Abstract ̶ Information on weather conditions is needed to support flight safety, especially in the
process take-off. One of the required weather information is wind data, wind direction and wind
speed. One of the wind components is the tailwind (wind from behind). In the small airports it can
only be visited by aircraft such as ATR72 and its kind, due to the limited availability of runways
and currently many of these airports are still using landing and take-off in the direction of the wind.
This can result in a lack of lift during take-off during the tailwind conditions. To prevent this from
happening, there is a reduction in the capacity of the aircraft. The purpose of this study was to
analyze the performance of the ATR72 aircraft during take-off with tailwind conditions. By
calculating the takeoff under normal conditions on the ATR72 aircraft then varying the tailwind
speed. The results obtained are the value of the ground roll distance (𝑆𝑔 ) and the reduction in
aircraft weight (𝑤) at the time of tailwind. a speed tailwind of 0 or normal, obtained a distance of
ground roll 849 m, take-off weight of 20948 kg, reduction in aircraft weight of 0. Speed tailwind
of 5 kts, distance of ground roll 773 m, take-off weight of 20333 kg, reduction in aircraft weight of
615 kg, while speed of tailwind 10 kts obtained distance of ground roll 697 m, take-off weight of
19308 kg, reduction in aircraft weight of 1640 kg, and speed tailwind of 15 kts, distance of ground
roll 621 m, take-off weight of 18225 kg, was obtained. reduction in aircraft weight by 2723 kg.
1
ketinggian air laut (sealevel runway 2 ×205.429
elevation). = √1,225 × 61 ×1,9
3.1 Data Variasi Kecepatan
Tailwind = 53,7 𝑚⁄𝑠
Berikut data variasi kecepatan
c. Nilai η𝑝 didapat dari tabel 2.1 di
tailwind:
Tabel 3.1 Data variasi kecepatan Tailwind subbab 2.1.1 sebesar 0,64545 dan
Kecepatan Tailwind dibulatkan menjadi 0,65. Untuk mencari
Thrust (T) dibutuhkan persamaan (2.2)
Knot m/s sehingga:
𝑃
𝑇 = η𝑝 𝑣 𝑠
5 2,572 𝑠𝑡𝑎𝑙𝑙
1.846.000 ×2
10 5,144 = 0,65
53,7
15 7,716 = 44.689 𝑁
Ket: pada penelitian tugas akhir ini
3.2 Perhitungan Performa Take-off menggunakan 2 engine
Dengan Kondisi Normal
Berikut ini perhitungan d. Sehingga di dapat thrust loading:
𝑇 44.689
menggunakan data-data sesuai = 205.429 = 0,21
𝑊
ketinggian elevasi landasan nol:
dan wing loading dapat ditentukan:
Tabel 3.2 Data perhitungan peforma takeoff 𝑊 205.429
dengan kondisi normal = = 3.367,6 𝑁⁄𝑚2
𝑆 61
Density Sea 𝑘𝑔⁄
1,225 𝑚3 e. Sehingga jarak ground roll saat take-off
Level – (𝜌)
dalam kondisi normal:
Wing Area – 61 𝑚2 1,21 ×
𝑊
𝑆
(𝑠) 𝑆𝑔 = 𝑇
𝑔 × 𝜌 × 𝐶𝐿𝑀𝐴𝑋 ×
𝑊
𝑊𝑇𝑂 20.948 𝑘𝑔 → 205.429 𝑁 1,21 × 3.367,6
= 9,81 × 1,225 × 1,9×0,21
Max. power 1.846 𝑘𝑊 → 1.846.000 𝑊 = 849 𝑚
– (𝑃𝑠 ) f. Berdasarkan persamaan (2.7)
dengan menganggap bahwa v_LOF
a. Menentukan harga maximum adalah kecepatan terakhir pada saat
coefficient lift pada saat takeoff dengan ground roll atau juga bisa disebut
persamaan (2.11) sebagai vt sehingga didapat:
𝐶𝐿𝑀𝐴𝑋,𝑇𝑂 = 0,8 × 𝐶𝐿𝑀𝐴𝑋,𝐿 𝑣𝑡 = 1,1 × 𝑣𝑆𝑡𝑎𝑙𝑙
= 0,8 × 2,44 = 1,1 × 53,7
= 1,9 = 59 𝑚/𝑠
b. Berdasarkan data-data diatas g. Karena s adalah jarak tempuh
dapat diketahui kecepatan stall atau bisa kita sebut sebagai 𝑆𝑔 dan untuk
menggunakan persamaan (2.13) maka: mencari percepatan dapat
2𝑊 menggunakan persamaan 2.21 sehingga
𝑣𝑆𝑡𝑎𝑙𝑙 = √𝜌 𝑠 𝐶𝐿
𝑀𝐴𝑋 didapat:
2
𝑣𝑡 2 − 𝑣02 a. Karena 𝑆𝑔0 adalah jarak dari v = 0
𝑎 = 2×𝑠
ke v = 𝑣𝑤 maka nilai 𝑆𝑔0 adalah nol
𝑣𝑡 2 −𝑣02 karena diasumsikan ketika takeoff sudah
= 2 × 𝑆𝑔 mengetahui adanya tailwind. Sehingga
592 −0 didapat jarak ground roll yang
= dipengaruhi oleh angin dengan
2 × 849
3
karena diasumsikan ketika takeoff sudah mengetahui adanya tailwind. Sehingga
mengetahui adanya tailwind. Sehingga didapat jarak ground roll yang
didapat jarak ground roll yang dipengaruhi oleh angin ((𝑆𝑔 )w) dengan
dipengaruhi oleh angin ((𝑆𝑔 )w) dengan menggunakan persamaan:
menggunakan persamaan: (𝑆𝑔 )w = 𝑆𝑔 + 𝑆𝑔0 + (𝑣𝑤 × (𝑡𝑔 )𝑤 )
(𝑆𝑔 )w = 𝑆𝑔 + 𝑆𝑔0 + (𝑣𝑤 × (𝑡𝑔 )𝑤 ) = 849 + 0 + 7,716 × 29,5
= 849 + 0 + 5,144 × 29,5 = 849 + 227,6
= 849 + 151,7 = 1.076,6 𝑚
b. Karena nilai (𝑆𝑔 )w lebih besar
= 1.000,7 𝑚
daripada 𝑆𝑔 , maka diperlukan
b. Karena nilai (𝑆𝑔 )w lebih besar
pengurangan terhadap 𝑆𝑔 dengan
daripada 𝑆𝑔 , maka diperlukan
persamaan 𝑆𝑔 ` maka:
pengurangan terhadap 𝑆𝑔 dengan
𝑆𝑔 ` = 𝑆𝑔 − (𝑣𝑤 × (𝑡𝑔 )𝑤
persamaan 𝑆𝑔 ` maka:
𝑆𝑔 ` = 849 – (7,716 × 29,5)
𝑆𝑔 ` = 𝑆𝑔 − (𝑣𝑤 × (𝑡𝑔 )𝑤
= 1.076,6 𝑚
𝑆𝑔 ` = 849 – (5,144 × 29,5) c. Untuk mencari 𝑤 dapat
menggunakan persamaan 2.15 dengan
= 697 𝑚 cara mensubtitusikan 𝑆𝑔 , berikut adalah
c. Untuk mencari 𝑤 dapat beban pesawat jika terpengaruh oleh
menggunakan persamaan (2.15) dengan tailwind sebesar 15 kts
cara mensubtitusikan 𝑆𝑔 , berikut adalah 𝑇 ×𝑆 ×𝑔 × 𝜌 × 𝐶𝐿 𝑀𝐴𝑋 × 𝑆𝑔 `
𝑤 =√
berat pesawat jika terpengaruh oleh 1,21
4
normal tidak terpengaruh angin), pada berbanding lurus antara tailwind dan
kecepatan tailwind sebesar 5 kts jarak ground roll.
diperoleh jarak ground roll 773 m, berat
Berdasarkan data yang menjadi
take-off 20.333 kg, pengurangan berat
hasil akhir penelitian diperoleh beberapa
pesawat sebesar 615 kg, sedangkan
point analisis sebagai berikut:
kecepatan tailwind 10 kts diperoleh jarak
a) Dari data perhitungan performa
ground roll 697 m, berat saat take-off
takeoff dalam kondisi normal didapat
19.308 kg, pengurangan berat pesawat
nilai 𝑆𝑔 sebesar 849 m.
sebesar 1.640 kg, dan kecepatan
tailwind sebesar 15 kts diperoleh jarak b) Kemudian untuk thrust dari pesawat
ground roll 621 m, berat take-off 18.225 ATR72-600 di ketinggian nol atau
kg, pengurangan berat pesawat sebesar sealevel dan maximum power dari 2x
2.723 kg. engine (PW 127) adalah 44.689 N.
b) Yang mengalami perubahan c) Pertambahan tailwind 1 knot akan
berbeda-beda saat take-off antara mengurangi berat 152kg dan setiap
pertambahan tailwind 1 knot akan
lain:(𝑆𝑔 )w , 𝑤, dan pengurangan berat
mengurangi panjang runway 18 m.
pesawat. d) Pada pesawat ATR72-600
3.4 Perbandingan dan Analisis membutuhkan pengurangan berat
Berdasarkan hasil perhitungan jika takeoff dengan kondisi tailwind
performa takeoff terhadap variasi dan kebutuhan jarak ground roll yang
kecepatan tailwind pada anak sub bab tersedia pun terjadi pengurangan
sebelum nya, maka diperoleh data yang nantinya pesawat akan dapat
perbandingan berbentuk grafik seperti takeoff dengan aman.
dibawah ini.
Gambar 3.1 Grafik takeoff performance terhadap e) Dari data runway analysis manual
kecepatan tailwind diatas dapat digunakan sebagai
perbandingan terhadap hasil
Dari grafik diatas pada Gambar perhitungan di atas. Perhitungan dan
3.1 dapat dilihat bahwa, jika tailwind manual terdapat perbedaan weight
semakin besar maka jarak ground roll sebesar 79 kg di 5 knot tailwind. hal
nya lebih pendek dan terdapat ini bisa disebabkan oleh perkiraan
pengurangan berat pada pesawat. Hal ini besaran pada perhitungan yang
dapat dilihat pada grafik diatas yang kurang tepat dibandingkan kondisi
menunjukan penurunan grafik yang sebenarnya.
5
IV. KESIMPULAN [7] Kristanto, Philip, 2020, Fisika Dasar –
Berdasarkan pembahasan Teori, Soal, dan Penyelesaian,
diperoleh kesimpulan sebagai berikut: Yogyakarta: ANDI
[8] ATR CM Marketing, 2015
1. Pada kondisi tailwind dengan https://skybrary.aero/bookshelf/b
kecepatan angin 5, 10, dan 15 knot pada ooks/3696.pdf diakses pada
pesawat ATR72-600 jarak ground roll tanggal 16 Desember 2020
yang didapat sepanjang 773 m, 697 m, [9] Departemen Perhubungan, 2019,
dan 621 m. http://hubud.dephub.go.id/website/Band
2. Jika pesawat takeoff dengan araDetail.php?id=109 diakses pada
kondisi tailwind dan harus mengurangi tanggal 16 Desember 2020
berat pada pesawat maka, setiap
penambahan 1 knot tailwind berat
pesawat yang harus dikurangi sebesar
152 kg dan pengaruh pada take off
performance yaitu panjang jarak ground
roll (𝑆𝑔 ) berkurang sebesar 18 meter.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Ruijgrok, G.J.J., 1994, Elements of
Airplane Performance, Faculty of
Aerospace Engineering, Netherlands:
Delft University of Technology
[2] Nita, Florentina Mihaela. 2008.
Aircraft Design Studies Based on the
ATR 72, Department of Automotive and
Aeronautical Engineering, Germany:
Hamburg University
[3] Federal Aviation Administration,
2016, Weight and Balance Handbook
US: Department of Trasportation
[4] Fadholi, Akhmad, 2013, Analisis
Komponen Angin Landas Pacu
(Runway) Bandara Depati Amir
Pangkalpinang, Jurnal Stasiun
Meteorologi Pangkalpinang, No. 2, Vol.
13, 45 - 53
[5] Anderson, J.D. 1998, Aircraft
Performance and Design, Mcgraw-Hill
Education
[6] Roskam, Jan, 1985, Airplane Design
Part 1: Preliminary Sizing of Airplanes,
Ackers Distinguished Professor of
Aerospace Engineering,
rteterte USA: The
University of Kansas