Situasi energi pada tahun 2030 diprediksi terjadi transisi energi yang signifikan. Pada tahun
2030 produksi fossil fuel menurun dikarenakan sedikitnya penemuan baru sumber minyak
dan gas bumi baru dan menyebabkan harga yang terus naik sehingga dapat mengimbangi
harga energi hijau.
IEA (World Energy Outlook 2023, IEA) menyampaikan bahwa berbagai kebijakan yang
mendukung energi ramah lingkungan di pasar-pasar utama dunia akan menurunkan
permintaan bahan bakar fosil di masa depan. Permintaan bahan bakar fosil dunia akan
mencapai puncaknya pada 2030. Setelah itu, konsumsi minyak dan gas (migas) serta batu
bara akan menurun.
Tahun 2030 pemerintah Indonesia menargetkan stop impor BBM. Hal ini tertuang dalam
Grand Strategi Energi Nasional (GSEN) dimana sebagian bensin akan tersubstitusi oleh BBG,
KBLB dan biofuel. Untuk pemanfaatan BBG di sektor transportasi, pemerintah mendorong
kendaran besar seperti bus dan truk agar menggunakan BBG. Sedangkan kendaran kecil
sebagian akan beralih ke kendaraan listrik.