Anda di halaman 1dari 39

COPY

Kegiatan Perencanaan Teknis Rehabilitasi Gedung Empat

PERENCANAAN REHABILITASI BANGUNAN


GEDUNG SUMPAH PEMUDA PROVINSI
LAMPUNG, REHABILITASI BANGUNAN KANTOR
SATU PINTU

PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG


DINAS PERUMAHAN, KAWASAN PERMUKIMAN DAN
CIPTA KARYA PROVINSI LAM PUNG
Jl. Pos No. 2, Teluk Betung, Kota Bandar Lampung

Jl. Beringin IV Blok 4 No. 5 Beringin Raya Kemiling,


Bandar Lampung
email: megacipta_perkasa@yahoo.co.id
LAPORAN PENDAHULUAN
PERENCANAAN REHABILITASI BANGUNAN GEDUNG SUMPAH PEMUDA PROVINSI
LAMPUNG, REHABILITASI BANGUNAN KANTOR SATU PINTU

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas terselesaikannya


pelaksanaan pekerjaan awal/pendahuluan Kegiatan Perencanaan Teknis
Rehabilitasi Gedung Empat yang berlokasi di kota Bandar Lampung. Dengan
hormat, kami serahkan kepada Pejabat Pembuat Komitmen Laporan
Pendahuluan Pekerjaan Perencanaan Rehabilitasi Bangunan Gedung Sumpah Pemuda
Provinsi Lampung, Rehabilitasi Bangunan Kantor Satu Pintu sebanyak 5 eksemplar.
Besar harapan laporan ini dapat memberikan informasi keseluruhan kegiatan
awal yang telah dilaksanakan oleh konsultan. Apabila laporan ini ada hal
yang kurang sempurna, maka kami akan menjadikan sebagai masukan dan
menyempurnakannya untuk keperluan penyusunan Laporan Akhir. Dengan
kerjasama yang baik, harapan kami pelaporan berikutnya akan lebih baik lagi.

Atas kesempatan dan kerjasama yang sudah dilakukan kami juga menyampaikan
banyak terimakasih.

Bandar Lampung, Februari 2020


CV. MEGA CIPTA PERKASA

Ir. Zahrotul Maskanah


Direktur

Halaman -i
LAPORAN PENDAHULUAN
PERENCANAAN REHABILITASI BANGUNAN GEDUNG SUMPAH PEMUDA PROVINSI
LAMPUNG, REHABILITASI BANGUNAN KANTOR SATU PINTU

KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
DAFTAR TABEL DAN GAMBAR iii
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Lingkup Pekerjaan 2
BAB II RENCANA KERJA DAN PELAKSANAAN 3
2.1 Rencana Pekerjaan 3
2.2 Program Kerja 4
BAB III PROFIL LOKASI PEKERJAAN 7
3.1 Sejarah KONI 7
3.2 Kantor KONI (Gedung Sumpah Pemuda) Provinsi 11
Lampung
3.3 Letak Geografi 12
3.4 Luas Tapak dan Bangunan Gedung Sumpah 13
Pemuda
3.5 Topografi 18
BAB IV PENDEKATAN DAN METODOLOGI PEKERJAAN 21
4.1 Pendekatan 21
4.2 Metode Perencanaan 21
BAB V SURVEI DAN IDENTIFIKASI PEKERJAAN 28
5.1 Survei Teknis 28

Halaman -ii
LAPORAN PENDAHULUAN
PERENCANAAN REHABILITASI BANGUNAN GEDUNG SUMPAH PEMUDA PROVINSI
LAMPUNG, REHABILITASI BANGUNAN KANTOR SATU PINTU

DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Program Kerja 5
Tabel 2.2 Jadwal Kerja 6
Tabel 3.1 Daftar Ruang Eksisting Lantai 1 Gedung Sumpah 16
Pemuda
Tabel 3.2 Daftar Ruang Eksisting Lantai 2 Gedung Sumpah 18
Pemuda

DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Peta Lokasi Gedung Sumpah Pemuda 13
Gambar 3.2 Master Plan Kawasan Gedung Sumpah Pemuda 14
Gambar 3.3 Denah Eksisting Lantai 1 Gedung Sumpah Pemuda 15
Gambar 3.4 Denah Eksisting Lantai 2 Gedung Sumpah Pemuda 17
Gambar 3.5 Denah Eksisting Food Court 19
Gambar 3.6 Denah Eksisting Area Parkir Bangunan Kantor Satu 20
Pintu
Gambar 4.1 Diagram Metode Perencanaan 21

Halaman -iii
LAPORAN PENDAHULUAN
PERENCANAAN REHABILITASI BANGUNAN GEDUNG SUMPAH PEMUDA PROVINSI LAMPUNG,
REHABILITASI BANGUNAN KANTOR SATU PINTU

1.1 Latar Belakang


Pemerintah Provinsi Lampung telah membuat keputusan yang tepat
untuk merehabilitasi aset bangunan milik mereka. Selain untuk merawat dan
menjaga umur bangunan, hal ini pula akan menunjang citra dan kewibawaan
pemerintah Provinsi. Saat ini melalui salah satu program kegiatannya,
Perencanaan Teknis Rehabilitasi Gedung Empat, terfokus pada perbaikan
prasarana dan sarana gedung yang dapat meningkatkan aktifitas dan
kenyamanan dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi termasuk
pelayanan masyarakat.

Terlaksananya suatu pembangunan pekerjaan umum termasuk


rehabilitasi dilakukan secara bertahap dan penataan tersebut diatur dalam
suatu peraturan/pedoman perundang-undangan, yang secara garis besarnya
adalah dimulai dengan tahapan perencanaan dan pelaksanaan konstruksi
serta pengawasannya. Dengan keluarnya dana dari APBD Provinsi Lampung
yang dituangkan dalam DPA Provinsi Lampung TA. 2020, maka segera dimulai
tahapan perencanaannya yang diserahkan kepada Konsultan Perencana
melalui suatu proses. Dimana Konsultan Perencanaan ini nantinya akan
menghasilkan suatu keluaran/produk yang dibutuhkan dalam rangka
pelaksanaan Konstruksi. Dan secara kontraktual Konsultan Perencana ini
bertanggung jawab kepada Pejabat Pembuat Komitmen.

Rehabilitasi Bangunan Gedung Sumpah Pemuda Provinsi Lampung


merupakan entry point yang konsep penanganannya telah baku dengan dan
akan menyentuh langsung secara komprehensif baik fisik gedung dan
kawasannya maupun pengguna gedung dan perangkat yang tinggal atau

Halaman -1
LAPORAN PENDAHULUAN
PERENCANAAN REHABILITASI BANGUNAN GEDUNG SUMPAH PEMUDA PROVINSI LAMPUNG,
REHABILITASI BANGUNAN KANTOR SATU PINTU

beraktifitas didalamnya. Untuk menjamin terjadinya proses pelayanan


masyarakat yang sehat, dinamis dan progresif maka pemerintah perlu
memperhatikan pelayanan masyarakat dari segala strata. Rehabilitasi
Bangunan Gedung Sumpah Pemuda Provinsi Lampung merupakan salah satu
solusi untuk menjawab konsep pembangunan tersebut sebab fungsi
Bangunan ini selain sebagai aktifitas bekerja juga memberikan pelayanan
kepada semua lapisan masyarakat. Prasarana dan sarana secara langsung
mempunyai hubungan yang sangat signifikan dengan proses pelayanan
masyarakat. Parasarana dan sarana suatu gedung yang memadai akan
mampu mendukung kegiatan tersebut dan tentu akan meningkatkan kinerja
pemerintah dan juga menimbulkan kepuasan masyarakat.

1.2 Lingkup Pekerjaan


Lingkup tugas yang dilaksanan oleh konsultan perencanaan adalah
menyusun Gambar Kerja Rencana Rehabilitasi dengan berpedoman pada
ketentuan yang berlaku, khususnya Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan
Gedung Negara yang terdiri dari :
A. Persiapan Perencanaan
B. Penyusunan Pengembangan Rencana
C. Penyusunan Rencana Detail

Halaman -2
LAPORAN PENDAHULUAN
PERENCANAAN REHABILITASI BANGUNAN GEDUNG SUMPAH PEMUDA PROVINSI LAMPUNG,
REHABILITASI BANGUNAN KANTOR SATU PINTU

2.1. Rencana Pekerjaan


Sebagaimana arahan dari Tim Teknis dan Pejabat Pembuat Komitmen,
ruang Lingkup Pekerjaan Konsultan Perencana telah dikembangkan dan
mencakup Pembuatan Perencanaan Teknis (Gambar Kerja) Rehabilitasi
Bangunan Gedung Sumpah Pemuda Provinsi Lampung dan Rehabilitasi
Bangunan Kantor Satu Pintu pada Kegiatan Perencanaan Teknis Rehabilitasi
Gedung Empat dengan pekerjaan :
A. Rehabilitasi Gedung Sumpah Pemuda
B. Rehabilitasi Bangunan Kantor Satu Pintu
C. Rehabilitasi Atap Food Court

Lingkup tugas konsultan perencanaan berpedoman pada ketentuan


yang telah dilaksanakan telah mengacu pada Pedoman Teknis Pembangunan
Bangunan Gedung Negara, Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Dan
Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor 22/PRT/M/2018 Tentang
Pembangunan Bangunan Gedung Negara. Tugas ini meliputi tugas-tugas
perencanaan gedung, site/tapak bangunan dan perencanaan fisik bangunan
gedung negara yang terdiri dari :
A. Persiapan Perencanaan seperti mengumpulkan data dan informasi
lapangan diantaranya pemeriksaan keadaan seperti
- Pemeriksaan kondisi bangunan (Gedung Sumpah Pemuda, Food Court
dan Kantor Satu Pintu) yang akan dikerjaan pada pekerjaan
selanjutnya.
- Serta membuat interpretasi secara garis besar terhadap KAK dan
konsultasi dengan pengguna.

Halaman -3
LAPORAN PENDAHULUAN
PERENCANAAN REHABILITASI BANGUNAN GEDUNG SUMPAH PEMUDA PROVINSI LAMPUNG,
REHABILITASI BANGUNAN KANTOR SATU PINTU

B. Menyusun pra-rencana seperti rencana lay-out dll.


C. Penyusunan pengembangan rencana,antara lain membuat :
- Rencana Arsitektur (konsep penataan ruang dan yang berkaitan
dengan disain arsitektur)
- Rencana struktur dan utilitas
- Perkiraan biaya atau Estimasi Engineer (EE) sesuai dengan Harga
Satuan dari Konsultan Perencana.
D. Penyusunan rencana detail antara lain membuat :
- Gambar-gambar teknis kerja, detail arsitektur, detail struktur, detail
utilitas yang sesuai dengan gambar rencana yang disetujui.
- Spesifikasi teknis/rencana kerja dan syarat/syarat (RKS)
- Rincian volume pelaksanaan pekerjaan, rencana anggaran biaya
pekerjaan konstruksi.
- Laporan Akhir Perencanaan.
E. Membantu memberikan masukan selama pelaksanaan konstruksi fisik
seperti :
- Melakukan penyesuaian gambar dan spesifikasi teknis pelaksanaan
bila ada perubahan.
- Memberikan penjelasan terhadap persoalan-persoalan yang timbul
selama masa pelaksanaan konstruksi.
- Memberikan saran-saran.

2.2. Program Kerja


Rencana kerja yang telah dikembangkan dari program kerja adalah
rencana kerja keseluruhan. Rencana Kerja disusun berdasarkan ruang-lingkup
kerja konsultan. Menurut Kerangka Acuan Kerja, tahapan yang perlu
dilaksanakan oleh Konsultan adalah sebagai berikut:
A. Persiapan perencanaan termasuk survei.
B. Pengembangan Rencana/Draft Design, meliputi :
a. Gambar eksisting

Halaman -4
LAPORAN PENDAHULUAN
PERENCANAAN REHABILITASI BANGUNAN GEDUNG SUMPAH PEMUDA PROVINSI LAMPUNG,
REHABILITASI BANGUNAN KANTOR SATU PINTU

b. Rencana kebutuhan rehabilitasi arsitektur, struktur dan lansekap


c. Rencana kebutuhan rehabilitasi jaringan elektrikal mekanikal.
d. Penyusunan Rencana Anggaran Biaya.
e. Penyusunan Rencana Detail (Gambar Kerja, RKS, EE).

Agar dapat diperoleh rencana kerja, maka tahapan pekerjaan diatas di


breakdown lebih detail sebagai berikut:

Tabel 2.1. Program Kerja

NO KEGIATAN PERSON IN CHARGE


1 Persiapan Perencanaan dan Survei.
A Data Eksisting Gedung Sumpah Pemuda, Food
TA&Surveior
Court dan Kantor Satu Pintu
B Survei Gedung Sumpah Pemuda, Food Court
TA&Surveior
dan Kantor Satu Pintu

C Gambar Rencana sesuai hasil survei (draft) Drafter


D Laporan Pendahuluan TA
2 Penyusunan Gambar Kerja (final)
A Denah Keseluruhan dan Parsial Drafter
B Detail Rencana Rehabilitasi Arsitektur Drafter
C Detail Rencana Rehabilitasi Struktur Drafter
D Detail Rencana Rehabilitasi Utilitas/ME Drafter
E Detail Rencana Rehabilitasi Lansekap Drafter
3 Penyusunan Rencana Anggaran Biaya. TA
4 Penyusunan Rencana Kerja dan Syarat TA
5 Laporan Akhir TA

Halaman -5
LAPORAN PENDAHULUAN
PERENCANAAN REHABILITASI BANGUNAN GEDUNG SUMPAH PEMUDA PROVINSI LAMPUNG,
REHABILITASI BANGUNAN KANTOR SATU PINTU

Tabel 2.2. Jadwal Kerja

BULAN I
NO KEGIATAN
1 2 3 4
1 Persiapan perencanaan termasuk survei.
A Data Eksisting Gedung Sumpah Pemuda, Food Court dan Kantor
Satu Pintu
B Survei Gedung Sumpah Pemuda, Food Court dan Kantor Satu
Pintu
C Gambar Rencana
D Laporan Pendahuluan
2 Gambar Gambar Kerja
A Denah Keseluruhan dan Parsial
B Detail Rencana Rehabilitasi Arsitektur
C Detail Rencana Rehabilitasi Struktur
D Detail Rencana Rehabilitasi Utilitas/ME
E Detail Rencana Rehabilitasi Lansekap
3 Penyusunan Rencana Anggaran Biaya.
4 Penyusunan Rencana Kerja dan Syarat
5 Laporan Akhir

Halaman -6
LAPORAN PENDAHULUAN
PERENCANAAN REHABILITASI BANGUNAN GEDUNG SUMPAH PEMUDA PROVINSI LAMPUNG,
REHABILITASI BANGUNAN KANTOR SATU PINTU

3.1. Sejarah KONI


Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) atau Komite Olahraga
Nasional (KON) adalah lembaga otoritas keolahragaan di Indonesia.
Polemik mengenai penamaan KONI/KON muncul karena terbitnya
Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional
dan Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2007 tentang Penyelenggaraan
Keolahragaan yang tidak menyebutkan nama KONI, melainkan KON
dan Komite Olimpiade Indonesia (KOI). Dalam Musyawarah Olahraga Nasional
Luar Biasa pada 30 Juli, disepakati bahwa nama KONI dipertahankan dan
dibentuk KOI yang akan menjalankan fungsi sebagai Komite Olimpiade
Nasional (National Olympic Committee/NOC) Indonesia. Walaupun begitu,
polemik masih muncul terutama dari kalangan Pemerintah dan DPR yang
mengganggap masih ada hal-hal yang bertentangan dengan UU dan PP
tersebut, terutama mengenai penamaan dan keanggotaan KONI.
Pada tahun 1938 lahirlah Ikatan Sport Indonesia dengan singkatan ISI
yang berkedudukan di Jakarta (waktu itu bernama Batavia). Pada saat itu ISI
adalah satu-satunya badan olahraga yang bersifat nasional dan berbentuk
federasi. Maksud dan tujuan didirikan organisasi ini adalah untuk
membimbing, menghimpun dan mengkoordinir semua organisasi cabang
olahraga yang telah berdiri pada saat itu antara lain PSSI (berdiri pada
tahun 1930 di Yogyakarta), Persatuan Lawn Tenis Indonesia
atau PELTI (berdiri pada tahun 1935 di Semarang) dan Persatuan Bola
Keranjang Seluruh Indonesia atau sekarang lebih dikenal dengan
nama Perbasi (berdiri pada tahun 1940 di Jakarta).

Halaman -7
LAPORAN PENDAHULUAN
PERENCANAAN REHABILITASI BANGUNAN GEDUNG SUMPAH PEMUDA PROVINSI LAMPUNG,
REHABILITASI BANGUNAN KANTOR SATU PINTU

Pada saat itu ISI sebagai koordinator cabang-cabang olahraga juga


pernah mengadakan Pekan Olahraga Indonesia pada tahun 1938 yang dikenal
dengan nama ISI - Sportweek atau Pekan Olahraga ISI.
Dengan masuknya Jepang ke Indonesia pada bulan Maret 1942, ISI
mengalami kesulitan dan rintangan dalam menjalankan fungsinya sehingga
tidak bisa beraktivitas sebagaimana semestinya. Pada zaman pendudukan
Jepang, gerakan keolahragaan di Indonesia ditangani oleh suatu badan yang
bernama GELORA (Gerakan Latihan Olahraga). Tidak banyak peristiwa
olahraga penting yang tercatat pada zaman pendudukan Jepang selama tahun
1942-1945, karena peperangan terus berlangsung dan kedudukan Tentara
Jepang di Asia juga semakin terdesak.
Dengan runtuhnya kekuasaan Jepang pada bulan Agustus 1945, maka
diadakanlah kongres olahraga yang pertama pada masa kemerdekaan di
bulan Januari 1946 yang bertempat di Habiprojo, Solo. Berhubung dengan
suasana darurat pada masa itu, kongres ini hanya dapat dihadiri oleh tokoh-
tokoh olahraga dari pulau Jawa.
Kongres tersebut akhirnya berhasil membentuk suatu badan olahraga
yang bernama Persatuan Olahraga Republik Indonesia (PORI)
Pada mulanya dalam kongres ini diajukan dua nama yang akan diberikan
kepada Badan Olahraga yang bakal dibentuk yaitu ISI atau GELORA. Kedua
nama tersebut akhirnya tidak terpilih dan sebagai kesimpulan rapat kongres
tersebut diresmikanlah berdirinya organisasi PORI dengan pengakuan
pemerintah RI sebagai satu-satunya badan resmi Persatuan Olahraga yang
mengurus semua kegiatan olahraga di Indonesia yang menggantikan fungsi
ISI.
Sesuai dengan fungsinya, PORI juga bertindak sebagai koordinator
semua cabang olahraga di Indonesia dan khusus mengurus kegiatan-kegiatan
olahraga dalam negeri. Dalam hubungan tugas keluar berkaitan
seperti Olimpiade dengan Internasional Olympic Committee (IOC), Presiden
Republik Indonesia telah melantik Komite Olimpiade Republik Indonesia

Halaman -8
LAPORAN PENDAHULUAN
PERENCANAAN REHABILITASI BANGUNAN GEDUNG SUMPAH PEMUDA PROVINSI LAMPUNG,
REHABILITASI BANGUNAN KANTOR SATU PINTU

(KORI) yang diketuai oleh Sultan Hamengkubuwono IX dan berkedudukan di


Yogyakarta.
Setelah itu, terjadi banyak perubahan nama seperti dapat dilihat pada
urutan tahun kejadiannya sebagai berikut:
 1947
 Organisasi olahraga membentuk Komite Olympiade Republik Indonesia
(KORI) dengan Ketua Sri Sultan Hamengkubuwono IX.
 KORI berubah menjadi Komite Olimpiade Indonesia (KOI).
 1951
 PORI melebur ke dalam KOI.
 1952
 KOI diterima menjadi anggota Komite Olimpiade Internasional (IOC)
pada tanggal 11 Maret.
 1959
 Pemerintah membentuk Dewan Asian Games Indonesia (DAGI) untuk
mempersiapkan penyelenggaraan Asian Games IV 1962, KOI sebagai
badan pembantu DAGI dalam hubungan internasional.
 1961
 Pemerintah membentuk Komite Gerakan Olahraga (KOGOR) untuk
mempersiapkan pembentukan tim nasional Indonesia, top organisasi
olahraga sebagai pelaksana teknis cabang olahraga yang bersangkutan.
 1962
 Pemerintah membentu Departemen Olahraga (Depora) dengan
menteri Maladi.
 1964
 Pemerintah membentuk Dewan Olahraga Republik Indonesia (DORI),
semua organisasi KOGOR, KOI, top organisasi olahraga dilebur ke dalam
DORI.

Halaman -9
LAPORAN PENDAHULUAN
PERENCANAAN REHABILITASI BANGUNAN GEDUNG SUMPAH PEMUDA PROVINSI LAMPUNG,
REHABILITASI BANGUNAN KANTOR SATU PINTU

 1965
 Sekretariat Bersama Top-top Organisasi Cabang Olahraga dibentuk pada
tanggal 25 Desember, mengusulkan mengganti DORI menjadi Komite
Olahraga Nasional Indonesia (KONI) yang mandiri dan bebas dari
pengaruh politik.
 1966
 Presiden Soekarno menerbitkan Keputusan Presiden Nomor 143 A dan
156 A Tahun 1966 tentang pembentukan KONI sebagai ganti DORI,
tetapi tidak dapat berfungsi karena tidak didukung oleh induk organisasi
olahraga berkenaan situasi politik saat itu.
 Presiden Soeharto membubarkan Depora dan membentuk Direktorat
Jendral Olahraga dibawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
 Induk organisasi olahraga membentuk KONI pada 31 Desember dengan
Ketua Umum Sri Sultan Hamengkubuwono IX.
 KOI diketuai oleh Sri Paku Alam VIII.
 1967
 Presiden Soeharto mengukuhkan KONI dengan Keputusan Presiden
Nomor 57 Tahun 1967.
 Sri Paku Alam VIII mengundurkan diri sebagai Ketua KOI. Jabatan Ketua
KOI kemudian dirangkap oleh Ketua Umum KONI Sri Sultan
Hamengkubuwono IX, dengan Sekretaris Jenderal (Sekjen) KONI M.F.
Siregar dan Sekretaris KOI Soeworo.
 Soeworo meninggal, jabatan Sekretaris KOI dirangkap oleh Sekjen KONI
M.F. Siregar. Sejak itu dalam AD/ART KONI yang disepakati dalam
Musyawarah Olahraga Nasional (Musornas), KONI ibarat sekeping mata
uang dua sisi yang ke dalam menjalankan tugasnya sebagai KONI dan ke
luar berstatus sebagai KOI. IOC kemudian mengakui KONI sebagai NOC
Indonesia.

Halaman -10
LAPORAN PENDAHULUAN
PERENCANAAN REHABILITASI BANGUNAN GEDUNG SUMPAH PEMUDA PROVINSI LAMPUNG,
REHABILITASI BANGUNAN KANTOR SATU PINTU

 2005
 Pemerintah dan DPR menerbitkan Undang-Undang Nomor 3 Tahun
2005 Tentang Sistem Keolahragaan Nasional dan memecah KONI
menjadi KON dan KOI.
 2007
 Pemerintah menerbitkan Peraturan Pemerintah Nomor 16, 17, dan 18
Tahun 2007 sebagai peraturan pelaksanaan UU No. 3 Tahun 2005.
 KONI menyelenggarakan Musornas Luar Biasa (Musornaslub) pada 30
Juli yang membentuk Komite Olimpiade Indonesia (KOI) dan
menyerahkan fungsi sebagai NOC Indonesia dari KONI kepada KOI
kembali. Nama KONI tetap dipertahankan dan tidak diubah menjadi
KON.

Masa Jabatan Ketua Umum KONI adalah 4 tahun dan dapat dipilih satu
kali saja.

3.2. Kantor KONI (Gedung Sumpah Pemuda) Provinsi Lampung


Kawasan Kantor KONI atau Gedung Sumpah Pemuda, berada di Jalan
Sumpah Pemuda, PKOR Way Halim, Bandar Lampung, Perumnas Way Halim,
Way Halim Bandar Lampung. Gedung ini berada di dekat Stadion Sumpah
Pemuda, yang merupakan stadion kebanggaan Klub Sepak Bola Badak
Lampung.
Kota Bandar Lampung adalah sebuah kota di Indonesia sekaligus ibu
kota dan kota terbesar di Provinsi Lampung. Bandar Lampung juga merupakan
kota terbesar dan terpadat ketiga di Pulau Sumatra setelah Medan dan
Palembang menurut jumlah penduduk, serta termasuk salah satu kota besar
di Indonesia dan Kota terpadat di luar pulau Jawa.
Secara geografis, kota ini menjadi pintu gerbang utama pulau Sumatra,
tepatnya kurang lebih 165 km sebelah barat laut Jakarta, memiliki andil

Halaman -11
LAPORAN PENDAHULUAN
PERENCANAAN REHABILITASI BANGUNAN GEDUNG SUMPAH PEMUDA PROVINSI LAMPUNG,
REHABILITASI BANGUNAN KANTOR SATU PINTU

penting dalam jalur transportasi darat dan aktivitas pendistribusian logistik


dari Jawa menuju Sumatra maupun sebaliknya.
Kota Bandar Lampung memiliki luas wilayah daratan 169,21 km² yang
terbagi ke dalam 20 Kecamatan dan 126 Kelurahan dengan populasi
penduduk 1.015.910 jiwa (berdasarkan data tahun 2017). Saat ini kota
Bandar Lampung merupakan pusat jasa, perdagangan, dan perekonomian di
provinsi Lampung.

3.3. Letak Geografi


Gedung Sumpah Pemuda Provinsi Lampung terletak di Bandar Lampung
dan merupakan kota terbesar di belahan Provinsi Lampung sekaligus sebagai
ibukota PropinsiLampung. Secara geografis, Gedung Sumpah Pemuda terletak
di 10516'43" E dan 522'43" S dan secara lahan/tapak batas-batasnya
sebagai berikut:
A. Sebelah Utara Masjid Daarul Ukhuwah
B. Sebelah Timur Jalan Sumpah Pemuda
C. Sebelah Selatan Kantor Dewan Kesenian Lampung
D. Sebelah Barat Jalan Minak Tebus Bawang

Halaman -12
LAPORAN PENDAHULUAN
PERENCANAAN REHABILITASI BANGUNAN GEDUNG SUMPAH PEMUDA PROVINSI LAMPUNG,
REHABILITASI BANGUNAN KANTOR SATU PINTU

Gambar 3.1 Peta Lokasi Gedung Sumpah Pemuda

3.4. Luas Tapak da n Bangunan Gedung Sumpah Pemuda


Gedung Sumpah Pemuda mempunyai luas tapak 4.380 m². Di dalam
tapak terdiri d
dari bangunan, taman, area parkir dan fasilitas penunjang.
Bangunan terdiri dari 2 lantai dengan luas lantai 1 sebesar 3.732 m² dan luas
lantai 2 sebesar 3.178 m².

Halaman -13
LAPORAN PENDAHULUAN
PERENCANAAN REHABILITASI BANGUNAN GEDUNG SUMPAH PEMUDA PROVINSI LAMPUNG,
REHABILITASI BANGUNAN KANTOR SATU PINTU

Gambar 3.2 Master Plan Kawasan Gedung Sumpah Pemuda

5
6

1
2

Legenda:
1. Gedung Sumpah Pemuda
2. GOR Sumpah Pemuda
3. Masjid Daarul Ukhuwah
4. Kantor Dewan Kesenian Lampung
5. Kompleks Anjungan
6. Food Court

Halaman -14
LAPORAN PENDAHULUAN
PERENCANAAN REHABILITASI BANGUNAN GEDUNG SUMPAH PEMUDA PROVINSI LAMPUNG,
REHABILITASI BANGUNAN KANTOR SATU PINTU

Gambar 3.3 Denah Eksisting Lantai 1 Gedung Sumpah Pemuda

Halaman -15
LAPORAN PENDAHULUAN
PERENCANAAN REHABILITASI BANGUNAN GEDUNG SUMPAH PEMUDA PROVINSI LAMPUNG,
REHABILITASI BANGUNAN KANTOR SATU PINTU

Tabel 3.1 Daftar Ruang Eksisting Lantai 1 Gedung Sumpah Pemuda

LANTAI 1 LANTAI 1 LANTAI 1

(ZONA TENGAH) (ZONA SAYAP KIRI) (ZONA SAYAP KANAN)


Teras dan Lobby depan R. Ketua Umum R. Sekretaris Umum
Main hall R. Sekretariat Gudang
Tribun Toilet R. Konferensi Pers
Panggung Mushola Media Center
R. Persiapan R. Bendahara Toilet
Koridor belakang panggung R. Wakil Sekretaris Umum R. Wakil Ketua Umum 1
Teras dan Lobby belakang R. Wakil Ketua Umum 3 R. Wakil Ketua Umum 2
R. Wakil Ketua Umum 4 Teras dan Lobby
Dapur Gudang
Lobby dan Teras Gudang
Gudang Kamar petugas
Kantor UPTD Gudang
Toilet

Halaman -16
LAPORAN PENDAHULUAN
PERENCANAAN REHABILITASI BANGUNAN GEDUNG SUMPAH PEMUDA PROVINSI LAMPUNG,
REHABILITASI BANGUNAN KANTOR SATU PINTU

Gambar 3.4 Denah Eksisting Lantai 2 Gedung Sumpah Pemuda

Halaman -17
LAPORAN PENDAHULUAN
PERENCANAAN REHABILITASI BANGUNAN GEDUNG SUMPAH PEMUDA PROVINSI LAMPUNG,
REHABILITASI BANGUNAN KANTOR SATU PINTU

Tabel 3.2 Daftar Ruang Eksisting Lantai 2 Gedung Sumpah Pemuda

LANTAI 2 LANTAI 2 LANTAI 2

(ZONA TENGAH) (ZONA SAYAP KIRI) (ZONA SAYAP KANAN)


Koridor depan R. Umum dan Perlengkapan R. Kesehatan dan Gizi
Gudang R. Organisasi dan Hubungan R. Sekretariat PTMSI Lampung
antar Lembaga
R. Kontrol R. Bidang Pembinaan PRestasi R. Bidang Hukum dan Olahraga
R. Panel R. Bidang Diktar R. Bidang Dana dan Usaha
Koridor belakang R. Bidang Sport dan Iptek Gudang
R. Bidang Audit Internal Gudang
Gudang R. Sekretariat PSSI Lampung
Toilet Toilet

Lingkup Pekerjaan Rehabilitasi Bangunan Gedung Sumpah Pemuda


Provinsi Lampung adalah:
A. Rehabilitasi Interior
B. Rehabilitasi Eksterior

3.5. Topografi
Secara umum kondisi tanah di dalam tapak Gedung Sumpah Pemuda
Provinsi Lampung adalah datar. Terdapat perbedaan level tanah tetapi relatif
landai dan tidak curam. Perbedaan level tanah tertinggi ada di bagian
belakang tapak dimana tapak berbatasan dengan jalan yang berada di
belakang tapak.
Selain Gedung Sumpah Pemuda, Food Court dan Area Parkir Bangunan
Kantor Satu Pintu juga merupakan pekerjaan yang akan ditangani dalam
Kegiatan Perencanaan Teknis Rehabilitasi Gedung Empat.

Halaman -18
LAPORAN PENDAHULUAN
PERENCANAAN REHABILITASI BANGUNAN GEDUNG SUMPAH PEMUDA PROVINSI LAMPUNG,
REHABILITASI BANGUNAN KANTOR SATU PINTU

Gambar 3.5 Denah Eksisting Food Court

Halaman -19
LAPORAN PENDAHULUAN
PERENCANAAN REHABILITASI BANGUNAN GEDUNG SUMPAH PEMUDA PROVINSI LAMPUNG,
REHABILITASI BANGUNAN KANTOR SATU PINTU

Gambar 3.6 Denah Eksisting Area Parkir Bangunan Kantor Satu Pintu

Halaman -20
LAPORAN PENDAHULUAN
PERENCANAAN REHABILITASI BANGUNAN GEDUNG SUMPAH PEMUDA PROVINSI LAMPUNG,
REHABILITASI BANGUNAN KANTOR SATU PINTU

4.1 Pendekatan
Penanganan pelaksanaan pekerjaan perencanaan akan dibuat seoptimal
mungkin dengan mempertimbangkan faktor-faktor ekonomis, kontekstual,
nyaman dan fungsional. Selain itu juga mempertimbangkan efisiensi
pelaksanaan pembangunan, penggunaan maupun pemeliharaan.

4.2 Metode Perencanaan


Untuk menghasilkan produk pekerjaan yang baik dan berkualitas maka
Tim Konsultan akan menerapkan metode pekerjaan sebagai berikut:

Gambar 4.1 Diagram Metode Perencanaan

FEED-BACK FEED-BACK FEED-BACK

DATA ANALISA PENGEMBANGAN GAMBAR KERJA


DESAIN

Tahap 1 Tahap 2 Tahap 3 Tahap 4

A. Tahap 1 - Data
Data yang dibutuhkan pada tahap ini adalah Gambar Eksisting. Data ini
merupakan hal yang mutlak harus ada. Tim Konsultan akan melihat
kembali ketika Gedung Sumpah Pemuda dan Gedung Kantor Satu Pintu
pada saat pertama-kalinya. Dengan mempelajari Gambar Eksisting akan
diperoleh gambaran awal bagaimana Bangunan Gedung ini direncanakan.
Setelah itu, dilakukan survei awal berupa mempelajari perubahan-
perubahan yang telah terjadi. Perubahan ini dapat berupa

Halaman -21
LAPORAN PENDAHULUAN
PERENCANAAN REHABILITASI BANGUNAN GEDUNG SUMPAH PEMUDA PROVINSI LAMPUNG,
REHABILITASI BANGUNAN KANTOR SATU PINTU

pengembangan ruang, penambahan dinding pemisah, pertambahan


jumlah staf-karyawan, pertambahan meubelair, penambahan sistem
utilitas seperti AC, pemipaan, dll. Survei ini dilaksanakan secara detail
dengan merekam semua perubahan. Setelah survei awal dilaksanakan,
berdasarkan data survei awal dilaksakan survei terstruktur.
Survei terstruktur dilaksanakan sesuai dengan lingkup pekerjaan sebagai
berikut:
a. Survei Struktur
Mengidentifikasi kondisi Gedung Sumpah Pemuda dan Gedung Kantor
Satu Pintu yang berkaitan dengan pekerjaan struktur dan
mendokumentasikan untuk dapat dilakukan langkah perbaikan
ataupun pembuatan struktur baru sesuai kebutuhan.
- Pondasi
Gedung yang sudah berusia masih baru kadang juga terjadi
kerusakan struktur. Perlu dilakukan pengamatan mengenai kondisi
terkini sehingga akan dilakukan penanganan yang sesuai. Juga
apabila dibutuhkan struktur pondasi baru maka akan direncanakan
di dalam gambar kerja.
- Pasangan Bata
Pasangan bata di identifikasi pada perubahan yang terjadi.
Kemudian juga di rencanakan pasangan bata baru yang nanti
dibutuhkan apabila terjadi perubahan ruang sesuai dengan
kebutuhan aktifitas pengguna Gedung maupun staf-staf yang
menggunakan ruangan.
- Atap
Kondisi atap bisa rusak karena banyak faktor seperti usia, jenis
bahan yang kurang baim atau pemasangan yang tidak sempurna.
Perlu mengidentifikasi kondisi atap dan merencanakan perbaikan
apabila memang dibutuhkan.

Halaman -22
LAPORAN PENDAHULUAN
PERENCANAAN REHABILITASI BANGUNAN GEDUNG SUMPAH PEMUDA PROVINSI LAMPUNG,
REHABILITASI BANGUNAN KANTOR SATU PINTU

b. Survei Arsitektur
Mengidentifikasi semua perubahan antara gambar eksisting dengan
kondisi terkini yang terkait dengan pekerjaan arsitektur.
- Plafond
Kondisi plafond apakah masih bisa di pertahankan ataukah ada
yang perlu di ganti atau di perbaiki. Apabila terjadi kerusakan perlu
di identifikasi penyebabnya sehingga mencegah terjadinya
kerusakan yang sama setelah proses rehabilitasi.
- Cat
Lapisan penutup dinding mutlak harus di cek di lapangan terkait
dengan kondisinya. Apabila terjadi cat mengelupas, memudar atau
kotor maka harus dilakukan pengecatan ulang di dalam proses
rehabilitasi Gedung Sumpah Pemuda dan Gedung Kantor Satu
Pintu. Selain itu juga perlu di lakukan konsultasi mengenai
pemilihan warna baru yang di inginkan pengguna Gedung tersebut.
- Kusen
Penambahan ruang kadang mengharuskan di buat pintu atau
jendela baru. Sesuai dengan kondisi terkini perlu dilihat kondisi
kusen dan daun jendela maupun daun pintu apakah masih layak
pakai. Dan juga apakah perlu di buat kusen baru sesuai dengan
kebutuhan ruang ke depan sehingga dapat direncanakan dengan
baik di dalam gambar kerja. Apabila pada kusen lama terjadi
kerusakan, maka juga akan direncanakan perbaikannya baik itu
kusen, daun pintu maupun aksesoris seperti handle, engsel dan
grendel.
- Partisi
Partisi untuk penyekat ruang ini kadang dibuat permanen atau semi
permanen. Materialnya juga beragam baik itu dinding, kayu,
alumunium atau besi. Dalam proses survei akan di identifikasi mana

Halaman -23
LAPORAN PENDAHULUAN
PERENCANAAN REHABILITASI BANGUNAN GEDUNG SUMPAH PEMUDA PROVINSI LAMPUNG,
REHABILITASI BANGUNAN KANTOR SATU PINTU

partisi yang perlu diperbaiki atau di hilangkan. Juga tidak menutup


kemungkinan di rencanakan partisi baru sesuai kebutuhan.
- Penutup Lantai
Di dalam kawasan Gedung Kantor Pemuda dan Gedung Kantor Satu
Pintu yang terdiri dari banyak ruang juga terdapat banyak jenis
penutup lantai. Maka dalam proses survei di identifikasi kerusakan
yang ada dan rencana perbaikannya sesuai dengan jenis ruangnya
dan berkonsultasi dengan penggunan bangunan.

c. Survei Utilitas
- Pemipaan Air Bersih
Pemipaan Air Bersih adalah pemipaan PDAM, Reservoir atau Deep
Well dan seluruh sistemnya baik diluar gedung maupun didalam
gedung. Survei pemipaan air bersih adalah melakukan pendataan
sistem sirkulasi air, pipa dan dimensi, kerusakan sistem maupun
komponen dan penyebab kerusakan, stop kran, mata-kran, meter,
dsb.
- Pemipaan Air Kotor
Pemipaan Air Kotor adalah semua perpipaan yang menyalurkan air
kotor kedalam tangki-septik. Semua sistem pemipaan air kotor
dideteksi kembali terutama kerusakan yang terjadi serta penyebab
kerusakan tersebut. Semua tipe dan dimensi pipa didata termasuk
kapasitas tangki-septik dan perletakan tangki-septiknya.
- Pemipaan Air Hujan
Pemipaan Air Hujan adalah semua perpipaan yang menyalurkan air-
hujan dari atap sampai dengan riool-kota. Data yang dibutuhkan
adalah sistem distribusi air serta tipe dan dimensi pipa. Kerusakan
dan penyebab kerusakan.

Halaman -24
LAPORAN PENDAHULUAN
PERENCANAAN REHABILITASI BANGUNAN GEDUNG SUMPAH PEMUDA PROVINSI LAMPUNG,
REHABILITASI BANGUNAN KANTOR SATU PINTU

- Pemipaan pembuangan Air Conditioner


Pemipaan Air Conditioning System berupa perpipaan yang
digunakan pada sistem AC Sentral. Pipa-pipa AC hanya pada Sistem
AC sentral yang menggunakan ‘Chilled Water System’. Pipa-pipa ini
adalah yang menyalurkan air dari kondensor ke cooling tower
pulang-pergi dan yang menyalurkan refrigerant dari kondensor ke
evaporator pulang-pergi.

d. Survei Mekanikal Elektrikal


- Untuk Jaringan Listrik seluruh bangunan, data yang diperlukan
adalah sistem distribusi listrik, tipe dan jenis circuit box, stop-
kontak, titik lampu, tipe dan daya lampu (jenis fiting, fixture dan
mata lampu), aarde, alat-alat listrik yang digunakan seperti
refrigerator, komputer, printer, televisi, dll dalam setiap unit ruang.
- Jaringan Air Conditioning System dimana data yang dibutuhkan
adalah Tipe Mesin AC (central AC, Air Handling Unit, Portable AC,
AC Split, AC Window, Kapasitas, Ton, PK), ducting (supply duct dan
return duct), difuser, dll). Perlu dilihat apakah sistemnya berjalan
atau down penyebab kerusakan dan kondisi daripada mesin AC
yaitu kompresor, condensor, evaporator, dll.

e. Survei Lansekap
- Kondisi ‘hijau’ di dalam kawasan Gedung Sumpah Pemuda dan
Gedung Kantor Satu Pintu akan di data untuk dilakukan penanaman
vegetasi yang sesuai dan menambah ke asri an lingkungan Rumah
Dinas.

Data-data yang diperoleh dikaji secara spasial dan komprehensif dan


selanjutnya dikompilasikan dan bila mungkin di tabulasikan. Data-data ini
merupakan fresh-data yang akan dianalisis pada Tahap 2.

Halaman -25
LAPORAN PENDAHULUAN
PERENCANAAN REHABILITASI BANGUNAN GEDUNG SUMPAH PEMUDA PROVINSI LAMPUNG,
REHABILITASI BANGUNAN KANTOR SATU PINTU

B. Tahap 2 - Analisa
Dalam tahap ini, tenaga ahli yang telah direkrut dan di tugaskan akan
melaksanakan kajian baik teoritis maupun perhitungan. Kajian dapat
berupa kajian sederhana ataupun kajian mendalam. Misalnya dalam
penetapan Sistem AC, penentuan jenis struktur, pemilihan material
arsitektur dan sebagainya. Setelah proses itu akan disusun data-data hasil
analisis yang akan dibawa dalam Tahap 3 - Pengembangan Desain.
Apabila dalam tahap analisis ini terjadi stagnan dan diperlukan data-
data tambahan maka dilaksanakanlah prosedur feed-back. Feed-back
adalah proses untuk memenuhi kekurangan-kekurang yang ada pada saat
survei yaitu dengan melakukan resurvei sesuai kebutuhan analisis data.

C. Tahap 3 - Pengembangan Desain


Tahap 3 ini, merupakan proses pengembangan desain dan rencana
dari setiap unsur pekerjaan yang sudah ada yang meliputi:
a. Pekerjaan Struktur
b. Pekerjaan Arsitektur
c. Pekerjaan Utilitas
d. Pekerjaan Mekanikal Elektrikal
e. Pekerjaan Lansekap
Dengan data-data ini, proses pengembangan desain dilakukan
kedalam gambar kerja. Semua sistem usulan di tuangkan kedalam
gambar dan dikaji kembali secara keseluruhan.
Bila dalam proses ini terdapat kesalahan atau tidak sinkron antara
data dengan aplikasinya, maka dilakukan feed-back ke Tahap Analisa. Hal-
hal yang tidak sinkron tersebut di analisa kembali sampai ketemu dengan
hasil yang diinginkan.

Halaman -26
LAPORAN PENDAHULUAN
PERENCANAAN REHABILITASI BANGUNAN GEDUNG SUMPAH PEMUDA PROVINSI LAMPUNG,
REHABILITASI BANGUNAN KANTOR SATU PINTU

D. Tahap 4 - Gambar Kerja


Tahap ini adalah tahap dimana semua hasil pengembangan desain
telah tertuang kedalam gambar rencana. Tahap penyusunan Gambar
Kerja adalah tahap akhir dimana semua pekerjaan selesai tergambar dan
tersusun Rencana Anggaran Biayanya setelah melakukan konsultasi
dengan pemilik pekerjaan.

Halaman -27
LAPORAN PENDAHULUAN
PERENCANAAN REHABILITASI BANGUNAN GEDUNG SUMPAH PEMUDA PROVINSI LAMPUNG,
REHABILITASI BANGUNAN KANTOR SATU PINTU

5.1. Survei Teknis


Untuk mendapat data secara akurat telah dilakukan survei teknis yang
dilakukan oleh konsultan. Survei ini melakukan dokumentasi, pengukuran dan
identifikasi mengenai kerusakan sehingga dapat di analisa untuk dilakukan
perbaikan atau rehabilitasinya.
5.1.1. Gedung Sumpah Pemuda
A. Kondisi Penutup Lantai

Halaman -28
LAPORAN PENDAHULUAN
PERENCANAAN REHABILITASI BANGUNAN GEDUNG SUMPAH PEMUDA PROVINSI LAMPUNG,
REHABILITASI BANGUNAN KANTOR SATU PINTU

B. Kondisi Dinding

Halaman -29
LAPORAN PENDAHULUAN
PERENCANAAN REHABILITASI BANGUNAN GEDUNG SUMPAH PEMUDA PROVINSI LAMPUNG,
REHABILITASI BANGUNAN KANTOR SATU PINTU

C. Kondisi Plafond

Halaman -30
LAPORAN PENDAHULUAN
PERENCANAAN REHABILITASI BANGUNAN GEDUNG SUMPAH PEMUDA PROVINSI LAMPUNG,
REHABILITASI BANGUNAN KANTOR SATU PINTU

D. Kondisi Kamar Mandi/WC

Halaman -31
LAPORAN PENDAHULUAN
PERENCANAAN REHABILITASI BANGUNAN GEDUNG SUMPAH PEMUDA PROVINSI LAMPUNG,
REHABILITASI BANGUNAN KANTOR SATU PINTU

E. Kondisi Kusen Pintu dan Jendela

Halaman -32
LAPORAN PENDAHULUAN
PERENCANAAN REHABILITASI BANGUNAN GEDUNG SUMPAH PEMUDA PROVINSI LAMPUNG,
REHABILITASI BANGUNAN KANTOR SATU PINTU

Halaman -33
LAPORAN PENDAHULUAN
PERENCANAAN REHABILITASI BANGUNAN GEDUNG SUMPAH PEMUDA PROVINSI LAMPUNG,
REHABILITASI BANGUNAN KANTOR SATU PINTU

5.1.2. Food Court


A. Kondisi Atap

Halaman -34
LAPORAN PENDAHULUAN
PERENCANAAN REHABILITASI BANGUNAN GEDUNG SUMPAH PEMUDA PROVINSI LAMPUNG,
REHABILITASI BANGUNAN KANTOR SATU PINTU

5.1.3. Bangunan Kantor Satu Pintu


A. Kondisi Basement

Halaman -35

Anda mungkin juga menyukai