Anda di halaman 1dari 30

LABORATORIUM TEKNIK ELEKTRO

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS WIJAYAKUSUMA PURWOKERTO
Alamat Kampus UNWIKU Karangsalam Purwokerto 53152
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan
rahmat-Nya sehingga Modul Praktikum Rangkaian Listrik II untuk mahasiswa
Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Wijayakusuma Purwokerto
ini dapat diselesaikan dengan sebaik-baiknya.
Modul praktikum ini dibuat sebagai pedoman dalam melakukan kegiatan
praktikum Rangkaian Listrik II yang merupakan kegiatan penunjang mata kuliah
Rangkaian Listrik II. Modul praktikum ini diharapkan dapat membantu mahasiswa
dalam mempersiapkan dan melaksanakan praktikum dengan lebih baik, terarah, dan
terencana. Pada setiap topik telah ditetapkan tujuan pelaksanaan praktikum dan
teori singkat untuk memperdalam pemahaman mahasiswa mengenai materi yang
dibahas serta tugas-tugas praktikum yang harus dilakukan oleh mahasiswa selama
melaksanakan praktikum Rangkaian Listrik II ini.
Penyusun menyakini bahwa dalam pembuatan Modul Praktikum Rangkaian
Listrik II ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu penyusun mengharapkan
kritik dan saran yang membangun guna penyempurnaan modul praktikum ini
dimasa yang akan datang.
Akhir kata, penyusun mengucapkan banyak terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak langsung.

Purwokerto, 18 November 2022

Penyusun

ii
©2022 Laboratorium Teknik Elektro UNWIKU
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii


DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii
TATA TERTIB PRAKTIKUM ............................................................................. iv
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ......................................................................................... 1
1.2. Tujuan Praktikum ..................................................................................... 1
1.3. Sistematika Penulisan Laporan Praktikum ............................................... 2
BAB II DASAR TEORI ......................................................................................... 3
2.1. Rangkaian R-L-C ..................................................................................... 3
2.2. Rangkaian Inverting dan Non Inverting ................................................... 6
2.3. Teorema Superposisi ................................................................................ 7
2.4. Teorema Thevenin .................................................................................... 8
2.5. Penyolderan .............................................................................................. 8
BAB III METODOLOGI PRAKTIKUM ............................................................... 9
3.1. Tahapan Praktikum................................................................................... 9
3.2. Rangkaian R-L-C ..................................................................................... 9
3.3. Rangkaian Inverting dan Non-Inverting................................................. 12
3.4. Teorema Superposisi .............................................................................. 13
3.5. Teorema Thevenin .................................................................................. 15
3.6. Penyolderan ............................................................................................ 17
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .............................................................. 18
4.1. Rangkaian R-L-C ................................................................................... 18
4.2. Rangkaian Inverting dan Non-Inverting................................................. 21
4.3. Teorema Superposisi .............................................................................. 22
4.4. Teorema Thevenin .................................................................................. 23
4.5. Penyolderan ............................................................................................ 23
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................ 24
5.1. Kesimpulan ............................................................................................. 24
5.2. Saran ....................................................................................................... 24
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 25

iii
©2022 Laboratorium Teknik Elektro UNWIKU
TATA TERTIB PRAKTIKUM

1. Selama praktikum mahasiswa wajib menggunakan seragam atau jaket


almamater.
2. Mahasiswa terdaftar dalam jadwal praktikum yang dikeluarkan oleh
Laboratorium Teknik Elektro.
3. Mahasiswa wajib hadir 15 menit sebelum praktikum dilakukan.
4. Mahasiswa praktikum diwajibkan mengisi lembar peminjaman alat yang
digunakan dalam setiap praktikum dan dikumpulkan setelah setelah selesai
praktikum kepada asisten praktikum.
5. Selama praktikum wajib bersepatu.
6. Setiap mahasiswa wajib membawa modul atau pedoman praktikum dan
menyerahkan tugas pendahuluan sebelum praktikum kepada asisten praktikum.
7. Wajib menghadiri briefing yang dilakukan sebelum praktikum berlangsung.
8. Mahasiswa yang tidak hadir wajib menyertakan surat keterangan dokter.
9. Jika 3 (tiga) kali tidak hadir maka dinyatakan TIDAK LULUS.
10. Selama praktikum berlangsung diharuskan :
a. Menjaga dan memelihara peralatan yang ada di laboratorium.
b. Menjaga kebersihan dan ketenangan selama praktikum.
c. Dilarang merokok, minum dan makan selama praktikum.
d. Hilir mudik yang tidak diperlukan.
e. Bersenda gurau yang membuat suasana menjadi tidak nyaman.
11. Jika kurang dipahami dalam melakukan praktikum, mahasiswa bisa bertanya
kepada asisten praktikum.
12. Mencatat dan mendokumentasi kegiatan praktikum yang digunakan untuk
pembuatan laporan.
13. Mahasiswa Praktikum yang melakukan perusakan atau menghilangkan alat-
alat praktikum selama praktikum berlangsung wajib mengganti dengan alat-
alat yang sama sebelum melakukan praktikum berikutnya.
14. Setelah praktikum selesai dan disetuji asisten, praktikan wajib melaporkan
kelengkapan alat-alat yang digunakan kepada asisten yang bersangkutan.

iv
©2022 Laboratorium Teknik Elektro UNWIKU
15. Penilaian Praktikum berdasarkan:
a. Kehadiran praktikum.
b. Keaktifan mahasiswa praktikum dalam melakukan perakitan atau
pengukuran selama praktikum berlangsung.
c. Pemahaman materi, alat dan bahan yang digunakan selama praktikum.
d. Asistensi praktikum dilakukan maksimal 4 hari setelah praktikum selesai.
e. Laporan Akhir wajib diselesaikan paling lambat 6 hari setelah semua
praktikum diselesaikan.
f. Ujian Praktikum atau Post Test.
g. Mahasiswa yang tidak mengumpulkan Laporan Akhir praktikum
dinyatakan TIDAK LULUS dan wajib mengulang.
16. Penggunaan alat ukur, laptop atau komputer harap dimatikan setelah selesai
melakukan praktikum.
17. Jaga keselamatan dan kesehatan kerja dalam melakukan praktikum seperti:
a. Jauhkan dari area mudah terkena aliran listrik.
b. Nyalakan dan matikan alat praktikum yang digunakan sampai benar nyala
atau mati sempurna.
c. Gunakan alat ukur sesuai dengan besaran yang akan diukur.
d. Selama melakukan praktikum di laboratorium tangan harus dalam kondisi
kering tidak basah atau berkeringat.
18. Jika ada aturan yang belum tercantum didalam peraturan ini, maka akan diatur
kemudian.

v
©2022 Laboratorium Teknik Elektro UNWIKU
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Praktikum adalah suatu kegiatan akademik yang harus dilakukan oleh
mahasiswa yang bersifat pelaksaan praktis di laboratorium. Mahasiswa wajib
mengikuti praktikum dengan melaksanakan seluruh praktikum sesuai dengan
jadwal yang telah ditentukan. Pelaksanaan praktikum akan didampingi oleh
asisten praktikum yang bertugas melakukan bimbingan dan pengawasan
selama kegitan praktikum berlangsung, serta melakukan asistensi kepada
mahasiswa praktikum pada saat pelaksaaan praktikum di laboratorium dan
juga melakukan tugas-tugas lainnya yang kerkaitan dengan persiapan
praktikum.
Pembelajaran dengan praktikum sangat efektif untuk mencapai seluruh
ranah pengetahuan secara besamaan, antara lain melatih agar teori dapat
diterapkan pada permasalahan yang nyata (kognitif), melatih perencanaan
kegiatan secara mandiri (afektif), dan melatih penggunaan instrument tertentu
(psikomotor) (Rahayuningsih, 2005). Salah satu kelebihan pembelajaran
praktikum (laboratorium) adalah mahasiswa dapat berlatih secara trial and
error, dapat mengulang-ulang kegiatn atau tindakan yang sama sampai benar-
benar terampil (Sumiatun, 2013).

1.2. Tujuan Praktikum


Secara umum dari tujuan praktikum ini supaya mahasiswa dapat
menerapkan dan membuktikan secara praktek dari apa yang diperoleh secara
teori diperkuliahan. Sedangkan secara khusus tujuannya adalah sebagai
berikut:
1. Mahasiswa dapat memahami rangkaian R-L-C.
2. Mahasiswa dapat memahami rangkaian Inverting dan Non-Inverting
beserta cara kerjanya.
3. Mahasiswa dapat memahami teorema Superposisi serta mengetahui hasil
pengukuran rangkaian Superposisi.

1
©2022 Laboratorium Teknik Elektro UNWIKU
4. Mahasiswa dapat memahami teorema Thevenin serta mengetahui hasil
pengukuran rangkaian Thevenin.
5. Mengetahui cara penyolderan komponen yang baik dan benar

1.3. Sistematika Penulisan Laporan Praktikum


a. BAB I PENDAHULUAN
Bab Pendahuluan berisi tentang latar belakang dilakukannya
praktikum atau penelitian, hasil yang ingin dicapai, rumusan masalah,
batasan masalah, dan hipotesis (jika ada).
b. BAB II DASAR TEORI
Bab Dasar Teori berisi tentang dasar-dasar teori atau alat yang
mendukung dilaksanakannya praktikum atau penelitian.
c. BAB III METODOLOGI PRAKTIKUM
Bab Metodologi Praktikum berisi tentang langkah-langkah kerja,
alat dan bahan, serta bentuk data yang diambil selama dilakukannya
penelitian untuk mendapatkan data hasil penelitian/praktikum.
d. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Bab Hasil dan Pembahasan berisi tentang data hasil pengamatan
yang didapatkan setelah melakukan langkah-langkah yang tertulis pada
Bab III. Hasil yang dicantumkan termasuk hasil pengukuran, pengamatan,
hasil perhitungan, dan tampilan visual lainnya yang terkait.
e. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab Kesimpulan dan Saran berisi tentang kesimpulan yang dapat
diambil oleh praktikan berdasarka hasil yang didapatkan pada Bab IV,
kaitannya dengan metodologi pada Bab III, dan menjawab pertayaan yang
ada pada Bab I.
f. DAFTAR PUSTAKA DAN LAMPIRAN
Daftar pustaka berisi referensi yang digunakan dalam penulisan
laporan. Lampiran digunakan untuk menyertakan berkas
penelitian/praktikum yang terkait, dan tidak dapat dimasukkan ke dalam
susunan laporan inti (contoh: lembar data, laporan sementara).

2
©2022 Laboratorium Teknik Elektro UNWIKU
BAB II
DASAR TEORI

2.1. Rangkaian R-L-C


Di dalam rangkaian listrik dikenal elemen pasif dan elemen aktif.
Elemen aktif adalah elemen yang mampu menyediakan daya rata-rata lebih
besar dari nol selama interval waktu yang tak berhingga kepada suatu alat luar,
sebagai contoh sumber ideal.Elemen pasif didefinisikan sebagai elemen yang
tidak dapat menyediakan daya rata-rata lebih besar dari nol selama interval
waktu yang tidak terhingga. Contoh dari elemen pasif adalah kapasitor,
resistor, dan induktor Hubungan tegangan dan arus dapat ditulis di dalam
persamaan berikut:
V=R.I
Dimana harga R dinyatakan sebagai resistansi, selalu konstan selama
tidak terjadi perubahan suhu, dinyatakan di dalam satuan Ohm. Harga V
dinyatakan dalam Vollt dan harga I dinyatakan di dalam Ampere. Dengan
grafik sebagai berikut:

Gambar 2.1. Rangkaian Resistif


Pada rangkaian yang mengandung kapasitor, kapasitor menyimpan
energi medan listrik selama satu periode dan mengembalikannya selama
periode yang lain. Tegangan pada kapasitor adalah sebanding dengan
muatannya, atau dengan integral arus terhadap waktu yang melewati kapasitor
tersebut. Konstanta kesebandingan itu disebut dengan kapasitas (dengan v =
(1/C) . Q = (1/C) .f1 .dt)
Kapasitor dimana dapat dituliskan hubungan antara arus dan tegangan
sebagai berikut:
𝐝𝐲
I=C 𝐝𝐭

3
©2022 Laboratorium Teknik Elektro UNWIKU
dimana harga C disebut sebagai kapasitansi dan dinyatakan di dalam
satuan Farad. Kapasitor dibuat dari dua buah plat penghantar parallel yang
luasnya A dan berjarak D, satu sama lainnya memiliki harga kapasitansi :
𝐃
C=∈ 𝒂

Grafik dibawah menunjukkan perubahan arus terhadap tegangan per


satuan waktu:

Gambar 2.2. Rangkaian Kapasitif


Dengan persamaan tersebut maka sebuah tegangan konstan melalui
kapasitor memerlukan arus nol melalui kapasitor tersebut. Jadi kapasitor
adalah rangkaian terbuka untuk DC. Sedangkan bagi tegangan AC merupakan
rangkaian tertutup karena dV/dt memiliki harga tiap nilai.
Pada rangkaian ideal yang mengandung indukator, indukator
menimpa energi medan magnet selama satu periode waktu dan
mengembalikannya selama periode yang lain. Dan tegangan pada indukator
adalah sebanding dengan rata-rata perubahan arus yang melewatinya.
Konstanta kesebandingan antara tegangan dan perubahan arus itu disebut
dengan induktansi. (dengan v = L . (di/dt)).
Rangkaian seri RLC pada arus bolak-balik terdiri dari resistor (R),
induktor (L) dan kapasitor (C) yang dihubungkan dengan sumber tegangan
AC dan disusun secara seri. Hambatan yang dihasilkan oleh resistor disebut
resistansi, hambatan yang dihasilkan oleh induktor disebut reaktansi induktif
(XL), dan hambatan yang dihasilkan oleh kapasitor disebut reaktansi kapasitif
(XC). Ketiga besar hambatan tersebut ketika digabungkan dalam disebut
impedansi (Z) atau hambatan total.

4
©2022 Laboratorium Teknik Elektro UNWIKU
Gambar 2.3. Rangkaian RLC
Ketiga hambatan tersebut (R, XL dan XC) mengalir arus (I) yang sama
sehingga diagram fasor arus diletakkan pada t = 0. Tegangan pada resistor (VR)
berada pada fasa yang sama dengan arus, tegangan (VL) pada reaktansi induktif
(XL) mendahului arus sejauh 90º, dan tegangan (VC) pada reaktansi kapasitif (XC)
tertinggal oleh arus sejauh 90º. Diagram fasor dapat digunakan untuk mencari
besar tegangan jepit seperti di bawah ini:
VR - Im R sin cot- VmR sin ot
VL = Im XL sin (ot + 900)- Vml sin (ot + 900)
VC - Im XC sin (ot - 900) = VmC sin (ot - 900)
Tegangan antara ujung - ujung rangkaian RLC, yaitu VAB = V adalah
jumlah fasor antara VR, VL, VC. Penjumlahan fasor tersebut menghasilkan
besar tegangan total, yaitu:
V = √𝑽𝟐 𝑹 + (𝑽𝑳 − 𝑽𝑪)𝟐
a. Impedansi Rangkaian ( Z)
Z = √𝑅 2 + (𝑋𝐿 − 𝐶)2
VL = L.XL
VC = 1. XC
b. Sudut fase
𝑋𝐿−𝑋𝐶
tan 𝜃 = 𝑅
𝑉𝐿−𝑉𝐶
tan 𝜃 = 𝑉𝑅

c. Sifat rangkaian
1. Jika XL > XC, bersifat induktif, I tertinggal dari tegangan sebesar 0, yaitu
𝜃
0>𝜃>2

2. Jika XL < XC, bersifat kapasitif, 1 mendahului tegangan sebesar 0, yaitu


𝜃
0<𝜃>2

5
©2022 Laboratorium Teknik Elektro UNWIKU
2.2. Rangkaian Inverting dan Non Inverting
2.2.1. Rangkaian Inverting
Rangkaian penguat Inverting merupakan rangkaian elektronika yang
berfungsi untuk memperkuat dan membalik polaritas sinyal masukan. Maka,
ada tanda minus pada rumus penguatnya. Penguat Inverting Amplifier nilai
besarannya bisa lebih kecil dari satu. Rangkaian inverting dideskripsikan oleh
gambar di bawah ini:

Gambar 2.4. Rangkaian Inverting


Sebuah penguat pembalik menggunakan umpan balik negatif untuk
membalik dan menguatkan sebuah tegangan. Resistor Rf melewatkan sebagian
sinyal keluaran kembali ke masukan. Karena keluaran tak sefase sebesar 180
derajat, maka nilai keluaran tersebut secara efektif mengurangi besar masukan.
Rumus dari rangkaiaan inverting dideskripsikan oleh persamaan di bawah ini:

2.2.2. Rangkaian Non-Inverting


Penguat non-inverting amplfier merupakan kebalikan dari penguat
inverting, dimana input dimasukkan pada input non-inverting sehingga
polaritas output akan sama dengan polaritas input tapi memiliki penguatan
yang tergantung dari besarnya hambatan feedback dan hambatan input.
Rangkaiaan Non-Inverting dideskripsikan oleh Gambar dibawah ini:

Gambar 2.5. Rangkain non-inverting


Penguat ini memiliki masukan yang dibuat melalui input non-inverting.
Dengan demikian tegangan keluaran rangkaian ini akan satu fasa dengan

6
©2022 Laboratorium Teknik Elektro UNWIKU
tegangan inputnya. Rumus dari rangkaiaan non-inverting dideskripsikan oleh
persamaan di bawah ini :

2.3. Teorema Superposisi


Teorema superposisi adalah salah satu cara pintar yang membuat suatu
rangkaian yang terlihat kompleks dijadikan lebih sederhana. Strategi yang
digunakan pada teorema Superposisi adalah mengeliminasi semua sumber
tetapi hanya disisakan satu sumber yang hanya bekerja pada waktu itu juga dan
menganalisa rangkaian itu dengan konsep rangkaian seri-paralel masing-
masing saat sumber bekerja sendiri-sendiri. Lalu setelah masing-masing
tegangan dan/atau arus yang tidak diketahui telah dihitung saat sumber bekerja
sendiri-sendiri, masing-masing nilai yang telah diperoleh tadi dijumlahkan
sehingga diperoleh nilai tegangan/arus yang sebenarnya.

Gambar 2.6. Rangkain Superposisi


Teorema superposisi berlaku untuk semua rangkaian linir dan bilateral,
jadi berlaku juga untuk semua rangkaian-rangkaian yang terdiri dari R, L, dan
C asal saja elemen-elemen ini linear dan bilateral. Suatu elemen dikatakan
linear bila antara tegangan pada elemen itu dan arus yang disebabkan oleh
tegangan tersebut mempunyai hubungan yang linier bila di hubungkan pada
elemen itu. Dan dikatakn bilateral bila arus atau tegangan akan mengalir pada
sama besar untuk kedua arah.
Teorema superposisi menyatakan sebagai berikut : bila suatu rangkaian
terdiri dari lebih dari satu sumber dan tahanan-tahanan atau impedansi-
impedansi linear dan bilateral, dari arus-arus yang disebabkan oleh tiap-tiap
sumber tersendiri dengan sumber-sumber lainnya dalam keadaan tidak bekerja.

7
©2022 Laboratorium Teknik Elektro UNWIKU
2.4. Teorema Thevenin
Sepanjang perhatian tertuju pada beban, setiap jaringan satu-port yang
mengandung unsure hambatan dan sumber energi dapat diganti dengan suatu
kombinasi seri sumber tegangan ideal VT dan hambatan RT dengan VT sebagai
tegangan rangkaian satu-port terbuka dan RT sebagai rasio tegangan rangkaian-
terbuka terhadap arus hubung singkat.

Gambar 2.6. Rangkain Thevenin


Jika kedua jaringan pada gambar di atas harus setara untuk semua nilai
hambtan beban, keduanya harus setara untuk nilai-nilai ekstrem seperti RL =
~ dan RL = 0. Nilai RL = ~ bersangkutan dengan keadaan rangkaian terbuka;
dan dengan membandingkan kedua jaringan, tegangan rangkaian terbuka VRT
pada jaringan asli sama dengan V pada rangkaian ekivalen. Nilai RL = 0 berarti
keadaan hubung singkat; dengan membandingkan kedua jaringan, arus hubung
singkat HIS pada jaringan asli sama dengan VT/RT untuk rangkaian ekivalen.

2.5. Penyolderan
Penyolderan adalah proses penyambungan dua logam atau lebih
dengan cara memanaskan benda tersebut tanpa melakukan peleburan kedua
benda yang akan disambungkan. Alat pemanas tersebut dinamakan soldering.
Dalam dunia elektronika Audio Vidieo soldering yang biasanya digunakan
dapat dibedakan menurut dayanya, namun yang sering digunakan dalam teknik
perbaikan adalah soldering dengan daya 40W.

8
©2022 Laboratorium Teknik Elektro UNWIKU
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1. Tahapan Praktikum


Tahapan Praktikum Pada pelaksaaan praktikum ada beberapa
metodologi atau tahapan dalam melaksanakan praktikum adalah sebagai
berikut:

START PENGOLAHAN
DATA

PELAKSNAAN
PRAKTIKUM
PERSIAPAN PENYUSUNAN
LAPORAN
PENGAMBILAN
DATA
PEMAHAMAN
END
MATERI

Gambar 3.1. Tahapan Pelaksanaan Praktikum

3.2. Rangkaian R-L-C


3.2.1. Alat dan Bahan
1. Oscilloscope
2. Function generator
3. Project board
4. Kabel penghubung
5. Resistor
6. Capasitor Elco dan Mylar
7. Induktor
3.2.2. Prosedur Praktikum
a. Rangkaian Resistif (R)

9
©2022 Laboratorium Teknik Elektro UNWIKU
Gambar 3.2. Rangkaian Resistif
1. Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan.
2. Mengukur nilai resistor.
3. Menghidupkan Oscilloscope dan memastikannya sudah siap.
4. Menyambungkan Oscilloscope dengan function generator.
5. Merangkai komponen dan hubungkan dengan osciloscope.
6. Mengatur function generator pada frekuensi 100 KHz.
7. Foto bentuk gelombang dan catat volt/div, time/div.

b. Rangkaian Resistif – Capasitif (R-C)

Gambar 3.3. Rangkaian Resistif-Capasitif


1. Menghubungkan function generator dengan stop kontak jangan
dinyalakan dulu.
2. Merangkai komponen seperti rangkaian diatas.
3. Mengatur oscilloscope channel 1 pada Y1 dan channel 2 pada Y2, atur
time/div pada 50 µS. Sebelumnya atur variable Y pada oscilloscope agar
gelombangnya ditengah / nol volt.
4. Foto bentuk gelombang dan catat volt/div, time/div dan menunjukkan
posisi keduanya.

c. Rangkaian Resistif - Induktif (R-L)

10
©2022 Laboratorium Teknik Elektro UNWIKU
Gambar 3.4 Rangkaian Resistif-Induktif
1. Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan.
2. Mengukur nilai resistor dan induktor.
3. Menghidupkan Oscilloscope dan memastikannya sudah siap.
4. Menyambungkan Oscilloscope dengan function generator.
5. Merangkain komponen dan hubungkan dengan Oscilloscope.
6. Mengatur function generator pada frekuensi 100 KHz.
7. Foto bentuk gelombang dan catat volt/div, time/div.

d. Rangkaian Induktif- Kapasitif (L-C)

Gambar 3.5. Rangkaian Induktif-Kapasitif


1. Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan .
2. Mengukur nilai induktor dan kapasitor.
3. Menghidupkan Oscilloscope dan memastikannya sudah siap.
4. Menyambungkan Oscilloscope dengan function generator.
5. Merangkain komponen dan hubungkan dengan Oscilloscope.
6. Mengatur function generator pada frekuensi 20 KHz.
7. Foto bentuk gelombang dan catat volt/div, time/div.

e. Rangkaian Resistif-Kapasitif-Capasitif(R-L-C)

11
©2022 Laboratorium Teknik Elektro UNWIKU
Gambar 3.6. Rangkaian R-L-C
1. Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan.
2. Mengukur nilai resistor, induktor dan kapasitor.
3. Menghidupkan Oscilloscope dan memastikannya sudah siap
digunakan.
4. Menyambungkan Oscilloscope dengan function generator
mengunakan kabel penghubung.
5. Merangkain komponen dan hubungkan dengan Oscilloscope.
6. Mengatur function generator pada frekuensi 20 KHz.
7. Foto bentuk gelombang dan catat volt/div, time/div.

3.3. Rangkaian Inverting dan Non-Inverting


3.3.1. Alat dan Bahan
1. IC 741
2. Resistor
3. Project board
4. Oscilloscope
5. Function generator
6. Power supply
7. Kabel penghubung.
3.3.2. Prosedur Praktikum
a. Rangkaian Inverting

12
©2022 Laboratorium Teknik Elektro UNWIKU
Gambar 3.7. Rangkaian Inverting
1. Rangkai alat seperti pada gambar 3.7 diatas.
2. Amatilah Gelombang pada Oscilloscope dan lengkapilah tabel hasil
praktikum
3. Carilah Vin, Vout dan Faktor penguat Inverting
4. Fotolah rangkaian dan Gelombang pada oscilloscope
b. Rangkaian Non-inverting

Gambar 3.8. Rangkaian Non-Inverting


1. Rangkai alat seperti pada gambar 3.8 diatas.
2. Amatilah Gelombang pada Oscilloscope dan lengkapilah tabel hasil
praktikum
3. Carilah Vin, Vout dan Faktor penguat Non-Inverting
4. Fotolah rangkaian dan Gelombang pada oscilloscope

3.4. Teorema Superposisi


3.4.1. Alat dan Bahan
1. Resistor
2. Project board
3. Multimeter
4. Power supply

13
©2022 Laboratorium Teknik Elektro UNWIKU
5. Kabel penghubung.
3.4.2. Prosedur Praktikum
1. Buatlah rangkaian seperti pada gambar 3.9 berikut.

10 V 12 V
Gambar 3.9. Rangkaian superposisi dengan 2 sumber tegangan
10V
2. Hidupkan power supply dan atur power supply pada tegangan 10 V dan 12
V.
3. Ukur nilai arus pada masing-masing cabang dengan menggunakan
amperemeter pada skala 0-10 mA
4. Catatlah nilai arus yang mengalir pada I1, I2, I3 Perhatikan besar dan arah
arus
5. Sekarang putuskan sumber tegangan +12 V (short circuit) dan sambungkan
resistor R3 dan R5 seperti pada gambar 3.10. Catat arus pada I1, I2, I3

Gambar 3.10. Rangkaian superposisi dengan sumber tegangan 10V

6. Hubungkan kembali sumber tegangan +12 V, dan putuskan sumber


tegangan +10V (short circuit), hubungkan R2 dan R3 seperti pada gambar
3.11. Catatlah nilai arus I1 , I2 dan I3

14
©2022 Laboratorium Teknik Elektro UNWIKU
Gambar 3.11. Rangkaian superposisi dengan sumber tegangan 12 V

3.5. Teorema Thevenin


3.5.1. Alat dan Bahan
1. Resistor
2. Project board
3. Multimeter
4. Power supply
5. Kabel penghubung
3.5.2. Prosedur Praktikum
1. Buat rangkaian seperti gambar 3.12 di bawah ini.

Gambar 3.12. RangkaianTeorema Thevenin


2. Nyalakan Power Supply dan atur pada tegangan 9V.
3. Ukur dan amati nilai arus yang terukur pada Multimeter dan catat pada
Data Pengamatan.
4. Tentukan nilai VTH dengan cara menghubung buka beban (R3) dan pasang
Multimeter pada terminal beban tersebut. Bentuk rangkaian seperti gambar
3.13 di bawah ini.

15
©2022 Laboratorium Teknik Elektro UNWIKU
Gambar 3.13. Mencari nilai VTH
5. Ukur dan amati nilai tegangan (VTH) yang terukur pada Multimeter DC dan
catat pada Data Pengamatan.
6. Tentukan nilai RTH dengan cara menghubung buka beban (R3) dan
menghubung singkat Sumber Tegangan (Vs) pasang Multimeter DC pada
terminal beban tersebut. Bentuk rangkaian seperti gambar 3.14 di bawah
ini.

Gambar 3.14. Mencari nilai RTH


7. Ukur dan amati nilai tahanan (RTH) yang terukur pada Multimeter DC dan
catat pada Data Pengamatan.
8. Buat rangkaian seperti gambar 3.15 di bawah ini.

9V

Gambar 3.15. Rangkaian Ekivalen


9. Atur nilai Tegangan Thevenin (VTH) dan Tahanan Thevenin (RTH)
menggunakan nilai yang telah diukur sebelumnya.
10. Ukur dan amati nilai arus yang terukur pada Multimeter DC dan catat pada
Data Pengamatan.

16
©2022 Laboratorium Teknik Elektro UNWIKU
11. Bandingkan nilai arus yang terukur pada Rangkaian Kompleks (Gambar
3.12) dengan Rangkaian Ekivalen (Gambar 3.15)
12. Lakukan 5 kali percobaan menggunakan tegangan input yang berbeda!
3.6. Penyolderan
3.6.1. Alat dan Bahan
1. Solder
2. Atractor
3. Timah / tinol
4. Rangakian Amplifier
3.6.2. Prosedur Praktikum
1. Nyalakan Solder dengan menyambungkannya ke sumber tegangan.
2. Siapkan Rangkaian Amplifier yang akan disolder.
3. Amati rangkaian dan catatlah nilai komponen yang digunakan.
4. Pasang komponen pada PCB dan lakukan penyolderan. (NOTE: Jangan
terlalu lama saat menyolder komponen IC, karena IC tidak tahan panas dan
bisa rusak.)
5. Dokumentasikan Before dan After penyolderan rangkaian, Carilah layout
Amplifier yang serupa di Google atau bisa membuatnya sendiri pada
aplikasi Eagle/Proteus dan berilah penjelasan pada lembar hasil dan
pembahasan.

17
©2022 Laboratorium Teknik Elektro UNWIKU
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Rangkaian R-L-C


4.1.1. Rangkaian Resistif (R)
a. Gambar Rangkaian
1. Dokumentasikan Rangkaian hasil praktikum!
2. Cantumkan skema dan gambar hasil praktikum pada laporan
praktikum.

b. Tabel Hasil Pengamatan pada Oscilloscope


Frekuensi Div Vol/ Div Time/ Frekuensi
Jenis VPP Periode
Input Vertikal Div Horizontal Div Output
R
Ket : R =.......Ω

c. Pembahasan
Carilah Vm, Vrms dan Irms dengan rumus sebagai berikut.
VPP
1. Vm = 2
0,707 x Vm
2. Vrms = Hz
Vrms
3. Irms =
R

4.1.2. Rangkaian Resistif Kapasitif (R-C)


a. Gambar Rangkaian
1. Dokumentasikan Rangkaian hasil praktikum!
2. Cantumkan skema dan gambar hasil praktikum pada laporan
praktikum.

b. Tabel Hasil Pengamatan pada Oscilloscope


Frekuensi Div Vol/ Div Time/ Frekuensi
Jenis VPP Periode
Input Vertikal Div Horizontal Div Output
R
C

18
©2022 Laboratorium Teknik Elektro UNWIKU
Ket : R =.......Ω
C =.......µF

c. Pembahasan
Carilah Vm, Vrms dan Irms dengan rumus sebagai berikut.
VPP
1. Vm = 2
0,707 x Vm
2. Vrms = Hz
Vrms
3. Irms = R

4.1.3. Rangkaian Resistif Induktif (R-L)


a. Gambar Rangkaian
1. Dokumentasikan Rangkaian hasil praktikum!
2. Cantumkan skema dan gambar hasil praktikum pada laporan
praktikum.

b. Tabel Hasil Pengamatan pada Oscilloscope


Frekuensi Div Vol/ Div Time/ Frekuensi
Jenis VPP Periode
Input Vertikal Div Horizontal Div Output
R
L
Ket : R =.......Ω
L =.......H

c. Pembahasan
Carilah Vm, Vrms dan Irms dengan rumus sebagai berikut.
VPP
1. Vm = 2
0,707 x Vm
2. Vrms = Hz
Vrms
3. Irms = R

19
©2022 Laboratorium Teknik Elektro UNWIKU
4.1.4. Rangkaian Induktif Kapasitif (L-C)
a. Gambar Rangkaian
1. Dokumentasikan Rangkaian hasil praktikum!
2. Cantumkan skema dan gambar hasil praktikum pada laporan
praktikum.

b. Tabel Hasil Pengamatan pada Oscilloscope


Frekuensi Div Vol/ Div Time/ Frekuensi
Jenis VPP Periode
Input Vertikal Div Horizontal Div Output
L
C
Ket : L =.......H
C =.......µF

c. Pembahasan
Carilah Vm, Vrms dan Irms dengan rumus sebagai berikut.
VPP
1. Vm = 2
0,707 x Vm
2. Vrms = Hz
Vrms
3. Irms = R

4.1.5. Rangkaian R-L-C


a. Gambar Rangkaian
1. Dokumentasikan Rangkaian hasil praktikum!
2. Cantumkan skema dan gambar hasil praktikum pada laporan
praktikum.

b. Tabel Hasil Pengamatan pada Oscilloscope


Frekuensi Div Vol/ Div Time/ Frekuensi
Jenis VPP Periode
Input Vertikal Div Horizontal Div Output
R
L
C
Ket : R =.......Ω C =.......µF
L =.......H

20
©2022 Laboratorium Teknik Elektro UNWIKU
c. Pembahasan
Carilah Vm, Vrms dan Irms dengan rumus sebagai berikut.
VPP
1. Vm = 2
0,707 x Vm
2. Vrms = Hz
Vrms
3. Irms = R

4.2. Rangkaian Inverting dan Non-Inverting


4.2.1. Rangkaian Inverting
a. Gambar Rangkaian
1. Dokumentasikan Rangkaian hasil praktikum!
2. Cantumkan skema dan gambar hasil praktikum pada laporan
praktikum.

b. Tabel Hasil Pengamatan Pada Oscilloscope


Posisi Div Vol/ Div Time/
VPP Periode Frekuensi
Probe Vertikal Div Horizontal Div
Input
Output

c. Hasil Pengukuran dengan Multimeter


R1 = .......Ω
R2 = .......Ω
RV = ...... Ω
Tegangan V+ =.......
Tegangan V- =........
Tegangan Vin (CH1) =......
Tegangan Vout (CH2) = . . . .
Carilah Faktor Penguat Inverting!

4.2.2. Rangkaian Inverting


a. Gambar Rangkaian
1. Dokumentasikan Rangkaian hasil praktikum!

21
©2022 Laboratorium Teknik Elektro UNWIKU
2. Cantumkan skema dan gambar hasil praktikum pada laporan
praktikum.

b. Tabel Hasil Pengamatan Pada Oscilloscope


Posisi Div Vol/ Div Time/
VPP Periode Frekuensi
Probe Vertikal Div Horizontal Div
Input
Output

c. Hasil Pengukuran dengan Multimeter


R1 = .......Ω
R2 = .......Ω
RV = ...... Ω
Tegangan V+ =.......
Tegangan V- =........
Tegangan Vin (CH1) =......
Tegangan Vout (CH2) = . . . .
Carilah Faktor Penguat Non-Inverting!

4.3. Teorema Superposisi


a. Gambar Rangkaian
1. Dokumentasikan Rangkaian hasil praktikum!
2. Cantumkan skema dan gambar hasil praktikum pada laporan
praktikum.

b. Tabel Hasil Pengukuran


Hasil Pengukuran
Sumber Teg.
Tegangan Arus
E1 E2 VR1 VR2 VR3 VR4 VR5 I1 I2 I3
10 12
10 0
0 12

c. Pembahasan

22
©2022 Laboratorium Teknik Elektro UNWIKU
4.4. Teorema Thevenin
a. Gambar Rangkaian
1. Dokumentasikan Rangkaian hasil praktikum!
2. Cantumkan skema dan gambar hasil praktikum pada laporan
praktikum.

b. Tabel Hasil Pengukuran


Tegangan
VTH ITH RTH IEKIVALEN
PSU
3V
6V
... V
... V
... V
Catatan: Lakukan percobaan dengan 5 tegangan yang berbeda
c. Pembahasan
Beri pembahasan Hasil dari praktikum diatas.

4.5. Penyolderan
a. Gambar Rangkaian
1. Dokumentasikan Rangkaian hasil dari praktikum
2. Cantumkan Skema dan gambar hasil praktikum pada laporan
praktikum.
b. Skematik Rangkaian
Carilah skema rangkaian amplifier yang serupa atau bisa dibuat sendiri
menggunakan aplikasi Eagle/Proteus.
c. Hasil pengukuran nilai komponen
Catatlah hasil pengukuran nilai komponen pada rangkaian Amplifier

23
©2022 Laboratorium Teknik Elektro UNWIKU
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan
.................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
5.2. Saran
.................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................

24
©2022 Laboratorium Teknik Elektro UNWIKU
DAFTAR PUSTAKA

Tim laboratorium Teknik Elektro.2019.Buku panduan praktikum rangkaian listrik.


Purwokerto:PengelolaLab.TeknikElektro.
Mismail,Budiono.1997.Rangkaian Listrik II.Bandung: ITB.
William,hayt.2005.Rangkaian Listrik I.Bandung:Erlangga.
Turner, Rufus. 1995. Rangkaian Elektronika. Jakarta: Gramedia.
Alfiyan pendtium 12.blogspot.2012.Teorema superposisi thevenin dan northon
.htpps: //alfiyanpendtium12.blogspot.com/2012/10/teoremasuperposisi-
thevenin-dan-norton. html.(diakses pada 7 desember 2020)
Teknikelektronika.com.2020.pengertian teorema thevenin dan perhitungannya
.htpps://teknikelektronika.com/2020/pengertian-teorema-dan-
perhitungannya.html. (diakses pada 8 desember 2020)
Produkelektronik.com.cara-penyolderan-yang-baik-yaitu.14 Februari 2019,https://
www.produkelektronik.com/tridinews”.Cara-penyolderan-yang-baik-
yaitu.(diakses pada 8/12/2020).
Pentassaya.blogspot.com.2014.penguat inverting dan non inverting
.htpps://pentassaya. blogspot.com/2014/penguat-inverting-dan-non-
inverting.html.(diakses pada 10 desember 2020)

25
©2022 Laboratorium Teknik Elektro UNWIKU

Anda mungkin juga menyukai