Anda di halaman 1dari 5

Nama : Wahyusman Fitro Romaddan

Nim : 21130075

UTS : Filsafat Pendidikan

Prodi/ Smester :PAI/5

1.Pengertian Filsafat Pendidikan Islam

a. Pengertian filsafat

Pengertian filsafat sendiri menurut bahasa, berasal dari bahasa Yunani, philosophia, philo yang berarti cinta
dalam artian yang luas. Rasa cinta akan melahirkankan rasa ingin tahu dalam diri masing-masing manusia; sophia
yang berarti pandai, pengertian yang mendalam, kebijaksanaan. Tujuan dari berfilsafat sendiri adalah menjadikan
manusia sebagai sosok yang bijaksana dengan kepandaiannya. Dapat dikatakan juga bahwa seorang filosof adalah
manusia yang mencintai kebijaksaan. Istilah inilah yang digunakan Pythagoras dalam menggambarkan tentang
manusia yang kemudian di tarik kesimpulan bahwa filsafat juga berarti kebijaksanaan.

b. Filsafat pendidikan

Filsafat pendidikan adalah cara berfikir yang sistematis, radikal dan universal tentang permasalahan-
permasalahan pokok pendidikan seperti hakikat pendidikan, hakikat pendidik, hakikat kurikulum, hakikat metode,
dan hakikat evaluasi. Dengan kata lain, permasalahan pokok yang muncul dalam ruang lingkup pendidikan .

c. Filsafat Pendidikan Dimulai.

Awal dimulainya sejarah pendidikan Islam serta perkembangannya filsafat pendidikan Islam berawal dari
zaman seorang filosof yang bernama Al-kindi karena beliau adalah filosof pertama didalam dunia Islam,nama AL-
Kindi menanjak setelah hidup dimasa pemerintaban AL-Mu’tashim yang menggantikan ALMakmun pada tahun 218
H (833M), karena pada waktu itu Al-Kindi dipercaya pihak istana menjadi guru pribadi pendidik putranya.yaitu
Ahmad bin Mu’tashim4 . Pada waktu inilah ALKindi berkesempatan menulis karya karyanya,setelah masa AL-
Ma’mun menerjemahkan kitab kitab yunani kedalam bahasa arab. Filsafat Pendidikan Islam,mengarahkan dan
mengajak seseorang untuk mencari kebenaran dengan logika secara mendalam dan mendasar supaya mendapatkan
pengetahuan serta mampu merubah tingkah laku sesuai ajaran Islam.Semua tokoh filsafat muslim yang tergila gila
dengan ilmu pengetahuan dan sangat suka berfikir rasional.

d. Peranan Filsafat pendidikan islam

1.Integrasi Agama dan Ilmu: Filsafat Pendidikan Islam mengedepankan integrasi antara pengetahuan agama dan
ilmu pengetahuan dunia. Ini memungkinkan siswa untuk mengembangkan pemahaman yang seimbang antara aspek
spiritual dan intelektual dalam kehidupan mereka.

2. Panduan Etika: Filsafat Pendidikan Islam memberikan pedoman etika yang kuat untuk pendidikan. Hal ini
mencakup nilai-nilai seperti kejujuran, keadilan, kasih sayang, dan moralitas yang tinggi yang harus diterapkan
dalam proses pendidikan.

3. Pemahaman Terhadap Tujuan Hidup: Filsafat Pendidikan Islam membantu siswa memahami tujuan hidup mereka
dalam konteks keagamaan, sosial, dan pribadi. Hal ini dapat membantu mereka mencapai kedamaian dan
kebahagiaan sejati.
2. Filsafat dalam bidang ontology, epistemology, aksiologi, pandangan tentang hakikat manusia

dan pandangan filsafat tentang Pendidikan

a.Filsafat dalam bidang Ontologi

Secara bahasa, ontologi berasal dari Bahasa Yunani yang asal katanya adalah Ontosdan Logos. Ontos
adalah yang adasedangkan Logos adalah ilmu. Sederhananya, ontologi merupakan ilmu yang berbicara tentang
yangada. Secara istilah, ontologi adalah cabang dari ilmu filsafat yang berhubungan dengan hakikat hidup tentang
suatu keberadaan yang meliputi keberadaan segala sesuatu yang ada dan yang mungkin ada.

b. Filsafat dalam bidang Epistemologi

Secara bahasa, epistemologi berasal dari Bahasa Yunani yang asal katanya Epistemeartinya
pengetahuandan Logosartinya ilmu. Secara istilah, epistemologi adalah suatu ilmu yang mengkaji tentang
sumber pengetahuan, metode, struktur, dan benar tidaknya suatu pengetahuan tersebut.

c. Pandangan filsafat dalam bidang Aksiologi

Aksiologi berasal dari bahasa Yunani yaitu axionyang berarti nilai dan logos yang berarti ilmu.
Sederhananya aksiologi adalah ilmu tentang nilai. Aksiologis dasarnya berbicara tentang hubungan ilmu
dengan nilai, apakah ilmu bebas nilai dan apakah ilmu terikat nilai. Karena berhubungan dengan nilai maka
aksiologi berhubungan denganbaik dan buruk, berhubungan dengan layak atau pantas, tidak layak atau tidak
pantas. Ketika para ilmuwan dulu ingin membentuk satu jenis ilmu pengetahuan maka sebenarnya dia harus atau
telah melakukan uji aksiologis. Contohnya apa gunanya ilmu Manajemen Pendidikan Islam yaitu kajian-kajian
aksiologi yang membahas itu.

d. Pandangan Filsafat Tentang Hakikat Manusia

Objek formal dalam filsafat manusia adalah: hakikat manusia (human essence), kodrat atau sifat dasar
manusia (human nature), dan struktur fundamental manusia (human structures). Sehingga, menurut Micael
Leahy, filsafat manusia (philosophie de lhomme) merupakan telaah tentang prinsip adanya (prinsipe dentre)

e. Pandangan Filsafat dalam Pendidikan

Brubacher dalam Suardi (2016) menjelaskan bahwa filsafat pendidikan dapat dikelompokkan menjadi
dua kelompok dasar, yaitu filsafat pendidikan progresif dan filsafat pendidikan konservtif. Filsafat progresif
didukung oleh filsafat pragmatism dari john Dewey dan romantic naturalism dari J.J. Rousseau. Sementara itu
filsafat pendidikan konservatif didasari oleh filsafat idealism, realisme, humanisme (humanisme rasional), dan
supernaturalisme atau realisme religious.

3. Kedudukan alam semesta, manusia dan ilmu pengetahuan dalam perspektif pendidikan islammanusia dan ilmu
pengetahuan dalam perspektif pendidikan islam

a.Kedudukan alam semesta

Alam adalah laksana panggung buat manusia, sebuah ladang tempat menyemai benih, tumbuh dan
berkembang, serta menikmati hasilnya sebagai anugerah Allah. Dengan demikian manusia harus menyadari bahwa:

1. Alam ini bukan milik manusia, melainkan milik Allah. segala sesuatu yang dimiliki manusia di atas bumi
bukanlah miliknya, tetapi sekedar “pinjaman” yang dipercayakan kepadanya.
2. Alam tunduk kepada manusia, yaitu Allah menjadikan alam ini lebih rendah daripada manusia oleh karena itu
alam ini dipersiapkan untuk dimanfaatkan sebaik-baiknya.

3. Dalam memanfaatkan dan menikmati alam, manusia diperintahkan untuk bertindak sesuai aturan moral.

b. Kedudukan manusia

Menurut Ibn ‘Arabi bahwa tidak ada mahluk Allah SWT yang lebih sempurna dibandingkan dengan
manusia. Allah memberikan sifat-sifat rahbaniyah yang menjadikan manusia hidup, mampu mengetahui, berkuasa,
memiliki kehendak, mampu berbicara, mampu mendengar, mampu melihat, dan mampu memutuskan (Ibn Arabi
dalam Jalaluddin Rahmat dalam Ramayulis, 2008).ibn Arabi menyebut manusia sebagai insan kamil karena manusia
sebagai mahluk yang sempurna dari segi wujud dan pengetahuannya. Kesempumaan dari segi wujud, terbukti
karena manusia itu merupakan manifestasi yang paling sempurna dari citra (tajalli) Tuhan.

c.Kedudukan ilmu pengetahuan

Pembahasan ilmu dalam persepektif al-Qur’an secara ontologis dan epistemologis pada ahirnya
mengarakan pada pembahasan pada segi aksionlogis. Hal ini karena nilai suatu ilmu akan terbentuk dari bagaimana
ilmu tersebut dipergunakan. Dengan kata lain nilai-nilai yang terbentuk dalam ilmu pengetahuan tidak terletak
pada ilmu itu sendiri tetapi bagaimana ilmu tersebut mempengaruhi kehidupnan manusia.

1.Ilmu sebagai dasar peradaban

2.Etika dan Ilmu

3. Pengertian Pendidikan islam

a. Pengertian Pendidikan islam

d. Pendidikan Islam, ada beberapa istilah bahasa Arab yang sering digunakan para pakar dalam memberikan definisi
Pendidikan Islam, walaupun terkadang dibedakan, namun juga terkadang disamakan yakni

1. al-tarbiyah,

2. al-ta’dib

3. al-ta’lim

e. Hakikat Pendidikan islam

Hakikat pendidikan Islam adalah keseluruhan dari proses dan fungsi dalam menumbuhkembangkan alam
semesta terhadap manusia, sejak dari proses penciptaan, serta pertumbuhan dan perkembangannya secara bertahap
dan berangsur-angsur sampai sempurna dan dengan pengarahan serta bimbingannya dalam pelaksanaan tugas
kekhalifahannya dengan sebaik-baiknya. Pendidikan menurut Islam atau pendidikan Islami, yakni Pendidikan yang
dipahami dan dikembangkan dari ajaran dan nilai-nilai fundamental yang terkandung dalam sumber dasarnya yaitu
Al-Qur’an dan Sunnah.

c. Tujuan Pendidikan

Secara terminologis tujuan adalah sasaran yang akan dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang yang
melakukan sesuatu kegiatan. Menurut Zakiah Darajat, tujuan adalah sesuatu yang diharapkan tercapai setelah suatu
usaha atau kegiatan selesai. Karena itu tujuan pendidikan Islam adalah sasaran yang akan dicapai oleh seseorang
atau sekelompok orang yang melaksanakan pendidikan Islam.
Sedangkan secara epistimologis Merumuskan tujuan pendidikan merupakan syarat mutlak dalam mendefiniskan
pendidikan itu sendiri yang paling tidak didasarkan atas konsep dasar mengenai manusia, alam, dan ilmu serta
dengan pertimbangan prinsip-prinsip dasarnya.

5.Filsafat pendidikan islam pragmatisme

a. Pengertian Pengertian Pragmatisme

Pragmatis berasal dari bahasa Yunani, dan artinya adalah "tindakan atau perbuatan." Menurut kamus
filsafat, pragmatis adalah cabang filsafat modern yang sangat populer. (Tafsir, 2009, 109) Pokok utama filsafat
pragmatik adalah pragmatis. Nilai pengetahuan harus didasarkan pada pemanfaatan praktis.

b. pragmatisme memiliki 3 ciri

1. Sangat berfokus pada indera atau pengalaman manusia.

2. Sesuatu hanya dapat dianggap benar jika berfungsi atau bermanfaat.

3. Orang harus bertanggung jawab atas nilai-nilai yang ada dalam kehidupan sosial.

c. Positivisme dalam Ilmu Pengetahuan

Positivisme berasal dari bahasa Inggris, "positivisme" atau "positivisme", yang berarti "meletakkan".
August Comte adalah peletak dasar pemikiran positivisme. Positivisme juga disebut sebagai aliran filsafat yang
menekankan aspek faktual pengetahuan. aliran filsafat yang percaya bahwa ilmu-ilmu alam adalah satu-satunya
cabang dari falsafah. Comte mengatakan bahwa ada tiga tahap perkembangan manusia,yakni: dengan tahap teologis,
tahap metafisik, dan tahap positivistik yang mencapai tahap tertinggi.

d. Etika Kelimuan Zaman Renaisance dan Humanisme

Renaissance Eropa terjadi sekitar abad ke-15 dan 16 Masehi. Kemunculan ini disebabkan oleh wabah
penyakit, krisis ekonomi, krisis politik, dan krisis pemikiran Abad Kegelapan. Secara harfiah, istilah "Renaissance"
berasal dari kata "renaissance", yang berasal dari bahasa Perancis dan berarti "kelahiran kembali."Periode sejarah
yang dikenal sebagai Renaisance menandai lahirnya kebudayaan dan peradaban Eropa.

Pada awal abad kelima belas Masehi, Italia berhasil mengendalikan politik, ekonomi, sosial, dan
budayanya. Selama Renaissance, masyarakat Italia tumbuh dan berkembang menjadi masyarakat kota yang
sejahtera. Abad pertengahan adalah masa kejayaan Islam. Science berkembang dengan cepat. Dia memperluas
wilayahnya dan mencapai beberapa daerah di Eropa, Pada zaman pertengahan (abad ke-13 dan ke-15, setelah
pengaruh peradaban Islam), sifat ilmu ini didasarkan pada penalaran dan iman. Misalnya, Thomas Aquinas
memadukan sistem alam Aristoteles yang lengkap dengan teologi daan etika Kristen pada abad ke-13.

6.Filsafat Pendidikan Islam Terhadap Kurikulum

a.Tujuan Filsafat Pendidikan Islam Terhadap Kurikulum

Pendidikan merupakan salah satu aspek terpenting dalam kehidupan manusia. Melalui pendidikan,
seseorang dapat memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai yang diperlukan untuk menghadapi
tantangan kehidupan. Oleh karena itu, pengembangan kurikulum pendidikan sangat penting untuk memastikan
pendidikan yang diberikan sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan zaman

b. Asas- Asas Kurikulum Pendidikan Islam


1.) Asas Agama

2.) Asas Filosofis

3.) Asas Psikologis

4.) Asas Sosial Budaya

c. Kriteria Kurikulum Pendidikan Islam

Secara umum kriteria kurikulum pendidikan Islam adalah pencerminan nilai-nilai Islami yang dihasilkan dari
pemikiran kefilsafatan dan termanifestasi dalam seluruh aktivitas dan kegiatan pendidikan dalam prakteknya. Dalam
konteks ini karakteristik kurikulum pendidikan Islam memiJiki keterkaitan yang tidak dapat dipisahkan dengan
prinsip-prinsip yang telah diletakkan Allah SWT. dan Rasulnya Muhammad SAW. Konsep iniJah yang memadakan
kurikulum pendidikan Islam dengan kurikulum pendidikan pada umumnya.

Anda mungkin juga menyukai