Kelompok 5 - Tugas 2 Manajemen Kebidanan
Kelompok 5 - Tugas 2 Manajemen Kebidanan
Disusun oleh :
Kelompok 5
1. Armedya Labiba A P27824423251
2. Diska Linta S P27824423256
3. Evi Merlina P P27824423261
4. Lidia Sabatina P27824423266
JURUSAN KEBIDANAN
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul
“Manajemen Kebidanan dalam Praktik Kebidanan Neonatus dan Bayii”. Makalah
ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Konsep Kebidanan di Poltekkes
Kemenkes Surabaya Prodi DIV Kebidanan Kampus Magetan. Dalam penyusunan
makalah ini, kami mengucapkan terimakasih terutama kepada:
1. Ibu Dwi Purwanti, S.Kp., M.Kes selaku Ketua Prodi DIV Kebidanan Kampus
Magetan
2. Ibu Nana Usnawati, SST.,M.Keb selaku dosen pengajar mata kuliah Konsep
Kebidanan di Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya Prodi DIV
Kebidanan Kampus Magetan
3. Semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan laporan ini
Kami menyadari bahwa penyelesaian makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, baik dalam segi pembahasan, penulisan, dan penyusunan. Oleh
karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari dosen pembimbing mata
kuliah Konsep Kebidanan untuk menyempurnakan makalah ini.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN......................................................................................1
1.3 Tujuan........................................................................................................2
BAB 3....................................................................................................................11
PEMBAHASAN...................................................................................................11
BAB 4 PENUTUP.................................................................................................14
4.1 Kesimpulan..............................................................................................14
4.2 Saran........................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................16
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
iv
Neonatus adalah dapat dikatakan dengan singkat masa usia dari sejak
lahir ke dunia sampai dengan 4 minggu. Anak mengalami tumbuh dan
berkembang tidak hanya di mulai dari masa neonatus, namun sejak dalam
kandungan. Selain itu neonatus adalah indiviidu yang sedang bertumbuh.
Adaptasi neonatus adalah proses penyesuaian fungsional neonatus dari
kehidupan di dalam uterus. Fisiologi neonatus merupakan ilmu yang
mempelajari fungsi dan proses vital neonatus. Kemampuan adaptasi
fungsional neonatus dari kehidupan di dalam uterus ke kehidupan di luar
uterus (Fitria Hari, Fistaquk Isnaini, Eka Deviany, Dkk , 2021).
1.3 Tujuan
1.3.1 Mengetahui definisi manajemen kebidanan
1.3.2 Mengetahui tujuan manajemen kebidanan
1.3.3 Mengetahui langkah-langkah manajemen kebidanan
1.3.4 Mengetahui standar manajemen kebidanan
v
BAB 2
TINJAUAN TEORI
6
ilmiah, penemuan-penemuan ketrampilan dalam rangkaiana atau tahapan yang
logis dalam pengambilan suatu keputusna yang berfokus pada pasien
(varney,1997). Managemen kebidan merupakan metode atau alur berfikir bagi
bidan dalam melakukan asuhan kebidanan dan membantu bidan dalm
mengambil keputusan yang tepat dibantu dengan proses berfikir kritis agara
keputusan yang diambil dapat efektif dan efisien serta sesuai dengan
kebutuhan klien.
7
a. Dilakukan untuk mendapatkan biodata, riwayat menstruasi, riwayat
kesehatan, riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas, bio-psiko-sosial-
spiritual, serta pengetahuan klien.
b. Pemeriksaan fisik sesuai dengan kebutuhan dan pemeriksaan tanda-
tanda vital, meliputi:
1. Pemeriksaan khusus (inspeksi, palpasi, auscultasi, dan perkusi)
2. Pemeriksaan penunjang (laboratorium, radiologi/USG, dan cacatan
terbaru serta catatan sebelumnya).
Tahap ini merupakan langkah awal yang akan menentukan langkah
berikutnya, sehingga kelengkapan data sesuai dengan kasus yang dihadapi
yang akan menentukan proses interpretasi yang benar atau tidak dalam
tahap selanjutnya. Sehingga dalam pendekatan ini harus komprehensif
meliputi data subjektif, objektif dan hasil pemeriksaan sehingga dapat
menggambarkan kondisi pasien yang sebenarnya dan valid. Kaji ulang
data yang sudah dikumpulkan apakah sudah tepat, lengkap dan akurat.
2) Langkah 2 : Interpretasi Data Dasar
8
f. Dapat diselesaikan dengan pendekatan manajemen kebidanan.
3) Langkah 3: Mengidentifikasi Diagnosis atau Masalah Potensial dan
Mengantisipasi Penanganannya.
9
diabetes, atau masalah medic yang serius, bidan memerlukan konsultasi atau
kolaborasi dengan dokter.
Pada langkah keenam ini rencana asuhan menyeluruh seperti yang telah
diuraikan pada langkah kelima dilaksanakan secara efisien dan aman.
Perencanaan ini bisa dilakukan seluruh oleh bidan atau sebagian lagi oleh klien
10
atau anggota tim kesehatan lainnya. Walau bidan tidak melakukannya sendiri, ia
tetap memikul tanggungjawab untuk mengarahkan pelaksanaannya, misalnya
memastikan langkah-langkah tersebut benar-benar terlaksana. Dalam situasi di
mana bidan berkolaborasi dengan dokter untuk menangani klien yang mengalami
komplikasi, maka keterlibatan bidan dalam manajemen asuhan bagi klien adalah
tetap bertanggungjawab terhadap terlaksananya rencana asuhan bersama yang
menyeluruh tersebut. Manajemen yang efisien akan menyangkut waktu dan biaya
serta meningkatkan mutu dan asuhan klien. Kaji ulang apakah semua rencana
asuha telah dilaksanakan.
7) Langkah 7: Mengevaluasi
Pada langkah ketujuh ini dilakukan evaluasi kefektifan dari asuhan yang
sudah diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan apakah benar-
benar telah terpenuhi sesuai kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasi dalam
diagnose dan masalah. Rencana tersebut dapat dianggap efektif jika memang
benar efektif dalam pelaksanaannya. Ada kemungkinan bahwa sebagian rencana
tersebut efektif sedangkan sebagian belum efektif. Mengingat bahwa proses
manajemen asuhan ini merupakan suatu kegiatan yang berkesinambungan maka
perlu mengulang kembali dari awal setiap asuhan yang tidak efektif melalui
manajemen tidak efektif serta melakukan penyusaian terhadap rencana asuhan
tersebut.
11
pengelolaan, termasuk dalam hal sumber daya manusia, keuangan, fasilitas,
dan kualitas pelayanan.
12
meningkatkan pengelolaan fasilitas kesehatan secara keseluruhan (Raehan,
Ranti Lestari, Retno Heru, Dkk , 2023)
13
BAB 3
PEMBAHASAN
14
mengisapnya. Bayi sudah BAK dan BAB sejak bayi lahir, bayi tampak bersih,
bayi belum dimandikan selama pengkajian, pakaian bayi sudah diganti.
Diagnosa/Masalah Aktual
Diagnosa Neonatus Kurang Bulan (NKB)/Sesuai Masa Kehamilan (SMK),
dengan BBLR
Diagnosa/Masalah Potensial
Diagnosa Potensial: gangguan pemenuhan nutrisi
Rencana Tindakan Segera/Kolaborasi
Kolaborasi dengan dokter spesialis anak untuk: perawatan dalam inkubator
32°C, pemenuhan kebutuhan nutrisi 2 jam sekali dengan 7 cc tanggal 20
Maret 2020 jam 13.25 WITA
Intervensi
Pada tinjauan pustaka, perencanaan tindakan pada bayi BBLR dengan
hipotermi yang dilakukan mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan
tindakan, memberitahu ibu dan keluarga tentang keadaan bayinya saat ini,
menjaga kehangatan pada bayi, mengobservasi tanda-tanda vital (frekuensi
jantung 150x/menit, suhu 36,0°C, pernapasan 42x/menit), melakukan
pemeriksaan antropometri (berat badan 1.700 gram, panjang badan 42 cm,
lingkar kepala 30 cm, lingkar dada 26 cm, lingkar perut 26 cm, lingkar lengan
atas 8 cm), melakukan pemberian nutrisi ASI 6cc/ 3 jam, penatalaksanaan
perawatan tali pusat dan mengganti pakaian atau popok bayi apabila kotor atau
basah, melakukan perawatan metode kanguru untuk menjaga suhu tubuh bayi
agar tetap hangat dan melakukan (skin to skin contact) seperti kanguru dan
menjaga kehangatan bayi di inkubator dengan suhu 32°C dari data yang
didapat sedangkan menurut teori suhu bayi BBLR 29,4°C.
Implementasi
Tanggal 20 Maret 2020 Pukul14.00 WITA
Berdasarkan teori tindakan yang dilakukan dari pengkajian pada intervensi
yang telah dibuat pada studi kasus bayi Ny ”I” semua intervensi telah di
implementasikan dengan mengacu pada intervensi yang telah ditentukan 20-
22 Maret 2020, mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan,
15
memberitahu ibu dan keluarga tentang keadaan bayinya saat ini mengalam
BBLR, menjaga kehangatan pada bayi, mengobservasi tanda-tanda vital
(frekuensi jantung 150x/menit, suhu 36,0°C, pernapasan 42x/menit),
melakukan pemeriksaan antropometri (berat badan 1.700 gram, panjang badan
42 cm, lingkar kepala 30 cm, lingkar dada 26 cm, lingkar perut 26 cm, lingkar
lengan atas 8 cm), penatalaksanaan perawatan bayi dalam inkubator dengan
suhu 32°C, melakukan pemberian nutrisi ASI 6 cc/3 jam melalui dot,
penatalaksanaan perawatan tali pusat, mengganti pakaian atau popok bayi
apabila kotor atau basah.
Evaluasi
Tanggal 20 Maret 2020, jam 17.00 WITA
Pemberian ASI 7 cc/3 jam BB 1.700 Gram Keadaan umum bayi ditandai
dengan: Tanda-tanda Vital bayi Frekuensi Jantung: 144 x/ menit Suhu : 36,°C
Pernafasan: 42x/ menit (Kaliky Nasmin, 2021)
16
BAB 4
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Didapatkan dari hasil pengkajian dan analisa data pada bayi Ny ”I”bahwa
berat badan lahir 1.700 gram, panjang badan 42 cm dan bayi di inkubator
dengan suhu 32°C dan APGAR skor 5/7. Diagnosa masalah aktual pada
Neonatus Kurang Bulan (NKB)/Sesuai Masa Kehamilan (SMK) dengan
pemenuhan nutrisi kurang. Diagnosa masalah potensial adalah gangguan
pemenuhan nutrisi pada bayi Ny ”I” dan terjadi pemenuhan nutrisi kurang
karena kemampuan mengisap serta menelan lemah. Pelaksanaan tindakan
segera dan kolaborasi pada bayi Ny ”I” ditemukan data yang menunjang
untuk dilakukan tindakan segera/kolaborasi dengan bidan dan dokter.
Rencana tindakan/intervensi yang dilakukan sesuai dengan teori.
Implementasi yang diberikan pada bayi Ny “I” seluruhnya dilaksanakan
sesuai dengan rencana tindakan asuhan kebidanan. Evaluasi akhir dari kasus
ini adalah hipotermi sedang teratasi ditandai dengan tanda-tanda vital suhu
36,5°C berat badan 1,750 gram, pernapasan 50x/menit, refleks menghisap
serta menelan lemah dan kebutuhan nutrisi sudah terpenuhi.
Pendokumentasian merupakan hal penting yang harus dilakukan dari seluruh
proses manajemen asuhan kebidanan pada kasus bayi Ny “I”.
4.2 Saran
Bidan dalam melaksanakan pelayanan dan perawatan dalam kasus
kebidanan sebaiknya menggunakan proses manajemen kebidanan secara
intensif dan alat-alat yang cukup untuk menunjang dalam melaksanakan
asuhan kebidanan secara komprehensif. Bidan hendaknya lebih banyak lagi
mengenali masalah klien melalui pendekatan proses asuhan kebidanan,
sehingga dapat memudahkan dalam menentukan jalannya pemecahan
masalah secara cepat dan tepat. Diharapkan ibu agar memeriksakan bayinya
17
ke tempat pelayanan kesehatan jika ada kelaianan pada bayi dan pemberian
imunisasi sesuai dengan jadwalnya serta dapat mengikuti saran-saran yang
diberikan oleh petugas kesehatan.
18
DAFTAR PUSTAKA
Fitria Hari, Fistaquk Isnaini, Eka Deviany, Dkk . (2021). Kupas Tuntas Seputar
Neonatus, Bayi, Balita dan Anak Pra Sekolah . Malang : Wijaya Kusuma
Press.
Kaliky Nasmin, dkk. (2021). Manajemen Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir
pada Bayi Ny. I. Window of Midwifery Journal Vol. 02 No. 01, 35-42.
Raehan, Ranti Lestari, Retno Heru, Dkk . (2023). Manajemen Kebidanan Konsep
dan Aplikasi dalam Praktik Kebidanan . Bandung: Kaizen Media
Publishing .
Syaputra Deki, dkk. (2022). Ilmu Kebidanan (Teori, Aplikasi dan Isu). Bandung:
Media Sains Indonesia.
19