Makalah M Mentas
Makalah M Mentas
DISUSUN OLEH:
UNIVERSITAS MATARAM
2023
KATA PENGANTAR
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan
banyak pihak yang dengan tulus memberikan saran dan kritik, sehingga makalah ini
dapat terselesaikan.
Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna
dikarenan keterbatasan pengalaman dan pengetahuan kami. Maka dari itu, kami
mengharapkan segala bentuk saran dan masukan serta kritik dari berbagai pihak.
Akhirnya, kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
perkembangan dunia pendidikan.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
DAFTAR ISI…………………….…………………………………………. ii
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………… 7
2.3 Dampak positif dan negative dari imigrasi dan emigrasi ……...………. 13
BAB III PENUTUP………………..……………………………………… 17
BAB I
PENDAHULUAN
Peningkatan ini bukan hanya berdampak positif, tapi juga berdampak negatif.
Dampak positif yang bikin seseorang bertahan untuk tetap tinggal di daerah tersebut
dan menjadi magnet bagi masyarrakat luar untuk pindah ketempat tersebut,
sebaliknya faktor negatiflah yang mendorong masyarakat cenderung untuk
melakukan migrasi.Migrasi merupakan suatu keadaan dimana seseorang melakukan
perpindahan dari suatu tempat ke tempat lain untuk sementara waktu ataupun
selamanya dengan melewati batas administratif. Salah satu alasan terjadinya migrasi
dikarenakan oleh faktor ekonomi, yaitu untuk mendapatkan pekerjaan dan
penghasilan yang lebih banyakdari daerah asal dengan tujuan untuk meningkatkan
kesejahteraan hidup.Ketika migrasi berpindah dari satu daerah ke daerah lain, mereka
pasti akan membawa berbagai keterampilan baru berupa keahlian, agama, etnis/suku
bangsa, Bahasa dan berbagai keragaman lainnya. Indonesia kaya akan keragaman
budayanya baik suku bangsa maupun agamanya. Keragaman budaya itu sendiri
merupakan suatu hal yang tidak dapat dipungkiri keberadaannya.Bisa juga dikatakan
bahwa Indonesia merupakan salah satu negara dengan tingkat keanekaragaman atau
tingkat heterogenitasnya yang tinggi (Sukma, 2005). Dalam penelitian ini tingkat
keragaman yang dikaji yaitu mengenai keragaman agama di Indonesia tahun 2000
dan 2010. Tingkat keragaman agama ini diukur berdasarkan Indeks
Fraksionalisasinya. Dimana dapat kita ketahui bahwa indeks fraksionalisasi agama di
Indonesia pada tahun 2000 dan 2010 berada dalam keadaan stabil yaitu sebesar 0,22
persen (Data diolah, BPS 2010). Pertumbuhan ekonomi merupakan hal yang sangat
dibutuhkan bagi negara atau wilayah karena pertumbuhan ekonomi bisa
dikategorikan sebagai faktor pemicu keberhasilan suatu perekonomian. Kebudayaan
masyarakat di lingkungan baru secara lambat laun pasti akan mempengaruhi nilai
budaya masing-masing anak. Kondisi lainnya yang muncul akibat dari perindahan
penduduk, adalah pertentangan antara pribumi dengan pendatangdan kondisi ini dapat
menimbulkan konfl ik yang dapat memecah persatuan dan kesatuan bangsa.
Pergesekan antara pendatang dengan pribumi biasanya muncul akibat adanya
perbedaan kultur dan nilai serta norma di antara mereka. Permasalahan kecil, sebagai
contoh akibat ketersinggungan yang disebabkan karena perbedaan persepsi, saja akan
mudah menimbulkan gesekan. Pada sisi lain, ketika seseorang datang ke suatu tempat
baru dan dia dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan setempat namun dia harus
kehilangan nilai budayanya yang dibawa dari daerah asal akibat minimnya
pengenalan dan penerapan dalam kehidupan sehari-hari. ( Hermawan.2014).
Maju atau tidaknya suatu perekonomian itu dapat dilihat dari seberapa banyaknya
pertumbuhan yang dikjelaskan oleh perubahan output nasional. Dalam penelitian
ini,untuk mengukur pertumbuhan ekonomi dapat kita lihat dari jumlah pertumbuhan
PDRB atas harga konstan di Indonesia tahun 2000 dan 2010, dimana dapat lihat
bahwa jumlah pertumbuhan ekonomi di Indonesia mengalami fluktuasi dari tahun
2000 ke tahun 2010. Dimana, pada tahun 2000 dan 2010 jumlah PDRB tertinggi
terdapat pada provinsi DKI Jakart yaitu sebesar 227.861.74 pada tahun 2000 dan
395.622.44 pada tahun 2010. Sedangkan jumlah PDRB terendah terdapat pada
provinsi Gorontalo yaitu sebesar 1.473.27 pada tahun 2000 dan 2.917.49 pada tahun
2010. (Badan Pusat Statistik, 2010)
Walaupun migrasi manusia telah berlangsung selama ribuan tahun, konsep modern
imigrasi, khususnya pada abad ke -19 terkait dengan perkembangan negara-bangsa
dengan kriteria kewarganegaraan yang jelas, paspor, pengawasan perbatasan
permanen, serta hukum. Kewarganegaraan dari suatu negara memberikan hak-hak
khusus kepada penduduk negara tersebut, sementara para imigran dibatasi oleh
hukum imigrasi. Negara-bangsa membuat imigrasi menjadi suatu isu politik; per
definisi ia adalah tanah air suatu bangsa yang ditandai oleh kesamaan etnis
dan/atau budaya sedangkan imigran memiliki etnis dan budaya yang berbeda. Hal ini
kadang menyebabkan suatu ketegangan sosial,
1.2.3 Apa saja dampak positif dan negative dari imigrasi dan emigrasi?
1.3 tujuan
1.3.1 untuk mengetahui apakah imigrasi dan emigrasi mempengaruhi
keanekaragaman dan pembangunan
1.3.2 untuk mengetahui apakah pengaruh keberagaman terhadap pertumbuhan
berbeda antara negara berkembang dan negara maju?
1.3.3 Untuk mengetahui apa saja dampak positif dan negative dari imgrasi dan
emigrasi
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut Mantra (2012) migrasi adalah gerak penduduk yang melintas batas
wilayah asal menuju ke wilayah tujuan dengan niatan menetap. Sebaliknya, migrasi
penduduk non-permanen adalah gerak penduduk dari suatu wilayah ke wilayah lain
dengan tidak ada niatan menetap di daerah tujuan. Sedangkan menurut Steele (dalam
Mantra, 2012), bila seseorang menuju ke daerah lain dan sejak semula sudah
bermaksud tidak menetap di daerah tujuan, orang tersebut digolongkan sebagai
pelaku migrasi non-permanen walaupun bertempat tinggal di daerah tujuan dalam
jangka waktu lama. Dalam sosiologi menurut sifatnya migrasi dibedakan menjadi dua
bentuk, yaitu:
1. Migrasi vertikal yaitu perubahan status sosial dengan melihat kedudukan generasi,
misalnya melihat status kedudukan ayah.
1. Perubahan tempat yang bersifat rutin, misalnya orang yang pulang balik kerja
(Recurrent Movement).
2. Perubahan tempat yang tidak bersifat sementara seperti perpidahan tempat tinggal
bagi para pekerja musiman.
3. Perubahan tempat tinggal dengan tujuan menetap dan tidak kembali ke temapat
semula (Non Recurrent Movement).
Pada tingkat yang lebih agregat, Ottaviano dan Peri (2006) menemukan
bahwa warga negara kelahiran AS yang tinggal di wilayah metropolitan dengan
pangsa pekerja kelahiran asing yang lebih tinggi mengalami peningkatan yang
signifikan dalam upah dan harga sewa, menyiratkan bahwa
lingkungan perkotaan yang lebih multikultural membuat warga negara kelahiran AS
lebih produktif. Demikian pula, Ager dan Brückner (2013) mengeksplorasi efek
imigrasi massal ke AS selama periode 1870–1920 dan menemukan bahwa sementara
peningkatan fraksionalisasi budaya di negara bagian AS meningkatkan output per
kapita, polarisasi budaya memiliki efek sebaliknya.
Temuan terakhir Ager dan Brückner (2013) tidak mengejutkan karena banyak
literatur empiris menunjukkan efek negatif dari fragmentasi rasial pada kohesi sosial
dan kepercayaan antarpribadi (misalnya, Alesina dan La Ferrara, 2005 , Delhey dan
Newton, 2005 ). Bukti eksperimental konsisten dengan pandangan ini dan
menunjukkan bahwa orang mempercayai orang yang terlihat seperti mereka lebih dari
mereka yang tidak ( DeBruine, 2002 ) dan garis ras merupakan hambatan penting
untuk percaya di antara individu ( Glaeser, Laibson, Scheinkman, & Soutter,
2000 ). Efek negatif ini dapat dimediasi oleh ikatan sosial dan interaksi sosial yang
sering dilakukan ( Stolle, Soroka, & Johnston, 2008 ).
Hasil di atas juga tercermin dalam analisis lintas negara yang menyatakan
bahwa keberagaman tampaknya menghambat pertumbuhan ekonomi. Dengan
menggunakan sampel negara-negara Afrika, Easterly dan Levine (1997) menemukan
bukti dampak negatif keragaman terhadap pertumbuhan ekonomi, dan menyatakan
bahwa hal ini sebagian dapat menjelaskan kinerja ekonomi yang buruk di benua
tersebut. Gerring, Thacker, Lu, dan Huang (2015) mengungkap hubungan positif
keragaman dengan tingkat kesuburan dan kematian dan hubungan negatif dengan
literasi dan pertumbuhan. Gören (2014) menunjukkan bahwa sementara keragaman
etnis memiliki dampak negatif langsung yang kuat terhadap pertumbuhan ekonomi,
polarisasi etnis memiliki efek ekonomi negatif tidak langsung melalui investasi,
modal manusia, ketidakstabilan, keterbukaan, dan perang saudara.
Namun, perdebatan masih terbuka dan sejauh ini belum ada konsensus
mengenai masalah ini: Kalaitzidakis et al . (2001)Misalnya saja, terungkap bahwa
pada tingkat sumber daya manusia yang rendah, dampak pendidikan sebenarnya
bersifat negatif, sedangkan pada tingkat menengah, dampaknya positif; Mereka
berpendapat bahwa dampak negatif rendahnya tingkat sumber daya manusia mungkin
mencerminkan kecenderungan tambahan jumlah pendidikan yang digunakan untuk
kegiatan mencari keuntungan. Meskipun dampak keseluruhannya masih ambigu,
terdapat landasan teoritis dan empiris yang cukup untuk memperkirakan bahwa
negara-negara di berbagai titik spektrum pembangunan tidak menunjukkan respons
yang seragam terhadap peningkatan tingkat keberagaman. Pada bagian selanjutnya,
kami berupaya mengungkap perbedaan dampak substantif keragaman terhadap
pertumbuhan antara negara-negara dengan ekonomi pasar maju dan negara-negara
kurang berkembang. Namun pertama-tama kita memerlukan dua indeks heterogenitas
komputasi, menggunakan informasi mengenai stok migrasi, masalah ini akan dibahas
selanjutnya.
Emigrasi adalah keluarnya penduduk dari suatu negara ke negara lain. Berikut
dampak positif dari adanya emigrasi, yaitu:
2. Menambah devisa bagi negara terutama dari penukaran mata uang asing.
Mengurangi ketergantungan tenaga ahli dari luar negeri, terutama orang yang
belajar ke luar negeri dan kembali ke negara asalnya.
BAB III
PENUTUP
3.1 SIMPULAN
Hasil di atas juga tercermin dalam analisis lintas negara yang menyatakan
bahwa keberagaman tampaknya menghambat pertumbuhan ekonomi. Dengan
menggunakan sampel negara-negara Afrika, Easterly dan Levine (1997) menemukan
bukti dampak negatif keragaman terhadap pertumbuhan ekonomi, dan menyatakan
bahwa hal ini sebagian dapat menjelaskan kinerja ekonomi yang buruk di benua
tersebut. Gerring, Thacker, Lu, dan Huang (2015) mengungkap hubungan positif
keragaman dengan tingkat kesuburan dan kematian dan hubungan negatif dengan
literasi dan pertumbuhan. Gören (2014) menunjukkan bahwa sementara keragaman
etnis memiliki dampak negatif langsung yang kuat terhadap pertumbuhan ekonomi,
polarisasi etnis memiliki efek ekonomi negatif tidak langsung melalui investasi,
modal manusia, ketidakstabilan, keterbukaan, dan perang saudara.
3.1 SARAN
Bagi pembaca diharapkan makalah ini dapat menambah ilmu dan wawasan
tentang keberagaman melalui Imigrasi Dan Emigrasi .
DAFTAR PUSTAKA
https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0305750X16304466 (diakses
pada tanggal 22 Agustus 2023).
https://www.kompas.com/skola/read/2020/07/13/101500969/dampak-migrasi-
penduduk?page=all (diakses pada tanggal 22 Agustus 2023).