apa yang
menyebabkan peserta
Timesta Instansi / tempat didik kurang memiliki
Nama Responden Jabatan
mp tugas kemampuan berpikir
kritis dalam
pembelajaran
matematika ?
### Mimin Resmini Guru Mata Pelajaran SMKN 4 GARUT Siswa cenderung
menghafal materi dan
rumus.
### Wawan Yogaswara Pengawas Sekolah Dinas Pendidikan selama ini
Prov. Jawa Barat pembelajaran di
sekolah cenderung
menerapkan
pembelajaran
konvensional dengan
metode ceramah atau
strategi pembelajaran
satu arah, guru lebih
banyak berperan
sebagai pusat belajar.
Yang mana hal ini
menjadi pola
kebiasaan siswa yang
kurang baik dalam
pengembangan
kemampuan berpikir
kritis siswa. Dengan
cara pembelajaran
konvensional tersebut,
siswa hanya menerima
fakta bahwa untuk
menemukan jawaban
haruslah mengikuti
alur dan langkah yang
diberikan guru tanpa
siswa sadari bahwa
untuk memecahkan
suatu masalah ada
berbagai cara yang
dapat dilakukan.
### Nur Fajar Mustika Guru Mata Pelajaran SMKN 4 GARUT Menurut saya faktor
yang menyebabkan
rendahnya berpikir
kritis peserta didik
disebabkan oleh
kurangnya respon
siswa dan cenderung
menghafal rumus dari
pada memahami
konsep
### Yeni Guru Mata Pelajaran SMKN 4 garut kurang literasi dan
latihan
### Fitrian Wulandari Pakar / Ahli BPGB Provinsi Jawa Kemampuan berpikir
Barat kritis melibatkan
pengetahuan,
penalaran dan
pembuktian dalam
membuat suatu
kesimpulan untuk
menyelesaikan
masalah matematika.
Penyebab rendahnya
kemampuan peserta
didik dalam berpikir
kritis adalah peserta
didik kesulitan dalam
memahami soal, tidak
mampu membuat
model matematis, dan
ketidaktelitian dalam
menerapkan prosedur
matematika .
Proses pembelajaran Faktor lingkungan Peserta didik tidak Salah satu faktor dari
masih bersifat satu sekolah salah satunya suka dengan mata guru itu sendiri, bisa
arah budaya membaca di pelajaran matematika dikatakan guru identik
lingkungan sekolah dengan sifat galak dan
masih rendah, selalu benar.
program literasi belum
berjalan maksimal.
Pada dasarnya Paradigma pendidikan Dengan banyaknya Menghormati dan
pelajaran Matematika saat ini kebanyakan rumus dalam kajian takut memang hal
sudah dikenal sebagai menitik beratkan guru teori ilmu pasti yang sulit dibedakan
pelajaran yang sebagai pusat (matematika, fisika, dalam konteks ini.
menakutkan bagi pembelajaran atau kimia, dsb) akan sulit Ketika siswa
siswa. Paradigma sumber ilmu satu- memaksakan siswa menghormati guru, itu
tersebut membuat satunya. Banyak siswa menghafal rumus yang merupakan suatu hal
siswa merasa enggan merasa kebingungan sebegitu banyaknya. positif yang perlu
dan pasif dalam ketika harus Sebaiknya dalam diapresiasi. Namun
mengikuti proses melakukan pemecahan masalah pembatasan guru dan
pembelajaran yang pembelajaran secara yang berkaitan dengan siswa terkadang
diberikan di sekolah. mandiri. Perlu adanya rumus, tidak hanya membuat siswa
Rendahnya keaktifan pembiasaan dan berhenti pada tahapan enggan untuk
siswa di sekolah arahan yang baik dari menghafal, tetapi perlu mengungkapkan
menyebabkan tujuan guru sebagai fasilitator pemahaman dan ketidak tahuannya
pembelajaran tidak pendidikan untuk penerapan yang atas materi yang
tercapai seutuhnya. pemanfaatan media berulang-ulang disampaikan ketika
teknologi dalam sehingga rumus bukan proses pembelajaran
pembelajaran baik di merupakan suatu hal berlangsung. Ada
lingkungan sekolah yang hanya dihafal, pikiran dalam diri
maupun di luar tetapi dipahami dan siswa takut dimarahi
sekolah. diterapkan dalam atau tidak diapresiasi
kehidupan sehari-hari. terkadang terjadi
dalam pembelajaran.
Ketika siswa merasa
takut, itu artinya ada
tekanan yang
dirasakan oleh siswa,
dan ini merupakan hal
yang tidak baik.
Sehingga tujuan
pembelajaran tidak
tercapai sepenuhnya.
Menurut saya karena Menurut saya karena Menurut saya karena Menurut saya adanya
rendahnya minat beberapa peserta didik peserta didik sudah rasa segan terhadap
belajar siswa dan terkendala dalam menganggap bahwa pendidik dan
rendahnya fasilitas misalnya rumus itu sulit dan menganggap bahwa
kemampuan siswa untuk pembelajaran banyak yang harus pendidik itu galak
dalam memahami menggunakan digital dihapalkan
masalah ada beberapa peserta
didik yg masih belum
mempunyai teknologi
yang memadai.
siswa tidak mau Fasiilitas yang kurang diswa tidak mau rasa ketakutan siswa
berusaha sama kurang belajar nerlatuh secara apabali komunikasi
semangat nya siswa berkala dengan guru salah
mengetahui sesuatu dalam bahasa
yang baru
Penyebab rendahnya Kesadaran diri dan Peserta didik tidak Peserta didik yang
kemampuan peserta minat siswa untuk memiliki keinginan pasif sebetulnya
didik dalam membaca di untuk belajar dan memiliki kemampuan
pemecahan masalah perpustakaan berlatih secara yang hebat, namun
matematika adalah ataupun mencari berkala. sehingga mereka malu untuk
karena tidak mampu informasi dengan rumus hanya cukup mengutarakan apa
memahami masalah, media pembelajaran dihafalkan saja tanpa yang ada dalam
membuat dan lainnya masih kurang. memahami konsep pikiran mereka. Rasa
melaksanakan Meskipun siswa lebih dan penerapannya tidak percaya diri
rencana pemecahan tertarik dengan dalam pembelajaran. muncul apalagi ketika
serta evaluasi metode yang instan pendapat mereka
pemecahan masalah. seperti berselancar di disanggah dan
internet, namun jika menjadi ejekan teman
siswa belum memiliki satu kelas mereka.
motivasi intrinsik
sendiri maka
pembelajaran itu tidak
akan terjadi dan
smartphone hanya
dijadikan sebagai
sarana bermain game
atau hiburan saja .