Anda di halaman 1dari 8

NAMA : I Gusti Ayu Agung Adinda Pradnyan

Dewi Teja
NO : 04
KELAS : XII MIPA2
MAPEL : BAHASA INDONESIA
KEKOMPAKAN DAN KERJASAMA
Adinda

Di suatu sekolah, terdapat dua geng yang sama-sama


beranggotakan tiga wanita. Kelompok pertama
beranggotakan Lisa, Wahyu, dan Utami. Mereka sangat baik
hati dan tidak pernah memusuhi orang lain.

Kelompok kedua beranggotakan Ayu, Santi, dan Dona.


Mereka jahat, egois, dan suka memusuhi Lisa, Wahyu dan
Utami. Itu dikarenakan Lisa sangat aktif dalam pelajaran
sehingga sering dipuji gurunya. Sedangkan mereka tidak
pernah sama sekali. Kedua kelompok itu dalam satu kelas
yang sama.

Pada waktu istirahat, Lisa bertanya kepada Wahyu bahwa


kenapa Ayu dan kawan – kawan selalu memusuhi mereka
dan jahat kepada mereka sedangkan mereka tidak pernah
sekali pun berbuat jahat kepada Ayu dan kawan – kawan .
Wahyu lalu mendoakan bahwa semoga Tuhan merubah sikap
mereka selama ini. Semua lalu serentak menjawab Amin.

Tidak lama kemudian, bel masuk pun berbunyi, Lisa dan kawan
– kawan pun berbaris dan masuk ke kelas. Tidak lama
kemudian, ibu guru wali kelas masuk dan mengatakan bahwa
untuk ulangan tengah semester diganti dengan kegiatan
tengah semester, yaitu berkemah.

Semua siswa di kelas itu sangat gembira dengan


diumumkannya hal tersebut. Pada waktu itu, langsung
dipilih
kelompok berkemah. Setiap kelompok beranggotakan enam
orang. Kebetulan sekali Ayu, Santi, Dona, Lisa, Wahyu, dan
Utami dalam satu kelompok yang mereka beri nama Regu
Melati.

Keesokan harinya, Pembina memberi arahan terkait


persiapan kemah, para pembina memberitahukan mengenai
peralatan apa saja yang akan kami bawa pada saat kemah
nanti, peralatanya berupa barang pribadi dan barang
kelompok, barang kelompok yaitu barang yang akan
digunakan oleh seluruh anggota kelompok seperti tenda,
tikar, alat memasak ,terpal, dan lain- lain. Sedangkan barang
pribadi yaitu barang yang sekiranya kita butuhkan untuk diri
kita sendiri seperti baju, obat, makanan kecil, dan lain-lain.
Kelompok kami bernama Regu Melati, akhirnya mencari
tempat untuk berdiskusi mengenai pembagian barang yang
akan dibawa.

Setelah satu bulan berlatih dengan kakak Pembina, mereka


pun siap untuk mengikuti kegiatan kemah Tengah semester ,
tetapi kelompok mereka masih mempunyai kekurangan yaitu
Kekompakan dan Kerjasama.

Pada hari saat berkemah, mereka sudah siap berangkat. Pukul


08.00 mereka berangkat ke bumi perkemahan. Pukul 08.30
mereka sampai ke bumi perkemahan dan langsung
mendirikan tenda dengan perlengkapan - perlengkapannya
seperti gapura, tempat sepatu, tempat topi, tunas kelapa,
pagar, tongkat regu, dll.

Pukul 11.30 mereka selesai mendirikan tenda, itu termasuk


waktu yang lama karena regu lain telah selesai setengah jam
yang lalu. Itu semua karena dari mereka ada yang egois
dan
tidak kompak. Setelah mendirikan tenda, mereka disuruh
oleh kaka pembina untuk mempersiapkan sholat berjamaah.
Setelah sholat berjamaah selesai, semua peserta berdoa agar
mereka selamat dalam acara berkemah itu.

Hari pertama diikuti dengan acara Apel Pembukaan


Perkemahan Tengah Semester. Apel ini dihadiri oleh Dewan
Guru, Kakak – Kakak Pembina atau Pendamping. Setelah Apel
selesai seluruh siswa berhamburan, ada yang masih
mendirikan tenda, ada yang mulai melakukan aktifitas dapur
seperti memasak. Tetapi berbeda dengan Regu Melati yang
dimana di hari Pertama semua pekerjaan yang mereka
lakukan tidak kompak berbeda dengan regu – regu lainnya.

Pada hari kedua, aktifitas pertama adalah sholat subuh


berjamaah. Pada saat sebelum sholat subuh Ayu
menyembunyikan sandal milik Lisa. Saat Lisa mau berangkat
ke mushola, ternyata sandalnya sudah tidak ada. Jadi, dia
terpaksa ke mushola tanpa alas kaki. Selesai melakukan
Sholat Subuh semua siswa – siswa lalu – Lalang dilapangan.
Ada yang menuju Sungai untuk mandi, ada yang sibuk
membuat masakan dan berbagai aktivitas lainnya.

Pada pukul 06.00 WIB, seluruh regu berkumpul dilapangan


untuk melakukan olahraga yang dilanjutkan dengan Senam
Ria Anak Indonesia. Disini Regu Melati terlihat sangatlah
tidak kompak, ada yang lesu, kedinginan dan lain – lain.

Setelah itu ternyata ada perubahan jadwal, yaitu yang semula


ishoma sampai pukul 08.00, diganti dengan persiapan wide
game dimulai dari pukul 07.30. Beruntungnya dari malam
Wahyu sudah mempersiapkan semua keperluan wide
game,
sehingga mereka tiba di aula paling awal. Setelah semua
kelompok berkumpul, setiap kelompok harus membuat
pioneering sebelum mereka berangkat wide game.
Beruntungnya lagi di kelompok itu terdapat Utami, siswa
paling paham tentang tali. Mereka membuat itu dengan
sungguh-sungguh, walaupun sedikit lama, tetapi simpul
mereka kuat dan tekniknya bagus. Mereka lalu diberi peta
sebagai penunjuk jalan.

Saat diperjalanan, Ayu, Santi, dan Dona menganggap mereka


paling benar, sangat egois, dan mereka yang menentukan
jalan. 5 dari sepuluh pos sudah mereka lalui, ketika sedang
mencari pos ke enam mereka tersesat. Setelah lebih kurang
seperempat jam, mereka baru menemukan pos selanjutnya.
Di Pos selanjutnya mereka diberi tantangan yang cukup
menengangkan. Mulai dari memakai masker tanah, baris –
berbaris, menjawab pertanyaan yang diberikan oleh kakak
Pembina, memecahkan sandi – sandi , hingga merayap di
tanah becek. Beberapa siswa dari Regu Melati terlihat takut,
ragu, bahkan jijik untuk merayap. Tetapi apa boleh buat,
menjeburkan diri sebagai anak Pramuka berarti siap dengan
segala konsekuensinya.

Malam pun dilanjutkan dengan kegiatan Api Unggun. Yang


dimulai dengan beberapa siswa yang berlarian membentuk
sebuah lingkaran yang mengitari api unggun untuk
membacakan Dasa Dharma Pramuka dengan tangannya
memegang sebuah lilin yang menyala. Ketika sudah selesai
mengucapkan Dasa Dharma kemudian lilin yang dipegang
tersebut dilemparkan ke kayu bakar yang telah disiram
minyak tanah sehingga, api besar tersebut menyala dan
menjadi api unggun yang sangat cantik. Salah satu fungsi
api unggun ini
adalah memberi penerangan dimalam hari. Kegiatan Api
Unggun ini dilaksanakan sebagai symbol kepada seluruh
peserta kemah. Yang artinya dimana sifat api yang panas,
adalah simbol kekuatan. Maka dari itu dengan
dilaksanakannya kegiatan Api Unggun ini peserta kemah bisa
memiliki kekuatan dalam menjalani kegiatan atau kehidupan.

Setelah Api Unggun menyala seluruh Regu menampilkan


berbagai kreasi bebas. Mulai dari balas – balasan Pantun ,
Dance, Joget, bernyanyi, menampilkan yel – yel dan lain –
lain. Seluruh siswa antusias menampilkan karya – karyanya.
Para warga setempat memadati lapangan. Warga yang
berkumpul juga antusias menyaksikan kegiatan perkemahan
barangkali ada yang menggunakan sweater atau jaket
sebagai penghangat badan. Tepat pukul 11.00 WIB, kegiatan
Api Unggun telah berakhir, seluruh peserta perkemahan
bergegas masuk ke tenda untuk beristirahat.

Hari ketiga sekaligus hari terakhir, siswa bangun agak telat,


dikarenakan pengaruh cuasa yang dingin dan beberapa siswa
kecapekan. Setelah bersih – bersih, semua berkumpul di
lapangan untuk bersiap lari, sambal meneriakkan yel – yel,
dari Hulu ke Hilir (sebutan untuk daerah perairan).
Sepanjang perjalanan, siswa menjadi perhatian warga yang
kebetulan nongkrong di jalan atau di teras rumahnya.

Pukul 09.00 WIB, seluruh Regu berkumpul di jalan utama


(tempat warga biasa lewat) untuk mengikuti lomba sepatu
kaleng. Setelah itu, dilanjutkan dengan lomba main tongkat
sambal berjoget. Alunan tongkat harus sesuai dengan alunan
musik. Lagi – lagi warga Kembali menjadi penonton setia.
Lomba terakhir, dan yang paling seru adalah lomba memasak
nasi goreng. Semua Regu mempersiapkan peralatan,
perlengkapan dan bahan masaknya di tempat yang sudah
disiapkan. Regu Melati disini sangat Kompak dan
Kerjasamanya terjalin. Kakak Pembina mereka pun senang
melihat Kekompakan dan Kerjasama mereka saat lomba
dimulai.

Di perlombaan kali ini selain rasa, dewan juri juga menilai


kerapian, kebersihan dan keindahan cara siswa
menghidangkan nasi goreng. Anggota Komite pun diberi
kehormatan untuk mencoba hidangan yang sudah disajikan.
Setelah itu, dilanjutkan oleh kepala sekolah dan guru – guru.

Siang hari, dilaksanakan Apel Penutupan Perkemahan


Tengah Semester, dan Pengumuman Juara – Juara . kegiatan
Perkemahan Tengah Semester pun ditutup.

Dan pada akhir Pengumuman Juara – Juara , Regu Melati


menjadi Regu tergiat satu untuk kelompok putri. Mereka
sangat senang dan sebelumnya tidak menyangka dengan hal
tersebut.

Rangkaian acara selama tiga hari telah mereka lalui. Capek


fisik tidak menghalangi mereka untuk mengukir kenangan
dan menimba pengalaman. Suka, Duka yang mereka telah
lalui Bersama – sama akan menjadi cerita. Banyak kejadian
yang tidak terduga terjadi, lebih banyak lagi yang terasa di
hati.

Setelah pengalaman berkemah tersebut, mereka tahu bahwa


ada rahasia dibalik rahasia, yang terpenting dari suatu
kelompok adalah Kekompakan dan Kerjasama yang baik. Dan
pada saat itu juga Ayu dan kawan – kawan meminta maaf
atas perbuatan yang mereka buat selama ini. Lisa dan
kawan
kawan pun memaafkan mereka dan merangkul Ayu dan kawan
– kawan.

Anda mungkin juga menyukai