Disusun Oleh:
2
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Anak usia dini adalah sosok individu yang sedang menjalani suatu proses
perkembangan dengan pesat dan fundamental bagi kehidupan selanjutnya. Anak usia dini
berada pada rentang usia 0-8 tahun. Pada masa ini proses pertumbuhan dan perkembangan
dalam berbagai aspek sedang mengalami masa yang cepat dalam rentang perkembangan
hidup manusia (Berk dalam Yuliani, 2009:6). Usia lahir sampai memasuki pendidikan dasar
merupakan masa keemasan sekaligus masa kritis dalam tahapan kehidupan, yang akan
menentukan perkembangan anak selanjutnya. Masa ini merupakan masa yang tepat untuk
meletakkan dasar–dasar perkembangan kemampuan fisik motorik, bahasa, sosial emosional,
moral agama, seni, kognitif dan keterampilan hidup.
Mengingat begitu pentingnya perkembangan kemampuan motorik halus pada anak
usia dini, maka anak perlu diberikan kesempatan untuk bereksplorasi dan melakukan
kegiatan-kegiatan yang dapat meningkatkan kemampuan motorik halusnya. Menurut
Elizabeth, perkembangan motorik sangat penting untuk dipelajari, baik secara langsung
maupun tidak langsung akan mempengaruhi perilaku anak sehari–hari. Secara langsung,
perkembangan motorik anak akan menentukan keterampilan anak dalam bergerak, secara
tidak langsung pertumbuhan dan perkembangan fisik akan mempengaruhi bagaimana anak
itu memandang dirinnya sendiri dan bagaimana dia memandang orang lain.
Berdasarkan uraian di atas, maka dibutuhkan suatu kegiatan untuk menstimulasi
motoric halus anak seperti kegiatan kolase daun. Dengan kegiatan kolase daun diharapkan
motorik halus anak akan mengalami perkembangan yang optimal. Kegiatan kolase daun ini
adalah dimana anak menjepit, mengelem, menggunakan ibu jari dan telunjuk serta
menempelkanya pada gambar. Dari gerakan–gerakan kecil menjepit, mengelem dan
menempelkan inilah diharapkan perkembangan motoric halus anak akan mengalami
perkembangan.
4
Kegiatan kolase daun dapat menambah pengetahuan anak tentang sampah organik dan
anorganik. Hal tersebut akan menjadi menarik bagi anak karena sesuai dengan
karakteristiknya yaitu anak lebih tertarik dengan hal–hal baru, anak suka mencoba hal – hal
baru, anak suka meniru serta anak selalu memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. Namun
kenyataannya, masih banyak anak usia dini yang belum menggunakan kemampuan
motorik halusnya dan belum mengenal perbedaan sampah organik dan anorganik dengan
baik.
Pada intinya kegiatan ini diharapkan mampu memberikan wawasan dan pengalaman
pembelajaran bagi siswa di SDN 2 Panguragan Lor khusunya kelas 1. Melihat pentingnya
pengembangan kemampuan motorik halus anak pada siswa tingkat dasar.
Kegiatan yang ada tersebut dilakukan di tempat kerja saya yaitu di SD Negeri 2 Panguragan
Lor Kecamatan Panguragan.
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
Pola gambar Daun Lem Gunting
9. Ketersediaan Materi
a. Pengayaan untuk siswa berpencapaian tinggi: YA
b. Alternatif penjelasan, metode, atau aktivitas, untuk siswa yang sulit memahami
konsep: TIDAK
7
BAB III
FOTO-FOTO KEGIATAN AKSI NYATA
8
BAB IV
Hasil Kegiatan Kolase
9
6 Habid Aqila Pranaja Pada kegiatan kolase daun
ananda mampu menggunting
garis lurus. Ananda mampu
menempelkan lem kertas dan
bahan mozaik dengan baik
dan benar.
7 Muhammad Rimansyah Pada kegiatan kolase daun
ananda mampu menggunting
garis lurus. Ananda mampu
menempelkan lem kertas dan
bahan mozaik dengan baik
dan benar.
8 Rani Auliya Rakhma Pada kegiatan kolase daun
ananda mampu menggunting
garis lurus. Ananda mampu
menempelkan lem kertas dan
bahan mozaik dengan baik
dan benar.
9 Tomy Irawan Pada kegiatan kolase daun
ananda mampu menggunting
garis lurus. Ananda mampu
menempelkan lem kertas dan
bahan mozaik dengan baik
dan benar.
10
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kegiatan kolase daun dapat menambah pengetahuan anak tentang sampah organik dan
anorganik. Hal tersebut akan menjadi menarik bagi anak karena sesuai dengan
karakteristiknya yaitu anak lebih tertarik dengan hal–hal baru, anak suka mencoba hal – hal
baru, anak suka meniru serta anak selalu memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. Namun
kenyataannya, masih banyak anak usia dini yang belum menggunakan kemampuan
motorik halusnya dan belum mengenal perbedaan sampah organik dan anorganik dengan
baik.
Pada intinya kegiatan ini diharapkan mampu memberikan wawasan dan pengalaman
pembelajaran bagi siswa di SDN 2 Panguragan Lor khusunya kelas 1. Melihat pentingnya
pengembangan kemampuan motorik halus anak pada siswa tingkat dasar.
B. SARAN
1. Kegiatan aksi nyata masih banyak kekurangan, terutama waktu pelaksanaan mengingat
pengalaman pertama bagi siswa dalam melakukan kegiatan tersebut.
2. Alat dan bahan terbatas
3. Pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki siswa masih kurang dalam memahami jenis
sampah organik maupun nonorganik
11
DAFTAR PUSTAKA
12