Anggota kelompok:
1. Bilaal Adly Maulana
2. Dhanu Setio Anggoro
3. Faisal Yunus Saputra
4. Alga Dwi Saputra
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat,
taufik serta hidayah Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah
ini. Tidak lupa pula sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita
nabi besar Muhammad SAW. Nabi yang telah membawa kita dari alam jahiliyah ke alam
yang terang benderang penuh dengan ilmu pengetahuan. Semoga kita termasuk umatnya
yang akan mendapatkan syafaatnya besok di hari kiamat. Amin.
Semoga makalah ini bisa memberikan manfaat kita semua, terutama bagi kami.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan
saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi
kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah berperan
serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Apabila ada kekeliruan kata
atau kalimat, kami mohon maaf yang sebesar besarnya.
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejarah mengenai peradaban Islam ini memberikan manfaat yang sangat
besar bagi para umat Islam di dunia. Di mana melalui sejarah peradaban Islam
terdapat berbagai cerita atau kronologi mengenai peristiwa-peristiwa yang
berkaitan dengan agama Islam baik itu pada zaman Rasulullah Shallallahu’alaihi
Wasallam, , pada masa Khulafaurrasyidin, atau para tabi’in dan tabiuttabi’in.
Salah satu yang dikaji dalam sejarah peradaban Islam ialah mengenai
kerajaan-kerajaan yang berdiri sepeninggalan Rasulullah dan para sahabatnya,
diantara kerajaan-kerajaan tersebut adalah kerajaan Turki Ustmani yang berdiri
selama kurang lebih 7 abad lamanya. Kerajaan Turki Ustmani dipimpin oleh
banyak khalifah karena kerajaan ini berdiri dalam waktu yang lama. Banyak
peristiwa-peristiwa penting yang terjadi pada masa kerajaan Turki Ustmani, baik
itu mengenai konflik intern, ekstern, mengenai kejayaan-kejayaan yang diperoleh,
para pemimpinnya, faktor penyebab kemundurannya dan sebagainya. Sehingga
perlu mempelajari mengenai Kerajaan Turki Ustmani.
Hal inilah yang melatarbelakangi penyusunan makalah ini untuk mengkaji
lebih dalam mengenai kerajaan Turki Ustmani, baik itu mengenai latar belakang
kemunculannya, para pemimpinnya, kejayaan yang diperoleh serta faktor-faktor
yang menyebabkan keruntuhannya.
B. Rumusan Masalah
1. Bidang Ilmu Pengetahuan
2. Bidang Seni dan Arsitektur
3. Bidang Ekonomi
4. Bidang Sosial Budaya
5. Pengaruh peradaban Islam di Turki
6. Keteladanan dari Peradaban Islam di Turki
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
mengalahkan dinasti Ghaznai dan menduduki singgasana kerajaan di Naisabur.
Selama memegang kekuasaan, Thugrul Bek menggalang persatuan yang kuat
dengan saudara-saudaranya dengan memberikan wilayah kekuasaan tertentu.
Pada tahun 1050-1051 M, ia berhasil merebut Isfahan dan menghancurkan
kekuatan Dalamah di Persia.
Setahun setelah berhasil menguasai Baghdad, Trughul Bek meninggal dunia
pada tanggal 8 Ramadhan 455 H/1062 M.
2. Seljuk Irak
Wafatnya Malik Syah mernunculkan perpecahan di antara kerabat kerajaan.
Hal ini ditandai dengan munculnya kesultanan kecil di wilayah Seljuk raya dan
berusaha memisahkan diri dari kekuasaan Seljuk Raya di Iran. Di wilayah Irak,
Mahmud adalah penguasa pertama kali yang memisahkan diri. Ia melakukan
pemberontakan terhadap pamannya, Sultan Sanjar. Pemisahan wilayah Irak
secara independen dari kekuasaan Seljuk Raya akhirnya dipenuhi dengan
menjadikan Mahmud sebagai waliy al-and untuk wilayah yang sama, dengan
gelar sultan di depan namanya. Akan tetapi is tetap memerintah di Irak atas
nama pamannya, Sanjar, meskipun pada saat yang sama merupakan sultan bagi
bangsa Seljuk di Irak.
3. Seljuk Syria
Para penguasa Seljuk Sria merupakan keturunan dari Tajuddaulah Tutus bin
alp-Arselan yang telah memerintah Sam pada tahun 470 H/078 M atas perintah
Malik Syah yang memberinya wilayah kekuasaan di Damaskus dan sekitarnya.
Tutusy berhasil meluaskan pengaruhnya ke Halep (Aleppo), ar-Raha ((Rayy),
Harran (Turki), serta Azerbaijan dan Hamada sebagai batu loncatan untuk
menguasai Iran. Karenanya Tutus terlibat peperangan dengan Rukn al-Din
Barqyaruk, keponakannya sendiri.
4. Seljuk Kirman
Kesultanan Seljuk Kirman didirikan oleh Imad al-Din Kara Arsela Qawurt
bin Chaghri Bek Dawud bin Mikail atau yang lebih dikenal dengan Qawurt.
Itulah sebabnya keturunan Seljuk Kirman disebutjg a Qawurtiyun. Beberapa
tahun kemudian, Qawurt berhasil menguasai ibu kota Bardasir dan berhasil
mendirikan pemerintahan di daerah Persia. Setelah merasa kuat, ia pun mulai
melawan dan menentang, serta ingin memisahkan diri dari kekuasaan
3
saudaranya, Alp-Arslan. Namun niat untuk memisahkan diri diurungkan setelah
melihat keunggulan dan kekuatan Alp-Arslan. Dinasti Seljuk Kirman mulai
mengalami kehancuran ketika dipimpin oleh Muhammad Syah bin Bahrain
Syah. Kerajaan tersebut diserang oleh raja-raja dari Guzz, yang kemudian
berhasil menguasai kesultanan. Sejak itu, wilayah Kirman menjadi kekuasaan
kelompok Guzz dengan rajanya Malik Dinar (583 H/1187 M).
5. Seljuk Asia Kecil
Seljuk Asia Kecil atau yang juga dikenal Seljuk Rum, berkuasa sekitar 220
tahun, dengan jumlah kesultanan kurang lebih 14 orang. Asal usul keturunan
mereka berasal dari nenek moyangnya Abu al-Fawaris Qutulmisy bin Israil bin
Seljuk, yang diangkat sebagai penguasa di daerah al-Mawsil (Mousul, Irak), Di
ar Bakr dan Syarn pada masa penaklukan yang pertama.
Setelah meninggalnya Thrugrul Bek pada 455 H/1063 dan naiknya Alp-
Arslan Abu al-Fawaris Qutulmisy melakukan pemberontakan karena Merasa
lebih berhak atas tahta kerajaan. Tetapi usahanya tidak berhasil, bahkan ia
terbunuh oleh Alp-Arslan. s Keturunan Abu al-awaris Qutu' lmisy berhasil
diselamatkan setelah mendapat bantuan dari Nizam al-Mulk, hanya saja
penguasanya tidak diperkenankan memakai gelar amir.
4
D. Perkembangan Pemerintahan Turki Utsmani
Sejak masa Usman bin Ertaghrol yang dianggap pembina pertama kerajaan
Turki Usmani ini dengan nama imperium Ottoman timbullah kemajuan dalam
berbagai bidang agama Islam.
1. Bidang Ilmu Pengetahuan
Peradaban Turki Usmani merupakan perpaduan bermacam-macam
peradaban, diantaranya adalah peradaban Persia, mereka banyak mengambil
pelajaran-pelajaran tentang etika dan tata krama dalam istana raja-raja.
Organisasi pemerintahan dan kemilitera banyak mereka serap dari Bizantium.
Sedangkan ajaran tentang perinsip-perinsip ekonomi, sosial kemasyarakatan
dan keilmuan mereka terima dari orang-orang Turki Ustmani yang terkenal
sbagai bangsa yang senang dan mudah berasimilasi dengan bangsa asing utnuk
menerima kebudayaan luar.
Sebagai bangsa yang berdarah militer, Turki Ustmani lebih banyak
memfokuskan kegiatan mereka dalam bidang kkemiliteran sementara dalam
bidang ilmu pengetahuan, mereka kelihatan tidak begitu menonjol. Karena
itulah dalam khazanah intelektual Islam kita tidak menemukan ilmuan
terkemuka dari Turki Usmani.
2. Bidang Seni dan Arsitektur
Pengembangan seni arsitektur Islam berupa bangunan-bangunan yang
indah, seperti Masjid Al-Mahammadi atau Masjid jami’ Sultan Muhammad Al-
fatih, Masjid agung Sulaiman dan Masjid Abi Ayyub Al-anshari, Masjid-masjid
tersebut di hiasi pula dengan kaligrafi yang indah. Salah satu masjid yang
terkenal dengan keindahan kaligrafinya adalah masjid yang asalnya gereja Aya
Sopia. Hiasan kaligrafi itu dijadikan penutup gambar-gambar kristiani yang ada
sebelumnya.
Pada masa Sulaiman di kota-kota besar dan kota-kota lainnya banyak
dibangun masjid, sekolah, rumah sakit, gedung, makam, jembatan saluran air,
vila, dan pemandian umum. Disebutkan bahwa 235 buah dari bangunan itu
dibangun di bawah koordinator Sinin, seorang arsitek Anatolia.
3. Bidang ekonomi
Turki Utsmani yang didirikan oleh Utsman Ibn Ertoghril Ibn Sulaiman pada
1280, adalah negara Islam terbesar abad pertengahan. Awal puncak kejayaan
5
mereka ditandai dengan penaklukkan ibukota Romawi Timur, yaitu kota
Konstantinopel pada 1453. Kota itu diganti namanya menjadi Istambul dan
terus menjadi ibukota Turki Utsmani hingga keruntuhannya. Masa keemasan
Turki Utsmani yang berlangsung antara 1514-1574, luas negara Utsmani
mencapai tiga benua yaitu Eropa, Asia dan Afrika. Dukungan tentara Janissary
yang kuat dan angkatan laut yang besar, mereka dapat menguasai daerah yang
sangat luas, ditambah dukungan administrasi yang baik, mereka dapat
menjalankan pengaturan negara dengan baik dan efisien. Banyak negara Islam
baru di Asia Tenggara mengakui, memperoleh legitimasi kesultanan dan
dukungan militer dari Turki Utsmani. Pemasukan keuangan Turki Utsmani
ditentukan oleh aktifitas perekonomian yang ditarik dari pajak, dari hasil
perdagangan, maupun hasil penaklukan yang mereka lakukan dan diatur oleh
kebijakan yang dikeluarkan penguasa. Sebagai negara militer, tidak serta-merta
mereka hanya mementingkan penaklukan dan mengandalkan pemasukan negara
dari penaklukan itu. Mereka juga menerapkan sistem ekonomi dan
menjalankannya dengan baik, agar keuangan negara teratur, yang menjadikan
rakyat di wilayah kekuasaannya menjadi makmur. Ekonomi sebagai objek
penelitian ini, dilihat dengan teori dari J.M Keynes Goverenment Policy, maka
terlihat bagaimana Turki Utsmani menjalankan roda perekonomiannya.
Menurut Ibn Khaldun, negara adalah penyelenggara ekonomi yang paling
utama (induk pasar).
4. Bidang sosial budaya
Dinasti Ustmani di Turki telah membawa peradaban Islam menjadi
peradaban yang cukup maju. Pada zaman kemajuannya. Dalam bidang
kebudayaan Turki Ustmani banyak muncul tokoh-tokoh penting seperti yang
terlihat pada abad ke-16, 17, dan 18. Antara lain abad ke-17, muncul penyair
yanitu Nafi’ (1582-1636 M). Nafi’ bekerja untuk Murad Pasya dengan
menghasilkan karya-karya sastra Kaside yang mendapat tempat di hati para
Sultan.
6
E. Pengaruh Peradaban Islam Turki
Dinasti Turki Usmani merupakan kekhalifahan islam yang mempunyai
pengaruh besar dalam peradaban didunia Islam, hal itu dikarenakan kerajaan
Usmani pernah mengalahkan bangsa Mongol dan Eropa dalam penaklukan pusat
peradaban dan pusat agama nasrani. Setelah penaklukkan tersebut kerajaan Usmani
memiliki kejayaan sehingga kerajaan tersebut mampu memperluas daerah
kekuasaanya ke Eropa. Selain itu kemajuan dan perkembangan ekspensi kerajaan
telah diraih oleh kerajaan Turki yang demikian luas dan dapat dikatakan cepat serta
diikuti pula oleh kemajuan-kemajuan dalam berbagai bidang kehidupan, termasuk
dalam aspek peradabannya.
7
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Adapun kesimpulan pada penyusunan makalah ini yaitu:
1. Dinasti Ustmani di Turki merupakan kerajaan Islam yang berkuasa cukup lama
hampir 7 abad lamanya (1290-1924 M) dan merupakan kerajaan besar, kerajaan
Ustmani didirikan oleh Usman I Putra Ertohul bangsa Turki dari kabilah Oghus
yang mula-mula mendiami daerah Mongol dan daerah utara China
2. Dalam sekian lama kekuasaannya sekitar 165 tahun berkuasa tidak kurang dari tiga
puluh delapan sultan, sejarah kekuasaan mereka di bagi menjadi lima periode.
3. Dinasti Turki mengalami kemajuan dalam berbagai bidang, terutama dalam bidang
ekspansi atau perluasan agama islam, dalam bidang kemiliteran dan pemerintahan,
dalam segi budaya, sastra dan arsitek bangunan, dalam bidang keagamaan,
sedangakan dalam bidang ilmu pengetahuan tidak mengalami kemajuan yang
berarti
8
DAFTAR PUSTAKA
https://khazanah.republika.co.id/berita/m6sl6z/ragam-dan-corak-arsitektur-turki-usmani-1
https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/5550/
https://khazanah.republika.co.id/berita/nl8sus/pengaruh-turki-dalam-peradaban-islam
http://catalog.uinsa.ac.id/index.php?p=show_detail&id=46697