Disusun Oleh :
QORI AMALIA
A12019078
KASUS 4
Pasien B (19 tahun) mengalami kecelakaan tunggal, menabrak tiang listrik
dengan hasil pemeriksaan GCS E3M4V3, terdapat fraktur antebrachia dextra
tertutup, pasien tampak sesak, pernapasan cepat dan dangkal, ekspansi dada tidak
simetris, terdapat luka terbuka di ICS 3 mid clavicula dextra, hasil perkusi
hipersonor dan terdengar sucking chest wound.
ASUHAN KEPERAWATAN
A. IDENTITAS PASIEN
Pasien B
1. No RM : 90076
2. Nama : Tn.B
3. Tanggal lahir : 10 Januari 1996
4. Jenis kelamin : Laki-laki
5. Tanggal : 29 April 2002
6. Jam : 14.00 WIB
B. PENGKAJIAN TRIASE
Pasien B
1. Alasan datang : Trauma
2. Cara masuk : Sendiri
3. Status psikologi : Takut
4. Tindakan pre hosiptal :-
5. Airway : Sesak nafas (jalan nafas paten)
6. Breathing : RR: 36x/m
7. Circulation : Nadi: 97x/m, TD: 110/70 mmHg
8. Disability : GCS: 10, E3M4V3
9. Exposure : Suhu: 37ºC, fraktur antebrachia dextra
tertutup, terdapat luka terbuka di ICS 3 mid clavicula dextra, hasil perkusi
hipersonor dan terdengar suara sucking chest wound.
10. Triase : Merah
C. PENGKAJIAN
Pasien B
1. Keluhan utama : Sesak nafas, pernapasan cepat dan dangkal
2. Anamnesa : Seorang laki-laki dengan usia 19 tahun
dibawa kerumah sakit dengan keluhan utama sesak nafas terdapat fraktur
antebrachia dextra tertutup luka terbuka di ICS 3 mid clavicula dextra,
karena kecelakaan tunggal.
3. Riwayat alergi :-
4. Riwayat penyakit dahulu : Klien tidak pernah mengalami penyakit
yang membahayakan jiwa sebelumnya.
5. Riwayat penyakit keluarga : tidak ada keluarga klien yang memiliki
penyakit berbahaya dan serius.
D. PRIMARY SURVEY
Pasien B
1. Airway : Jalan nafas paten, pada saat dilakukan pengkajian tidak
ditemukan adanya penyumbatan jalan nafas baik padat maupun cair
a. Look : Pergerakan dada klien tidak simetris saat bernafas
(paradoks)
b. Listen : hasil perkusi hipersonor dan terdengar suara sucking chest
wound
c. Feel : Nafas klien lemah
2. Breathing
a. Irama nafas : Cepat dan tidak teratur
b. Suara nafas : Vesikuler
c. Pola nafas : Tidak normal
d. Jenis nafas : Pernafasan dada
e. Frekuensi nafas : 36x/menit
3. Circulation : Akral dingin, pucat, sianosis
4. Disability
a. Nilai GCS : GCS: 10, E3M4V3
b. Kekuatan otot :3
5. Exposure
a. Pengkajian nyeri
P : Nyeri ditimbulkan karena terdapat fraktur antebrachia dextra
tertutup, terdapat luka terbuka di ICS 3 mid clavicula dextra
Q : Nyeri seperti ditusuk-tusuk
R : Area ektermitas atas dan thoraks
S : Nyeri skala 5dan 9
T : Nyeri dirasakan setelah mendapat trauma, nyeri semakin
bertambah ketika melakukan pergerakan walaupun kecil
b. Hasil pemeriksaan foto thorax X-Ray dengan hasil fraktur
antebrachia dextra tertutup, terdapat luka terbuka di ICS 3 mid
clavicula dextra
E. SECONDARY SURVEY
Pasien B
a. Pemeriksaan Umum
b. Pemeriksaan Fisik
1. Kepala :
2. Mata :
4. Hidung :
Mukosa bibir pucat, bentuk simetris, papil lidah atrofi, tidak ada
pembengkakan gusi, tidak terjadi perdarahan gusi, tidak ada
pembesaran tonsil.
6. Leher :
7. Thoraks :
a) Paru-paru
- Perkusi : Hipersonor
b) Jantung
c) Abdomen
- Perkusi : Timpani
8. Genetalia : Bersih
9. Kulit : Kulit sawo matang, turgor kulit kurang
baik
10. Ekstremitas
F. PENATALAKSANAAN
1. Terapi IV
2. Splint bandage
G. ANALISA DATA
Hari/tgl/jam Data focus Etiologi Masalah
08.00 Do :
08.00 Do :
Diagnosa Keperawatan
1. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan deformitas dinding dada
2. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan faktor mekanik
H. INTERVENSI
Kamis, 8 Pola nafas tidak Setelah dilakukan tindakan Manajemen jalan Manajemen jalan napas
juli 2021 efektif selama 3x 24 jam napas : 1. Mengetahui
berhubungan diharapkan masalah pasien pola nafas
08.00 1. Monitor pola
dengan deformitas dapat teratasi dengan pasien apakah
nafas
dinding dada kriteri hasil : terdapat suara
(frekuensi,
nafas tambahan
indikato awal target suara nafas
atau tidak
r tambahan,
Dispnea 2 4 2. Teknik jaw
kedalaman
Penggu 2 4 thrust
usaha nafas)
naan merupakan
2. Pertahankan
otot teknik yang
kepatenan
bantu 2 4 paling tepat
jalan nafas
Frekuen untuk membuka
(jaw trust)
si napas jalan nafas
3. Pemberian
berkaitan
oksigen
dengan anatomi
4. Anjurkan
tubuh dan
asupan cairan
membantu
2000 ml/hari
mengangkat
lidah dan jalan
nafas terbuka.
3. Pemberian
oksigen
dilakukan untuk
mencegah
hipoksia dan
gangguan
pernapasan serta
evaluasi jalan
napas yang
patent,
4. Mencukupi
jumlah
kebutuhan
cairan pasien
mencegah
pasien dehidrasi.
I. IMPLEMENTASI
J. EVALUASI
K. Tanggal,Ja DX Evaluasi TTD
m Keperawatan
A : Sebagian masalah
teratasi
P : Lanjutkan intervensi
A : Masalah belum
teratasi
P : Lanjutkan intervensi