Anda di halaman 1dari 67

KATA PENGANTAR

Buku ini merupakan hasil pengalaman saya sebagai insinyur konsultan dan pengajar selama 20
t;ahun. Akan tetapi, dorongan untuk rp.enulisnya muncul dari kegiatan saya yang terakhir sebagai
tenaga ahli pada Proyek Pendidikan Politeknik di Indonesia. Sasaran proyek ini adalah menyiapkan
para profesional yang erat kaitannya dengan praktek pembangunan. Karena alasan-alasan inilah saya
telah memilih bidang-bidang yang dibutuhkan oleh para insinyur dalam kegiatannya sehari-hari dan
bukan hal-hal yang lebih berhubungan dengan penelitian dan pengembangan ilmu.
Penekanan buku ini diletakkan pada pemahaman atas apa yang terjadi dalam praktek dan bagai­
mana kenyataan tersebut dapat disederhanakan oleh seorang insinyur agar ia dapat bekerja dengan
cara-cara yang sederhana, aman dan ekonomis. Pendekatan yang menyangkut pemahaman dasar
gejala-gejala fisika ini diperlukan juga bagi pekerjaan-pekerjaan yang lebih canggih, yang data input
untuk perhitungan komputernya harus dipilih oleh pendesain berdasarkan metode-metode yang
sederhana, namun cukup teliti. Basil perhitungan-perhitungan diperlukan juga agar ia dapat meme­
riksa keluaran perhitungan komputer, oleh karena kemungkinan adanya kekurangan tersembunyi
pada perangkat lunaknya. Pada akhirnya, yang bertanggung jawab atas hasil-hasilnya adalah pen­
desain, bukan komputer!
Di samping itu, proses penguasaari pengetahuan baru dalam pendidikan haruslah berakar oada
apa yang telah diketahui oleh para siswa dan pengenalan unsur-unsur baru harus diulang-ulang dengan
menghubungkannya dengan masalah dan lambang-lambang yang sederhana lalll oula penting bagi
siswa. Karena itulah banyak digunakan gambar untuk menjelaskan teori, sebab gambar mengandung
informasi yang hubungannya satu dengan yang lain dapat cepat dipahami.
Harapan saya adalah, melalui pemahaman yang jelas atas suatu gejala, kepercayaan diri para siswa
akan meningkat, sehingga ia akan berani menghadapi apa yang terjadi dan dapat memecahkan masalah­
masalahnya secara mandiri dan bertanggung jawab.
Saya sangat berterima kasih kepada Ir. Tonny Soewandito, Pemimpin Proyek Pendidikan Politek­
nik yang telah menyetujui naskah ini diterbitkan. Hal ini membuktikan adanya usaha pengembangan
di bidang pendidikan teknik yang dijalankan oleh proyek, yang selalu ditingkatkan dan disempur­
nakan.
Saya pun mengucapkan terima kasih atas segala nasihat dan saran-saran yang diberikan, sehingga
naskah ini dapat sejalan dengan tujuan proyek tersebut.
Selain itu, saya berhutang budi kepada Ir. Drs. Affan Effendi yang telah membantu secara sak­
sama persiapan penyusunan naskah ini, serta atas sumbangannya, sehingga isi buku ini sesuai dengan
ukuran-ukuran dan kelaziman yang berlaku saat ini di Indonesia. Karena naskah ini disusun dalam
waktu yang singkat dan terbatas, dapat saja terjadi kekurangan-kekurangan. Saya akan berterima
kasih kepada para pembaca yang dapat menunjukkannya kepada saya.

Ir. Lucio Canonica


Via Coremmo 3
6900 Lugano-Switzerland

iii
DAFTAR ISI

Halaman

Kata Pengantar . . . . . • . . . .. . . . .. . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . iii

1 Statika Fluida . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1

11. Aliran Fluida . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 6


Ill Aliran Dalam Pipa . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 12

IV. Aliran Dalam Tanah . . . .. . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 28

42
.

V. Perubahan Permukaan Air Disebabkan Ole h Struktur (Bangunan) . . .. . . . . . . . . . . .


VL Bangunan-bangunan Hidrolik . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 51
VII. Pipa Dengan Aliran Tak Penuh . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 56
VIII. Tabel . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 60

M Hidrolika - 2 V
I. STATIKA FLUIDA

Jika kita tinjau sebuah gelas yang berisi air,


pada dasar gelas akan kita dapatkan suatu
tekanan P yang disebabkan oleh berat
t
" "

air.

Tinjau suatu elemen dengan luas A = 1 X 1


Kita dapatkan;
* Berat persatuan volume air X volume
Berat kolom air Gw

f
'
'Yw . h. A
h = tinggi tekan (head)
p
berat Gw
' *
Tekanan = 'Yw .h 'Yw untuk air= 1 tjm3
t' luas A

Sekarang dengan mudah dapat kita bayangkan bahwa tidak mungkin mendapatkan air
hanya menopangnya dengan dasar gelas.
la hanya dimungkinkan untuk es, tapi es : dimungkinkan tanpa
tidak untuk air. Es dapat menahan gaya dinding
geser, tarikan dan tekanan padahal air
hanya dapat meneruskan gaya-gaya normal.

air: diperlukan dinding


Oleh karena itu dinding gelas diperlukan
untuk menahan air yang berusaha menekan

t
dinding. gaya geser tidak mungkin
Tekanan air ini tegak lurus dinding. -;-.-\ untuk air.
' "'
,/'
I
.
Tekanan normal.

Untuk mendapatkan tekanan ini, kita tinjau suatu freebody elemen air yang kecil.

Tekanan-tekanan pada

dit\d��
Gaya-gaya pada elemen
elemen
1COSc(
.. �·

Elemen 1�
f�� I��-
'-? .
Keseimbangan: �V= 0 � p1 cos IY..- p3cos IY..= 0 � P1 = P3
2:: H = 0 � p2 sin IY..- P3 sin IY..= 0 � P2 = P3
.------,

P1 = P2 = P3 = 'Y .h

1
Sehingga dapat kita katakan bahwa pada suatu

= 'Y . h .
titik di dalam fluida yang diam , tekanan pada
semua arah sama besar , sama dengan p

Pada suatu titik pada suatu dinding tekanan


bekerja tegak lurus dinding dan p ='Y . h .

! n!
Bentuk dari wadahjtempat tidak mempengaruhi harga tekanan.

h h
tekanan pada dasar
sama dengan p ='Y h •

Bejana - U

= 'Y . h.� permukaan air di dalam bejana


Tekanan di titik 1 dan 2 j uga dalam bejana U tekanan di 1 dan 2 sama

sama dengan p = 'Y h • dengan p


mencapai permukaan yang sama.
(

Tekanan statis air dalam suatu sistem tertutup dari bejana dan pipa-pipa menjadi:

p ='Y . h

z adalah elevasi dari sebuah


titik diukur dari sebuah
permukaan datum.

Tabung-tabung vertikal naik dari titik-titik 3 dan 4 dapat digunakan untuk mengukur

tekanan pada titik tersebut ( dalam hal ini disebut piezometer).


.
lt.
Tekanan air statis di dalam sebuah selokan.
* Pada dinding-dinding : semakin besar dengan
bertambahnya kedalaman h
dan tegak lurus dinding .
* Pada dasar selokan konstan., karena kedalaman
air konstan, dan arahnya
tegak lurus dasar.

2
Tekanan air statis di dalam sebuah kanal.
Didistribusikan rpenurut prinsip yang sama;
* p == 'Y .h semakin bertambah besar dengan bertambahnya
h, secara lineair.
* Tegak lurus pada permukaan dinding atau dasar kanal.

Tekanan pada permukaan yang datarjrata A A

berbentuk volume tekanan yang sama dengan


gaya total Pw bekerja pada permukaan.
1
Pw volume tekanan pa.b.y. 2

= P c .A
=

2- . b . y
PB
Pw -

P w = pc. A Pc tekanan pada titik berat permukaan.


A luas permukaan.

! Gaya resultan Pw bekerja pada suatu titik yang disebut pusat tekanan (E).

J Di dalam contoh, pusat tekanan terletak


di dalam bidang permukaan dengan suatu
eksentrisitas e terhadap titik berat
permukaan bidang c, searah dengan bertambah.
besarnya tekanan.

3 YB- z YB = 6 YB
2 1 1
e ==

Untuk suatu bentuk sembarang dari permukaan, dapat dibuktikan bahwa:

I I
b.y�

�A
e le = momen Inersia terhadap c, sebagai contoh: I c = 1 2 --

SA = momen statis permukaan bidang tekanan terhadap

SA =

b
permukaan air A, sebagai contoh: f
A

Seringkali lebih praktis menguraikan


Pw menjadi komponen-komponen
horisontal dan vertikal.

Gaya-gaya yang bekerja pada permukaan A


adalah:
Berat kolom air Gw di atas luas A
Gaya horisontal Hw besarnya sama dengan
volume tekanan horisontal yang diteruskan
oleh air pada luasan A.

O.h
3
Sistem ini juga diterapkan pada
permti.kaan-permukaan lengkung.

....._...._ ___ _

Daya apung/Tekanan ke atas (prinsip Archimedes)

�fl.:
Jika suatu benda dimasukkan ke dalam air ,

'lS" h1
maka tekanan air statis bekerja padanya.
ll -.
h .J. Go
Tekanan-tekanan pada dua sisi lainnya dalam
keseimbangan.
Tekanan pada permukaan dasar bekerja ke atas

[ffiJ] -r=t(h�+A�
j 111 /
i, :
dan tekanan P = 'Y (h1 + �h ) (t).

dan tekanan P = 'Y (h1 ) (t) �esv\taY\: �'PA


Tekanan pada permukaan atas bekerja ke bawah ''" ·- -

p = 'Y (h1 + � h) -'Y h1 = 'Y . �h (t) 1 f 11; flf 1 fA: 'J! ·Ah
_ .•

Resultan tekanannya adalah :


dan bekerja pada dasar seluas A.
Gaya resultan total P A menjadi:

PA = 'Y • �h . A = 'Y . V ( t) V = volume benda.

Pada benda yang tercelup, kita dapatkan dua gaya yang bekerja G-1- dan PA t sehingga benda mempu­
nyai suatu berat nyata G' = G - PA (berat benda yang tercelup ).

Mengapung ; Jika G = PA = 'Yw . V benda akan mengapung.

Contoh: Kayu: 4.3.3 dm 3 = 36 dm3 •


'Y kayu = 0.550 kgjdm 3 •
G = 36.0 ,55 = 19,8 kg .

_...._._,

......._ ,...___
.. -:.J'r' -...c---
Volume air: V = � = 19,8 dm 3 •

Tinggi kayu yang tercelup :


V 19,8
h = A = � = 1,65 dm .

Tekanan hidrolis (dongkrak):

A,

0 � �-= -
·-=-= =-- =-=--=- 2S =-==:--=·=- ·

4
Kita

+.
kerjak.an sebuah gaya K1 pada silinder dengan luas yang kecil A1•
K
Tekanan p1 = diteruskan oleh cairan pada semua titik dan juga pada luasan A2 dari silinder

�1
yang besar, menghasilkan sebuah gaya K2 = p1 •
A2

Tekanan p1 ekivalen dengan Ah1 = yang disebut tinggi tekan.

J:l11'-
,
Perhatikan bahwa: A1 . S 1 = A2 . S2
S = perpindahan 1'1.QJ@. .J.
?J

Tinggi tekan

Tekanan di dalam pipa.


Di titik 1 , penampang A 1 •

Kita akan dapatkan suatu tekanan dalam


Pi = 'Y (h1 + Ah1 ) di setiap titik pada penampang A 1
dan juga sepanjang penampang a-a. Tekanan pi L D
sepanjang a-a ditahan oleh gaya-gaya T (tarik) di ..

dalam dinding-dinding pipa.


piD
-=----
Kita dapatkan: 2T = pi.D � T
2
=

Freebody dan keseimbangan

5
11. ALIRAN FLUIDA

Suatu fluida yang bergerak dapat dianggap sebagai terdiri dari partikel-partikel yang bergerak di dalam
aliran.
Jika garis lintasan (pathlines) dari partikel-partikel tidak memotong aliran, dikatakan aliran tersebut
lam inar.
Aliran laminar terjadi pada oli di dalam pipa atau air
yang mengalir melalui tanah berpori.
Kecuali hal di atas, aliran di dalam masalah teknik
selalu hampir turbulen.

Dalam aliran turbulen partikel-partikel bergerak


sepanjang garis lintasan yang berupa lengkungan­
lengkungan tak teratur dan m emotong satu sama
lainnya.

ctl,-ro n iu r"bolf¥1

Kecepatan v dari partikel-partikel ialah :

perubahan posisi AS m
V = = At [
waktu tiap detik det

Kecepatan ini lebih tinggi pada pusat penampang aliran dan sangat kecil sepanjang tepi-tepinya.
Untuk perhitungan praktis diambil suatu kecepatan rata-rata v = v rata-rata.

Debit Q adalah volume air yang melalui penampang melintang aliran tiap-tiap detik .

Q = At
V'
[
m3
det
V= A . AS
V A. AS
Q= -

At
= At

IQ = A .v

volume air yang melalui


penampang melintang A

Q
dalam suatu waktu internal At

Q
Jika debit yang melalui suatu penampang melintang aliran adalah konstan/tetap terhadap waktu,
aliran tersebut disebut steady/langgeng. Jika berubah dengan waktu aliran tersebut dikatakan se­
bagai unsteady/tak langgeng (tak tetap).
Masalah-masalah aliran dalam praktek dianggap aliran langgeng (steady flow ).

6
Jika kecepatan v pacta semua penampang melintang aliranfarus adalah konstan, aliran disebut seragam
(uniform).
Jika kecepatannya berubah pada semua penampang melintang aliranfarus, maka aliran disebut tak se­
ragam (non uniform).

Persamaan kontinuitas
Jika di antara dua penampang 1 -1 dan 2 -2 dari
suatu aliran, tidak ada air yang ditambahkan atau
dikurangkan, maka harus kita dapatkan;

A1 = luas penampang 1 -1
A2 = luas penampang 2 -2
persamaan
kontinuitas

Jumlah air yang melalui penampang melintang 1 -1 harus sama dengan jumlah air yang mengalir keluar
penampang 2 -2 .
Persamaan ini sangat penting untuk perhitungan aliran pipa dan aliran saluran terbuka.

· Energi dan gerakan Fluida


Energi adalah suatu sifat sesuatu yang memungkinkannya membuat perubahan-perubahan keadaan
(kecepatan, posisi, ukuran, bentuk, temperatur, dan sebagainya) dari suatu benda.
Perubahan ini disebut kerja, ini ditunjukkan ketika suatu bentuk energi dirubah ke dalam bentuk
energi lainnya.
Sebagai contoh: kayu mempunyai energi kimia, bilamana ia dibakar di bawah panci yang berisi air,
temperatur air akan naik karena �nergi kimia kayu dirubah menjadi energi termal
air.

dirusak: ia hanya dapat dirubah dari satu bentuk ke bentuk lainnya ( = prinsip kekekalan energi).
Ini adalah sebuah hukum dasar fisika bahwa di alam energi tidak dapat diciptakan/dibuat ataupun

Untuk menciptakan dan menjaga pergerakan (perubahan posisi) dari partikel-partikel air, energi
diperlukan dan harus dirubah dari satu bentuk ke dalam bentuk lainnya.
Marilah pertama mempertimbangkan macam energi air bagaimana yang dapat diperoleh, bagaimana
ia dapat merubah keadaan dari roda air/kincir (atau turbine).
Jika kita mempunyai sebuah sistem yang dibentuk oleh:
Sebuah tangki:

,
Dapat kita lihat bahwa:
Air di dalam tangki mempunyai suatu energi akibat ketinggian letaknya. Kenyataannya ia dapat
mengalir ke bawah melalui pipa dan memutar kincir (perubahan keadaan dari kincir ).
� Energi air ini karena sifat dari posisinya disebut "energi potensial" (tiap kg air) dan diukur dengan
0
M Hidrolika - 3
7
Hanya sebelum mencapai kincir yang terletak di bawah, air mempunyai suatu energi yang dicapai
o leh sifat kecepatannya.
Energi ini disebut: energi kinetis dan diuk� (tiap kg air) dengan:

I I
v2
2 g
g = percepatan gravitasi = 9 ,81 mjdet2•

Jika kita tutup katupnya air di belakang katup akan berada di bawah tekanan. Dalam hal ini
air mempunyai suatu energi akibat tekanan. Kenyataannya j ika kita buka katupnya air didorong
ke luar pipa dan memutar kincir.
Macam energi o leh sifat tekanan disebut "energi tekanan " dan diukur (tiap kg air) dengan

'Y = berat persatuan volume airjberat


spesifik air = 1 t/m3 •

Di dalam suatu sistem hidrolik oleh sifat dari prinsip kekekalan energi, energi hidrolik total H, yang
merupakan jumlah energi potensial, kinetis dan tekanan ada lah konsta n.

Energi-energi ini dapat diukur dalam meter, sehingga kita dapat berbicara tentang :

Z [ Jill]
v2 ml
tinggi tekan statis

= ]
tinggi tekan kecepatan
�[ ·dee
m

tinggi tekan tekanan

Karenanya kita dapat juga mengatakan bahwa: dalam suatu sistem h idrolik jumlah dari tinggi tekan
statis, kecepatan clan tekanan adalah konstan dan sama dengan tinggi tekan total H.

I H � z + �+ � = konstan I
Ini disebut persamaan Bernoulli yang
menggambarkan prinsip kekekalan energi
untuk suatu sistem hidrolik.

Aliran ideal.
Jika kita tinjau suatu sistem aliran langgeng
(steady flow), dianggap tidak ada energi yang
digunakan untuk menanggulangi tahanan
aliran dari dinding-dinding pipa, tinggi tekan
total H (energi total) sama di setiap titik
meskipun bentuk energi (atau tinggi tekan air)
dirubah dari satu bentuk energi ke dalam energi
lainnya.

Sebagai contoh, pada titik 1 di permukaan


dari tangki semua energi adalah tinggi tekan

statis, sementara itu pada titik 3 dan 4


energinya didistribusikan di antara tinggi
D = kOmton.

8
I
I
tekan statis, tekanan dan tinggi tekan kecepatan. Pada titik 5 energi dari pancaran sebagaimana

� = v5 = v4 = v3 = konstan.
ia memasuki atmosfer adalah hanya merupakan tinggi tekan kecepatan dan tinggi tekan statis.

Untuk D = konstan, v =

Kehilangan tinggi tekan karena gesekan:


Aliran air selalu diiringi oleh perubahan dari suatu bagian energi di dalam energi panas yang hilang
ke dalam atmosfer dan tidak dapat digunakan kembali. Kehilangan tinggi tekan ini akibat turbulensi
air dipengaruhi oleh kekasaran dinding-dinding saluran. la telah ditetapkan sebanding dengan energi
kinetik, panjang pipa L dan macam pipa (bentuk, bahan).
Suatu rumus umum untuk kehilangan tinggi tekan akibat gesekan (hf) adalah:

hr , L dalam meter.
hr
g gravitasi 9 ,81 m/det2
v = dalam mfdet.

Harga-harga ex telah diberikan oleh penulis-penulis (Darcy Weisbach, Hazen-Williams, Chezy, Manning,
Strickler).
Terbanyak digunakan harga-harga untuk pipa-pipa bulat ialah:

� �st
12 4
k2 .D. �D
dengan k
n
=

==
koefisien kekasaran pipa menurut Strickler
koefisien kekasaran pipa menurut Manning
=

D diameter pipa dalam meter.

n2 . 12 4
�M
D.�D

Aliran realistis : ini selalu disertai dengan kehilangan tinggi tekan akibat gesekan.
Jika kita memperhitungkan kehilangan energi hidrolik ini pacta sistem yang terdahulu, kita dapatkan:
90ris lc�irrngo, enersi
h\dmll� ( fi & L)
( EGI...)
or\S '<r"'fr'liJ�an
Dengan referensi aliran ideal,
dikarenakan kehilangan tinggi
tekan akibat gesekan.
* total dari tiga energi hidrolik
yang mencapai permukaan
terendah disebut garis kemiringan

. kecepatan aliran kecil.


energi.

';:1
*
* energi tekanan mencapai
permukaan yang baru disebut

do.tum
garis kemiringan h idrolik.

c�oidoii9. e.�amoDn-fet«l,.,.an 1 · ·-·-·-·

Aliran realistis dengan kehilangan tinggi


· tekan akibat gesekan hf.

t 9
Persamaan Bernoulli yang menyatakan bahwa energi total pada dua titik adalah sama, dapat ditulis
dalam bentuk yang telah disesuaikan, sebagai berikut:

Energi di A - kehilangan tinggi tekan akibat gesekan hfA. B = energi di B

HA- hfA.B = HB
�tT-�����r--*----­
atau HA = HB + hfAB = konstan = H
:.6.
�-�F--"-

.,A
jadi:
-
?I'

"-------.....! iA
(Ootum)
(Persamaan Bernoulli dengan kehilangan tinggi tekan
akibat gesekan)

�B 2
atau

= konstan = H
PB
--
ZB +
'Y 2 g +. hrA=
+ -- .MD

Contoh : Diketahui sebuah tangki air yang mempunyai permukaan air dijaga konstan, mengalirkan
air melalui sebuah pipa baja dengan panjang L = 10 m, diameter D = 0,025 m dan angka
kekasaran n = 0.012 .

' Hitung debiet Q air yang mengalir.


Lubang keluar air terletak 5 m di bawah muka air dalam tangki.

r
--
---
r-._ e
---.cs ,_
--- - - - �B
m - �-�<SL- -- - hf,.s
-- -- H
Hs
---- . ·-
<)::::-?
2
--
-- ;J 70
"' �a
[e) 1-: I0-00 11'1
...,

0:. o..ozs m
'I

n:: o-orz.

Sebagaimana pipa mempunyai luas penampang konstan, kecepatan air � = T akan sama sepanjang
�2 . .
" dan 2g = konstan sepanJang p1pa.
Tinggi tekan total HA = H di titik A memberikan energi untuk mengalirkan air dan mengatasi gese-
p1pa

�B2
kan sepanjang pipa.

H = ZB + -1 + � + hfAB dengan ZB = 0 dan PB = 0, ia menjadi:


PB

�2g2 + hfAB �2 g2
-

H= dengan hfAB =

�2g2 (1 . + a:: LAB)


a:: . LAB . , menjadi

H= sehingga j H . 2g
dan Q .o. . 11
= v ..
t4Tr D 2
1 + a:: . LAB

10
Kita dapatkan.

}
a = = = 2 ,44 1 +a .LAB = 1 + 2 ,44.10 = 25,4
124.(0,012)2
0 ,025 J 0 ,025
LAB = 10 m

{}
=
j 5 ·2 ·9z81 '
= 1 ,96 mjdet.
2 5 ,4

dan Q = 1 ,96 . % 1T (0,0.25? da1am m3 jdet. tetapi 1 m3 jdet = 1000 1/det


Q = 1 ,96 . % 1T (0,025 )2 .1000 = 0 ,962 1/det.

11
111. ALIRAN DALAM PIPA

Metode conveyance untuk aliran pipa


Conveyance= kapasitas angkut.
Suatu pendekatan yang sangat bermanfaat untuk perhitungan-perhitungan praktis dengan memperhati­

1 + ex L -� ex L ( ex L selalu jauh lebih besar daripada "1 ")


kan bahwa:

t'}2 t't2
Selanjutnya ; H :..: 2g (1 + aL) � 2g . exL.

t't j H. 2g
ex LAB
Sehingga; =

rumus untuk perhitungan-perhitungan


praktis.
dan

Untuk contoh kita :


·-
t't = j 25 ·,44.10
2 · 9•81
= 2 ,00 m/det

Q = 1.4.2.1T (0 ,025) 2 .1000 = 0 ,98 1 ijdBt.


t't
Q dari di atas berbeda 2% dibanding hasil perhitungan seb�lumnya).
Suatu perubahan kecil dalam harga n akan berpengaruh lebih besar, sehingga pendekatan dapat dibe­

t't2 2
narkan.

(dalam contoh kita = ( •9 6) = 0,20 m)


1
Pendekatanjperkiraan berarti bah� a


2g 2 .9,8 1
2
diabaikan: � 0 , sehingga kita dapat menyederhanakan:
2

- - -7 - - -,......_ 1:,
kemiringan HGL adalah :

--
--- - ---
- ""'-�(,. ::...:
.:._--:. :.:- -
_IJ G t..
-----
-.....:: .
••

....... .
tt
.......

®
I. L
1

Kita dapat menyusun kembali rumus-rumus terdahulu:

Q= A.t't- . 4 VS ) atau dengan ( _


1T �2 K

12
. Debit Q =· KVS K disebut : faktor conveyance/faktor angkut (kapasitas angkut
pipa) .

_
l
dengan _s _______.
...
� dengan a = 1 24
n2
ffili>
kita dapatkan

kemiringan H. G.L

0.3l.D2 .{/D4 0.31 3/�


K= -- . D2 vD
n n
----­

dan
o .31
n
.n2 .w 1
. faktor conveyance

Dengan memakai tiga rumus di atas, masalah-masalah hidrolik pipa biasa dapat diselesaikan dengan
�fektif seperti yang diperlihatkan dalam tabel berikut :
·-

Diketahui : H,L,n,D(m) H,L,n,Q(m3 /det) H,np,Q(m,m3 fdet) L,n,D,Q(m,m3 fdet)


Hitung ; Q =? (m3 fdet) D =?(m) L =?(m) H =?(m)

s .Vf)2
0. 1 H 0. 1 0. 1
Penyele- K= 3 _n2W =- K = 3 . D2W
. K = 3 . 02
n L n n
� �
saian

s s
Vs
H
=- K =_g_ tetapi = s
L K2 K2
=

0. 1 H
Q = K .y'S K- 3 . D2.if!Y L = H = L. S
n L
-+D

Contoh 1 Diketahui H = 8 m; L = 50 m; n = 0.01 2; Q = 1 20 Qjdet.


Hitung D =?
8 1
S = = 0.1 6 lQjdet = m3 fdet.
50 1 000
1 20 1 3 00
H::�m
K=
y 0.16 1000 1000

300 1 000 .
O�oi� . D2 .lfW

13
� V D2
D kita rubah dalam cm, didapat :
_Q_) 2 1 1 1 vfii2
D2 .{/ D2 = (
100 100
=
10.000 ."
D2 .
10 .00 0 10.000
. D2
·1o lO
harga di atas kita substitusikan ke persamaan sebelumnya :
1 0 .3 1 D2 Vlf 14
.4 3m2
300 = . =
100 VIO 0.012 . 1000.0.012
. D2 VD-

2500 = D2 {/IY = V"nr -+ D= 188 cm -+ Dipakai D = 20 cm.


*
Q (Qjdet)
Kita lihat bahwa untuk debit Q dalam Q/det yang kecil, dapat diambil K
y'S
14
' 4 . D2 3�
dan K(Qjdet) .y D dengan D dalam cm
1000 .n

Dikatahui H= 8 m, n = 0.012' D= 15 cm, Q = 50£/det.


Hitung Lmax = ?
Contoh 2

K
1244
1000.n
. D2V'IY =
1000 12 � 6�
. (15 )2 .{/ (15 )2 = 164.2

Q2
- 502
s = 0.09 2 .
K2 (164,2)2

Lmax
H 8
= 86,3 m== 86 m.
s 0 .09 2

Contoh 3 . masalahnya sama dengan no . 2 tetapi kita juga inginkan tinggi tekan 1 m.

:::: �� : �z:
ij I�I�r- 1I���
�· ny � pi

-
-��---
- 76 m.
m

L:?
klJQJ'\
(,
"

Sistem pengadaan air dan jaringan pipa-pipa semprot irigasi dapat di analisa dengan metode conve­

Z: Q4
yance.
Kita dapat memperkirakan debiet pada titik-titik yang
berbeda dari pipa dengan:
• /Q" /Qz/Q3
Suatu debiet q yang didistribusikan merata sepanjang pipa.
@ CJ..� l:Q

I
,. �
,.,. ,. ;a,. ,. ;-)1)',
,. ,. ?'

Tetapi jika Q di dalam pipa berkurang sepanjang pipa, juga v= � akan berkurang dan Ahf= a.AL.
v2 . . .
. akan berkurang Juga sepan.Jang p1pa.
29

14
Keadaannya akan seperti ini :

Qkeluar Q + Qkeluar·
Debit-debit
= A
pada ujung L3

*
j ika AQ = 0 kita dapatkan sebuah kasus biasa: kemiringan HGL adalah S = 81 ( Qm�uk )2
Q Q
=

* =
Dengan A *O , hf bertambah lebih kecil daripada untuk konstan. (bentuk kurva dari H. G.L).

(Qmasuk?
la dapat diperlihatkan bahwa sepanjang pipa kehilangan tinggi tekan akibat gesekan Ahf adalah :

sepanjang L1 : Ahf1 = L kasus normal. 1

(Q:Uasuk - Qmasuk .AQ + j AQ2 )


2
K

sepanjang L2 2 K

Dari kasus terdahulu kita lihat bahwa j ika Qkelu�r = 0

AQ Qmasuk dan kehilangan tinggi tekan akibat gesekan


=


2 A
Ahf2 = i • L2 kehilangan tinggi tekan itu i kehilangan tinggi tekan normal.
K

- -- -- ·-.... t
-
-
----
- --
....... .
....... .
�1-tf

- - - -· ....... hf
- - --- ..... . ...
- ---..
- -t-

L, Lz.
��G>
I I.
1 'I kasus normal.

M Hidrolika - 4
15
Lz debit merata.

Minor losses
Kehilangan tinggi tekan kecil

Kehilangan tinggi tekan di dalam sistem pemipaan adalah disebabkan oleh turbulensi yang terjadi pada
lobang masuk (inlet) dan lobang keluar (ex H) pipa dan perlengkapannya sepanjang pipa.
Jika panjang pipa lebih besar dari 500 diameternya, kehilangan tinggi tekan ini dapat diabaikan, karena
kehilangan tinggi tekan akibat gesekan hf telah mencukupi, tetapi untuk pipa pendek (L < 500 D)
kehilangan tinggi tekan setempat harus dipefhitungkan.
Kehilangan tinggi tekan ini juga sebanding dengan energi kinetik dan dapat dinyatakan dengan:

fj2
k. minor lass
2g

Harga-harga k didapat dari percobaan untuk tiap-tiap perlengkapan pipa.


* Kehilarigan tinggi tekan lobang masuk

(., V:/,1,1,1
Y/ n
II

(!: n

�= 1,0
* Lobang keluar ke dalam reservoir atau atmosfir

* · . Penyempitan tiba-tiba atau pembesaran tiba-tiba.


d d ,
p=z
'
o= 4

fen yern piton . D-


. �- � = 0·33

Pc�be.saran .
. �-
f2-
..f< = O·STQ

16
* Hambatan oleh pintu-pintu atau katup-katup (dibuka penuh).

kaiup _1[_

�=- \0
bulo.t
-£?t. ::: 0 . 2
k.a-rup
piwttv

k = 0 .19
Penyempitan k 0.4 2 k =
0.33 k 0.19
Pembesaran k 0 .9 2 k =
0.56
* Hambatan oleh pintu-pintu atau katup-katup (dibuka penuh)


Bengkokan-bengkokan :
-
Bengkokan tajam a 90 45 30 15
k 1.20 0.30 0.15 0.06

Lengkungan
==�
� �
a
k
90 45- 30
0.10 0 .0 7 0 0
15
. 5 0 .03

S�i'nbutan T
��� k =
1,0 untuk minor line

-
Bengkokan berbalik arah � k 2.2

~
I'
,

-
Bak saringan k 5.5

Untuk pengadaan air dan penyemprot irigasi praktis biasanya dihitung kehilangan tinggi tekan akibat
gesekan dan ditambah 10% untuk mengganti bermacam-macam minor lasses. (H = 0.9 H).
Penerapan untuk pipa pendek : D = 0.10 m , n = 0.01 2 , Q = 80 m3 jjam.
?

1-1:. tOm

Q 80 4
1Ji7TDl
V --
- L:?
3 600 7T(0.10i
-+
· & ( 2 ,8 2)2
2,8 2 m/det 0.41 m.
2g 2 .9, 81

17
r: Kehilangan tinggi tekan :
* lobang masuk di A k 0.5
* bengkokan 45o di B k =
0.3
c
:Ek 12,1
* bengkokan 45o di k =
0.3
* = hl 12 ,1.0 ,41 == 5 ,00 m.
katup bulat di D k 10.0
* lobang keluar di E k =
1.0

2g] LAD
n2 .124 {f
Kehilangan tinggi tekan A - D hf = [D� .

hf AD = 0,16.10 == 1,60 m.

5,00 + 1,60 = 6,60 m.

* Kehilangan tinggi tekan tiap m' == (0,16) � L


(10.0- 6,6)
(0,16)
21 m.

Pipa-pipa pendek (L � 500 0)

-
� : :1-�
_..._-L ·-..
- -

?/ t==�r·-, :-.:-.::f_: ·____


------=k

_
I
b

- ---._:--
�ti=h �le+zhb+h �uo�
:.r"lc�ltJar
L

- �--· �·--� 1]}' . � =n.�;

Metode conveyance mengambil �; = 0 dan mengabaikanfmenghilangkan minor losses :E k. �;


Untuk pipa-pipa pendek ( L,;;;; 500 d) suatu pembetulan diperlukan untuk mempertimbangkan penga­
ruh-pengaruh ini.

�;
Kita harus membedakan dua kasus :

1,4 1rQD2 dapat .dihitung dan perhitungan selanjut-


nya diselesaikan dengan H =
1) Kecepatan V = diketahui � AH :E k .
H - AH

2) Kecepatan V _Q-""-2- tidak diketahui � diperlukan suatu proses coba-coba :


1A1TD
�2g
==

�; ').
* Perhitungan dimulai dengan menganggap == 0 (metode conveyance blasa) dan diselesaikan
hingga Qdatau Dd diketahui (dari

18
"

* Suatu perkiraan yang lebih baik didapat dengan mengambil H = H - � H = H- �k.-- 1 sehing-
ga harga-harga lainnya untuk Q2 (atau D2) didapat dan, dari
. 2g
�.
2g
* Perkiraan lairlnya didapat dengan cara yang sa�a. •

Panjang pipa ekivalen :


Ini sering bermanfaat· untuk mengganti kehilangan tinggi tekan di dalam kisi-kisi, sambungan-sambung­
an; katup-katup dan sebagainya sepanjang pipa dengan menambah panjang pipa untuk mendapat

��
kehilangan tinggi tekan - akibat gesekan - yang sama.

Kehilangan tinggi tekan akibat gesekan ialah �H = a L .

Minor lasses

Lekivalen =
�k
atau - = semua dalam (m)

� � 1
dan jika D dalam cm, didapat :
1 0 464

Lekivalen . n$ -+ L dalam (m)


(240.n)2 D dalam (cm)

Contoh; D = 2,5 cm n = 0,08 (PVC)

2 bengkokan tajam �k 2. 1,20 = 2,40


1 sambungan T k 1,00
1 katup bulat k = = 10,00

�k 13,40

Lekivalen
13,40 3
= 2,5. V'2,5 = 0,12 m
-

(240.0,08)2 •

19
Pipa seri dengan diameter yang berbeda

Perhitungan dapat diselesaikan dengan mudah, dengan panjang pipa d dengan suatu panjang pipa
D ekivalen untuk mendapatkan kehilangan tinggi tekan yang sama.

c----�- -r�--
T

- -==
0
--�-:
===""""'-=
--..,
I � t
I

I
I

Q. •
e�u,vaitftt
I
.A: eq,_
b n
L
?J
=
y

tJ-2
Kehilangan tinggi tekan untuk if>d dan Q .::l h r Q
n2 .12 4
. 2g
=

-
dlfcl

tteq
2
rjJD dan Qeq ; .::l hr =
n2 . 124
DW 3 . £eq . 2g

Tetapi tt.Ad = tteq . A?

· An
7T d2 . 4
tJ-�= . ---- d2
tteq = tt = tJ- .
7T D2 . 4 D2

· Qeq . --
tJ-2
.::l hr =
n2 . 124 d4
D w-- D4 2g

tJ-2 n2 . 124 tJ-2


eq .
n2 . 124 d2
d.w-· .Q n .Q
• =
2g vn- 2g D4

Pipa-pipa bercabang; masalah tiga reservoir.

Penyelesaian teoritis masalah ini;.. memberikan pengertian yang mendasar untuk menyelesaikan masalah­

Kita tinjau tiga reservoir dengan tinggi tekan total HA, Ha, He yang berbeda.
masalah aliran jaringan pipa yang lebih praktis.

Panjang pipa LA, La, Le dan faktor angkut (conveyance factor) KA, Ks, Ke untuk ketiga pipa
Pipa-pipa .dipasang dari reservoir-reservoir bertemu pada titik pert�muan P.

diketahui.

20
Suatu pengaliran di antara tiga reservoir akan berlangsung.
Debit-debit QA, QB, Qe dan arah aliran di dalam pipa tergantung dari H A, HB, He dan dari kehilang­
an tinggi tekan di dalam pipa yang digambarkan oleh kemiringan H.G. L. (S A, S B, S e ).

-----S
A .
----
----Hp�. . �---__;z--
-- ? .uS
Ss
11

.� -- -----·-
/

---·-·-·· ------- ·------- � 0 00 . _______ _____

1 ). Tinggi tekan di titik P adalah harga tunggal Hp, berlaku untuk ketiga pipa.
Dua pertimbangan untuk menyelesaikan permasalahan ialah:.

2) . Debit Q yang masuk dan keluar dari P harus nol.

I� Q = o diP j QA + Q B + Qe = o . . ... . .. .. . (1 )

Perbedaan tinggi tekan di antara P dan tiap-tiap reservoir sama dengan kehilangan tinggi tekan tiap­
tiap pipa.

Kita harus dapatkan :

HA- HP =
SA
LA

HB - Hp
SB
LB 1:
i�
He - Hp
= Se t;
Le

21
,
Dalam persamaan ini Hp tetap belum diketahui.
2
Q
Tetapi tiap-tiap S sama dengan : S = karenanya kita dapatkan :
K2
(HA- Hp) 2
QA
SA
,�) LA K A2

..
(H a - H p) 2
Qs
Ss
La K :az . (II) harga mutlak (positip)
(H e - Hp) 2
se Qe
La Ke z

""
Jika kita pergunakan keempat persamaan (I) dan (II), kita akan dapat menghitung Hp,QA, Qs , Q e .

Contoh: 100 m Ha 80 m He 40 m
80 m La 60 m Le 40 m
0.546 m3 fdet Ks 1,5 7 m3 fdet Ke 0 .258 m3 fdet

Q A + Qs + Qe 0

(100 - Hp) QA2


80 (0 .546)2
2 'J
(80 - H p) Qs
60 (1 ,5 7 )2
(160 - Hp) 2
Qe
40 (0.258 )2

j(lOO -Hp)'
j<8 o -Hp)
QA 0 .5 46
80

j(60 - Hp)
Qs :t.5 7
60

Qe =
0.258
40

Jika H p > Ha air akan mengalir dari P ke B Qs negatip


> He air akan mengalir dari P ke C Qe negatip

Jika H p < Ha air akan mengalir dari B ke P Q s positip


l-

)(100 -Hp) jc8 o �Hp)


> He air akan mengalir dari P ke C

)(60 - H�)
Qe negatip.

0 0 .5 46 (±) 1,5 7 - 0 .258


80 40

22
Coba-coba pertama .

Hp = 80 0,27 ± 0 - 0.18 = 0,09 > 0


lebih banyak air mengalir menjauh dari P, karenanya Hp harus lebih besar dari 80.

Hp 80,5 0,27 .- 0.14- 0 .18 -o.05 < 0

QA Qs Qc
Hp = 80,2 0,27 - 0,09 - 0,18 0 (O.K)
'---v--" � �

\-L4 -=tOO
·-··--- : - 1 · -- ----
-Hp:.So,ZO
-+----

/ lI
I

Pengukuran dan pemedksaan air.


Menarik untuk menghitung pengiriman air (misal untuk irigasi) dan pembagian air.

* Aliran melalui lobang.

Menurut Bernoulli energi di titik 1 sama dengan energi di

(}

titik 2.

H = 2g -+ rt2 = yf2gH -+ Q = A .y2gH

Akibat pengaruh bentuk lobang, rumus di atas harus dikali­


kan dengan suatu faktor koreksi C yang didapat dari hasil
percobaan, sehingga debit menjadi :

Q C.A.ffgff

* Aliran melalui lo bang yang tenggelam.


1

(}2 (}2
Dari Bernoulli :
� tt
h1 r -
2
hl = h 2 + -+ hl - h 2 =

(}2
,,
h 2g 2g
,.... :�>-
2g
H =

sehingga didapat rumus yang sama :

Q C.A.y 2gH -+ c = 0,61

'> M Hidrolika - 5
23
* Aliran di bawah pintu.

I Q C.A.V2gH I
==

Untuk H"" 0.10 m CO,lO 0.81 =

* Aliran di atas benaungan:

A 2h.L dalam Q = C.A .J2gil .

Q 2C.L.h.j2gh
==

== 2.C.y'2g.L.h3/2 =

dengan H = 2 h ...--
-- �

Q
I
2Cv2g.L.
==
H3/2
2o/i ==

C1 H 3/2
.L..

- Bendung empat persegi panjang


L = L0 -0.2H
cl = 1.92
tampak atas

- Bendung Cipolletti ,
1,86

Bendung segitiga

cl = 1,36 Q = 1,36.H5/2

24
I Q 1,7l.B.H3/:1t I
=

untuk baja cl = 1,7J

*
Kotak tersier (bendung) t;;;. 2H
untuk beton cl Untuk beton
Tepi-tepinya tajam c 1,64
1»?»771/lr/)7...:r1
=

Q = 1,45. B.H /2
3

�{
t �,.,Y.,./.r. .,.., ?;"". '//�7..,.7.,./..1 .-:"
1

Pertambahan energi : Pompa.


Pompa ialah alat perlengkapan untuk pertambahan energi air dalam suatu sistem.
Air dapat dinaikkan dari tempat yang lebih rendah ke tempat yang lebih tinggi dengan memakai
pompa.
Saluran pipa dibentuk dari sebuah pipa isap (dari tempat yang lebih rendah ke pompa) dan sebuah
pipa penghantar (dari pompa sampai ke tempat yang lebih tinggi).
Setiap macam pipa di dalam saluran isapnya mempunyai suatu tekanan yang lebih rendah daripada
tekanan atmosfir, sehingga tekanan atmosfir mendorong air ke atas menuju pompa (kejadian yang
sama bilamana anda mengisap coca cola dengan memakai sebuah sedotan).
Tekanan atmosfir mempunyai harga kira-kira sama dengan lOm kolom air.
air di dalam pipa (energi kinetik �;.) secara umum letak pompa tidak dapat menjadi lebih tinggi
Sebagaimana tinggi tekan diperlukan untuk mengatasi gesekan di dalam pipa isap dan menggerakkan
dari tinggi dari 6 m terhadap permukaan air di reservoir yang lebih rendah.
Di dalam pompa air menerima tambahan energi tekanan, sehingga ia didorong menuju reservoir yang
lebih atas.
Banyak macam pompa, tetapi dua yang paling sering digunakan di lapangan adalah: roto dynamic dan
pneumatik (displacement pumps}.
Pompa roto-dynamic (pompa-pompa sentrifugal dan pompa propeller) memberikan energi pada air
dengan suatu elemen yang berputar.
Pompa pneumatik kebanyakan berjenis bolak-balik, yang mana sebuah torak menarik air ke dalam
sebuah silinder dalam satu langkah dan diulangi terus.

25
. ----·-·--- �� 1.
-·----�� �..... _
------·- ...._ -·-·-..

H"
p

H5: tirtgg"•

tt-= h�9ji tekar'l


ttk4tl
ttoti.s
kliOI
f\m'lom r«a¥1
to+of

hf lobotl9 rTJqWk

- �1
�P1���2=�·2.�tr
+ hb (alcibot .SC.St:lcor1 �n »�J'Iglcolaw!

Saluran pipa dengan pompa .


./"

= tinggi tekan debit jaringan

' tinggi tekan isap statis


-,
=

=
tinggi tekan debit statis
=
tinggi tekan isap jaringan

Jika sebuah pompa harus mengalirkan air pada debit Q(m3 fdet) dengan tinggi tekan total H (m), ia
memerlukan penyediaan energi tiap detik (= Tenaga P).

I p -y .Q.H = 1000 Q.H (kg m/det)-+ (tenaga kuda (Hp) = 76 kg mjdet

I p
lOOO.Q.H
(Hp) disebut water horse pdwer (WHP)
76

Karena sebagian tenaga yang disuplai oleh motor hilang dalam mengatasi kehilangan tinggi tekan­
akibat gesekan dan sebagainya - di dalam motor, hanya sebagian dari tenaga total disebut tenaga
kuda (Brake Horse. Power = BHP) yang dirubah ke WHP.

Jika sebut efisiensi 11 =


WHP
=: 0,75
BHP

26
Kita dapatkan :
lOOO.Q.H
BHP (hp) dimana Q (m3 fdet), H(m).
76.f1
=

lOOO.Q.H _1.... .....


102 . 11
BHP =
(kw)

Untuk tiap-tiap pompa informasi katalog


disediakan pabriknya.

Pengukuran debit Q dari sebuah pipa:

Suatu cara yang mudah untuk mendapatkan Q adalah diketahui dari ukuran pancoran air yang keluar
dari pipa (penuh atau tidak).

L a

2,22 A. -is I
I Q dalam m3 fdet.
=

A =
luas penampang pancaran air.

27
r
.

IV. ALIRAN DALAM TANAH

Aliran Rembesan
seapage flow :

Tanah tersusun dari partikel-partikel padat dan ruang kosong disebut pori-pori. Air mengalir melalui
pori-pori seperti dalam pipa-pipa kecil. Ukuran partikel-partikel menentukan ukuran-ukuran pipa.

Partikel-partikel padat besar menyebabkan pori-pori k (cmfdet


yang besar di antara mereka.
Pori-pori besar = pipa-pipa besar. kerikil 1 5
pasir 10"3 7 10-l
=} Permibilitas (daya rembes) tinggi (k).
silt 10--5 7 10-3
lempung 10-9 7 10-{j
Partikel-partikel padat kecil menyebabkan pori-pori
yang kecil diantara mereka.
Pori-pori kecil = pipa-pipa kecil.
=} Permibilitas Rendah (k).

Air yang mengalir melalui pipa-pipa kecil ini adalah laminar, dengan partikel-partikel air mengikuti
garis arusjaliran yang teratur disebut "stream lines".

la dapat dianalisa dengan persamaan kontinuitas Q = -& . A dan persamaan Bemoulli.

sebagaimana kecepatan air di dalam tanah adalah kecil,


-&2
energi kinetik 0, sehingga persamaan Bernoulli
2g
-

menjadi :

Kehilangan energi .Doh untuk aliran ini - berdasarkan percob�n - telah ditemukan (Darcy) se banding
dengan -& dan tidak -&2 seperti untuk aliran turbulen), dengan panjang .D.Q dan dengan macam tanah­
nya. Untuk tanah yang permibilitasnya lebih rendah, maka .Doh lebih tinggi, sehingga ia berbanding
terbalik dengan k :

.Doh = k . A£.-&
1
hukum Darcy.

::: .Doh

; , disebut gradient hidrolik (kemiringan hidrolik)

dan dengan Q = -&.A�


I Q. __A . k . _
._ _
_ £
_ A __.
Ah
_ __
28
-�
·�
. ';;;,

Tinggi energi Ah diteruskan ke massa tanah dengan c;;ara gaya geser kekentalan (� adhesi) sehingga

Jika kita tinjau aliran melalui suatu tanah yang berpori ( = pipa-pipa, kecil) dengan volume V, kita
tanah sekeliling pipa-pipa kecil terseret dalam arah aliran.

dapatkan:

. total P1 = h1 .A
Pada permukaan A bekerja tekanan
. .............�
--·
-...... -.----...__..-!
Pada permukaan B bekerja tekanan
total P 2 = h2 .A

Gaya yang bekerja pada tanah dengan volume V dalam arah aliran (garis aliran) =

F
.
• �-= ,.
,: _;..
.. ::-., . �.::,. 1··..,.......· ·,. ..· :'·F.·,... ·a.;··: . :·1
.7

. . :��
...,.
:-_:
fi:l-tt·A
:-:
· .. ....·· . · ·· . ·.J
. .
·-�::-: . ... :. _:_.t••l:'"" · .�:...- ; .....
.. :' _..,...... ... .,
.
._
· ..
::-:.:
� - 4 · � . · �-·
:':'"': ·
. . .
R ....
=
. � :
· · ·.·
· .·

\.....
-
.:.
Tekanan-tekanan dari. Ah.A i.V
tinggi tekan h 1 , h2 V
dengan A =
AQ
Resultan gaya rembesan Gaya rembesan bekerja
diteruskan oleh gaya ge­ dalam masa tanah.
ser lekat ke partikel-par­
tikel tanah.

Ringkasan:
Telah kita ketahui jika ada perbedaan Ah dari permukaan piezometer pada dua titik, air akan mengalir
dari titik yang lebih tinggi permukaan piezometernya (disebut juga "potensial") ke titik yang lebih

�� .
rendah potensialnya. Kecepatan air � (dan debit Q) sebanding dengan permebilitas (sifat tembus) k

dari tanah dan gradien hidrolik i =


Mengalir melalui tanah berpori, air meneruskan tinggi tekan energi Ah ke partikel-partikel tanah.

Partikel-partikel tanah ditarik atau ditekan dalam arah aliran seolah-olah gaya rembesan F = i.V
sedang bekerja.

Perhatikan: bahwa gaya rembesan F tidak tergantung dari kecepatan air: karenanya sama saja jika
air mengalir sangat perlahan (seperti di dalam pasir halus atau lumpur) gaya rembesan bekerja penuh,
Ah
karena ia hanya tergantung dari i = .
AQ

29
Jika air mengalir melalui dua bahan dengan k yang berbeda. Gaya geser lekat yang terbesar akan terjadi
pada bahan dengan pori-pori terkecil (permibilitasnya kecil).
Karenanya ..::lh sebagian besar akan hilang pada bahan yang permibilitasnya rendahjkecil.

Con toh :

Pengaruh rembesan pada stabilitas tanah .


Jika air mengalir melalui sebuah damjtanggul yang dibuat
dari tanah yang homogen, di daerah dekat ujung kaki tanggul
("' H/3) partikel-partikel tanah dapat ditarik menjauh dari
gaya rembesan dan akan kita dapatkan erosi.

Erosi ini dapat dicegah dengan melengkapi :

suatu drainase (pembuangan air) atau suatu lapisan atau suatu bagian kedap
dim stabiiisasi berm dengan filter drainase untuk me­ air (k < < ) dalam mana
untuk menjaga tanah tetap di tern­ rubah arah gaya semua Llh terjadi dan
pat dan membiarkan air mengalir · rembesan sangat sedikit air yang
mengalir melaluinya
(k <<)

Titik-titik lemah konstruksi, melalui mana air dapat merembes dan menyebabkan erosi adalah .

Pipa-pipa keliling yang mana urugan kembali tidak dapat


dipadatkan kembali dengan baik.
Cincin- cincin beton menjaga pipa tetap di tPmpat dan
mencegah rembesan sepanjang pipa.

30
u
ti

Pasir halus dan lumpur sangat sensitif untuk diseret menjauh oleh rembesan dan perhatian khusus
ole�n--1��-DeJsann
harus diberikan bilamana berhubungan dengan tanaa jenis ini.

Rembesan ke dalam galian dengan turap :


�? Air dapat mengalir sepanjang dinding turap gradien hidrolik
Ah
= dengan A£ = t0 + 2t

Ah
=
t0 + 2t

. .
·.-:·..: ·:: · ·:·: · ·.·:·· :'":• .:·:·.·
Untuk suatu volume tanah V = 1 didekat permukaan, akan kita dapatkan
gaya-gaya yang bekerja:
i (gaya rembesan)
.J.. (= berat sendiri)
*

( = gaya rembesan
ke bawah, g 'Y\erbenam
* ke atas , iV t

g (-y' terbenam)

Bilamana i > Yterbenam tanah akan "mendidih" dan akan diseret ke dalam galian. Kejadian ini
disebut ''piping" .daii tanah.

Dalam galian yang diturapi kita harus mempunyai sekurang-kurangnya suatu faktor keamanan = 5 ter­
hadap piping.

1 1
. ,::: 'Y terbenam
1....,. atau 5
� 'Y ter�enam
5 1

Debit Q dari air yang merembes ke dalam galian yang diturapi mempunyai luas A, dapat dihitung
dengan rumus Darcy

Ah
dan i t0+2t

Rembesan ke dalam galian berlereng


Jika keliling penggalian adalah P, akan kita dapatkan :

permukaan air tanah tak terganggu.


jarak'sampai GWL yang tidak terganggu
oieh penggalian.

31
Menurut Sichardt :

''Radius pengaruh'': R � 3000. Ah. .jk Ah dalam m.


k dalam mfdet
R dalam m.

Debit Q dapat dihitung dengan rumus Darcy :


2H
Q A.k.i i rata-rata adalah H
3R
=

H+
3
luas rata-rata debit tiap meter panjang, penggalian adalah
2

Debit tiap meter panjang, dari penggalian

Qt , = 3 H.k.R = 3.H.k. =
2 Ah 2 2H 4H2
3R 9R

dan debit total sepanjang keliling P adalah :

dalam m3 fdet.

* Pengaruh rembesan terhadap stabilitas lereng :

Gaya rembesan F mengurangi


stabilitas lereng (atas tanggul)

Didapat suatu penyelesaian secara pendekatan dengan meninjau suatu kondisi statis dengan tekanari-
'
tekanan hidrostatis.

Kondisi ini tidak lebih baik


daripada kondisi dengan rem­
besan.

32
Flownets .
jaring-jaring aliran.

Penyelesaian yang lebih eksak untuk semua masalah yang dihubungkan aliran air di dalam tanah
dapat ditentukan dengan pertolongan "flownets" yang dibuat dari garis-garis aliran dan garis-garis
ekipotensial .
Flownets didapat dari percobaan atau secara grafis. Theori flownets di luat tujuan diktat ini,
tetapi dapat ditemui dalam buku-buku Mekanika tanah.

Aliran saluran terbuka ;


"open channels flow "

Saluran terbuka ialah saluran di mana air yang mengalir mempunyai permukaan bebas yang langsung
berhubungan dengan udara luar.
Bertentangan dengan pipa, dimana aliran terjadi di bawah tekanan aliran dalam saluran terbuka hanya
disebabkan oleh kemiringan saluran dan permukaan air.
Di bawah pengaruh gravitasi air mengalir dari tempat yang tinggi ke tempat yang lebih rendah : H.G.L
sama dengan permukaan air karena jika kita pasang piezometer pada sebuah saluran maka air akan naik
hanya setinggi permukaan bebas.
Kita tahu bahwa untuk membuat dan memelihara pengaliran partikel-partikel air dibutuhkan energi
dan harus dirubah dari satu bentuk ke bentuk lainnya.
Juga dalam saluran terbuka kita mempunyai tiga bentuk energi hidrolik :

* energi potensial z
p
'Y�2
* energi tekanan y
* energi kinetik
2g

Juga di dalam saluran terbuka aliran disertai oleh k ehilangan tinggi tekan akibat gesekan hf.
Jika kita tinjau sebuah kanal dengan debit Q konstan (steadyflow) dan suatu kecepatan {} konstan
(aliran seragam) kita dapat menggambarkan energi di saluran terbuka sebagai berikut :
·, '

�L
· ·�
Energi untuk aliran seragam tetap
, · ',!'
--

- . - �L
( steady uniform flow ) --

= .1.1 · -·- · - .l .
��-

permukaan air
-

H.G.L.
· ·
-

· ---

�2
* Dari � = konstan
-H 1
diikuti konstan.
2g

*
Dari persamaan kontinuitas, jika A = B.y
maka :

Air dapat mengalir dari penampang 1 ke penampang 2 dengan merubah energi potensial menjadi
energi kinetik.

33

Energi kinetik ini dipakai untuk mengatasi kehilangan tinggi tekan akibat gesekan dan untuk memper­
cepat atau memperlambat aliran.
Jika kita gunakan persamaan Bernoulli (ketetapan energi) dengan kehilangan tinggi tekan akibat
gesekan di antara penampang 1 dan 2 untuk aliran seragam, kita dapatkan .
Zt + y
2g = Zz + y + 2g hf 1 ,2
+
�2 �2 +

�1 - lSz = hf 1,2

aliran seragam.

Dapat kita lihat jika D.--'l: sama dengan hf, aliran seragam dengan y =konstan dapat dijaga, karena ada
keseimbangan energi potensial yang dirubah ke dalam energi kinetik, dengan energi kinetik diper­
lukan untuk mengatasi kehilangan tinggi tekan akibat gesekan.
Kedalaman y·u ntuk kondisi ini (aliran seragam) disebut kedalaman normal = YN·

Jika D.Z > hf akan kita dapatkan alirar�r dipercepat dengan bertambahnya � dan berkurangnya
kedalaman y.
Jik a A.23 < hf akan kita dapatkan alirari diperlambat dengan berkurangnya kecepatan � dan bertam­
bahnya kedalaman y .
Kehilangan tinggi tekan akibat gesekan hf .
:

Kehilangan tinggi tekan akibat gesekan mempunyai kasus yang sama sebagaimana aliran pipa , dipenga­
ruhi oleh kekasaran dinding saluran.
Karenanya rumus hf sama seperti untuk pipa-pipa.
hf
�L. :: I kehilangan tinggi tekan akibat gesekan.

Harga a ditetapkan berdasarkan pengalaman.


Ini dipengaruhi oleh permukaan air yang berhubungan dengan dinding saluran (disebut keliling basah
Perbandingan : disebut jari-jari h idrolik R dan menggambarkan pengaruh geometris penampang
P) yang berhubungan dengan luas penampang basah aliran A di kanal.

melintang aliran.
A
p
jari-jari hidrolik
Dengan menggunakan jari-jari hidrolik harga menurut Manning dapat dinyatakan sebagai ;
a.

g 9.8 1 m/det2 percepatan gravitasi


n koefisien kekasaran menurut Manning.

34
Jika kita gunakan harga ini untuk menghitung kehilangan tinggi tekan akibat gesekan, kita dapat
menuliskan untuk aliran seragam :

{}2
A-23 = hf = o:.L .
2g

hf =
2gn2 {}2
A� = L .
{!'R4'
-- -

2g
A :3 hf _n2
atau __
{} 2 jika :
L L var
hf
L
S : kemiringan dari H.G.L

A�
L
S0 : kemiringan saluran

maka kita dapat tuliskan ;


n2
So S = {/R4 . {}2

{} k ecepa tan menurut Manning.


dalam rumus n = koefisien kekasaran .
R
-= = jari-jari hidrolik

S = �f
Q.
: kemiringan H.G.L .

Dari persamaan kontinuitas kita dapat menentukan debit

I Q. = {} . A .

Catatan penting :

Untuk sebuah pipa dengan pen_g_aliran penuh kita dapatkan :

p
A
R D
4
sehingga o:

dan kita lihat bahwa o: sama seperti yang telah kita gunakan untuk perhitungan aliran pipa .

Ini diperlihatkan bahwa :


0: =
dapat digunakan untuk setiap penampang pipa dan penampang kanal
(saluran terbuka).

35
Akibatnya rumus kecepatan menurut Manning.

juga berlaku J.�.ntuk pipa-pipa dan kanal-kanal.


.

!_ , kita sebut rumus :


1
jika pada tempat ditulis k
n n

rumus Strickler

-
1
k n koefisien kekasaran menurut Strickler.

Metode conveyance untuk kanal-kanal .

Untuk perhitungan praktis ini sangat bermanfaat untuk menuliskan rumus-rumus yang telah didapat
dalam bentuk lain.

Dari Q = fi.A = � . R2/3 .S1/z . A

I I
A z; disebut faktor conveyance (atau faktor kapasitas angkut)
dengan K n ·R 3

kita dapatkan : Q K�� debit

LlZ -
hf
L L
dalam mana : s kemiringan saluran

*
Suatu perkiraan yang sering dipakai untuk perhitungan-perhitungan hidrolika khususnya untuk
aliran air alamiah adalah dengan menganggap suatu penampang persegi panjang ekivalen.

4
"kedalaman
B
rata-rata"

aliran air alamiah penampang persegi panjang


ekivalen.

* Sekarang kita ingin melihat bagaimana menerapkan metode conveyance untuk menyelesaikan
semua masalah aliran seragam.

36
Ringkasan : masalah-masalah aliran ser:agam.

Q
dimensi Contoh
{j y n s dimensi Nomor
penampang

? � • • • • 1 • : diketahui
� ? • • • • 1 � dari Q = {}.A
?
� ?
dihitung
• • • • 2
• � • ? • • '3
• � • � ? • 4
J
1;

.].
• � � • • ? 5
,, ,
,
Contoh 1
Q
? �
{j

S = 10 cmjkm
y

0.70
n

0.025 0.00010
(minimum) !
s ukuran


I �.'

l
J

·� ·
I

= (b
A + zy ) y = (1 + 0,5.0,7 )0,7 = 1,435 m2 il
P = b + 2y yil + z2 = 1 + 0,7.2yll + (1,5)2 = 3,524 m.

- p - 3 524 -::: 0.41 m .


A 1,435 �·
·�j
R t
_ _ _

'

'r�
·:
1
;;�
% Yt- -?-�
� �.
.. ;t.· R . J ./ t- Q = KVS.,.£ 31 ,68 yiO.OOOlO = 0.3168 m3 jdet

tl
""' 300 Qjdet. '
___fL 0.3168
��;�
{j 0.22 mjdet
A 1,435 �t
Contoh 2 '

j
·:�
Q {j y n s ukuran ,,�


;�

,'''i!
\1
0.250 � ? 0.025 0.00015 •

,,

S = 15 cm/km
- ,,,�
vs
Q
Q = K v. 1 S --+ K = - = 0,250
yl 00015 30,41 •i j
'il
:�
K = � . R2/3 --+ n .K = A . R2/3 ,:I.
11
0.510 = A. R2/3 1
keduanya tergantung Y �
'
'

l l
37 .t
A = (b + i!Y ) Y y
p = 1-+-�....2 .
b + 2 y v'r-- y A p R R2/3 AR2/3
_A_
R = 0 .50 0 .775 2 .603 0 .298 0 .446 0.346
p

Q SOtr
0 .60 1 ,0 2 0 2 .963 0 .344 0 .491 0 .501

0 .65 1 .175 3 . 1 44 0 .37 4 0 .519 0 .610 O.,LO AR �3


Interpolasi

0 .610 - 0 .501 0 .65 - 0 .60


0 .5 10 - 0 .501 YN - 0 .60
0 .009
YN - 0 .60 = 0 .05 . -- = 0 .004
0 .109
YN = 0 .604 """ 0 .60 m (kedalaman normal)

Q ' 0 .2 5
{} = ""' --
= 0 .2 5. mfdet.
A 1 .0 2

Contoh 5

Q {} y n s ukuran

0 . 300 et> et> 0 .02 5 0 .00010 ?

* Kita harus memilih z menurut kualitas tanah : normal z = 1 ,5 .

untuk saluran-saluran kecil (tersier) b = (3 - �) . y.


Kita dapat mem ilih b menurut rumus-rumus empiris.

untuk saluran yang lebih besar ( sekunder) b = ( 4 - �) . y.


*
*

-
· '

( 3 - >3 ) . y
Dipilih : z 1 .5
b
b = 1 ,5 y

1 ,5y + 2 y Y3,25 = 5 ,10y


A = (b + lll . y) . y ( 1 ,5y + 1 ,5y) y 3y2
p = b + 2 y v']_+"Z2
A 3y 2
R = - = = 0 .59y
p 5 ,1 y

A.R2/3 = 3y2 t' (0 ,59y)2 = 2 ,11 Y2 VY2 = 2 ,11 VT


Q 0 .300
n.K n. - = 0 .025 . ---:1::::::::
:==== ::
:=:= :=- = 0 .7 5 .
.v, S .V 0 .00010

n.K = A.R2/3

0 .75 = 2 ,11 t'y8

38
y 0 20,,1175 )3 = 0.68 m .
b 1 ,5y 1 ,02m == 1 ,00 m .
r010 �7 1 49.30
·�
). . A 3y2 3.(0,68)2 = 1,39 m2
I'}
0.300 = 0 ,21 m/det
1,39 1 ·00
7
'I
t,
;f

Contoh 3

Q I'} y n s ukuran

0.260 </> 0.5 ? 0.00050 •

= 50 cm/km.
S

A = b.y = 1.0,5 = 0.50 m2

R = � = 0250 = 0.25 m
P = b + 2y = 1 + 2 .0,5 = 2,0 m

K =
Q 0.260
11 ' 63
VS y0 .00050
n.K = AR2/3 = 0.50 Zl(0 ,25 )2 ' = 0 .198

n =
n.K
K
= 0.198
11,63 = 0 . 017
I'}
Q
= 0.260
0.50 = 0.52 mjdet.
A

Contoh 4

Q I'} y n s ukuran

0.300 </> 0.70 0.025 ? (6

A ._ = (b + zy) y = (1 + 1 ,5.0,6)0.6 1 ,14 m2=

P =
b + 2y y'T+ a2 = 1 + 2.0,6 v'I'+ (1 ,5)2 3,16 m.
R- p _ A 1,14
- 3 16 - 0.36 m .
_ _

K = __A_
'

2/ 1 •14 ��
n · R 3 = 0.025 v (0 '36)2 = 23,08

S � = ( �3��� )2 = 0.00017 = 17 cm/km.


= -} = �:i� = 0 .26 m/det .
=

I'}

39
Minor losses : Kenyataannya semua perubahan luas penampang melintang saluran disertai oleh suatu
kehilangan energi akibat turbulensi air.
Juga kehilangan tinggi tekan ini sebanding dengan energi kinetik dan dapat digambar­
kan sebagai :

fJ = kecepatan yang lebih besar (di dalam bangunan )


minor losses

harga k didapat dari hasil percobaan dan dapat diambil sebagai berikut ; .

'
I
masuk keluar
= 0.50
).
kj kx = 1 ,00

0.30 kx 0.60

0.25 kx = 0.50

0.20 kx 0.40

!
0.10 0 .20 j
!.

40
· �·�
I
masuk keluar ·I
I

0 ,10 kx = 0 .2 0
I

kj = 0 .50 kx = 1 ,00

termasuk ke dalam
perubahan arah
{
saluran yang
lebih kecil

41
V. PERU BAHAN PERM UKAAN AIR DISEBABKAN OLEH STRU KTUR
(BANGUNAN)

Telah kita ketahui bahwa pengaruh dari perubahan Ir.as penampang melintang saluran dalam hubung­
annya dengan struktur adalah perubahan pada permukaan air di atas sepanjang struktur (bangunan).
Dengan energi yang tersisa, setelah struktur permukaan air akan mencapai kembali kedalamannya
seperti sebelumnya (jika penampang melintang tetap sama).

Contoh : Penyempitan.
11: "'
I c.. O
-
� -- -- � ..;
dianggap tidak ada
-- -�- - fAy- �'*i:;-
E
kehilangan energi
-([
Yz.
I
e '

-· "'"' ·v•

L ?e.Vl ye. """" : t � "'

Tetapi sebagaimana aliran melalui struktur ia disertai dengan kehilangan energi �E, permukaan air
setelah struktur y3 tidak akan dapat mencapai permukaan yang sama y1 .

�E = kehilangan tinggi tekan masuk + kehilangan tinggi tekan akibat gesekan + kehilangan tinggi
tekan keluar.
�� �� ��
�E kj + aL . . + kx .

;
2g 2g 2g
�2
� E = (k i + 00... + kx ) . 2 umumnya aL sangat kecil,

2;
sehingga �E = (k i + kx )
�2
. ·

Jika � 2 jauh lebih besar dari pada � 1 dan �3 kita dapat menyederhanakan keadaannya sebagai ber-

.a:·
ikut : z.

--t!.:... '"i;�---
3t.CA 0 "z

�_!z.�0 ��� =l\E


.��"
.1A - · -f-
� -- 1 - - t� � '- - -

,_
l){:
��
���=·��
I �t-�� --���� I

Yz. Y.3 e3
I/
I
·�· .._
.

Seperti terlihat dalam gambar �y3 "" �E


��
dan Y 3 = Yt - (ki + kx ) ·
2g

atau (berlaku jika � 2 >> � 1 , � 3 )

42
Pengaruh dari perubahan luas penampang melintang saluran :
(aliran tetap tak seragam).

Di dalam pekerjaan-pekerj aan irigasi atau drainase seringkali penampang saluran berubah dengan
mendadak (dalam hubungannya dengan struktur) atau berubah secara perlahan-lahan.
Hasilnya ialah bahwa aliran tidak dapat tetap seragam . la berubah menjadi tak seragam .
Jika penampang melintang berubah dengan berangsur-angsur maka kita berbicara masalah aliran
berubah secara bersangsur-angsur.
Jika penampang meij.ntang berubah pada jarak yang pendek, maka kita berbicara masalah aliran ber­
ubah secara cepat.

f'erMUia)oll cir (utL.J


Y
Perubahan tiba-tiba = aliran b erubah secara cepat.

......_
Jika dasar saluran dinaikkan atau diturunkan
r:
:
� ,. ,
s l

r'"'�,.,.,
l :
pada suatu jarak yang pendek.

��"' � ; ! ;
.,�(one
,.;;>»»>
»»>>V
. ?»fl»
l n?/ii?J >

® ® i
Peninggian/pelimpah .(hump)

atau
Jika dinding-dinding saluran disempitkan atau

#'''''''''"�
dilebarkan.

»>»» '''''(' ' 7 /


r ,....,,,,,,,,,,,

�--r�-7"
Pengaruhnya adalah perubahan yang cepat ' WL
dad permukaan air sepanjang-panjangnya.

Pada panjang yang pendek kita dapat meng­


W?»>G>?>>>>»V>?@»?>>>?»»>>>>?»
an : hf1 2 = 0.
abaikan kehilangan tinggi tekan akibat gesek­
,

Persamaan energi Bernoulli untuk penampang 1 dan 2 dapat ditulis :

{}2
2
Az + y2 + _
2g

·I
�r - --- --
-----��� Ez
E1
E, t.z + E,
E, E2 ::. e,u-gi

bn'7'?16'����--r4:e Spesifik

CD
{}2
dengan E = y + disebut energi spesifik air (energi didasarkan pada dasar saluran).
2g

43
Demi sederhana kita tinjau sebuah saluran dengan penampang persegi panjang dengan debit Q .
e

� ·

Persamaan kantinuitas
Dalam suatu potongan dengan lebar = 1 dari Q
saluran yang sama, kita dapatkan suatu debit: By

t'} = ..L
l.y

_g
B
q (debit satuan) dan dari persamaan kontinuitas, selanjutnya :
I
* Kasus pertama :
Jika kita dapat menganggap untuk suatu aliran dengan q konstan, q = k kita akan dapatkan :
k2 1
'/t
E = y + --
Bentuk hubungan
2 g.yz E+-+ untuk
Untuk y yang berbeda akan kita dapatkan '/z
L-------��
Q = .konstan.

E yang berbeda pula. Dengan menggambar-


kan hasil-hasilnya kita dapatkan :

!=c E z E t E

Dapat kita lihat bahwa untuk Q yang diketahui konstan, untuk tiap-tiap energi spesifik E air di dalam

�::da::::�:�:�::-� :: »»»�mJ!]
lebih kecil.
y

E �!���
dan kecepatan t'J = � yang lebih besar.
atau dengan kedalaman y yang lebih kecil aliran
super kritis
y
� > t'lc

Ec adalah jumlah energi minimum yang diperlukan untuk mengalirkan air sejumlah Q . Dalam hal
ini air hanya dapat mengalir dengan suatu kedalaman yc disebut kedalaman kritis.

-+-
�� �t,f f
t.
I Yc»;.,;!§.,I�'"''7.:''"'""'h"'j
fP� «
"aliran kritis"

�>»>»>>
- . - . ,�..,,� l
t'lc
,,, ,,,,,

44
j ika j umlah energi minimum dari Ec ini tidak terpenuhi, aliran akan mengatur dirinya sendiri
(permukaan air di hulu akan berubah = mundur!back.
water) sampai Ec yang diperlukan terpenuhi.

e"zl = Ec
'""??"'r.�"Tn'7T1"' 1-

E2 < Ec tidak mungkin permukaan air 1dihulu naik


sampai E; = Ec ( = back water).

Umumnya kita berkepentingan bahwa perubahan di dalam penampang melintang saluran (sebagai con­
toh dalam hal bangunan pelimpah) menyebabkan tidak adanya "back water" (air berjalan mundur).

Itulah kenapa tertarik untuk mengetahui berapa b esar Ec dengan kedalaman air Ye harus direncanakan
untuk debit Q (atau q) yang diketahui

la dapat diperlihatkan bahwa :


it(;
Ec = Ye +
2g
harus sama dengan Ec

dengan Ye

Contoh : debit yang melalui sebuah saluran adalah q = <f,20 m3 fdet dengan suatu kedalaman air
y = 0,60
m.
Hitung tinggi maksimum �Z dari peninggian agar tidak terjad i "back water".
* Untuk aliran normal kita dapatkan :

q 0,20 tJ 2
Y = 0,60 = 0,33 mfdet �
,2g
0.0057 == 0,006.
tJ2
E1 = y +
2g
= 0,60 + 0.006 0,606 m .

�� = 0.366 maksimum tanpa ' 'back water".

* Untuk aliran kritis kita dapatkan .

3�
Ye = v -:;- = V3 f(0.20i
� g:i�
�.81 0.16 m � Ec = 1,5 ye = 0.24 m .
• tte = y
= = 1,25 m/det.

45
* Dari Bernoulli kita dapat mengatakan bahwa :

E1 = A� + Ec � A� = E1 - Ec = 0 ,606 - 0 .2 04.

AZ 0 .366 m .

Ag = 0.5 0 m kita akan dapatkan "back water".


E� = A.g + Ec = 0 .5 0 + 0.24 = 0 .7 4 m. dan permukaan air di hulu
Catatan : jika peninggian (hump) adalah
Kita harus dapatkan
akan naik.

E� ::: o .74 o-ro = A�

Di atas peninggian (hump) kita harus mempunyai El = E c dengan kedalaman Y e ·

* Kasus ke dua :
Jika suatu aliran kita anggap E konstan, E = k , kita akan mendapatkan :
q2
E= y + ---- k�

y
2g.y2

Untuk y yang berbeda akan didapat q yang


E =� Hubungan q - y
berbeda pula. Dengan menggambarkan hasil­ 'lt untuk E=k
Ye
nya didapat :

Juga dalam kasus ini kita dapat melihat bahwa untuk E= k yang diketahui, untuk tiap-tiap q air di
dalam saluran dapat mengalir jika :

salah satunya dengan kedalaman y yang lebih besar dan kecepatan fJ =� yang lebih kecil (= aliran
1 y
sub kritis).

atau dengan kedalaman y yang lebih kecil dan kecepatan f} = 9._ yang lebih besar (=
kritis).
y
aliran super
l
I

Ada suatu pengaliran maksimum q c yang dapat digerakkan oleh E=k (diketahui). Dalam hal ini
air hanya dapat mengalir dengan meng�nggap suatu kedalaman y c = kedala man kritis.

jika pengaliran q yang harus diangkut melalui suatu penampang melintang lebih besar daripada qc ,
aliran akan mengatur dirinya sendiri (permukaan air di hulu akan berubah back water) sampai

f- dari saluran
=

energi minimal yang diperlukan Ec untuk mengalirkan q terpenuhi.


Sebagai co r:toh dalam hal penyempitan saluran kita tertarik bahwa pengaliran q =

dapat melalui penyempitan tanpa menyebabkan back water di hulu (air berjalan m undur).

46 .
Energi yang menggerakkan air telah diketahui : E =. k .

la dapat diperlihatkan bahwa :

Ec = 3 k
2 2 2
dengan Ye Em in . =
3 3

Jika di dalam penampang melintang yang disempitkan debit satuan tidak lebih besar daripada qe untuk
penampang ini, air dapat melaluinya tanpa menyebabkan "back water".

Contoh : = 0 .2 0 m3 fdet dengan y1 = 0 .60 m.


Pengaliran dalam sebuah saluran q1 dan B = 1 ,7 m.
Hitung penyempitan maksimum yang dimungkinkan tanpa "back water " .

q>
Di penampang 1 kita dapatkan :

Y1 = 0 .60 m
ql 0 .20
tt l 0.33 mfdet
Y1 0 .60
ttt
0 .0057 0 .006 m
2g
-

tt�
El Y1 + rg = 0.606 m.

;
1
i
* 2 dicapai hila debit satuan <h sama
'

Penyempitan maksimum tanpa "back water" di penampang


dengan qe untuk energi yang telah didapat E2 E1 = 0.606 m.

3 E2 = 0 .404 m.
=

=
2
Y2 Ye

qe = ..Jg. y� = V9,8 1 (0 ,404)3 = 0.80

:
m3 /det.

tt2 = tte =
q o o
c 1 ,98 m/det.
Ye 0 . 04
Debit total yang harus dialirkan ialah :

Q =
b =
B.q1 = 1 ,7 .0 ,20 = 0 .34 m3 /det 0.34 = 6. 0 ,80
Q = b .q e = b.0 ,80 m3 fdet
} 0 · 34
0 .80
0.43 m

Untuk b = 0.30 m < 0.43 m debit satuan q� = 03


� = 1 .1 3 m3 fdet > qe = 0.8 0 m3 /det .

Dalam hal ini didapat E2 = E 1 adalah tidak cukup untuk menggerakkan q2' dan oleh karena itu per­
mukaan air hulu akan naik (back water) sampai ada cukup energi E � untuk menggerakkan q; =
1 , 1 3 m3 /det.
.Jg y� = v
'
= = 3 1(1 ,13)2
Untuk q2 = qmax qe k ita dapatkan : 1 ,1 3 selanj utnya Ye = 0.5 1 m.
g
= Em in =
'
dan dibutuhkan E1 � Ye = 0 .76 m .
.
(0 ,20i
0, 7 6 =
q1
sebagaimana y1 + y� ,2g Y1 +
rl · 19 .62
kita dapatkan y1 = 0.757 m

47
Catatan penting : Dari contoh di atas dapat kita lihat bahwa perbedaan permukaan air D.y di aritara

� �
penampang 1 dan 2 yang disebabkan oleh penyempitan adalah :
19- 19- 2 19-2
·

D. y = 2g�
·
-
2
tetapi seringkali
2
sangat kecil

sehingga dapat kita tuliskan .

D. y = Perbedaan permukaan air yang disebabkan oleh penyem­


pitan (penurunan permukaan qir) .
Dalam hal pembesaran penampang melintang permukaan air dinaikkan dengan jumlah yang sama,
karena akan berlangsung keadaan yang berlawanan dengan penyempitan.

D.y = Perbedaan permukaan air yang disebabkan oleh pembesaran (permukaan air naik).

Ini dapat dilihat dari bentuk hubungan q--y untuk kasus aliran subkritis biasanya pada saluran irigasi
dan drainase.

y� 2g 2g

Y1
r
"f
Y4
l"
/
I' ,
"""""
E �f,
1---- -} y, � i \ Y2-t�z y,
/ ,
it
/,//\- .. .,,.. �· ' I '
��
" •V'"-"v ,IA<V<A,t

Bendungan dengan ambang lebar.


Untuk menj elaskan perilaku aliran diatas bendung dengan ambang lebar kita bayangkan memasang
sebuah pintu didekat titik tengah bendung.

-
sama dengan E, kedalaman air hilir y 2 = 0 .
* jika pintu ditutup kedalaman air hulu y 1

debit Q = 0.

* sekarang jika pintu dinaikkan setinggi d lebih

Q = C.A y2g(E-d ) (lihat "pengukuran aliran) .


kecil daripada ye debitnya akan :

dan kedalaman air hulu y 1 > Ye . kedalaman


air hilir Y < Ye ·
2

48
* j �a pintu dinaikkan total di atas permukaan
air, maka permukaan air harus sama, yang
Y2 = Ye ·
�----L :�---
Debit menjadi Q = Qm a k s = B.qm a k s .
_ _ _ _

mana hanya mungkin untuk y 1 ==

Qmaks == B.qc = B. � = B .Jg <-i E)3 = 1 ,7 1 :sJE3

* Oleh karena itu kita dapat mengatakan bahwa .untuk bendung ambang lebar :

Q = Q m a k s = Cj. B
a) Debit maksimum untuk energi yang diketahui akan dialirkan :
JFf
cl = 1 ,45 harga empiris, benar untuk box tersier (beton) .
C1 = 1 ,7 1 harga teoritis, benar untuk pintufbendung Romijn (baja)

b ). Kedalaman air akan sama dengan kedalaman kritis :

Y = Ye = iE

Kemiringan kritis :
Kita telah mengetahui bahwa untuk sebuah saluran, diketahui B , n dan jumlah energi E, daoat di­
hitung.

= Qm a k s Qe = 1 ,7 .1 B.JE3
K v'S
Q ==

Tetapi kita juga mengetahui bahwa Q dapat ditentukan sebagai Q =

Karenanya kita dapat menuliskan :


\.

K.y'S= 1 ,7 1 .Bv'W" dan Se (disebut kemiringan kritis)

Akhirnya kita dapat mengatakan bahwa untuk jumlah energi E yang diketahui :
* jika kemiringannya adalah S = Se aliran men­ '

jadi kritis dengan y = yc .

s = Se aliran kritis

49
* j ika kemiringannya adalah S < Se aliran men­
jadi subkritis dengan y > Ye

S < Se aliran subkritis

*
jika kemiringannya adalah S > Se aliran men­
jadi superkritis dengan y < ye . S > Se aliran super kritis

Perubahan kemiringan .

Jika dalam suatu saluran kita dapatkan perubahan dari S < Se ke S > Se akan berlangsung suatu
peralihan di antara permukaan air , dari titik potong dua kemiringan didapat y = Ye

S ( Sc

Jatuh bebas ;
Jatuh bebas adalah suatu penurunan vertikal pada akhir sebuah saluran.
Juga dalam hal ini, air melalui S < S e ke S > > Se .

Oleh karenanya kedalaman air pada jatuh bebas

menjadi I._Y
___ Y_
e_.

50
VI. BANG UNAN-BANGUNAN HIDROLIK

Sekarang kita ingin memeriksa perilaku hidrolik dari bangunan-bangunan sistem irigasi tersier.
Sebuah skema dari sistem irigasi tersier dan bangunan-bangunannya serta harga-harga empiris untuk
kehilangan tinggi tekan permukaan air adalah sebagai berikut :

Seku ndt.t'"

:�
bO-,< kuar�r

p permukaan air di saluran sekundair


A permukaan tanah sawah.

kehilangan muka air di antara saluran kuarter dan sawah (± 10 cm) .


a kedalaman air di sawah.
b

kehilangan muka air sepanjang saluran S i . L i dengan i = 1 .2 ,3 .


c kehilangan muka a ir pada box quarter (± 5 cm/box).
d
e kehilangan muka air pada box tersier ( ± 1 0 cm ).

kehilangan muka air pada pintu Roinijn ± H .


f kehilangan muka air pada urung-urung.
g =
i
h variasi d i dalam perkiraan muka air (0,12-y rencana) .

Outlets : Umumnya pipa-pipa bambu.


la ditandai sebagai lobang yang tenggelam (submerged orifices) dengan faktor bentuk
c = 0.8 .

Q (b = lihat gambar bangunan hidrolik) .


·�
1TD2
0 .8 . -- ffg:b
2
?.

,�
Contoh : "�

Q
D 0 ,10 m.

0 .009 m3 fdet = 9£/det.


=

2
= 0 .8 . 7T(0 0) v'29 ,81 .0,1 0
t
'
Box distribusi : box dilengkapi dengan bendung. 'j

ia direncanakan sebagai bendung dengan rum us :


)
,,

�i = 3
1 ,45 .Bi .H /2
1
J
#
l

51 ;l
'
= 50 £fdet
Contoh :
Sub tersier A
box tersier harus menyediakan air untuk dua saluran sub tersier.
.,
* permukaan air +8 .50
QA
* Sub tersier B 80 £/det permukaan air +8 .35
Qs =

* Lebar maksimum bendung 0 .60 m.

Rencanakan : * lebar bendung BA dan Bs


* permukaan bendung.

Kita pilih untuk A :BA = 0.60 m (maksimum), oleh karena itu kita dapat menuliskan :
3 3
QA 1 ,45 . BA . H . /2 -+ 0 .050 1 ,45 . 0 ,60 . H /2
w
H = 0 .15 m
== ==

0 .00 33 ==

Dengan H == 0.15 m kita hitung untuk Bs .


3/2
Qs == 1 ,45 . Bs . H -+ 0 .080 == 1 ,45 . Bs . (O , l 5 )3/ 2
Bs = 0 .95 m > 0 .60 m

Bs kita bagi menjadi dua lebar 0.5 0 + 0.45 m.


Puncak permukaan bendung ditentukan dengan mengingat bahwa di dalam bendung ambang lebar
debit maksimum dialirkan dengan energi yang ada .
E = H = 0 .15 m , dan aliran adalah aliran kritis (untuk E = Ec -+ q == qm a k s ) ·

52
Tetapi untuk aliran kritis kita dapatkan untuk bendung A :

8.55
P�rmu kac" b�ndon9
+

6')': 3&. r::o.tG +8-50 f'onc.ok.


Cldo.lah pa.d-o :
--���----�--�
.

�= �Ec.=o.to -to t- 40

!, s e - Ye:. = + <l� 40 ·

Dan untuk bendung B berperilaku seperti terjun bebas :

;-s,s:s
r

Urung-urung : ditutup saluran persegi panjang di bawah jalan raya :

� ia lan Y"o ya :

Urung-urung mengalami penyempitan pada luas penampang melintang saluran.

= 200 Qjdet
Diketahui : Saluran : Urung-urung :
lebar dasar b = 0.5 m lebar dasar b = 0 .50 m.
Debit Q 200 Qjdet Debit Q

: z = 1 : 1 ,5 n = 0 .017
=

= 0 . 35 m L = 4m
kemiringan sisi 1 gesekan
kedalaman air y1 panjang

53
Dianggap : - kedalaman air dalam urung-urung y 2 =:: y 1 = 0,35 m .
- kemiringan saluran dan urung-�rung sama.
Hitung : Kehilangan tinggi permukaan air d isebabkan oleh urung-urung .

Penyelesaian : Kita tinjau energi spesifik E sepanjang urung-urung.


* Untuk hulu saluran urung-urung kita dapatkan :

luas : A1 = (b + �a.y) . y
A1 = (0,5 + 1,5.0,35 ) .3,35 0. 36 m2 =

kecepatan
0,200 0,55 m/det.
0,36

* Untuk mendapatkan kedalaman air y 2 di dalam urung-urung menjadi y 2 "" y 1 kita harus dapatkan:

A2 B.y l = A1 -+ B.0,35 = 0.3,6


B = 1,03 m -+ ambil B 1,00 m
=

* Pada lubang masuk urung-urung kita dapatkan kehilangan energi, sehingga untuk menggerakkan
air di dalam urung-urung energi yang tersedia adalah :
�� �� �2
El - ki .
2
g
= 2 E atau - k El
i .
g
= Y2 +
2 2;
E1 - (k i + 1) 2g
��
dan kita dapatkan : Y2

Q 2 1
dengan � 2
B gY2
·
didapat Y2 E 1 - (k i + 1) . (
B Y2 ) . -
2g·

Y2 = 0.3 65 -1,5 ( 0 ,��0 )2. 191,62


Kita dapat menyelesaikan persamaan ini dengan pengulangan :

Pertama coba dengan Y2 E 1 = 0.365 0,2 0 . 1


0 •365 -1 •5 ( 0.365 0.342 m
Y2 f 19,62
Kedua coba dengan Y2 0,342 Y2
·2 00 )2 . 1
= 0'' 342 -1 '5 �.34 0.339 m
� 19,62
Ketiga coba dengan y 2 0,339 Y2 0,339 -1,5 ( �:;�� )2• 19�62 0,338 m
Keempat coba dengan y 2 = 0,338 Y2 0,338 -1,5 < �:;�� )2 · 19 �62 0,338 m
Dengan y2 0,338 m dan B 1,00 kita dapatkan :
=

'
0,20 0,59 m/det dan
��
= 0,018 m.
0,338.1,00 2g

54
dan akhirnya :
0 ,365 - 0 ,5 . 0 ,018 = 0 ,356 m.
Energi pada lubang
masuk urung-urung

* Pada lubang keluar urung-urung ada kehilangan energi , sehingga untuk mengalirkan air di bagian
hilir urung-urung energi y' ang diperlukan ialah .
atau
0,356 ,,-- 1 .0 ,018 = Y3
Dengan {} 3 = A 3 (b + zy3Q )y3 (0,5 + 1,5
0
� = --- -
=-- 0 20
.y 3 )y3
2
didapat y3 - 0 ' 338 - [ (0,5 +01,5.y3 )y3 ] 19 .62
•200 1

Kita dapat menyelesaikan persamaan ini dengan pengulangan :


Pe ama coba dengan Y 3 = E = 0 '338 Y 3 - 0 '338 - [ (0,5 + 1 ,50•200
rt 3. -
]2 . 1
= 0 32. 1 m
'
.0 ,3 38 )0 ,338 19 ,62

Kedua coba dengan y 3 0 ,321 m y3 . . . . . . . .,. .. . . . .. 0,318 m


Ketiga 'coba dengan y3 0 ,318 m y 3 ...................... 0,317 m
Keempat coba dengan y3 = 0 ,317 m y 3 0 ,317 m
�t
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
' '

2 ::: o. o lt
-p' vL
!

'il
'\rz"l.= o,.otB
- - -4?' -�
lh
2'}
.....1 = o .o"Z1,.,
.J -

- T - -
�·

-
I�:o .:ym � ,'f'.,_,

�3= 0
En.,gi pada lu bang keluar

-1� 3= 0. �;
--- --

; -
urung-urung
33ll n1

o. S5!0

u ·· �� =: . :Tr.w_._
*
Akhirnya kita dapatkan kehilangan muka air yang disebabkan oleh urung-urung.
!1y = Y1 - Y3 = 0 ,350 - 0,317 = 0 ,033 m = 3,3 cm
Kecepatan {}3 = f-3 = 0 200
(0,5 + 1 ,5 .0,317 )0,317
· =
0,65 m/det
dan {}�2g
0,021 m.

55
VII. PIPA DENGAN ALIRAN TAK PENUH

Pipa dengan aliran tak penuh , harus dihitung sebagai aliran pada saluran terbuka. Pada kenyataannya
kedua aliran tersebut adalah sama, hanya pada pipa terdapat pelindung (atap ) .

Faktor K = � R 2 /3 menjadi agak rumit dikarenakan bentuk (geometri) dari pipa yang tidak teraliri
penuh, dengan persamaan-persamaan:

A = - ( ex Sin ex) ex dalam radial


Dz
8
-

p = _Q_ (X
a rad
y 2 2 7T

(X
A D Sin::: ex _
R = ( 1 - --=..::=._;:_;__
p 4

V = _g__

A
D

� R2 13 untuk kemu­

4f .
Persamaan-persamaan tersebut memungkinkan kita menghitung besarnya K =

dian menerapkannya pada persamaan Q = K jS dengan S=


·Untuk menyederhanakan dalam perhitungan praktis pada aliran normal dalam pipa, hubungan �ntara
A dengan Y dan
K dengan Y dapat dilihat pada diagram

Agar diagram tersebut dapat digunakan untuk setiap besaran D , maka besaran-besaran dinyatakan
sebagai

_A dan _:j_ serta 32. 0.8


D D
I_ �
nK
dan y
� nk �
K
o st3
D D
24 /
/_/
/
A/DL 0.6
V// A

//
/

OA
V/
tb

08 /1 0.2.
/' I'

"'/o

�· /
V
0 L- L 0.1
0 o:a O.b 0.9 1

56
Akan kita pelajari lebih lanjut bagaimana menggunakan diagram tersebut. Pada tahap ini, perlu diper­
hatikan Q dan V untuk pipa yang tidak teraliri penuh dalam kaitannya dengan Qp dan V P untuk pipa
yang sama teraliri penuh.

1r�\ �:
Untuk pipa 9ang teraliri penuh, kita ketahui

Ap = Kp =
0 �1 D2 �/jy =
0 �1 83
D / , Qp = Kp � Vp =

dan kita dapat menyatakan Q dan V dalam persentasi dari Qp dan V p untuk setiap Y /D yang berbeda.
Hasilnya adalah sebagai berikut :
1.0 r----r----.---r---..-.,...,-

0 O.i!. 0.&

Dapat kita lihat (apabila energi yang menggerakkan air adalah konstan ) bahwa nilai Q menjadi Qmax
pada Y 0,94 dan bukan pada saat pipa penuh.
=

Kecepatan aliran mencapai harga maximum V = V max untuk Y := 0,81 D dan tidak pada saat pipa ,,
'
penuh.
Hal tersebut di atas disebabkan penampang basah P meningkat dengan tajam ketika permukaan air
mendekati bagian atas pipa dan oleh karena itu radius hidrolik R dan faktor pengaliran K menurun.
Dapat kita lihat juga bahwa untuk Y � 0,8 D didapat 2 harga. Y untuk setiap Q (kecuali untuk
Y = 0,94 D) dan juga untuk Y � 0,5 D terdapat 2 harga V (kecuali untuk Y 0,81 D). Untuk keda­ =

laman aliran di mana Q akan menghasilkan . 2 kemungkinan nilai Y, gelombang (gangguan) kecil dapat
mengakibatkan perubahan dari harga Y ke harga Y pasangannya.
Untuk menghindarkan hal tersebut, disarankan untuk merancang pipa dengan hanya dialiri 0,8 penuh
yaitu Y = 0,8 D.

Aliran seragam pada pipa yang tidak teraliri penuh

Di bawah ini akan disaj ikan daftar permasalahan dan penyelesaiannya.

11
Q V y n s D Contoh Nomor

? <P • • • • 1
l
<P ? • • • • 1 • Diketahui
<P
=

• <P ? • • • Didapat dari

?
l
2 i
==

<P
Q == VA
?
• • • • 3 r
Besaran yang ;

• <P • • ? • 4 dicari f·

• <P <P • • ? 5

57
Contoh soal 1
Q V y n s D
? (/> 2 ,0 0 ,01 3 0,00025 2 ,8 0

= 2 0' = 0 ,71 Beton : n = 0 ,01 3


D
Dengan
y
-2,8-
Dari diagram didapatkan :

- nk
8 ::; 0 ,255 Sehingga nk
8
0 ,255 2 ,80 / 3 = 3 ,97
D /3
=
t
3,97 i
dan K 305,50
0 ,0 13

Q K Y"S = 4,83 m3 /det.

= 0 ,59 sehingga A 0,59 . 2 ,82 = 4,62 m2

dan V = 4,83
1 ,0 4 m/det.
4,62

Contoh 2 :
Q V y n s D
5 ,0 (/> ? 0,013 0 ,00025 2 ,8 0

dengan K = __g_ did apat


nK ...!!JL 0 ,264
vs 8
0 ;3 vs D873
dari diagram :

- y
0 ,72 sehingga y 0 ,72 . 2 ,8 2 ,02 m
D

0 ,60 . 2 ,82 =
- A
0 ,60 sehingga A 4,70 m2

__g_ =
D2
V
5
= 1 ,0 6 m/det.
A 4,7

Contoh 3 :
Q V y n s D
5 ,0 (/> 2 ,0 ? - 0,00025 2 ,8
.

=
-

y
dengan 0 ,71 didapatkan dari diagram :

= sehingga nk =
D
nk 8
- S 0,255 0 ,255 . 2 ,8 /3 3,97
D /3

K = __g_ = 316,2 3 sehingga n = nK


= 0,0126
I
.JS K

- ,_A 0 ,60 sehingga A = 0 ,60 . 2 ,802 4,70 m2


D2

58
dan V _g_ = 5
1 ,06 mjdet.
A 4,7

Contoh 4 :
s
4>
Q V y n D
5 ,0 2 ,0 0 ,0 1 3 ? 2 ,8

dengan
y
-
- bQ_ 0 ,7 1 didapat dari diagram :
D 2 ,8
0 ,255 s
sehingga K . 2 '8 /3 305,20
0 ,0 13
=

0 ,00027

=
___Q_
0,60 maka A 0,6 . 2,82 4,70 m2

V
5
= 1 ,06 mjdet.
4 ,70 4,70

Co ntoh 5 :
s
4> 4>
Q V y n D
5 ,0 0,013 0 ,00025 ?

y
Dan d isain dianjurkan 0,8 dengan nilai ini kita dapatkan dari diagram :
D

8t:/3 = 2 '85 = n ___g_ =


y'S
nK ,
� - nK 4,11
D

nK
1 4 ,42
nK
S
D /3

=
'

(1 4,42 ) 3/8
=
maka : D 2,72 m
Y 0 ,8 D 2,18 m

_A = 0 ' 68 didapat : A 0,68 2 ,722 = 5 ,03 m 3


D2
V _g_ _5_ 1 ,0 mjdet.
A 5 ,0 3
=

59
TABEL
VIII. NILAI KOEFISIEN KEKERASAN K51 1
n
= -

Jenis saluran dan keterangannya Minimum Normal Maksimum

A. Saluran tertutup yang penuh sebagian


A.l. Logam
a. Kuningan, halus 77 100 111

t
b . Baja
1 . Dilas 71 83 100
2 . Dikeling dan spiral 59 63 77
I C. Besi cor
1 . Dilapisi 71 77 100
2 . Tak dilapisi 63 71 ·91
d. Besi tempa
1 . Hitam 67 71 83
2 . Digalvanisir 59 63 77
e. Logam bergelombang
1. Pipa riol kecil 48 53 59
2 . Pipa riol besar 33 42 48

A.2. Bukan logam


a. Lusit 100 111 125
b . Gelas 77 100 111
c. Semen
1 . Permukaan halus 77 91 100
2 . Aduk 67 77 91
d. Beton
1 . Gorong-gorong, lurus dan bebas sampah 77 91 100
2. Gorong-gorong dengan tikungan, sambungan
dan sampah sedikit 71 77 91
3. Lengkap 71 83 91
4. Pipa riol dengan lubang pemeriksaan
lubang masuk , dsb., lurus 59 67 77
5 . Tak lengkap, acu�n dari baja 71 77 83
6 . Tak lengkap, acuan dari kayu halus 63 71 83
7 . Tak lengkap, acuan dari kayu kasar 50 59 67
e. Kayu
1 . Papan 71 83 100
2 . Dilapisi, diawetkan 50 59 67
f. Tanah liat
1 . P ipa pembuangan biasa 59 77 91
2. Pipa riol diglasir 59 71 91
3 . Pipa riol diglasir dengan lubang pemeriksaan,
lubang masuk, dsb. 59 67 77
4. Pipa riol kecil diglasir dengan sambungan
terbuka 56 63 71
g. Pasangan bata
1 . Diglasir 67 77 91
2 . Dilapisi aduk semen 59 67 83

60
Jenis saluran dan keterangannya Minimum Normal Maksimum

h. Pipa saniter ditutupi lumpur kotoran, dengan


tikungan dan sambungan 63 77 83
i. Tempat berbalik yang disemen, riol, dasar halus 50 53 63
j. Pasangan batu pecah, disemen 33 40 56

B. Saluran yang dilapisi a tau yang d ibuat di pabrik


B.l. Logam
a. Permukaan baja halus
1 . Tidak dicat 71 83 91
2 . Dicat 59 77 83
b . Bergelombang 33 40 91

B.2 . Bukan logam


a. Semen
1 . Permukaan halus 77 91 100
2 . Aduk 67 77 91
b. Kayu
1 . Diketam, tidak diapa-apakan 71 83 100
2 . Diketam , dikresot 67 83 91
3 . Tidak diketam 67 77 91
4. Papan dengan papan-papan penguat 56 67 83
5 . Dilapisi d engan kertas penutup 59 71 100

c. Beton
'

1. Diratakan dengan sendok semen 67 77 91


2. Diratakan dengan papan perata 63 67 77
3. Diratakan, dengan kerikil di atas dasarnya 50 59 67
4. Tidak diratakan 50 59 71
5. Disemprot, penampang baik 43 53 63
6. Disemprot, penampang bergelombang 40 45 56
7. D i atas galian yang baik dalam batuan 50 59
8. Di atas galian yang tak diratakan dalam batuan 37 45
d. Dasar beton yang diratakan dengan sisi-sisi
dari
1. Batu dipahat 50 59 67
2. Batu kasar dengan aduk 42 50 59
3. Pasangan batu pecah, di plester 42 50 63
4. Pasangan batu pecah 33 40 50
5. Pasangan batu kosong (tanpa aduk) 29 33 50
e. Dasar kerikil dengan sisi-sisi
1 . Beton yang dicetak 40 50 59
2 . Pasangan batu kasar 38 43 50
3. Pasangan batu kosong 28 30 43
f. Bata
1 . Diglasir 67 77 91
2 . Dengan aduk semen 56 67 83
g. Pasangan batu
1. Batu pecah disemen 33 40 59
2 . Batu pecah 29 31 43

61
Jenis saluran dan keterangannya Minimum Normal Maksimum

h. Batu keras dipahat 59 67 77


i. A spal
1 . Halus 77 77
2 . Kasar 63 63
j. Dilapisi tumbuh-tumbuhan 2 33

c.l. Digali atau dikeruk


a. Tanah, lurus dan merata
1. Bersih, baru selesai 50 56 63
2. Bersih, setelah terkena cuaca 40 45 56


3. Kerikil, penampang merata, bersih 33 40 45
4. Dengan rumput pendek, tumbuh-tumbuhan
sedikit 30 37 45
b . Tanah, berliku-liku dan beraliran lambat
1 . Tanpa tumbuh-tumbuhan 33 40 43
2. Rumput, tumbuh-tumbuhan sedikit 30 33 40
3 . Bmyak tumbuh-tumbuhan atau tumbuh-
tumbuhan air dalam saluran saluran yang
dalam 25 29 33
4. Dasar tanah dan sisi-sisi dari batu pecah 29 33 36
5 . Dasar berbatu dan sisi-sisi penuh tumbuh-
tumbuhan 25 29 40
6. Dasar dari batu bundar dan sisi-sisi bersih 20 25 33
c. Digali dengan mesin gali atau dikeruk
1 . Tanpa tumbuh-tumbuhan 30 36 40
2 . Sedikit semak-semak di tepinya 17 1 20 29
'

d. Digali dalam batuan


1 . Halus dan merata 25 29 40
2 . Bergerigi dan 'tak merata 20 25 29
e. Saluran tak dipelihara, tumbuh-tumbuhan
dan semak-semak tak d ipotong
1 . Tumbuh-tumbuhan lebat, setinggi
kedalaman air 8 13 20
2 . Dasar bersih, semak d i .sisi-sisinya 13 20 25
3 . Sama, aliran paling tinggi 9 14 22
4. Semak-semak' �ebat, aliran tinggi 7 10 13

D. Saluran alamiah
D.l. Sungai kecil (lebar terbesar pada waktu < 100 ft )

l
a. Sungai kecil di dataran rendah
1 . Bersih, lurus, air penuh, tanpa celah atau
palung 30 33 40
2 . Seperti d i atas, tetapi dengan lebih banyak
batu dan tumbuh-tumbuhan 25 29 33
3 . Bersih, berliku-liku, beberapa palung dan
beting 22 25 30
4. Seperti di atas, tetapi dengan tumbuh-
tumbuhan dan batu sedikit 20 22 29
5 . Seperti di atas, air lebih rendah, lebih banyak
kemiringan dan penampang yang tak efektif 18 21 25
62
Jenis saluran dan keterangannya Minimum Normal Maksimum

6. Seperti no .4, tetapi denganJebih banyak batu 17 20 22


7 . Bagian-bagian yang beraliran lambat, banyak
tumbuh-tumbuhan, palung-palung yang dalam 13 14 20
8 . Bagian-bagian yang banyak sekali tumbuh-
tumbuhannya, palung-palung yang dalam,
atau dataran banjir dengan banyak pohon-
pohonan dan semak-semak 7 10 13
b. Sungai di pegununga:n, tanpa tumbuh�tumbuhan
dalam saluran, tebing biasanya terjal, pohon-
pohon dan semak-semak di sepanjang tepi
teredam pada air tinggi.
1 . Dasar. kerikil, batu-batu bulat, dan batu
besar sedikit 20 25 33
2 . Dasar: batu-batu bulat dan batu-batu besar 14 20 25
D .2 . Dataran banjir
a. Padang rumput, tak ada semak-semak
1 . Rumput pendek 29 33 40
2. Rumput tinggi 20 29 33
b . Daerah yang ditanami
1 . Tanpa hasil panen 25 33 50
2 . Hasil panen tanaman yang dideretkan 22 29 40
3. Hasil panen tanaman yang disebar 20 25 33
c. Semak-semak
1. Semak yang tersebar, banyak rumput-
rumputan 14 20 29
2 . Sedikit semak dan pohon, dalam musim
dingin 17 20 29
3. Sedikit semak dan pohon dalam musim
panas 13 17 25
4. Semak-semak agak lebat sampai lebat
sekali, dalam musim dingin 9 14 22
5 . Semak-semak agak lebat sampai lebat
sekali, dalam musim panas 6 10 14
d. Pohon
1 . Pohon-pohon "willow" lebat, musim panas 5 7 9
2. Tana:h yang telah dibuka, masih ada tunggul-
tunggul pohonnya, tanpa tunas 20 25 33
3. Seperti di atas, tetapi banyak tunas yang
tumbuh 13 17 20
4. Banyak pohon kayu, beberapa pohon rendah,
sedikit semak belukar, air banjir di bawah
dalam pohon 8 10 13
5 . Seperti di atas, tetapi air banj ir mencapai
dahan.<fahan pohon 6 8 10
D.3. Sungai besar (lebar terbesar pada waktu banjir > 100 ft)
Nilai n-nya kurang dari pada nilai n sungai kecil yang
keterangannya sama, karena tebing-tebingnya memberi
tahanan efektif yang lebih kecil
a. Penampang teratur tanpa batu-batu besar atau
semak-semak 17 . . . 40
b . Penampang tak teratur dan kasar 10 ... 29

63

Anda mungkin juga menyukai