Anda di halaman 1dari 6

FORMULIR PENDAFTARAN

SHELL LIVEWIRE ENERGY SOLUTIONS 2023

NAMA BISNIS
UCOFUEL

AKUN MEDIA SOSIAL BISNIS


TIDAK ADA

TAHAPAN BISNIS SAAT INI (Ide/ Prototyping/ Komersil)


PROTOTYPING

SUMBER ENERGI BARU DAN TERBARUKAN YANG DIGUNAKAN (Surya/Hydro/Panas Bumi/ Angin/
Biomassa/ Lainnya)
LAINNYA

BENTUK SOLUSI YANG DITAWARKAN (Produk/ Jasa/ Platform Digital/ Lainnya)


PRODUK

DESKRIPSI BISNIS
Jelaskan secara spesifik masalah atau isu energi apa yang menjadi latar belakang bisnis/ide bisnis Anda?
2000 kata
Indonesia merupakan negara yang menjadi produsen minyak sawit terbesar di dunia. Area penanaman
sawit selalu mengalami peningkatan tiap tahunnya, Badan Pusat Statistik (BPS) memperkirakan pada
tahun 2021 luas areal perkebunan kelapa sawit sebesar 14,62 juta hektar yang tersebar di 26 provinsi
sehingga menjadikan Indonesia menjadi negara pengekspor sawit terbesar di dunia. Gabungan
Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) mencatatkan kenaikan produksi minyak sawit pada Maret
2022 sebesar 8,2% dari bulan sebelumnya yang sebesar 3,83 juta ton (month-to-month).

Minyak goreng masih menjadi pilihan utama bagi masyarakat Indonesia untuk mengolah makanan. GAPKI
mencatat konsumsi minyak sawit di Indonesia sebesar 18,5 juta ton pada tahun 2021. Jumlah tersebut
meningkat sebesar 6,63% dari tahun sebelumnya yang lebih detail akan diberikan pada grafik dibawah ini:
Grafik 1. Konsumsi Minyak Sawit Indonesia
Sumber: Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI)

Adapun, konsumsi minyak sawit Indonesia pada tahun 2021 paling banyak untuk pangan, yakin sebesar
8,95 juta ton. Minyak goreng menjadi kebutuhan dasar bagi masyarakat Indonesia karena minyak
berfungsi sebagai penghantar panas dan penambah cita rasa gurih.

Penggunaan minyak sawit di menggoreng bahan pangan hanya dapat digunakan ulang sebanyak 1-3 kali.
Menurut Sartika (2012), Jelantah adalah sebutan untuk minyak goreng yang telah berulangkali digunakan.
Minyak yang sudah digunakan berulang kali akan berwarna kehitaman dan tidak baik untuk dikonsumsi
sehingga limbah minyak jelantah biasanya dibuang.

Dari segi Kesehatan, minyak jelatah mengandung berbagai radikal bebas yang setiap saat siap untuk
mengoksidasi organ tubuh secara perlahan. Minyak goreng bekas berpotensi menimbulkan penyakit
jantung coroner walaupun telah melalui penyaringan beberapa kali, namun proses ini tidak menghilangkan
zat yang timbul setelah minyak goreng dipanaskan dengan suhu tinggi berulang kali.

Pada proses penggorengan pertama, minyak mengandung asam lemak tidak jenuh yang cukup tinggi.
Pada penggorengan berikutnya, asam lemak jenuh akan meningkat. Proses pemanasan minyak pada suhu
tertentu, Ketika dipakai untuk menggorengn akan memutuskan ikatan rangkap menjadi ikatan tunggal
(Amalia, 2010). Penggunaan minyak goreng yang lama dan berkali-kali dapat menyebabkan ikatan
rangkap teroksidasi membentuk gugus peroksida dan monomner siklik, oksidasi yang disebabkan oleh
pemanasan berulang ini menyebabkan turunnya nilai gizi sehingga tidak baik untuk dikonsumsi.

Menurut data yang dikeluarkan oleh World Health Organization (WHO), penyakit kardiovaskular
merupakan penyebab kematian manusia nomor satu di negara maju dan berkembang dengan
menyumbang 17 juta kasus dari seluruh kematian di dunia.
Selain berbahaya bagi Kesehatan, minyak jelatan juga berbahaya bagi lingkungan karena termasuk dalam
limbah B3. Limbah B3 merupakan limbah yang dalam konsentrasinya mengandung zat berbahaya yang
dapat merusak lingkungan. Umumnya minyak jelantah dibuang ke lingkungan tanpa adanya control yang
berwawasan lingkungan. Hal ini menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan yaitu pencemaran tanah
maupun air.

Dampak pencemaran minyak jelantah bagi tanah yaitu dapat menurnukan tingkat kesuburan tanah,
mengurangi tingkat kandungan mineral dalam air bersih, menyumbat pori-pori tanah, dan membuat tanah
menjadi keras. Selain itu, minyak jelantah yang dibuang langsung ke sungai dan atau laut akan
mengapung dipermukaan air dan menghalangi sinar matahari. Dampaknya akan mengganggu proses
fotosistensi tumbuhan dan menurunkan kadar oksigen yang dibutuhkan oleh biota laut.

Untuk mengurangi potensi pencemaran minyak jelantah bagi lingkungan, minyak jelantah dapat diolah
menjadi sumber bahan bakar biodiesel sebagai alternatif untuk mengurangi ketergantungan akan bahan
bakar minyak bumi.

Konsumsi bahan bakar minyak (BBM) di Indonesia pada kuartal III 2021 naik 3,19% menjadi 48,59 juta
kiloliter dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Dengan rincian, penyaluran bensin
sebesar 24,03 juta KL, solar 23,32 juta KL, dan avtur sebesar 1,21 juta KL.

Menurut laporan Badan Pusat Statistik (BPS), pada Agustus 2022 Indonesia mengimpor minyak mentah
sebanyak 1,31 juta ton, volume impor tersebut bertambah sebanyak 196 ribu ton jika dibandingkan dengan
bulan Agustus 2021.

Secara komulatif, sepanjang periode Januari-Agustus 2022 volume impor minyak mentah Indonesia sudah
mencapai 9,77 juta ton, naik sebesar 2,55% dibandingkan dengan periode januari-agustus tahun lalu.

Nilai impor migas tahun ini mengalami kenaikan sebesar 64,03%, melonjaknya nilai tersebut tidak terlepas
dari naiknya harga minyak mentah dunia sebesar 44,74 % ( year to date / ytd) ke level US$ 114,81 per
barel pada akhir Juni 2022 dibanding posisi 31 Desember 2021 yang masih berada di posisi US$ 79,32 per
barel.

Kenaikan nilai impor migas tersebut berdampak pada anggaran subsidi dan kompensasi BBM.
Berdasarkan data dari kementrian keuangan, pemerintah telah menaikan anggaran subsidi dan
kompensasi BBM tahun 2022 sebesar lebih dari 3 kali lipat, yaitu Rp 152,5 triliun menjadi 504,4 triliun
untuk menjaga perekonomian nasional dan daya beli masyarakat miskin dan rentan.

Dengan potensi Indonesia yang kaya akan minyak sawit yang menghasilkan limbah minyak jelantah,
menjadikan peluang bagi Indonesia untuk mengelola minyak jelantah tersebut menjadi bahan bakar
biodiesel yang lebih ramah lingkungan dan salah satu solusi untuk mengurangi anggaran belanja negara
untuk melakukan impor minyak mentah dan subsidi BBM.
Biodiesel merupakan salah satu jenis bahan bakar diesel alternatif yang ramah lingkungan yang
menjanjikan, tidak mempunyai efek terhadap Kesehatan dan jika dipakai sebagai bahan bakar kendaraan
bermotor dapat menghasilkan emisi yang lebih rendah jika dibandingkan menggunakan sumber minyak
bumi. Biodiesel dapat digunakan secara murni maupun dicampur, dan dikhususkan untuk mesin jenis
diesel untuk mengurangi konsumsi solar.

Produksi minyak jelantah dalam program kali ini akan bersumber dari hotel, rumah sakit dan rumah makan
yang tersedia di Kota Palembang dan Prabumulih Sumatera Selatan. Berdasarkan data yang di rangkum
dari The International Council on Clean Transportation (ICCT), jumlah minyak yang bisa terkumpul dari
rumah makan dan hotel bisa mencapai 156 kL. Ini menunjukan potensi dari sektor penyedia makan dan
hotel untuk menghasilkan minyak jelantah yang bisa kemudian diolah menjadi biodiesel

Jelaskan bagaimana bisnis/ide bisnis Anda dapat menjadi solusi bagi masalah atau isu energi tersebut?
2000 kata
Bisnis kami berjalan dengan berkolaborasi dan bersinergi bersama masyarakat, komunitas peduli
lingkungan, instansi pemerintah Kota Prabumulih, instansi pendidikan dan beberapa rumah sakit, hotel dan
perusahaan untuk mengembangkan bahan bakar alternatif yaitu biodiesel dari minyak goreng jelantah
(Used Cooking Oil). Masyarakat berperan penting dalam proses produksi biodiesel bersama instansi
pendidikan untuk implementasi penggunaan teknologi yang paling efisien dalam produksi.

Pemerintah Kota Prabumulih tentunya berperan penting dalam menyediakan regulasi khususnya dalam hal
penyediaan sumber bahan baku yang dapat kita peroleh dari beberapa rumah sakit, hotel dan perusahaan
yang menghasilkan limbah minyak jelantah. Melalui regulasi yang jelas tentu akan memudahkan dalam
implementasi pemanfaatannya sebagai bahan baku biodiesel.

Lembaga atau komunitas masyarakat seperti Bank Sampah Prabumulih dapat turut serta dalam hal
edukasi dan pendampingan kepada masyarakat saat proses Produksi biodiesel. Bisnis kami fokus dalam
hal manajemen limbah minyak jelantah agar masyarakat tidak bergantung lagi kepada energi fosil dalam
penyediaan energi alternatif. Melalui bisnis ini kami juga berupaya mendukung program pemerintah dalam
menambah rasio penggunaan energi terbarukan, sejalan dengan pemerintah yang mulai mengembangkan
penggunaan biodiesel B35 mulai bulan Februari 2023.

Namun saat ini, produk usaha kami berupa biodiesel masih dikhususkan untuk penggunaan pada mesin
emergency generator set bertenaga diesel milik rumah sakit dan hotel di sekitar Kota Prabumulih. Kedepan
kami juga berencana mendistribusikan produk kami kepada masyarakat di daerah yang sering mengalami
permasalahan pemadaman listrik, sehinga membutuhan energi biodiesel sebagai bahan bakan generator
set untuk memenuhi kebutuhan listrik saat terjadi pemadaman.

Pelayanan dan produk kami antara lain jasa pengumpulan minyak jelantah melalui kerjasama dengan Bank
Sampah Kota Prabumulih sebagai pusat pengumpulan bahan baku minyak jelantah dari Rumah Sakit dan/
atau Hotel. Kami mengolah minyak jelantah menjadi biodiesel dengan bekerjasama dengan instansi
pendidikan untuk menghasilkan produk biodiesel sesuai SNI. Dalam operasionalnya kami melibatkan
masyarakat serta Kerjasama dengan beberapa perusahaan, desa serta pemerintah kota agar produksi
dapat berjalan secara efisien. Produk yang kami hasilkan antara lain biodiesel dan produk samping berupa
gliserin yang dapat digunakan dalam berbagai industri salah satunya adalah sabun cair dan desinfektan.
Solusi kami sangat jelas yaitu memaksimalkan nilai dari material yang biasanya dibuang oleh masyarakat
yaitu minyak jelantah, sehingga kami olah menjadi produk dengan nilai jual.

Besar harapan kami, bisnis yang kami rintis dan dalam tahap prototype ini dapat bermanfaat dalam
menyediakan energi yang bersih, juga secara tidak langsung dapat meningkatkan proporsi penggunaan
renewable energy di Indonesia. Biodisel tentunya dapat mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan
akibat limbah minyak jelantah melalui program manajemen limbah minyak jelantah menjadi biodiesel serta
mengurangi limbah minyak jelantah melalui program prevention, reduction, recycling dan reuse.

Jelaskan yang membedakan bisnis/ide bisnis Anda dari bisnis yang sudah ada saat ini? Faktor pembeda
atau inovasi bisnis dapat berupa aspek produk, teknologi, atau aspek proses (misal model bisnis atau
proses pemasaran) 2000 kata
Hal yang membedakan bisnis kami dengan bisnis sejenis yang lain adalah produk yang kami hasilkan saat
ini akan digunakan secara langsung untuk emergency generator set di sarana fasilitas umum seperti
Rumah Sakit dan Hotel, kedepan kami juga berencana untuk mendistribusikan produk biodiesel kami
kepada masyarakat di daerah yang sering terjadi pemadaman listrik agar dapat digunakan sebagai bahan
bakar mesin generator set mereka saat terjadi pemadaman listrik.

Selain itu secara teknologi kami menggunakan teknologi terbaru dalam produksi biodiesel agar yield
produk yang dihasilkan tinggi serta sistem pemurnian yang digunakan juga efisien, hal ini tentuk
membutuhkan sinergi dan kolaborasi yang baik dengan beberapa instansi Pendidikan di sekitar Sumatera
Selatan khususnya.

Dalam hal proses pemasaran, kami bekerjasama dengan beberapa perusahaan lokal dan instansi daerah
untuk dapat menggunakan produk kami sebagai energi alternatif mereka di mesin generator set. Kami juga
berencana dalam proses pengumpulan bahan baku nanti akan mengembangkan aplikasi/ website khusus
yang dapat digunakan masyarakat atau instansi terkait untuk proses penyerahan minyak jelantah maupun
pembelian produk biodiesel kami.

Jelaskan deskripsi bisnis/ide bisnis Anda dalam satu kalimat pendek dengan jelas? 200 kata
Bisnis kami adalah produksi biodiesel dari limbah minyak jelantah yang akan digunakan sebagai bahan
bakar alternatif pada mesin emergency generator set di beberapa rumah sakit dan hotel di wilayah Kota
Prabumulih. Produk kami tentunya dapat mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan akibat limbah
minyak jelantah melalui program manajemen limbah minyak jelantah menjadi biodiesel serta mengurangi
limbah minyak jelantah melalui program prevention, reduction, recycling dan reuse.
Apakah motivasi mengikuti program Shell LiveWIRE? 2000 kata
Motivasi terbesar kami mengikuti program Shell LiveWIRE 2023 yaitu agar mendapat bimbingan secara
intensif baik secara teori maupun praktik dari (fasilitator) ahli di bidang energi terbarukan melalui program
bootcamp dan kurikulum yang telah disiapkan oleh penyelenggara.

Dalam skala besar, motivasi kami adalah untuk menjadi motor bagi generasi Z untuk lebih peduli
lingkungan dan mengembangkan serta menggunakan renewable energi sebagai bahan bakar generator
diesel maupun mesin diesel sehingga dapat memberikan energi baru bagi Indonesia.

Kami berharap memperoleh bekal kemampuan dalam mananjemen bisnis dan proyek, dapat bertemu
dengan peserta lain dari seluruh Indonesia untuk dapat melakukan brainstorming mengenai model bisnis
lain yang masih berhubungan dengan inovasi binsis kami.

Melalui kegiatan ini kami sangat termotivasi untuk mengetahui opportunity lain melalui diskusi Bersama
fasilitator dan peserta lain sehingga dapat mengetahui sektor-sektor apa saja di bidang energi terbarukan
yang akan trend kedepan yang perlu diperhatikan khususnya yang berkaitan dengan bisnis kami saat ini.

Terakhir, motivasi kami yaitu dapat mengikuti company visit ke beberapa perusahaa di bidang energi
terbarukan sehingga kami mendapatkan informasi penting mengenai pengembangan energi alternatif di
Indonesia.

Lampiran dapat berupa dokumen yang menunjang dalam mendeskripsikan bisnis/ide bisnis Anda; desain,
foto, dll. PDF/JPG max 4 mb (link)

Anda mungkin juga menyukai