Anda di halaman 1dari 13

HASIL RUMUSAN BAHTSUL MASAIL NASIONAL KOMISI A

PONDOK PESANTREN MIFTAHUL ULUM KEBUN BARU


Jumat s.d. Sabtu 22 s.d. 23 Desember 2023

MOSHOHIH MUHARRIR MODERATOR NOTULEN


Gus Muhibbul Aman Ustadz Muhammad
Gus Rahmatullah Ustadz Imam Hanafi
Aly Firdaus Sholeh
K. Mukhtar Syafaat
Ustadz Muhammad
KH. Bahrul Widad KH. Bahrullah Ustadz Imam Hanafi
Firdaus Sholeh
Sodiq

1. KONFLIK PALESTINA & ISRAEL


Sail : PP. Nurul Qadim (Paiton Probolinggo)

Deskripsi Masalah

Gempuran balasan Israel ke Jalur Gaza Palestina sejak 7 Oktober lalu telah menewaskan 8.306 orang,
termasuk lebih dari 3 ribu anak-anak. (AFP/Christophe Ena)

Jakarta, CNN Indonesia -- Perang antara Hamas Palestina dan Israel hingga kini terus berkobar dan
memakan banyak korban jiwa, yang sebagian besar merupakan anak-anak. Gempuran Israel banyak
yang menyasar perumahan sipil hingga fasilitas kesehatan di Gaza, termasuk rumah sakit. Sejumlah
rumah sakit utama seperti Rumah Sakit Al Quds, RS Syifa, hingga RS Indonesia di Gaza hampir kena
bombardir Israel hingga merusak sebagian bangunan.

Rumah Sakit Baptis Al Ahli juga pernah dirudal Israel pada 17 Oktober lalu, yang menewaskan
setidaknya 300 orang. Per Senin (30/10), Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan korban tewas di
Gaza mencapai 8.306 jiwa, dengan 3.457 di antaranya anak-anak.

Di tengah serbuan intens ini, ribuan warga Palestina didesak mengungsi ke selatan Gaza melalui rute-
rute yang tidak aman. Kondisi ini jelas sangat berisiko bagi anak untuk bergerak secara cepat di jalan-
jalan yang hancur dan diiringi hujan bom.

Gempuran Israel ke Jalur Gaza ini merupakan balasan Tel Aviv atas serangan dadakan Hamas termasuk
penyanderaan ratusan warga pada 7 Oktober lalu. Lebih dari 1.400 orang tewas dari pihak Israel sejak
perang dengan Hamas pecah. Selain itu, sekitar 240 orang dari Israel masih disandera Hamas.

Jadi, apakah gempuran membabi buta Israel ini melanggar hukum internasional?

Berperang bukan berarti melancarkan serangan secara membabi buta seenaknya. Dalam hukum
internasional terdapat beberapa aturan dan hukum yang mengatur suatu negara yang sedang terlibat
peperangan, salah satunya soal perlindungan warga sipil dalam konflik bersenjata termasuk anak-anak.
Pilar utama perlindungan bagi anak-anak dalam konflik bersenjata terdapat dalam Konvensi Jenewa.

Konvensi Jenewa adalah inti dari hukum humaniter internasional. Empat konvensi yang termaktub di
dalamnya diadopsi melalui serangkaian perjanjian antara tahun 1864 sampai 1949. Pada 6 Juli 1951,
Israel meratifikasi Konvensi Jenewa. Tel Aviv menjadi satu dari 196 negara yang telah melakukannya.
Beberapa pasal dan protokol tambahan, khususnya dalam konvensi keempat Konvensi Jenewa,
memberikan perlindungan kepada anak-anak selama masa perang.

1
Hasil Rumusan Bahtsul Masail Nasional Komisi A
Milad Ke-54 Pondok Pesantren Miftahul Ulum Kebun baru dan Ikhtibar Ke-64 Madrasah Miftahul Ulum
sekaligus Haul Masyayikh dan Reuni Akbar Ikatan Alumni SantrI Kebun Baru (IASBA)
Ini termasuk membangun rumah sakit dan zona aman untuk anak-anak di bawah usia 15 tahun;
memastikan akses ke bahan makanan penting, pakaian, dan obat-obatan bagi anak-anak di daerah yang
dikepung; hingga perawatan khusus bagi anak-anak yatim piatu atau terpisah dari keluarganya.

Kemudian mengevakuasi anak-anak ke daerah aman dan menyatukan mereka dengan keluarganya; serta
memastikan kesediaan pemuka agama, petugas medis, dan peralatan medis ketika sudah mengevakuasi
anak-anak. Menurut asisten profesor di College of Law Universitas Hamad bin Khalifa, Ka Lok Yip,
pasal dan protokol tambahan yang umumnya mengenai bantuan kemanusiaan dan dukungan medis juga
berlaku untuk perlindungan anak-anak. "Sumber utama perlindungan bagi anak-anak dalam konflik
bersenjata berasal dari status anak-anak sebagai 'warga sipil' dengan asumsi bahwa mereka tidak terlibat
dalam pertikaian," kata Lok Yip.

Bagaimana anak-anak yang terdampak serangan Israel?

Selain ribuan anak yang tewas dalam serangan Israel, anak-anak di Gaza juga tak bisa mendapat
makanan dan obat-obatan yang jelas melanggar Konvensi keempat Jenewa. Hal ini karena Israel
memblokade total pasokan makanan, air, listrik, hingga bahan bakar di Gaza. "Kami nyaris tidak punya
makanan yang cukup untuk memberi makan anak-anak kami," kata Zainab Matar, ibu dari empat anak,
kepada Al Jazeera. "Kami tidak bisa memastikan anak-anak kami dalam keadaan hangat saat malam
hari karena kami tak punya pakaian yang layak."

Lantaran tak ada bahan bakar yang masuk, generator listrik pun tak bisa hidup. Salah satu akibatnya,
alat-alat medis yang butuh listrik seperti inkubator tak bisa menyala. Nyawa bayi-bayi yang
memerlukan inkubator pun menjadi terancam. Para ahli mengatakan kekacauan yang dialami anak-anak
ini sudah pasti akan berefek serius dan jangka panjang pada kesejahteraan psikologis dan emosional
mereka.

Adakah aturan terkait perlindungan atas pendidikan?

Konvensi Jenewa keempat menyebutkan bahwa anak-anak punya hak atas perlindungan lingkungan
budaya dan pendidikan mereka. Namun, Israel telah menggempur sekolah-sekolah, bahkan beberapa
yang dikelola Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), yang juga menjadi tempat penampungan bagi warga
yang kehilangan rumah akibat serangan. Di bawah hukum internasional, penjajah seharusnya
memastikan pendidikan mereka yang hidup di bawah kendali mereka.

Siapa yang bisa mengadili pelanggar?

Pengadilan-pengadilan seperti Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) di Den Haag bisa meluncurkan
penyelidikan guna menentukan apakah situasi di Palestina dan Israel melanggar hukum internasional.
Sejauh ini, sejumlah aktivis telah meminta ICC mengambil sikap atas agresi Israel di Jalur Gaza.
Di masa lalu, ICC sebetulnya sudah memulai penyelidikan terhadap potensi kejahatan perang yang
dilakukan oleh Israel di Palestina. Namun, lembaga itu belum meminta pertanggungjawaban siapa pun
hingga kini.
Beberapa negara juga memiliki proposal sendiri dari anggota parlemen yang berkaitan dengan upaya
memastikan Israel tetap mematuhi hukum internasional.

Beleid ini melarang pemerintah Israel menggunakan dolar pajak AS di Tepi Barat untuk tindakan
seperti "penahanan militer, pelecehan, maupun perlakuan buruk terhadap anak-anak Palestina dalam
penahanan militer Israel."

Apa yang terjadi dengan pelanggar hukum di masa lalu?

2
Hasil Rumusan Bahtsul Masail Nasional Komisi A
Milad Ke-54 Pondok Pesantren Miftahul Ulum Kebun baru dan Ikhtibar Ke-64 Madrasah Miftahul Ulum
sekaligus Haul Masyayikh dan Reuni Akbar Ikatan Alumni SantrI Kebun Baru (IASBA)
Meskipun Konvensi Jenewa mengharuskan pelanggar dihukum, nyatanya di masa lalu, tuntutan hukum
semacam itu jarang terjadi karena berbagai alasan. Mulai dari keterlibatan pejabat negara sendiri, orang-
orang yang dituduh tidak berada dalam yurisdiksi negara, hingga sensitivitas politik lainnya, demikian
menurut Lok Yip. Apabila terjadi potensi pelanggaran, investigasi dan penuntutan akan ditangani oleh
ICC. Dalam beberapa kasus, pengadilan khusus juga bisa saja dibentuk.

Kendati begitu, Israel, AS, dan Rusia adalah negara-negara yang tidak mengakui yurisdiksi ICC.
Presiden Rusia Vladimir Putin, misalnya, yang hingga kini tak bisa ditangkap dan diadili meski ICC
telah mengeluarkan perintah penangkapan pada Maret lalu karena dugaan tuduhan pendeportasian anak-
anak Ukraina secara ilegal ke Rusia.

Pertanyaan;

a. Bagaimana langkah dan sikap yang harus diambil oleh umat Islam Indonesia melihat konflik yang
terjadi antara palestina dan israel yang tak kunjung berhenti?

Jawaban:
Mafhum jihad secara umum merupakan upaya berupa perbuatan atau perkataan yang dimaksudkan
untuk penyebaran Islam, penolakan musuh-musuhnya, memerdekakan daerah Muslim serta bantuan
apapun terhadap kalangan umat Islam.
Dengan demikian kita harus membantu palestina sesuai kemampuan dan kapasitas masing-masing,
berupa diplomasi, boikot dll, berupa upaya-upaya demi tercapainya kemerdekaan negara palestina.

Catatan :
1. Boikot harus ditangani pemerintah dalam menghentikan impor produk israel
2. Produk israel yang terlanjur dijual penjual pribumi dan tidak bisa dikembalikan, maka tidak perlu
diboikot, karena bisa merugikan sesama penjual muslim

:Referensi

– 126‫فقه السيرة النبوية مع موجز لتاريخ الخالفة الراشدة – ص‬


.‫ه‬GG‫وع من أنواع‬GG‫ال ن‬GG‫ و بذل الجهد بالقت‬،‫ فهو بذل الجهد في سبيل إعالء كلمة هللا وإقامة المجتمع اإلسالمي‬:‫أما معنى الجهاد‬
.‫ فهو إقامة المجتمع اإلسالمي وتكوين الدولة اإلسالمية الصحيحة‬،‫وأما غايته‬
‫بيلها‬GG‫ مقتصرا على الدعوة السلمية مع الصمود في س‬،‫ كما علمنا‬،‫ فقد كان الجهاد في صدر اإلسالم‬،‫وأما المراحل التي مر بها‬
.‫ أي رد كل قوة بمثلها‬،‫ القتال الدفاعي‬-‫ مع بدء الهجرة‬-‫ ثم شرع إلى جانبها‬.‫للمحن والشدائد‬
‫يين‬GG‫دة والوثن‬G‫ل من المالح‬GG‫ على أن ال يقب‬،‫المي‬GG‫ع اإلس‬GG‫ة المجتم‬GG‫ق إقام‬GG‫ة في طري‬GG‫ف عقب‬GG‫ل من وق‬GG‫ال ك‬GG‫ك قت‬GG‫د ذل‬GG‫رع بع‬GG‫ثم ش‬
‫ا‬GG‫ أم‬،‫ة‬GG‫اد أو الوثني‬GG‫ه من اإللح‬GG‫ا هم علي‬GG‫حيح وم‬GG‫والمشركين إال اإلسالم وذلك لعدم إمكان االنسجام بين المجتمع اإلسالمي الص‬
‫ا‬GG‫ان م‬GG‫ة) مك‬GG‫مى (الجزي‬GG‫ا يس‬GG‫ة م‬GG‫دفعوا للدول‬GG‫ه على أن ي‬GG‫أهل الكتاب فيكفي خضوعهم للمجتمع اإلسالمي وانضواؤهم في دولت‬
.‫يدفعه المسلمون من الزكاة‬

‫وة‬G‫ديهم الق‬G‫وفرت ل‬G‫ر إذا ت‬G‫ل عص‬G‫لمين في ك‬G‫و واجب المس‬G‫ذا ه‬G‫ وه‬.‫وعند هذه المرحلة األخيرة استقر حكم الجهاد في اإلسالم‬
‫ع‬GG‫وا أن هللا م‬GG‫ة واعلم‬GG‫دوا فيكم غلظ‬GG‫ار وليج‬GG‫ونكم من الكف‬GG‫ذين يل‬GG‫اتلوا ال‬GG‫ ق‬:‫الى‬GG‫ول هللا تع‬GG‫ وعن هذه المرحلة يق‬.‫والعدة الالزمة‬
‫ «أمرت أن أقاتل الناس حتى يقولوا ال إله إال هللا‬:‫ وعنها أيضا يقول رسول هللا صلى هللا عليه وسلم‬، ]١٢٣ /٩ ‫المتقين [التوبة‬
. »٤٣« »‫فمن قال ال إله إال هللا عصم مني ماله ونفسه إال بحقه وحسابه على هللا‬
‫دفاع‬GG‫اد ليس ال‬GG‫رعة الجه‬GG‫اط ش‬GG‫ة إذ من‬GG‫رى هجومي‬GG‫ومن هنا تعلم أنه ال معنى لتقسيم الجهاد في سبيل هللا إلى حرب دفاعية وأخ‬
‫ وال عبرة‬،‫ إنما مناطه الحاجة إلى إقامة المجتمع اإلسالمي بكل ما يتطلبه من النظم والمبادئ اإلسالمية‬،‫لذاته وال الهجوم لذاته‬
.‫بعد ذلك بكونه جاء هجوما أو دفاعا‬

3
Hasil Rumusan Bahtsul Masail Nasional Komisi A
Milad Ke-54 Pondok Pesantren Miftahul Ulum Kebun baru dan Ikhtibar Ke-64 Madrasah Miftahul Ulum
sekaligus Haul Masyayikh dan Reuni Akbar Ikatan Alumni SantrI Kebun Baru (IASBA)
‫أما القتال الدفاعي المشروع‪ ،‬كدفاع المسلم عن ماله أو عرضه أو أرض‪GG‬ه أو حيات‪GG‬ه‪ ،‬ف‪GG‬ذلك ن‪GG‬وع آخ‪GG‬ر من القت‪GG‬ال ال عالق‪GG‬ة ل‪GG‬ه‬
‫بالجهاد المصطلح عليه في الفقه اإلسالمي‪ ،‬وهو ما يسمى بقتال الصائل‪ ،‬وقد أفرد ل‪G‬ه الفقه‪G‬اء باب‪G‬ا مس‪G‬تقال في كتب الفق‪G‬ه وم‪G‬ا‬
‫أكثر ما يخلط الباحثون اليوم بينه وبين الجهاد الذي نتحدث فيه! ‪..‬‬
‫هذه خالصة معنى الجهاد وغايته في الشريعة اإلسالمية‪.‬‬

‫فتاوي عبد الحليم محمود (ص‪:)118 :‬‬


‫إن المعركة الشريفة التي تخوضها قواتنا المسلحة معتمدة على هللا واثقة في وعده إلى أن قال على كل ق‪GG‬ادر أن يتق‪GG‬دم للتط‪GG‬وع‬
‫في مجاالت الدفاع الوطني أو الشعبي أو اإلسعاف أوالتمريض أو الخدمة العامة كل على قدر طاقته ووفق ظروفه واستعداده‬

‫إعانة الطالبين على حل ألفاظ فتح المعين (‪)207 /4‬‬


‫ودفع ضرر معصوم من مسلم وذمي ومستأمن جائع لم يصل لحالة االضطرار أو عار أو نحوهما‪ .‬والمخاطب ب‪GG‬ه ك‪GG‬ل موس‪GG‬ر‬
‫بما زاد على كفاية سنة له ولممونة عند اختالل بيت المال وعدم وفاء زكاة‪.‬‬
‫(قوله‪ :‬ودفع ضرر معصوم) يصح عطفه على قيام‪ ،‬أي وكدفع ضرر الخ‪ ،‬ويصح عطف‪GG‬ه على حجج‪ :‬أي وكالقي‪GG‬ام ب‪GG‬دفع‪ .‬ق‪GG‬ال‬
‫في النهاية‪ :‬هل المراد بدفع ضرر من ذكر ما يسد الرمق أم الكفاية؟ قوالن أصحهما ثانيهم‪GG‬ا‪ ،‬فيجب في الكس‪GG‬وة م‪GG‬ا يس‪GG‬تر ك‪GG‬ل‬
‫البدن‪ ،‬على حسب ما يليق بالحال من ش‪G‬تاء وص‪G‬يف‪ .‬ويلح‪G‬ق بالطع‪G‬ام والكس‪G‬وة م‪G‬ا في معناهم‪G‬ا‪ ،‬ك‪G‬أجرة ط‪G‬بيب‪ ،‬وثمن دواء‪،‬‬
‫وخادم منقطع‪ - ،‬كما هو واضح اهـ‪( .‬قوله‪ :‬عند اختالل الخ) متعلق بالمخاطب‪ :‬أي أن المخ‪GG‬اطب ب‪GG‬دفع الض‪GG‬رر الموس‪GG‬ر عن‪GG‬د‬
‫عدم انتظام بيت المال‪ ،‬وعدم وفاء الزكاة‪ ،‬أو نحوها بكفايته‪ ،‬فإن لم يختل ما ذكر‪ ،‬أو وقت الزك‪GG‬اة به‪GG‬ا‪ ،‬ال يك‪GG‬ون الموس‪GG‬ر ه‪GG‬و‬
‫المخاطب به‪ ،‬بل يكون دفع ضرره من بيت المال أو من الزكاة‪.‬‬

‫فيض القدير (‪)233 /6‬‬


‫ونصر المظلوم فرض كفاية على القادر إذا لم يترتب على نصره مفسدة أشد من مفسدة الترك فلو علم أو غلب على ظنه أنه ال‬
‫يفيد سقط الوجوب وبقي أصل الندب بالشرط المذكور فلو تساوت المفسدتان خير وشرط الناصر كونه عالما بكون الفعل ظلما‬

‫فتوى الشيخ الدكتور علي جمعة‬


‫المقاطعة يجب أن تكون من جهة الدولة وليس األفراد‬
‫قال الدكتور علي جمع‪G‬ة‪ ،‬عض‪G‬و هيئ‪G‬ة كب‪G‬ار العلم‪G‬اء ب‪G‬األزهر الش‪G‬ريف إن من وجه‪G‬ة نظ‪G‬ره أن المقاطع‪G‬ة يجب أن تك‪G‬ون من‬
‫الحكومات والدول حتى يكون لها أثر حقيقي‪.‬‬
‫متى يكون للمقاطعة أثرها الحقيقي؟‬
‫فعلى سبيل المثال إذا أردت اليوم أن أق‪G‬اطع ماكدونال‪G‬دز؛ فكي‪G‬ف س‪G‬أخذ الخط‪G‬وة؛ وماكدونال‪G‬دز خ‪G‬اص بن‪G‬ا نحن‪ ،‬وليس خ‪G‬اص‬
‫باآلخرين ونفس الكالم ينطبق على بيبيسي؛ فيقول بيبسي دي بتاعتنا إحنا مش بتاعت اللي هناك هقاطعها إزاي؟‬
‫وأشار جمعة إلى أن عملية المقاطعة يجب أن تكون من الدول‪GG‬ة نفس‪GG‬ها؛ فمت‪GG‬دخلش الحكاي‪GG‬ة دي أص‪G‬اًل عن‪GG‬دنا؛ عش‪GG‬ان من جه‪GG‬ة‬
‫العاطفة‪ ،‬ولكن ال بد المقاطعة إذا أردناها فال بد أن تكون من قبل الدولة‪ ،‬وليس من جهة األفراد‬

‫الوالء والبراء والعداء في اإلسالم | أبي فيصل البدراني‬


‫والمقاطعة بشكلها المعاصر مما ال يظهر لي ارتباطه ب‪GG‬إذن ولي األم‪GG‬ر‪.‬ثالث‪GG‬ا‪ :‬حكم المقاطع‪GG‬ة االقتص‪GG‬ادية ‪ :‬ال ش‪GG‬ك أن التعام‪GG‬ل‬
‫التجاري واالقتصادي الحاصل في هذا الزمن يباين التعامالت التجارية في األزمان السابقة؛ فه‪GG‬و اآلن أوس‪GG‬ع وأش‪GG‬مل وأيس‪GG‬ر‪،‬‬
‫وال شك أن ارتباط االقتصاد بالسياسة وتأثيره على التوجهات السياسية والنزاعات الحزبية صار أكبر وأقوى‪ .‬ول‪GG‬ذا ف‪GG‬إن بحث‬
‫هذه المسألة بالتوسع في النظر فيها هو من خصائص هذا العصر‪ .‬والذي يظهر أن حكم المقاطعة يختل‪GG‬ف ب‪GG‬اختالف األح‪GG‬وال‪،‬‬
‫وإليك التفصيل‪ :‬األول‪ :‬إذا أمر بها اإلمام‪ .‬إذا أمر اإلمام بمقاطعة سلعة معين‪G‬ة أو بض‪G‬ائع دول‪G‬ة من دول الكف‪G‬ر فإن‪G‬ه يجب على‬
‫رعيته امتثال أمره‪ ,‬وليس لإلمام أن يأمر بذلك إال أن يرى في ذلك مصلحة عامة ال تقابلها مفسدة أو ضرر أرجح من‪GG‬ه؛ وذل‪GG‬ك‬
‫أن األصل في تصرفات الوالة النافذة على الرعية الملزمة لها في حقوقه‪G‬ا العام‪G‬ة والخاص‪G‬ة أن تب‪G‬نى على مص‪G‬لحة الجماع‪G‬ة‪،‬‬
‫وأن تهدف إلى خيرها‪ .‬وتصرف الوالة على خالف هذه المصلحة غير جائز‪ .‬ولذا قعد أه‪G‬ل العلم قاع‪G‬دة‪ :‬تص‪G‬رف اإلم‪G‬ام على‬
‫الرعية منوط بالمصلحة‪ .‬الثاني‪ :‬إذا لم يأمر بها اإلمام‪ .‬إذا لم يأمر اإلمام بالمقاطعة فال يخلو الحال من أمرين‪:‬‬

‫أ‪ -‬أن يعلم المسلم أن قيمة ما يشتريه يعين الكفار على قتل المسلمين أو إقامة الكفر ‪ ,‬فهنا يحرم عليه أن يشتري منهم؛ وذلك ألن‬
‫الشراء منهم والحال ما ذكر مشمول بالنهي عن التعاون على اإلثم والعدوان‪ ،‬ومشمول بقاعدة سد الذرائع المفضية إلى الحرام ‪,‬‬
‫وإذا علم المسلم أن أهل العلم حرموا بيع العنب لمن يتخذه خمرا‪ ،‬وبيع السالح ألهل الحرب أو وقت الفتنة خشية استعماله لقت‪GG‬ل‬
‫‪4‬‬
‫‪Hasil Rumusan Bahtsul Masail Nasional Komisi A‬‬
‫‪Milad Ke-54 Pondok Pesantren Miftahul Ulum Kebun baru dan Ikhtibar Ke-64 Madrasah Miftahul Ulum‬‬
‫)‪sekaligus Haul Masyayikh dan Reuni Akbar Ikatan Alumni SantrI Kebun Baru (IASBA‬‬
‫المسلمين‪ ،‬وحرموا إقراض من يغلب على الظن أنه يصرف ماله في محرم؛ فكيف إذا كان عين الثمن الذي يشتري به يقت‪GG‬ل ب‪GG‬ه‬
‫مسلم أو يعان به على كفر؟! هذا حكم ما لو علم ذلك يقينا سواء باطالع مباشر‪ ،‬أو خبر موثوق ب‪GG‬ه‪ ،‬أو غ‪GG‬ير ذل‪GG‬ك‪ ,‬وغلب‪GG‬ة الظن‬
‫تجري مجرى العلم كما سبق‪.‬‬

‫ب‪-‬أن ال يتيقن أن عين ما يشتري به منهم يستعان به على حرام من قتال المسلمين أو إقامة الكفر؛ فهذا ب‪GG‬اق على األص‪GG‬ل الع‪GG‬ام‬
‫وهو جواز البيع والشراء وسائر المعامالت‪ .‬فإن األصل في البيوع اإلباحة سواء منها ما كان مع المسلمين أو الكفار كم‪GG‬ا س‪GG‬بق‬
‫وحيث لم يوجد ناقل عن هذا األص‪G‬ل فال يتغ‪G‬ير الحكم ولكن يرتب‪G‬ط ب‪G‬ه الحال‪G‬ة اآلتي‪G‬ة‪ :‬أن ال ي‪G‬تيقن أن عين م‪G‬ا يش‪G‬تري ب‪G‬ه منهم‬
‫يستعان به على حرام؛ لكن في مقاطعتهم مصلحة‪ ،‬ولعل هذه الحالة هي أكثر ما يكون الحديث عنه‪.‬ولبيان حكم هذه الحالة ف‪GG‬إني‬
‫أحتاج لتقسيمها إلى قسمين‪:‬‬

‫أ – أن يتم الشراء من الكافر مباشرة أو من خالل سمسار أو وكيل بعمولة‪ .‬وإذا أردت الوص‪GG‬ول للحكم الش‪GG‬رعي في ه‪GG‬ذا القس‪GG‬م‬
‫فإني بحاجة لتقرير مسلمات شرعية توصلنا للنتيجة‪ :‬فاألصل جواز التعامل مع الكفار ولو كانوا من أه‪GG‬ل الح‪GG‬رب‪ ،‬وأن وس‪GG‬ائل‬
‫الحرام حرام وال يحكم على فعل حتى ينظر في مآله وعاقبته‪ .‬وال يباح مما يفضي إلى مفسدة إال م‪GG‬ا ك‪GG‬انت مص‪GG‬لحته أرجح وال‬
‫يحرم مما يفضي إلى مصلحة إال ما كانت مفسدته أرجح وال مانع من استعمال اإلضرار المالي جه‪G‬ادا ألع‪G‬داء هللا ول‪G‬و لم ي‪G‬أذن‬
‫به اإلمام‪ .‬وعليه فإن كان في المقاطعة والحال ما ذكر مصلحة فإنه يندب إليها على أنه يراعى مدى الحاجة للبضائع كما سبق‪.‬‬

‫ب –أن يتم الشراء من مسلم اشترى البضاعة أو صاحب امتياز‪ ,‬ولبي‪G‬ان الحكم ف‪G‬إني م‪G‬ع ت‪G‬ذكيري بم‪G‬ا س‪G‬بق من مس‪G‬لمات ف‪G‬إني‬
‫أذكر بأن المنتج الكافر يأخذ مقابل منحه امتياز التصنيع‪ ،‬وهو يأخذه س‪G‬واء ق‪GG‬ل ال‪G‬بيع أو ك‪GG‬ثر‪ ،‬فالمقاطع‪GG‬ة إض‪G‬رار ب‪GG‬ه وبعمالت‪GG‬ه‬
‫وبالمساهمين معه في رأس ماله‪ ،‬وكذا الحال بالنسبة لمن اشترى بضاعة من الكافر وص‪G‬ارت من مال‪G‬ه فالمقاطع‪G‬ة إض‪G‬رار ب‪G‬ه‪.‬‬
‫ولذا فإن القول بندب المقاطعة فيه ثقل لوجود المفسدة والضرر الكبيرين‪ ،‬وال يقال فيه‪GG‬ا إن المفس‪GG‬دة خاص‪GG‬ة والمص‪GG‬لحة عام‪GG‬ة؛‬
‫وذلك ألن المسلم سيكون هو المتضرر‪ ،‬وألن نفع المقاطعة مظنون وتضرر الشركة مقطوع به‪ ،‬والمقطوع يقدم على المظنون‪.‬‬
‫وعلى كل فاعتراض المفسدة قد يمنع القول بندب المقاطعة في هذا القسم‪ ،‬وهللا تعالى أعلم‪ .‬وأنبه هنا إلى أن من ق‪GG‬اطع البض‪GG‬ائع‬
‫والسلع المنتجة من دول الكفار بنية حسنة كتقديم البديل اإلسالمي أو زيادة في بغض الكفار فإن‪GG‬ه إن ش‪G‬اء هللا مم‪GG‬دوح على فعل‪G‬ه‬
‫مثاب ‪.‬‬

‫‪b. Apakah negara indonesia wajib mengirimkan pasukan militernya untuk membantu palestina pada‬‬
‫?‪konflik yang sedang terjadi‬‬

‫;‪Jawaban‬‬
‫‪Pada dasarnya mengirim militer ke Palestina berhukum wajib, sebab tujuan utama dalam hal ini adalah‬‬
‫‪kemerdekaan Palestina, namun karena Indonesia tidak mungkin melakukannya dengan berbagai aturan‬‬
‫‪yang berlaku dan pertimbangan kesiapan, maka kewajibannya gugur. Namun tetap wajib menempuh cara‬‬
‫‪diplomasi untuk menghentikan perang atau memberikan bantuan kemanusiaan. semua ini merupakan‬‬
‫‪langkah-langkah yang mesti ditempuh oleh (Pemerintah) Indonesia beserta tahapan-tahapannya‬‬

‫‪Referensi:‬‬

‫العلماء المجددون ‪13 :‬‬


‫ومثل إقامة الجهاد فإنها فريضة من فرائض اإلسالم ونعتقد بأنها ماضية إلى يوم القيامة ولكن لتعسرها وتع‪GG‬ذرها في ه‪GG‬ذا العص‪GG‬ر تعطلت‬
‫فريضة الجهاد وذلك لعدم وجود إمام أو أمير في هذا العصر يأمر جنوده باالجهاد في سبيل هللا ويكون جنة بين يدي المسلمين‬

‫‪.‬السيل الجرار المتدفق للشوكاني ‪١/٩٤١‬‬


‫َفاَل َبْأَس ِبَتَع ُّد ِد اَأْلِئَّمِة َو الَّس اَل ِط يِن َو َتِج ُب الَّطاَع ُة ِلُك ِّل َو اِحٍد ِم ْنُهْم َبْع َد اْلَبْيَع ِة َع َلى َأْه ِل اْلَقْط ِر اَّل ِذ ي َيْنُف ُذ ِفي‪ِG‬ه َأَو اِم ُر ُه َو َنَو اِهي‪ِG‬ه‪.‬‬
‫َو َك َذ ِلَك َص اِح ُب اْلَقْطِر اآْل َخ ِر ‪َ .‬فِإَذ ا َقاَم َم ْن ُيَناِزُع ُه ِفي اْلَقْطِر اَّلِذ ي َقْد َثَبَت ِفيِه ِواَل َيُتُه َو َباَيَع ُه َأْهُل ُه َك اَن اْلُح ْك ُم ِفي‪ِG‬ه َأْن ُيْقَت َل ِإَذ ا َلْم‬
‫َيُتْب َو اَل َيِج ُب َع َلى َأْهِل اْلَقْطِر اآْل َخ ِر َطاَع ُتُه َو اَل الُّد ُخ وُل َتْح َت ِو اَل َيِتِه‬

‫تحفة المحتاج في شرح المنهاج (‪)304 /9‬‬

‫‪5‬‬
‫‪Hasil Rumusan Bahtsul Masail Nasional Komisi A‬‬
‫‪Milad Ke-54 Pondok Pesantren Miftahul Ulum Kebun baru dan Ikhtibar Ke-64 Madrasah Miftahul Ulum‬‬
‫)‪sekaligus Haul Masyayikh dan Reuni Akbar Ikatan Alumni SantrI Kebun Baru (IASBA‬‬
‫(عقدها) لجميع الكفار أو (لكفار إقليم) كالهن‪G‬د (يختص باإلم‪G‬ام) ‪...‬إلى أن ق‪G‬ال‪( ...‬وإنم‪G‬ا يعق‪G‬دها لمص‪G‬لحة) لم‪G‬ا فيه‪G‬ا من ت‪G‬رك‬
‫القتال‪ ،‬وال يكفي انتفاء المفسدة قال تعالى {فال تهنوا وتدعوا إلى السلم وأنتم األعلون} [محمد‪ ]35 :‬والمصلحة (كضعفنا بقل‪GG‬ة‬
‫عدد‪ ،‬وأهبة) ألنه الحامل على المهادنة عام الحديبية (أو) عطف على ضعف (رجاء إس‪GG‬الم أو ب‪GG‬ذل جزي‪GG‬ة) أو إع‪GG‬انتهم لن‪GG‬ا أو‬
‫كفهم عن اإلعانة علينا أو بعد دارهم وإن كنا أقوياء في الكل لالتباع في األول‬

‫قاعدة مختصرة في قتال الكفار ومهادنتهم وتحريم قتلهم لمجرد كفرهم صـ ‪ 40 – 37‬البن تيمية‬
‫ان الكفار إذا نزلوا في أي بلد من بالد المسلمبن فإن جهادهم ومقاتلتهم فرض عين على اهل ذل‪GG‬ك البل‪GG‬د ال‪GG‬ذي نزل‪GG‬وا في‪GG‬ه‪ -‬ليس‬
‫من الناحية الشرعية فقط بل حتى من الناحية القانونية الدولة‪ -‬فيجب عليهم أن يقاوموهم ويقاتلوهم وينزلوا بهم أشد الع‪GG‬ذاب م‪GG‬ا‬
‫استطاعوا الى ذلك سبيال‪ ،‬خصوصا اذا استوطنوا ديارهم‪ ،‬وأكلوا خيراتهم‪ ،‬وسلبوا أراض‪GG‬يهم وث‪GG‬رواتهم ‪ ،‬كم‪GG‬ا ه‪GG‬و الح‪GG‬ال في‬
‫أرض فلسطين‪ ،‬والعاق‪ ،‬وغيرهما‪ .‬قال شيخ االسالم ‪ :‬وأما قتال الدفع فهو أشد أنواع دفع الصائل عن الحرمة وال‪GG‬دين ف‪GG‬واجب‬
‫إجماعا فالعدو الصائل الذي يفسد الدين وال‪G‬دنيا ال ش‪G‬يء أوجب بع‪G‬د اإليم‪G‬ان من دفع‪G‬ه فال يش‪G‬ترط ل‪G‬ه ش‪G‬رط ب‪G‬ل ي‪G‬دفع بحس‪G‬ب‬
‫اإلمكان‪ .‬وقد نص على ذلك العلم‪GG‬اء أص‪GG‬حابنا وغ‪GG‬يرهم فيجب التفري‪GG‬ق بين دف‪GG‬ع الص‪GG‬ائل الظ‪GG‬الم الك‪GG‬افر وبين طلب‪GG‬ه في بالده‪،‬‬
‫والجهاد منه ما هو باليد ومنه ما هو بالقلب والدعوة والحجة واللسان والرأي والتدبير والصناعة فيجب بغاية م‪GG‬ا يمكن‪GG‬ه‪ .‬وق‪GG‬ال‬
‫ابن القيم رحمه هللا‪ :‬فقتال الدفع أوسع من قتال الطلب وأعم وجوبا ولهذا يتعين على كل أحد يقم ويجاه‪G‬د في‪G‬ه العب‪G‬د ب‪G‬إذن س‪G‬يده‬
‫وبدون إذنه والولد بدون إذن أبويه والغريم بغير إذن غريمه وهذا كجهاد المسلمين يوم أحد والخندق وال يشترط في هذا الن‪GG‬وع‬
‫من الجهاد أن يكون العدو ضعفي المسلمين فما دون فإنهم كانوا يوم أحد والخندق أضعاف المسلمين فكان الجهاد واجب‪GG‬ا عليهم‬
‫ألنه حينئذ جهاد ضرورة ودفع ال جهاد اختيار‪ .‬قلت وكالمهما فرضه ومحله اذا رأى امام المس‪GG‬لمين المص‪GG‬لحة المترجح‪GG‬ة في‬
‫اقامة الجهاد أما أذا رأي امام المسلمين المفسدة في ذلك اعظم من المصلحة المترتبة على جهاد الدفع فالرأي ما ي‪G‬راه ولي ام‪G‬ر‬
‫المسلمين‪ ،‬اما في هذا الزمن‪ ،‬الذي اصبحت فيه الدولة االسالمية مقسمة الى دويالت مختلفة في تشريعاتها وسياستها‪ ،‬ونظمها‬
‫وحدودها‪ -.‬فإنه من الخطاء أن يأخذ كالمهما أو كالم غيرهما من أهل العلم ليطبقه على واقعنا المعاصر فيقول إن ه‪GG‬ذا ف‪GG‬رض‬
‫عين على كل المسلمين ممن هم خارج حدود هذا البلد المحتل نعم الواجب نصرتهم بالمال والنفس واذا رأى ولي امرن‪GG‬ا الق‪GG‬ائم‬
‫بشرع هللا المطهر‪ ،‬منع ذلك أو بعضه لمصلحة راجح‪GG‬ة لالس‪GG‬الم والمس‪GG‬لمين ودف‪GG‬ع مفس‪GG‬دة متحقق‪GG‬ة فال تس‪GG‬وغ مخالفت‪GG‬ه‪ ،‬كي‪GG‬ف‬
‫والمفسدة ظاهرة واضحة وضوح الشمس في راتعة النهار‪.‬‬

‫إعانة الطالبين على حل ألفاظ فتح المعين (‪)207 /4‬‬


‫ودفع ضرر معصوم من مسلم وذمي ومستأمن جائع لم يصل لحالة االضطرار أو عار أو نحوهما‪ .‬والمخاطب ب‪GG‬ه ك‪GG‬ل موس‪GG‬ر‬
‫بما زاد على كفاية سنة له ولممونة عند اختالل بيت المال وعدم وفاء زكاة‪.‬‬
‫(قوله‪ :‬ودفع ضرر معصوم) يصح عطفه على قيام‪ ،‬أي وكدفع ضرر الخ‪ ،‬ويصح عطفه على حجج‪ :‬أي وكالقيام بدفع‪ .‬قال في‬
‫النهاية‪ :‬هل المراد بدفع ضرر من ذكر ما يسد الرمق أم الكفاية؟ قوالن أصحهما ثانيهما‪ ،‬فيجب في الكسوة ما يستر ك‪GG‬ل الب‪GG‬دن‪،‬‬
‫على حسب ما يليق بالحال من ش‪G‬تاء وص‪G‬يف‪ .‬ويلح‪G‬ق بالطع‪GG‬ام والكس‪G‬وة م‪GG‬ا في معناهم‪GG‬ا‪ ،‬ك‪GG‬أجرة ط‪G‬بيب‪ ،‬وثمن دواء‪ ،‬وخ‪G‬ادم‬
‫منقطع‪ - ،‬كما هو واضح اهـ‪( .‬قوله‪ :‬عن‪GG‬د اختالل الخ) متعل‪GG‬ق بالمخ‪GG‬اطب‪ :‬أي أن المخ‪GG‬اطب ب‪GG‬دفع الض‪GG‬رر الموس‪GG‬ر عن‪GG‬د ع‪GG‬دم‬
‫انتظام بيت المال‪ ،‬وعدم وف‪GG‬اء الزك‪GG‬اة‪ ،‬أو نحوه‪GG‬ا بكفايت‪GG‬ه‪ ،‬ف‪GG‬إن لم يخت‪GG‬ل م‪GG‬ا ذك‪GG‬ر‪ ،‬أو وقت الزك‪GG‬اة به‪GG‬ا‪ ،‬ال يك‪GG‬ون الموس‪GG‬ر ه‪GG‬و‬
‫المخاطب به‪ ،‬بل يكون دفع ضرره من بيت المال أو من الزكاة‪.‬‬

‫فيض القدير (‪)233 /6‬‬


‫ونصر المظلوم فرض كفاية على القادر إذا لم يترتب على نصره مفسدة أشد من مفسدة الترك فلو علم أو غلب على ظنه أنه ال‬
‫يفيد سقط الوجوب وبقي أصل الندب بالشرط المذكور فلو تساوت المفسدتان خير وشرط الناصر كونه عالما بكون الفعل ظلما‬

‫فتوى الشيخ الدكتور علي جمعة‬


‫المقاطعة يجب أن تكون من جهة الدولة وليس األفراد‬
‫قال الدكتور علي جمع‪G‬ة‪ ،‬عض‪G‬و هيئ‪G‬ة كب‪G‬ار العلم‪G‬اء ب‪G‬األزهر الش‪G‬ريف إن من وجه‪G‬ة نظ‪G‬ره أن المقاطع‪G‬ة يجب أن تك‪G‬ون من‬
‫الحكومات والدول حتى يكون لها أثر حقيقي‪.‬‬
‫متى يكون للمقاطعة أثرها الحقيقي؟‬

‫‪6‬‬
‫‪Hasil Rumusan Bahtsul Masail Nasional Komisi A‬‬
‫‪Milad Ke-54 Pondok Pesantren Miftahul Ulum Kebun baru dan Ikhtibar Ke-64 Madrasah Miftahul Ulum‬‬
‫)‪sekaligus Haul Masyayikh dan Reuni Akbar Ikatan Alumni SantrI Kebun Baru (IASBA‬‬
‫اص‬G‫ وليس خ‬،‫ا نحن‬GG‫اص بن‬G‫دز خ‬G‫وة؛ وماكدونال‬G‫أخذ الخط‬G‫ف س‬GG‫دز؛ فكي‬G‫اطع ماكدونال‬GG‫وم أن أق‬GG‫فعلى سبيل المثال إذا أردت الي‬
‫باآلخرين ونفس الكالم ينطبق على بيبيسي؛ فيقول بيبسي دي بتاعتنا إحنا مش بتاعت اللي هناك هقاطعها إزاي؟‬
‫ة‬GG‫ان من جه‬GG‫دنا؛ عش‬GG‫اًل عن‬G‫ة دي أص‬GG‫دخلش الحكاي‬GG‫ها؛ فمت‬GG‫ة نفس‬GG‫ون من الدول‬GG‫وأشار جمعة إلى أن عملية المقاطعة يجب أن تك‬
‫ وليس من جهة األفراد‬،‫ ولكن ال بد المقاطعة إذا أردناها فال بد أن تكون من قبل الدولة‬،‫العاطفة‬

2. INSES
Sail : PP. Miftahul Ulum Kebun Baru

Dilansir dari Cleveland Clinic, inses adalah hubungan seksual yang terjadi diantara anggota keluarga
yang tidak bisa menikah secara legal. Hubungan seksual yang dilakukan bisa beragam, mulai dari hanya
bercumbu hingga melakukan penetrasi melalui organ intim. Inses tidak hanya dilakukan oleh salah satu
orang tua pada anak, namun bisa juga dilakukan oleh kakak terhadap adik, bahkan kakek atau nenek
terhadap cucu.

Hubungan seksual sedarah atau inses sering tidak diketahui karena umumnya korban tidak nyaman
untuk bercerita kepada orang lain, beberapa korban juga kerap diancam untuk tidak menceritakan
hubungan seksual yang dilakukan oleh pelaku. Inses umumnya baru diketahui setelah terjadi kehamilan
seperti kejadian yang baru-baru ini terungkap di suatu Kabupaten, tepat di Provinsi Jawa Timur, dimana
seorang ayah berinisial A (42) telah menghamili anaknya sendiri M (18).

Tindakan tidak terpuji tersebut terungkap bermula ketika korban M (18) yang semula dikenal sebagai
siswi yang rajin dan berprestasi justru dilaporkan bahwa akhir-akhir ini korban M (18) sering tidak
masuk sekolah dengan alasan sakit, mendapat laporan tersebut ibu korban D (31) bergegas membawa
anaknya ke rumah sakit, setelah diperiksa ternyata korban dinyatakan positif hamil dengan usia
kandungan yang sudah menginjak enam bulan.

Meskipun awalnya korban enggan untuk berbicara namun setelah diinterogasi berkali-kali oleh ibu dan
sanak familinya akhirnya korban mau bercerita dan mengaku bahwa kehamilan tersebut merupakan
hasil dari hubungan terlarang antara dirinya dan ayahnya sendiri, singkat cerita setelah mengetahui hal
itu pihak keluarganya sepakat untuk menggugurkan kehamilan tersebut dengan tujuan untuk menutupi
aib keluarga, di sisi lain nasab dari anak tersebut dianggap bermasalah.

Pertanyaan;

a. Bagaimanakah pandangan fikih tentang menggugurkan kandungan dengan alasan sebagaimana


deskripsi masalah di atas?
Jawaban:
Menggugurkan kandungan yang sudah mencapai usia ditiupkanya ruh dalam madhab syafi'i dan hanafi
hukumnya tidak diperbolehkan.

Catatan;
Pendapat dalam kitab fatawa hindiyah yg memperbolehkan menggugurkan kandungan secara mutlak
menyalahi pada pendat aslu madhahibil hanafiyah.
Referensi:

189 -188 : ‫توضيح األحكام الجزء الخامس ص‬


‫ال يجوز إسقاط الحمل فى مختلف مراحله إال لمبرر شرعى وفى حدود ضيقة جدا إذا كان الحم ل فى الط ور األول وهى م دة األربعين‬
‫وكان فى إسقاطه مصلحة شرعية او دفع ضرر متوقع جاز إسقاطه أما إسقاطه فى هذه الم دة خش ية المش قة فى تربي ة األوالد أو خوف ا‬
‫من العجز عن تكاليف معيشتهم وتعليمهم أو من أجل مستقبلهم أو إكتفاء بما لذى الزوجين من األوالد فغير جائز ال يجوز اسقاط الحم ل‬
‫إذا كان علقة أو مضغة حتى تكرر لجنة طبية موثوقة إن استمراره خطر على سالمة أمه بأن يخشى عليها الهالك من استمراره فيج وز‬

7
Hasil Rumusan Bahtsul Masail Nasional Komisi A
Milad Ke-54 Pondok Pesantren Miftahul Ulum Kebun baru dan Ikhtibar Ke-64 Madrasah Miftahul Ulum
sekaligus Haul Masyayikh dan Reuni Akbar Ikatan Alumni SantrI Kebun Baru (IASBA)
‫إسقاطه بعد استنفاد كافة الوسائل لتالقى تلك األخطار بعد الطور الثالث وبعد إكمال أربعة أشهر للحمل ال يحل اسقاطه حتى يقرر جم ع‬
‫من األطباء المختصين الموثوقين أن بقاء الجنين فى بطن أمه يسبب موتها وبذلك بعد استنفاد الوسائل النق اذ حياتهوإنم ا رخص اإلق دام‬
‫على اسقاطه بهذه الشروط دفعا ألعظم الضررين وجلبا لعظمى المصلحين قبل مرور مائ ة وعش رين يوم ا على الحم ل إذا ثبت وتأك د‬
‫بتقرير لجنة طبية من األطباء المختصين الثقات وبناء على الفحوص الفنية باألجهزة والوسائل الممكنة أن الجنين مشوه تش ويها خط يرا‬
‫غير قبيل للعالج وإنه إذا بقى وولد فى موعده ستكون حياته سيئة وأالما عليه وعلى أهله فعندئذ يجوز اسقاطه بناء على طالب الوالدين‬
‫والمجلس إذ يقرر ذلك يسىء األطباء والوالدين بتقوى هللا والتثبت فى هذا األمر‬

‫تحفة المحتاج في شرح المنهاج وحواشي الشرواني والعبادي (‪)241 /8‬‬


‫(فرع) اختلفوا في التسبب إلسقاط ما لم يصل لحد نفخ الروح فيه وهو مائة وعشرون يوما والذي يتجه وفاقا البن العماد وغيره الحرمة‬
‫وال يشكل عليه جواز العزل لوضوح الفرق بينهما بأن المني حال نزوله محض جماد لم يتهي أ للحي اة بوج ه بخالف ه بع د اس تقراره في‬
‫الرحم وأخذه في مبادئ التخلق ويعرف ذلك باألمارات‪ ،‬وفي حديث مسلم «أنه يكون بعد اثنتين وأربعين ليل ة» أي ابت داؤه كم ا م ر في‬
‫الرجعة ويحرم استعمال ما يقطع الحبل من أصله كما صرح به كثيرون وهو ظاهر‪.‬‬

‫حاشية الجمل على شرح المنهج = فتوحات الوهاب بتوضيح شرح منهج الطالب (‪)490 /5‬‬
‫قال الزركشي وفي تعاليق بعض الفضالء قال الكرابيسي سألت أبا بكر بن أبي سعيد الفراتي عن رجل سقى جارية شرابا لتس قط ول دها‬
‫فقال مادام نطفة أو علقة فواسع أي جائز له ذلك إن شاء هللا تعالى اهـ وقد أشار الغزالي إلى هذه المسألة في اإلحي اء فق ال بع د أن ق رر‬
‫أن العزل خالف األولى ما حاصله وليس هذا كاالستجهاض ألن ه جناي ة على موج ود حاص ل ف أول م راتب الوج ود وق وع النطف ة في‬
‫الرحم فتختلط بماء المرأة فإفسادها جناية فإن صارت علقة أو مضغة فإفسادها أفحش فإن نفخت الروح أو استقرت الخلقة زادت الجناية‬
‫تفاحشا ثم قال ويبعد الحكم بعدم تحريمه وقد يقال أما حالة نفخ الروح فما بعده إلى الوضع فال شك في التح ريم وأم ا قبل ه فال يق ال إن ه‬
‫خالف األولى بل محتمل للتنزيه والتحريم ويقوى التحريم فيما قرب من زمن النفخ ألنه جريمة ثم إن تش كل في ص ورة آدمي وأدركت ه‬
‫القوابل وجبت الغرة نعم لو كانت النطفة من زنا فقد يتخيل الجواز فلو تركت حتى نفخ فيه ا فال ش ك في التح ريم ول و ك ان ال وطء زن ا‬
‫والموطوءة حربية فال شك أنه غير محترم من الجهتين وقد سئل ابن اللبان عن مسلم زنى بذمية ما حكم الولد في اإلس الم فلم يجب في ه‬
‫بشيء فقال له السائل إن ابن حزم ذكر في كتاب الجهاد أن الولد المسلم اعتبار بالدار وعند هذا فال ش ك في احترام ه ال س يما إذا قص د‬
‫بالوطء قهرها فإنه يملكها كما قاله القاضي حسين وغيره اهـ ما قاله الزركشي‪.‬‬

‫إعانة الطالبين على حل ألفاظ فتح المعين (‪)147 /4‬‬


‫فرع‪ :‬أفتى أبو إسحاق المروزي بحل سقى أمته دواء ليسقط ول دها م ا دام علق ة أو مض غة‪ ،‬وب الغ الحنفي ة فق الوا يج وز مطلق ا‪ .‬وكالم‬
‫االحياء يد على التحريم مطلقا قال شيخنا وهو االوجه‪.‬‬
‫(قوله‪ :‬فرع أفتى أبو إسحاق إلخ) عبارة التحفة في فصل عدة الحامل‪ .‬فرع‪ :‬اختلفوا في التسبب السقاط ما لم يصل لحد نفخ ال روح في ه‬
‫وهو مائة وعشرون يوما‪ ،‬والذي يتجه وفاقا البن العماد وغيره الحرمة‪ ،‬وال يشكل عليه جواز العزل لوضوح الفرق بينهم ا ب أن الم ني‬
‫حال نزوله محض جماد لم يتهيأ للحياة بوجه بخالفه بعد استقراره في ال رحم وأخ ذه في مب ادئ التخل ق ويع رف ذل ك باالم ارات‪ ،‬وفي‬
‫حديث مسلم أنه يكون بعد اثنتين وأربعين ليلة‪ :‬أي ابتداؤه كما مر في الرجعة‪ ،‬ويحرم استعمال ما يقطع الحبل من أصله‪ ،‬كما صرح ب ه‬
‫كثيرون‪ ،‬وهو وظاهر‪ .‬اه‪ .‬والذي رجحه م ر أنه بعد نفخ الروح يح رم مطلق ا ويج وز قبل ه ونص عبارت ه في ب اب أمه ات االوالد بع د‬
‫كالم‪ .‬قال الدميري‪ :‬ال يخفى أن المرأة قد تفعل ذلك بحمل زنا وغيره‪ ،‬ثم هي إما أمة فعلت ذلك ب إذن مواله ا ال واطئ له ا وهي مس ألة‬
‫الفراتي أو بإذنه وليس هو الواطئ وهو صورة ال تخفى‪ ،‬والنقل فيها عزيز‪ ،‬وفي مذهب أبي حنيفة شهير‪ ،‬ففي فتاوى قاضيخان وغ يره‬
‫أن ذلك يجوز‪ ،‬وقد تكلم الغزالي عليها في االحياء بكالم متين غير أنه لم يصرح بالتحريم‪ .‬اه‪ .‬والراجح تحريم ه بع د نفخ ال روح مطلق ا‬
‫وجوازه قبله‪.‬اه‪( .‬قوله‪ :‬يحل سقي أمته) االمة ليس بقيد كم ا يعلم ذل ك من عب ارة التحف ة في النك اح ونص عبارت ه‪ :‬واختلف وا في ج واز‬
‫التسبب إلى إلقاء النطفة بعد استقرارها في الرحم فقال أبو إسحاق المروزي يجوز إلقاء النطفة والعلق ة‪ ،‬ونق ل ذل ك عن أبي حنيف ة إلخ‪.‬‬
‫اه‪( .‬قوله‪ :‬مطلقا) المراد باالطالق هنا وفيما يأتي ما يشمل العلقة والمضغة وحال ة م ا بع د نفخ ال روح (قول ه‪ :‬وكالم االحي اء ي دل على‬
‫التحريم) أي وليس صريحا فيه وعبارته بعد أن قرر أن العزل خالف االولى‪ :‬وليس هذا كاالستجهاض وال وأد‪ ،‬أي قت ل االطف ال‪ ،‬الن ه‬
‫جناية على موجود حاصل‪ ،‬فأول مراتب الوجود وقع النطفة في الرحم فيختلط بماء المرأة فإفسادها جناية‪ ،‬فإن صارت علق ة أو مض غة‬
‫فالجناية أفحش‪ ،‬فإن نفخت الروح واستقرت الخلقة زادت الجناية تفاحشا‪ .‬اه‪( .‬قوله‪ :‬ق ال ش يخنا الخ) عبارت ه‪ .‬ف رع‪ :‬أف تى أب و إس حاق‬
‫المروزي بحل سقي أمته لتسقط ولدها ما دام علقة ومضغة وبالغ الحنفية فق ال‪ :‬يج وز مطلق ا‪ ،‬وكالم االحي اء ي دل على التح ريم مطلق ا‬
‫وهو االوجه كما مر اه‪ .‬أي في فصل عدة الحامل‪ ،‬وقد علمت عبارته آنفا‪.‬‬

‫الموسوعة الفقهية الكويتية (‪)57 /2‬‬


‫حكم اإلجهاض بعد نفخ الروح ‪:‬‬
‫نفخ الروح يكون بعد مائة وعشرين يوما ‪ ،‬كما ثبت في الحديث الص حيح ال ذي رواه ابن مس عود مرفوع ا ‪ :‬إن أح دكم يجم ع خلق ه في‬
‫بطن أمه أربعين يوما نطفة ‪ ،‬ثم يكون علقة مثل ذلك ‪ ،‬ثم يك ون مض غة مث ل ذل ك ‪ ،‬ثم يرس ل المل ك فينفخ في ه ال روح ( ‪ . )1‬وال يعلم‬
‫‪8‬‬
‫‪Hasil Rumusan Bahtsul Masail Nasional Komisi A‬‬
‫‪Milad Ke-54 Pondok Pesantren Miftahul Ulum Kebun baru dan Ikhtibar Ke-64 Madrasah Miftahul Ulum‬‬
‫)‪sekaligus Haul Masyayikh dan Reuni Akbar Ikatan Alumni SantrI Kebun Baru (IASBA‬‬
‫خالف بين الفقهاء في تحريم اإلجهاض بعد نفخ الروح ‪ .‬فقد نصوا على أنه إذا نفخت في الجنين الروح حرم اإلجهاض إجماعا ‪ .‬وقالوا‬
‫إنه قتل له ‪ ،‬بال خالف‪.‬‬
‫والذي يؤخذ من إطالق الفقهاء تحريم اإلجهاض بعد نفخ الروح أنه يشمل ما لو كان في بقائه خطر على حياة األم وما ل و لم يكن ك ذلك‬
‫وصرح ابن عابدين بذلك فقال ‪ :‬لو كان الجنين حيا ‪ ،‬ويخشى على حياة األم من بقائه ‪ ،‬فإنه ال يجوز تقطيعه ؛ ألن موت األم به موهوم‬
‫‪ ،‬فال يجوز قتل آدمي ألمر موهوم‬

‫الفتاوى الهندية (‪)356 /5‬‬


‫رجل عزل عن امرأته بغير إذنها لما يخاف من الولد السوء في هذا الزمان فظاهر جواب الكتاب أن ال يسعه وذكر هنا يسعه لسوء ه ذا‬
‫الزمان كذا في الكبرى‪ .‬وله منع امرأته من العزل كذا في الوج يز للك ردري‪ .‬وإن أس قطت بع د م ا اس تبان خلق ه وجبت الغ رة ك ذا في‬
‫فتاوى قاضي خان‪ .‬العالج إلسقاط الولد إذا استبان خلقه كالشعر والظفر ونحوهما ال يجوز وإن كان غير مستبين الخلق يجوز وأم ا في‬
‫زماننا يجوز على كل حال وعليه الفتوى كذا في جواهر األخالطي‪ .‬وفي اليتيمة سألت علي بن أحم د عن إس قاط الول د قب ل أن يص ور‬
‫فقال أما في الحرة فال يجوز قوال واحدا وأما في األمة فقد اختلفوا فيه والصحيح هو المنع كذا في التتارخانية‪ .‬وال يجوز للمرضعة دف ع‬
‫لبنها للتداوي إن أضر بالصبي كذا في القنية‪ .‬امرأة مرضعة ظهر به ا حب ل وانقط ع لبنه ا وتخ اف على ول دها الهالك وليس ألبي ه ذا‬
‫الولد سعة حتى يستأجر الظئر يباح لها أن تعالج في استنزال الدم ما دام نطفة أو مضغة أو علقة لم يخلق له عضو وخلق ه ال يس تبين إال‬
‫بعد مائة وعشرين يوما أربعون نطفة وأربعون علقة وأربعون مضغة كذا في خزانة المفتين‪ .‬وهكذا في فتاوى قاضي خان‪.‬‬

‫في البحر الرائق شرح كنز الدقائق للشيخ عبد هللا بن أحمد النسفي الحنفي ‪( 3/349‬دار الكتب العلمية) مانصه ‪:‬‬
‫وفي فتح القدير وهل يباح اإلسقاط بعد الحبل يباح ما لم يتخلق شيء منه ثم في غير موضع وال يكون ذلك إال بعد مائ ة وعش رين يوم ا‬
‫وهذا يقتضي أنهم أرادوا بالتخليق نفخ الروح ‪ ,‬وإال فهو غلط ألن التخليق يتحقق بالمشاهدة قبل هذه المدة ا هـ ‪ .‬وفي الخاني ة من كت اب‬
‫الكراهية ‪ :‬وال أقول ‪ :‬بأنه يباح اإلسقاط مطلقا فإن المحرم إذا كسر بيض الصيد يكون ضامنا ألنه أصل الصيد فلما كان يؤاخذ ب الجزاء‬
‫ثم فال أقل من أن يلحقها إثم هاهنا إذا أسقطت بغير عذر ا هـ ‪ .‬وينبغي االعتماد عليه ألنه له أصال صحيحا يقاس عليه ولظ اهر أن ه ذه‬
‫المسألة لم تنقل عن أبي حنيفة صريحا ولذا يعبرون عنها بصيغة قالوا ‪ ,‬والظاهر أن المراد من األمة في المختصر القنة ‪ ,‬والمدبرة وأم‬
‫الولد وأما المكاتبة فينبغي أن يكون اإلذن إليها ألن الول د لم يكن للم ولى ولم أره ص ريحا ‪ ( .‬قول ه ‪ , :‬وفي الخاني ة ‪ . . .‬إلخ ) ق ال في‬
‫النهر قال ابن وهبان ومن األعذار أن ينقطع لبنها بعد ظهور الحمل وليس ألبي الصغير ما يستأجر به الظئر ويخ اف هالك ه ونق ل عن‬
‫الذخيرة لو أرادت اإللقاء قبل مضي زمن ينفخ فيه الروح هل يباح لها ذلك أم ال اختلفوا فيه وكان الفقيه علي بن موسى يق ول إن ه يك ره‬
‫فإن الماء بعدما وقع في الرحم مآله الحياة فيكون له حكم الحياة كما في بيضة صيد الحرم ونح وه في الظهيري ة ق ال ابن وهب ان فإباح ة‬
‫اإلسقاط محمولة على حالة العذر أو أنها ال تأثم إثم القتل ا هـ ‪ .‬وبما في الذخيرة تبين أنهم ما أرادوا بالتخليق إال نفخ الروح وأن قاض ي‬
‫خان مسبوق بما مر من التفقه‪.‬‬

‫المفصل في أحكام المراة وبيت المسلم في الشريعة اإلسالمية للشيخ عبد الكريم زيدان (‪ )127-3/125‬المعاصرة‬
‫وجاء في «الفتاوى الهندية»‪« :‬العالج إلسقاط الولد إذا استبان خلقه كالشعر والظفر ال يجوز‪ .‬وإن كان غير مستبين الخلق يجوز‪ .‬وأم ا‬
‫في زماننا فيجوز على كل حال وعليه الفتوى‪ ،‬فه ذا النص يفي د ج واز اإلجه اض في زم ان الس وء للخ وف من ص يرورة الج نين بع د‬
‫والدته وكبره ولد سوء‪.‬‬

‫فتاوى الشيخ سليمان الكردي‪ ،‬ص ‪٢٢٦‬‬


‫وعبارتها أوائل النكاح واختلفوا في جواز التسبب إلى إلقاء النطفة بع د اس تقرارها في ال رحم فق ال أب و إس حاق الم روزي يج وز إلق اء‬
‫النطفة والعلقة ونقل ذلك عن أبي حنيفة وفي اإلحياء في مبحث العزل ما يدل على تحريمه‪ ،‬وهو األوجه؛ ألنها بع د االس تقرار آيل ة إلى‬
‫التخلق المهيأ لنفخ الروح وال كذلك العزل‪ ،‬إنتهت‪ .‬وعبارة الزيادي هنا في شرح المحرر كعبارته‪ ،‬وصرح ب ذلك أيض ا في فص ل ح ل‬
‫إنكاح الكافرة وتوابعه من التحفة وفي العدد منها وفي فصل الغرة في الجنايات وفي شرح األربعين له عن د ش رح ح ديث إبن أبي ح اتم‬
‫وجرى عليها أيضا شيخنا بن عبد الحق السنباطي فإنه قال في شرح ختم المنهاج ما نصه أفتى أبو إسحق المروزي يحل س قي أمت ه م ا‬
‫يسقط ول دها م ا دام علق ة أو مض غة وه و أح د وجهين حكاهم ا المحب الط بري زرجح ه بعض مش ايخنا وكالم اإلحي اء م ا ي دل على‬
‫التحريم‪ ،‬قال بعضهم وهو األوجه‪ ،‬والفرق بينه وبين العزل ظاهر إذ ه و قب ل الحص ول في ال رحم‪ ،‬ق ال بعض الش راح وب الغ الحنفي ة‬
‫فقالوا بالجواز مطلقا‪ ،‬إنتهى‪ .‬وقد سئل بعض الحنفية عن ذلك فأنكره وادعى الجواز بالشرط السابق‪ ،‬إنتهى كالم إبن عبد الحق‪.‬‬

‫?‪b. Jika tidak boleh bagaimanakah nasab sang bayi tersebut‬‬

‫‪Jawaban:‬‬
‫‪Anak yang dilahirkan dari hasil zina tidak nasab kepada ayah biologisnya, melainkan nasab kepada‬‬
‫‪ibunya.‬‬
‫‪9‬‬
‫‪Hasil Rumusan Bahtsul Masail Nasional Komisi A‬‬
‫‪Milad Ke-54 Pondok Pesantren Miftahul Ulum Kebun baru dan Ikhtibar Ke-64 Madrasah Miftahul Ulum‬‬
‫)‪sekaligus Haul Masyayikh dan Reuni Akbar Ikatan Alumni SantrI Kebun Baru (IASBA‬‬
Referensi:

)146 /2( ‫إعانة الطالبين على حل ألفاظ فتح المعين‬


.‫ اللهم اجعله فرطا المه‬:‫ويقول في ولد الزنا‬
.‫ وإنما ينسب إلى أمه‬،‫ ويقول في ولد الزنا الخ) أي ألنه ال ينسب إلى أب‬:‫(قوله‬

٢/٢١٩ ‫حاشية الشرقاوي‬


‫(وال يمنع زناه بامرأة نكاحه لها وال ألمها وال لبنتها ولو) كانت بنتها (مخلوقة من) م اء (زن اه) إذ ال حرم ة لم اء الزن ا (قول ه من م اء‬
‫ والم راد زن اه بأجنبي ة بخالف م ا ل و‬.‫زناه) المراد به ما خرج على وجه محرم كاستمنائه بيده أو يد أجنبية بخالفه بيد زوجت ه أو أمت ه‬
‫زنى بأمه أو بنته أو أخته فإن المخلوقة منه تحرم عليه لكن لوصف آخر غير الزنا وهو كونها أخته مثال ويحرم على الم رأة ول دها من‬
.‫الزنا والفرق بينها وبين الرجل أنه كالعضو منها وانفصل منها انسانا ولذا ورثها‬

)531 :‫بغية المسترشدين (ص‬


‫(مسألة) ملخصة مع زيادة من اإلكسير العزيز للشريف محمد بن أحمد بن عنق اء في ح ديث الول د للف راش الخ إذا ك انت الم رأة فراش ًا‬
‫لزوجها أو سيدها فأتت بولد من الزنا كان الولد منسوبًا لصاحب الفراش ال إلى الزاني فال يلحقه الولد وال ينسب إلي ه ظ اهرًا وال باطن ًا‬
‫وإن استلحقه ومن هنا يعلم شدة ما اشتهر أنه إذا زنى شخص بامرأة وأحبلها تزّو جها واستلحق الولد فورثه ووّرثه زاعمًا سترها‬

‫ دار الفكر‬430 :‫مذاهب األربعة الجزء الرابع ص‬


‫أما إذا أمكن نسبة الولد لهما معًا بأن جاءت به لستة أشهر فأكثر من وطء الثاني وألقل من أربع سنين من تاريخ طالقه ا من األول ف إن‬
‫الولد يبحث بمعرفة القافة بأن ينظر القائف في الواطئين وفي الولد فإذا ألحقوه بواحد منهما ك ان ابن ه وانقض ت ب ه ع دتها وبقيت عليه ا‬
‫عدة اآلخر ثالثة قروء والمراد بالقافة من لهم خبرة بشبه الولد بأبيه هذا ما قاله الفقهاء ولعله يقوم مقامه في زماننا تحليل الدم ف إذا أمكن‬
‫معرفة كون دم الطفل من دم والده يكون حسنًا وإذا لم يمكن معرفة ش بهه بواح د منهم ا أو اختل ف القاف ة في أم ره ف إن عليه ا أن تعت د‬
‫بثالث حيض بعد وضعه على أي حال‬

3. REVIEW JUJUR MAKANAN


Sail : PP. Langitan (Langitan Selawe Widang Tuban)

Deskripsi Masalah

Dalam era digital ini, fenomena makanan telah menciptakan gelombang baru dalam budaya kuliner.
Food vlogger atau reviewer makanan berperan penting dalam mengarahkan perhatian masyarakat
terhadap berbagai macam makanan, restoran, dan kafe. Meskipun eksistensi mereka telah meningkatkan
popularitas tempat-tempat makan, ada kontroversi terkini yang memunculkan pertanyaan tentang etika
dan standar dalam mereview makanan. Artikel ini akan menjelaskan secara mendalam tentang
bagaimana seharusnya standar review makanan untuk food vlogger, dan mengapa seharusnya ulasan
yang jujur tidak dianggap sebagai menjatuhkan usaha kuliner.

Peran Penting Food Vlogger dalam Industri Kuliner

Sebelum kita mendalam ke dalam isu yang kontroversial, penting untuk mengakui peran positif yang
dimainkan oleh food vlogger dalam dunia kuliner. Mereka adalah pemandu kami dalam petualangan
kuliner, membantu kita menemukan tempat makan baru dan menguji berbagai hidangan. Food vlogger
berkontribusi pada promosi restoran, menciptakan lapangan kerja, dan membantu mengekspresikan
keunikan kuliner lokal. Dalam beberapa hal, mereka adalah salah satu aset terbesar dalam industri
makanan saat ini.

Bagaimana sih Standar Review Makanan yang Etis?

 Kejujuran

10
Hasil Rumusan Bahtsul Masail Nasional Komisi A
Milad Ke-54 Pondok Pesantren Miftahul Ulum Kebun baru dan Ikhtibar Ke-64 Madrasah Miftahul Ulum
sekaligus Haul Masyayikh dan Reuni Akbar Ikatan Alumni SantrI Kebun Baru (IASBA)
Kejujuran adalah elemen utama dalam sebuah ulasan makanan yang baik. Food vlogger memiliki
tanggung jawab untuk memberikan pandangan yang jujur tentang pengalaman mereka saat makan di
suatu tempat. Kejujuran ini berarti bahwa mereka harus memberikan ulasan positif jika makanan dan
layanannya memang memuaskan, serta ulasan negatif jika ada masalah yang patut diperhatikan.

 Penjelasan yang Detail

Review makanan seharusnya bukan hanya tentang “rasanya enak” atau “tidak enak.” Food vlogger
harus memberikan penjelasan yang detail tentang cita rasa, tekstur, aroma, dan pengalaman secara
keseluruhan. Ini membantu pemirsa memahami mengapa suatu hidangan atau tempat makan layak
dicoba atau dihindari.

 Kritik yang Membangun

Sementara kritik negatif harus diizinkan, food vlogger juga seharusnya memberikan saran konstruktif
kepada restoran atau kafe yang mereka ulas. Ini membantu pemilik usaha untuk memperbaiki layanan
dan kualitas makanan mereka. Beberapa kasus terkini di media sosial, terutama di TikTok, telah
menyoroti konflik antara food vlogger dan pemilik usaha kuliner. Pada beberapa kesempatan, food
vlogger dituduh menjatuhkan usaha kuliner karena memberikan ulasan negatif. Namun, kita harus
menggali lebih dalam untuk memahami konteks di balik kontroversi ini.

Mengapa Ulasan Negatif Bukan Menjatuhkan Usaha Kuliner?

 Perbedaan Selera

Ulasan makanan sangat subjektif karena selera setiap individu berbeda. Sebuah hidangan yang tidak
disukai oleh satu orang mungkin menjadi favorit bagi orang lain. Food vlogger hanya memberikan
pandangan pribadi mereka berdasarkan preferensi mereka.

 Mendorong Perbaikan

Kritik negatif dapat menjadi katalisator perbaikan bagi restoran atau kafe. Tanpa umpan balik negatif,
pemilik usaha mungkin tidak akan menyadari masalah yang ada dan tidak akan memperbaiki layanan
atau makanannya.

 Kejujuran dan Kredibilitas

Food vlogger yang memberikan ulasan positif semua waktu tanpa mempertimbangkan kualitas
sebenarnya akan kehilangan kredibilitas. Kejujuran adalah nilai inti dalam mempertahankan
kepercayaan pemirsa.

Food vlogger memiliki peran penting dalam memengaruhi industri kuliner saat ini. Standar review
makanan yang etis melibatkan kejujuran, penjelasan yang detail, dan kritik yang membantu
memperbaiki kualitas. Kontroversi tentang menjatuhkan usaha kuliner harus dilihat dalam konteks yang
lebih luas dan bukan sebagai upaya untuk merusak reputasi bisnis makanan. Kesadaran tentang
pentingnya ulasan yang jujur dan konstruktif dapat membantu menciptakan hubungan yang positif
antara food vlogger dan pemilik usaha kuliner, sambil terus memajukan industri kuliner ke depan.

Pertanyaan;

a. Bagaimana hukum mereview jujur suatu makanan, yang tidak sedikit sampai mencaci maki makanan
tersebut?

Jawaban;

11
Hasil Rumusan Bahtsul Masail Nasional Komisi A
Milad Ke-54 Pondok Pesantren Miftahul Ulum Kebun baru dan Ikhtibar Ke-64 Madrasah Miftahul Ulum
sekaligus Haul Masyayikh dan Reuni Akbar Ikatan Alumni SantrI Kebun Baru (IASBA)
‫‪Pada dasarnya mereview makanan dengan cara mencaci makanan seperti "ini kurang manis, kurang‬‬
‫‪sedap dll" hukumnya makruh. Namun jika ada tujuan lain dan dengan kata-kata yang berlebihan‬‬
‫‪sebagaimana biasa dilakukan food vloger, seperti menjatuhkan penjual atau menjauhkan pembeli, maka‬‬
‫‪hukumnya tidak diperbolehkan.‬‬

‫‪Catatan:‬‬
‫‪Mencela makanan dalam rangka meningkatkan kualitas masakan keluarganya sendiri tidak‬‬
‫‪dimakruhkan.‬‬

‫‪Referensi:‬‬

‫النجم الوهاج في شرح المنهاج ‪ — ٥٧٩/٩‬الدميري (ت ‪)٨٠٨‬‬


‫ويكره أن يعيب الطعام؛ ألن النبي ﷺ ما عاب طعاًما قط‪ ،‬إن أعجبه ‪ ..‬أكله‪ ،‬وإال ‪ ..‬تركه‪ .‬ق ال الحليمي‪ :‬ه ذا في غ ير المص نوع‬
‫لآلدمي‪ ،‬أما المصنوع إذا عاب صناعته ‪ ..‬فال كراهة‪ ،‬وإنما كره عيب الطعام ألنه نعمة هللا‪ ،‬وعيب النعمة مخالف للشكر‪ ،‬فمن أكل من‬
‫نعمة هللا ‪ ..‬شكره؛ إذ مكنه منه وأوصل منفعته إليه‪.‬‬

‫عجالة المحتاج إلى توجيه المنهاج ‪ — ١٣١٨/٣‬ابن الملقن (ت ‪)٨٠٤‬‬


‫ويكرُه أْن َي ِعْي َب الطعاَم وال بأَس بقولِه اَل َأْش َت ِه ْيِه وما اعتْد ُت أكَلُه لحديِث الَّضِّب (‪)٥٠٥‬‬

‫أسنى المطالب ‪( -‬ج ‪ / 7‬ص ‪)220‬‬


‫) ِلَم ا ِفيِه ِمْن اِإْليَذ اِء َو َر َو ى الَّش ْي َخ اِن { َأَّنُه َص َّلى ُهَّللا َع َلْيِه َو َس َّلَم َم ا َع اَب َط َع اًم ا‬ ‫( َف ْص ٌل ) ِفي َمَس اِئَل َتَت َع َّلُق ِباَأْلْط ِعَمِة ( ُيْك َر ُه َذ ُّم الَّط َع ِما‬
‫َص اِنُعُه َف اَل ُيْك َر ُه َذ ُّمُه َق اَلُه اْلَح ِليِمُّي َق اَل الَّز ْر َك ِش ُّي َو َمَح ُّل اْلَك َر اَهِة إَذ ا َك اَن الَّط َع اُم‬ ‫َّط‬ ‫َأ‬ ‫ُّط‬
‫َق إْن اْش َت َه اُه َك َلُه ‪َ ،‬و ِإْن َك ِر َه ُه َت َر َك ُه } َو َخ َر َج ِبال َع اِم‬
‫ْل‬ ‫ُث‬
‫ِلَغ ْي ِر ِه َف ِإْن َك اَن َلُه َف اَل اَل ِس َّيَم ا َم ا َو َر َد ُخ ْب ُه َك ا َبَص ِل‬

‫مرشد ذوي الحجا والحاجة إلى سنن ابن ماجه لمحمد األمين الهروي (‪:)183 /19‬‬
‫وذكر القاضي عياض‪ :‬أن عدم العيب من آداب الطعام‪ ،‬وأنت تعرف أن ترك األدب مكروه‪ ،‬وقد يح رم العيب إذا جع ل متعلق ه الخلق ة‪.‬‬
‫وعيب الطعام‪ :‬هو أن يفوت بعض مستحسناته الموجودة في غ يره‪ ،‬وه و أعم من أن يك ون من ص نعة أو غ ير ذل ك‪ .‬انتهى "أبي" ق ال‬
‫العيني‪ :‬قوله‪ :‬ما عاب طعاما أي‪ :‬من األطعمة المباحة‪ ،‬وأما الطعام الحرام ‪ ..‬فكان يذمه ويمنع تناوله وينهى عنه؛ كما م ر آنف ا‪ .‬انتهى‪.‬‬
‫وفصل بعضهم في ذل ك؛ فق ال‪ :‬إن ك ان العيب من جه ة الخلق ة ‪ ..‬ك ره‪ ،‬وإن ك ان من جه ة الص نعة ‪ ..‬لم يك ره‪ ،‬لكن ق ال الحاف ظ في‬
‫"الفتح"‪ :‬والذي يظهر‪ :‬التعميم؛ فإن فيه كسر قلب الصانع‬

‫البحر المحيط الثجاج في شرح صحيح اإلمام مسلم بن الحجاج لمحمد اإلتيوبي (‪:)482 /34‬‬
‫قال النووي‪ :‬من آداب الطعام المتأكدة أن ال يعاب؛ كقوله‪ :‬مالح‪ ،‬حامض‪ ،‬قليل الملح‪ ،‬غليظ‪ ،‬رقيق‪ ،‬غير ناضج‪ ،‬ونحو ذلك‪ .‬انتهى‪ .‬قال‬
‫الجامع عفا هللا عنه‪ :‬والذي يظهر لي أن ما قاله النووي ليس على إطالقه‪ ،‬فإنه إن ك ان لتنبي ه خادم ه أو أه ل بيت ه على أن ال يص نعوا‬
‫مثله‪ ،‬فهو جائز دون كراهة؛ ألن هذا من باب التعليم لهم‪ ،‬والتدريب على الصنعة‪ ،‬وإن كان نزل ضيفا‪ ،‬أو دخل على بعض أصدقائه‪،‬‬
‫فقربوا له طعاما‪ ،‬فال ينبغي له أن يقول ما سبق؛ فإن فيه كسر قلب المضيف‪ ،‬فتنبه‪ ،‬وهللا تعالى أعلم‬

‫إحياء علوم الدين ‪( -‬ج ‪ / 2‬ص ‪)30‬‬


‫وقال الشافعي رضي هللا عنه‪ :‬من وعظ أخاه سرًا فقد نصحه وزانه ومن وعظه عالنية فقد فضحه وشانه‬

‫بريقة محمودية في شرح طريقة محمدية وشريعة نبوية في سيرة أحمدية ‪ — ٢٦/٤‬محمد الخادمي (ت ‪)١١٥٦‬‬
‫(والخامس أن ال يكون المدح لغرض حرام أو مفضيا إلى فساد مثل مدح حسن ش خص معين من الم رد والنس اء بين األج انب لتحري ك‬
‫الشهوة فيهم وحثهم إلى اللواطة والزنا) ‪ -‬الى ان قال‪ -‬وأما الذم المذموم فأكثره داخل في الكذب أو لغيبة أو التعي ير أو اللم ز الطعن في‬
‫األنساب (ومما لم يدخل ذم الطعام ترفعا) إظهارا للكبر والرفعة‪ .‬وأم ا لت أديب األه ل وإص الح الطع ام فيج وز (خ م عن أبي هري رة ‪-‬‬
‫رضي هللا تعالى عنه ‪ -‬أنه قال «ما عاب رسول هللا ‪ -‬صلى هللا تعالى عليه وسلم ‪ -‬طعاما» ما ذك ر في طع ام م ا عيب ا ألن ه إم ا ص نع‬
‫الخالق فال يعاب وإما بمالبسة عمل المخلوق فيلزم كسر الخاطر وهو جابر ال كاس ر «ق ط إن اش تهاه أكل ه» من غ ير ش ره وال إكث ار‬
‫«وإن كرهه» لعدم تشهيه «تركه» وكذا ذم اللباس والدابة والمسكن ونحوها وكل هذا داخل في التكبر) فال حاجة إلى عد الذم مستقال‬

‫)األذكار للنووي ت األرنؤوط( (ص‪:)340‬‬

‫‪12‬‬
‫‪Hasil Rumusan Bahtsul Masail Nasional Komisi A‬‬
‫‪Milad Ke-54 Pondok Pesantren Miftahul Ulum Kebun baru dan Ikhtibar Ke-64 Madrasah Miftahul Ulum‬‬
‫)‪sekaligus Haul Masyayikh dan Reuni Akbar Ikatan Alumni SantrI Kebun Baru (IASBA‬‬
‫اعلم أَّن الغيبَة وإن كانت محّرمة فإنها ُت باح في أحوال للمصلحة‪ .‬والُم جِّو ُز لَه ا غ رض ص حيح ش رعي ال يمكن الوص وُل إلي ه إال به ا‪،‬‬
‫وهو أحد ستة أسباب‪- .‬إلى أن قال ‪ -‬الرابع‪ :‬تحذير المسلمين من الشّر ونصيحتهم‪ ،‬وذلك من وجوه‪ :‬منها جرح المج روحين من ال رواة‬
‫للحديث والشهود‪ ،‬وذلك جائز بإجماع المسلمين‪ ،‬بل واجب للحاجة‪ .‬ومننها ما استشارك إنسان في مصاهرته‪ ،‬أو مش اركته‪ ،‬أو إيداع ه‪،‬‬
‫أو اِإل يداع عنده‪ ،‬أو معاملته بغير ذلك‪ ،‬وجب عليك أن تذكر له ما تعلمه منه على جهة النصيحة‪ ،‬فإن حص ل الغ رض بمج ّرد قول ك ال‬
‫تصلُح لك معاملُته‪ ،‬أو مصاهُرته‪ ،‬أو ال تفعْل هذا‪ ،‬أو نحو ذلك‪ ،‬لم تجز الزي ادُة ب ذكر المس اوئ وإن لم يحص ل الغ رض إال بالتص ريح‬
‫بعينه فاذكره بصريحه‪ .‬ومنها إذا رأيَت َم ن يشتري عبدًا يعروف بالسرقة أو الزنا أو الشرب أو غيرها‪ ،‬فعلي ك أن ت بّين ذل ك للمش تري‬
‫إن لم يكن عالمًا به‪ ،‬وال يختّص بذلك‪ ،‬بل كل من علم بالس لعة المبيع ة عيب ًا وجب علي ه بيان ه للمش تري إذا لم يعلم ه‪ .‬ومنه ا إذا رأيت‬
‫متفقهًا يترَّدُد إلى مبتدٍع أو فاسٍق يأخذ عنه العلم ِخ ْف َت أن يتضَّر َر المتفّقه بذلك‪ ،‬فعليك نصيحته ببيان حاله‪ ،‬وُيشترط أن يقصَد النصيحَة ‪،‬‬
‫وهذا مما ُيغَلُط فيه‪ ،‬وقد َي حمُل الُمتكلَم بذلك الحسُد‪ ،‬أو ُيَلِّبُس الشيطاُن عليه ذلك‪ ،‬وُيخَّيُل إليه أنه نصيحٌة وشفقٌة ‪ ،‬فليتفَّط ْن ل ذلك‪.‬ومنه ا أن‬
‫ال يكون له والية ال يقوم بها على وجهها‪ ،‬إما بأن ال يكون صالحًا لها‪ ،‬وإما بأن يكون فاسقًا أو مغفًال ونحو ذل ك‪ ،‬فيجب ذك ر ذل ك لمن‬
‫له عليه والية عامة ليزيَله وُيوِّلي من َي صلُح أو يعلم ذلك منه لتعامله بمقتضة حاله وال يغتّر به‪ ،‬وأن يسعى في أن يحَّث ه على االس تقامة‬
‫أو يستبدل به‪.‬‬
‫?‪b. Bagaimana hukum berkerja sebagai food vloger‬‬

‫‪Jawaban:‬‬

‫‪Idem‬‬

‫‪13‬‬
‫‪Hasil Rumusan Bahtsul Masail Nasional Komisi A‬‬
‫‪Milad Ke-54 Pondok Pesantren Miftahul Ulum Kebun baru dan Ikhtibar Ke-64 Madrasah Miftahul Ulum‬‬
‫)‪sekaligus Haul Masyayikh dan Reuni Akbar Ikatan Alumni SantrI Kebun Baru (IASBA‬‬

Anda mungkin juga menyukai