Anda di halaman 1dari 7

Jurnal An-Nizām :

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat


Jurnal Bakti Bagi Bangsa
Universitas Islam “45” Bekasi Volume 02 Nomor 02 Tahun 2023

PELATIHAN CALISTUNG SEBAGAI UPAYA


PEMBERANTASAN BUTA AKSARA BAGI WARGA
DESA PANTAI BAKTI

Nimah Anis Azzizah1, Acep Mulyadi2, Irham3


Universitas Islam 45 Bekasi1,2,3
nimahanis632@gmail.com1, mulyadiacep06@gmail.com2, irham.muu@gmail.com3

Abstract

This community service discusses calistung as an effort to eradicate illiteracy for the
residents of Pantai Bakti Village. Calistung is an activity that includes several abilities,
namely the ability to read, write and count. The ability to read, write and count is very
important for a person from an early age to old age. With the ability to read, write and
count a person is able to learn knowledge and obtain information. Therefore, failure to
master this skill would result in serious trouble. Pantai Bakti Village is a village where there
are still residents who cannot read, write and count, this is due to dropping out of
elementary school, family economic difficulties and parents who do not care about
education. This activity is one of the KKN work programs, with this activity it will improve
the quality of human resources for residents in Pantai Bakti Village. This activity was carried
out at the Jamie Baitul Mu'minin mosque for three days. The method used was training
through tutoring. This training can improve the ability of the residents of Pantai Bakti
Village in reading, writing and arithmetic.

Keywords : Calistung, Training, Illeteracy

1. Pendahuluan
Pendidikan merupakan bagian penting yang tidak bisa dipisahkan dari
kehidupan manusia. Pendidikan pada hakikatnya dapat membebaskan manusia
atas ketertinggalannya dalam menuju kemajuan yang lebih baik dan modern
(Abdurakhman & Rusli, 2015). Tujuan pendidikan secara jelas tertuang dalam
Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional, yaitu Nomor 20 Tahun 2003, Pasal 3
yang berbunyi suatu bangsa dalam rangka mencerdaskan kehidupan masyarakat
harus beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, demokratis dan bertanggung jawab. Salah
satu indikator yang digunakan dalam tingkat pendidikan yang ditamatkan adalah
angka melek huruf dan angka buta huruf (Baharun, 2015; Muyassaroh et al.,
2022; Putra et al., 2023).
Buta aksara merupakan ketidakmampuan seseorang untuk membaca dan
menulis serta berdampak pada penerapannya di dalam kehidupan sehari-hari
(Agussani, 2020; Intiah & Kriswibowo, 2018). Kebanyakan masyarakat yang
belum bisa membaca serta menulis dikarenakan putus Sekolah Dasar yang dimana
orang tuanya sudah tidak bisa membiayai karena kesuliatan ekonomi keluarga,
kemiskinan yang Sebagian besar pekerjaannya sebagai petani atau nelayan yang

220 Pelatihan Calistung Sebagai Upaya Pemberantasan Buta Aksara Bagi Warga Di
Desa Pantai Bakti
Jurnal An-Nizām :
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Jurnal Bakti Bagi Bangsa
Universitas Islam “45” Bekasi Volume 02 Nomor 02 Tahun 2023

berpenghasilan rendah sehingga untuk membiayai sekolah tidak cukup dan ada
orang tua yang mengabaikan pendidikan anaknya karena menurut mereka
pendidikan itu menghabiskan banyak biaya serta kondisi ekonomi yang pas-pasan.
Calistung adalah kegiatan yang mencakup beberapa kemampuan yaitu
kemampuan membaca, menulis dan menghitung. Secara umum, calistung
merupakan tingkat dasar seseorang dapat mengenal huruf dan angka yang
dilakukan pada pendidikan formal (Arijani, 2013; Khodijah & Putra, 2020; Sari,
2014). Namun permasalahan yang terjadi adalah masih banyak masyarakat yang
tidak mengikuti pendidikan formal atau sekolah. Mereka mengetahui huruf dan
angka tetapi tidak bisa membacanya. Mereka tahu nilai angka pada uang tetapi
tidak bisa menulis atau menghitungnya. Tujuan calistung untuk masyarakat yaitu
meningkatkan kualitas sumber daya manusia, mengurangi tingkat kebodohan
karena faktor dari kemiskinan.
Menurut Purwati (2018) mendefinisikan membaca adalah salah satu dari
empat kemampuan bahasa pokok dan merupakan bagian atau komponen dari
komunikasi. Membaca adalah suatu cara untuk mendapatkan informasi dari
sesuatu yang ditulis. Membaca melibatkan pengenalan simbol yang menyusun
sebuah bahasa. Jadi membaca merupakan suatu kegiatan untuk mengetahui arti
yang terkandung dalam teks bacaan untuk mengetahui informasi (Munggaraning
Westhisi, 2020; Triyono, 2021). Natalita & Situngkir (2019) memaparkan bahwa
menulis adalah suatu kegiatan menuangkan ide pikiran yang penulis miliki untuk
menghasilkan suatu tulisan kepada pembaca, yang tentunya berbeda dengan
kemampuan berbicara yang terdiri dari sarana berkomunikasi aktif dengan orang
lain sehingga pendengar akan mengerti dan memahami apa yang diungkapkan
oleh seseorang. Dapat diambil kesimpulan bahwa menulis adalah suatu
penyampaian komunikasi menggunakan tulisan berupa naskah. Berhitung
merupakan kegiatan yang dilakukan dalam mengetahui jumalah dan kemampuan
untuk menyusun bilangan. Pentingnya mempelajari cara berhitung karena sangat
membantu seseorang untuk memecahkan masalah yang di gunakan pada
kehidupan sehari-hari (Asiah, 2018; Latifah & Rahmawati, 2022).
Berdasarkan uraian diatas maka tujuan kegiatan pengbdian ini adalah
memberikan pelatihan calistung upaya pemberantasan buta aksara di Desa Pantai
Bakti Kecamatan Muaragembong Kabupaten Bekasi. Diharapkan dengan adanya
kegiatan ini dapat memotivasi untuk mendorong anak-anak mereka yang
melanjutkan pendidikan, sehingga berkurangnya anak-anak yang putus sekolah di
Desa Pantai Bakti. Oleh karena itu, lokasi kegiatan pelatihan calistung sebagai
upaya pemberantasan buta aksara dipusatkan di Desa Pantai Bakti Kecamatan
Muaragembong sebagai pusat kegiatan pengabdian masyarakat. Hal ini juga telah
disampaikan oleh aparatur Kecamatan Muaragembong bahwa sebagian besar
penduduk belum mampu membaca, menulis dan berhitung.

2. Metode Pelaksanaan
Metode pelaksanaan kegiatan pengabdian menerapkan metode sosialisasi
dan pelatihan (Basri et al., 2022; Nurhidayah et al., 2023), sosialisasi ini berisikan

Pelatihan Calistung Sebagai Upaya Pemberantasan Buta Aksara Bagi Warga Di 221
Desa Pantai Bakti
Jurnal An-Nizām :
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Jurnal Bakti Bagi Bangsa
Universitas Islam “45” Bekasi Volume 02 Nomor 02 Tahun 2023

informasi mengenai pembelajaran melalui praktik tentang pelatihan calistung bagi


warga Desa Pantai Bakti serta untuk melihat hasil dari kegiatan ini maka
diperlukan adanya metode evaluasi untuk akhir kegiatan yang mana pada tahapan
terakhir ini bisa mengetahui seberapa besar antusias para warga terhadap
kegiatan yang dilaksanakan. Sosialisasi ini berisikan informasi mengenai
pembelajaran tentang upaya pemberantasan buta aksara pada warga melalui
pelatihan calistung. Hal ini dilakukan untuk menumbuhkan rasa semangat serta
termotivasi bahwasanya calistung itu sangat bermanfaat untuk memperoleh
pengetahuan di bidang teknologi dan informasi. Pengabdian ini dilaksanakan
dalam beberapa kegiatan yaitu sosialisasi, pelatihan praktik membaca huruf abjad
dan suku kata dilanjut dengan praktik menulis, praktik pengenalan lambang
bilangan dan menyusun bilangan dan kegiatan terakhir adalah monitoring evaluasi
pada pelatihan calistung.

3. Pelaksanaan Pengabdian Masyarakat


3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Kegiatan yang bertema “Pelatihan Calistung Sebagai Upaya Pemberantasan
Buta Aksara Bagi Warga Di Desa Pantai Bakti” dilaksanakan dalam beberapa tahap
utama yang dapat dilihat pada tabel 1 sebagai berikut :
Tabel 1. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
No Kegiatan Waktu Pelaksanaan Lokasi
1. Observasi di Desa Pantai Bakti 8-10 Februari 2023 Desa Pantai Bakti
2. Sosialisasi calistung sebagai 07 Maret 2023 Desa Pantai Bakti
pemberantasan buta aksara
3. Praktik membaca huruf abjad dan 07 Maret 2023 Desa Pantai Bakti
suku kata dilanjut dengan praktik
menulis
4. Praktik pengenalan lambang 08 Maret 2023 Desa Pantai Baktil
bilangan dan menyusun bilangan
5. Evaluasi 09 Maret 2023 Desa Pantai Bakti

3.2 Hasil Pelaksanaan Program


Program pengabdian masyarakat melalui kegiatan KKN Universitas Islam 45
Bekasi dilaksanakan secara tatap muka. Program KKN ini dilaksanakan selama
satu bulan, mulai sejak tanggal 15 Februari 2023 sampai dengan tanggal 18 Maret
2023. Pelatihan calistung yang dilaksanakan menggunakan metode pelatihan pada
warga Desa Pantai Bakti sebagai sebuah bentuk implementasi pengabdian
masyarakat dengan membantu merubah pandangan masyarakat mengenai
pentingnya pendidikan. Masyarakat yang terlibat mengikuti kegiatan pelatihan
adalah ibu-ibu yang sudah menginjak lanjut usia, tetapi mereka sangat antusias
dari mulai tahapan sosialisasi hingga pembelajaran. Pelatihan calistung di Desa
Pantai Bakti dilaksanakan hanya di salah satu dusun, yaitu dusun II Kedung Bokor.
Pelatihan calistung dilaksanakan di masjid Jamie Baitul Mu’minin. Karena waktu
cukup terbatas pelatihan calistung dilaksanakan selama tiga hari. Maka
kemampuan aksara membaca, menulis dan berhitung warga belajar dengan
menggunakan poster huruf dan buku baca yang sudah dipersiapkan.

222 Pelatihan Calistung Sebagai Upaya Pemberantasan Buta Aksara Bagi Warga Di
Desa Pantai Bakti
Jurnal An-Nizām :
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Jurnal Bakti Bagi Bangsa
Universitas Islam “45” Bekasi Volume 02 Nomor 02 Tahun 2023

Tahap yang pertama yaitu melakukan observasi, untuk melakukan


pengumpulan informasi kepada RT setempat tentang kurangnya masyarakat yang
belum bisa membaca, menulis dan berhitung terutama yang sudah lansia.

Gambar 1. Observasi Ke Pak RT Setempat


Tahap kedua yaitu pertemuan pertama, melakukan sosialisasi tentang
pelatihan calistung sebagai pemberantasan buta aksara kemudian dilanjut dengan
praktik pelatihan membaca huruf abjad dan menulis. Sebelum pada tahap
pelatihan pengabdi mengadakan tes membaca angka dan huruf untuk mengetahui
sejauh mana kemampuan masyarakat. Dalam hal mengenai angka dan huruf. Tes
awal dilakukan dengan menggunakan poster huruf dan angka, peserta diminta
untuk membaca huruf dan angka satu persatu. Pelaksanaan tes awal di bantu oleh
rekan kelompok. Hasil tes awal dari peserta sebanyak 10 orang terdapat 6 orang
yang belum mengenal huruf dan angka, dan sebanyak 4 peserta mengenal
sebagian huruf dan angka. Kemudian setelah melakukan tes langsung praktik
membaca huruf abjad dan suku kata dilanjut dengan praktik menulis. Tahap ketiga
yaitu pertemuan kedua, melakukan praktik pengenalan lambang bilangan dan
menyusun bilangan, peserta menyebutkan angka bilangan dengan berurutan dan
belajar memahami bentuk masing masing angka.

Gambar 2. Praktik Menulis Huruf Abjad Dan Menyebutkan Angka Bilangan

Pelaksanaan evaluasi digunakan untuk melihat hasil pencapaian peserta


terhadap kegiatan ini masih belum maksimal, 6 dari 10 peserta yang ikut mereka

Pelatihan Calistung Sebagai Upaya Pemberantasan Buta Aksara Bagi Warga Di 223
Desa Pantai Bakti
Jurnal An-Nizām :
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Jurnal Bakti Bagi Bangsa
Universitas Islam “45” Bekasi Volume 02 Nomor 02 Tahun 2023

mampu menguasai pelatihan ini, karena sebagian dari mereka ada yang sudah
bisa. sedangkan yang lainnya dirasa belum bisa menguasai pembelajaran dari
kegiatan pelatihan calistung. Adapun kekurangan serta kelebihan untuk kegiatan
yang telah dilaksanakan dapat dilihat bahwasanya para peserta masih merasa
kesulitan jika kegiatan ini dilaksanakan hanya denga waktu terbatas yaitu seperti
3 kali pertemuan saja. Pencapaian yang didapat oleh peserta pun tidak maksimal
hasilnya, oleh karena itu pelatihan seperti ini perlu dilaksanakan dalam waktu yang
panjang, agar apa yang mereka pelajari dapat mencapai hasil yang baik tentunya.
Begitupun kendala yang dapat dirasakan oleh pengabdi yaitu seperti mengajak
para peserta untuk mengikuti kegiatan ini pada saat pertama kegiatan ini akan
dilaksanakan.

3.3 Dampak Keberhasilan Progam


Pelaksanaan dari hasil pengabdian yang telah dilakukan, didapatkan bahwa
warga yang mengikuti pelatihan calistung menunjukkan peningkatan dalam
membaca, menulis dan menghitung. Meskipun peningkatannya belum maksimal,
namun ada sedikit perkembangan kemampuan yang terlihat dari peserta
pelatihan. Dalam hal membaca, beberapa warga mampu mengeja suku kata dan
membaca kata tersebut meskipun tidak terlalu lancar dalam membacanya. Dalam
menulis, warga mampu mengikuti contoh tulisan yang sudah dibuat lalu
menyalinnya namun belum dapat menulis dengan rapi. Dalam menghitung, warga
sudah mengetahui angka tetapi belum mengetahui bentuk angkanya, dalam
pelatihan ini warga menunjukkan peningkatan dapat memahami bentuk angka.
Secara keseluruhan, hasil dari kegiatan pengabdian berjalan dengan baik dan
memiliki dampak yang positif terhadap kemampuan membaca, menulis dan
mneghitung bagi warga desa Pantai bakti.

4. Kesimpulan dan Saran


Berdasarkan kegiatan pengabdian yang telah dilaksanakan di Desa Pantai
Bakti Kecamatan Muaragembong Kabupaten Bekasi dapat ditarik kesimpulan
bahwa kegiatan ini memberikan dampak keberhasilan berupa warga Desa Pantai
Bakti dapat mengetahui dan meningkatnya dalam hal membaca, menulis dan
menghitung, sehingga program ini akan berdampak baik juga untuk memotivasi
dan mendorong anak-anak mereka yang melanjutkan pendidikan, sehingga
berkurangnya anak-anak yang putus sekolah di Desa Pantai Bakti.
Adapun saran-saran yang pengabdi harapkan untuk masyarakat khususnya
para ibu-ibu yang ada di daerah Desa Pantai Bakti khususnya Dusun II Kedung
Bokor diharapkan senantiasa antusias akan adanya pelatihan-pelatihan seperti ini,
karena dengan mengikuti kegiatan seperti ini bahwasannya merekan
tergambarkan Kembali apa yang mereka sudah tidak ingat calistung tetapi dengan
adanya ini mereka sedikit-sedikit dapat mengetahuinya. Dan program seperti ini
sangat diharapkan bagi warga untuk bisa memberikan dukungan dalam program
yang dilaksanakan.

224 Pelatihan Calistung Sebagai Upaya Pemberantasan Buta Aksara Bagi Warga Di
Desa Pantai Bakti
Jurnal An-Nizām :
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Jurnal Bakti Bagi Bangsa
Universitas Islam “45” Bekasi Volume 02 Nomor 02 Tahun 2023

Daftar Pustaka
Abdurakhman, O., & Rusli, R. K. (2015). Teori Belajar dan Pembelajaran.
DIDAKTIKA TAUHIDI: Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 2(1).
Agussani, A. (2020). Penuntasan Buta Aksara Lewat Model AIDDA Di Lembaga
Pemasyarakatan. Kumpulan Penelitian Dan Pengabdian Dosen.
Arijani, R. (2013). Meningkatkan kemampuan membaca permulaan menggunakan
media snader game. Jurnal Pendidikan Anak, 2(2).
Asiah, N. (2018). Pembelajaran calistung Pendidikan anak usia dini dan ujian
masuk calistung sekolah dasar di Bandar Lampung. Terampil: Jurnal
Pendidikan Dan Pembelajaran Dasar, 5(1), 19–42.
Baharun, H. (2015). Penerapan pembelajaran active learning untuk meningkatkan
hasil belajar siswa di madrasah. PEDAGOGIK: Jurnal Pendidikan, 1(1).
Basri, H., Putra, P., Supratno, S., Irham, I., Rofieq, A., Rusham, R., Maysaroh
Chairunnisa, N., & Amin Ash Shabah, M. (2022). Buku Panduan Kuliah Kerja
Nyata (KKN) Era Covid-19 Periode Semester Ganjil Tahun Akademik
2021/2022.
Intiah, I., & Kriswibowo, A. (2018). Kinerja Implementasi Penuntasan Buta Aksara
Di Kecamatan Karangjambu Kabupaten Purbalingga. Dinamika Governance:
Jurnal Ilmu Administrasi Negara, 8(2).
Khodijah, R., & Putra, P. (2020). Pelatihan Manajemen Kepemimpinan
(Leadership) Dalam Berorganisasi. DEVOSI, 1(1), 5–10.
Latifah, L., & Rahmawati, F. P. (2022). Penerapan Program CALISTUNG untuk
Meningkatkan Literasi Numerasi Siswa Kelas Rendah di Sekolah Dasar.
Jurnal Basicedu, 6(3), 5021–5029.
Munggaraning Westhisi, S. (2020). “Aku Istimewa, Aku Bisa”: Membaca
Permulaan Bahasa Inggris melalui Metode Fonik bagi Anak Speech Delay.
AL-ATHFAL : Jurnal Pendidikan Anak, 6(1), 81–94.
https://doi.org/10.14421/al-athfal.2020.61-07
Muyassaroh, I., Masrurah, S. N., & Oktaviani. (2022). Peningkatan Mutu
Pendidikan di Sekolah Dasar melalui Program Kampus Mengajar Angkatan
3. Attractive: Innovative Education Journal, 4(2).
http://dx.doi.org/10.51278/aj.v4i2.441
Natalita, R. K., & Situngkir, N. (2019). Meningkatkan keterampilan menulis tegak
bersambung dengan menggunakan metode drill pada siswa kelas 1 SD.
COLLASE (Creative of Learning Students Elementary Education), 2(1), 18–
25.
Nurhidayah, S., Basri, H., Ridwan, R., Putrianika, P., Widyowati, D. D., & Khoiriyah,
U. (2023). Penyuluhan Perubahan Pemahaman Dalam Pencegahan Dan
Penurunan Stunting Di Kecamatan Batujaya Karawang. DEVOSI, 4(1), 70–
80.
Purwati, S. (2018). Program Literasi Membaca 15 Menit Sebelum Pelajaran Dimulai
Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Membaca Dan Menghafal Surah Pendek.
Suara Guru, 4(1), 173–187.
Putra, P., Fahlevi, R., Rahmawati, R., & Isfandayani, I. (2023). Merdeka Learning
Campus Curriculum Design: A Review toward Islamic Banking Study
Program in Universitas Islam 45. Paradigma, 20(1), 65–73.
Sari, H. A. (2014). Peningkatan Aktivitas Peserta Didik dalam Pembelajaran
Matematika Menggunakan Metode Pemecahan Masalah di Kelas V. Jurnal
Pendidikan Dan Pembelajaran Khatulistiwa, 3(5).

Pelatihan Calistung Sebagai Upaya Pemberantasan Buta Aksara Bagi Warga Di 225
Desa Pantai Bakti
Jurnal An-Nizām :
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Jurnal Bakti Bagi Bangsa
Universitas Islam “45” Bekasi Volume 02 Nomor 02 Tahun 2023

Triyono, A. (2021). Penerapan Metode Demonstrasi untuk Meningkatkan


Kemampuan Membaca Puisi pada Siswa SDN Pacing. Jurnal Educatio FKIP
UNMA, 7(4), 1344–1349.

226 Pelatihan Calistung Sebagai Upaya Pemberantasan Buta Aksara Bagi Warga Di
Desa Pantai Bakti

Anda mungkin juga menyukai