PDLL - Pertanyaan Dari Analisis Kandungan Logam Berat Pada Tumbuhan Mangrove
PDLL - Pertanyaan Dari Analisis Kandungan Logam Berat Pada Tumbuhan Mangrove
2. Selain sebagai bioindikator, apakah hutan mangrove juga dapat menjadi biofilter?
(Kelompok 1)
Jawab; hutan mangrove dapat menjadi biofilter. Salah satu penanggulangan yang
dilakukan hutan mangrove diantaranya adalah dengan melemahkan efek racun
melalui pengenceran (dilusi), yaitu dengan menyimpan banyak air untuk mengencerkan
konsentrasi logam berat dalam jaringan tubuhnya sehingga mengurangi toksisitas logam
tersebut.
4. Mengapa menurut lase, dkk logam berat jenis timbal termasuk salah satu jenis limbah yang
toksik? (kelompok 3)
Jawab; karena Timbal (Pb) merupakan jenis logam berat yang sangat berbahaya karena
tidak dapat dihancurkan (non degradable) oleh organisme hidup dan dapat
terakumulasi ke lingkungan, terutama mengendap di dasar perairan membentuk
senyawa kompleks bersama bahan organik dan anorganik.
5. Apakah manusia juga berperan dalam munculnya logam berat timbal dan cadmium?
(Kelompok 5
Jawab; masyarakat di Bima juga memiliki peran dalam hadirnya logam berat tersebut.
Kebiasaan petani menggunaan pupuk untuk berbagai tanaman pertanian,
penggunaan fungisida, insektisida, herbisida dan jenis racun lain dapat
memberikan kontribusi terhadap adanya logam tersebut di teluk Bima.
6. Bagaimana para peneliti mengetahui tingkat kontaminasi logam berat di wailayah teluk
Bima? (Kelompok 6)
Jawab; Para paneliti melihat kondisi dari hutan mangrove. Keberadaan logam berat Pb dan Cd
pada akar daun Sonneratia alba dan Ryzophora apiculata tersebut menunjukkan bahwa
dalam lingkungan tempat hidupnya mangrove ini yaitu di teluk Bima baik pada lokasi
Palibelo maupn lokasi Amahami sudah terkontaminasi oleh logam berat timbal (Pb), dan
Cadmium (Cd).