Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN KEGIATAN

PROGRAM PEMBINAAN KEWIRAUSAHAAN MAHASISWA DAN


STARTUP BERBASIS TEKNOLOGI

[STECORA – PENGOLAHAN WASTE COOKING OIL SEBAGAI


KRAYON PEWARNA RAMAH LINGKUNGAN]

DISUSUN OLEH
[ MUTIA SORAYA ]
[ ILUNI AYU AUDINA ]
[ JALALUDIN NURUL HABIBULLOH ]
[ SALWA KHAIRUNNISA]
[LASMI]

DOSEN PEMBIMBING
[ WIVINA DIAH IVONTIANTI, S.SI., M.ENG ]

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2022
i
RINGKASAN
Minyak jelantah menjadi salah satu opsi yang baik sebagai bagian dari
peningkatkan sirkular ekonomi yaitu melakukan daur ulang pemanfataan sumber daya
untuk terus menghasilkan manfaat ekonomi sekaligus mengurangi dampak lingkungan.
Kajian awal TNP2K dan Traction Energi Asia tentang Potensi Minyak Jelantah Untuk
Biodiesel dan Penurunan Kemiskinan di Indonesia (2020) mencatat bahwa pada tahun
2019, konsumsi minyak goreng sawit nasional mencapai 16,2 juta kilo liter (KL). Dari
angka tersebut rata-rata minyak jelantah yang dihasilkan berada pada kisaran 40-60%
atau berada di kisaran 6,46 - 9,72 juta KL. Sayangnya minyak jelantah yang dapat
dikumpulkan di Indonesia baru mencapai 3 juta KL atau hanya 18,5% dari total
konsumsi minyak goreng sawit nasional. . Melihat peluang usaha di Indonesia mengenai
pemanfaatan WCO masih sangat minim, maka dibuatlah pengolahan WCO dengan
output produk selain energy alternative yakni krayon pewarna. Krayon pewarna sangat
lazim digunakan oleh setiap masyarakat dari tingkatan taman kanak-kanak hingga
perguruan tinggi. Perlu diketahui bahwa bahan dasar krayon konvensional adalah
parafin. Di mana, parafin yang diketahui merupakan hasil minyak bumi. Perlu disadari
bahwasanya hasil minyak bumi semakin hari akan semakin menipis sehingga nantinya
akan menghilang atau benar-benar habis. Alternatif lain yang dapat digunakan untuk
pembuatan krayon dapat menggunakan bahan dasar dari minyak jelantah atau waste
cooking oil (WCO). Pengolahan krayon pewarna ramah lingkungan ini minyak jelantah
(Waste Cooking Oil) ini dikumpulkan dari beberapa tempat usaha dan rumah kolega
yang nantinya ditampung dalam jerigen khusus. Selanjutnya minyak yang sudah
terkumpul akan dilakukan pre-treatment dengan tujuan menghilangkan zat pengotor
serta zat air yang terkandung dalam minyak tersebut. Setelah pre-treatment dilakukan,
masuk kedalam tahap pembuatan krayon pewarna dengan menggunakan bio-solidfying
agent, WCO, dan bubuk pewarna.

ii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN………...........…………………………........................................i

RINGKASAN ............................................................................................................................ii

DAFTAR ISI ............................................................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 4

1.1 Latar Belakang ............................................................................................................ 4

1.2 Waste Cooking Oil (WCO) ......................................................................................... 4

BAB II GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA .............................................................. 7

2.1. Kondisi Umum ............................................................................................................ 7

2.2. Kebutuhan Pasar .......................................................................................................... 7

BAB III METODE PELAKSANAAN ...................................................................................... 9

3.1 Prosedur Kerja ............................................................................................................. 9

3.2 Manajemen Usaha ....................................................................................................... 9

3.3 Teknis Pembuatan Produk ......................................................................................... 10

3.4 Pengemasan dan Pemasaran ...................................................................................... 10

BAB IV HASIL YANG DICAPAI DAN POTENSI KEBERLANJUTAN ........................... 12

4.1 Kesesuaian Jenis dan Jumlah Luaran Yang Diharapkan ........................................... 12

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Staf Ahli Menteri Bidang Lingkungan Hidup dan Tata Ruang Kementerian
ESDM Saleh Abdurrahman menyampaikan bahwa pemanfaatan minyak jelantah
menjadi salah satu opsi yang baik sebagai bagian dari peningkatkan sirkular ekonomi
yaitu melakukan daur ulang pemanfataan sumber daya untuk terus menghasilkan
manfaat ekonomi sekaligus mengurangi dampak lingkungan. Kajian awal TNP2K dan
Traction Energi Asia tentang Potensi Minyak Jelantah Untuk Biodiesel dan Penurunan
Kemiskinan di Indonesia (2020) mencatat bahwa pada tahun 2019, konsumsi minyak
goreng sawit nasional mencapai 16,2 juta kilo liter (KL). Dari angka tersebut rata-rata
minyak jelantah yang dihasilkan berada pada kisaran 40-60% atau berada di kisaran
6,46 - 9,72 juta KL. Sayangnya minyak jelantah yang dapat dikumpulkan di Indonesia
baru mencapai 3 juta KL atau hanya 18,5% dari total konsumsi minyak goreng sawit
nasional. Kajian tersebut menemukan bahwa hanya sebagian kecil minyak jelantah di
Indonesia yang dimanfaatkan sebagai biodiesel. Dari 3 juta KL yang berhasil
dikumpulkan, hanya sekitar 570 KL yang dikonversi untuk biodiesel dan kebutuhan
lainnya, sementara sisanya sekitar 2,4 juta kilo liter digunakan untuk minyak goreng
daur ulang dan ekspor. Hal ini diketahui bahwa terdapat peluang yang begitu besar
dalam pemanfaatan minyak jelantah (Waste Cooking Oil) dalam pemanfaatan lebih
lanjut apakah dijadikan biodiesel maupun produk yang bermanfaat lainnya.
Pemanfaatan WCO di Negara Indonesia sudah perlu di masifkan, mengingat Indonesia
merupakan Negara yang konsumtif dengan pengolahan sumber daya yang sangat
minim. Selain itu juga, Asosiasi Pengumpul Minyak Jelantah untuk Energi Baru
Terbarukan Indonesia (APJETI) mengusulkan agar ekspor Used Cooking Oil atau
minyak jelantah ini dihentikan dan lebih baik dimanfaatkan bagi kepentingan di dalam
negeri dikatakannya pada 26 januari 2022 kemarin.

1.2 Waste Cooking Oil (WCO)


Minyak goreng adalah salah satu yang paling penting komponen
dalam persiapan makanan, seperti yang digunakan dalam jumlah besar untuk
menggoreng makanan di rumah, restoran atau industri makanan. Sisa minyak
dihasilkan selama menggoreng disebut limbah memasak minyak atau waste cooking oil

4
(WCO). WCO pada dasarnya adalah campuran trigliserida dan asam lemak,
terkontaminasi oleh beberapa turunan selama proses penggorengan, seperti asam lemak
bebas (FFA), heterosiklus, produk reaksi Maillard, dan kandungan logam yang berasal
dari proses pencucian makanan. WCO diperoleh dari berbagai jenis minyak goreng
seperti minyak sawit, minyak kelapa, jagung minyak, dan minyak sayur. Valorisasi
WCO menjadi produk turunan dapat memberikan nilai tambah bagi WCO, serta dapat
mengurangi pencemaran lingkungan dan masalah kesehatan (Yuarini dkk., 2021).

Li dkk., (2020) dari Inner Mongolia University of Technology melakukan


sebuah riset mengenai pemanfaatan Waste Cooking Oil. Mereka memanfaatkan Waste
Cooking Oil ini menjadi sabun lunak. Waste Cooking Oil ini menjadi bahan dasar
pembutan sabun. Pada dasarnya sabun umumnya terbuat dari lemak nabati atau minyak.
WCO merupakan minyak kelapa sawit yang termasuk minyak nabati maupun lemak
nabati pada dasarnya namun sudah digunakan berkali-kali sehingga mencapai keadaan
sangat jenuh ataupun minyak sudah tidak jernih lagi. Mereka mengatakan bahwa
pemanfaatan WCO lebih banyak dapat mengurangi polusi air dan lahan. Waste Cooking
Oil ini sebelum diolah menjadi sabun, mereka melakukan pre-treatment terlebih
dahulu. Pre-treatment yang dilakukannya ialah menjernihkan WCO dengan
memfiltrasi serta mengadsorbsi zat pengotor yang terkandung di dalam WCO tersebut.
Mereka melakukan pemanasan hingga 100 derajat celcius dengan tujuan
menghilangkan zat air yang terkandung didalam WCO. Setelah itu, WCO dilarutkan
dengan asam fospat sebagai proses adsorbsi. Hasilnya Waste Cooking Oil akan
menghasilkan warna yang lebih jernih dari sebelumnya. Hasil WCO yang telah
dilakukan pre-treatment ini selanjutnya dapat dimanfaatkan sebagai bahan dasar sabun.
Selain sabun WCO yang telah dilakukan pre-treatment ini dapat dimanfaatkan sebagai
bahan dasar pembuatan biodiesel, lilin, krayon dan benda lainnya.

Najadat dkk., (2021) dari Al Balqa Applied Universiy melakukan sebuah riset
mengenai pemanfaatan Waste Cooking Oil sebagai Biodiesel. Mereka mengatakan
bahwa adanya efek buruk dari bahan bakar konvensional dari segi polusi maupun
keberadaannya semakin langkah akhir-akhir ini sehingga harga yang semakin naik.
Maka, pemanfaatan waste cooking oil menjadi biodiesel merupakan salah satu cara
dalam menangani permasalahan tersebut. Dalam riset tersebut melakukan pre-treatment
terhadap WCO dan pemisahan partikel-partikel pengotor dalam WCO. Selanjutnya
melakukan proses pengolahan WCO menjadi biodiesel menggunakan transesterifikasi.

5
Wan Azahar dkk., (2016) dari University Teknologi Malaysia melakukan
sebuah riset terhadap pemanfaatan Waste Cooking Oil. Pemanfaatan WCO dilakukan
dengan mengolahnya menjadi bio-aspal. WCO sebagai bahan pembuatan aspal dapat
menjadi bahan alternative yang lebih ramah lingkungan dan menjadi bahan alternative
ketika hasil minyak bumi mulai menipis. Pemanfaatan WCO sudah sangat masif
dilakukan dibeberapa Negara maju, data yang dikemukakan oleh Azahar dkk ini Negara
maju yang sudah sangat masif melakukan pengolahan lebih lanjut terhadap WCO ialah
United States (55%), China (25%), Inggris (9%), Eropa (4%), Malaysia (3%), Jepang
(3%) dan Irlandia (1%).

6
BAB II
GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA

2.1. Kondisi Umum


Indonesia merupakan Negara yang sangat konsumtif terhadap minyak olahan
kelapa sawit. Berdasarkan data dari Direktorat Jenderal Kementerian Energi dan
Sumber Daya Mineral pada siaran pers nya pada desember 2020, konsumsi masyarakat
inonesia terhadap minyak goreng sawit nasional mencapat 16,2 juta kilo liter. Minyak
jelantah (Waste Cooking Oil) yang dihasilkan berkisar antara 40-60% dari konsumsi.
Sedangkan minyak jelantah yang digunakan untuk biodiesel hanya mencapai 18% dan
untuk pemanfaatan lainnya baru mencapai 5%. Pemanfaatan lainnya dari Waste
Cooking Oil ialah sebagai bahan pembuatan sabun, aspal, lilin, krayon dan lainnya.
Melihat peluang usaha di Indonesia mengenai pemanfaatan WCO masih sangat minim,
maka dibuatlah pengolahan WCO dengan output produk selain energy alternative yakni
krayon pewarna. Krayon pewarna sangat lazim digunakan oleh setiap masyarakat dari
tingkatan taman kanak-kanak hingga perguruan tinggi. Perlu diketahui bahwa bahan
dasar krayon konvensional adalah parafin. Di mana, parafin yang diketahui merupakan
hasil minyak bumi. Perlu disadari bahwasanya hasil minyak bumi semakin hari akan
semakin menipis sehingga nantinya akan menghilang atau benar-benar habis. Alternatif
lain yang dapat digunakan untuk pembuatan krayon dapat menggunakan bahan dasar
dari minyak jelantah atau waste cooking oil (WCO). Sehingga lebih ramah lingkungan
juga meminimalisir akan krisis nya bahan baku pembuatan krayon.

2.2. Kebutuhan Pasar


Saat ini kebutuhan krayon mulai meningkat dikarenakan banyak kalangan
masyarakat yang menghabiskan waktunya dengan menggambar dan mewarnai sekedar
meluangkan kreatifitasnya maupun mengerjakan tugasnya. Tidak dapat dipungkiri dari
kalangan anak balita hingga dewasa sangat tertarik dalam mewarnai maupun dengan
krayon pewarna ini. Krayon yang nantinya diproduksi sangat ramah untuk anak kecil
maupun kalangan dewasa. Hal ini dikarenakan penggunaan bahan yang lebih aman
karena tidak menggunakan parafin tetapi menggunakan WCO yang sudah melalui
proses pre-treatment. Dalam menganalisis kebutuhan pasar, banyak orang tua yang
sangat khawatir terhadap krayon pewarna yang digunakan oleh anak-anaknya terlebih
lagi anak dibawah umur 2 tahun. Kekhawatiran ini dapat dijawab dengan produk yang
ramah lingkungan ini yakni STECORA terbuat dari minyak nabati dan lebih aman bagi

7
semua kalangan. Produk ini akan dipasarkan atau dipromosikan dimulai dari sekolahan
setingkat taman kanak-kanak hingga sekolah dasar terlebih dahulu. Setelah
menganalisa kebutuhan pasar lebih lanjut maka, akan dipasarkan secara umum.

8
BAB III
METODE PELAKSANAAN

3.1 Prosedur Kerja

Minyak Goreng
Sawit Bekas (Minyak Waste Cooking Oil
Pre-Treatment
Jelantah/Waste Jernih
Cooking Oil)

Penambahan bubuk
Penambahan Waste
warna + NP 10,
Pemanasan Cooking Oil jernih &
sorbotan
Solidfying Agent dicampurkan dengan
monstearat+talcium
solidfying agent
powder

STECORA Krayon
Biarkan campuran
Pewarna selesai Krayon terbentuk dan Masukkan campuran
didalam cetakan
diproduksi dan keluarkan dari kedalam cetakan
kurang lebih selama
langsung dikemas/ cetakan krayon
60 menit
dipacking

Diagram 3. 1 Diagram ProsedurKerja

3.2 Manajemen Usaha


Minyak jelantah (Waste Cooking Oil) ini dikumpulkan dari beberapa tempat
usaha dan rumah kolega yang nantinya ditampung dalam jerigen khusus. Selanjutnya
minyak yang sudah terkumpul akan dilakukan pre-treatment dengan tujuan
menghilangkan zat pengotor serta zat air yang terkandung dalam minyak tersebut.
Setelah pre-treatment dilakukan, masuk kedalam tahap pembuatan krayon pewarna
dengan menggunakan bio-solidfying agent, WCO,bubuk pewarna, NP 10, sorbotan
monstearat, talcium powder. Sebelumnya disiapkan cetakan krayon dengan bentuk dan
ukuran yang seragam sesuai yang diinginkan. Krayon pewarna akan diproduksi dengan
berbagai macam warna untuk melengkapi kebutuhan para konsumen. Bungkus dari
krayon ini juga akan diupayakan bungkus yang mudah terurai sehingga tidak
menghasilkan sampah yang sulit terurai yang mencemari lingkungan. Krayon pewarna
yang sudah dibungkus rapi dengan packaging nya akan siap dipromosikan dan
dipasarkan. Promosi akan dilakukan melewati sekolahan dari tingkat taman kanak-
kanak hingga sekolah dasar. Dimana promosi akan dilakukan secara bertahap. Promosi
akan dilakukan dengan sasaran guru sekolahan dan orang tua murid. Selain itu juga akan

9
dipromosikan via social media dan marketplace. Harapannya, STECORA atau krayon
pewarna ini dapat mendunia dengan mempromosikan pemanfaatan tepat guna terhadap
minyak jelantah (waste cooking oil) di Indonesia. Dan dapat mengedukasi masyarakat
akan krisis minyak bumi yang akan dihadapi dunia kedepannya. Diketahui juga bahwa
di Indonesia, terlebih di kota Pontianak yang masyarakatnya konsumsi terhadap minyak
goreng sawit yang tinggi, tidak menutup kemungkinan usaha ini dapat berjalan
kedepannya dengan kerjasama dengan masyarakat kota Pontianak hingga stakeholder
terkait.Teknis Pembuatan Produk

3.3 Teknis Pembuatan Produk


Proses pembuatan STECORA krayon pewarna secara umum dapat dijelaskan
sebagai berikut :
a. Minyak jelantah dikumpulkan didalam beberapa jerigen
b. Minyak jelantah dilakukan pre-treatment dengan tujuan menghilangkan zat
pengotor dan lainnya dengan adsorben arang aktif dari sabut kelapa
c. Minyak jelantah yang sudah jernih ditempatkan dalam suatu tempat
d. Panaskan bio-solidfying agent dengan suhu tertentu hingga meleleh lalu,
campurkan minyak jelantah yang sudah dimurnikan dengan takaran yang sudah
ditentukan
e. Setelah itu, tambahkan NP 10, sorbitan monstearat, talcium powder dan bubuk
warna sesuai yang diinginkan
f. Setelah bubuk pewarna larut, matikan pemanas. Lalu masukkan cairan tersebut
kedalam cetakan-cetakan yang sudah tersedia.
Setelah dituangkan kedalam cetakan, biarkan sekitar 60 menit hingga membeku dan
membentuk krayon yang diingikan. Lalu, keluarkan dan dipacking

3.4 Pengemasan dan Pemasaran


Dalam melakukan pengemasan dilakukan dengan konsep home industry, yang
berarti proses pengemasan dilakukan di dalam rumah, serta teknologi yang digunakan
masih sederhana(manual) menggunakan tenaga kerja manusia. Dimana krayon yang
telah murni di kemas dengan kemasan yang sudah dicustom sesuai keinginan dan sudah
ada label STECORA. Untuk metode pemasaran dilakukan dengan cara social media
seperti Instagram, website, iklan. Selain itu juga akan mencoba dipasarkan ke
marketpace.

10
11
BAB IV
HASIL YANG DICAPAI DAN POTENSI KEBERLANJUTAN

4.1 Kesesuaian Jenis dan Jumlah Luaran Yang Diharapkan


Produk krayon pewarna diproduksi secara bertahap dimulai dari 50 hingga 100
stik krayon dengan berbagai macam warna. Adapun hal ini diharapkan dapat
meningkatkan ekonomi dan nilai jual olahan minyak jelantah atau waste cooking oil
di kalangan masyarakat Indonesia terkhusus di daerah kota Pontianak dan
sekitarnya. Adapun jenis yang diproduksi akan terus dijaga untuk kualitasnya
dimana kami menginkan kualitas yang ramah lingkungan dan tidak berbahaya untuk
anak kecil. Diharapkan dapat memproduksi ratusan pcs stik krayon dalam hitungan
satu hingga dua bulan setelah promosi pertama dilakukan. Berikut produk yang
sudah kami produksi

12
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan

Tingginya angka minyak jelantah per tahunnya yang tidak dimanfaatkan


diharapkan dapat diolah dengan tujuan membantu menangani masalah lingkungan.
Dimana, ketika limbah minyak jelantah yang dibuang begitu saja ke lahan maupun
aliran air dapat mencemari lingkungan sekitar. Dengan adanya pemanfaatan minyak
jelantah atau waste cooking oil ini diharapkan dapat mengedukasi masyarakat tentang
pemanfaatan tepat guna terhadap minyak jelantah. Selain itu, diharapkan para
masyarakat dapat lebih mencintai produk local Indonesia dan membantu perekonomian
Indonesia kembali pulih pasca pandemic yang melanda.

5.2 Saran

Selanjutnya diharapkan ada pengembangan lebih lanjut terhadap teknologi


pemanfaatakan tepat guna minyak jelantah (waste cooking oil). Banyak peluang yang
dapat dikembangkan dari pemanfaatan minyak jelantah (waste cooking oil).

13
Lampiran 1. Anggaran biaya kegiatan kewirausahaan dan startup yang dikeluarkan
yang dilengkapi dengan kwitansi

Jenis Harga Satuan


No Volume Nilai (Rp)
Pengeluaran (Rp)
Perlengkapan
1 yang
diperlukan
1. Cetakan Rp450.000 Rp450.000
1
Silicone
2. Ken Rp50.000 Rp150.000
penyimpanan
3
minyak
jelantah
Rp225.000 Rp225.000
3. isi Gas 12
1
Kg
4. Corong Rp 200.000 Rp 400.000
2
Kaca 150mm
5. Panci Rp 300.000 Rp 300.000
stainlessteel 1
16cm
SUB TOTAL Rp1.525.000
Bahan habis
2
pakai
1. Minyak Rp5.000 Rp50.000
10
Jelantah
2. Kertas Rp550.000 Rp550.000
Saring 1 pack
whatman
3. Karbon Rp20.000 Rp200.000
10
Aktif
4. Kemasan Rp 1.500 Rp 150.000
kertas
100
pembungkus
krayon stick
5.Packing Rp7.000 Rp 140.000
kemasan kotak 20
krayon
6. Solidfying Rp 150.000 Rp 450.000
3
Agent
7. NP 10 2 Rp 75.000 Rp 150.000
8. Sorbitan Rp 160.000 Rp 160.000
1
monstearat
9. Talc powder 1 Rp 15.000 Rp 15.000
SUB TOTAL Rp1.865.000

14
3 Perjalanan 15 Rp 10.000 Rp 150.000
SUBTOTAL Rp 150.000
4 Lain-lain
1. Percetakan Rp45.000 Rp450.000
10
stiker A3
2. Kertas A4 1rim Rp50.000 Rp50.000
3. Cetak Rp 410.000 Rp 410.000
1rim
brosur/ leaflet
4.Tripod Rp 350.000 Rp 350.000
1
banner
5.Materai Rp12.000 Rp84.000
7
10.000
6. Tinta epson 4 Rp 55.000 Rp 220.000
SUB TOTAL Rp1.564.000
TOTAL 1+2+3+4 Rp 5.104.000
Terbilabg Lima Juta Seratus Empat Ribu Rupiah

15
Lampiran I. Nota Bon

16
Lampiran 2. Biodata Ketua Dan Anggota

BIODATA KETUA
A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap Mutia Soraya

2 Jenis Kelamin Laki-laki / Perempuan

3 Program Studi Teknik Kimia

4 NIM D1121181028

5 Tempat dan Tanggal Pontianak, 30 September 2000


Lahir

6 Alamat Email mutias@student.untan.ac.id

7 Nomor Telepon/HP 089516271372


B. Kegiatan Kemahasiswaan yang Sedang/Pernah Diikuti

No Jenis Kegiatan Status dalam Kegiatan Waktu dan Tempat

1 Panitia PKKMB Anggota Fakultas Teknik,


Agustus 2019

2. Chemical Engineering Anggota Usaha Dana Online, Maret 2021


Creatifest

3 Dekan Cup E-Sport KABID Konsumsi Fakultas Teknik,


Competition Desember 2021
C. Penghargaan yang Pernah Diterima

No Jenis Penghargaan Pihak Pemberi Tahun


Penghargaan

1 Juara 2 Lomba Opini HMI Cabang Pontianak 2019

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan
dalam pengajuan Program Pembinaan Kewirausahaan Mahasiswa dan Startup
Berbasis Teknologi .

17
Pontianak, 21 Oktober 2022
Ketua Tim

(Mutia Soraya)

18
BIODATA ANGGOTA

A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap Iluni Ayu Audina

2 Jenis Kelamin Laki-laki / Perempuan

3 Program Studi Teknik Kimia

4 NIM D1121181022

5 Tempat dan Tanggal Lahir Mempawah, 28 Januari 2001

6 Alamat Email ayuaudina@student.untan.ac.id

7 Nomor Telepon/HP 089693266288


B. Kegiatan Kemahasiswaan yang Sedang/Pernah Diikuti

No Jenis Kegiatan Status dalam Kegiatan Waktu dan Tempat

1 Chemical Anggota Online, Maret


Engineering Kesekretariatan 2021
Creatifest
C. Penghargaan yang Pernah Diterima

No Jenis Penghargaan Pihak Pemberi Tahun


Penghargaan

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan
dalam pengajuan Program Pembinaan Kewirausahaan Mahasiswa dan Startup Berbasis
Teknologi .

19
Pontianak, 21 Oktober 2022
Anggota Tim

(Iluni Ayu Audina)

20
BIODATA ANGGOTA
A. Identitas Diri

Nama
1 Lengkap Jalaludin Nurul Habibulloh

Jenis
2 Kelamin Laki-laki / Perempuan

Program
3 Studi Arsitektur

NIM
4 D1031181018

Tempat
5 dan Tanggal Lahir Sekadau, 31 Oktober 2000

Alamat
6 Email jalaludinnh@student.untan.ac.id

Nomor
7 Telepon/HP 081258242744
B. Kegiatan Kemahasiswaan yang Sedang/Pernah Diikuti

N Jenis Kegiatan Status dalam Waktu dan


o Kegiatan Tempat

Panitia
1 PKKMB Anggota Fakultas Teknik,
Agustus 2019

Dekan
2 Cup E-Sport KABID Humas Fakultas Teknik,
Competition Desember 2021

3
C. Penghargaan yang Pernah Diterima

No Jenis Penghargaan Pihak Pemberi Tahun


Penghargaan

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan
dalam pengajuan Program Pembinaan Kewirausahaan Mahasiswa dan Startup
Berbasis Teknologi .

21
Pontianak, 21 Oktober 2022
Anggota Tim

(Jalaludin Nurul Habibulloh)

22
BIODATA ANGGOTA
A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap Salwa Khairunnisa

2 Jenis Kelamin Laki-laki / Perempuan

3 Program Studi Teknik Kimia

4 NIM D1121181030

5 Tempat dan Tanggal Batu Ampar, 06 Februari 2001


Lahir

6 Alamat Email -

7 Nomor Telepon/HP 08978263245


B. Kegiatan Kemahasiswaan yang Sedang/Pernah Diikuti

No Jenis Kegiatan Status dalam Kegiatan Waktu dan Tempat

1 Panitia PKKMB Anggota Fakultas Teknik,


Agustus 2019

2. Chemical Engineering Anggota Usaha Dana Online, Maret 2021


Creatifest

3 Dekan Cup E-Sport Sekretaris Fakultas Teknik,


Competition Desember 2021
C. Penghargaan yang Pernah Diterima

No Jenis Penghargaan Pihak Pemberi Tahun


Penghargaan

- - - -

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan
dalam pengajuan Program Pembinaan Kewirausahaan Mahasiswa dan Startup
Berbasis Teknologi .

23
Pontianak, 21 Oktober 2022
Anggota Tim

(Salwa Khairunnisa)

24
BIODATA ANGGOTA
A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap Lasmi

2 Jenis Kelamin Perempuan

3 Program Studi Teknik Kimia

4 NIM D1121181021

5 Tempat dan Tanggal Sedau, 11 Juni 2001


Lahir

6 Alamat Email Lasmi21@student.untan.ac.id

7 Nomor Telepon/HP 085817786242


B. Kegiatan Kemahasiswaan yang Sedang/Pernah Diikuti

No Jenis Kegiatan Status dalam Kegiatan Waktu dan Tempat

1 Chemical Engineering Anggota 2021


Creatifest
C. Penghargaan yang Pernah Diterima

No Jenis Penghargaan Pihak Pemberi Tahun


Penghargaan

- - - -

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan
dalam pengajuan Program Pembinaan Kewirausahaan Mahasiswa dan Startup
Berbasis Teknologi .

25
Pontianak, 21 Oktober 2022
Anggota Tim

(Lasmi)

26
BIODATA DOSEN PEMBIMBING

A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap (dengan gelar) Wivina Diah Ivontianti, S.Si., M.Eng

2 Jenis Kelamin Laki-laki / Perempuan

3 Program Studi Teknik Kimia

4 NIM/NIDN 00228078906

5 Tempat dan Tanggal Lahir Pontianak, 28 Juli 1989

6 Alamat Email wivinadiahivontianti@teknik.untan.ac.id


7 Nomor Telepon/HP 082148770767
B. Riwayat Pendidikan

S1 S2/Magister

Nama Institusi Universitas Tanjungpura Universitas Gadjah Mada

Jurusan/Prodi MIPA/Kimia Teknik Kimia

Tahun Masuk-Lulus 2007-2012 2013-2016

C. Rekam Jejak Tri Dharma


Pendidikan/Pengajaran
No Nama Mata Kuliah Wajib/Pilihan SKS

1 Azas Teknik Kimia I Wajib 2

2 Teknik Reaksi Kimia I dan II Wajib 2

3 Pengendalian Kualitas Wajib 2

4 Utilitas Wajib 3

5 Teknologi Pengolahan CPO Pilihan 2

6 Teknologi Membran Pilihan 2

7 Teknologi Pulp dan Kertas Pilihan 2

8 Perpindahan Panas Wajib 3

9 Pengetahuan Bahan dan Korosi Wajib 2

10 Proses Transfer Wajib 2

Penelitian
No Judul Penelitian Penyandang Dana Tahun

1 Perhitungan Loss Aliran pada DIPA UNTAN 2017

27
Pipa Penstock di Turbin PLTA
Bengkok Dango Jawa Barat

2 Pengukuran Garis Sempadan DIPA UNTAN 2018


Pantai Kota Singkawang

3 Rancang Bangun Digester Biogas 2019


Portable untuk Pengolahan
Limbah Organik Pasar

4 Pengaruh Penambahan Lumpur Mandiri 2019


PDAM sebagai Media
Terimobilisasi dalam Pengolahan
Limbah Organik Pasar Secara
Anaerobik

5 Studi Potensi Konversi Sampah Mandiri 2019


Organik Rumah Makan Menjadi
Biogas di Kota Pontianak

6 Rancang Bangun Alat Filtrasi


Multimedia dalam Pengolahan
Air Gambut di Kota Pontianak

Pengabdian
No Judul Pengabdian Kepada Masyarakat Penyandang Dana Tahun

1 Pengadaan dan Distribusi DIPA UNTAN 2020


Handsanitizer

2 Rancang Bangun dan Distribusi Face DIPA UNTAN 2020


Shield ke Unit Kesehatan Masyarakat
Desa Pal V Sungai Kakap Kubu Raya

3 Tim Kajian Kegiatan Akibat Ulah BATAN 2020


Manusia Pembangunan PLTN
Bengkayang Kalimantan Barat

4 Bimbingan Teknis Pemberdayaan dan Mandiri 2020


Peningkatan Nilai Hasil Lokal Desa
Sungai Kelambu

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan
secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup
menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan
Program Pembinaan Kewirausahaan Mahasiswa dan Startup Berbasis Teknologi .

Pontianak, 18 Juni 2021


Dosen Pembimbing,

(Wivina Diah Ivotianti, S.Si., M.Eng)

28
Lampiran 3. Susunan organisasi tim kegiatan Pembinaan Kewirausahaan Mahasiswa
dan Startup Berbasis Teknologi dan pembagian tugas

Nama/NIM
N Jurusan Bidang Alokasi Uraian Tugas
o Keilmuan Waktu
(Jam/Minggu
)

Mutia
1 Teknik Teknik 56 - Mengawasi
Soraya/D112118102 Kimia Kimia Jam/Minggu persiapan bahan
8 dan Arsyi Faza yang digunakan
Alamy/D11211810 untuk produksi
- Mengecek
jalannya
pemasaran dan
penjualan produk
- Rekapitulasi
penjualan dan
pembuatan
laporan

Iluni
2 Ayu Teknik Teknik 49 - Melakukan
Audina/D11211810 Kimia Kimia Jam/Minggu pengadaan
Dan Salwa terhadap alat-alat
Kahirunnisa/D11211 untuk produksi
81030 - Menyiapkan
bahan yang akan
digunakan untuk
produksi serta
memproduksi

Jalaludin
3 Nurul Arsitektur Arsitektur 28 - Melakukan
Habibulloh/D10311 Jam/Minggu pemasaran dan
81018 penjualan secara
online (via online
dan social media
lainnya)

29

Anda mungkin juga menyukai