NIM : P05120321023
Pembimbing Akademik
7. PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. Pemeriksaan elektrolit,
b. Darah lengkap,
c. pH
d. Berat jenis urin,
e. AGD (Analisa Gas darah)
8. PENATALAKSANAAN KLINIS
a. Penatalaksanaan medis utama diarahkan pada pengendalian atau pengobatan
penyakit dasar. Obat-obatan tersebut misalnya prednison yang dapat
mengurangi beratnya diare dan penyakit.
b. Untuk diare ringan cairan oral dengan segera ditingkatkan dan glukosa oral
serta larutan elektrolit dapat diberikan untuk rehydrasi pasien.
c. Untuk diare sedang, akibat sumber non infeksius, obat-obatan tidak spesifik
seperti defenosiklat (lomotil) dan loperamit (imodium) juga diberikan untuk
menurunkan motilitas.
d. Preparat anti mikrobial diberikan bila preparat infeksius telah teridentifiksi
atau bila diare sangat berat.
e. Terapi cairan intra vena mungkin diperlukan untuk hydrasi cepat, khususnya
untuk anak kecil dan lansia.
9. Manifestasi Klinis
Respon fisiologis dari perubahan mobilisasi yang mungkin muncul,
diantaranya :
a. Muskuloskeletal sepeeti kehilangan daya tahan, penurunan massa otot, atropi
abnormalnya sendi (kontraktur) dan gangguan metabolisme kalsium dan
b. Kardiovaskuler seperti hipotensi ortostatik, peningkatan beban kerja jantung,
dan pembentukan thrombus.
c. Pernafasan seperti atelektasis dan pneumonia hipostatik, dispnea setelah
beraktifitas.
d. Metabolisme dan nutrisi antara lain laju metabolic; metabolisme karbohidrat,
lemak dan protein, ketidakseimbangan cairan dan elektrolit;
ketidakseimbangan kalsium; dan gangguan pencernaan (seperti konstipasi).
e. Eliminasi urin seperti stasis urin meningkatkan risiko infeksi saluran
perkemihan dan batu ginjal.
f. Integument seperti ulkus dekubitus adalah akibat iskhemia dan anoksia
jaringan.
g. Neurosensori: sensori deprivation
2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama
b. Riwayat Kesehatan Sekarang
c. Riwayat Kesehatan Masalalu
d. Riwayat Kesehatan Keluarga
e. Genogram
f. Riwayat kebiasaan sehari-hari
1) Nutrisi
2) Eliminasi (BAB, BAK)
3) Personal Hygiene
4) Aktivitas
5) Istirahat dan tidur
4. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum:
b. Tingkat kesadaran:
c. Ekspresi:
d. Penampilan:
e. Tanda-tanda vital
f. Pemeriksaan head to toe
1) Kepala
- Inspeksi: amati jumlah rambut, distribusi, tekstur, dan kebersihan.
- Palpasi: apakah terdappat lesi, dan nyeri tekan
2) Wajah
- Inspeksi :warna dan lesi
3) Mata
- Inspeksi :kelopak mata, konjungtiva, sclera, reaksi pupil, alis
4) Telinga
- Inspeksi: lihat struktur luar dan bagian dalam telinga.
5) Hidung
- Inspeksi :apakah pasien bernapas dengan cuping hidung, sinus, dan
adanya septum
6) Mulut
- Inspeksi : lihat warna bibir,gigi,eksudat pada paring, warna dan
pergerakan lidah
7) Leher
- Inspeksi: lihat kesimetrisan leher
- Palpasi: apakah ada pembesaran vena jugularis, deviasi trakea dan
tiroid
8) Dada dan paru-paru
- inspeksi :bentuk, irama, dan kedalaman
- Palpasi : hematum dan ekspansi thoraks
- Perkusi
- auskultasi
9) Jantung
- Palpasi
- auskultasi
10) Abdomen
- inspeksi :warna, dan kesimetrisan
- auskultasi :bunyi bising usus
- Perkusi: batas hepar dan lambung
- Palpasi : setiap kuadran
11) Ekstremitas
- Inspeksi :gaya berjalan
12) Genetalia
- Inspeksi :distribusi rambut pubis, bentuk, secret, dan lesi
13) Anus
- Inspeksi: scar, lesi, jamus, bengkak
5. Pemeriksaan Penunjang
a. Laboratorium
b. Rongent
c. Therapy
d. Gizi
6. Analisa Data
2 - -
3 - -
7. Diagnosa Keperawatan
a. Hipovolemia
b. Hipervolemia
c. Resiko volemia
8. Intervensi Keperawatan
Kekurangan Volume
Cairan (Hipovolemia)
Tim Pokja SDKI DPP PPNI (2017), Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia Definisi dan
Indikator Diagnostik, Jakarta Selatan; Dewan Pengurus Pusat PPNI
Tim Pokja SLKI DPP PPNI (2019), Standar Luaran Keperawatan Indonesia Definisi dan
Kriteria Hasil, Jakarta Selatan; Dewan Pengurus Pusat PPNI
Tim Pokja SIKI DPP PPNI (2018), Standar Intervensi Keperawatan Indonesia Definisi dan
Tindakan Keperawatan, Jakarta Selatan; Dewan Pengurus Pusat PPNI
Asmadi. 2008. Konsep Dan Aplikasi Kebutuhan Dasar Klien. Jakarta : Salemba Medika