OLEH:
FAISAL ZAIDAN
Kelas:XII MIPA
Berdasarkan hasil observasi dan ziarah kelas XII peminatan MIPA/IPS/KEAGAMAAN dengan
objek kunjungan Makam Sunan Gunung Djati Cirebon,Pura ulundanu, Pantai
Pandawa,Garuda Wisnu kencana (GWK), Kata-kata Joger, Desa Panglipuran, Tanah Lot, dan
Malioboro Yogyakarta dengan judul Keindahan Garuda Wisnu kencana (GWK) di pulau Bali
yang dilaksanakan pada tanggal 13-18 Oktober 2023 maka laporan ini telah disetujui dan di
sahkan serta dapat dijadikan media referensi tertulis di Madrasah Aliyah Darul Hikmah
Kabupaten Sumedang.
Ditetapkan : Sumedang
Tanggal : 23 Oktober 2023
Mengetahui
Kepala Madrasah
Faisal Zaidan
ii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN…………..………………………………...…………………… i
KATA PENGANTAR ………………………………………………...……………....... ii
DAFTAR ISI ……………………………………………………………..…………........ iii
BAB I PENDAHULUAN ………..….……………………………………....………........1
1.1 Latar Belakang …………………...…………………………………...……….....1
1.2 Rumusan Masalah …………….…………….……………..…………………....2
1.3 Tujuan …………………………………………………….………….……….......... 2
1.4 Manfaat ……..................………………………….……….…...…...….….... 3
BAB II PEMBAHASAN ………….……………………………….……………….......... 4
2.1 Deskripsi objek……………………..…………………….……………............4
A.Persiapan..............................................................................4
B.Kegiatan Perjalanan..............................................................4
2.2. Pembahasan objek.....................................................................9
BAB III PENUTUP …………………….……..….………………………..……..........13
3.1 Simpulan …………………………………………………..………………….....13
3.2 Saran …………………….……………………………………………....…........14
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………….............15
Lampiran.....................................................................................16
Riwayat hidup penulis.................................................................21
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pulau Bali, Indonesia, telah lama menjadi destinasi wisata yang memikat para pelancong
dari seluruh penjuru dunia. Selain pantai-pantainya yang eksotis dan budayanya yang kaya,
Pulau Bali juga di kenal karena memiliki berbagai atraksi wisata yang menakjubkan.Salah
satu atraksi paling menonjol adalah Garuda Wisnu Kencana (GWK), sebuah kompleks seni
monumental yang menghadirkan patung Dewa Wisnu yang sedang mengendarai burung
Garuda. Keindahan GWK tak hanya terlihat dari segi seni dan arsitekturnya, tetapi juga
dalam pesan spiritual dan budaya yang disampaikannya.
GWK di Bali merupakan sebuah karya seni monumental yang me menggambarkan mitolo-
gi Hindu tentang Dewa Wisnu yang melam- bangkan pemeliharaan dan perlindungan.Dalam
seni Hindu-Bali, Dewa Wisnu adalah salah satu tokoh yang sangat dihormati dan dipuja.Patu-
ng monumental ini memiliki ketinggian mencapai puluhan meter dan menjulang tinggi di la-
ngit-langit Bali, menciptakan lanskap ikonik yang memikat pengunjung dengan keindahannya
Keindahan GWK tidak hanya terbatas pada patungnya, tetapi juga dalam pengaturan
tama yang indah, air mancur yang mengagumkan, dan pemandangan alam yang
menakjubkan di sekitarnya. Selain itu, GWK sering menjadi tempat bagi pertunjukan seni
tradisional Bali, seperti tari Kecak dan pertunjukan musik gamelan, yang semakin menambah
daya tarik budaya kompleks ini.
Selain sebagai objek wisata, GWK memiliki makna religius yang dalam bagi masyarakat Bali
yang mayoritas Hindu. Patung Dewa Wisnu adalah simbol perlindungan, kebijaksanaan, dan
harmoni, yang merupakan nilai-nilai penting dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Bali.
Kehadiran GWK mencerminkan keterikatan yang kuat antara agama, budaya, dan alam di
Bali.
Namun, seiring dengan popularitasnya, GWK juga menghadapi tantangan dan masalah,
termasuk pengelolaan yang berkelanjutan, pelestarian lingkungan, dan pengaruh pariwisata
yang berkembang. Oleh karena itu, penelitian tentang keindahan Garuda Wisnu Kencana di
Pulau Bali menjadi relevan, tidak hanya untuk memahami daya tariknya sebagai destinasi wi-
saat, tetapi juga untuk menjaga dan melestarikan warisan budaya dan alam yang luar biasa
ini. Penelitian ini akan membahas aspek-aspek tersebut untuk memberikan wawasan yang
lebih mendalam tentang peran penting GWK dalam budaya Bali dan industri pariwisata
pulau tersebut.
1.
Selain menikmati eksotika dari GWK, pengunjung juga bisa belajar tentang sejarah yang
berkaitan tentang GWK dan budaya masyarakat Bali. GWK jugamerupakan lokasi kunjungan
spiritual, tempat melaksanakan berbagai kesempatan, bahkan dapat juga digunakan sebagai
tempat santap malam di bawah naungan bintang. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk
mengulas tentang eksotika GWK secara rinci
1.3 . Tujuan
1). Memahami keindahan GWK: Tujuan utama adalah memahami elemen-elemen .
keindahan yang membuat GWK begitu menarik bagi pengunjung dan penting bagi
budaya Bali.
3) Meningkatkan Dampak Positif: Salah satu tujuan adalah mengeksplorasi cara untuk
meningkatkan dampak positif kehadiran GWK, baik secara ekonomi maupun
sosial,Terutama dalam mendukung masyarakat lokal dan industri pariwisata Bali.
2.
1.4 . Manfaat
2. Pariwisata yang Berkelanjutan: Penelitian ini dapat memandu upaya pengelolaan dan
pelestarian GWK untuk menjaga daya tarik pariwisata yang berkelanjutan, yang dapat
mendukung ekonomi lokal.
BAB II
PEMBAHASAN
B.KEGIATAN PERJALANAN
1.Sunan Gunung Djati(Cirebon)
Penulis sampai di Cirebon pukul 10.00 sebelum masuk ke makam penulis berfoto
bersama dulu untuk dokumentasi setelah itu lalu masuk ke tempat ziarah sebelum masuk di
perjalanan ke atas banyak hambatan karena banyak orang yang minta-minta secara paksa
setalah sampai di atas lalu penulis membaca tahlil dan berdoa yang di pimpin oleh bapa
Ratma (Ade), hampir seluruh dinding nya di penuhi oleh keramik-keramik yang unik keramik
itu bisa disebut keramik cinta. Keramik cinta itu menyimpan kisah cinta antara Sunan
Gunung Jati dengan Putri Ong Tien, anak Kaisar Hong Gie dari Dinasti Ming. Kisah cinta itu
tak kalah mengharu biru dengan Romeo dan Juliet. Keramik itu merupakan hadiah dari Putri
Ong Tien untuk Sunan Gunung Jati. Semua keramik tanda cinta Ong Tien pada sang sunan itu
kini bisa dilihat di kompleks makam Sunan Gunung Jati. Beberapa keramik dijadikan dekorasi
dinding makam. Keramik hiasan berupa piring dengan lukisan berwarna biru. Selain banyak
keramik yang menghiasi dindingnya disini juga banyak orang-orang yang meminta minta dari
kalangan anak-anak sampai lansia pun ada yang meminta-minta,dan sudah tidak aneh lagi
bila banyak pedagang di kawasan seperti ini.
Setelah selesai berdoa dan berkeliling-keliling di kawasan sunan gunung jati sebelum
masuk ke bis penulis dan temen penulis pergi ke kamar mandi untuk bersih- bersih terlebih
dahulu
4.
Untuk biaya kamar mandi nya masih sesuai tarif biasanya yaitu 2000 rupiah. Syekh Syarif
Hidayatullah atau dikenal Sunan Gunung Jati adalah salah satu dari sembilan orang penyebar
agama Islam terkenal di Pulau Jawa yang dikenal dengan sebutan Wali Sanga.Dikutip Portal
Majalengka dari Babad Cirebon Naskah Klayan bahwa Sunan Gunung Jati dalam
kehidupannya selain sebagai pemimpin spriritual, sufi, mubaligh dan dai pada jamannya juga
sebagaipemimpin rakyat karena beliau menjadi Sultan di Kasultanan Cirebon.Setelah
melakukan ziarah lalu melanjutkan perjalanan menuju restoran untuk makan dan
melaksanakan sholat ashar, setelah beres langsung menuju bus untuk perjalanan menuju
Banyuwangi dan menyebrang dari pelabuhan Ketapang menuju pelabuhan Gilimanuk Bali.
2.Pura ulundanu
Setelah penyebrangan hari ke-1 lalu tiba di lokasi pertama yaitu Pura ulundanu di hari
ke-2 pada pukul 08.00 pagi, setelah turun dari bus penulis pun langsung menuju pura
tersebut di situ banyak wisatawan mancanegara mungkin dari india, Filipina, Malaysia, dan
sebagainya selain daripada itu banyak yang wawancara untuk bahan materi dan di jelaskan
bli yang menuntun penulis beserta teman-temannya selama di Bali, lalu berfoto semua
untuk dokumentasi dan berfoto masing-masing penulis di sana di beri waktu selama 3 jam,
setelah 3 jam berlalu masuk lah semuanya ke bus untuk objek selanjutnya namun akan
berhenti di restoran untuk makan dan sholat lalu menuju Pabrik Kata-kata Joger.
3.Kata-kata Joger
Joger jelek Bali Bagus itu adalah kata-kata khas dari joger, setelah selesai dari lokasi
pertama penulis melanjutkan ke lokasi ke-2 ini setelah sampai seluruh siswa di suruh baris
untuk masuk dan di pasangkan stiker di baju sebagai ciri lalu di periksa seluruh badan agar
tidak ada hal-hal yang tidak diinginkan setelah selesai di perbolehkan lah masuk naik ke
lantai 2 disitulah banyak barang barang khas Bali seperti kain, kemeja, kaos, celana panjang,
kolor, batik, tas, kacamata, gantungan kunci,dan masih banyak lagi barang barangnya bagus
bagus entah itu dari bahanya ataupun modelnya begitupun harganya sangat bagus-bagus
kaos yang dimulai dari harga 130.000.00 sampai 700.000.00 itu hanya kaos apa lagi yang
lainnya pasti beda harganya juga, beres berbelanja oleh-oleh langsung menuju holet untuk
cek-in dan beristirahat di karenakan Masi banyak objek wisata lain yang akan di kunjungi
setelah sampai hotel lalu penulis makan malem di hotel.
5.
Kembali untuk membawa salin setelah itu barulah turun untuk makan pagi dan berangkat
menuju objek selanjutnya nya.Tidak terlalu jauh dari hotel sampai di pulau penyu tanjung
Benoa cara untuk sampai ke pulau penyu haruslah menaiki perahu untuk nyebrang harga
tiket untuk nain perahu yaitu sebesar 70.000.00 per orang satu perahu nya berisi 10 orang
sebelum sampai di pulaunya kita di berhentikan di tengah-tengah laut untuk melihat ikan-
ikan kecil yang berada tepat di bawah kita ikan-ikan itu akan naik ke permukaan ketika di
lempar roti dan benar sekali panulis pun melempar sedikit demi sedikit roti yang di
bawanya,mungkin sekitar 10-15 menit lalu melanjutkan ke pulau penyu, setelah tiba kita di
sajikan penyu-penyu yang besar dan banyak ada yang sudah berumur puluhan tau ada yang
beratnya sampai satu ton besar sekali,tidak hanya penyu di situ ada burung Candra wasit,
ular , bunglon dan sebagainya,tidak terlalu lama di sana lalu penulis pun kembali ke pesisir
pantai tanjung Benoa untuk makan siang dan berfoto.
5.Puja mandala
Selesai dari. Tanjung Benoa pulau penyu melanjutkan perjalanan ke puja Mandala
untuk melaksanakan sholat dhuhur.Puja Mandala adalah pusat peribadatan yang
menghadirkan lima rumah ibadah di dalam satu kompleks yaitu, Islam, Budha, Hindu, Kristen
, Kristen Katolik.Puja Mandala berada di Desa Kampial, Kelurahan Benoa, Kecamatan Kuta
Selatan, Kabupaten Badung, Sesudah melaksanakan sholat Dzuhur penulis berfoto foto dan
sebelum masuk ke bus menulis ingin mencari ATM terdekat karena uang di saku sudah
menipis, setelah beres kembali lah ke dalam bus dan melanjutkan perjalanan menuju pantai
Pandawa.
6.pantai Pandawa
Sampai di pantai Pandawa sekitar pukul 01.30, perjalanan menuju pantai rudak
terlalu jauh di setiap perjalanan bli selalu bercerita, mendongeng, menjelaskan tempat yang
akan di tuju kata bli “nanti pas sebelum masuk ke pantai kita bakal ngelewatin bukin yang
terbelah sangat indah” tidak terlalu lama bukin tersebut pun kelihatan semua orang
bergesa-gesa untuk mengambil foto maupun video,banyak cerita tentang pantai Pandawa ini
diantara pantai ini pertama kali di temukan oleh seekor tikus dan di buat kan patung untuk
mengenangnya.Setelah bus sampai di parkiran penulis dan teman-temannya bersiap
membawa salin karena emang boleh di pake renang sebelum masuk seperti biasa berfoto
bersama dulu setelah itu barulah menginjak pasir pantai,cuaca ketika itu sangat lah panas
tapi banyak angin jadi panas panas enak di tempat itu semua orang berpencar ada yang
wawancara ada yang berfoto-foto ada yang langsung cari warung untuk neduh dan bersantai
ada yang masih keliatan bingung mau ngapain semuanya beragam.Karema penulis tidak
kebagian penelitian di pantai Pandawa akhirnya penulis pun bersenang-senang bersama
teman-temannya bermain Parahu kecil yang bisa di isi 3 orang dan di dayung dengan harga
70.000.00 3 orang. Setelah bermain main dan berpanas-panasan di akhiri dengan mandi
karena penulis akan melanjutkan perjalanan ke GWK, sesudah mandi penulis tidak langsung
ke bus karena ia menunggu temannya.Setelah kumpul lalu bareng bareng menuju bus untuk
meninggalkan pantai yang indah ini.
6.
7.
durian, es kelapa, sewa samping, jual gelang dan sebagainya, dikarenakan cuaca agak panas
penulis pun membeli es kelapa yang sangat menggoda dengan harga 7000.00 beda dengan
es kelapa yang lainnya di sana tidak menggunakan gula merah ataupun susu tapi
menggunakan air kepalanya dan jeruk nipis entah bagaimana ngeraciknya jujur itu es kelapa
yang paling enak.Penulis di kasih waktu 30 menit untuk meneliti Desa tersebut setelah
selesai kembalilah ke bus untuk makan malam dan pulang ke hotel.
10.Wisata Tanah Lot
Wisata Tanah Lot adalah wisata yang kita kunjungi terakhir di pulau Bali ini setelah
dari tanah lot penulis kembali menyebrang menuju Jogjakarta.Bangun pagi di hari terakhir di
pulau Bali ini terasa sedih tidak mau pulang rasanya dan tidak rela meninggalkan pulau ini
termasuk Bli yang tidak pernah diam bibirnya untuk berbicara yang bermanfaat.Dari malam
sudah beres-beres memasukkan barang ke dalam koper agar pagi nanti tidak tergesa-gesa,
setelah pagi datang penulis memindahkan koper ke bus dan meninggalkan kamar yang
bernomor 210 itu lalu turun ke bawah untuk sarapan sebelum perjalanan yang cukup jauh
ini setelah selesai sarapan semuanya masuklah ke bus untuk menuju wisata Tanah Lot cukup
jauh perjalanan menuju objek tersebut, setelah beberapa jam perjalanan tibalah di Tanah lot
pas tengah hari bolong dengan cuaca yang sangat panas setelah turun dari bus tidak lupa
untuk berfoto bersama dulu tapi penulis tidak ikut karena anter temanya pergi ke WC,lalu
kita semua masuk bersama dan di sajikan dengan angin laut yang kencang, ombak yang
bertabrakan, batu-batu yang berdiri kokoh dan pura yang terpisah,pura yang terpisah itu
banyak mengandung cerita yang bertengkarnya dua laki-laki yang tidak mau di injak
tanahnya oleh satu laki dan menantang mengadu kesaktian lalu laki-laki yang tidak mau di
injak tanahnya itu kalah dan yang menang memisahkan diri dan pura nya yang di kelilingi
ular suci dari selendangnya.Mangkanya bisa terpisah di situ orang-orang sibuk untuk berfoto
dan mencari sumber untuk di wawancarai waktu di situ lumayan lama, setelah selesai
semuanya kembali ke bus untuk makan siang di perjalanan menuju pelabuhan Gilimanuk
dan menyebrang ke pelabuhan Ketapang.
11.Jogjakarta
Sesudah penyebrangan dari Bali melanjutkan perjalanan ke Jogja Karta untuk visit
kampung, sebelum sampai di kampus penulis sarapan pagi di restoran, mandi,dan bersiap-
siap menuju kampus tidak lama perjalanan dari restoran sampailah di kampus UIN Sunan
Kalijaga Jogja setelah sampai langsung di arahkan masuk aula dan acara pun dimulai di isi
dengan duta kampus, sambutan dari kepala sekolah MA Darul Hikmah, sambutan dari
perwakilan Dosen, dan tanya jawab yang sangat bermanfaat,di pengakhir acara tanya jawab
kita di suruh berdiri untuk bernyanyi bersama-sama dengan lagu laskar pelangi semua yang
berada di dalam bernyanyi dan bergembira dan di akhiri dengan foto bersama.
12.Pabrik Bakpia dan Jalan Malioboro
Selesai dari kampus UIN sunan Kalijaga penulis melanjutkan perjalanan ke pabrik
bakpia Jogjakarta di situ waktu tidak lama mungkin hanya 20-30 menit hanya untuk membeli
oleh-oleh dan mencicipi, Penulis pun membeli Bakpia 5 kotak dengan rasa yang berbeda-
beda. Selesai dari pabrik bakpia meluncur menuju Jalan Malioboro untuk berbelanja dan
8.
makan siang sendiri karena dalam jadwal tidak ada makan siang di hari itu jadi beli sendiri,di
sana cukup lumayan lama waktu di pakai happy-happy, berfoto, makan-makan tidak ada
penelitian karena sudah beres semuanya di bali setelah selesai semuanya melanjutkan
perjalanan menuju candi sari untuk makan malam dan hiburan.
13.Candi sari
Sampai di candi sari ketika hari sudah gelap disitu penulis makan malam dan hiburan
untuk kenang-kenangan terakhir studi tour lumayan lama di situ karena emang tidak ada
tempat yang akan di tuju lagi selain pulang ke Sumedang,semua orng di sana pasti sama
dengan perasaan nya yang sedih bercampur bahagia sungguh mengharukan yang di akhir
sambutan terakhir dari pak Ade dan membaca doa bersama.Setelah itu lalu pergi dan pulang
menuju Sekolah. Seampainya di sekolah pukul 07.00 pagi di situ benar-benar perasaan
campur aduk ada yang nunggu orang tuanya menjemput,ada yang jajan,dan berbagai lagi.
Setelah menunggu beberapa menit penulis pun pulang karena ada yang menjemput.
Patung tersebut berwujud Dewa Wisnu yang dalam agama Hindu adalah Dewa Pemelihara
(Sthiti), mengendarai burung Garuda. Tokoh Garuda dapat dilihat di kisah Garuda &
Kerajaannya yang berkisah mengenai rasa bakti dan pengorbanan burung Garuda untuk
menyelamatkan ibunya dari perbudakan yang akhirnya dilindungi oleh Dewa Wisnu.
Kawasan seluas 250 hektar ini merangkum berbagai kegiatan seni budaya, tempat
pertunjukan serta berbagai layanan tata boga. Sebagaimana istana-istana Bali pada jaman
dahulu, pengunjung GW K akan menyaksikan kemegahan monumental dan kekhusukan
spiritual yang mana kesemuanya disempurnakan dengan sentuhan modern dengan fasilitas
dan pelayanan yang tepat guna. Kendatipun anda datang sebagai bagian dari ribuan
9.
pengunjung sebuah event kebudayaan ataupun seorang diri untuk menikmati sekedar
hidangan ringan dan minuman sembari menyaksikan matahari terbenam, anda akan
merasakan keindahan alam dan budaya Bali serta keramah-tamahan penduduknya.
Mitologi Hindu: Patung tersebut merupakan representasi dewa Hindu Wisnu, yang dianggap
sebagai pemelihara dan pelindung dalam agama Hindu. Ini menggambarkan kisah Wisnu
yang menunggangi Garuda, seekor burung mitos. Narasi ini mencerminkan keselarasan dan
keseimbangan dalam jajaran Hindu.
Persatuan dan Harmoni: Patung melambangkan kesatuan dan keselarasan antara manusia
dan alam, karena melambangkan interaksi damai dewa dengan burung. Konsep ini
mencerminkan keyakinan budaya Bali dalam menjaga hubungan yang seimbang dan
harmonis dengan lingkungan.
Kesenian Bali: Patung Garuda Wisnu Kencana juga menampilkan ketrampilan seniman Bali
yang rumit dan terampil. Ini adalah contoh bagaimana seni dan spiritualitas terjalin dalam
budaya Bali.
Identitas Nasional: Patung ini memiliki tempat penting dalam identitas nasional Indonesia,
karena mewakili perpaduan budaya Hindu dan warisan Indonesia. Ini adalah simbol
keragaman budaya dan toleransi di negara ini.
10.
Garuda Wisnu Kencana, sering disingkat GWK, adalah sebuah taman budaya yang
terletak di pulau Bali, Indonesia. Tempat ini terkenal dengan patung besar Dewa
Wisnu yang menunggangi burung mitos Garuda. Komponen utama Garuda Wisnu
Kencana antara lain:
Plaza Wisnu: Kawasan ini terletak di kaki patung Garuda dan berfungsi
sebagai tempat berbagai pertunjukan dan acara budaya. Ini menawarkan
sudut pandang yang bagus untuk melihat patung dari dekat.
Lotus Pond: Lotus Pond adalah perairan besar yang terletak di dekat
patung Garuda. Sering digunakan sebagai tempat pertunjukan budaya,
tarian, dan acara lainnya.
Taman Festival: Taman Festival adalah area luar ruangan luas yang
digunakan untuk berbagai acara, konser, pameran, dan festival.
Street Theater: Ini adalah tempat pertunjukan tari tradisional Bali dan
pertunjukan budaya.
11.
Amfiteater: Amfiteater digunakan untuk acara dan pertunjukan yang lebih
besar, menawarkan tempat duduk untuk banyak penonton.
Inilah komponen utama Garuda Wisnu Kencana, atraksi budaya dan wisata populer
di Bali, Indonesia. Ini menampilkan budaya tradisional Bali dan mitologi Hindu melalui
berbagai fitur dan aktivitasnya.
12.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Garuda Wisnu Kencana adalah sebuah patung raksasa yang terletak di Pulau Bali,
Indonesia.Patung ini awalnya merupakan proyek yang dimulai pada tahun 1993 dan masih
dalam tahap pembangunan saat itu..Filosofi dalam Patung Garuda Wisnu Kencana:
melambangkan perpaduan antara dua tokoh mitologi Hindu, yaitu Lord Wisnu dan burung
Garuda. Wisnu adalah dewa pemelihara dan pelindung alam semesta dalam agama Hindu,
sedangkan Garuda adalah kendaraan atau wahana dari Wisnu.Ini mencerminkan filosofi
tentang pemeliharaan alam dan keseimbangan dalam kehidupan.Bagian-bagian dari
GarudaWisnu Kencana memiliki beberapa bagian utama, termasuk: Patung Lord Wisnu yang
berdiri setinggi sekitar 20 meter.Patung burung Garuda yang menjulang setinggi sekitar 18
meter dan membawa Wisnu di atas punggungnya. Puncak patung Garuda yang dikelilingi
oleh taman dan pemandangan alam yang indah.
Garuda Wisnu Kencana (GWK) adalah sebuah objek wisata yang terletak di Bali, Indonesia.
Ini adalah salah satu ikon pariwisata Bali dan juga merupakan taman budaya yang
menggabungkan seni, budaya, dan alam. Berikut beberapa objek wisata Garuda Wisnu
Kencana:
1. Patung Wisnu: Salah satu ciri khas utama dari GWK adalah patung Dewa Wisnu yang
megah. Patung ini sedang duduk di atas burung Garuda, yang merupakan kendaraan
Wisnu dalam mitologi Hindu. Patung Wisnu di GWK memiliki tinggi sekitar 20 meter
dan merupakan salah satu patung terbesar di dunia.
2. Lokasi: Garuda Wisnu Kencana terletak di area Bukit Ungasan di selatan Bali, yang
menawarkan pemandangan spektakuler dari Samudra Hindia. Karena letaknya yang
cukup tinggi, GWK juga menawarkan panorama indah sekitar Pantai Pandawa.
3. Taman Budaya: Selain patung Wisnu, GWK juga memiliki taman budaya yang
mencakup berbagai wahana, tampilan seni, dan lokakarya kerajinan tangan yang
menampilkan budaya Bali dan Indonesia. Pengunjung dapat menikmati pertunjukan
tari tradisional, pertunjukan seni, dan pameran budaya.
13.
4. Acara dan Pertunjukan: Garuda Wisnu Kencana sering menjadi tuan rumah berbagai
acara budaya, konser, dan festival. Pada saat-saat tertentu, Anda mungkin
menemukan pertunjukan seni dan budaya yang menarik, baik yang mengusung tema
budaya Bali maupun yang bersifat internasional.
5. Fasilitas Wisata: GWK memiliki berbagai fasilitas seperti restoran, toko suvenir, pusat
perbelanjaan, dan area parkir yang nyaman untuk pengunjung. Tempat ini juga
memiliki arena bermain anak-anak sehingga cocok untuk wisata keluarga.
6. Keindahan Alam: Selain seni dan budaya, GWK juga menawarkan keindahan alam
yang memukau. Pengunjung dapat menikmati pemandangan matahari terbenam
yang spektakuler di dekat pantai atau menjelajahi taman dengan tumbuhan hijau dan
patung-patung yang memukau.
GWK adalah tujuan wisata yang populer di Bali yang menggabungkan seni, budaya, dan alam
yang luar biasa. Ini adalah tempat yang cocok untuk memahami lebih dalam tentang warisan
budaya Bali dan Indonesia serta menikmati pemandangan yang menakjubkan.
3.2 Penutup
Laporan ini telah menggali lebih dalam mengenai Keindahan Garuda Wisnu Kencana
(GWK), yang merupakan salah satu pencapaian seni monumental terbesar di Indonesia.
Melalui eksplorasi sejarah, makna, dan teknik yang terlibat dalam penciptaan GWK, kita
dapat lebih menghargai keindahan seni rupa patung ini dan pentingnya warisan seni budaya
dalam masyarakat. Apresiasi terhadap karya seni GWK juga membuka pintu bagi
pengembangan pemahaman kita tentang seni rupa Indonesia secara lebih luas. Semoga
GWK tetap menjadi sumber inspirasi dan kebanggaan bagi bangsa kita. Terima kasih atas
perhatian Anda dalam menjelajahi karya seni yang megah ini.”
14.
DAFTAR PUSTAKA
I Girinata Made,2018, “kawasan suci pura Tanah Lot dan destinasi wisata”.Denpasar:
IHDN PRES
https://amp.kompas.com/regional/read/2021/04/28/110100678/puja-mandala-pesan-
toleransi-dari-pulau-bali
https://www.tripadvisor.co.id/Attraction_Review-g1465999-d1539303-Reviews-
Turtle_Island-Tanjung_Benoa_Nusa_Dua_Peninsula_Bali.html
https://www.indonesia.travel/id/id/ide-liburan/intip-yuk-daya-tarik-yang-ditawarkan-desa-
penglipuran-bali
https://news.detik.com/berita/d-6409300/sejarah-patung-gwk-bali-profil-hingga-latar-
belakang-berdirinya
15.
LAMPIRAN
PURA ULUNDANU
Garuda Wisnu kencana (GWK)
16.
Pantai Pandawa
Pertunjukan Barong
17.
Desa panglipuran
Tanjung Benoa pulau penyu
18.
Tanah Lot
Visit kampus
19.
Jalan Malioboro
20.
RIWAYAT PENULIS