87-Article Text-480-1-10-20220721
87-Article Text-480-1-10-20220721
* Penulis Korespondensi
Keywords
Background:Skin integrity disorders are the condition of patients who
Chronic Kidney Disease, Nursing Care, are at risk of damage to the tissues of the epidermis and dermis in the
Skin Integrity Disorders skin layer. Reabsorption disorders of metabolic waste that is not excreted
through the kidneys cause increase in the serum and sodium so that it is
excreted through the skin because it is reabsorbed by the skin, there are
changes in skin pigment, skin color, pruritus, and dry skin. Objective:
this case study is to describe the provision of nursing care to patients with
chronic kidney disease (CKD) with impaired skin integrity. Methods: the
type and design of the research conducted is a case study. The subjects,
in this case, were 2 clients with impaired skin integrity who were treated
at PGI Cikini Hospital. Results: The study showed that the management
of nursing care for both clients with impaired skin integrity for nine days
resulted in both clients having improved skin integrity but not maximal.
It can be concluded that both clients got improved skin integrity after
being given skin integrity care interventions. Recommendations for
providing nursing care for skin integrity disorders in CKD patients to be
carried out continuously to obtain maximum results.
https://jurnal.akperrscikini.ac.id/index.php/JKC jurnal@akperrscikini.ac.id
Jurnal Keperawatan Cikini e-ISSN 2686-1984
Vol. 3, No. 2, Juli 2022, pp. 47-52 47
48
Kronik Dengan Masalah Keperawatan
1. Pendahuluan Gangguan Integritas Kulit Di Rumah Sakit
PGI Cikini
Menurut World Health Organization
(WHO) 2015 kasus penyakit ginjal kronik 2. Landasan Teori
telah mencapai 10 persen dari populasi orang
Penyakit ginjal kronik (PGK) merupakan
di dunia. Data dari The United States Renal
suatu proses patofisiologi dengan penyebab
Data System (ESRDS) 2012 kasus penyakit
beragam yang mengakibatkan penurunan
ginjal kronik telah diperkirakan mencapai
fungsi ginjal yang progresif (Alfonso A,
3.010.000 orang dengan tingkat
Mongan E, & Memah F, 2016). Penyakit
pertumbuhannya 7% (Anggeria & Resmita,
ginjal terjadi pada dua kategori yaitu kronik
2019).Penyakit ginjal kronik adalah keadaan
dan akut. Penyakit ginjal kronik adalah
terjadinya gangguan fungsi ginjal yang
gangguan fungsi pada ginjal yang mengatur
progresif dimana tubuh gagal dalam
keseimbangan cairan dan elektrolit juga dalam
mempertahankan keseimbangan juga
proses metabolisme sehingga menimbulkan
metabolisme pada cairan dan elektrolit.
uremia akibat penumpukan zat-zat yang tidak
Penyakit ginjal kronik bisa berkembang
bisa dikeluarkan dari tubuh (Kamil, Agustina,
menjadi gagal ginjal terminal (End stage
& Wahid, 2018).
renal) dimana pada keadaan ini memerlukan
tindakan seperti dialisis atau cangkok ginjal, Limbah dari tubuh yang seharusnya
ini dikarenakan keadaan ginjal tidak dapat terbuang melalui urin tetapi terserap kembali
lagi mempertahankan substansi tubuh oleh kulit menimbulkan terjadinya pruritus,
(Rivandi & Yonata, 2015). Terjadinya perubahan warna kulit, uremic frost, dan kulit
penurunan laju filtrasi glomerulus serta kering ini dapat menimbulkan terjadinya
sedimen urin dan elektrolit menjadi tidak gangguan pada integritas kulit. Jika tidak
normal merupakan tanda dari terjadinya ditangani dengan segera maka akan
gagal ginjal kronik (Ayudia, 2019). Jika laju menimbulkan iritasi sampai luka yang
filtrasi glomerulus telah mencapai 30% maka menjadi infeksi akibat kegiatan menggaruk
terjadi penurunan turgor kulit, kulit menjadi pada kulit yang gatal (Chorininda, 2020).
pucat, berwarna kekuningan sampai
Gangguan integritas kulit adalah keadaan
kecoklatan, kering, juga terjadi penimbunan
pasien yang beresiko mengalami kerusakan
urea pada kulit, ini dapat menimbulkan
jaringan epidermis dan dermis di lapisan kulit
masalah yaitu gangguan integritas kulit
(Rusmiyanti, 2018). Mempertahankan
(Chorininda, 2020).
integritas kulit merupakan hal utama dalam
pemberian asuhan keperawatan pada pasien
Timbulnya pruritus menyebabkan rasa penyakit ginjal kronik. Intervensi yang
gatal dan reflek menggaruk, menggaruk bila difokuskan adalah menganjurkan memberikan
dilakukan secara terus menerus dapat pelembab pada kulit pasien untuk mencegah
menimbulkan inflamasi sel serta terlepasnya gangguan integritas kulit pasien.
histamin pada ujung syaraf yang akhirnya
membuat rasa gatal semakin meningkat
(Ningrum, Na'fi ah, & Fitriyani, 2020) dan 3. Metode.
jika kegiatan menggaruk terus menerus Jenis penelitian ini adalah diskriptif
dilakukan akan menimbulkan luka pada kulit dengan menggunakan metode pendekatan
(Sari K. N., 2018). Kulit kering atau xerosis studi kasus. Studi kasus ini dilakukan untuk
telah terjadi sebanyak 52% pada pasien yang mengetahui gambaran pelaksanaan asuhan
menjalani hemodialisa, hal ini terjadi karena keperawatan pada pasien penyakit ginjal
adanya atrofi kelenjar sebasea, gangguan kronis dengan masalah gangguan integritas
hidrasi epidermis, dan gangguan sekresi kulit. Subyek studi kasus adalah dua klien
eksternal (Daryaswanti, 2018). Berdasarkan gengan gangguan integritas kulit. Tempat
latar belakang masalah yang dikemukakan penelitian diruang Renal Unit RS PGI Cikini
tersebut, penulis merumuskan masalah studi Jakarta pada tanggal 7 Juli 2021-12 Juli 2021
kasus yaitu: Bagaimana pemberian Asuhan (3 minggu sekali: senin, rabu, dan jumat). Alat
Keperawatan Pada Pasien Penyakit Ginjal ukur yang digunakan adalah lembar observasi
https://jurnal.akperrscikini.ac.id/index.php/JKC jurnal@akperrscikini.ac.id
5149 Jurnal Keperawatan Cikini e-ISSN 2686-1984
Vol. 3, No. 2, Juli 2022, pp. 47-52
rentan score pruritus. Etika studi kasus yang 4.2 Diagnosa Keperawatan
penulis gunakan yaitu informed consent, Kedua responden memiliki diagnose yang
anonymity dan confidentiality. sama yaitu Gangguan integritas kulit
berhubungan dengan kelebihan volume
cairan dan perubahan sirkulasi ditandai
4. Hasil dan Pembahasan
dengan kulit kering.
Hasil
4.3 Intervensi Keperawatan
4.1 Pengkajian Kedua responden diberikan intervensi yang
Responden 1 mengatakan kulitnya terasa sama yaitu Perawatan Integritas kulit dibagi
kasar dan kering. Pasien mengatakan dalam 3 bagian yaitu pertama Observasi
kulitnya terasa gatal disetiap waktu siang dan yaitu Mengidentifikasi dan merawat untuk
malam, rasa gatal berkurang jika digaruk menjaga keutuhan dan kelembaban kulit.
beberapa kali, rasa gatal muncul dengan Kedua terapeutik yaitu Gunakan produk
durasi kurang dari 10 menit. Pasien berbahan petrolium atau minyak pada kulit
mengatakan sesekali terbangun pada malam kering dan hindari produk berbahan dasar
hari karna rasa gatal, rasa gatal muncul di alkohol pada kulit kering. Ketiga edukasi
bagian belakang, tungkai bawah dan atas. yaitu Anjurkan menggunakan pelembab
Didapatkan kenaikan berat bedan sebelum (misalnya lotion) dan Anjurkan
hemodialisa sebanyak 4,3 kilogram. Maka menggunakan tabir surya SPF minimal 30
didapatkan skor pruritus 7 dan skor ODS 2. saat berada diluar ruangan serta Anjurkan
mandi dan menggunakan sabun secukupnya.
Harlini Y. Simatupang dkk (Studi Kasus Asuhan Keperawatan pd Pasien PGK dgn Masalah Keperawatan Gangguan
Integritas Kulit)
e-ISSN 2686-1984 Jurnal Keperawatan Cikini 50
52
Vol. 3, No. 2, Juli 2022, pp. 47-52
Harlini Y. Simatupang dkk (Studi Kasus Asuhan Keperawatan pd Pasien PGK dgn Masalah Keperawatan Gangguan
Integritas Kulit)