Anda di halaman 1dari 32

METABOLISME PROTEIN

giyatmi/biokimia/Met. Protein 1
Metabolisme Protein
Katabolisme

Protein diit Protein jaringan


Pencernaan :
Enzim pepsin - Lambung
(pH 2-3) - Intestin - Metabolisme
rantai C
Asam Amino Pusat Kegiatan
Metabolik - Ekskresi N
Absorbsi - deaminasi
- transaminasi

Ekskresi N : urea, kreatin, asam urat


Metabolisme rantai karbon dilakukan melalui siklus asam sitrat

giyatmi/biokimia/Met. Protein 2
giyatmi/biokimia/Met. Protein 3
Deaminasi
untuk
menghasilkan
energi melalui
TCA cycle

giyatmi/biokimia/Met. Protein 4
giyatmi/biokimia/Met. Protein 5
Tahapan pencernaan
protein :
1. Pencernaan protein dimulai
di lambung
HCl lambung:
 Mengaktifkan proenzim
(pepsinogen mjd pepsin)
 Denaturasi protein
 pH optimum pepsin

Enzim pepsin merombak /menghidrolisis protein


dalam lambung menjadi senyawa-senyawa
peptida dan beberapa asam amino

giyatmi/biokimia/Met. Protein 6
2. Pankreas
Produksi pro enzim-
pro enzim untuk
mencerna protein
dari pankreas
disekresikan ke usus
halus
3. Usus halus
merupakan bagian
penting dalam proses
pencernaan protein

giyatmi/biokimia/Met. Protein 7
Tahapan Metabolisme
giyatmi/biokimia/Met. Karbohidrat 8
Jalur Pemecahan kerangka karbon pada asam amino

- Fenilalanin
- Alanin - Tirosin
- Treonin - Leusin
- Glisin - Lisin
- Serin - Triptofan
- Aspartat - Sistein Piruvat Asetoasetil-CoA
- Asparagin

Oksaloasetat sitrat Asetil-CoA

TCA
Fumarat cycle α- ketoglutarat

- Fenilalanin Suksinil-CoA Glutamat


- Tirosin

- Isoleusin - Arginin
- Metionin - Histidin
- Valin - Glutamin
- Prolin

giyatmi/biokimia/Met. Protein 9
1. Protein Digestion – by proteinase and peptidase
2. Oxidative Deamination
3. Reductive Deamination

4. Decarboxylation
5. Transamination Reactions
6. Nitrification

7. Denitrification
Biosintesis Asam Amino
Asam Amino Esensial :
• tidak dapat disintesis dalam tubuh manusia/hewan 
diperoleh dari makanan
Asam Amino Non Esensial
• Dapat disintesis dalam tubuh manusia/hewan

Asam Amino Esensial Asam Amino Non Esensial


- Valin - metionin -Alanin - tirosin
- leusin - lisin - Prolin - asparagin
- Isoleusin - treonin - Glisin - glutamin
- Fenilalanin - arginin - Serin - asam aspartat
- Triptofan - histidin - Sistein - asam glutamat

giyatmi/biokimia/Met. Protein 14
Sintesis Asam Amino Esensial

Sintesis valin, isoleusin dan leusin :


• Isoleusin disintesis dari treonin yang berubah
menjadi α-ketoglutarat
• Valin disintesis dari asam piruvat (asam α-keto)
• Leusin disintesis dari α-keto isovalerat
Sintesis fenilalanin dan triptofan
• Prekursor : fosfoenol piruvat dan eritrosa 4P
Sintesis histidin
• Dari 5’-fosforibosil 1-pirofosfat

giyatmi/biokimia/Met. Protein 15
Sintesis lisin :
• Bakteri dan tanaman tingkat tinggi elalui asam
diamino pimelat
• Jamur melalui asam-α-amino adipat
Sintesis treonin dan metioin
• Prekursor : homoserin
Sintesis ornithin dan arginin
• Ornithin arginin
• Ornitin dibentuk dari asam glutamat

giyatmi/biokimia/Met. Protein 16
Sintesis Asam Amino Non Esensial

Sintesis alanin, aspartat, dan asparagin :


• Alanin dan aspartat melalui reaksi transaminasi
transaminasi
Glutamat + piruvat alanin + α-ketoglutarat

transaminasi
Glutamat + oksaloasetat aspartat + α-ketoglutarat

• Asparagin melalui transfer gugus amida


Glutamin + aspartat asparagin + glutamat

giyatmi/biokimia/Met. Protein 17
Sintesis asam glutamat, glutamin dan prolin :
• Asam glutamat dari α-ketoglutarat melalui reaksi aminasi

NH3 + α-ketoglutarat L-glutamat + H2O


• Glutamin dari asam glutamat melalui reaksi aminasi
NH3 + glutamat glutamin
• Prolin berasal dari asam glutamat yang diubah dulu menjadi
aldehidanya dan kemudian membentuk cincin

Sintesis serin, glisin, tirosin dan sistein :


• Serin disintesis dari asam 3-fosfogliserat
• Glisin dihasilkan dari karbondioksida (CO2) dan amoniak
• Tirosin dihasilkan dari fenilalanin (AAE)
• Sistein disintesis dari metionin

giyatmi/biokimia/Met. Protein 18
Biosintesis Protein
• Protein merupakan senyawa organik dengan BM tinggi,
heteropolimer yang tersusun dari + 20 jenis asam amino.
• Dibutuhkan enzim dan energi (ATP), karena derajat
polimerisasi tinggi, maka energi yang dibutuhkan juga besar
• Untuk menghasilkan 1 jenis protein dibutuhkan sebuah pola
(cetakan), yang menjamin hasil jenis protein selalu sama
(identik) ditinjau dari urutan dan frekuensi asam amino
dalam rantai protein. Perbedaan dalam urutan dan
frekuensi akan menyebabkan perbedaan struktur dan
perbedaan fungsi biologis
• Cetakan/pola adalah mRNA yang dibentuk melalui proses
transkripsi. Urutan basa N pada mRNA mencerminkan
informasi genetik yang diperoleh pada transkripsi dengan
DNA.
giyatmi/biokimia/Met. Protein 19
Sel untuk sintesis protein diperlukan 3 jenis RNA :
1. RNA – ribosom (rRNA)
sekelompok mol RNA yang berfungsi sebagai komponen ribosom

2. RNA –messenger (mRNA)


mol RNA yang masing-masing bersifat komplementer dengan
satu untai DNA dan membawa pesan genetik dari kromosom
ke ribosom
 Membawa informasi utk sintesis protein ke ribosom
 Ditranskripsikan dari DNA dlm inti

 Urutan kodon (kode genetik pada mRNA) menentukan


urutan a.a yg akan dirangkai
 Satu kodon terdiri dari 3 nukleotida (triplet)

giyatmi/biokimia/Met. Protein 20
3. RNA transfer (t RNA)
 membawa asam amino ke ribosom untuk dirakit menjadi
protein
 Memiliki anticodons yang merupakan komplementer dari
m RNA codons
 mol RNA yang masing-masing bergabung secara kovalen
dengan asam amino spesifik dalam sintesis protein.
 t RNA juga dikenal sebagai adaptor, yang memiliki 2
bagian. Bagian pertama menempel pada basa N pada
mRNA, bagian kedua membawa gugus aminoasil yang
akan direaksikan dengan gugus peptidil sehingga
membentuk ikatan peptida baru
 Sel memiliki minimal 20 jenis tRNA (minimal 1 tRNA utk
1 jenis AA)
 t RNA membawa masing2 AA ke mRNA di ribosom dg
bantuan enzim (1 enzim utk setiap penggabungan AA-
tRNA)
giyatmi/biokimia/Met. Protein 21
• Hipotesis F.H.C. Crick “Central dogma of moleculer
genetics” : informasi genetik akan mengalir dari DNA ke
RNA, kemudian ke protein
Transkripsi
DNA RNA Translasi Protein
informasi genetik
informasi genetik
Transkripsi kebalikan

• Pengaliran tersebut terdiri dari 3 proses utama :


Replikasi, transkripsi dan translasi

giyatmi/biokimia/Met. Protein 22
giyatmi/biokimia/Met. Protein 23
Biosintesis Protein

Video  Protein Synthesis Animation

giyatmi/biokimia/Met. Protein 24
Replikasi :
• Perangkaian secara linear satuan-satuan monomer DNA untuk membentuk
replika (copy) yang tepat dari rangkaian struktur DNA yang lama
• Urutan basa N dalam DNA dipergunakan sebagai pola biosintesa DNA baru,
sehingga DNA anak merupakan turunan DNA induk

giyatmi/biokimia/Met. Protein 25
Transkripsi
• Pemindahan informasi genetik yang ada pada DNA ke RNA
• Informasi genetik dr DNA ditulis ulang oleh m RNA
 Memerlukan enzim RNA polimerase

giyatmi/biokimia/Met. Protein 26
Translasi
• Perangkaian secara linear monomer-monomer asam amino,
dengan menggunakan mRNA sebagai cetakan
• Pembawa dan pengubah asam amino ke ribosom yaitu tRNA
• Perubahan bahasa dari urutan nukleotida dari mRNA menjadi
urutan asam amino polipeptida

giyatmi/biokimia/Met. Protein 27
RNA –messenger (mRNA)

RNA transfer (t RNA)

giyatmi/biokimia/Met. Protein 28
Tahap Reaksi Biosintesis Protein

• Biosintesis protein terjadi di permukaan ribosom


• Biosintesa polipeptida melalui tahap : aktivasi, permulaan (inisiasi),
pemanjangan, pengakhiran (terminasi) dan pelipatan/pengolahan
Tahap aktivasi
• Membutuhkan energi yang berasal dari ATP dan dikatalisis oleh
amino-asil-t-RNA sintetase
Mg2+
asam amino + ATP +tRNA amino-asil-tRNA +
Amino-asil-tRNA sintetase
AMP+PP
• tRNA bersifat spesifik, yaitu hanya mengangkut asam amino
tertentu, kekhususan terletak pada sisi antikodon

• Kodon : tiga deret nukleotida berurutan pada asam nukleat yang


mengandung asam amino spesifik
• Antikodon : urutan khusus dari 3 nukleotida pada tRNA yang bersifat
komplementer bagi kodon bagi suatu asam amino pada mRNA

giyatmi/biokimia/Met. Protein 29
U C A G Jumlah Nama asam amino yang
UUU Phe UCU Ser UAU Tyr UGU Sis
Sandi disandi
U UUC Phe UCC Ser UAC Tyr UGC Sis
6 Arginin, leusin, serin
UUA Leu UCA Ser UAA* UGA* 4 Alanin, glisin, prolin,
UUG Leu UCG Ser UAG* UGG Trp
treonin, valin
CUU Leu CCU Pro CAU His CGU Arg
C CUC Leu CCC Pro CAC His CGC Arg 3 Isoleusin
2 Aspargin, aspartat,
CUA Leu CCA Pro CAA Gln CGA Arg
CUG Leu sistein, glutamin,
AUU Ile ACU Thr AAU Asn AGU Ser glutamat, histidin, lisin,
A AUC Ile ACC Thr AAC Asn AGC Arg fenilalanin, tirosin
1
AUA Ile ACA Thr AAA Lis AGA Arg Metionin, triptofan
AUG ACG Thr AAG Lis AGG Arg
Met
GUU Val GCU Ala GAU Asp GGU Gli
G GUC Val GCC Ala GAC Asp GGC Gli

GUA Val GCA Ala GAA Glu GGA Gli


GUG Val GCG Ala GAG Glu GGG Gli

30 giyatmi/biokimia/Met. Protein
Terdiri dari 3 tahap yaitu : tahap inisiasi, tahap elongasi , dan
tahap terminasi

Tahap permulaan (inisiasi) :


• Sintesa protein selalu diawali dengan metionin yang dibawa oleh
tRNA dalam bentuk formil-metionil-tRNA, kemudian dibawa
menuju permukaan endoplasmik retikulum yang terdapat zarah-
zarah ribosom
• Kodon inisiasi adalah AUG

Tahap pemanjangan (elongation)


• Penderetan asam amino tergantung dari kodon 3 kata basa N yang
ada pada mRNA

Tahap Pengakhiran
• Kodon terminasi adalah UAA, UAG atau UGA yang tidak memiliki
arti

giyatmi/biokimia/Met. Protein 31
Inhibitor Sintesis Protein

• Senyawa penghambat sintesa protein sel prokariot adalah dari jenis


antibiotika ( tetrasiklin, puromisin, khloramfenikol, dan streptomisin)
- Tetrasiklin : antibiotika yang menutup dan mencegah masuknya
aminoasl-t-RNA
- Puromisin : antibiotik yang memiliki struktur hampir sama dengan
bagian terminal dari aminoasil-t-RNA
- Khloramfenikol : menghambat reaksi transfer peptidil sehingga
aminoasil-t-RNA tidak bisa diperpanjang
- Streptomisin (termasuk neomisin, kanamisin) : mengubah
konformasi ribosom sehingga aminoasil-t-RNA yang terikat pada
mRNA tidak mantap/kendur, sehingga reaksi transfer tidak
berjalan sempurna.
• Senyawa penghambat sintesa protein sel eukariot adalah dari jenis
alkaloid (emetin, racun difteria, abrin, dan ricin)

giyatmi/biokimia/Met. Protein 32

Anda mungkin juga menyukai