
Gastro-oesophageal reflux Dewasa: Pengobatan: 20 mg 1 kali sehari, selama 4-8
minggu. Untuk kasus yang parah: 40 mg 1 x kali sehari selama 8 minggu.
Pemeliharaan: 10 mg 1 kali sehari, dapat ditingkatkan menjadi 20-40 mg sekali
sehari jika perlu. Anak: 1 tahun, berat 10-20 kg: 10 mg 1 x kali sehari, ditingkatkan
menjadi 20 mg sekali sehari jika perlu. 2 tahun dengan berat badan >20 kg: 20 mg
sekali sehari, ditingkatkan menjadi 40 mg sekali sehari jika perlu. Durasi
pengobatan: 4-8 minggu. Sindrom Zollinger-Ellison Dewasa: Dosis awal: 60 mg 1 x
sehari. Dosis biasa: 20-120 mg per hari*. *)Dosis >80 mg harus diberikan dalam 2
dosis terbagi.
Bisoprolol
Komposisi Bisoprolol Fumarate 2.5 mg
Indikasi Hipertensi dan angina pektoris, gagal jantung kronik stabil sedang sampai berat
dengan penurunan fungsi ventrikular sistolik sebagai tambahan terhadap ACE
inhibitor, atau Diuretik, atau Glikosida jantung.
Efek samping Kram abdomen, diare, pusing, sakit kepala, mual, denyut jantung lambat, tekanan
darah rendah, keadaan mati rasa, kesemutan, ekstremitas dingin, nyeri tenggorokan,
dan sesak napas atau mengi, kelelahan.
Kontraindikasi Hipersensitif terhadap Bisoprolol. Gagal jantung akut atau selama episode
dekomposisi gagal jantung yang memerlukan terapi intravena inotropik. Syok
kardiogenik. Blok AV derajat 2 atau 3 (tanpa peacemaker). Sindrom sinus. Blokade
sinoatrial. Bradikardia yang kurang dari 60 denyut/menit sebelum memulai
pengobatan. Hipotensi (tekanan darah sistolik kurang dari 100 mmHg). Asma
bronkial parah atau penyakit paru obstruktif kronik yang parah. Tahap akhir
penyakit oklusif arteri periferal dan sindrom Raynaud. Faeokromositoma yang tidak
diobati. Asidosis metabolik.
Mekanisme menghambat efek sistem simpatis pada automatisitas dan konduktivitas di dalam
jantung.
Dosis pakai Hipertensi dan angina: 5 mg - 10 mg per hari. - Gagal jantung kronik stabil: 1.25
mg per hari pada minggu pertama. Dosis dapat ditingkatkan secara bertahap. - Pada
penderita bronkospastik, gangguan hati (hepatitis atau sirosis) dan gangguan ginjal
(bersihan kreatinin kurang dari 40 ml/menit): dosis awal 2.5 mg sekali sehari.
Ramipril
Komposisi Ramipril 2.5 mg
Indikasi Hipertensi ringan sampai sedang
Efek samping Efek samping yang paling umum adalah peningkatan serum kreatinin, pusing, dan
sinkop. Batuk juga sering terjadi karena peningkatan kadar bradikinin. Batuk akan
segera hilang jika pengobatan dihentikan. Efek samping lainnya adalah
kemungkinan terjadinya hipotensi (tekanan darah rendah) dan gagal ginjal akut.
Kontraindikasi Pasien yang memiliki Riwayat hipersensitif terhadap Ramipril atau obat-obat yang
termasuk ACE inhibitor lain. Ibu hamil atau berencana untuk hamil. Riwayat
angioedema (herediter atau idiopatik) atau pernah mengalami angioedema saat
menggunakan obat-obat golongan inhibitor ACE. Pasien dengan diabetes melitus.
Mekanisme Ramipril merupakan obat golongan ACE inhibitor yang bekerja dengan cara
menghambat perubahan angiotensin I menjadi angiotensin II. Angiotensin berperan
dalam menyempitkan pembuluh darah.
Dosis pakai Awal 2,5 mg 1 kali/hari. Pemeliharaan 2,5-5 mg/hari. Maksimal 10 mg/hari. Gagal
jantung kongestif : Awal 1,25 mg 1 kali/hari. Maksimal 10 mg/hari. Terapi sesudah
infark miokard : Awal 2,5 mg 2 kali/hari. Maksimal 10 mg/hari.
PEMBAHASAN STUDI KASUS
Asikin Et All. 2016. Konsep Syok Kardiogenik. http://eprints. umm. ac. id/
52014/3/ BAB%20II. pdf.
Tewelde, S.Z., Liu, S.S., Winters, M.E., 2018. Cardiogenic Shock. Cardiology
Clinics 36, 53–61.