Anda di halaman 1dari 6

Pengertian Kerukunan, Dalil Qur'an dan Hadits Tentang Kerukunan, Contoh Perilaku dan

Hikmah Kerukunan
Manusia tidak bisa hidup tanpa bantuan orang lain, oleh karena itu hubungan kepada sesama
manusia harus selalu dijaga dan dipelihara. Untuk menikmati hidup yang tentran dan damai
maka salah satu kuncinya adalah dijaga kerukunan dalam hidup bermasyarakat. Adapun
makna kerukunan berasal dari kata rukun, artinya kondisi dimana masing-masing individu
dalam satu komunitas saling memberikan rasa percaya, rasa aman, dan rasa nyaman dalam
menjalani aktifitas kehidupan sehari-hari. Islam adalah agama damai dan mencintai
kedamaian, Islam senantiasa membimbing ummatnya untuk selalu mampu menjaga
kerukunan antara satu individu dengan individu lainnya. Dalam ajaran agama islam bahwa
semua manusia itu bersaudara tanpa memandang perbedaan. Hal ini dikemukakan dalam Al-
Qur'an pada surah Al-Hujuraat ayat 10:

‫ِإَّنَم ا اْلُم ْؤ ِم ُنوَن ِإْخ َو ٌة َفَأْص ِلُحوا َبْيَن َأَخ َو ْيُك ْم ۚ َو اَّتُقوا َهَّللا َلَع َّلُك ْم ُتْر َحُم وَن‬

"Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara, karena itu damaikanlah antara kedua
saudaramu (yang berselisih) dan bertaqwalah kepada Allah agar kamu mendapat rahmat"
(Q.S.Al-Hujurat ayat 10)

Dalam keterangan yang lain tentang kerukunan, Rasulullah saw., menggambarkan dalam
sabdanya bagaimana seorang muslim yang bersaudara dan menjunjung tinggi kerukunan
dalam bermasyarakat sebagaimana Rasulullah saw bersabda :

‫ (أخرجه‬.‫َع ْن َأِبي ُمَس ى َع ِن الَّنِبِّي َص َّلى هللا َع َلْيِه َو َس َّلَم َقاَل ِأَّن اْلُم ْؤ ِم َن ِلْلُم ْؤ ِم ِن َك اْلُبْنَياِن َيُش ُّد َبْعُضُه َبْعًضا َو َش َّبَك َأَص اِبَع ُه‬
)‫البخاري‬

Artinya: "abu musa meriwayatkan, nabi saw bersabda: “kaum mukmin adalah bersaudara
satu sama lain ibarat (bagian-bagian dari) suatu bangunan satu bagian memperkuat bagian
lainnya.” dan beliau menyelibkan jari-jari disatu tangan dengan tangan yang lainnya agar
kedua tangannya tergabung." (HR. Bukhori)

. ‫حدثنا هناد حدثنا أبو معاوية عن ابن أبي ليلى وحدثنا سفيان بن وكيع حدثنا حميد بن عبد الرحمن الرواسي عن ابن أبي‬
‫ وفي الباب عن ابي‬.‫ليلى عن عطية عن أبي سعيد قال قال رسول هللا صلى هللا عليه و سلم من لم يشكر الناس لم يشكر هللا‬
‫ الترمذي‬- ‫ قال أبو عيسى هذا حديث حسن صحيح‬.‫هريرة بن قيس و النعمان بن بشير‬

Artinya:Telah menceritakan kepada kami Hannad, telah menceritakan kepada kami Abu
Mu'awiyah dari Ibnu Abu Laila (dalam riwayat lain). Dan telah menceritakan kepada kami
Sufyan bin Waki', telah menceritakan kepada kami Humaid bin Abdurrahman Ar Ruwasi dari
Ibnu Abu Laila dari 'Athiyyah dari Abu Sa'id ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Siapa yang tidak bersyukur kepada manusia, berarti ia belum bersyukur
kepada Allah." Hadits semakna juga diriwyakan dari Abu Hurairah, Al Asy'ats bin Qais dan
An Nu'man bin Basyir. Abu Isa berkata; Ini adalah hadits hasan shahih”. (Turmudzi)

‫ي هللا عنه قال سمعت‬qq‫حدثنا محمد بن أبي يعقوب الكرماني حدثنا حسان حدثنا يونس حدثنا محمد عن أنس بن مالك رض‬
‫ بخاري‬- ‫رسول هللا صلى هللا عليه و سلم يقول َم ْن َس َّر ُه َأْن ُيْبَس َط َلُه ِفي ِر ْز ِقِه َأْو ُيْنَس َأ َلُه ِفي َأَثِر ِه َفْلَيِص ْل َر ِح َم ُه‬

Artinya:“Telah menceritakan kepada kami dari Muhammad Bin Abi Ya’kub Al-Kurmani
Dari Hasan Dari Yusuf , Muhammad bin Zuhri Anas bin Malik berkata” Aku mendengar
Rasulullah SAW bersabda: Barang siapa yang ingin dilapangkan rizkinya dan dipanjangkan
umurnya, maka hendaklah ia menyambung tali silaturahmi”. (Bukhari)

‫ َال َتَح اَس ُدوا َو َال َتَناَج ُش وا َو َال َتَباَغُضوا َو َال َتَداَبُروا‬: ‫ َقاَل َر ُسْو ُل ِهللا صلى هللا عليه وسلم‬: ‫َع ْن َأِبي ُهَر ْيَر َة َرِض َي ُهللا َع ْنُه َقاَل‬
. ‫ اْلُم ْس ِلُم َأُخ و اْلُم ْس ِلِم َال َيْظِلُم ُه َو َال َيْخ ُذُل ُه َو َال َيْك ِذ ُب ُه َو َال َيْح ِق ُر ُه‬. ‫َو َال َيِبْع َبْعُض ُك ْم َع َلى َبْيِع َبْع ٍض َو ُك ْو ُنوا ِع َب اَد ِهللا ِإْخ َو انًا‬
‫ ُك ُّل اْلُم ْس ِلِم َع َلى اْلُم ْس ِلِم َح َر اٌم‬، ‫ ِبَحَسِب اْم ِر ٍئ ِم َن الَّش ِّر َأْن َيْح ِقَر َأَخ اُه اْلُم ْس ِلَم‬- ‫َو ُيِش ْيُر ِإَلى َص ْد ِر ِه َثَالَث َم َّراٍت‬- ‫الَّتْقَو ى َهُهَنا‬
]‫َد ُم ُه َو َم اُلُه َوِع ْر ُضُه [رواه مسلم‬

Artinya: Dari Abu Hurairah "Kamu sekalian, satu sama lain Janganlah saling mendengki,
saling menipu, saling membenci, saling menjauhi dan janganlah membeli barang yang sedang
ditawar orang lain. Dan jadilah kamu sekalian hamba-hamba Allah yang bersaudara. Seorang
muslim itu adalah saudara bagi muslim yang lain, maka tidak boleh menzhaliminya,
menelantarkannya, mendustainya dan menghinakannya. Taqwa itu ada di sini (seraya
menunjuk dada beliau tiga kali). Seseorang telah dikatakan berbuat jahat jika ia menghina
saudaranya sesama muslim. Setiap muslim haram darahnya bagi muslim yang lain, demikian
juga harta dan kehormatannya". HR. Muslim

‫َع ْن َأِبي ُهَر ْيَر َة َاَّن َر ُسْو َل َص َّلى ُهَّللا َع َلْيِه َو َس َّلَم قَاَل َح ُّق اْلُم ْس ِلِم َع َلى اْلُم ْس ِلِم ِس ٌّت ِأَذ ا َلِقْيَتُه َفَس ِّلْم َع َلْي ِه َوِأَذ ا َدَع اَك َف َأ ِج ْب ُه َوِأَذ ا‬
)‫اْسَتْنَص َح َك َفاْنَص ْح َلُه َو ِأَذ ا َع َطَس َفَحِم َد َهللا َفَسِّم ْتُه َوِأَذ ا َم ِر َض َفُع ْد ُه َو ِأَذ ا َم اَت َفاَّتِبْعُه ( أخرجه مسلم‬

Artinya: Dari Abu Hurairah r.a., dia berkata bahwa Rasul saw bersabda : ”Hak seorang
muslim terhadap sesama muslim itu ada enam: (1) jika Anda bertemu dengannya maka
ucapkanlah salam atasnya, (2) jika dia mengundang Anda maka penuhilah undangnnya, (3)
jika dia meminta nasihat kepada Anda maka berilah nasihat padanya, (4) jika dia bersin dan
mengucapkan Alhamdulillah maka doakanlah dengan yarhamukallah, (5) jika dia sakit maka
jenguk (besuk) lah, dan (6) jika dia meninggal dunia maka antarkanlah jenazahnya.” ( H.R.
Muslim)

. ‫َقاَل َعْبد ِهَّللا َح َّد َثَنا َأُبو َم ْع َمٍر َح َّد َثَنا ُهَشْيٌم َقاَل َأْخ َبَر َنا َس َّياٌر َع ْن َخ اِلِد ْبِن َع ْبِد ِهَّللا اْلَقْس ِر ِّي َع ْن َأِبيِه َأَّن الَّنِبَّي َص َّلى ُهَّللا َع َلْي ِه‬
‫ أحمد‬- ‫َو َس َّلَم َقاَل ِلَج ِّد ِه َيِزيَد ْبِن َأَسٍد َأِح َّب ِللَّناِس َم ا ُتِح ُّب ِلَنْفِس َك‬

Artinya: Abdullah berkata; telah menceritakan kepada kami Abu Ma'mar telah menceritakan
kepada kami Hutsaim berkata; telah mengabarkan kepada kami Sayyar dari Khalid bin
Abdullah Al Qasri dari Bapaknya sesungguhnya Nabi Shallallahu'alaihiwasallam bersabda
kepada kakeknya, Yazid bin Asad, "Cintailah kepada manusia sebagaimana kamu mencintai
dirimu." (Ahmad)

‫ َم َثُل اْلَجَسِد ِإَذ ا اْش َتَك ى ِم ْنُه ُعْض ٌو َتَداَعى َلُه َس اِئُر اْلَجَسِد ِبالَّسَهِر َو اْلُح َّم ى‬، ‫َم َثُل اْلُم ْؤ ِمِنيَن ِفي َتَو اِّد ِهْم َو َتَر اُح ِم ِهْم َو َتَع اُطِفِهْم‬.

Artinya:"Perumpamaan kaum mukminin dalam cinta-mencintai, sayang-menyayangi dan


bahu-membahu, bagaikan satu badah / ibarat satu tubuh. Jika salah satu anggota tubuhnya
sakit, maka seluruh anggota tubuhnya yang lain ikut merasakan sakit juga, dengan tidak bisa
tidur dan demam"

‫َع ْن َع ْبِدِهللا َم ْس ُعْو ٍد َقاَل َقاَل َر ُسْو ُل ِهللا َص َّلى هللا َع َلْيِه َو َس َّلَم ِسَباُب اْلُم ْس ِلِم ُفُسْو ٌق َوِقَتا ُلُه ُك ْفٌر البخاري) أخرجه‬

Artinya: Dari Abdullah ibn Mas’ud, dia berkata, Rasul saw bersabda : “Memaki seorang
muslim adalah fasik dan membunuhnya adalah kafir”(HR al-Bukhari)

Perilaku Yang Mencerminkan Kerukunan

Ada beberapa perilaku seseorang yang bisa mencerminkan kerukunan kepada sesama yang
bisa dijadikan panutan dalam masyarakat di antaranya :

1. Menjaga Kebersamaan dan Tali Silaturrahmi dengan Berbagai Aktifitas

Dalam menjalankan aktifitas keseharian, menjaga tali silaturrahmi sangatlah penting, baik
dalam
lingkungan sekolah, kantor, maupun didalam masyarakat. Dengan menjaga tali silaturrahmi
akan mencerminkan persaudaraan yang kokoh tanpa ada saling bercerai, sebagaimana Allah
berfirman dalam Al-qur'an :

‫َو اْعَتِصُم وا ِبَح ْبِل ِهَّللا َجِم يًعا َو اَل َتَفَّر ُقواۚ َو اْذ ُك ُروا ِنْع َم َت ِهَّللا َع َلْيُك ْم ِإْذ ُكْنُتْم َأْع َداًء َف َأَّلَف َبْيَن ُقُل وِبُك ْم َفَأْص َبْح ُتْم ِبِنْع َم ِت ِه ِإْخ َو اًن ا‬
‫َو ُكْنُتْم َع َلٰى َشَفا ُح ْفَر ٍة ِم َن الَّناِر َفَأْنَقَذُك ْم ِم ْنَهاۗ َك َٰذ ِلَك ُيَبِّيُن ُهَّللا َلُك ْم آَياِتِه َلَع َّلُك ْم َتْهَتُد وَن‬

"Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai
berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah)
bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena
nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu
Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya
kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk.

Selain dari ayat tersebut diatas Rasulullah saw juga mengatakan dalam sabdanya :

، ‫َتَب ا َغُض وا َو َالَتَح ا َس ُدوا‬ ‫ َالَتَقا َطُعوا َو َالَتَدا َب ُروا َو اَل‬: ‫ َقاَل َر ُسوُل ِهللا َص َّلى ُهللا عليِه وسلم‬: ‫َو َع ْن أَنٍس َرِض َى ُهللا َع ْنُه َقاَل‬
‫ ُم َّتَفٌق َع َلْيِه‬. ‫أَخ اُه َفْو َق َثَالٍث‬ ‫ َو َالَيِح ُّل ِلُم ْس ِلٍم أْن َيْهُج َر‬، ‫ َو ُك وُنواِعَباَد ِهللا إْخ َو اًنا‬.

Artinya :Anas r.a. berkata: Rasulullah s.a.w. bersabda: jangan putus-memutus hubungan dan
jangan belakang-membelakangi dan jangan benci-membenci, dan jangan hasud-menghasud
dan jadilah kamu hamba Allah sebagai saudara, dan tidak dihalalkan bagi seorang muslim
memboikot saudaranya sesama muslim lebih dari tiga hari. (Muttafaq Alaih) (Buchary,
Muslim)

2. Bersikap Rendah Hati Terhadap Sesama

Sikap rendah hati merupakan akhlak yang mulia yang dimiliki oleh Rasulullah saw.
Dengan sikap rendah hati ini manusia bisa dapat menjadi lebih tiinggi derajatnya disisi Allah.
Seseorang yang mampu bersikat rendah hati maka dengan sendirinya tidak akan pernah atau
jauh dari sifat arogan, tidak pernah merasa pintar, dan merasa paling segalanya. oleh karena
itu dengan sikap rendah hati akan melahirkan hubungan persaydaraan yang kokoh dan kuat
sehingga kerukunan pun akan semakin terpelihara

wasallam bersabda:

‫َو ِإَّن َهَّللا َأْو َح ى ِإَلَّي َأْن َتَو اَض ُعوا َح َّتى اَل َيْفَخ َر َأَح ٌد َع َلى َأَحٍد َو اَل َيْبِغ َأَح ٌد َع َلى َأَحٍد‬

“Dan Allah mewahyukan kepadaku agar kalian saling merendah diri agar tidak ada seorang
pun yang berbangga diri pada yang lain dan agar tidak seorang pun berlaku zhalim pada yang
lain.” (HR. Muslim 2865)

3. Mengakui dan Menghormati Setiap perbedaan Yang Ada Disekitar Kita


Orang yang bersikap toleran, maka akan senantiasa menghormati segala bentuk perbedaan
yang ada disekitarnya, baik yang berhubungan dengan krakter saudaranya yang beraneka
ragam, perbedaan pendapat, dan yang lainnya. Karena semua perbedaan yang ada pada
hakikatnya adalah merupakan bentuk motivasi untuk berlomba-lomba dalam melakukan
kebaikan. Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam surah Al-Maidah ayat 48 :

‫َو َأْنَز ْلَنا ِإَلْيَك اْلِكَتاَب ِباْلَح ِّق ُمَص ِّد ًقا ِلَم ا َبْيَن َيَد ْيِه ِم َن اْلِكَتاِب َو ُمَهْيِم ًنا َع َلْيِهۖ َفاْح ُك ْم َبْيَنُهْم ِبَم ا َأْن َز َل ُهَّللاۖ َو اَل َتَّتِب ْع َأْه َو اَء ُهْم َع َّم ا‬
‫َج اَء َك ِم َن اْلَح ِّقۚ ِلُك ٍّل َجَع ْلَن ا ِم ْنُك ْم ِش ْر َع ًة َوِم ْنَهاًج اۚ َو َل ْو َش اَء ُهَّللا َلَجَع َلُك ْم ُأَّم ًة َو اِح َد ًة َو َٰل ِكْن ِلَيْبُل َو ُك ْم ِفي َم ا آَت اُك ْم ۖ َفاْس َتِبُقوا‬
‫اْلَخْيَر اِتۚ ِإَلى ِهَّللا َم ْر ِج ُع ُك ْم َجِم يًعا َفُيَنِّبُئُك ْم ِبَم ا ُكْنُتْم ِفيِه َتْخ َتِلُفوَن‬

"Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Quran dengan membawa kebenaran, membenarkan
apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian
terhadap kitab-kitab yang lain itu; maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah
turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran
yang telah datang kepadamu. Untuk tiap-tiap umat diantara kamu, Kami berikan aturan dan
jalan yang terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat
(saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka
berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya,
lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu, ". (Q.S.Al-Maidah
ayat 48)

4. Menjaga Perasaan Orang Lain Agar Tidak Tersakiti Dengan Apa Yang Kita Ucapkan dan
Lakukan

Salah satu kunci kerukunan dalam hidup bermasyarakat adalah senantiasa menjaga
perasaan setiap orang yang bertemu dengan kita. Seorang muslim yang baik adalah yang
mampu menjaga lisan dan perbuatannya untuk tidak menyakiti perasaan orang-orang yang
ada disekelilingnya atau disekitarnya.

Sebagai Rasulullah saw bersabda :

‫ اْلُم ْس ِلُم َأُخ ْو اْلُم ْس ِلِم ال َيْض ِلُم ُه واليخذله َو ال ُيْس ِلُم ُه‬: ‫ َقاَل َر ُسْو َل ِهللا َص ّلى هللا َع َلْيِه َو َس ّلَم‬: ‫َع ْن أْبِن ُع َم َر َرِض ى هللا َع ْنه َقاَل‬

Artinya: "Diriwayatkan dari Ibnu Umar, beliau berkata: "Rasulullah SAW bersabda: Seorang
muslim itu adalah saudara muslim yang lain. Oleh sebab itu, jangan menzdalimi dan
meremehkannya dan jangan pula menykitinya." (HR. Ahmad, Bukhori dan Muslim).

5. Memaafkan OrangYang Melakukan Kesalahan Kepada Kita

Memberi maaf adalah perbuatan yang jauh lebih sulit untuk dilakukan dibandingkan
dengan sekedar minta maaf. Oleh karena itu alangkah mulianya orang yang senantiasa mau
memberi maaf kepada orang yang berbuat salah yang memohon maaf kepada kita. Dengan
sikap memafkan orang lain, maka perselisihan dan permusuhan pun semakin berkurang,
maka kerukunan hidup pun akan tercipta. Budaya saling memaafkan inilah yang harus
dimiliki oleh bangsa kita terutama pada para pelajar begitu juga dalam masyarakat. Sehingga
setiap ada persoalan tidak berujung kericuan, tawuran dan perkelahian yang justru
menurunkan martabat sebagai manusia disisi Allah.

Dalam Al-Qur'an Allah swt., mengelompokkan orang-orang pemaaf kedalam golongan


orang-orang yang bertakwa dan berbuat kebajikan yang senantiasa mendapatkan surga dan
ampunan dari Allah SWT., Sebagaimana firmanNya dalam surah Ali imran ayat 133-134
sebagai berikut :

‫َو َس اِرُعوا ِإَلٰى َم ْغ ِفَر ٍة ِم ْن َر ِّبُك ْم َو َج َّنٍة َع ْر ُض َها الَّسَم اَو اُت َو اَأْلْر ُض ُأِع َّد ْت ِلْلُم َّتِقيَناَّلِذ يَن ُيْنِفُقوَن ِفي الَّسَّراِء َو الَّضَّراِء َو اْلَك اِظِم يَن‬
‫اْلَغْيَظ َو اْلَع اِفيَن َع ِن الَّناِسۗ َو ُهَّللا ُيِح ُّب اْلُم ْح ِسِنيَن‬

"Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya
seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa, (yaitu) orang-
orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang
yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang
yang berbuat kebajikan".

Disamping ayat tersebut diatas, Rasulullah saw., juga telah bersabda dalam haditsnya :

‫عن البراء قال قال رسول هللا صلى اللهم عليه وسلم ما من مسلمين يلتقيان فيتصافحان إال غفر لهما قبل أن يفترقا‬

Artinya “Setiap dua orang muslim bertemu dan berjabat tangan nescaya diampunkan dosa
keduanya sebelum mereka berpisah” (Riwayat Abu Daud)

Hikmah Sikap Toleransi Dan Kerukunan

Ada beberapa hikmah yang bisa dijadikan pelajaran dalam bersikap toleran dan rukun
dalam masyarakat antara lain :

Orang yang mampu menghormati dan menghargai orang lain meskipun berbeda dengan kita
dan dihormati pula oleh orang lain. Hai ini menunjukkan bahwa kebaikan yang kita tanam,
akan membuahkan kebaikan pula, dan begitu pun sebaliknya.

Orang yang mampu bersikap toleran akan memiliki kedewasaan dalam berfikir, hati-hati
dalam bertindak, serta bersikap bijak dalam mengambil setiap keputusan, Sehingga keputusan
yang diambil akan senantiasa membawa kemamfaatan bagi semua pihak

Orang yang mampu menghargai perbedaan dan keragaman, maka perbedaan itu akan menjadi
rahmat dan nikmat baginya.

Anda mungkin juga menyukai