Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN OBSERVASI

Model Pengembangan Profesionalisme guru

Mata Kuliah: Profesionalisme Keguruan (Etika Profesi)

Dosen Pengampu:

Dr. H. Yapandi, M. Pd.

Dr. (C) ABUYAKHM. Zulkifli. S. Pd. I, M. S.I.

Disusun Oleh:

Berlian Puja Kurniawati (12110065)

SEMESTER/ KELAS 5/C

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

PONTIANAK

2023
KATA PENGANTAR

‫ َأْش َهدان ال إله‬. ‫الَحْم ُد هلل الَحْم ُد ِهلل اَّلِذ ي َأْر َسَل َر ُسوَلُه ِباْلُهَدى َوِد يِن اْلَح ِّق ِلُيْظِهَرُه َع َلى الِّديِن ُك ِّلِه َو َلْو َك ِر َه الُم ْش ِرُك وَن‬

‫ َأَّم ا َبْعُد‬.‫إال هللا َو ْح َد ُه ال َش ِريَك َلُه َو َأْش َهُد َأَّن ُمَحَّم َدا َع ْبُد ُه َو َر ُسْو ُلُه الَّلُهَّم َص َّل َع َل ُمَحَّمٍد َو َع َلى آِل ُمَحَّمِد ال َنِبَّي َبْع َد ُه‬

Kita banyak bersyukur kepada Allah dengan Anugrah-Nya kita diberi kekuatan dan
kesehatan, sehingga pada saat ini kita dapat bersama-sama menyelesaikan makalah dengan
tema Profesionalisme Guru Agama Islam dan Unsur-unsurnya guna untuk memenuhi tugas
mata kuliah Profesionalisme Keguruan (Etika Profesi).

Sholawat dan salam mari bersama kita persembahkan kehadapan ikutan kita Baginda
Muhammad Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam yang telah mengeluarkan umat- Nya
dari kegelapan keterang benderang.

Ucapan terima kasih juga kami sampaikan kepada bapak Dr. H. Yapandi. M.Pd. dan
bapak Dr. (C) ABUYAKHM. Zulkifli. S. Pd. I, M. S.I. yang telah memberikan bimbingan
dan teman-temanyang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini. Sebagai manusia
biasa tentunya makalah ini tak luput dari kesalahan yang masih jauh dari kata sempurna, oleh
karena itu kritik dan sarannya sangat kami harapkan guna untuk menyempurnakan makalah
yang kami susun selanjutnya. Semoga makalah ini menambah wawasan dan pemahaman para
pembaca, terutama terhadap kami sebagai penyusun makalah ini. Aamiin YaRabbal ‘Alamin.

Pontianak, 19 Oktober 2023

Kelompok 8

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................i
DAFTAR ISI...............................................................................................................ii
BAB I: PENDAHULUAN..........................................................................................1

A. Latar Belakang..................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.............................................................................................2
C. Tujuan Masalah.................................................................................................2

BAB II: PEMBAHASAN...........................................................................................3

A. Pengertian Pengembangan Profesionalisme Guru............................................3


B. Model Pengembangan profesionalisme guru....................................................3
C. Implementasi Model Pengembangan profesionalisme guru.............................4

BAB III: TEKNIK PEMGUMPULAN DATA..........................................................

A. Teknik Observasi................................................................................................
B. Teknik Wawancara.............................................................................................
C. Teknik dokumentasi............................................................................................
D. Instrumen Penelitian...........................................................................................

BAB IV: PAPARAN DATA/ANALISIS.....................................................................

A. Pengertian Pengembangan Profesionalisme Guru di MIS Nurul Islam..............


B.

BAB V: PENUTUP.....................................................................................................9

A. Kesimpulan.......................................................................................................9
B. Saran .................................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................10

ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Peran guru sangat penting bagi pendidikan. Baik buruknya pendidikan tergantung
bagaimana seorang guru bisa memanifestasikan dan mengaplikasikan sumbangsihnya ke
dalam lembaga formal maupun nonformal1. Seorang guru, setidaknya harus mampu
menjadi pengelola kegiatan pembelajaran, mulai dari merencanakan, melaksanakan,
hingga mengevaluasi proses pembelajaran yang dia laksanakan dengan baik. Kemudian
ada pula kompetensi personal. Seorang guru tentu tidak cukup hanya memiliki
kemampuan terkait dengan pelaksanaan proses pembelajaran. Seorang guru yang baik
adalah seorang guru yang memiliki kepribadian yang arif, dewasa, mantap, berwibawa,
sehingga dapat menjadi teladan bagi peserta didiknya. Selain itu, ada yang namanya
kompetensi professional. Kompetensi ini terkait dengan kemampuan seorang guru
terhadap penguasaan materi pembelajaran secara mendalam2.
Adapun yang dapat dilakukan seorang guru dalam meningkatkan kompetensi
keprofesionalismenya yaitu dengan berbagai model pengembangan profesionalisme guru.
Model pengembangan profesionalisme guru merupakan rangkaian aktivitas yang
terencana dan dimaksudkan untuk mengembangkan kemampuan dan keterampilan para
guru. terutama kemampuan dalam memahami bahan ajar secara luas3.
Pentingnya profesionalisme seorang guru juga terdapar dalam Al-Qur’an yaitu
tedapat pada QS. Al-Baqarah surah ke-2 ayat 247, yaitu sebagai berikut:
‫َو َقاَل َلُهْم َنِبُّيُهْم ِإَّن َهللا َقْد َبَع َث َلُك ْم َطاُلوَت َم ِلًك ا َقاُلوا َأَّنى َيُك وُن َلُه اْلُم ْلُك َع َلْيَنا َو َنْح ُن َأَح ُّق ِباْلُم ْلِك ِم ْنُه َو َلْم ُيْؤ َت َسَع ًة ِم َن‬
‫اْلَم اِل َقاَل ِإَّن َهَّللا اْص َطَفُه َع َلْيُك ْم َو َز اَد ُه َبْس َطًة ِفي اْلِع ْلِم َو اْلِج ْس ِم َو ُهَّللا ُيْؤ ِتي ُم ْلَك ُه َم ن َيَش اُء َو ُهَّللا َو اِس ٌع َع ِليم‬
Artinya: Nabi mereka mengatakan kepada mereka: "Sesungguhnya Allah telah
mengangkat Thalut menjadi rajamu". Mereka menjawab: "Bagaimana Thalut
memerintah kami, padahal kami lebih berhak mengendalikan pemerintahan
daripadanya, sedang diapun tidak diberi kekayaan yang cukup banyak?" Nabi
(mereka) berkata: "Sesungguhnya Allah telah memilih rajamu dan
1
Dea Kiki Yestiani dan Nabila Zahwa, “Peran Guru dalam Pembelajaran pada Siswa Sekolah Dasar,” Fondatia 4,
no. 1 (2020): 41–47, doi:10.36088/fondatia.v4i1.515.
2
Nur Illahi, “Peranan Guru Profesional Dalam Peningkatan Prestasi Siswa Dan Mutu Pendidikan Di Era
Milenial,” Jurnal Asy-Syukriyyah 21, no. 1 (2020): 1–20, doi:10.36769/asy.v21i1.94.
3
Sumardi, Pengembangan Profesionalisme Guru Berbasis MGMP: Model dan Implementasinya untuk
Meningkatkan Kinerja Guru (Yogyakarta: Deepublish, 2016), https://books.google.co.id/books?
id=cpaEDwAAQBAJ.

1
menganugerahinya ilmu yang luas dan tubuh yang perkasa". Allah memberikan
pemerintahan kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Luas
pemberian-Nya lagi Maha Mengetahui.
Namun kenyataannya masih banyak guru yang belum mampu mengembangkan
keprofesionalismenya sebagai seorang guru dikarenakan masih awam tentang teknologi
ditambah lagi dengan perubahan kurikulum yang mengharuskan seorang guru harus
kreatif dalam menggunakan teknologi sebagai media pembelajaran.
Oleh karena itu, kami tertarik untuk mengkaji dan mendalami pembahasan tentang
“Model Pengembangan Profesionalisme Guru”, dalam meningkatkan pengetahuan,
kemampuan dan keterampilan seorang guru.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Pengembangan Profesionalisme Guru?
2. Apa Model Pengembangan Profesionalisme Guru?
3. Bagaimana Implementasi Model Pengembangan Profesionalisme Guru?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengidentifikasi Pengembangan Profesionalisme Guru
2. Untuk mengidentifikasi Model-Model Pengembangan Profesionalisme Guru
3. Untuk mengidentifikasi Implementasi Model Pengembangan Profesionalisme Guru

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pengembangan Profesionalisme Guru


Pengembangan profesional ialah sutatu proses dan aktivitas berkelanjutan untuk
meningkatkan kemampuan dan keterampilan guru, baik secara individu maupun
kelompok, sehingga guru itu mampu memperbaiki praktik pembelajaran yang dilakukan4.
Sedangkan pengembangan profesi guru ialah suatu usaha yang dilakukan oleh guru
untuk meningkatkan pengetahuan, kemampuan, dan keterampilan dalam melaksanakan
tugas dan tanggung jawab dari seorang guru Pengembangan profesi guru dilakukan dalam
rangka menjaga agar kompetensi keprofesiannya tetap sesuai dengan perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, serta budaya yang sedang berlaku pada masa sekarang dan
masa yang akan datang. Kegiatan pengembangan profesi guru tersebut dapat dilakukan
baik pada saat mengemban pendidikan maupun pada saat telah bertugas dalam suatu
jabatan atau pekerjaan5.
Selain itu pengembangan profesi guru yaitu proses kegiatan dalam rangka
menyesuaikan kemampuan profesional guru dengan tuntutan pendidikan dan pengajaran.
Pengembangan profesi guru di lingkungan pendidikan diarahkan pada kualitas profesional,
penilaian kinerja secara obyektif, transparan dan akuntabilitas, serta memotivasi untuk
meningkatkan kinerja dan prestasi6.
Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian pengembangan
profesi guru yaitu suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru yang bertujuan untuk
meningkatkan kemampuan profesionalnya diantaranya yaitu berupa meningkatkan
pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan.

B. Model Pengembangan profesionalisme guru


Model pengembangan profesionalisme guru merupakan rangkaian aktivitas yang
terencana dan dimaksudkan untuk mengembangkan kemampuan dan keterampilan para
guru. terutama kemampuan dalam memahami bahan ajar secara luas7

4
Ibid.
5
M M Dr. Khaeruddin Said, Pengembangan Profesi Guru Pada Kurikulum 2013 (aceh: Zahen Publisher, 2019),
https://books.google.co.id/books?id=-WX6DwAAQBAJ.
6
Kartawinata Kartawinata, “Pengembangan Profesi Guru dalam Meningkatkan Kinerja Guru SDN 007 Sei Beduk
Kota Batam,” Journal on Education 5, no. 2 (2023): 5451–59, doi:10.31004/joe.v5i2.1296.
7
Sumardi, op. cit.

3
Terdapat berbagai model pengembangan profesional yang dikemukakan oleh para
pakar yang dapat dilakukan oleh guru. Beberapa model pengembangan profesional guru,
meliputi: (1) keikutsertaan dalam konferensi, (2) workshop dan seminar, (3) kelompok
membaca, (4) pengamatan kolega, (5) penulisan jurnal/catatan harian guru, (6) kerja
proyek, (7) penelitian tindakan kelas, (8) portofolio mengajar, dan (9) mentoring 8.
Sedangkan Kennedy menyatakan ada sembilan model pengambangan profesi guru, yaitu:
(1) training model, (2) award-bearing model, (3) deficit model, (4) cascade model, (5)
standards-baased model, (6) coaching/mentoring model, (7) community of practice model,
(8) action research model, (9) transformative model 9. Masing-masing model memiliki
karakteristik yang disesuaikan dengan kebutuhan guru.
Selanjutnya Diaz dan Maggioli menambahkan enam model atau pendekatan, yaitu:
(1) rancangan konferensi, (2) pemantauan kolega, (3) penelitian tindakan kelas, (4)
kelompok belajar kolaboratif, (5) rencana pengembangan pribadi, (6) jurnal percakapan 10.
Selanjutnya Castetter juga menyampaikan lima model pengembangan profesional guru,
yaitu: (1) pengembangan guru yang dipandu secara individual, (2) observasi atau
penilaian, (3) keterlibatan dalam proses pengembangan/peningkatan, (4) pelatihan, dan (5)
pemeriksaan11.

C. Implementasi Model Pengembangan Profesional Guru


Berbagai model pengembangan profesional guru yang dikemukakan oleh para ahli
ternyata memiliki banyak persamaan. Oleh karena itu, berikut akan dikemukakan
bagaimana implementasi model-model pengembangan profesionalisme guru tersebut
sehingga memungkinkan guru dapat memilih model tersebut sesuai dengan kebutuhannya
masing-masing12.
1. Program peningkatan kualifikasi pendidikan guru
Program ini ditujukan bagi guru yang memiliki kualifikasi pendidikan minimal sarjana
untuk mengikuti pendidikan sarjana bahkan magister pendidikan guru dalam bentuk
tugas belajar. Namun saat ini, sangat jarang guru berkualifikasi di bawah sarjana.

8
Jack C Richard and C Lockhart, “Reflective Teaching in Second Language Classroom,” Cambridge University
Press, (2000), 37.
9
Aileen Kennedy, “Models of Continuing Professional Development: A Framework for Analysis,” Journal of
In-Service Education 31, Number 2, (2005): 235–250.
10
Gabriel H. Diaz dan Maggioli, “Option for Teacher Professional Development,” English Teaching Forum,
2003, 8.
11
Udin Syaefudin Saud, “Pengembangan Profesi Guru,” Alfabeta, 2009.
12
Ahmad Yusuf Sobri, “MODEL-MODEL PENGEMBANGAN PROFESIONALISME GURU Ahmad Yusuf
Sobri,” Pendidikan, Jurusan Administrasi Pendidikan, Fakultas Ilmu, 2016, 339–42.

4
2. Program penyetaraan dan sertifikasi
Program penyetaraan diberikan kepada guru yang latar belakang pendidikannya tidak
sesuai dengan tugas mengajarnya atau bukan dari program pendidikan keguruan.
Sedangkan program sertifikasi ditujukan kepada guru yang telah memenuhi syarat
( misalnya, minimal telah mengajar lima tahun, lulus UKG) agar mereka dapat
menjalankan tugasnya dengan baik dan juga memperoleh kesejahteraan.
3. Program pelatihan terintegrasi berbasis kompetensi
Program pelatihan ini diberikan kepada guru agar tercapai kompetensi yang diinginkan
sehingga materi pelatihan mengacu kepada bahan-bahan yang menunjang kompetensi
yang akan dicapai.
4. Program supervisi pendidikan
Program ini ditujukan untuk memberikan bantuan kepada guru dalam menyelesaikan
persoalan pembelajaran yang dihadapi guru di kelas dan juga persoalan yang dikaitkan
dengan pendidikan secara umum.
5. Program pemberdayaan KKG dan MGMP
KKG adalah wadah kegiatan profesional guru, biasanya untuk guru SD (guru kelas),
sedangkan MGMP untuk guru SMP dan SMA sesuai dengan bidang studi masing-
masing guru. Dengan adanya wadah ini, guru dapat saling memberi masukan tentang
materi pembelajaran yang diajarkan dan dapat mencari alternatif pemecahan terhadap
persoalan-persoalan pembelajaran yang dihadapi di dalam kelas.
6. Simposium guru
Simposium merupakan media guru untuk saling bertukar pikiran dan pengalaman
tentangproses pembelajaran dan ajang untuk kompetisi ajang kreativitas diantara guru.
7. Program pelatihan tradisional lainnya
Program pelatihan yang ditujukan kepada guru dengan hanya membahas persoalan
aktual dan penting sehingga guru tidak ketinggalan perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi, misalnya pembelajaran kontektual, Kurikulum 2013, blended learning,
dan penelitian tindakan kelas.
8. Membaca dan menulis jurnal atau karya ilmiah
Salah satu kelemahan guru adalah kurangnya membaca dan menulis karya ilmiah
sehingga karir guru sedikit terhambat karena mereka kekurangan karya ilmiah. Untuk
itu gugus sekolah perlu memprogramkan pelatihan penulisan karya ilmiah bagi guru
sehingga mereka produktif dalam berkarya, serta perlu adanya pendampingan dari
pihak kepala sekolah dan pengawas pendidikan.

5
9. Berpartisipasi dalam pertemuan ilmiah
Pertemuan ilmiah ditujukan kepada guru untuk memberikan pengetahuan mutakhir
tentang pendidikan dan pembelajaran. Pemberian informasi tersebut bertujuan untuk
meningkatkan aspek kompetensi dan profesional guru dalam proses pembelajaran.
10. Melakukan penelitian tindakan kelas (PTK)
Penelitian ini sangat dianjurkan kepada guru agar dapat merefleksikan program
pembelajaran yang telah dilaksanakan di dalam kelasnya sehingga guru selalu dapat
memperbaiki performasi mengajarnya. Namun, karena tugas mengajar yang banyak
menyebabkan guru jarang melakukan PTK selain juga disebabkan kemauan dan
kemampuan mereka menulis karya ilmiah. Oleh karena itu perlu adanya
pendampingan dari kepala sekolah dan pengawas sekolah agar guru menjadi produktif
dalam melakukan PTK.
11. Magang
Kegiatan ini biasanya ditujukan kepada guru pemula. Guru pemula melakukan
magang di dalam kelas dengan bimbingan guru senior sesuai dengan bidang studinya.
Kegiatan magang biasnya meliputi: pengelolaan pembelajaran dan pengelolaan kelas
dengan tujuan agar guru pemula tersebut dapat mengikuti jejak guru senior yang
profesional.
12. Mengikuti berita aktual dari media pemberitaan
Pengetahuan dan pemahaman guru tidak hanya berkutat denga materi pembelajaran di
buku, tetaoi juga perlu pengetahuan yang lebih luas melalui media cetak dan
elektronik, dan bahkan guru diharapkan dapat mengikuti pemberitaan melalui internet.
Guru profesional akan selalu mengikuti perkembangan pengetahuan dari berbagai
sumber media yang tersedia.
13. Berpartisipasi dan aktif dalam organisasi profesi
Organisasi profesi memberikan keuntungan yang besar kepada guru (PGRI) untuk
mengembangkan profesionalitasnya dengan membangun sesama komunitas
pembelajaran.
14. Menggalang kerjasama dengan teman sejawat
Kerjasama yang erat diantara sejawat guru dapat memberikan peluang pengembangan
profesionalnya melalui kegiatan ilmiah dan kegiatan lainnya sehingga profesionalismr
guru meningkat.

6
15. Pengembangan guru yang dipandu secara individu
Program ini bertujuan agar guru dapat menilai kebutuhan belajar mereka sendiri,
mampu belajar aktif serta mengarahkan diri mereka sendiri. Oleh karena itu, kepala
sekolah dan pengawas sekolah seyogyanya memotivasi guru saat menyeleksi tujuan
belajar berdasarkan penilaian personal kebutuhan mereka.
16. Observasi dan penilaian
Kegiatan ini ditujukan kepada guru agar mereka dapat mengamati dan menilai
program pembelajaran yang dilakukan sehingga guru memiliki data yang akurat
tentang pembelajarannya untuk kemudian mereka dapat melakukan refleksi dan
analisis terhadap peningkatan proses pembelajaran di kelasnya.
17. Pemberian penghargaan
Agar guru giat menjalankan profesinya, maka diperlukan penghargaan terhadap
prestasi yang ditorehkan, dan bahkan penghargaan perlu juga diberikan kepada guru
tidak tetap sehingga tidak ada perbedaan perlakuan diantara guru.
18. Model defisit
Kepala sekolah dan pengawas sekolah seharusnya mengatasi defisit atau kekurangan
dalam kinerja guru yang dikarenakan kelemahan guru secara individual dalam
menjalankan tugas profesinya. Untuk itu, pemimpin sekolah perlu menerapkan
manajemen kinerja terhadap guru sehingga apabila guru mengalami kesulitan dalam
menjalankan tugasnya dapat dibantu oleh kepala sekolah dan pengawas sekolah secara
individual.
19. Model cascade atau desiminasi
Karena keterbatasan sumberdaya di sekolah, guru secara individual dikirim untuk
mengikuti pelatihan. Setelah selesai mengikuti pelatihan, guru tersebut menyebarkan
informasi kepada rekan-rekannya agar mereka juga memperoleh pengetahuan yang
sama.
20. Model berbasis standar
Model pengembangan ini menitikberatkan kepada standar-standar yang harus
dipenuhi dalam mengadakan pengembangan profesional guru. Model ini kurang
diminati karena lebih menitikberatkan pada standar-standar yang harus dipenuhi
bukan kepada kompetensi apa yang harus dimiliki guru sehingga pengelolaan
program pengembangan profesional guru bersifat seragam tidak berdasarkan
kebutuhan pengembangannya.

7
21. Model mentoring
Model pengembangan ini melibatkan dua guru (guru pemula dan berpengalaman) dan
mengandung unsur konseling dan profesional. Guru yang berpengalaman memberikan
pelatihan kepada guru pemula agar guru pemula dapat meningkatkan profesionalnya.
Ada pula yang menyatakan model ini adalah model supervisi klinis kepada guru
pemula.

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pengembangan profesi guru yaitu suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru yang
bertujuan untuk meningkatkan kemampuan profesionalnya diantaranya yaitu berupa
meningkatkan pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan. Terdapat banyak model-
model dalam pengembangan profesionalisme guru yang dapat digunakan oleh guru
diantaranya yaitu : (1) keikutsertaan dalam konferensi, (2) workshop dan seminar, (3)
kelompok membaca, (4) pengamatan kolega, (5) penulisan jurnal/catatan harian guru, (6)
kerja proyek, (7) penelitian tindakan kelas, (8) portofolio mengajar, dan (9) mentoring.
Selain itu dalam menerapkan atau mengimplementasikan model-model pengembangan
profesionalisme guru dapat dilakukan sesuai dengan skil yang seorang guru ingin
kembangkan.
B. Saran
Ucapan terima kasih kepada dosen pembimbing mata kuliah profesional keguruan
(Etika Profesi) yang telah memberikan masukan dan bimbingan, serta teman teman yang
selalu memberikan dukungan dan semangat demi terselesainya makalah ini. Dalam
penyusunan makalah ini, tentu masih banyak kekurangan, maka dari itu jika ada kesalahan
kata atau kalimat yang kurang baik, kritik dan saran kami perlukan agar penulisan atau
penyusunan makalah selanjutnya akan lebih baik lagi.

9
BAB III

TEKNIK PENGUMPULAN DATA

A. Teknik Wawancara

B. Teknik Observasi

C. Teknik Dokumentasi

D. Instrumen Penelitian

BAB VI

PAPARAN DATA/ANALISIS

A. Pedoman Wawancara

B. Pedoman Observasi

C. Pedoman Dokumentasi

D. Analisis

10
DAFTAR PUSTAKA

Diaz, Gabriel H., dan Maggioli. “Option for Teacher Professional Development.” English

11
Teaching Forum, 2003, 8.

Dr. Khaeruddin Said, M M. Pengembangan Profesi Guru Pada Kurikulum 2013. aceh: Zahen
Publisher, 2019. https://books.google.co.id/books?id=-WX6DwAAQBAJ.

Illahi, Nur. “Peranan Guru Profesional Dalam Peningkatan Prestasi Siswa Dan Mutu
Pendidikan Di Era Milenial.” Jurnal Asy-Syukriyyah 21, no. 1 (2020): 1–20.
doi:10.36769/asy.v21i1.94.

Kartawinata, Kartawinata. “Pengembangan Profesi Guru dalam Meningkatkan Kinerja Guru


SDN 007 Sei Beduk Kota Batam.” Journal on Education 5, no. 2 (2023): 5451–59.
doi:10.31004/joe.v5i2.1296.

Kennedy, Aileen. “Models of Continuing Professional Development: a Framework for


Analysis.” Journal of In-service Education 31, Number (2005): 235–250.

Richard, Jack C, dan C Lockhart. “Reflective Teaching in Second Language Classroom.”


Cambridge University Press, 2000, 37.

Saud, Udin Syaefudin. “Pengembangan Profesi Guru.” Alfabeta, 2009.

Sobri, Ahmad Yusuf. “MODEL-MODEL PENGEMBANGAN PROFESIONALISME


GURU Ahmad Yusuf Sobri.” Pendidikan, Jurusan Administrasi Pendidikan, Fakultas
Ilmu, 2016, 339–42.

Sumardi. Pengembangan Profesionalisme Guru Berbasis MGMP: Model dan


Implementasinya untuk Meningkatkan Kinerja Guru. Yogyakarta: Deepublish, 2016.
https://books.google.co.id/books?id=cpaEDwAAQBAJ.

Yestiani, Dea Kiki, dan Nabila Zahwa. “Peran Guru dalam Pembelajaran pada Siswa Sekolah
Dasar.” Fondatia 4, no. 1 (2020): 41–47. doi:10.36088/fondatia.v4i1.515.

12

Anda mungkin juga menyukai