Memahami Hidrolika (Lucio Canonica)
Memahami Hidrolika (Lucio Canonica)
Buku ini merupakan hasil pengalaman saya sebagai insinyur konsultan dan pengajar selama 20
t;ahun. Akan tetapi, dorongan untuk rp.enulisnya muncul dari kegiatan saya yang terakhir sebagai
tenaga ahli pada Proyek Pendidikan Politeknik di Indonesia. Sasaran proyek ini adalah menyiapkan
para profesional yang erat kaitannya dengan praktek pembangunan. Karena alasan-alasan inilah saya
telah memilih bidang-bidang yang dibutuhkan oleh para insinyur dalam kegiatannya sehari-hari dan
bukan hal-hal yang lebih berhubungan dengan penelitian dan pengembangan ilmu.
Penekanan buku ini diletakkan pada pemahaman atas apa yang terjadi dalam praktek dan bagai
mana kenyataan tersebut dapat disederhanakan oleh seorang insinyur agar ia dapat bekerja dengan
cara-cara yang sederhana, aman dan ekonomis. Pendekatan yang menyangkut pemahaman dasar
gejala-gejala fisika ini diperlukan juga bagi pekerjaan-pekerjaan yang lebih canggih, yang data input
untuk perhitungan komputernya harus dipilih oleh pendesain berdasarkan metode-metode yang
sederhana, namun cukup teliti. Basil perhitungan-perhitungan diperlukan juga agar ia dapat meme
riksa keluaran perhitungan komputer, oleh karena kemungkinan adanya kekurangan tersembunyi
pada perangkat lunaknya. Pada akhirnya, yang bertanggung jawab atas hasil-hasilnya adalah pen
desain, bukan komputer!
Di samping itu, proses penguasaari pengetahuan baru dalam pendidikan haruslah berakar oada
apa yang telah diketahui oleh para siswa dan pengenalan unsur-unsur baru harus diulang-ulang dengan
menghubungkannya dengan masalah dan lambang-lambang yang sederhana lalll oula penting bagi
siswa. Karena itulah banyak digunakan gambar untuk menjelaskan teori, sebab gambar mengandung
informasi yang hubungannya satu dengan yang lain dapat cepat dipahami.
Harapan saya adalah, melalui pemahaman yang jelas atas suatu gejala, kepercayaan diri para siswa
akan meningkat, sehingga ia akan berani menghadapi apa yang terjadi dan dapat memecahkan masalah
masalahnya secara mandiri dan bertanggung jawab.
Saya sangat berterima kasih kepada Ir. Tonny Soewandito, Pemimpin Proyek Pendidikan Politek
nik yang telah menyetujui naskah ini diterbitkan. Hal ini membuktikan adanya usaha pengembangan
di bidang pendidikan teknik yang dijalankan oleh proyek, yang selalu ditingkatkan dan disempur
nakan.
Saya pun mengucapkan terima kasih atas segala nasihat dan saran-saran yang diberikan, sehingga
naskah ini dapat sejalan dengan tujuan proyek tersebut.
Selain itu, saya berhutang budi kepada Ir. Drs. Affan Effendi yang telah membantu secara sak
sama persiapan penyusunan naskah ini, serta atas sumbangannya, sehingga isi buku ini sesuai dengan
ukuran-ukuran dan kelaziman yang berlaku saat ini di Indonesia. Karena naskah ini disusun dalam
waktu yang singkat dan terbatas, dapat saja terjadi kekurangan-kekurangan. Saya akan berterima
kasih kepada para pembaca yang dapat menunjukkannya kepada saya.
iii
DAFTAR ISI
Halaman
1 Statika Fluida . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1
42
.
M Hidrolika - 2 V
I. STATIKA FLUIDA
air.
f
'
'Yw . h. A
h = tinggi tekan (head)
p
berat Gw
' *
Tekanan = 'Yw .h 'Yw untuk air= 1 tjm3
t' luas A
Sekarang dengan mudah dapat kita bayangkan bahwa tidak mungkin mendapatkan air
hanya menopangnya dengan dasar gelas.
la hanya dimungkinkan untuk es, tapi es : dimungkinkan tanpa
tidak untuk air. Es dapat menahan gaya dinding
geser, tarikan dan tekanan padahal air
hanya dapat meneruskan gaya-gaya normal.
t
dinding. gaya geser tidak mungkin
Tekanan air ini tegak lurus dinding. -;-.-\ untuk air.
' "'
,/'
I
.
Tekanan normal.
Untuk mendapatkan tekanan ini, kita tinjau suatu freebody elemen air yang kecil.
Tekanan-tekanan pada
dit\d��
Gaya-gaya pada elemen
elemen
1COSc(
.. �·
Elemen 1�
f�� I��-
'-? .
Keseimbangan: �V= 0 � p1 cos IY..- p3cos IY..= 0 � P1 = P3
2:: H = 0 � p2 sin IY..- P3 sin IY..= 0 � P2 = P3
.------,
P1 = P2 = P3 = 'Y .h
1
Sehingga dapat kita katakan bahwa pada suatu
= 'Y . h .
titik di dalam fluida yang diam , tekanan pada
semua arah sama besar , sama dengan p
! n!
Bentuk dari wadahjtempat tidak mempengaruhi harga tekanan.
h h
tekanan pada dasar
sama dengan p ='Y h •
Bejana - U
Tekanan statis air dalam suatu sistem tertutup dari bejana dan pipa-pipa menjadi:
p ='Y . h
Tabung-tabung vertikal naik dari titik-titik 3 dan 4 dapat digunakan untuk mengukur
2
Tekanan air statis di dalam sebuah kanal.
Didistribusikan rpenurut prinsip yang sama;
* p == 'Y .h semakin bertambah besar dengan bertambahnya
h, secara lineair.
* Tegak lurus pada permukaan dinding atau dasar kanal.
= P c .A
=
2- . b . y
PB
Pw -
! Gaya resultan Pw bekerja pada suatu titik yang disebut pusat tekanan (E).
3 YB- z YB = 6 YB
2 1 1
e ==
I I
b.y�
�A
e le = momen Inersia terhadap c, sebagai contoh: I c = 1 2 --
SA =
�
b
permukaan air A, sebagai contoh: f
A
O.h
3
Sistem ini juga diterapkan pada
permti.kaan-permukaan lengkung.
....._...._ ___ _
�fl.:
Jika suatu benda dimasukkan ke dalam air ,
'lS" h1
maka tekanan air statis bekerja padanya.
ll -.
h .J. Go
Tekanan-tekanan pada dua sisi lainnya dalam
keseimbangan.
Tekanan pada permukaan dasar bekerja ke atas
�
[ffiJ] -r=t(h�+A�
j 111 /
i, :
dan tekanan P = 'Y (h1 + �h ) (t).
p = 'Y (h1 + � h) -'Y h1 = 'Y . �h (t) 1 f 11; flf 1 fA: 'J! ·Ah
_ .•
Pada benda yang tercelup, kita dapatkan dua gaya yang bekerja G-1- dan PA t sehingga benda mempu
nyai suatu berat nyata G' = G - PA (berat benda yang tercelup ).
_...._._,
......._ ,...___
.. -:.J'r' -...c---
Volume air: V = � = 19,8 dm 3 •
A,
0 � �-= -
·-=-= =-- =-=--=- 2S =-==:--=·=- ·
4
Kita
+.
kerjak.an sebuah gaya K1 pada silinder dengan luas yang kecil A1•
K
Tekanan p1 = diteruskan oleh cairan pada semua titik dan juga pada luasan A2 dari silinder
�1
yang besar, menghasilkan sebuah gaya K2 = p1 •
A2
•
Tekanan p1 ekivalen dengan Ah1 = yang disebut tinggi tekan.
J:l11'-
,
Perhatikan bahwa: A1 . S 1 = A2 . S2
S = perpindahan 1'1.QJ@. .J.
?J
Tinggi tekan
5
11. ALIRAN FLUIDA
Suatu fluida yang bergerak dapat dianggap sebagai terdiri dari partikel-partikel yang bergerak di dalam
aliran.
Jika garis lintasan (pathlines) dari partikel-partikel tidak memotong aliran, dikatakan aliran tersebut
lam inar.
Aliran laminar terjadi pada oli di dalam pipa atau air
yang mengalir melalui tanah berpori.
Kecuali hal di atas, aliran di dalam masalah teknik
selalu hampir turbulen.
ctl,-ro n iu r"bolf¥1
perubahan posisi AS m
V = = At [
waktu tiap detik det
Kecepatan ini lebih tinggi pada pusat penampang aliran dan sangat kecil sepanjang tepi-tepinya.
Untuk perhitungan praktis diambil suatu kecepatan rata-rata v = v rata-rata.
Debit Q adalah volume air yang melalui penampang melintang aliran tiap-tiap detik .
Q = At
V'
[
m3
det
V= A . AS
V A. AS
Q= -
At
= At
IQ = A .v
Q
dalam suatu waktu internal At
Q
Jika debit yang melalui suatu penampang melintang aliran adalah konstan/tetap terhadap waktu,
aliran tersebut disebut steady/langgeng. Jika berubah dengan waktu aliran tersebut dikatakan se
bagai unsteady/tak langgeng (tak tetap).
Masalah-masalah aliran dalam praktek dianggap aliran langgeng (steady flow ).
6
Jika kecepatan v pacta semua penampang melintang aliranfarus adalah konstan, aliran disebut seragam
(uniform).
Jika kecepatannya berubah pada semua penampang melintang aliranfarus, maka aliran disebut tak se
ragam (non uniform).
Persamaan kontinuitas
Jika di antara dua penampang 1 -1 dan 2 -2 dari
suatu aliran, tidak ada air yang ditambahkan atau
dikurangkan, maka harus kita dapatkan;
A1 = luas penampang 1 -1
A2 = luas penampang 2 -2
persamaan
kontinuitas
Jumlah air yang melalui penampang melintang 1 -1 harus sama dengan jumlah air yang mengalir keluar
penampang 2 -2 .
Persamaan ini sangat penting untuk perhitungan aliran pipa dan aliran saluran terbuka.
dirusak: ia hanya dapat dirubah dari satu bentuk ke bentuk lainnya ( = prinsip kekekalan energi).
Ini adalah sebuah hukum dasar fisika bahwa di alam energi tidak dapat diciptakan/dibuat ataupun
Untuk menciptakan dan menjaga pergerakan (perubahan posisi) dari partikel-partikel air, energi
diperlukan dan harus dirubah dari satu bentuk ke dalam bentuk lainnya.
Marilah pertama mempertimbangkan macam energi air bagaimana yang dapat diperoleh, bagaimana
ia dapat merubah keadaan dari roda air/kincir (atau turbine).
Jika kita mempunyai sebuah sistem yang dibentuk oleh:
Sebuah tangki:
,
Dapat kita lihat bahwa:
Air di dalam tangki mempunyai suatu energi akibat ketinggian letaknya. Kenyataannya ia dapat
mengalir ke bawah melalui pipa dan memutar kincir (perubahan keadaan dari kincir ).
� Energi air ini karena sifat dari posisinya disebut "energi potensial" (tiap kg air) dan diukur dengan
0
M Hidrolika - 3
7
Hanya sebelum mencapai kincir yang terletak di bawah, air mempunyai suatu energi yang dicapai
o leh sifat kecepatannya.
Energi ini disebut: energi kinetis dan diuk� (tiap kg air) dengan:
I I
v2
2 g
g = percepatan gravitasi = 9 ,81 mjdet2•
Jika kita tutup katupnya air di belakang katup akan berada di bawah tekanan. Dalam hal ini
air mempunyai suatu energi akibat tekanan. Kenyataannya j ika kita buka katupnya air didorong
ke luar pipa dan memutar kincir.
Macam energi o leh sifat tekanan disebut "energi tekanan " dan diukur (tiap kg air) dengan
Di dalam suatu sistem hidrolik oleh sifat dari prinsip kekekalan energi, energi hidrolik total H, yang
merupakan jumlah energi potensial, kinetis dan tekanan ada lah konsta n.
Energi-energi ini dapat diukur dalam meter, sehingga kita dapat berbicara tentang :
Z [ Jill]
v2 ml
tinggi tekan statis
= ]
tinggi tekan kecepatan
�[ ·dee
m
Karenanya kita dapat juga mengatakan bahwa: dalam suatu sistem h idrolik jumlah dari tinggi tekan
statis, kecepatan clan tekanan adalah konstan dan sama dengan tinggi tekan total H.
I H � z + �+ � = konstan I
Ini disebut persamaan Bernoulli yang
menggambarkan prinsip kekekalan energi
untuk suatu sistem hidrolik.
Aliran ideal.
Jika kita tinjau suatu sistem aliran langgeng
(steady flow), dianggap tidak ada energi yang
digunakan untuk menanggulangi tahanan
aliran dari dinding-dinding pipa, tinggi tekan
total H (energi total) sama di setiap titik
meskipun bentuk energi (atau tinggi tekan air)
dirubah dari satu bentuk energi ke dalam energi
lainnya.
8
I
I
tekan statis, tekanan dan tinggi tekan kecepatan. Pada titik 5 energi dari pancaran sebagaimana
� = v5 = v4 = v3 = konstan.
ia memasuki atmosfer adalah hanya merupakan tinggi tekan kecepatan dan tinggi tekan statis.
Untuk D = konstan, v =
hr , L dalam meter.
hr
g gravitasi 9 ,81 m/det2
v = dalam mfdet.
Harga-harga ex telah diberikan oleh penulis-penulis (Darcy Weisbach, Hazen-Williams, Chezy, Manning,
Strickler).
Terbanyak digunakan harga-harga untuk pipa-pipa bulat ialah:
� �st
12 4
k2 .D. �D
dengan k
n
=
==
koefisien kekasaran pipa menurut Strickler
koefisien kekasaran pipa menurut Manning
=
�
D diameter pipa dalam meter.
n2 . 12 4
�M
D.�D
Aliran realistis : ini selalu disertai dengan kehilangan tinggi tekan akibat gesekan.
Jika kita memperhitungkan kehilangan energi hidrolik ini pacta sistem yang terdahulu, kita dapatkan:
90ris lc�irrngo, enersi
h\dmll� ( fi & L)
( EGI...)
or\S '<r"'fr'liJ�an
Dengan referensi aliran ideal,
dikarenakan kehilangan tinggi
tekan akibat gesekan.
* total dari tiga energi hidrolik
yang mencapai permukaan
terendah disebut garis kemiringan
';:1
*
* energi tekanan mencapai
permukaan yang baru disebut
do.tum
garis kemiringan h idrolik.
t 9
Persamaan Bernoulli yang menyatakan bahwa energi total pada dua titik adalah sama, dapat ditulis
dalam bentuk yang telah disesuaikan, sebagai berikut:
HA- hfA.B = HB
�tT-�����r--*----
atau HA = HB + hfAB = konstan = H
:.6.
�-�F--"-
.,A
jadi:
-
?I'
"-------.....! iA
(Ootum)
(Persamaan Bernoulli dengan kehilangan tinggi tekan
akibat gesekan)
�B 2
atau
= konstan = H
PB
--
ZB +
'Y 2 g +. hrA=
+ -- .MD
Contoh : Diketahui sebuah tangki air yang mempunyai permukaan air dijaga konstan, mengalirkan
air melalui sebuah pipa baja dengan panjang L = 10 m, diameter D = 0,025 m dan angka
kekasaran n = 0.012 .
r
--
---
r-._ e
---.cs ,_
--- - - - �B
m - �-�<SL- -- - hf,.s
-- -- H
Hs
---- . ·-
<)::::-?
2
--
-- ;J 70
"' �a
[e) 1-: I0-00 11'1
...,
0:. o..ozs m
'I
n:: o-orz.
Sebagaimana pipa mempunyai luas penampang konstan, kecepatan air � = T akan sama sepanjang
�2 . .
" dan 2g = konstan sepanJang p1pa.
Tinggi tekan total HA = H di titik A memberikan energi untuk mengalirkan air dan mengatasi gese-
p1pa
�B2
kan sepanjang pipa.
�2g2 + hfAB �2 g2
-
H= dengan hfAB =
H= sehingga j H . 2g
dan Q .o. . 11
= v ..
t4Tr D 2
1 + a:: . LAB
10
Kita dapatkan.
}
a = = = 2 ,44 1 +a .LAB = 1 + 2 ,44.10 = 25,4
124.(0,012)2
0 ,025 J 0 ,025
LAB = 10 m
{}
=
j 5 ·2 ·9z81 '
= 1 ,96 mjdet.
2 5 ,4
11
111. ALIRAN DALAM PIPA
t'}2 t't2
Selanjutnya ; H :..: 2g (1 + aL) � 2g . exL.
t't j H. 2g
ex LAB
Sehingga; =
t't2 2
narkan.
�
2g 2 .9,8 1
2
diabaikan: � 0 , sehingga kita dapat menyederhanakan:
2
- - -7 - - -,......_ 1:,
kemiringan HGL adalah :
--
--- - ---
- ""'-�(,. ::...:
.:._--:. :.:- -
_IJ G t..
-----
-.....:: .
••
....... .
tt
.......
®
I. L
1
12
. Debit Q =· KVS K disebut : faktor conveyance/faktor angkut (kapasitas angkut
pipa) .
_
l
dengan _s _______.
...
� dengan a = 1 24
n2
ffili>
kita dapatkan
kemiringan H. G.L
dan
o .31
n
.n2 .w 1
. faktor conveyance
Dengan memakai tiga rumus di atas, masalah-masalah hidrolik pipa biasa dapat diselesaikan dengan
�fektif seperti yang diperlihatkan dalam tabel berikut :
·-
s .Vf)2
0. 1 H 0. 1 0. 1
Penyele- K= 3 _n2W =- K = 3 . D2W
. K = 3 . 02
n L n n
� �
saian
s s
Vs
H
=- K =_g_ tetapi = s
L K2 K2
=
0. 1 H
Q = K .y'S K- 3 . D2.if!Y L = H = L. S
n L
-+D
300 1 000 .
O�oi� . D2 .lfW
13
� V D2
D kita rubah dalam cm, didapat :
_Q_) 2 1 1 1 vfii2
D2 .{/ D2 = (
100 100
=
10.000 ."
D2 .
10 .00 0 10.000
. D2
·1o lO
harga di atas kita substitusikan ke persamaan sebelumnya :
1 0 .3 1 D2 Vlf 14
.4 3m2
300 = . =
100 VIO 0.012 . 1000.0.012
. D2 VD-
K
1244
1000.n
. D2V'IY =
1000 12 � 6�
. (15 )2 .{/ (15 )2 = 164.2
Q2
- 502
s = 0.09 2 .
K2 (164,2)2
Lmax
H 8
= 86,3 m== 86 m.
s 0 .09 2
Contoh 3 . masalahnya sama dengan no . 2 tetapi kita juga inginkan tinggi tekan 1 m.
:::: �� : �z:
ij I�I�r- 1I���
�· ny � pi
-
-��---
- 76 m.
m
L:?
klJQJ'\
(,
"
Sistem pengadaan air dan jaringan pipa-pipa semprot irigasi dapat di analisa dengan metode conve
Z: Q4
yance.
Kita dapat memperkirakan debiet pada titik-titik yang
berbeda dari pipa dengan:
• /Q" /Qz/Q3
Suatu debiet q yang didistribusikan merata sepanjang pipa.
@ CJ..� l:Q
I
,. �
,.,. ,. ;a,. ,. ;-)1)',
,. ,. ?'
Tetapi jika Q di dalam pipa berkurang sepanjang pipa, juga v= � akan berkurang dan Ahf= a.AL.
v2 . . .
. akan berkurang Juga sepan.Jang p1pa.
29
14
Keadaannya akan seperti ini :
Qkeluar Q + Qkeluar·
Debit-debit
= A
pada ujung L3
*
j ika AQ = 0 kita dapatkan sebuah kasus biasa: kemiringan HGL adalah S = 81 ( Qm�uk )2
Q Q
=
* =
Dengan A *O , hf bertambah lebih kecil daripada untuk konstan. (bentuk kurva dari H. G.L).
(Qmasuk?
la dapat diperlihatkan bahwa sepanjang pipa kehilangan tinggi tekan akibat gesekan Ahf adalah :
sepanjang L2 2 K
�
2 A
Ahf2 = i • L2 kehilangan tinggi tekan itu i kehilangan tinggi tekan normal.
K
- -- -- ·-.... t
-
-
----
- --
....... .
....... .
�1-tf
�
- - - -· ....... hf
- - --- ..... . ...
- ---..
- -t-
L, Lz.
��G>
I I.
1 'I kasus normal.
M Hidrolika - 4
15
Lz debit merata.
Minor losses
Kehilangan tinggi tekan kecil
Kehilangan tinggi tekan di dalam sistem pemipaan adalah disebabkan oleh turbulensi yang terjadi pada
lobang masuk (inlet) dan lobang keluar (ex H) pipa dan perlengkapannya sepanjang pipa.
Jika panjang pipa lebih besar dari 500 diameternya, kehilangan tinggi tekan ini dapat diabaikan, karena
kehilangan tinggi tekan akibat gesekan hf telah mencukupi, tetapi untuk pipa pendek (L < 500 D)
kehilangan tinggi tekan setempat harus dipefhitungkan.
Kehilangan tinggi tekan ini juga sebanding dengan energi kinetik dan dapat dinyatakan dengan:
fj2
k. minor lass
2g
(., V:/,1,1,1
Y/ n
II
(!: n
�= 1,0
* Lobang keluar ke dalam reservoir atau atmosfir
Pc�be.saran .
. �-
f2-
..f< = O·STQ
16
* Hambatan oleh pintu-pintu atau katup-katup (dibuka penuh).
kaiup _1[_
�
�=- \0
bulo.t
-£?t. ::: 0 . 2
k.a-rup
piwttv
k = 0 .19
Penyempitan k 0.4 2 k =
0.33 k 0.19
Pembesaran k 0 .9 2 k =
0.56
* Hambatan oleh pintu-pintu atau katup-katup (dibuka penuh)
�
Bengkokan-bengkokan :
-
Bengkokan tajam a 90 45 30 15
k 1.20 0.30 0.15 0.06
Lengkungan
==�
� �
a
k
90 45- 30
0.10 0 .0 7 0 0
15
. 5 0 .03
S�i'nbutan T
��� k =
1,0 untuk minor line
-
Bengkokan berbalik arah � k 2.2
~
I'
,
-
Bak saringan k 5.5
Untuk pengadaan air dan penyemprot irigasi praktis biasanya dihitung kehilangan tinggi tekan akibat
gesekan dan ditambah 10% untuk mengganti bermacam-macam minor lasses. (H = 0.9 H).
Penerapan untuk pipa pendek : D = 0.10 m , n = 0.01 2 , Q = 80 m3 jjam.
?
1-1:. tOm
Q 80 4
1Ji7TDl
V --
- L:?
3 600 7T(0.10i
-+
· & ( 2 ,8 2)2
2,8 2 m/det 0.41 m.
2g 2 .9, 81
17
r: Kehilangan tinggi tekan :
* lobang masuk di A k 0.5
* bengkokan 45o di B k =
0.3
c
:Ek 12,1
* bengkokan 45o di k =
0.3
* = hl 12 ,1.0 ,41 == 5 ,00 m.
katup bulat di D k 10.0
* lobang keluar di E k =
1.0
2g] LAD
n2 .124 {f
Kehilangan tinggi tekan A - D hf = [D� .
hf AD = 0,16.10 == 1,60 m.
-
� : :1-�
_..._-L ·-..
- -
_
I
b
- ---._:--
�ti=h �le+zhb+h �uo�
:.r"lc�ltJar
L
�;
Kita harus membedakan dua kasus :
�; ').
* Perhitungan dimulai dengan menganggap == 0 (metode conveyance blasa) dan diselesaikan
hingga Qdatau Dd diketahui (dari
18
"
�
* Suatu perkiraan yang lebih baik didapat dengan mengambil H = H - � H = H- �k.-- 1 sehing-
ga harga-harga lainnya untuk Q2 (atau D2) didapat dan, dari
. 2g
�.
2g
* Perkiraan lairlnya didapat dengan cara yang sa�a. •
��
kehilangan tinggi tekan - akibat gesekan - yang sama.
Minor lasses
Lekivalen =
�k
atau - = semua dalam (m)
� � 1
dan jika D dalam cm, didapat :
1 0 464
�k 13,40
Lekivalen
13,40 3
= 2,5. V'2,5 = 0,12 m
-
(240.0,08)2 •
19
Pipa seri dengan diameter yang berbeda
Perhitungan dapat diselesaikan dengan mudah, dengan panjang pipa d dengan suatu panjang pipa
D ekivalen untuk mendapatkan kehilangan tinggi tekan yang sama.
c----�- -r�--
T
- -==
0
--�-:
===""""'-=
--..,
I � t
I
I
I
Q. •
e�u,vaitftt
I
.A: eq,_
b n
L
?J
=
y
tJ-2
Kehilangan tinggi tekan untuk if>d dan Q .::l h r Q
n2 .12 4
. 2g
=
-
dlfcl
tteq
2
rjJD dan Qeq ; .::l hr =
n2 . 124
DW 3 . £eq . 2g
· An
7T d2 . 4
tJ-�= . ---- d2
tteq = tt = tJ- .
7T D2 . 4 D2
· Qeq . --
tJ-2
.::l hr =
n2 . 124 d4
D w-- D4 2g
Penyelesaian teoritis masalah ini;.. memberikan pengertian yang mendasar untuk menyelesaikan masalah
Kita tinjau tiga reservoir dengan tinggi tekan total HA, Ha, He yang berbeda.
masalah aliran jaringan pipa yang lebih praktis.
Panjang pipa LA, La, Le dan faktor angkut (conveyance factor) KA, Ks, Ke untuk ketiga pipa
Pipa-pipa .dipasang dari reservoir-reservoir bertemu pada titik pert�muan P.
diketahui.
20
Suatu pengaliran di antara tiga reservoir akan berlangsung.
Debit-debit QA, QB, Qe dan arah aliran di dalam pipa tergantung dari H A, HB, He dan dari kehilang
an tinggi tekan di dalam pipa yang digambarkan oleh kemiringan H.G. L. (S A, S B, S e ).
-----S
A .
----
----Hp�. . �---__;z--
-- ? .uS
Ss
11
.� -- -----·-
/
1 ). Tinggi tekan di titik P adalah harga tunggal Hp, berlaku untuk ketiga pipa.
Dua pertimbangan untuk menyelesaikan permasalahan ialah:.
I� Q = o diP j QA + Q B + Qe = o . . ... . .. .. . (1 )
Perbedaan tinggi tekan di antara P dan tiap-tiap reservoir sama dengan kehilangan tinggi tekan tiap
tiap pipa.
HA- HP =
SA
LA
HB - Hp
SB
LB 1:
i�
He - Hp
= Se t;
Le
21
,
Dalam persamaan ini Hp tetap belum diketahui.
2
Q
Tetapi tiap-tiap S sama dengan : S = karenanya kita dapatkan :
K2
(HA- Hp) 2
QA
SA
,�) LA K A2
..
(H a - H p) 2
Qs
Ss
La K :az . (II) harga mutlak (positip)
(H e - Hp) 2
se Qe
La Ke z
""
Jika kita pergunakan keempat persamaan (I) dan (II), kita akan dapat menghitung Hp,QA, Qs , Q e .
Contoh: 100 m Ha 80 m He 40 m
80 m La 60 m Le 40 m
0.546 m3 fdet Ks 1,5 7 m3 fdet Ke 0 .258 m3 fdet
Q A + Qs + Qe 0
j(lOO -Hp)'
j<8 o -Hp)
QA 0 .5 46
80
j(60 - Hp)
Qs :t.5 7
60
Qe =
0.258
40
)(60 - H�)
Qe negatip.
22
Coba-coba pertama .
QA Qs Qc
Hp = 80,2 0,27 - 0,09 - 0,18 0 (O.K)
'---v--" � �
\-L4 -=tOO
·-··--- : - 1 · -- ----
-Hp:.So,ZO
-+----
/ lI
I
(}
�
titik 2.
Q C.A.ffgff
(}2 (}2
Dari Bernoulli :
� tt
h1 r -
2
hl = h 2 + -+ hl - h 2 =
(}2
,,
h 2g 2g
,.... :�>-
2g
H =
'> M Hidrolika - 5
23
* Aliran di bawah pintu.
I Q C.A.V2gH I
==
Q 2C.L.h.j2gh
==
== 2.C.y'2g.L.h3/2 =
dengan H = 2 h ...--
-- �
Q
I
2Cv2g.L.
==
H3/2
2o/i ==
C1 H 3/2
.L..
- Bendung Cipolletti ,
1,86
Bendung segitiga
cl = 1,36 Q = 1,36.H5/2
24
I Q 1,7l.B.H3/:1t I
=
*
Kotak tersier (bendung) t;;;. 2H
untuk beton cl Untuk beton
Tepi-tepinya tajam c 1,64
1»?»771/lr/)7...:r1
=
Q = 1,45. B.H /2
3
�{
t �,.,Y.,./.r. .,.., ?;"". '//�7..,.7.,./..1 .-:"
1
25
. ----·-·--- �� 1.
-·----�� �..... _
------·- ...._ -·-·-..
H"
p
H5: tirtgg"•
hf lobotl9 rTJqWk
- �1
�P1���2=�·2.�tr
+ hb (alcibot .SC.St:lcor1 �n »�J'Iglcolaw!
=
tinggi tekan debit statis
=
tinggi tekan isap jaringan
Jika sebuah pompa harus mengalirkan air pada debit Q(m3 fdet) dengan tinggi tekan total H (m), ia
memerlukan penyediaan energi tiap detik (= Tenaga P).
I p
lOOO.Q.H
(Hp) disebut water horse pdwer (WHP)
76
Karena sebagian tenaga yang disuplai oleh motor hilang dalam mengatasi kehilangan tinggi tekan
akibat gesekan dan sebagainya - di dalam motor, hanya sebagian dari tenaga total disebut tenaga
kuda (Brake Horse. Power = BHP) yang dirubah ke WHP.
26
Kita dapatkan :
lOOO.Q.H
BHP (hp) dimana Q (m3 fdet), H(m).
76.f1
=
Suatu cara yang mudah untuk mendapatkan Q adalah diketahui dari ukuran pancoran air yang keluar
dari pipa (penuh atau tidak).
L a
2,22 A. -is I
I Q dalam m3 fdet.
=
A =
luas penampang pancaran air.
27
r
.
Aliran Rembesan
seapage flow :
Tanah tersusun dari partikel-partikel padat dan ruang kosong disebut pori-pori. Air mengalir melalui
pori-pori seperti dalam pipa-pipa kecil. Ukuran partikel-partikel menentukan ukuran-ukuran pipa.
Air yang mengalir melalui pipa-pipa kecil ini adalah laminar, dengan partikel-partikel air mengikuti
garis arusjaliran yang teratur disebut "stream lines".
menjadi :
Kehilangan energi .Doh untuk aliran ini - berdasarkan percob�n - telah ditemukan (Darcy) se banding
dengan -& dan tidak -&2 seperti untuk aliran turbulen), dengan panjang .D.Q dan dengan macam tanah
nya. Untuk tanah yang permibilitasnya lebih rendah, maka .Doh lebih tinggi, sehingga ia berbanding
terbalik dengan k :
.Doh = k . A£.-&
1
hukum Darcy.
::: .Doh
A£
; , disebut gradient hidrolik (kemiringan hidrolik)
Tinggi energi Ah diteruskan ke massa tanah dengan c;;ara gaya geser kekentalan (� adhesi) sehingga
Jika kita tinjau aliran melalui suatu tanah yang berpori ( = pipa-pipa, kecil) dengan volume V, kita
tanah sekeliling pipa-pipa kecil terseret dalam arah aliran.
dapatkan:
�
. total P1 = h1 .A
Pada permukaan A bekerja tekanan
. .............�
--·
-...... -.----...__..-!
Pada permukaan B bekerja tekanan
total P 2 = h2 .A
Gaya yang bekerja pada tanah dengan volume V dalam arah aliran (garis aliran) =
F
.
• �-= ,.
,: _;..
.. ::-., . �.::,. 1··..,.......· ·,. ..· :'·F.·,... ·a.;··: . :·1
.7
. . :��
...,.
:-_:
fi:l-tt·A
:-:
· .. ....·· . · ·· . ·.J
. .
·-�::-: . ... :. _:_.t••l:'"" · .�:...- ; .....
.. :' _..,...... ... .,
.
._
· ..
::-:.:
� - 4 · � . · �-·
:':'"': ·
. . .
R ....
=
. � :
· · ·.·
· .·
\.....
-
.:.
Tekanan-tekanan dari. Ah.A i.V
tinggi tekan h 1 , h2 V
dengan A =
AQ
Resultan gaya rembesan Gaya rembesan bekerja
diteruskan oleh gaya ge dalam masa tanah.
ser lekat ke partikel-par
tikel tanah.
Ringkasan:
Telah kita ketahui jika ada perbedaan Ah dari permukaan piezometer pada dua titik, air akan mengalir
dari titik yang lebih tinggi permukaan piezometernya (disebut juga "potensial") ke titik yang lebih
�� .
rendah potensialnya. Kecepatan air � (dan debit Q) sebanding dengan permebilitas (sifat tembus) k
Partikel-partikel tanah ditarik atau ditekan dalam arah aliran seolah-olah gaya rembesan F = i.V
sedang bekerja.
Perhatikan: bahwa gaya rembesan F tidak tergantung dari kecepatan air: karenanya sama saja jika
air mengalir sangat perlahan (seperti di dalam pasir halus atau lumpur) gaya rembesan bekerja penuh,
Ah
karena ia hanya tergantung dari i = .
AQ
29
Jika air mengalir melalui dua bahan dengan k yang berbeda. Gaya geser lekat yang terbesar akan terjadi
pada bahan dengan pori-pori terkecil (permibilitasnya kecil).
Karenanya ..::lh sebagian besar akan hilang pada bahan yang permibilitasnya rendahjkecil.
Con toh :
suatu drainase (pembuangan air) atau suatu lapisan atau suatu bagian kedap
dim stabiiisasi berm dengan filter drainase untuk me air (k < < ) dalam mana
untuk menjaga tanah tetap di tern rubah arah gaya semua Llh terjadi dan
pat dan membiarkan air mengalir · rembesan sangat sedikit air yang
mengalir melaluinya
(k <<)
Titik-titik lemah konstruksi, melalui mana air dapat merembes dan menyebabkan erosi adalah .
30
u
ti
Pasir halus dan lumpur sangat sensitif untuk diseret menjauh oleh rembesan dan perhatian khusus
ole�n--1��-DeJsann
harus diberikan bilamana berhubungan dengan tanaa jenis ini.
. .
·.-:·..: ·:: · ·:·: · ·.·:·· :'":• .:·:·.·
Untuk suatu volume tanah V = 1 didekat permukaan, akan kita dapatkan
gaya-gaya yang bekerja:
i (gaya rembesan)
.J.. (= berat sendiri)
*
( = gaya rembesan
ke bawah, g 'Y\erbenam
* ke atas , iV t
g (-y' terbenam)
Bilamana i > Yterbenam tanah akan "mendidih" dan akan diseret ke dalam galian. Kejadian ini
disebut ''piping" .daii tanah.
Dalam galian yang diturapi kita harus mempunyai sekurang-kurangnya suatu faktor keamanan = 5 ter
hadap piping.
1 1
. ,::: 'Y terbenam
1....,. atau 5
� 'Y ter�enam
5 1
Debit Q dari air yang merembes ke dalam galian yang diturapi mempunyai luas A, dapat dihitung
dengan rumus Darcy
Ah
dan i t0+2t
31
Menurut Sichardt :
H+
3
luas rata-rata debit tiap meter panjang, penggalian adalah
2
Qt , = 3 H.k.R = 3.H.k. =
2 Ah 2 2H 4H2
3R 9R
dalam m3 fdet.
Didapat suatu penyelesaian secara pendekatan dengan meninjau suatu kondisi statis dengan tekanari-
'
tekanan hidrostatis.
32
Flownets .
jaring-jaring aliran.
Penyelesaian yang lebih eksak untuk semua masalah yang dihubungkan aliran air di dalam tanah
dapat ditentukan dengan pertolongan "flownets" yang dibuat dari garis-garis aliran dan garis-garis
ekipotensial .
Flownets didapat dari percobaan atau secara grafis. Theori flownets di luat tujuan diktat ini,
tetapi dapat ditemui dalam buku-buku Mekanika tanah.
Saluran terbuka ialah saluran di mana air yang mengalir mempunyai permukaan bebas yang langsung
berhubungan dengan udara luar.
Bertentangan dengan pipa, dimana aliran terjadi di bawah tekanan aliran dalam saluran terbuka hanya
disebabkan oleh kemiringan saluran dan permukaan air.
Di bawah pengaruh gravitasi air mengalir dari tempat yang tinggi ke tempat yang lebih rendah : H.G.L
sama dengan permukaan air karena jika kita pasang piezometer pada sebuah saluran maka air akan naik
hanya setinggi permukaan bebas.
Kita tahu bahwa untuk membuat dan memelihara pengaliran partikel-partikel air dibutuhkan energi
dan harus dirubah dari satu bentuk ke bentuk lainnya.
Juga dalam saluran terbuka kita mempunyai tiga bentuk energi hidrolik :
* energi potensial z
p
'Y�2
* energi tekanan y
* energi kinetik
2g
Juga di dalam saluran terbuka aliran disertai oleh k ehilangan tinggi tekan akibat gesekan hf.
Jika kita tinjau sebuah kanal dengan debit Q konstan (steadyflow) dan suatu kecepatan {} konstan
(aliran seragam) kita dapat menggambarkan energi di saluran terbuka sebagai berikut :
·, '
�L
· ·�
Energi untuk aliran seragam tetap
, · ',!'
--
- . - �L
( steady uniform flow ) --
= .1.1 · -·- · - .l .
��-
•
permukaan air
-
H.G.L.
· ·
-
· ---
�2
* Dari � = konstan
-H 1
diikuti konstan.
2g
*
Dari persamaan kontinuitas, jika A = B.y
maka :
Air dapat mengalir dari penampang 1 ke penampang 2 dengan merubah energi potensial menjadi
energi kinetik.
33
•
Energi kinetik ini dipakai untuk mengatasi kehilangan tinggi tekan akibat gesekan dan untuk memper
cepat atau memperlambat aliran.
Jika kita gunakan persamaan Bernoulli (ketetapan energi) dengan kehilangan tinggi tekan akibat
gesekan di antara penampang 1 dan 2 untuk aliran seragam, kita dapatkan .
Zt + y
2g = Zz + y + 2g hf 1 ,2
+
�2 �2 +
�1 - lSz = hf 1,2
aliran seragam.
Dapat kita lihat jika D.--'l: sama dengan hf, aliran seragam dengan y =konstan dapat dijaga, karena ada
keseimbangan energi potensial yang dirubah ke dalam energi kinetik, dengan energi kinetik diper
lukan untuk mengatasi kehilangan tinggi tekan akibat gesekan.
Kedalaman y·u ntuk kondisi ini (aliran seragam) disebut kedalaman normal = YN·
Jika D.Z > hf akan kita dapatkan alirar�r dipercepat dengan bertambahnya � dan berkurangnya
kedalaman y.
Jik a A.23 < hf akan kita dapatkan alirari diperlambat dengan berkurangnya kecepatan � dan bertam
bahnya kedalaman y .
Kehilangan tinggi tekan akibat gesekan hf .
:
Kehilangan tinggi tekan akibat gesekan mempunyai kasus yang sama sebagaimana aliran pipa , dipenga
ruhi oleh kekasaran dinding saluran.
Karenanya rumus hf sama seperti untuk pipa-pipa.
hf
�L. :: I kehilangan tinggi tekan akibat gesekan.
melintang aliran.
A
p
jari-jari hidrolik
Dengan menggunakan jari-jari hidrolik harga menurut Manning dapat dinyatakan sebagai ;
a.
34
Jika kita gunakan harga ini untuk menghitung kehilangan tinggi tekan akibat gesekan, kita dapat
menuliskan untuk aliran seragam :
{}2
A-23 = hf = o:.L .
2g
hf =
2gn2 {}2
A� = L .
{!'R4'
-- -
2g
A :3 hf _n2
atau __
{} 2 jika :
L L var
hf
L
S : kemiringan dari H.G.L
A�
L
S0 : kemiringan saluran
�
dalam rumus n = koefisien kekasaran .
R
-= = jari-jari hidrolik
S = �f
Q.
: kemiringan H.G.L .
I Q. = {} . A .
Catatan penting :
p
A
R D
4
sehingga o:
dan kita lihat bahwa o: sama seperti yang telah kita gunakan untuk perhitungan aliran pipa .
35
Akibatnya rumus kecepatan menurut Manning.
rumus Strickler
-
1
k n koefisien kekasaran menurut Strickler.
Untuk perhitungan praktis ini sangat bermanfaat untuk menuliskan rumus-rumus yang telah didapat
dalam bentuk lain.
I I
A z; disebut faktor conveyance (atau faktor kapasitas angkut)
dengan K n ·R 3
LlZ -
hf
L L
dalam mana : s kemiringan saluran
*
Suatu perkiraan yang sering dipakai untuk perhitungan-perhitungan hidrolika khususnya untuk
aliran air alamiah adalah dengan menganggap suatu penampang persegi panjang ekivalen.
4
"kedalaman
B
rata-rata"
* Sekarang kita ingin melihat bagaimana menerapkan metode conveyance untuk menyelesaikan
semua masalah aliran seragam.
36
Ringkasan : masalah-masalah aliran ser:agam.
Q
dimensi Contoh
{j y n s dimensi Nomor
penampang
? � • • • • 1 • : diketahui
� ? • • • • 1 � dari Q = {}.A
?
� ?
dihitung
• • • • 2
• � • ? • • '3
• � • � ? • 4
J
1;
.].
• � � • • ? 5
,, ,
,
Contoh 1
Q
? �
{j
S = 10 cmjkm
y
0.70
n
0.025 0.00010
(minimum) !
s ukuran
•
I �.'
l
J
�
·� ·
I
= (b
A + zy ) y = (1 + 0,5.0,7 )0,7 = 1,435 m2 il
P = b + 2y yil + z2 = 1 + 0,7.2yll + (1,5)2 = 3,524 m.
'
'r�
·:
1
;;�
% Yt- -?-�
� �.
.. ;t.· R . J ./ t- Q = KVS.,.£ 31 ,68 yiO.OOOlO = 0.3168 m3 jdet
�
tl
""' 300 Qjdet. '
___fL 0.3168
��;�
{j 0.22 mjdet
A 1,435 �t
Contoh 2 '
j
·:�
Q {j y n s ukuran ,,�
�
;�
,'''i!
\1
0.250 � ? 0.025 0.00015 •
,,
S = 15 cm/km
- ,,,�
vs
Q
Q = K v. 1 S --+ K = - = 0,250
yl 00015 30,41 •i j
'il
:�
K = � . R2/3 --+ n .K = A . R2/3 ,:I.
11
0.510 = A. R2/3 1
keduanya tergantung Y �
'
'
l l
37 .t
A = (b + i!Y ) Y y
p = 1-+-�....2 .
b + 2 y v'r-- y A p R R2/3 AR2/3
_A_
R = 0 .50 0 .775 2 .603 0 .298 0 .446 0.346
p
Q SOtr
0 .60 1 ,0 2 0 2 .963 0 .344 0 .491 0 .501
�
Interpolasi
Q ' 0 .2 5
{} = ""' --
= 0 .2 5. mfdet.
A 1 .0 2
Contoh 5
Q {} y n s ukuran
-
· '
( 3 - >3 ) . y
Dipilih : z 1 .5
b
b = 1 ,5 y
n.K = A.R2/3
38
y 0 20,,1175 )3 = 0.68 m .
b 1 ,5y 1 ,02m == 1 ,00 m .
r010 �7 1 49.30
·�
). . A 3y2 3.(0,68)2 = 1,39 m2
I'}
0.300 = 0 ,21 m/det
1,39 1 ·00
7
'I
t,
;f
Contoh 3
Q I'} y n s ukuran
= 50 cm/km.
S
R = � = 0250 = 0.25 m
P = b + 2y = 1 + 2 .0,5 = 2,0 m
K =
Q 0.260
11 ' 63
VS y0 .00050
n.K = AR2/3 = 0.50 Zl(0 ,25 )2 ' = 0 .198
n =
n.K
K
= 0.198
11,63 = 0 . 017
I'}
Q
= 0.260
0.50 = 0.52 mjdet.
A
Contoh 4
Q I'} y n s ukuran
P =
b + 2y y'T+ a2 = 1 + 2.0,6 v'I'+ (1 ,5)2 3,16 m.
R- p _ A 1,14
- 3 16 - 0.36 m .
_ _
K = __A_
'
2/ 1 •14 ��
n · R 3 = 0.025 v (0 '36)2 = 23,08
I'}
39
Minor losses : Kenyataannya semua perubahan luas penampang melintang saluran disertai oleh suatu
kehilangan energi akibat turbulensi air.
Juga kehilangan tinggi tekan ini sebanding dengan energi kinetik dan dapat digambar
kan sebagai :
harga k didapat dari hasil percobaan dan dapat diambil sebagai berikut ; .
'
I
masuk keluar
= 0.50
).
kj kx = 1 ,00
0.30 kx 0.60
0.25 kx = 0.50
0.20 kx 0.40
!
0.10 0 .20 j
!.
40
· �·�
I
masuk keluar ·I
I
0 ,10 kx = 0 .2 0
I
kj = 0 .50 kx = 1 ,00
termasuk ke dalam
perubahan arah
{
saluran yang
lebih kecil
41
V. PERU BAHAN PERM UKAAN AIR DISEBABKAN OLEH STRU KTUR
(BANGUNAN)
Telah kita ketahui bahwa pengaruh dari perubahan Ir.as penampang melintang saluran dalam hubung
annya dengan struktur adalah perubahan pada permukaan air di atas sepanjang struktur (bangunan).
Dengan energi yang tersisa, setelah struktur permukaan air akan mencapai kembali kedalamannya
seperti sebelumnya (jika penampang melintang tetap sama).
Contoh : Penyempitan.
11: "'
I c.. O
-
� -- -- � ..;
dianggap tidak ada
-- -�- - fAy- �'*i:;-
E
kehilangan energi
-([
Yz.
I
e '
-· "'"' ·v•
Tetapi sebagaimana aliran melalui struktur ia disertai dengan kehilangan energi �E, permukaan air
setelah struktur y3 tidak akan dapat mencapai permukaan yang sama y1 .
�E = kehilangan tinggi tekan masuk + kehilangan tinggi tekan akibat gesekan + kehilangan tinggi
tekan keluar.
�� �� ��
�E kj + aL . . + kx .
;
2g 2g 2g
�2
� E = (k i + 00... + kx ) . 2 umumnya aL sangat kecil,
2;
sehingga �E = (k i + kx )
�2
. ·
Jika � 2 jauh lebih besar dari pada � 1 dan �3 kita dapat menyederhanakan keadaannya sebagai ber-
.a:·
ikut : z.
--t!.:... '"i;�---
3t.CA 0 "z
,_
l){:
��
���=·��
I �t-�� --���� I
Yz. Y.3 e3
I/
I
·�· .._
.
42
Pengaruh dari perubahan luas penampang melintang saluran :
(aliran tetap tak seragam).
Di dalam pekerjaan-pekerj aan irigasi atau drainase seringkali penampang saluran berubah dengan
mendadak (dalam hubungannya dengan struktur) atau berubah secara perlahan-lahan.
Hasilnya ialah bahwa aliran tidak dapat tetap seragam . la berubah menjadi tak seragam .
Jika penampang melintang berubah dengan berangsur-angsur maka kita berbicara masalah aliran
berubah secara bersangsur-angsur.
Jika penampang meij.ntang berubah pada jarak yang pendek, maka kita berbicara masalah aliran ber
ubah secara cepat.
......_
Jika dasar saluran dinaikkan atau diturunkan
r:
:
� ,. ,
s l
r'"'�,.,.,
l :
pada suatu jarak yang pendek.
�
��"' � ; ! ;
.,�(one
,.;;>»»>
»»>>V
. ?»fl»
l n?/ii?J >
® ® i
Peninggian/pelimpah .(hump)
atau
Jika dinding-dinding saluran disempitkan atau
#'''''''''"�
dilebarkan.
�--r�-7"
Pengaruhnya adalah perubahan yang cepat ' WL
dad permukaan air sepanjang-panjangnya.
{}2
2
Az + y2 + _
2g
·I
�r - --- --
-----��� Ez
E1
E, t.z + E,
E, E2 ::. e,u-gi
�
bn'7'?16'����--r4:e Spesifik
CD
{}2
dengan E = y + disebut energi spesifik air (energi didasarkan pada dasar saluran).
2g
43
Demi sederhana kita tinjau sebuah saluran dengan penampang persegi panjang dengan debit Q .
e
�
� ·
Persamaan kantinuitas
Dalam suatu potongan dengan lebar = 1 dari Q
saluran yang sama, kita dapatkan suatu debit: By
t'} = ..L
l.y
_g
B
q (debit satuan) dan dari persamaan kontinuitas, selanjutnya :
I
* Kasus pertama :
Jika kita dapat menganggap untuk suatu aliran dengan q konstan, q = k kita akan dapatkan :
k2 1
'/t
E = y + --
Bentuk hubungan
2 g.yz E+-+ untuk
Untuk y yang berbeda akan kita dapatkan '/z
L-------��
Q = .konstan.
!=c E z E t E
Dapat kita lihat bahwa untuk Q yang diketahui konstan, untuk tiap-tiap energi spesifik E air di dalam
�::da::::�:�:�::-� :: »»»�mJ!]
lebih kecil.
y
E �!���
dan kecepatan t'J = � yang lebih besar.
atau dengan kedalaman y yang lebih kecil aliran
super kritis
y
� > t'lc
Ec adalah jumlah energi minimum yang diperlukan untuk mengalirkan air sejumlah Q . Dalam hal
ini air hanya dapat mengalir dengan suatu kedalaman yc disebut kedalaman kritis.
-+-
�� �t,f f
t.
I Yc»;.,;!§.,I�'"''7.:''"'""'h"'j
fP� «
"aliran kritis"
�>»>»>>
- . - . ,�..,,� l
t'lc
,,, ,,,,,
44
j ika j umlah energi minimum dari Ec ini tidak terpenuhi, aliran akan mengatur dirinya sendiri
(permukaan air di hulu akan berubah = mundur!back.
water) sampai Ec yang diperlukan terpenuhi.
e"zl = Ec
'""??"'r.�"Tn'7T1"' 1-
Umumnya kita berkepentingan bahwa perubahan di dalam penampang melintang saluran (sebagai con
toh dalam hal bangunan pelimpah) menyebabkan tidak adanya "back water" (air berjalan mundur).
Itulah kenapa tertarik untuk mengetahui berapa b esar Ec dengan kedalaman air Ye harus direncanakan
untuk debit Q (atau q) yang diketahui
'·
dengan Ye
Contoh : debit yang melalui sebuah saluran adalah q = <f,20 m3 fdet dengan suatu kedalaman air
y = 0,60
m.
Hitung tinggi maksimum �Z dari peninggian agar tidak terjad i "back water".
* Untuk aliran normal kita dapatkan :
q 0,20 tJ 2
Y = 0,60 = 0,33 mfdet �
,2g
0.0057 == 0,006.
tJ2
E1 = y +
2g
= 0,60 + 0.006 0,606 m .
3�
Ye = v -:;- = V3 f(0.20i
� g:i�
�.81 0.16 m � Ec = 1,5 ye = 0.24 m .
• tte = y
= = 1,25 m/det.
45
* Dari Bernoulli kita dapat mengatakan bahwa :
E1 = A� + Ec � A� = E1 - Ec = 0 ,606 - 0 .2 04.
AZ 0 .366 m .
* Kasus ke dua :
Jika suatu aliran kita anggap E konstan, E = k , kita akan mendapatkan :
q2
E= y + ---- k�
y
2g.y2
Juga dalam kasus ini kita dapat melihat bahwa untuk E= k yang diketahui, untuk tiap-tiap q air di
dalam saluran dapat mengalir jika :
salah satunya dengan kedalaman y yang lebih besar dan kecepatan fJ =� yang lebih kecil (= aliran
1 y
sub kritis).
atau dengan kedalaman y yang lebih kecil dan kecepatan f} = 9._ yang lebih besar (=
kritis).
y
aliran super
l
I
Ada suatu pengaliran maksimum q c yang dapat digerakkan oleh E=k (diketahui). Dalam hal ini
air hanya dapat mengalir dengan meng�nggap suatu kedalaman y c = kedala man kritis.
jika pengaliran q yang harus diangkut melalui suatu penampang melintang lebih besar daripada qc ,
aliran akan mengatur dirinya sendiri (permukaan air di hulu akan berubah back water) sampai
f- dari saluran
=
dapat melalui penyempitan tanpa menyebabkan back water di hulu (air berjalan m undur).
46 .
Energi yang menggerakkan air telah diketahui : E =. k .
Ec = 3 k
2 2 2
dengan Ye Em in . =
3 3
Jika di dalam penampang melintang yang disempitkan debit satuan tidak lebih besar daripada qe untuk
penampang ini, air dapat melaluinya tanpa menyebabkan "back water".
q>
Di penampang 1 kita dapatkan :
Y1 = 0 .60 m
ql 0 .20
tt l 0.33 mfdet
Y1 0 .60
ttt
0 .0057 0 .006 m
2g
-
tt�
El Y1 + rg = 0.606 m.
;
1
i
* 2 dicapai hila debit satuan <h sama
'
3 E2 = 0 .404 m.
=
=
2
Y2 Ye
:
m3 /det.
tt2 = tte =
q o o
c 1 ,98 m/det.
Ye 0 . 04
Debit total yang harus dialirkan ialah :
Q =
b =
B.q1 = 1 ,7 .0 ,20 = 0 .34 m3 /det 0.34 = 6. 0 ,80
Q = b .q e = b.0 ,80 m3 fdet
} 0 · 34
0 .80
0.43 m
Dalam hal ini didapat E2 = E 1 adalah tidak cukup untuk menggerakkan q2' dan oleh karena itu per
mukaan air hulu akan naik (back water) sampai ada cukup energi E � untuk menggerakkan q; =
1 , 1 3 m3 /det.
.Jg y� = v
'
= = 3 1(1 ,13)2
Untuk q2 = qmax qe k ita dapatkan : 1 ,1 3 selanj utnya Ye = 0.5 1 m.
g
= Em in =
'
dan dibutuhkan E1 � Ye = 0 .76 m .
.
(0 ,20i
0, 7 6 =
q1
sebagaimana y1 + y� ,2g Y1 +
rl · 19 .62
kita dapatkan y1 = 0.757 m
47
Catatan penting : Dari contoh di atas dapat kita lihat bahwa perbedaan permukaan air D.y di aritara
� �
penampang 1 dan 2 yang disebabkan oleh penyempitan adalah :
19- 19- 2 19-2
·
D. y = 2g�
·
-
2
tetapi seringkali
2
sangat kecil
D.y = Perbedaan permukaan air yang disebabkan oleh pembesaran (permukaan air naik).
Ini dapat dilihat dari bentuk hubungan q--y untuk kasus aliran subkritis biasanya pada saluran irigasi
dan drainase.
y� 2g 2g
Y1
r
"f
Y4
l"
/
I' ,
"""""
E �f,
1---- -} y, � i \ Y2-t�z y,
/ ,
it
/,//\- .. .,,.. �· ' I '
��
" •V'"-"v ,IA<V<A,t
-
sama dengan E, kedalaman air hilir y 2 = 0 .
* jika pintu ditutup kedalaman air hulu y 1
debit Q = 0.
48
* j �a pintu dinaikkan total di atas permukaan
air, maka permukaan air harus sama, yang
Y2 = Ye ·
�----L :�---
Debit menjadi Q = Qm a k s = B.qm a k s .
_ _ _ _
* Oleh karena itu kita dapat mengatakan bahwa .untuk bendung ambang lebar :
Q = Q m a k s = Cj. B
a) Debit maksimum untuk energi yang diketahui akan dialirkan :
JFf
cl = 1 ,45 harga empiris, benar untuk box tersier (beton) .
C1 = 1 ,7 1 harga teoritis, benar untuk pintufbendung Romijn (baja)
Y = Ye = iE
Kemiringan kritis :
Kita telah mengetahui bahwa untuk sebuah saluran, diketahui B , n dan jumlah energi E, daoat di
hitung.
= Qm a k s Qe = 1 ,7 .1 B.JE3
K v'S
Q ==
Akhirnya kita dapat mengatakan bahwa untuk jumlah energi E yang diketahui :
* jika kemiringannya adalah S = Se aliran men '
s = Se aliran kritis
49
* j ika kemiringannya adalah S < Se aliran men
jadi subkritis dengan y > Ye
*
jika kemiringannya adalah S > Se aliran men
jadi superkritis dengan y < ye . S > Se aliran super kritis
Perubahan kemiringan .
Jika dalam suatu saluran kita dapatkan perubahan dari S < Se ke S > Se akan berlangsung suatu
peralihan di antara permukaan air , dari titik potong dua kemiringan didapat y = Ye
S ( Sc
Jatuh bebas ;
Jatuh bebas adalah suatu penurunan vertikal pada akhir sebuah saluran.
Juga dalam hal ini, air melalui S < S e ke S > > Se .
menjadi I._Y
___ Y_
e_.
50
VI. BANG UNAN-BANGUNAN HIDROLIK
Sekarang kita ingin memeriksa perilaku hidrolik dari bangunan-bangunan sistem irigasi tersier.
Sebuah skema dari sistem irigasi tersier dan bangunan-bangunannya serta harga-harga empiris untuk
kehilangan tinggi tekan permukaan air adalah sebagai berikut :
Seku ndt.t'"
:�
bO-,< kuar�r
,�
Contoh : "�
Q
D 0 ,10 m.
2
= 0 .8 . 7T(0 0) v'29 ,81 .0,1 0
t
'
Box distribusi : box dilengkapi dengan bendung. 'j
�i = 3
1 ,45 .Bi .H /2
1
J
#
l
51 ;l
'
= 50 £fdet
Contoh :
Sub tersier A
box tersier harus menyediakan air untuk dua saluran sub tersier.
.,
* permukaan air +8 .50
QA
* Sub tersier B 80 £/det permukaan air +8 .35
Qs =
Kita pilih untuk A :BA = 0.60 m (maksimum), oleh karena itu kita dapat menuliskan :
3 3
QA 1 ,45 . BA . H . /2 -+ 0 .050 1 ,45 . 0 ,60 . H /2
w
H = 0 .15 m
== ==
0 .00 33 ==
52
Tetapi untuk aliran kritis kita dapatkan untuk bendung A :
8.55
P�rmu kac" b�ndon9
+
�= �Ec.=o.to -to t- 40
!, s e - Ye:. = + <l� 40 ·
;-s,s:s
r
� ia lan Y"o ya :
= 200 Qjdet
Diketahui : Saluran : Urung-urung :
lebar dasar b = 0.5 m lebar dasar b = 0 .50 m.
Debit Q 200 Qjdet Debit Q
: z = 1 : 1 ,5 n = 0 .017
=
= 0 . 35 m L = 4m
kemiringan sisi 1 gesekan
kedalaman air y1 panjang
53
Dianggap : - kedalaman air dalam urung-urung y 2 =:: y 1 = 0,35 m .
- kemiringan saluran dan urung-�rung sama.
Hitung : Kehilangan tinggi permukaan air d isebabkan oleh urung-urung .
luas : A1 = (b + �a.y) . y
A1 = (0,5 + 1,5.0,35 ) .3,35 0. 36 m2 =
kecepatan
0,200 0,55 m/det.
0,36
* Untuk mendapatkan kedalaman air y 2 di dalam urung-urung menjadi y 2 "" y 1 kita harus dapatkan:
* Pada lubang masuk urung-urung kita dapatkan kehilangan energi, sehingga untuk menggerakkan
air di dalam urung-urung energi yang tersedia adalah :
�� �� �2
El - ki .
2
g
= 2 E atau - k El
i .
g
= Y2 +
2 2;
E1 - (k i + 1) 2g
��
dan kita dapatkan : Y2
Q 2 1
dengan � 2
B gY2
·
didapat Y2 E 1 - (k i + 1) . (
B Y2 ) . -
2g·
'
0,20 0,59 m/det dan
��
= 0,018 m.
0,338.1,00 2g
54
dan akhirnya :
0 ,365 - 0 ,5 . 0 ,018 = 0 ,356 m.
Energi pada lubang
masuk urung-urung
* Pada lubang keluar urung-urung ada kehilangan energi , sehingga untuk mengalirkan air di bagian
hilir urung-urung energi y' ang diperlukan ialah .
atau
0,356 ,,-- 1 .0 ,018 = Y3
Dengan {} 3 = A 3 (b + zy3Q )y3 (0,5 + 1,5
0
� = --- -
=-- 0 20
.y 3 )y3
2
didapat y3 - 0 ' 338 - [ (0,5 +01,5.y3 )y3 ] 19 .62
•200 1
2 ::: o. o lt
-p' vL
!
'il
'\rz"l.= o,.otB
- - -4?' -�
lh
2'}
.....1 = o .o"Z1,.,
.J -
- T - -
�·
-
I�:o .:ym � ,'f'.,_,
�
�3= 0
En.,gi pada lu bang keluar
-1� 3= 0. �;
--- --
; -
urung-urung
33ll n1
o. S5!0
u ·· �� =: . :Tr.w_._
*
Akhirnya kita dapatkan kehilangan muka air yang disebabkan oleh urung-urung.
!1y = Y1 - Y3 = 0 ,350 - 0,317 = 0 ,033 m = 3,3 cm
Kecepatan {}3 = f-3 = 0 200
(0,5 + 1 ,5 .0,317 )0,317
· =
0,65 m/det
dan {}�2g
0,021 m.
55
VII. PIPA DENGAN ALIRAN TAK PENUH
Pipa dengan aliran tak penuh , harus dihitung sebagai aliran pada saluran terbuka. Pada kenyataannya
kedua aliran tersebut adalah sama, hanya pada pipa terdapat pelindung (atap ) .
Faktor K = � R 2 /3 menjadi agak rumit dikarenakan bentuk (geometri) dari pipa yang tidak teraliri
penuh, dengan persamaan-persamaan:
p = _Q_ (X
a rad
y 2 2 7T
(X
A D Sin::: ex _
R = ( 1 - --=..::=._;:_;__
p 4
V = _g__
�
A
D
� R2 13 untuk kemu
4f .
Persamaan-persamaan tersebut memungkinkan kita menghitung besarnya K =
Agar diagram tersebut dapat digunakan untuk setiap besaran D , maka besaran-besaran dinyatakan
sebagai
//
/
OA
V/
tb
08 /1 0.2.
/' I'
"'/o
�
�· /
V
0 L- L 0.1
0 o:a O.b 0.9 1
56
Akan kita pelajari lebih lanjut bagaimana menggunakan diagram tersebut. Pada tahap ini, perlu diper
hatikan Q dan V untuk pipa yang tidak teraliri penuh dalam kaitannya dengan Qp dan V P untuk pipa
yang sama teraliri penuh.
1r�\ �:
Untuk pipa 9ang teraliri penuh, kita ketahui
Ap = Kp =
0 �1 D2 �/jy =
0 �1 83
D / , Qp = Kp � Vp =
dan kita dapat menyatakan Q dan V dalam persentasi dari Qp dan V p untuk setiap Y /D yang berbeda.
Hasilnya adalah sebagai berikut :
1.0 r----r----.---r---..-.,...,-
0 O.i!. 0.&
Dapat kita lihat (apabila energi yang menggerakkan air adalah konstan ) bahwa nilai Q menjadi Qmax
pada Y 0,94 dan bukan pada saat pipa penuh.
=
Kecepatan aliran mencapai harga maximum V = V max untuk Y := 0,81 D dan tidak pada saat pipa ,,
'
penuh.
Hal tersebut di atas disebabkan penampang basah P meningkat dengan tajam ketika permukaan air
mendekati bagian atas pipa dan oleh karena itu radius hidrolik R dan faktor pengaliran K menurun.
Dapat kita lihat juga bahwa untuk Y � 0,8 D didapat 2 harga. Y untuk setiap Q (kecuali untuk
Y = 0,94 D) dan juga untuk Y � 0,5 D terdapat 2 harga V (kecuali untuk Y 0,81 D). Untuk keda =
laman aliran di mana Q akan menghasilkan . 2 kemungkinan nilai Y, gelombang (gangguan) kecil dapat
mengakibatkan perubahan dari harga Y ke harga Y pasangannya.
Untuk menghindarkan hal tersebut, disarankan untuk merancang pipa dengan hanya dialiri 0,8 penuh
yaitu Y = 0,8 D.
11
Q V y n s D Contoh Nomor
? <P • • • • 1
l
<P ? • • • • 1 • Diketahui
<P
=
?
l
2 i
==
<P
Q == VA
?
• • • • 3 r
Besaran yang ;
• <P • • ? • 4 dicari f·
• <P <P • • ? 5
57
Contoh soal 1
Q V y n s D
? (/> 2 ,0 0 ,01 3 0,00025 2 ,8 0
- nk
8 ::; 0 ,255 Sehingga nk
8
0 ,255 2 ,80 / 3 = 3 ,97
D /3
=
t
3,97 i
dan K 305,50
0 ,0 13
dan V = 4,83
1 ,0 4 m/det.
4,62
Contoh 2 :
Q V y n s D
5 ,0 (/> ? 0,013 0 ,00025 2 ,8 0
- y
0 ,72 sehingga y 0 ,72 . 2 ,8 2 ,02 m
D
0 ,60 . 2 ,82 =
- A
0 ,60 sehingga A 4,70 m2
__g_ =
D2
V
5
= 1 ,0 6 m/det.
A 4,7
Contoh 3 :
Q V y n s D
5 ,0 (/> 2 ,0 ? - 0,00025 2 ,8
.
=
-
y
dengan 0 ,71 didapatkan dari diagram :
= sehingga nk =
D
nk 8
- S 0,255 0 ,255 . 2 ,8 /3 3,97
D /3
58
dan V _g_ = 5
1 ,06 mjdet.
A 4,7
Contoh 4 :
s
4>
Q V y n D
5 ,0 2 ,0 0 ,0 1 3 ? 2 ,8
dengan
y
-
- bQ_ 0 ,7 1 didapat dari diagram :
D 2 ,8
0 ,255 s
sehingga K . 2 '8 /3 305,20
0 ,0 13
=
0 ,00027
=
___Q_
0,60 maka A 0,6 . 2,82 4,70 m2
V
5
= 1 ,06 mjdet.
4 ,70 4,70
Co ntoh 5 :
s
4> 4>
Q V y n D
5 ,0 0,013 0 ,00025 ?
y
Dan d isain dianjurkan 0,8 dengan nilai ini kita dapatkan dari diagram :
D
nK
1 4 ,42
nK
S
D /3
=
'
(1 4,42 ) 3/8
=
maka : D 2,72 m
Y 0 ,8 D 2,18 m
59
TABEL
VIII. NILAI KOEFISIEN KEKERASAN K51 1
n
= -
t
b . Baja
1 . Dilas 71 83 100
2 . Dikeling dan spiral 59 63 77
I C. Besi cor
1 . Dilapisi 71 77 100
2 . Tak dilapisi 63 71 ·91
d. Besi tempa
1 . Hitam 67 71 83
2 . Digalvanisir 59 63 77
e. Logam bergelombang
1. Pipa riol kecil 48 53 59
2 . Pipa riol besar 33 42 48
60
Jenis saluran dan keterangannya Minimum Normal Maksimum
c. Beton
'
61
Jenis saluran dan keterangannya Minimum Normal Maksimum
�
a. Tanah, lurus dan merata
1. Bersih, baru selesai 50 56 63
2. Bersih, setelah terkena cuaca 40 45 56
�
3. Kerikil, penampang merata, bersih 33 40 45
4. Dengan rumput pendek, tumbuh-tumbuhan
sedikit 30 37 45
b . Tanah, berliku-liku dan beraliran lambat
1 . Tanpa tumbuh-tumbuhan 33 40 43
2. Rumput, tumbuh-tumbuhan sedikit 30 33 40
3 . Bmyak tumbuh-tumbuhan atau tumbuh-
tumbuhan air dalam saluran saluran yang
dalam 25 29 33
4. Dasar tanah dan sisi-sisi dari batu pecah 29 33 36
5 . Dasar berbatu dan sisi-sisi penuh tumbuh-
tumbuhan 25 29 40
6. Dasar dari batu bundar dan sisi-sisi bersih 20 25 33
c. Digali dengan mesin gali atau dikeruk
1 . Tanpa tumbuh-tumbuhan 30 36 40
2 . Sedikit semak-semak di tepinya 17 1 20 29
'
D. Saluran alamiah
D.l. Sungai kecil (lebar terbesar pada waktu < 100 ft )
l
a. Sungai kecil di dataran rendah
1 . Bersih, lurus, air penuh, tanpa celah atau
palung 30 33 40
2 . Seperti d i atas, tetapi dengan lebih banyak
batu dan tumbuh-tumbuhan 25 29 33
3 . Bersih, berliku-liku, beberapa palung dan
beting 22 25 30
4. Seperti di atas, tetapi dengan tumbuh-
tumbuhan dan batu sedikit 20 22 29
5 . Seperti di atas, air lebih rendah, lebih banyak
kemiringan dan penampang yang tak efektif 18 21 25
62
Jenis saluran dan keterangannya Minimum Normal Maksimum
63