Anda di halaman 1dari 6

Jurnal Keperawatan Cikini e-ISSN 2686-1984

Vol. 3, No. 2, Juli 2022, pp. 47-52 47

Studi Kasus Asuhan Keperawatan pada Pasien Penyakit Ginjal


Kronis dengan Masalah Keperawatan Gangguan Integritas Kulit
Harlini Yuliyanti Simatupang a,1, Loritta Yemina a,2,*, Yohanes Gamayana a,3
a,Akper RS PGI Cikini, Jl. Raden Saleh No. 40, Menteng Jakarta Pusat 10330, Indonesia
1 harliniyuliyantisimatupang@akperrscikini.ac.id; 2
lorittayemina@akperrscikini.ac.id*;
3yohanes.gamayana@akperrscikini.ac.id

* Penulis Korespondensi

INFORMASI ARTIKEL ABSTRAK

Latar belakang: Gangguan integritas kulit merupakan keadaan pasien


Riwayat Artikel
Diterima 25 Juni 2022 yang beresiko mengalami kerusakan jaringan epidermis dan dermis di
Direvisi 29 Juni 2022 lapisan kulit. Gangguan reabsorbsi sisa metabolisme yang tidak
Disetujui terbit 12 Juli 2022
dieksresikan melalui ginjal menyebabkan peningkatan pada ureum dan
natrium sehingga terekskresi melalui kulit, dikarenakan terserap
kembali oleh kulit maka terjadi perubahan pada pigmen kulit, warna
Kata Kunci
Asuhan Keperawatan, Gangguan
kulit, pruritus, dan kulit kering. Tujuan: studi kasus ini adalah
Integritas Kulit, Penyakit Ginjal Kronis menggambarkan pemberian asuhan keperawatan pada pasien penyakit
ginjal kronik (PGK) dengan gangguan integritas kulit. Metode: Studi
kasus .Subjek dalam kasus ini 2 klien dengan gangguan integritas kulit
yang dirawat di RS PGI Cikini. Hasil: Studi menunjukan pengelolaan
asuhan keperawatan pada kedua klien dengan gangguan integritas kulit
selama Sembilan hari di dapatkan hasil kedua klien mengalami
perbaikan integritas kulit namun belum maksimal. Simpulan: Dapat
disimpulkan bahwa kedua klien mendapat perbaikan integritas kulit
setelah diberikan intervensi perawatan integritas kulit. Rekomendasi
pemberian asuhan keperawatan gangguan integritas kulit pada pasien
PGK agar dilakukan secara terus menerus untuk memperoleh hasil yang
maksimal.
Article History
Received June 25, 2022
Revised June 29, 2022
ABSTRAC
Approved published July 12, 2022

Keywords
Background:Skin integrity disorders are the condition of patients who
Chronic Kidney Disease, Nursing Care, are at risk of damage to the tissues of the epidermis and dermis in the
Skin Integrity Disorders skin layer. Reabsorption disorders of metabolic waste that is not excreted
through the kidneys cause increase in the serum and sodium so that it is
excreted through the skin because it is reabsorbed by the skin, there are
changes in skin pigment, skin color, pruritus, and dry skin. Objective:
this case study is to describe the provision of nursing care to patients with
chronic kidney disease (CKD) with impaired skin integrity. Methods: the
type and design of the research conducted is a case study. The subjects,
in this case, were 2 clients with impaired skin integrity who were treated
at PGI Cikini Hospital. Results: The study showed that the management
of nursing care for both clients with impaired skin integrity for nine days
resulted in both clients having improved skin integrity but not maximal.
It can be concluded that both clients got improved skin integrity after
being given skin integrity care interventions. Recommendations for
providing nursing care for skin integrity disorders in CKD patients to be
carried out continuously to obtain maximum results.

https://jurnal.akperrscikini.ac.id/index.php/JKC jurnal@akperrscikini.ac.id
Jurnal Keperawatan Cikini e-ISSN 2686-1984
Vol. 3, No. 2, Juli 2022, pp. 47-52 47
48
Kronik Dengan Masalah Keperawatan
1. Pendahuluan Gangguan Integritas Kulit Di Rumah Sakit
PGI Cikini
Menurut World Health Organization
(WHO) 2015 kasus penyakit ginjal kronik 2. Landasan Teori
telah mencapai 10 persen dari populasi orang
Penyakit ginjal kronik (PGK) merupakan
di dunia. Data dari The United States Renal
suatu proses patofisiologi dengan penyebab
Data System (ESRDS) 2012 kasus penyakit
beragam yang mengakibatkan penurunan
ginjal kronik telah diperkirakan mencapai
fungsi ginjal yang progresif (Alfonso A,
3.010.000 orang dengan tingkat
Mongan E, & Memah F, 2016). Penyakit
pertumbuhannya 7% (Anggeria & Resmita,
ginjal terjadi pada dua kategori yaitu kronik
2019).Penyakit ginjal kronik adalah keadaan
dan akut. Penyakit ginjal kronik adalah
terjadinya gangguan fungsi ginjal yang
gangguan fungsi pada ginjal yang mengatur
progresif dimana tubuh gagal dalam
keseimbangan cairan dan elektrolit juga dalam
mempertahankan keseimbangan juga
proses metabolisme sehingga menimbulkan
metabolisme pada cairan dan elektrolit.
uremia akibat penumpukan zat-zat yang tidak
Penyakit ginjal kronik bisa berkembang
bisa dikeluarkan dari tubuh (Kamil, Agustina,
menjadi gagal ginjal terminal (End stage
& Wahid, 2018).
renal) dimana pada keadaan ini memerlukan
tindakan seperti dialisis atau cangkok ginjal, Limbah dari tubuh yang seharusnya
ini dikarenakan keadaan ginjal tidak dapat terbuang melalui urin tetapi terserap kembali
lagi mempertahankan substansi tubuh oleh kulit menimbulkan terjadinya pruritus,
(Rivandi & Yonata, 2015). Terjadinya perubahan warna kulit, uremic frost, dan kulit
penurunan laju filtrasi glomerulus serta kering ini dapat menimbulkan terjadinya
sedimen urin dan elektrolit menjadi tidak gangguan pada integritas kulit. Jika tidak
normal merupakan tanda dari terjadinya ditangani dengan segera maka akan
gagal ginjal kronik (Ayudia, 2019). Jika laju menimbulkan iritasi sampai luka yang
filtrasi glomerulus telah mencapai 30% maka menjadi infeksi akibat kegiatan menggaruk
terjadi penurunan turgor kulit, kulit menjadi pada kulit yang gatal (Chorininda, 2020).
pucat, berwarna kekuningan sampai
Gangguan integritas kulit adalah keadaan
kecoklatan, kering, juga terjadi penimbunan
pasien yang beresiko mengalami kerusakan
urea pada kulit, ini dapat menimbulkan
jaringan epidermis dan dermis di lapisan kulit
masalah yaitu gangguan integritas kulit
(Rusmiyanti, 2018). Mempertahankan
(Chorininda, 2020).
integritas kulit merupakan hal utama dalam
pemberian asuhan keperawatan pada pasien
Timbulnya pruritus menyebabkan rasa penyakit ginjal kronik. Intervensi yang
gatal dan reflek menggaruk, menggaruk bila difokuskan adalah menganjurkan memberikan
dilakukan secara terus menerus dapat pelembab pada kulit pasien untuk mencegah
menimbulkan inflamasi sel serta terlepasnya gangguan integritas kulit pasien.
histamin pada ujung syaraf yang akhirnya
membuat rasa gatal semakin meningkat
(Ningrum, Na'fi ah, & Fitriyani, 2020) dan 3. Metode.
jika kegiatan menggaruk terus menerus Jenis penelitian ini adalah diskriptif
dilakukan akan menimbulkan luka pada kulit dengan menggunakan metode pendekatan
(Sari K. N., 2018). Kulit kering atau xerosis studi kasus. Studi kasus ini dilakukan untuk
telah terjadi sebanyak 52% pada pasien yang mengetahui gambaran pelaksanaan asuhan
menjalani hemodialisa, hal ini terjadi karena keperawatan pada pasien penyakit ginjal
adanya atrofi kelenjar sebasea, gangguan kronis dengan masalah gangguan integritas
hidrasi epidermis, dan gangguan sekresi kulit. Subyek studi kasus adalah dua klien
eksternal (Daryaswanti, 2018). Berdasarkan gengan gangguan integritas kulit. Tempat
latar belakang masalah yang dikemukakan penelitian diruang Renal Unit RS PGI Cikini
tersebut, penulis merumuskan masalah studi Jakarta pada tanggal 7 Juli 2021-12 Juli 2021
kasus yaitu: Bagaimana pemberian Asuhan (3 minggu sekali: senin, rabu, dan jumat). Alat
Keperawatan Pada Pasien Penyakit Ginjal ukur yang digunakan adalah lembar observasi

https://jurnal.akperrscikini.ac.id/index.php/JKC jurnal@akperrscikini.ac.id
5149 Jurnal Keperawatan Cikini e-ISSN 2686-1984
Vol. 3, No. 2, Juli 2022, pp. 47-52

rentan score pruritus. Etika studi kasus yang 4.2 Diagnosa Keperawatan
penulis gunakan yaitu informed consent, Kedua responden memiliki diagnose yang
anonymity dan confidentiality. sama yaitu Gangguan integritas kulit
berhubungan dengan kelebihan volume
cairan dan perubahan sirkulasi ditandai
4. Hasil dan Pembahasan
dengan kulit kering.
Hasil
4.3 Intervensi Keperawatan
4.1 Pengkajian Kedua responden diberikan intervensi yang
Responden 1 mengatakan kulitnya terasa sama yaitu Perawatan Integritas kulit dibagi
kasar dan kering. Pasien mengatakan dalam 3 bagian yaitu pertama Observasi
kulitnya terasa gatal disetiap waktu siang dan yaitu Mengidentifikasi dan merawat untuk
malam, rasa gatal berkurang jika digaruk menjaga keutuhan dan kelembaban kulit.
beberapa kali, rasa gatal muncul dengan Kedua terapeutik yaitu Gunakan produk
durasi kurang dari 10 menit. Pasien berbahan petrolium atau minyak pada kulit
mengatakan sesekali terbangun pada malam kering dan hindari produk berbahan dasar
hari karna rasa gatal, rasa gatal muncul di alkohol pada kulit kering. Ketiga edukasi
bagian belakang, tungkai bawah dan atas. yaitu Anjurkan menggunakan pelembab
Didapatkan kenaikan berat bedan sebelum (misalnya lotion) dan Anjurkan
hemodialisa sebanyak 4,3 kilogram. Maka menggunakan tabir surya SPF minimal 30
didapatkan skor pruritus 7 dan skor ODS 2. saat berada diluar ruangan serta Anjurkan
mandi dan menggunakan sabun secukupnya.

4.4 Evaluasi Keperawatan


Hasil evaluasi dihari terakhir ditemukan hasil
berikut : Responden 1 mengatakan kulit lebih
enak dan lembab. Kulit tampak mengkilap,
skore ODS 1 sehingga disimpulkan
gangguan itegritas kulit belum teratasi dan
Gambar 1. Pengkajian Integritas kulit
intervensi dilanjutkan.
Responden 1
Responden 2 pasien mengeluhkan kulitnya
terasa gatal di tungkai bawah, ekstremitas
atas, punggung, serta dada. Pasien terlihat
sering menggaruk pada ekstremitas atas dan
dada. Pasien mengatakan rasa gatal muncul
kurang dari 10 menit, rasa gatal juga muncul
pada waktu pagi, siang, sore, dan malam saat
pasien tidur. Pasien mengatakan kulitnya Gambar 3. Hasil Evaluasi Integitas Kulit
terasa panas dan pecah-pecah. Berdasarkan Responden 1
observasi ditemukan kenaikan berat badan Hasil evaluasi responden 2 mengatakan kulit
sebanyak 2,6 kilogram. Maka didapatkan sudah tidak terlalu kusam, retakan berkurang
skor pruritus 10 dan skor ODS 2 , skore ODS 1 sehingga disimpulkan
gangguan itegritas kulit belum teratasi dan
intervensi dilanjutkan

Gambar 2. Pengkajian Integrits Kulit


Responden 2
Gambar 4. Hasil Evaluasi Integritas Kulit
Responden 2

Harlini Y. Simatupang dkk (Studi Kasus Asuhan Keperawatan pd Pasien PGK dgn Masalah Keperawatan Gangguan
Integritas Kulit)
e-ISSN 2686-1984 Jurnal Keperawatan Cikini 50
52
Vol. 3, No. 2, Juli 2022, pp. 47-52

Pembahasan kesesuaian antar teori dengan hasil studi


kasus.
Pembahasan pada studi kasus menguraikan
tentang perbandingan antara hasil studi kasus b. Diagnosa Keperawatan
dan teori yang dijadikan acuan oleh penulis, Teori Tim Pokja SDKI DPP PPNI
serta argumentasi penulis sendiri terhadap (2016), menyebutkan dalam perumusan
dua asuhan keperawatan yang diteliti diagnosa gangguan integritas kulit
berdasarkan pada proses asuhan keperawatan terdapat beberapa penyebab terjadinya
gangguan integritas kulit di Ruang masalah keperawatan meliputi,
Hemodialisa RS PGI Cikini yang dimulai perubahan sirkulasi, perubahan status
dari tanggal 7 Juli 2021 sampai dengan 12 nutrisi, kekurangan atau kelebihan
Juli 2021. volume cairan, penurunan mobilitas,
bahan kimia iritatif. Tanda dan gejala
a. Pengkajian yang muncul adalah kerusakan jaringan
Berdasarkan teori Kurnia (2016), dan atau lapisan kulit, nyeri, perdarahan,
pengkajian perawatan pada pasien kemerahan, dan hematoma. Terdapat
dengan gangguan integritas kulit adalah kesamaan perumusan diagnosa pada
dinilai berdasarkan observasi kondisi Ny.M dan Ny.R yang ditemukan oleh
kulit pasien menggunakan ODS. Teori penulis yaitu gangguan integritas kulit
Chorininda (2020), pengkajian pada berhubungan dengan kelebihan volume
penilaian pruritus pasien lebih cairan dengan adanya edema derajat 1
menekankan pada skor scratching, pada kedua responden dan perubahan
keparahan, frekuensi, gangguan tidur, sirkulasi ditandai dengan kulit kering dan
dan distribusi pruritus tersebut. gatal. Hasil pengkajian pada kedua
Pengkajian pada Ny. M dan Ny. R subyek ditemukan skor pruritus 7 untuk
yang dilakukan oleh penulis sudah Ny.M dan 10 untuk Ny.R dan didapatkan
sejalan dengan teori yang digunakan skor ODS yang sama yaitu 2.
acuan oleh penulis. Berdasarkan enam
point pada pengkajian pada lampiran c. Intervensi
format asuhan keperawatan gangguan Perencanaan tindakan keperawatan
integritas kulit yaitu identitas klien, berdasarkan Teori Tim Pokja SIKI DPP
riwayat penyakit, keluhan utama terkait PPNI (2018), untuk upaya peningkatan
gangguan integritas kulit (penilaian integritas kulit yaitu dengan observasi,
pruritus dan kulit kering), pola pasien terapeutik, dan edukasi. Adapun
merawat kulit, pola kebutuhan sehari- perencanaan asuhan keperawatan pada
hari, dan pemeriksaan fisik. Ny.M dan Ny.R dengan gangguan
Pada pengkajian pola pasien integritas kulit yaitu dengan
merawat kulit yang didapatkan dari mengidentifikasi dan merawat untuk
kedua subyek hampir sama, dimana menjaga keutuhan dan kelembaban kulit,
kedua subyek memiliki kebiasaan gunakan produk berbahan petrolium atau
menggunakan lotion ataupun minyak minyak pada kulit kering, hindari produk
untuk mengurangi kulit kering dan gatal berbahan dasar alkohol pada kulit kering,
tetapi tidak dijalani kembali. Pada pola anjurkan menggunakan pelembab
perawatan kulit Ny.M menggunakan (misalnya lotion), anjurkan
minyak kayu putih jika rasa gatal menggunakan tabir surya SPF minimal
muncul. Sampai saat ini belum ada 30 saat berada diluar ruangan, anjurkan
penelitian yang membuktikan minyak mandi dan menggunakan sabun
kayu putih dapat mengurangi rasa gatal secukupnya. Adapula rencana tindakan
dan melembabkan kulit. Minyak kayu yang tidak penulis buat sebagai rencana
putih memiliki kandungan zat cineole berdasarkan teori yaitu anjurkan
yang bermanfaat untuk mengatasi infeksi meningkatkan asupan buah dan sayur, ini
di kulit, sensasi hangat saat digunakan, dikarenakan Ny. M hanya
dan mengurangi rasa sakit pada mengkonsumsi buah pepaya dan sayuran
permukaan kulit (Azmi, 2019). Maka hal tidak berkuah dan Ny.R hanya
tersebut membuktikan bahwa terdapat
Harlini Y. Simatupang dkk (Studi Kasus Asuhan Keperawatan pd Pasien PGK dgn Masalah Keperawatan Gangguan
Integritas Kulit)
51 Jurnal Keperawatan Cikini e-ISSN 2686-1984
Vol. 3, No. 2, Juli 2022, pp. 47-52

mengkonsumsi sayuran yang direbus dan dikumpulkan menggunakan pedoman


tidak berkuah. observasi dokumentasi yang
menggunakan format SOAP.penulis
d. Implementasi telah mendokumentasikan hasil evaluasi
Implementasi keperawatan adalah didapatkan setelah 3x1 minggu
fase ketika perawat dilakukan implementasi yaitu S : pasien
mengimplementasikan intervensi mengatakan udah ga terlalu kusam O :
keperawatan. Tindakan keperawatan retakan berkurang A : Gangguan
berdasarkan teori Tim Pokja SIKI DPP integritas kulit berhubungan dengan
PPNI (2018), mengidentifikasi dan kelebihan volume cairan ditandai dengan
merawat untuk menjaga keutuhan dan kulit kering P : Intervensi dilanjutkan.
kelembaban kulit, gunakan produk Menurut peneliti dari pengamatan kedua
berbahan petrolium atau minyak pada dokumentasi responden, tidak terdapat
kulit kering, hindari produk berbahan perbedaan yang signifikan pada evaluasi.
dasar alkohol pada kulit kering, anjurkan Kondisi kulit kedua pasien masih
menggunakan pelembab (misalnya memerlukan lanjutan intervensi dan
lotion), anjurkan menggunakan tabir berdasarkan observasi yang dilakukan
surya SPF minimal 30 saat berada diluar retakan kulit masih tampak. Belum ada
ruangan, anjurkan mandi dan penelitian yang menyatakan berapa lama
menggunakan sabun secukupnya. pasien dengan penyakit ginjal kronik
Pemberian VCO dilakukan pada kedua dengan masalah gangguan integritas
responden dikarenakan menurut hasil kulit harus merawat kulitnya hingga
penelitian Asri dan Zuryati (2018) membaik atau masalah teratasi. Menurut
penggunaan VCO dapat megurangi peneliti perbaikan gangguan integritas
faktor resiko terjadinya pruritus pada kulit lama teratasi dikarenakan pada
klien penyakit ginjal kronik dengan pasien dengan penyakit ginjal kronik
hemodialisis seperti kulit kering menjadi terjadi gangguan reabsorbsi sisa
lembab, intensitas gatal yang awalnya metabolisme yang tidak tereksresikan
sering menjadi berkurang, responden melalui ginjal, maka terjadi peningkatan
yang kurang istirahat karena gatal yang ureum dan natrium yang seharusnya
dirasakan dapat beristirahat dengan keluar bersamaan dengan urin menjadi
tenang. Adapula tindakan perawatan terekskresi melalui kulit, dikarenakan
yang tidak penulis lakukan sesuai dengan terserap kembali oleh kulit maka terjadi
rencana keperawatan yaitu, hindari perubahan pada pigmen kulit, warna
produk alkohol, ini dikarenakan saat kulit, pruritus, dan kulit kering
dilakukan tindakan insersi pada (Chorininda, 2020) dengan ini intervensi
pelaksanaan hemodialisa menggunakan perlu dilanjutkan hingga batas waktu
desinfektan berbasis alkohol. yang tidak ditentukan dan kondisi kulit
menjadi baik yang ditandai dengan skor
e. Evaluasi ODS 0
Evaluasi keperawatan pada data
responden 1 yang telah dikumpulkan
5. Kesimpulan
menggunakan pedoman observasi
dokumentasi yang menggunakan format Berdasarkan hasil dan pembahasan maka
SOAP, penulis telah penulis menyimpulkan bahwa kedua
mendokumentasikan hasil evaluasi responden mengalami perbaikan integritas
didapatkan setelah 3x1 minggu kulit setelah diberikan Asuhan keperawatan
dilakukan implementasi yaitu S : Pasien Gangguan Integritas Kulit. Pasien Penyakit
mengatakan enak lembab O : Retakan Ginjal Kronis membutuhkan perawatan
berkurang kulit tampak mengkilap A : integritas kulit yang berkelanjutan agar dapat
Gangguan integritas kulit berhubungan diperoleh hasil yang maksimal.
dengan kelebihan volume cairan ditandai
dengan kulit kering P : Intervensi
dilanjutkan. Evaluasi keperawatan pada
data responden 2 yang telah
Harlini Y. Simatupang dkk (Studi Kasus Asuhan Keperawatan pd Pasien PGK dgn Masalah Keperawatan Gangguan
Integritas Kulit)
e-ISSN 2686-1984 Jurnal Keperawatan Cikini 52
Vol. 3, No. 2, Juli 2022, pp. 47-52

Daftar Pustaka Pasien Gagal Ginjal Kronik dalam


Anggeria, E., & Resmita, M. (2019). Pemenuhan Kebutuhan Rasa Aman dan
Hubungan Dukungan Keluarga dengan Nyaman: Proteksi. Universitas Kusuma
Kecemasan pasien Gagal Ginjal Kronik di Husada Surakarta , 2.
Ruang Hemodialisa RS Royal Prima Medan. PPNI, T. P. (2018). Standar Intervensi
Jurnal Keperawatan Priority, Vol 2, No. 1, 10 Keperawatan Indonesia: Definisi dan
Alfonso A, A., Mongan E, A., & Memah Tindakan Keperawatan . Jakarta : Dewan
F, M. (2016). Gambaran kadar kreatinin Persatuan Pusat Persatuan Perawat Nasional
serum pada pasien penyakit ginjal kronik Indonesia
stadium 5 non dialisis. Jurnal e-Biomedik Rusmiyanti, N. P. (2018). Gambaran
(eBm), Volume 4, Nomor 1, Januari-Juni Asuhan Keperawatan pada Pasien DM Tipe II
2016, 179. dengan Gangguan Integritas Kulit di Ruang
Asri, S. F., & Zuryati, M. (2018). Pengaruh Oleg RSUD Mangusada Badung Tahun 2018.
Pemberian Terapi VCO (virgin coconut oil) Poltekkes Denpasar Repository, 8.
terhadap Pruritus pada Klien Gagal Ginjal Rivandi, J., & Yonata, A. (2015).
Kronik dengan Hemodialisis di RSJJ Hubungan Diabetes Melitus Dengan Kejadian
Cempaka Putih tahun 2018 . 2-3. Gagal Ginjal Kronik. Medical Journal Of
Ayudia, T. (2019). Repository UPN Lampung University, 28.
Veteran Jakarta. Analisis Asuhan
Sari, K. N. (2018). Analisis Praktik Klinik
Keperawatan dengan Intervensi Terapi
Keperawatan Pada Pasien Gagal Ginjal
Inovasi Komplementer Virgin Coconut Oil
Kronik dengan Intervensi Inovasi Pemberian
untuk Masalah Gangguan Rasa Nyaman pada
Virgin Coconut Oil (vco) terhadap Tingkat
Pasien Gagal Ginjal Kronik yang menjalani
Keparahan Pruritus yang menjalani
Hemodialisis di RSUD Pasar Minggu
Hemodialisa di Ruang Hemodialisa RSUD
Jakarta,1.
Abdul Wahab Sjahrine 2018. Universitas
Azmi, N. (2019, 11 29). Hello Sehat. Muhammadiyah Kalimantan Timur, 11-12.
Retrieved from Hello Sehat:
https://hellosehat.com/herbal-
alternatif/herbal/manfaat-minyak-kayu-putih/
Chorininda, D. (2020). Studi Literatur
:Asuhan Keperawatan pada Pasien Gagal
Ginjal Kronik dengan Masalah Keperawatan
Kerusakan Integritas Kulit . Repository
Muhammadiyah University Of Diponegoro, 1.
Daryaswanti, I. P. (2018). Pengaruh
Kombinasi Stimulasi Kutaneus dan Virgin
Coconut Oil terhadap Kelembaban Kulit,
Kenyamanan dan Kualitas Tidur pada Pasien
Gagal Ginjal Kronik.Universitas Airlangga, x
Kamil, I., Agustina, R., & Wahid, A.
(2018). Gambaran Tingkat Kecemasan Pasien
Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani
Hemodialisis Di RSUD Ulin Banjarmasin.
Dinamika Kesehatan , 368.
Kurnia, T. (2016). Efektivitas Ekstrak
Alga Coklat (sargassum sp.) 2% dalam
Pelembab pada Kulit Kering. E-Journal
Undip, 15
Ningrum, F. A., Na'fi ah, H. R., &
Fitriyani, N. (2020). Asuhan Keperawatan

Harlini Y. Simatupang dkk (Studi Kasus Asuhan Keperawatan pd Pasien PGK dgn Masalah Keperawatan Gangguan
Integritas Kulit)

Anda mungkin juga menyukai