DISUSUN OLEH :
Nim : A12019074
PRODI S1 KEPERAWATAN
TAHUN 2020-2021
LEMBAR PENGESAHAN
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.H DENGAN GANGGUAN CAIRAN DAN
KETIDAKSEIMBANGAN ELEKTROLIT DI RUANG AL MA’UN RSU PKU
MUHAMMADIYAH SRUWENG
NIM : A12019074
Telah Disahkan
Hari :
Tanggal :
Mengetahui :
(……………………….) (……………………….)
Pembimbing Akademik
(………………………)
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN............................................................................................. i
DAFTAR ISI.................................................................................................................... ii
A. PENGERTIAN.................................................................................................... 1
B. BATASAN KARAKTERISTIK......................................................................... 2
C. FAKTOR YANG BERHUBUNGAN................................................................ 2
D. FOKUS PENGKAJIAN...................................................................................... 2
E. FOKUS INTERVENSI....................................................................................... 8
F. DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................... 9
BAB II TINJAUAN KASUS........................................................................................... 10
A. Pengkajian............................................................................................................ 10
B. Analisa data……………………………………………………………………. 17
C. Diagnosa Keperawatan....................................................................................... 18
D. Intervensi Keperawatan..................................................................................... 18
E. Implementasi Keperawatan............................................................................... 20
F. Evaluasi Keperawatan........................................................................................ 20
BAB III PEMBAHASAN................................................................................................ 34
BAB I
LAPORAN PENDAHULUAN
A. PENGERTIAN
Pengertian
Kebutuhan cairan dan elektrolit adalah suatu proses dinamik karena metabolisme
tubuh membutuhkan perubahan yang tetap dalam berespons terhadap stressor fisiologis dan
lingkungan. (tarwoto wartonah, 2016)
Cairan dan elektrolit sangat penting untuk mempertahankan keseimbangan atau
homeostasis tubuh. Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit dapat memengaruhi fungsi
fisiologis tubuh, sebab hampir 90% dari berat badan total berbentuk cairan. Air memiliki
presentase yang besar dari berat badan manusia. Didalam cairan tubuh terdapat elektrolit.
Elektrolit adalah mineral bermuatan listrik yang ditemukan didalam dan diluar sel. Kadar
elektrolit dalam tubuh diatur melalui penyerapan dan pengeluaran untuk menjaga level yang
diharapkan agar fungsi tubuh optimal (Asmadi, 2009).
Cairan dan elektrolit merupakan komponen penting dari tubuh untuk menjamin
kehidupan normal dari semua proses yang berlangsung di dalam tubuh. Keseimbangan
cairan dan elektrolit diatur oleh suatu mekanisme kompleks yang melibatkan berbagai
enzim, hormon, dan sistem saraf.
Elektrolit adalah suatu pertikel yang bermuatan yang disebut ion. Ion yang bermuatan
positif disebut kation, sedangkan ion yang bermuatan negatif disebut anion. Jumlah muatan
positif harus seimbang dengan jumlah muatan negatif. Jumlah muatan dan konsentrasi
dinyatakan dengan miliequivalents (mEq) per liter cairan. Elektrolit merupakan regulator
dari saraf dan aktivitas metabolik yang penting sedangkan cairan tubuh adalah larutan yang
terdiri dari air atau pelarut dan zat tertentu atau zat terlarut..
Menurut Kuntarti (2005) dalam jurnal Keseimbangan Cairan, Elektrolit, Asam dan
Basa menyatakan bahwa cairan tubuh menempati kompartmen intrasel dan ekstrasel. Dua
pertiga bagian (67%) dari cairan tubuh berada di dalam sel (cairan intrasel/CIS) dan
sepertiganya (33%) berada di luar sel (cairan ekstrasel/ CES). CES dibagi cairan
intravaskuler atau plasma darah yang meliputi 20% CES atau 15% dari total berat badan,
dan cairan intersisial yang mencapai 80% CES atau 5% dari total berat badan. Selain kedua
kompartmen tersebut, ada kompartmen lain yang ditempati cairan tubuh, yaitu cairan transel.
Namun, volumenya diabaikan karena kecil, yaitu cairan sendi, cairan otak, cairan perikard,
liur pencernaan, dll. Ion Na+ dan Cl- terutama terdapat pada cairan ekstrasel, sedangkan ion
K+ di cairan intrasel. Anion protein tidak tampak dalam cairan intersisial karena jumlahnya
paling sedikit dibandingkan dengan intrasel dan plasma.
Manusia mendapatkan cairan dan elektrolit dari minuman, makanan dan hasil
oksigenasi di dalam jaringan tubuh. Pada tubuh manusia terdiri atas air sekitar 60%.
Kebutuhan air bagi manusia adalah 25-45 ml/kg/hari sedangkan dalam makanan didapatkan
air sekitar 700-1000 ml, serta hasil oksidasi sekitar 300 ml. Banyaknya cairan tubuh diatur
dengan baik karena pengaturan kadar cairan tubuh merupakan hal penting. Untuk
memelihara keseimbangan cairan pada tubuh, air yang dikonsumsi (input) harus seimbang
dengan air yang dikeluarkan (output). Sebagian air yang dikeluarkan melalui urin dan
setengahnya lagi melalui kulit dan paru-paru, hanya sedikit air dikeluarkan melalui feses.
Air dikeluarkan dari tubuh melalui ginjal, kulit, paru, dan usus. Produksi urin tiap hari
didapatkan sekitar 1000 ml, sedangkan air yang dikeluarkan melalui pernafasan tanpa
elektrolit kurang lebih sekitar 350 ml. Pengeluaran melalui kulit sebagai cairan hipotonis
yang mengandung Na+ , K+ , dan Cl ̅sekitar 500 ml. pentingnya menghitung balance cairan
untuk mengetahui keseimbangan cairan pada tubuh pasien.
B. Batasan Karakteristik
Mayor Minor
Subjektif :Ortopnea, dyspnea, paroxysmal Subjektif :-
nocturnal dryspnea (PND)
Objektif : distensi vena jugularis,
Objektif : Edema anasarka dan atau edema terdengar suara nafas tambahan,
perifer, berat badan meningkat dalam waktu hepatomegaly, kadar Hb/Ht turun, Oliguria,
singkat, jugular venous pressure (JVP) intake lebih banyak dari output (balance
meningkat, reflex hepatojugular positif cairan positif), kongesti paru
Pengkajian Ketidakseimbangan
Mata
Riwayat :
a. Kelebihan volume cairan
a. Pandangan kabur
Inspeksi :
a. Defisit volume cairan
a. Mata cekung
b. Defisit volume cairan
b. Konjungtiva kering
c. Defisit volume cairan
c. Air mata berkurang tidak ada
d. Kelebihan volume cairan
d. Edema periorbital
e. Kelebihan volume cairan
e. Papilledema
Sistem kardiovaskular
Inspeksi : a. Defisit volume cairan
a. Vena leher datar b. Kelebihan volume cairan
b. Distensi vena jugularis
Palpasi :
a. Kelebihan volume cairan
a. Edema : bagian tubuh yang
b. Asidosis metabolik, alkalosis dan asidosis
bergantung (kaki, sacrum,
respiratorik, ketidakseimbangan kalium,
punggung)
hipomagnesemia
b. Disritmia (juga disertai dengan
c. Alkalosis metabolik, asidosis respiratorik,
perubahan EKG)
Hiponatremia, defisit volume cairan,
c. Denyut nadi meningkat kelebihan volume cairan, hipomagnesemia
Auskultasi :
a. Tekanan darah rendah atau disertai a. Defisit volume cairan, Hiponatremia,
perubahan ortostatik Hiperkalemia, hipermagnesemia
b. Bunyi jantung ketiga (kecuali pada b. Kelebihan volume cairan
anak-anak)
c. Kelebihan volume cairan
c. Hipertensi
Sistem respirasi
Inspeksi :
a. Laju pernapasan berkurang a. Kelebihan volume cairan, alkalosis
respiratorik, asidosis metabolik
b. Dyspnea
b. Kelebihan volume cairan
Auskultasi :
a. Kelebihan volume cairan
a. Krekles
Sistem gastrointestinal
Riwayat :
a. Asidosis metabolik
a. Anoreksia
b. Asidosis metabolik
b. Kram abdominal
Inspeksi :
a. Abdomen cekung a. Defisit volume cairan
Sistem perkemihan
Inspeksi : a. Deficit volume cairan, kelebihan volume
a. Oliguria atau anuria cairan
Sistem neuromuscular
Inspeksi : a. Asidosis metabolik, hipokalemia,
ketidakseimbangan kalium
a. Kebas, kedut
b. Hipokalsemia, alkalosis metabolik atau
b. Kram otot, tetani
respirasi
c. Koma
c. Ketidakseimbangan hiperosmolar atau
d. Tremor hipoosmolar, Hiponatremia
d. Asidosis respiratorik, hipomagnesemia
Palpasi :
a. Hipokalemia, Hiperkalsemia
a. Hipotonisitas
b. Hipokalsemia, hipomagnesemia, alkalosis
b. Hipertonisitas Kulit metabolik
B. FOKUS INTERVENSI
Hari/tgl Diagnose SLKI SIKI Rasional
6. Untuk
memberi
kan
analgesic
kepada
pasien
C. DAFTAR PUSTAKA
Najwa Sufa. 2016. Pentingnya Keseimbangan Cairan Dalam Tubuh Kita. Available at
http://gayahidup.inilah.com/read/detail/2295006/pentingnyakeseimbangan-cairan-dalam-tubuh-
kita (accesed 05/17/2016)
Pegoretti, Cássia. 2015. Milk: An Alternative Beverage for Hydration?. Scientific Research
Publishing, Food and Nutrition Sciences, 2015, 6, 547-554. Available at
http://dx.doi.org/10.4236/fns.2015.66057 (accesed 05/05/2016)
TINJAUAN KASUS
IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny.H
Umur : 40 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Menganti, RT 02 / RW02 Menganti Gresik
Status : Menikah
Agama : Islam
Suku : Jawa
Pendidikan : SMA
Pekerjaan :-
Tanggal masuk RS : 14 Juli 2021
Tanggal pengkajian : 14 Juli 2021
PENGKAJIAN
DATA SUBJEKTIF
1. Keluhan utama
Mual-mual, pusing, pilek.
2. Riwayat kesehatan sekarang
Pasien mengatakan nyeri perut, Pasien merasakan mual tapi tidak muntah, nafsu
makan menurun,nyeri perut saat atau sesudah bab dengan sekala 5 sering pasien
tanpak lemas,pucat,bibir kering, TD: 140/90 mmHg N: 80x/menit RR : 18x/menit
S: 360C SPO2 : 98 Z
3. Riwayat kesehatan dahulu
Pasien mengatakan demam 8 hari yang lalu
4. Riwayat kesehatan keluarga
Keluarga mengatakan dalam anggota keluarganya tidak ada yang memiliki
penyakit menurun.
5. Genogram
Keterangan :
= Laki-laki
= Perempuan
= Laki-laki meninggal
= Perempuan meninggal
= Pasien
= Tinggal satu rumah
Pola VH
1. Pola bernafas
a. Sebelum sakit : klien mengatakan dapat bernafas dengan normal ,tidak sesak ,tidak
menggunakan alat bantu.
b. Setelah sakit : klien mengatakan dapat bernafas dengan normal, tidak sesak, tidak
menggunakan alat bantu.
2. Pola Nutrisi
b. Setelah sakit : klien mengatakan makan 1x per hari 2-3 sendok makan karena mual,
minum air putih ± 2 gelas ukuran sedang sedang.
3. Pola Eliminasi
a. Sebelum sakit : klien mengatakan BAB 1x /hari pada pagi hari, konsistensi padat dan
lancar tidak ada keluhan.
b. Setelah sakit : klien mengatakan BAB 5x sehari /hari konsistensinya cair , BAK
sering dan sedikit dan merasakan mules
4. Pola berpakaian
a. Sebelum sakit : klien mengatakan dapat berpakaian secara mandiri ganti 2x sehari
b. Setelah sakit : klien mengatakan berpakaian dibantu oleh keluarga dan sering ganti
pakain
5. Pola istirahat dan tidur
b. Setelah sakit : klien mengatakan hanya tidur beberapa saat karena sering kekamar
mandi.
b. Setelah sakit : klien mengatakan mandi mandi 1x sehari dan hanya diseka oleh
keluarga.
b. Setelah sakit : klien mangatakan tidsk dspst bekerja lagi karena sakit.
a. Sebelum sakit : klien mengatakan tidak mengetahui tentang penyakit diare , gejala
dan cara mengobati penyakit.
b. Setelah sakit : klien mengatakan ingin dijelaskan mengenai penyakit diare , gejala dan
cara mengobati penyakit diare.
DATA OBJEKTIF
Pemeriksaan fisik
TD : 140/90 mmHg
Suhu : 36 C
Nadi : 80x/menit
RR : 18x/menit
SPO2 : 98 z
1. Kepala
2. Mata
3.Telinga
Telinga bersih, tidak ada serumen, tidak menggunakan alat bantu pendengaran, dan fumgsi
pendengaran baik
4. Hidung
5. Mulut
6. Leher
JVP tidak meningkat, thorak batuk dan gerak simetris, SI dan SII ireguler, murmur (+), gallop
(-). Pulmo : Vesikuler kiri-kanan.
7. Paru-paru
I : Simetris, tidak ada jejas, dan tidak terdapat retraksi dinding dada.
P : Sonor
A : Cheynes stokes.
8. Jantung
9. Abdomen
Hepar teraba 3 jari., tepi tumpu, rata dan lien tidak teraba membesar.
10. Kulit
11. Genetalia
12. Ekstermitas
Tidak ada kelainan pada eksterminasi ,kulit terlihat kering dan pucat.
Pemeriksaan Penunjang
- Radiologi : RO thorax
Terapi Obat
- PO pamol 3x1
- PO tremenza 3x1
DIAGNOSA MEDIS
1. Obs vomitus
2. Abdomal pain
ANALISA DATA
Do:
- KU : Sedang
- TD : 140/90 mmHg
- N : 96x/menit
- RR : 20x/menit
- S : 36 C
- SPO2 : 98 z
2. - RAG : Negatif Agen pencedera fisiologis Nyeri akut
DS:
DO:
- Pasien tampak
meringis dengan
tangan memegang
perut
- Pasien terlihat pucat
DIAGNOSA KEPERAWATAN
INTERVENSI KEPERAWATAN
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN