A
DENGAN MASALAH KEPERAWATAN UTAMA KERUSAKAN INTEGRITAS
JARINGAN DIRUANG AL-MAUN RS PKU MUHAMMADIYAH SRUWENG
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Praktik Keperawatan Klinik (PKK) Mata Kuliah
Keperawatan KMB 3
Disusun Oleh :
Aprilia Irna Kuswanti
A11801717
Kelas : Keperawatan Program Sarjana 3A
Mengetahui :
i
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN............................................................................................. i
DAFTAR ISI.................................................................................................................... ii
BAB I LAPORAN PENDAHULUAN........................................................................... 1
A. Definisi Masalah Keperawatan Utama.................................................................. 1
B. Etiologi Masalah Keperawatan Utama.................................................................. 1
C. Batasan Karakteristik Masalah Keperawatan Utama............................................ 2
D. Patofisiologi dan pathway Keperawatan............................................................... 2
E. Masalah Keperawatan Lain................................................................................... 3
F. Intervensi Keperawatan......................................................................................... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..................................................................................... 10
A. Pengkajian............................................................................................................. 10
B. Diagnosa Keperawatan.......................................................................................... 22
C. Intervensi Keperawatan......................................................................................... 25
D. Implementasi Keperawatan................................................................................... 28
E. Evaluasi Keperawatan........................................................................................... 30
BAB III PEMBAHASAN................................................................................................ 34
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................... 37
ii
BAB I
LAPORAN PENDAHULUAN
A. DEFINISI
Kerusakan integritas jaringan adalah cedera pad membran mukosa, kornea, sistem
integumen, fascia muskular, otot, tendon, tulang, kartilago, kapsul sendi, dan/ atau
ligamen (NANDA-1, 2018).
Gangguan integritas jaringan adalah kerusakan jaringan (membran mukosa,
kornea, fasia, otot, tendon, tulang, kartilago, kapsul sendi dan atau ligamen (Tim
Pokja SDKI DPP PPNI, 2017).
Kerusakan integritas jaringan adalah kondisi individu mengalami atau beresiko
untuk mengalami perubahan pada jaringan, kornea, atau membran mukosa tubuh
(Rahmawati, 2017).
Diabetes Melitus adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh penurunan kadar
hormon insulin yang diproduksi oleh kelenjar pankreas yang mengakibatkan
meningkatnya kadar glukosa didalam darah (Rini, 2020).
Diabetes Melitus tipe II merupakan suatu kelompok penyakit atau gangguan
metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi
insulin, kerja insulin, atau kedua-duanya didalam tubuh manusia (Djamaluddin,
Arisandi, Permatasari, 2020).
B. ETIOLOGI
1) Perubahan sirkulasi
2) Perubahan status nutrisi (kelebihan atau kekurangan)
3) Kekurangan/ kelebihan volume cairan
4) Penurunan mobilitas
5) Bahan kimia iritatif
6) Suhu lingkungan yang ekstrem
7) Faktor mekanis (mis. penekanan pada tonjolan tulang, gesekan) atau faktor
elektris (elektrodiatermi, energi listrik bertegangan tinggi)
8) Efek samping terapi radiasi
9) Kelemahan
10) Proses penuaan
11) Neuropati perifer
12) Perubahan pigmentasi
1
13) Perubahan hormonal
14) Kurang terpapar informasi tentang upaya mempertahankan/ melindungi integritas
jaringan
(Tim Pokja SDKI DPP PPNI, 2017)
C. BATASAN KARAKTERISTIK
1) Gejala dan tanda mayor
Subjektif Objektif
(Tidak tersedia) 1. Kerusakan jaringan
2) Gejala dan tanda minor
Subjektif Objektif
(Tidak tersedia) 1. Nyeri
2. Perdarahan
3. Kemerahan
4. Hematoma
(Tim Pokja SDKI DPP PPNI, 2017)
D. PATOFISIOLOGI DAN PATHWAY KEPERAWATAN
DM tipe II merupakan suatu kelainan metabolik dengan karakteristik utama
adalah terjadinya hiperglikemia kronik. Meskipun pula pewarisannya belum jelas,
faktor genetik dikatakan memiliki peranan yang sangat penting dalam munculnya DM
tipe II. Faktor genetik ini akan berinterksi dengan faktor faktor lingkungan seperti
gaya hidup, obesitas,rendah aktivitas fisik,diet, dan tingginya kadar asam lemak bebas
(Smeltzer dan Bare, 2015). Mekanisme terjadinya DM tipe II umunya disebabkan
karena resistensi insulin dan sekresi insulin. Normalnya insulin akan terkait dengan
reseptor khusus pada permukaan sel.sebagai akibat terikatnya insulin dengan reseptor
tersebut,terjadi suatu rangkaian reaksi dalam metabolisme glukosa didalam sel.
Resistensi insulin DM tipe II disertai dengan penurunan reaksi intra sel. Dengan
demikian insulin menjadi tidak efektif untuk menstimulasi pengambilan glukosa oleh
jaringan. Untuk mengatasi resistensi insulin dan mencegah terbentuknya glukosa
dalam darah,harus terjadi peningkatan jumlah insulin yang disekresikan. (Smeltzer
dan Bare, 2015).Pada penderita toleransi glukosa terganggu, keadaan ini terjadi akibat
sekresi insulin yang berlebihan dan kadar glukosa akan dipertahankan pada tingkat
yang normal atau sedikit meningkat. Namun demikian, jika sel sel B tidak mampu
mengimbangi peningkatan kebutuhan insulin, maka kadar glukosa akan meningkat
dan terjadinya DM tipe II. Meskipun terjadi gangguan sekresi insulin yang merupakan
ciri khas DM tipe II, namun masih terdapat insulin dengan jumlah yang adekuat untuk
2
mencegah pemecahan lemak dan produksi badan keton yang menyertainya. Akibat
intoleransi glukosa yang berlangsung lambat(selama bertahun tahun) dan progesif,
maka DM tipe II dapat berjalan tanpa terdeteksi. Jika gejalannya dialami pasien,
gejala seperti: kelelahan, iritabilitas, poliuria, polidipsia, luka pada kulit yang lama
sembuh, infeksi atau pandangan kabur jika kadar glukosanya sangat tinggi (Smeltzer
dan Bare, 2015).
PATHWAY
Defisiensi insulin
Ulkus/ gengren
F. INTERVENSI KEPERAWATAN
Diagnosa Intervensi Keperawatan
3
Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Gangguan Tujuan : setelah dilakukan Perawatan Luka (l.14564)
Integritas tindakan keperawatan 2x24 Observasi
Jaringan jam diharapkan masalah - Monitor karakteristik
(D.0129) gangguan integritas jaringan luka (drainase, warna,
(Tim Pokja SDKI dapat teratasi, dengan kriteria ukuran, bau)
DPP PPNI, 2017). hasil : - Monitor tanda-tanda
Integritas Kulit dan infeksi
Jaringan (L.14125) : Terapeutik
1) Suhu, elastisitas, hidrasi, - Lepaskan balutan dan
dan sensasi baik plester secara perlahan
2) Kerusakan jaringan tidak - Cukur rambut disekitar
bertambah daerah luka, jika perlu
3) Nyeri luka berkurang dan - Bersihkan dengan cairan
tidak bertambah NaCl atau pembersih
4) Tidak ada perdarahan, nontoksik, sesuai
kemerahan, dan kebutuhan
hematoma - Bersihkan jaringan
Penyembuhan Luka nekrotik
(L.14130) : - Berikan salep yang sesuai
1) Menunjukan adanya ke kulit/lesi, jika perlu
penyatuan ujung luka - Pasang balutan sesuai
2) Edema dapat berkurang dengan jenis luka
3) Luka tidak berbau - Pertahankan teknik steril
4) Tidak terjai peradangan saat melakukan
5) Nyeri luka berkurang perawatan luka
dan tidak bertambah - Ganti balutan sesuai
6) Tidak terjadi infeksi jumlah eksudat dan
(Tim Pokja SLKI DPP PPNI, drainase
2019) - Jadwalkan perubahan
posisi setiap 2 jam atau
sesuai dengan kondisi
pasien
- Berikan diet dengan
4
kalori 30-35
kkal/kgBB/hari dan
protein 1,25-1,5
g/kgBB/hari
- Berikan suplemen
vitamin dan mineral,
sesuai indikasi
Edukasi
- Jelaskan tanda dan gejala
infeksi
- Anjurkan mengkonsumsi
makanan tinggi kalori
dan protein
- Ajarkan prosedur
perawatan luka secara
mandiri
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian
antibiotik
(Tim Pokja SIKI DPP PPNI,
2018)
Manajemen Nyeri (l.08238)
Observasi
- Identifikasi lokasi,
karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas,
intensitas nyeri
- Identifikasi skala nyeri
- Identifikasi respons nyeri
non verbal
- Identifikasi pengetahuan
dan keyakinan tentang
nyeri
- Identifikasi pengaruh
5
budya terhadap respon
nyeri
- Identifikasi pengaruh
nyeri pada kualitas hidup
- Monitor keberhasilan
terapi komplementer
yang sudah diberikan
- Monitor efek samping
penggunaan analgetik
Terapeutik
- Berikan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
(mis. TENS, hipnosis,
akupresur, terapi musik,
biofeedback, terapi pijat,
aromaterapi, teknik
imajinasi terbimbing,
kompres hangat/dingin,
terapi bermain)
- Kontrol lingkungan yang
memperberat rasa nyeri
(mis. Suhu ruangan,
pencahayaan, kebisingan)
- Fasilitasi istirahat dan
tidur
- Pertimbangkan jenis dan
sumber nyeri dalam
pemilihan strategi
meredakan nyeri
Edukasi
- Jelaskan penyebab,
periode, dan pemicu
nyeri
6
- Jelaskan strategi
meredakan nyeri
- Anjurkan memonitor
nyeri secara mandiri
- Anjurkan menggunakan
analgetik secara tepat
- Ajarkan teknik non
farmakologi untuk
mengurangi nyeri
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian
analgetik
(Tim Pokja SIKI DPP PPNI,
2018)
Resiko Tujuan : setelah dilakukan Manajemen Hiperglikemia
Ketidakstabilan tindakan keperawatan 2x24 (l.03115)
Kadar Glukosa jam diharapkan masalah Observasi
Darah (D.0038) resiko ketidaksatabilan kadar - Identifikasi kemungkinan
(Tim Pokja SDKI glukosa darah dapat teratasi, penyebab hiperglikemia
DPP PPNI, 2017). dengan kriteria hasil : - Identifikasi situasi yang
Kestabilan Kadar Glukosa menyebabkan kebutuhan
Darah (L.05022) : insulin meningkat (mis.
1) Tidak menunjukan penyakit kekambuhan)
adanya keluhan rasa - Monitor kadar glukosa
lapar, rasa haus, jumlah darah
urine yang berlebih - Monitor tanda dan gejala
2) Tidak menujukan rasa hiperglikemia (mis.
lelah dan lesu poliuria, polidipsi,
3) Mulut tidak kering polifagia, kelemahan,
4) Kadar glukosa dalam melaise, pandangan kabur
darah dalam batas sakit kepala)
normal - Monitor intake dan
(Tim Pokja SLKI DPP PPNI, output cairan
2019) - Monitor keton urine,
7
kadar analisa gas darah,
elektrolit, tekanan darah
ortostatik dan frekuensi
nadi
Terapeutik
- Berikan asupan cairan
oral
- Konsultasi dengan medis
jika tanda dan gejala
hiperglikemia tetap ada
atau memburuk
- Fasilitasi ambulasi jika
ada ortostatik
Edukasi
- Anjurkan menghindari
olahraga saat kadar
glukosa darah lebih dari
250 mg/dL
- Anjurkan monitor kadar
glukosa darah secara
mandiri
- Ajarkan kepatuhan
terhadap diet dan
olahraga
- Ajarkan indikasi
pentingnya pengujian
keton urine, jika perlu
- Ajarkan pengelolaah
diabetes (mis.
penggunaan insulin, obat
oral, monitor asupan
cairan, pengganti
karbohidrat, dan bantuan
profesional kesehatan)
8
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian
insulin, jika perlu
- Kolaborasi pemberian
cairan IV, jika perlu
- Kolaborasi pemberian
kalium, jika perlu
(Tim Pokja SIKI DPP PPNI,
2018)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
9
Ruang : Al Maun Jenis Kelamin : Laki-laki
Waktu Pengkajian : 09.00 WIB Tanggal Lahir : 09 November 1965
Tiba di ruang : Tanggal 25/01/2021 Jam : 17.30 WIB
Pengkajian : Tanggal 28/01/2021 Jam : 09.00 WIB Didapat dari : Pasien
Cara Masuk : Jalan Kursi roda Brankar
Alasan masuk : ECT Front Office
BAGIAN I PENGKAJIAN FISIK
GCS : E4 M6 V5 Pupil : Kanan 3 mm/kiri 3 mm Reaksi cahaya: Kanan +/kiri +
Suhu : 36˚C Nadi : 80x/mnt, teratur Pernafasan: 20x/menit, teratur
TD : 110/60 mmHg BB : 60 kg TB : 160 cm GDS : 144
Kesadaran : Komposmentis Apatis Somnolent
Sporocoma Koma
Kepala : Mesosefal Asimetris Hematoma
Tidak ada masalah …..……….
Rambut : Kotor Berminyak Kering
Rontok Tidak ada masalah …..……….
Wajah : Asimetris Bell’s Paisy Tic Faciells
Kelainan kongenital Tidak ada masalah
Mata : Gangguan penglihatan Sklera ikterik Konjungtivitis
Anisokor Midriasi/miosis Tidak ada reaksi cahaya
Tidak ada masalah Konjungtiva anemis
Telinga : Berdengung Nyeri Tuli
Keluar cairan Tidak ada masalah …..……….
Hidung : Asimetris Epistakis Tidak ada masalah
…..……….
Mulut : Simetris Asimetris Bibir pucat
Kelainan kongenital Tidak ada masalah ...................
Gigi : Karies Goyang Tambal
Gigi palsu Tidak ada masalah …..……….
Lidah : Kotor Mukosa kering Gerakan asimetris
Tidak ada masalah …..……….
Tenggorokan : Faring merah Sakit menelan Tonsil membesar
Tidak ada kelainan …..……….
Leher : Pembesaran tiroid Pembesaran vena jugularis Kuku kuduk
10
Keterbatasan gerak Tidak ada masalah …..……….
Dada : Asimetris Retraksi Tidak ada kelainan
…..……….
Respirasi : Tidak ada kesulitan Nyeri Batuk
Dyspne Sputum Tracheostomy
Ronchi, di paru kanan/kiri Rales Wheezing
Napas pendek Haemaptoe Bradipnea
Takipnea Sleep Apnea …..……….
Alat bantu nafas saat dirumah : Tidak Ya, sebutkan nama alatnya…..
Jantung : Suara S1/S2 normal Murmur Gallop
Nyeri dada Aritmia Bradikardi
Pacemaker,……….. Tachikardi Palpitasi
…..……….
Intergumen : Turgor : Buruk Dingin Bula
Luka di kaki kiri depan Stage …… Tidak ada kelainan
Flatula Pucat Baal
RL positif Rash/kemerahan Lesi
Luka parut Memar
Diaphoresis/banyak keringat Ada inikasi kekerasan fisik Brade score...
Ektremitas : Kekuatan otot Atas: Kanan 5/kiri 5 Bawah: Kanan 5/kiri 5
Kejang Tremor Plegi di…
Parese di ... Tidak ada kelainan Kelainan kongental
Inkoordinasi Edema Rasa baal
Lemah Paralysis Deformitas
Terkilir Terpasang infus tangan kanan, ulkus kaki kiri
Kemampuan menggenggam Ya Tidak
Kontraktur
Genetalia : Kotor Keputihan Berbau
Tidak ada kelainan …..……….
BAGIAN II RIWAYAT KESEHATAN
1. Diagnosa Dokter saat masuk : Hiperglikemi dan hipotensi susp KAD
2. Sebutkan alasan masuk RS : Pasien datang ke IGD RS PKU Muhammadiyah Sruweng
pada tanggal 25 Januari 2021 pukul 15.00 WIB dengan keluhan lemas sejak tadi malam,
muntah 2 kali, ada luka dikaki kiri.
11
3. Keluhan saat ini : Pasien mengatakan masih merasa lemas, nyeri dikaki kiri dan ada luka
dikaki kiri
4. Riwayat kesehatan yang lalu (rawat inap) : Pasien mengatakan 2 tahun lalu pernah
dirawat dirumah sakit RSUD Soedirman dengan keluhan terdapat luka ditangan kiri.
Riwayat pengobatan saat di rumah : Tidak Ya, sebutkan :…
Cara Waktu & Tanggal
Nama Obat Dosis Frekuensi
Pemberian Terakhir Diberikan
1.
2.
A. KENYAMANAN
12
menyebabkan
(0-10) nyeri pencetus nyeri serangan
nyeri hilang
1. Kaki kiri
≤30 Hilang
dekat 4 Gerakan Tertusuk Diusap-usap
menit timbul
jempol
METODE
K KUALITAS POLA
PENGELIHATAN
Tertusuk, Menetap Istirahat, panas,
E Terbakar, dingin, obat-obatan
Tumpul, Tertekan
Berat, Tajam, Interminte Lain-lain
Y
Kram n
Nyeri mempengaruhi :
Tidur Aktivitas fisik Emosi Nafsu makan Konsentrasi
B. AKTIVITAS
Kemampuan melakukan aktivitas sehari-hari
Tidak tergantung Perlu pengawasan Ketergantungan total Bantuan sebagian
Aktivitas : Mandiri Bantu sebagian Bantu total
Berjalan : Penurunan kekuatan dan/ROM Paralysis Sering jatuh
Tidak ada kesulitan Hilang keseimbangan Deformitas
Riwayat patah tulang ………….
Alat ambulamtory : Walker Tongkat Kursi roda Tidak ada
C. PROTEKSI
13
Status Mental : Orientasi Agitasi Menyerang Letargi
Kooperatif Tidak ada respon
Disorientasi : Orang Tempat Waktu
Kejang, tipe dan frekuensi: ………….
Pengkajian Restrain :
Tidak ada masalah yang terindentifikasi
Pernah menggunakan restrain sebelumnya: Tidak Ya, dimana ……. tipe………
Kondisi saat ini yang merupakan resiko tinggi :.............
Strategi pelepasan restrain terdahulu :...............
Diskusi dengan keluarga dan pasien mengenai kebijakan penggunaan restrain
Jika terdapat alasan penggunaan restrain lihat didalam form pengkajian khusus retrain.
Pengkajian Resiko Jatuh :
No Pencegahan pasien resiko jatuh sesuai
Klasifikasi Skor
. pedoman :
1. Usia Resiko rendah (skor 0-5)
2. Riwayat jauh
3. Aktivitas Resiko sedang (skor 6-13)
4. Defsit sensoria Resiko tinggi (skor 14)
5. Kognitif
6. Pola BAB/BAK
7. Mobilitas/motorik
8. Pengobatan
9. Komorbiditas
Total
14
Pendengaran : Tuli Terbatas Tidak ada masalah Ada alat bantu / Lokasi : …
Nyeri Tinitus Pengeluaran cairan dari telinga, jelaskan :………..
Kapan terjadi kehilangan pendengaran : …………………………………...
D. NUTRISI
Tidak ada masalah yang berhubungan dengan nutrisi
Masakah yang berhubungan dengan nutrisi : Mendapat kemoterapi Hamil/Menyusui
Obesitas Pasien usia > 65 tahun Nausea Vomitus Malnutrisi
Makan : Sulit Menelan Nausea/Vomitus/Diare >3 hari
Air putih/puasa asupan yang kurang > 3 hari Disfagia
Nutrisi pengganti : Makan melalui NGT, no TPN/PPN
Berat badan : Penurunan BB (5 Kg/6 bulan)
Penyakit : DM yang tidak terkontrol Gangguan Saluran Cerna Terapi diet
……….
Diet saat ini : DM+ETP Makanan: Kesukaan : Tahu dan Tempe
E. ELIMINASI
BAB : Normal Konstipasi Diare Frekuensi BAB/hari : 1x sehari
Inkontinesia alvi Ilostomy Colostomy, Jelaskan: .......................................
BAK : Normal Inkontinesia Urine Hematuria Frekuensi BAK/hari : ±4x sehari
Urostomy Disuria Urine menetes Nokturia/Sering BAK dimalam hari
Kateter, Tipe ………………………. Ukuran Kateter : ………………….....
F. SEKSUAL / REPRODUKSI
Wanita : Hamil Ya Tidak Tidak diketahui Laki-laki
Tanggal haid Terakhir : ............................ Masalah Prostat : Tidak Ya
Pemeriksaan Cervix terakhir (Pap Smear) :................................................................................
Pemeriksaan payudara sendiri : Tidak Ya Mammografi terakhir tanggal :.....................
Penggunaan Alat Kontrasepsi : Tidak Ya , Jenis :………................................................
Kelainan Reproduksi/seksual, jelaskan : Tidak ada
15
Bahasa Sehari-hari : Indonesia Aktif/Pasif Daerah, sebutkan: Jawa aktif/pasif
Inggris Aktif/Pasif Lain-lain, sebutkan :…..………...aktif/pasif
Perlu penerjemah : Tidak Ya , bahasa…………. Bahasa Isyarat : Tidak Ya
Hambatan Belajar : Bahasa Pendengaran Hambatan Memori Kongnitif
…………................................................................................................
Cara belajar yang disukai : Menulis Audio-visula/gambar Diskusi Demonstrasi
…………................................................................................................
Tingkat Pendidikan : SD SMP SMA Akademi Sarjana
…………...............................................................................................
Potensia Kebutuhan Pembelajaran : Proses Penyakit Pengobatan/Tindakan
Terapi Obat Nutrisi
Lain-lain, Jelaskan : ……………….............................
H. RESPON EMOSI
Takut terhadap terapi/ pembedahan/lingkungan RS Marah/Tegang Sedih
Menangis Senang Tidak mampu menahan diri Rendah Diri Cemas
Gelisah Tenang Mudah Tersinggung
I. RESPON KOGNITIF
Pasien atau keluarga menginginkan informasi tentang : Penyakit yang diderita
Tindakan Pemeriksaan Lanjut Tindakan/Pengobatan yang diberikan
Perencanaan diet dan menu Perwakilan sebelah rumah
J. SISTEM SOSIAL
16
Lama Kehamilan : ….................................................................................................... bln/mgg
Komplikasi : Tipe : Tidak Ya, PEB/DM/HT/PP/................................................................
Masalah Maternal : Tidak Ya,………………....................................................................
Riwayat Natal : Persalinan : PV/SC/FE/VE
Penyulit Persalinan :……….....................................................................
……………………………......................................................................
Riwayat Post Natal : Premature / Aterm / Post date
KMK / SMK / BMK
Pasca NICU / PICU
…………………………….....................................................................
Riwayat Imunisasi :
Hep B I Hep B II Hep B III Hep B IV Hep B V
DPT I DPT II DPT III BCG
Booster I Booster II Bosster III
Polio I Polio II Polio III
Booster I Booster II Booster III
HIB I HIB II HIB III HIB IV
Campak MMR Varinix Typhim
Hep A I Hep A II
Riwayat Tumbuh Kembang
Lahir umur kehamilan :...................................................................................................bln/mgg
Pernah dirawat sebelumnya : Ya TidakDimana :.................. Kapan :.................
LK anak saat lahir : ............................................................................................................ cm
BB anak saat lahir : ............................................................................................................. kg
TB anak saat lahir : ............................................................................................................. cm
ASI sampai umur : .............................................................................................................
bl/th
Susu formula mulai : ......................................................................................................... bl/th
Makanan tambahan umur : ................................................................................................
bl/th
Masalah neonatus : Ya Tidak, Tipe..............................................................................
Jaundice/RDS/PJB/Kelainan Kongenital :.................................................................................
Tengkurap :..........................................................................................................................bln
Duduk : ...............................................................................................................................bln
17
Merangkak : ........................................................................................................................bln
Berdiri : ...............................................................................................................................bln
Berjalan : .............................................................................................................................bln
Keluhan tumbuh kembang sekarang :.........................................................................................
Diagnosa Medis :........................................................................................................................
PEMERIKSAAN PENUNJANG :
1) HASIL PEMERIKSAAN RADIOLOGI
18
No. Radiologi : 195990
Tanggal Periksa : 25/01/2021 15:14:34
Nama Pasien : Tn.A
No. RM : 00092478
Umur : 55 Tahun 4 Bulan 16 Hari
Alamat : Rt 02 Rw 05Ampih Buluspesantren Kebumen
No Jenis Pemeriksaan Golongan Jenis
.
1. Thorax Ap Rontgent Tanpa Kontras 1x Expose
Expertise :
APEKS KEDUA PULMO BERSIH
CORAKAN BRONCHOVASKULER NORMAL
SINUS CF LANCIP, DIAFRAGMA LICIN
CTR <0,5
KESAN :
CORAKAN PULMO DAN BESAR COR NORMAL
19
IMUNOSEROLOGI
No Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Normal
.
1. HBsAg
1) HBsAg Non Reaktif - P : Non Reaktif- Non
Reaktif│W : Non Reaktif- Non
Reaktif
KIMIA KLINIK
No Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Normal
.
1. SGOT
1) SGOT 14 U/l P : -50│W : -35
2. SGPT
1) SGPT 19 U/l P : -50│W : -35
3. Urea
1) Urea 117.7 mg/dL P : 10 – 50│W : 10 – 50
4. Creatinin
1) Creatinin 1.27 mg/dL P : 0.8 – 1.4│W : 0.8 – 1.4
5. Gula Darah Sewaktu Reagen
1) Gula Darah Sewaktu 315 mg/dL P : 70 – 120│W : 70 – 120
Reagen
HEMOSTASIS
No Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Normal
.
1. BT/CT
1) Clooting Time 4 Menit P : 1 – 7│W : 1 – 7
2) Blooding Time 3 Menit P : 1 – 3│W : 1 – 3
HEMATOLOGI
No Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Normal
.
1. Darah Rutin
1) Hemoglobin 5,1 g/dL Lk : 13.2 – 17.3│Pr : 11.7 –
15.5
3
2) Leukosit Darah 12.290 /mm P : 3.800 – 10.600│W : 3.600
20
– 11.000
3
3) Trombosit Darah 352.000 /mm P : 150.000 – 440.000│W :
150.000 – 440.000
4) Hematokrit 15 % P : 40 – 52│W : 35 – 47
5) Eritrosit Darah 1,79 Jt//mm3 P : 4.4 jt – 5.9 jt│W : 3.8 jt –
5.2 jt
2. Gol Darah
1) Gol Darah B P : ---│W : ---
Keterangan :-
PROGRAM TERAPI
Nama : Tn. A
Tanggal : 28 Januari 2020
No. Nama Dosis Rute Indikasi Waktu
Pemberian
1. Injeksi Kalnex 3x500 IV Mencegah, mengurangi, 06.00; 14.00;
mg dan menghentikan 22.00
perdarahan
2. Injeksi 2x4 IV Mencegah serta mengobati 12.00; 24.00
Ondansetron mg mual dan muntah
3. Injeksi 1x40 IV Mencegah dan mengatasi 22.00
Omeprazole mg gangguan lambung (seperti
asam lambung dan tukak
lambung)
4. Injeksi 2x1 g IV Mengatasi berbagai macam 12.00; 24.00
Ceftriaxone infeksi bakteri
5. Metronidazole 3x50 IV Mengatasi infeksi bakteri 06.00; 12.00;
infus mg 24.00
6. Novorapid 6-6-6 SC Memenuhi kebutuhan 05.00; 11.00;
pasokan insulin pada 17.00
pasien diabetes dan
mengurangi tingkat gula
darah yang tinggi
7. Infus NaCl 500 ml IV Mengganti cairan tubuh 1 plabot setiap
0,9% = 20 yang hilang 8 jam
tpm
21
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
A) ANALISA DATA
Nama : Tn. A
Ruang : Al Maun (6A)
No. Hari/Tgl Data Pathway Etiologi Problem
1. 28 DS : Defisiensi Perubahan Kerusakan
Januari - Pasien insulin Sirkulasi Integritas Jaringan
2020, mengatakan
pukul ada luka pada Glukosa tidak
09.00 kaki kiri, luka bisa masuk ke
WIB dekat dengan sel
jempol yang
tidak sembuh- Glukosa darah
sembuh tinggi
- Pasien (Hiperglikemis)
mengatakan
lukanya terasa Viskolitas darah
nyeri
P = Nyeri Aliran darah
bertambah melambat
saat
bergerak Suplai darah ke
Q = Nyeri jaringan
seperti menurun
tertusuk-
tusuk Luka tidak
R = Nyeri pada sembuh-sembuh
daerah luka
kaki kiri Ulkus/gengre
S =4
T = Nyeri Kerusakan
hilang Integritas
timbul Jaringan
- Pasien
22
mengatakan
luka sudah ± 1
bulan SMRS
DO :
- Tampak ada
3 luka
didaerah
dekat jempol
kaki kiri
- Daerah luka
tampak
bengkak
- Bau tidak
terlalu
menyengat
- Terdapat pus
- CRT > 2
detik
- GDS = 144
mg/dL
- Leukosit =
12.290 /m3
- TD = 110/60
mmHg
- N = 80
x/menit
- S: 360C
- RR = 20
x/menit
2. 28 DS : Pasien Defisiensi Resistensi Risiko
Januari mengatakan insulin Insulin Ketidakseimbangan
2020, masih Kadar Glukosa
pukul merasa lemas Glukosa tidak Darah
23
09.00 DO : bisa masuk ke
WIB - Pasien sel
tampak
masih lemas Risiko Ketidak-
- GDS = 144 stabilan Kadar
mg/dL Glukosa Darah
- TD = 110/60
mmHg
- N = 80
x/menit
- S: 360C
- RR = 20
x/menit
B) PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Kerusakan integritas jaringan berhubungan dengan perubahan sirkulasi
2. Risiko ketidakseimbangan kadar glukosa darah berhubungan dengan resistensi
insulin
C. INTERVENSI KEPERAWATAN
Nama : Tn. A
Ruang : Al Maun (6A)
Tanggal/ No. Tujuan dan Hasil yang Intervensi Paraf &
Jam DP diharapkan/ Kriteria Hasil Nama
28 Januari 1. Setelah dilakukan tindakan Perawatan Luka Aprilia
2021, pukul 2x24 jam diharapkan (l.14564) : Irna K.
09.00 WIB masalah kerusakan 1) Monitor tanda-
integritas jaringan tanda infeksi
berhubungan dengan 2) Ganti balutan luka
perubahan sirkulasi dapat sesuai jadwal
teratasi, dengan kriteria (sehari sekali),
hasil : dengan cara :
24
Integritas Kulit dan - Pertahankan
Jaringan (L.14125) : teknik steril
Indikator A T saat
Perfusi jaringan 2 5 melakukan
Keterangan :
perawatan
1 : Menurun
luka
2 : Cukup menurun
- Lepaskan
3 : Sedang
balutan dan
4 : Cukup meningkat
plaster secara
5 : Meningkat
perlahan
Indikator A T
Kerusakan 2 5 - Bersihkan
jaringan dengan NaCl
Nyeri 2 5 - Bersihkan pus
Keterangan :
- Bersihkan
1 : Meningkat
jaringan
2 : Cukup meningkat
nekrotik
3 : Sedang
- Bersihkan
4 : Cukup menurun
dengan NaCl
5: Menurun
- Pasang balutan
Penyembuhan Luka
sesuai dengan
(L.14130) :
jenis luka
Indikator A T
Edema pada sisi 2 5 3) Ajarkan senam
luka DM
Nyeri 3 5 4) Anjurkan
Bau tidak sedap 3 5
melakukan
pada luka
kompres hangat
Infeksi 2 5
Keterangan : pada daerah dekat
1 : Meningkat luka
2 : Cukup meningkat 5) Ajarkan ROM
3 : Sedang untuk
4 : Cukup menurun memperlancar
5 : Menurun sirkulasi didaerah
luka
6) Kolaborasi
25
pemberian obat
(metronidazole
3x50 mg,
ceftriaxone 2x1 g,
dan kalnex 3x500
mg)
Manajemen Nyeri
(l.08238) :
1) Identifikasi
PQRST nyeri
2) Ajarkan teknik non
farmakologi untuk
mengurangi nyeri
(relaksasi nafas
dalam)
28 Januari 2 Setelah dilakukan tindakan Manajemen Aprilia
2021, pukul 2x24 jam diharapkan Hiperglikemia Irna K.
09.00 WIB masalah risiko (l.14564) :
ketidakseimbangan kadar 1) Monitor kadar
glukosa darah berhubungan glukosa darah 1x
dengan resistensi insulin sehari (pagi)
dapat teratasi, dengan 2) Anjurkan
kriteria hasil : kepatuhan terhadap
Kestabilan Kadar Glukosa diit DM
Darah (L.05022) : 3) Kolaborasi
Indikator A T pemberian cairan
Lelah/ lesu 2 5 IV NaCl 0,9% 20
Keterangan :
tpm
1 : Meningkat
4) Kolaborasi
2 : Cukup meningkat
pemberian insulin
3 : Sedang
novorapid 6-6-6
4: Cukup menurun
5: Menurun
Indikator A T
26
Kadar glukosa 3 5
dalam darah
Keterangan :
1 : Memburuk
2 : Cukup memburuk
3 : Sedang
4 : Cukup membaik
5 : Membaik
D. IMPLEMENTASI
Nama : Tn. A
Ruang : Al Maun (6A)
Tanggal/ Jam No. Tindakan/ Implementasi TTD &
DP Nama
28 Januari 2021, 1 1) Mengidentifikasi PQRST nyeri Aprilia
pukul 09.00- 2) Mengajarkan teknik non farmakologi (relaksasi Irna K.
14.00 WIB nafas dalam )
3) Mengajarkan senam DM
4) Menganjurkan melakukan kompres hangat
pada daerah dekat luka
5) Mengajarkan ROM untuk memperlancar
sirkulasi didaerah luka
(09.00 WIB)
6) Memonitor tanda-tanda infeksi Aprilia
7) Mengganti balutan luka Irna K.
27
(10.00 WIB)
8) Memberikan injeksi ceftriaxone (1 g) Aprilia
9) Memberikan infus metronidazole (50 mg) Irna K.
(12.00 WIB)
10) Memberikan injeksi kalnex (500 mg) Aprilia
(14.00 WIB) Irna K.
28
E. EVALUASI
Nama : Tn. A
Ruang : Al Maun (6A)
Tanggal/ No. Perkembangan (SOAP) TTD &
Jam DP Nama
28 Januari 1 S:
2021, pukul - Pasien mengatakan ada luka pada kaki kiri,
14.00 WIB luka dekat dengan jempol yang tidak
sembuh-sembuh
- Pasien mengatakan lukanya masih terasa
nyeri
P = Nyeri bertambah saat bergerak
Q = Nyeri seperti tertusuk-tusuk
R = Nyeri pada daerah luka kaki kiri
S =4
T = Nyeri hilang timbul
O:
- Tampak ada 3 luka didaerah dekat jempol
kaki kiri
- Daerah luka tampak bengkak
- Bau tidak terlalu menyengat
29
- Masih terdapat sedikit pus
- CRT > 2 detik
- GDS = 144 mg/dL
- Leukosit = 12.290 /m3
- TD = 100/60 mmHg
- N = 80 x/menit
- S = 36,20C
- RR = 20 x/menit
A : Masalah kerusakan integritas jaringan
berhubungan dengan status sirkulasi belum
teratasi
P : Lanjutkan Intervensi
- Monitor tanda-tanda infeksi
- Ganti balutan luka
- Ajarkan senam DM
- Anjurkan melakukan kompres hangat pada
daerah dekat luka
- Ajarkan ROM untuk memperlancar
sirkulasi didaerah luka
- Kolaborasi pemberian obat (metronidazole
3x50 mg, ceftriaxone 2x1 g, dan kalnex
3x500 mg)
- Identifikasi PQRST nyeri
- Ajarkan teknik non farmakologi untuk
mengurangi nyeri (relaksasi nafas dalam)
28 Januari 2 S : Pasien mengatakan masih merasa lemas
2021, pukul O:
14.00 WIB - Pasien tampak masih lemas
- GDS = 144 mg/dL
- TD = 100/60 mmHg
- N = 80 x/menit
- S = 36,20C
- RR = 20 x/menit
A : Masalah risiko ketidakstabilan kadar glukosa
30
darah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
- Monitor kadar glukosa darah 1x sehari
(pagi)
- Anjurkan kepatuhan terhadap diit DM
- Kolaborasi pemberian cairan IV NaCl 0,9%
20 tpm
- Kolaborasi pemberian insulin novorapid 6-
6-6
29 Januari 1 S:
2021, pukul - Pasien mengatakan ada luka pada kaki kiri,
07.00 WIB luka dekat dengan jempol yang tidak
sembuh-sembuh
- Pasien mengataka nyeri pada daerah
lukanya berkurang
P = Nyeri bertambah saat bergerak
Q = Nyeri seperti tertusuk-tusuk
R = Nyeri pada daerah luka kaki kiri
S =2
T = Nyeri hilang timbul
O:
- Tampak ada 3 luka didaerah dekat jempol
kaki kiri
- Daerah luka tampak bengkak berkurang
- Luka tampak membaik
- Bau tidak menyengat
- Tidak keluar pus
- CRT < 2 detik
- GDS = 124 mg/dL
- Leukosit = 12.290 /m3
- TD = 120/80 mmHg
- N = 80 x/menit
- S = 36,10C
- RR = 20 x/menit
31
A : Masalah kerusakan integritas jaringan
berhubungan dengan status sirkulasi belum
teratasi
P : Lanjutkan Intervensi
- Monitor tanda-tanda infeksi
- Ganti balutan luka
- Ajarkan senam DM
- Anjurkan melakukan kompres hangat pada
daerah dekat luka
- Ajarkan ROM untuk memperlancar
sirkulasi didaerah luka
- Kolaborasi pemberian obat (metronidazole
3x50 mg, ceftriaxone 2x1 g, dan kalnex
3x500 mg)
29 Januari 2 S : Pasien mengatakan masih merasa lemas
2021, pukul O:
07.00 WIB - Pasien tampak masih lemas
- GDS = 124 mg/dL
- TD = 120/80 mmHg
- N = 80 x/menit
- S = 36,10C
- RR = 20 x/menit
A : Masalah risiko ketidakstabilan kadar glukosa
darah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
- Monitor kadar glukosa darah 1x sehari
(pagi)
- Anjurkan kepatuhan terhadap diit DM
- Kolaborasi pemberian cairan IV NaCl 0,9%
20 tpm
- Kolaborasi pemberian insulin novorapid 6-
6-6
32
BAB III
PEMBAHASAN
33
bahwa pada penderita penyakit DM akan mengalami defisiensi insulin yang dapat
mengakibatkan glukosa tidak dapat masuk ke sel, ketika glukosa tidak dapat berpindah
atau masuk ke sel, glukosa ini akan tetap berada didalam pembuluh darah yang artinya
kadar glukosa dalam darah akan meningkat (hiperglikemi). Ketika terjadi hiperglikemi
akan menyebabkan terjadi gangguan pada pembuluh darah (viskolitas darah, aliran darah
menjadi lambat, suplai darah ke jaringan menurun), dan ketika terjadi luka maka lukanya
menjadi tidak sembuh-sembuh yang akhirnya menyebabkan adanya ulkus/gengre.
34
dengan merangsang susunan saraf pusat yaitu otak dan sumsum tulang belakang
guna untuk memproduksi pengeluaran hormon ondorphine yang membantu untuk
menurunkan skala nyeri (Aji, 2015).
35
DAFTAR PUSTAKA
Bulechek, Gloria M., dkk. (2016). Nursing Interventions Classification (NIC) Edisi keenam.
Yogyakarta : Moco Media.
Djamaluddin, A., Arisandi, W., & Permatasari, A. (2020). Hubungan Perilaku Diet dengan
Kadar Gula Darah pada Lansia Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 Di Wilayah Kerja
Puskesmas Rawat Inap Sukoharjo Kabupaten Pringsewu Tahun 2020. Jurnal Ilmu
Kesehatan Indonesia (JIKMI), 1(2.)
Herdman, T. H. Kamitsuru, S. dkk. (2018). NANDA-1 Diagnosis Keperawatan Definisi dan
Klasifikasi 2018-2020 (edisi II).Jakarta : EGC.
Kshanti, I.A.M., Wibudi, A., Sibarani, R.P., Saraswati, M.R., dkk. (2019). Pedoman
Pemantauan Glukosa Darah Mandiri. Jakarta : PB Perkeni.
Mustamu, A. C., Mustamu, H. L., & Hasim, N. H. (2020). Peningkatan Pengetahuan & Skill
Dalam Merawat Luka. Jurnal Pengabdian Masyarakat Sasambo, 1(2), 103-109.
Padoli, S. D. I. S. (2018). Kepatuhan Pemberian Insulin Dengan Komplikasi Akut Pada Klien
Diabetes Mellitus Tipe 1 Di Wilayah Kerja Puskesmas Pacar Keling Surabaya. Jurnal
Keperawatan, 11(2), 80-86. ISSN : 1979-8091.
Rahmawati, Wahyu. (2017). Asuhan Keperawatan pada Klien Diabetes Mellitus Tipe 2
dengan Kerusakan Integritas Jaringan Di Ruang Melati RSUD Bangil Pasuruan
[KTI]. STIKES Insan Cendekia Medika Jombang.
Rini, Dezy, Fredelin. (2020). Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kepatuhan Diet dan
Aktivitas Fisik Pasien Diabetes Melitus (DM) Tipe 2 (di Poli Penyakit Dalam RSUD
Prof. Dr. W. Z. Johannes Kupang) [SKRIPSI]. Universitas Citra Bangsa Kupang.
Smeltzer, S.C dan B.G, Bare. (2015). Baru Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner &
Suddarth. Jakarta : EGC
36
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia Edisi I.
Jakarta : DPR PPNI
Tim Pokja SIKI DPP PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia Edisi I,
Cetakan II. Jakarta : DPR PPNI
Tim Pokja SLKI DPP PPNI. (2019). Standar Luaran Keperawatan Indonesia Edisi I,
Cetakan II. Jakarta : DPR PPNI.
37