ABSTRAK

Kemampuan kerjasama diyakini sebagai salah satu kemampuan sosial emosional yang
penting untuk dikembangkan dalam diri anak. Kemampuan ini relatif masih terbatas dan
masih sangat dibutuhkan oleh setiap anak. Namun kenyataan di lapangan menunjukkan
bahwa kemampuan kerja sama anak masih belum nampak. Berdasarkan pengamatan awal
yang dilakukan peneliti di RA AS-Salam Kersamanah pada kelompok B, kemampuan kerja
sama pada anak masih kurang hal tersebut diperoleh berdasarkan hasil wawancara dengan
guru, hasil observasi dan dokumentasi yang menunjukkan kemampuan kerja sama anak
belum optimal, hal tersebut terlihat ketika pembelajaran berlangsung masih ada anak yang
menyendiri dan tidak mau bergabung dengan teman yang lain, terdapat anak yang belum
menunjukan kemampuan dalam bekerja sama hal ini terlihat ketika anak diminta oleh guru
mengerjakan tugas meronce secara berkelompok, ada anak yang belum memperlihatkan
interaksi, berbagi tugas, dan saling membantu, anak hanya diam dan asik bermain sendiri,
terdapat anak yang memilih teman ketika bermain, terkadang anak kurang menaati aturan
dan menggangu temannya ketika belajar sehingga menyebabkan perselisihan dan
pertengkaran di kelas. Oleh karena itu tujuan penelitian ini adalah mencoba memperbaiki
proses kegiatan pembelajaran dalam rangka meningkatkan kemampuan kerjasama anak
kelompok B melalui penerapan permainan konstruktif. Metode penelitian yang digunakan
adalah penelitian tindakan kelas (PTK) kolaboratif. Subjek dalam penelitian ini adalah anak
kelompok B yang berjumlah 10 orang anak terdiri atas 5 orang anak laki-laki dan 5 orang
anak perempuan. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, permainan konstruktif
yang dapat meningkatkan kemampuan kerjasama anak yaitu berupa permainan playdough,
puzzle, lego dan menggambar. Dimana pada permainan konstruktif tersebut anak-anak
melakukannya secara bersamasama dan berkelompok, anak saling memberikan pendapat,
saling berinteraksi, saling berbagi tugas atau peran, saling memberi semangat dan saling
membantu.