GANGGUAN KOAGULASI
KELOMPOK 4
1. Ayu Cahyanti (050118A026)
2. Ayu Prabandari Novema (050118A027)
3. Ayub Adhi Cahyana (050118A028)
4. Budi Rusmanto (050118A029)
5. Catur Estiawan K (050118A032)
6. Clarisa Claranica F (050118A034)
7. Damar Adi P. (050118A036)
APRIL
2021
FARMAKOTERAPI 3
Pendahuluan
Darah adalah komponen esensial makhluk hidup yang
berada dalam ruang vaskuler, karena perannya sebagai media
komunikasi antar sel ke berbagai bagian tubuh dengan dunia
luar karena fungsinya membawa oksigen dari paru-paru
ke jaringan dan karbondioksida dari jaringan ke paru-paru
untuk dikeluarkan, membawa zat nutrien dari saluran cerna
ke jaringan kemudian mengantarkan sisa metabolisme
melalui organ sekresi seperti ginjal, menghantarkan
hormon dan materi-materi pembekuan darah (Desmawati,
2013)
Pengertian Gangguan
Koagulasi
Koagulasi adalah proses fisiologis yang kompleks dan melibatkan
berbagai jenis protein dan komponen darah lainnya dalam serial reaksi yang
bertujuan untuk membentuk fibrin dan agregasi platelet.
Koagulasi adalah bagian penting dari hemostasis, yaitu saat
penambalan dinding pembuluh darah yang rusak oleh keping darah dan
faktor koagulasi (yang mengandung fibrin) untuk menghentikan pendarahan
FARMAKOTERAPI 3
Faktor X Protrombinase
Faktor XI Faktor TPA
Faktor XII Faktor Hageman
Faktor XIII Fibrinase
Fisiologi Koagulasi
Inisiasi
Tahap inisiasi dimulai pada sel yang dapat mengekspresikan tissue factor
(TF) membentuk kompleks dengan faktor VIIa dan mengaktivasi faktor IXa dan
Xa. Faktor Xa berikatan dengan faktor Va pada permukaan sel dan menghasilkan
trombin dengan jumlah sedikit. Faktor Xa segera diinhibisi sehingga tidak dapat
bergerak ke sel yang lain. 9,10.
Amplifikasi
Tahap amplifikasi dimulai setelah munculnya cedera, trombosit keluar dari
pembuluh darah sehingga terjadi perlekatan trombosit dengan trombin yang
dihasilkan pada tahap inisiasi.10 Trombin mengaktivasi trombosit sehingga terjadi
perubahan permukaan dan pengeluaran faktor V yang sebagian aktif. Trombin juga
mengaktivasi kofaktor V dan VIII,11 serta mengaktivasi faktor XI menjadi faktor
XIa.12.
FARMAKOTERAPI 3
Propagasi
Tahap propagasi berlangsung pada permukaan trombosit yang
teraktivasi.9 Pada tahap ini FIXa berikatan dengan VIIIa,10 jumlah FIXa
bertambah dari hasil ikatan trombosit dengan FXIa.11.
Pendarahan yang berlebih
gangguan
koagulasi
Muncul lebam atau memar tanpa sebab ya
Gusi berdarah
Penyebab gangguan
tertentu, misalnya
antikoagulan.
• Faktor keturunan.
koagulasi perdarahan.
• Olahraga secara teratur.
• Jangan terlalu lama saat berbaring atau duduk.
• Rajin minum air putih karena dehidrasi parah
akan menyebabkan pengentalan darah.
• Untuk wanita hamil, lakukan pemeriksaan secara rutin.
FARMAKOTERAPI 3
• Menjaga berat badan agar tetap ideal.
Pemeriksaan
Pemeriksaan laboratorium yang
menguji kelainan dalam plasma darah
Koagulasi
Edoxaban merupakan obat antagonis non-vitamin K yang bersifat cepat dan selektif. Edoxaban dapat
digunakan sekali sehari secara oral. Pada subyek yang sehat, dosis tunggal edoxaban menghasilkan konsentrasi
plasma puncak dalam waktu pemberian 1-2 jam. Penggunaan dosis edoxaban untuk dosis sekali sehari sebesar
15- 150 mg. Edoxaban sebagian besar diserap di saluran pencernaan bagian atas, dan bioavailabilitas oralnya
sekitar 62%. Makanan tidak mempengaruhi total paparan dari edoxaban. Waktu paruh eliminasi terminal pada
subyek sehat berkisar antara 10-14 jam, dengan akumulasi minimal setelah pengulangan dosis sekali sehari
hingga dosis 120 mg. Mekanisme klirensnya melibatkan jalur ginjal dan non-ginjal. Faktor intrinsik seperti usia,
jenis kelamin dan ras, tidak mempengaruhi farmakokinetik edoxaban setelah mempertimbangkan fungsi ginjal
(Yakobus, 2017)
Antikoagulan Oral
(PIONAS)
Apiksaban Rivaroksaban
Oral 2,5 mg 2 kali sehari, Oral 20 mg sekali sehari, Heparin
diberikan 12-24 jam setelah untuk DVT 15 mg dua kali sehari
operasi. untuk 3 minggu pertama diikuti Pengobatan trombosis
selanjutnya 20 mg sekali sehari. vena dan embolisme paru, secara
injeksi iv dosis muatan 5.000 unit
Dabigatran Eteksilat Apixaban diikuti infus berkesinambungan
15-25 unit/kg bb/jam.
Oral 150 mg 2 kali sehari. Oral, 2,5 mg dua kali
sehari, diberikan 12-24 jam
setelah operasi.
DAFTAR PUSTAKA
Desmawati.2013.Sistem Hematologi dan Imunologi. Jakarta:Penerbit
In Media
Furie B, Furie BC. (2005). "Thrombus formation in vivo". J. Clin.
Invest. 115 (12): 3355–62.
Yakobus.2019.Penggunaan Antikoagulan Oral Baru pada Fibrilasi
Atrium.Jurnal Farmasi Udayana, Vol 8, No 1.1-6.
IONI >>BAB 2 SISTEM KARDIOVASKULER>> 2.6 Antikoagulan
dan Protamin>> 2.6.1 Antokoagulan Oral.
Durachim, Adam dan Dewi Astuti.2018.Bahan Ajar Teknologi
Laboratorium Medik Hemostatis. Kemenkes Republik
Indonesia.
Siti Budina Kresna.1988.Pengantar Hematologi dan Imunohematologi.
Fakultas Kedokteran UI.
Levi M. Disseminated Intravascular Coagulation In Cancer Patients.
Best Pract Res Clin Haematol 2009; 22:12936.