Anda di halaman 1dari 48

ETIKA DASAR DAN TEORI ETIKA

Dedi Afandi
Plato and Doctors

 He feels that the "cleverest" doctors are


those who have had contact with "the
greatest number of very sick bodies from
childhood on, have themselves
experienced every illness, and aren't very
healthy by nature”.
Pengertian Etika
 Kata etika secara etimologi berasal
dari kata Yunani yaitu ethikos,
ethos yang berarti adat, kebiasaan,
praktik
 Etika merupakan bagian filsafat
yang meliputi hidup baik, menjadi
orang yang baik, berbuat baik dan
menginginkan hal baik dalam
hidup.
Allegory of Caves

“Allegory is The
representation of
abstract ideas or
principles by
characters, figures,
or events in
narrative, dramatic,
or pictorial form”.
MOVIE
Analogy and
Metaphor

 Shadow- notion of things


 Puppet- real things
 Things outside cave-enlightenment ideas
 Cave- world of senses
 Out side- world of abstract ideas
 Sun – ideas of “goodness”
ETIKA
 Etik normatif, apa yang benar secara moral
dan mana yang salah secara moral dalam
kaitannya dengan tindakan manusia.
 Meta-etik, menganalisis kedua konsep
moral di atas.
BIOETIKA
 Kata bioetika berasal dari bahasa Yunani
yaitu Bios yang berarti hidup atau
kehidupan, dan ethikos
 Bioetika merupakan etika terapan yakni
studi tentang masalah etika yang timbul
atau diantisipasi akan timbul pada suatu
kegiatan
MORALITAS
 pandangan tentang kebaikan/kebenaran
dalam masyarakat
 Hukum dasar paling hakiki & amat kuat
 Perbuatan benar ec maxim (prinsip)
 Permusyawaratan (-)
Ciri khusus moralitas
 Norma sangat penting (prinsipiil) : nilai >
“segala pertimbangan”.
 Hukum universal (berlaku prinsip "Coca
Cola") .
 Norma rasional & obyektif
 Menyangkut (kebahagiaan) orang lain
mis : Golden Rule.
– Semua orang punya.
MORAL
 MORAL DILEMMA
– DUA BUKTI NON KONKLUSIF :
 ABORSI

– DUA DASAR MORAL YG BERBEDA :


 EUTHANASIA PADA VEGETATIF

 MORAL REASONING (penalaran)


 MORAL DELIBERATION (pertimbangan)
 MORAL JUSTIFICATION (pembenaran)
Nilai - Norma
Nilai
 tidak konkrit (bukan fakta observasional empiris)
 subyektif
– (dasar/motivasi keinginan, cita-cita, harapan dan
pertimbangan internal/batiniah manusia secara
sadar/nirsadar ketika bersikap-tindak-perilaku).

Norma
 Konkrit
 Obyektivasi nilai Movie
Nilai
 Trias : Choosing, Prizing, Acting
 Tak bisa diajarkan, tp dirasakan/dihayati
Sering alasan mendasar konflik
 Jenis :
– Nilai Pada dirinya sendiri
 Nikmat

 Kebahagiaan

– Nilai Instrumental
 Baik bila tujuan tercapai
JENIS NORMA
(:modernitas)
 etika (dalam arti sempit)
– tujuan kebaikan hidup pribadi atau
kebersihan/kemurnian hati nurani/akhlak (kaidah intra-
pribadi).
 hukum
– tujuan kedamaian hidup bersama (kaidah antar-pribadi).
 kesopanan
– tujuan kesedapan atau keelokan hidup bersama (kaidah
antar-pribadi).
 agama/kepercayaan
– tujuan kesucian akhlak & keselamatan dunia & akhirat
(kaidah intra-pribadi)
Etika Kedokteran
 Etika kedokteran berfokus terutama dengan
masalah yang muncul dalam praktik
pengobatan.
– Isu-isu yang mengemuka terutama menyangkut
tujuan pengobatan,
– refleksi kritis terhadap suatu tindakan
– dan mengembangkan autonomi dalam
pengambilan keputusan dalam lingkup pasien,
dokter dan pihak lain yang terkait dalam sistem
praktik kedokteran
Etika Klinis
 lingkup klinis, yaitu suatu cabang praktis
yang menyediakan suatu struktur
pendekatan untuk mengidentifikasi,
menganalisis dan memecahkan isu etik
dalam praktik klinis
Struktur Filosofi Etika Kedokteran
MORAL DILEMMA
Bila ada bukti bahwa suatu tindakan adalah
benar secara moral, dan ada bukti lain bahwa
tindakan tsb tidak benar. Kedua bukti tidak
konklusif
 contoh:
– Mencuri untuk sekedar dapat makan bagi anaknya
yg kelaparan
– Berbohong untuk kebaikan
 Pertentangan antara kewajiban moral dengan
kepentingan pribadi : bukan moral dilemma
BAGAIMANA MENENTUKAN
SESUATU PERBUATAN ITU
BENAR ATAU SALAH,
BAIK ATAU BURUK ?
TEORI ETIKA
 CONSEQUENTIALIST:
– BENAR SALAHNYA BERGANTUNG KEPADA
KONSEKUENSINYA / HASILNYA
– MENONJOL : UTILITARIAN
– David Hume, Jeremy Bentham, John Stuart Mill
 DEONTOLOGI
– “DEON” = DUTY
– BENAR SALAHNYA INHEREN KEPADA
TINDAKANNYA
– Immanuel Kant
UTILITARIAN
 BUKAN SEKEDAR
– TUJUAN MEMBENARKAN CARA
– GREATEST GOOD FOR THE GREATEST
NUMBER
 TETAPI JUGA : POSSITIVE BALANCE
OF “VALUE” OVER “DISVALUE”
– MEMAKSIMUMKAN BENEFIT,
MEMINIMUMKAN RISK & COST
JEREMY BENTHAM (1748-
1832)
Pleasure and pain

Same kind of pleasure

Utilitarian calculation

Principle of Utility
http://www.spartacus.schooln
et.co.uk/PRbentham.htm,
viewed on 14th kan, 2012

(http://www.amazon.com/Philosophy-Basics-
Nigel-Warburton/dp/0415146941, viewed on 14th
jan 2012. “Philosophy: The basics”)
JOHN STUART MILL (1806-
1873)
Son of James Stuart Mill

He read most of the classics in Greek


and Latin by age 14.
Suffered Depression as an adult
Followed work of Benthem
Higher and lower pleasures
Intellectual vs physical http://www.crossingwalls
treet.com/archives/2006/
(http://www.amazon.com/Philosophy- 05/happy-200th-
birthday-john-stuart-
Basics-Nigel- mill.html, viewed on 14th
jan 2012
Warburton/dp/0415146941
UTILITARIAN
 MONISTIK /HEDONIS : (Bentham and Mill)
– TUJUANNYA TUNGGAL, YAITU
KEBAHAGIAAN DAN KENIKMATAN
 PLURALISME: (GE Moore dll)
– TUJUANNYA BANYAK VALUES: FRIENDSHIP,
KNOWLEDGES, HEALTH, BEAUTY, DLL
Keduanya mengacu kepada “Individual’s
Preferences”
CONTOH KASUS
 WANITA YG MENGGUGURKAN
KANDUNGANNYA, ATAU ORANG YG
MENGGUGURKAN KANDUNGAN WANITA
TSB ADALAH TIDAK BAIK,
– TAPI BAGAIMANA APABILA KANDUNGAN TSB
MEMBAHAYAKAN NYAWA SI WANITA?
 BERKATA TIDAK JUJUR ADALAH TIDAK
BAIK
– TAPI BAGAIMANA APABILA KEADAAN
MENTAL PASIEN SEDEMIKIAN RUPA
SEHINGGA DIPASTIKAN AKAN MEMBURUK
APABILA IA TAHU BAHWA IA MENGIDAP
PENYAKIT TERTENTU?
DEONTOLOGI
 Judgment benar-salah diambil dari
agama, hukum alam, hukum benar-
salah (penalaran manusia)
 WD Ross : Intuisi dan common
sense : cukup

 TEORI YG MONISTIK:
– Single basic principle “the Golden
Rule” : care or respect for persons
– I. Kant’s “categorical imperative”:
moral acceptability depends on the
rule that determines the agent’s will
 TEORI YG PLURALISTIK
– Ross : fidelity, beneficence, justice
• Example of the runaway trolley (Phillipa Foot)
turn the switch to save one or save 5 ?
 What if the fat man is to be thrown and killed to
save 5 lives ?
A murderer cannot be killed without
his or her permission even if it would
save several lives
HIRARKI
ETHICAL THEORIES

PRINCIPLES

RULES

PARTICULAR JUDGMENT & ACTIONS


TEORI ETIKA
BERGANTUNG KEPADA
 AGENT : VIRTUE

 ACTS : DEONTOLOGI

 ENDS : TELEOLOGICAL

 CONSEQUENCES : CONSEQUENTIALIST
(UTILITARIAN)
TEORI ETIKA
 UTILITARIAN (Hume, Bentham, Mills)
– THE END JUSTIFIES THE MEANS
– GREATEST GOOD OF THE GREATEST
NUMBER
– WHAT IS RIGHT IS WHAT IS MOST USEFUL

 DEONTOLOGI (Kant)
– BAIK-BURUK SECARA INTRINSIK
– BUKAN DITINJAU DARI AKIBATNYA
– TIDAK BERGANTUNG KEPADA AKIBATNYA
PERTANYAAN BIOETIK
 Apakah seorang dokter wajib secara moral
untuk memberitahukan kepada seseorang
dalam stadium terminal bahwa ia sedang
sekarat?
 Apakah membuka rahasia kedokteran dapat
dibenarkan secara moral?
 Apakah aborsi ataupun euthanasia dapat
dibenarkan secara moral?
 Apakah dapat dibenarkan hukum yang
mengharuskan dokter memasukkan
seseorang sakit jiwa ke dalam rumah sakit,
meskipun bertentangan dengan keinginan
pasien?
 Apakah dapat dibenarkan Per-UU-an yang
membolehkan tindakan medis apa saja yang
diminta oleh pasien kepada dokternya,
meskipun sebenarnya tidak ada indikasi?
The Golden Rule

What is right ( or wrong ) for one person in a


given situation
is similarly right ( or wrong ) for any other in
an identical situation
KAIDAH DASAR BIOETIK
 PRINSIP DASAR:
– BENEFICENCE
 Providing benefit, Balancing the benefit and harms

– NON MALEFICENCE
 Primum non nocere

– JUSTICE : fairness
 Equal treatment of equals, Unequal treatment of
unequals
– AUTONOMY :
 Self determination, Truth telling, Confidentiality,
Privacy
1.BENEFICIENCE : SIKAP/BERBUAT BAIK
(1)
 Konteks : tertuju pd pihak II (individu pasien) pada
umumnya, yg stabil (tidak gawat darurat, tidak rentan)
untuk kepentingan pasiennya
 Utamakan altruisme
 Menjamin nilai pokok harkat & martabat manusia “apa
saja yang ada, pantas (elok) kita bersikap baik
terhadapnya” (apalagi ada yang hidup)
1.BENEFICIENCE : SIKAP/BERBUAT BAIK
(2)

 Memandang pasien/keluarga/sesuatu yang tak


hanya sejauh menguntungkan dokter
 Maksimalisasi akibat baik>buruk
 Minimalisasi akibat buruk
 Banyak dianut di Timur (termasuk RI),
paternalisme nyata dan prinsip musyawarah
mufakat
1.BENEFICIENCE : SIKAP/BERBUAT BAIK
(3)
 General beneficence : berbuat baik kepada
siapapun termasuk “yang tidak kita kenal”
(impartially), merupakan etika normative
 Specific beneficence : bermoral bila tindakan
baik ditujukan kepada pihak khusus “yang kita
kenal” : pasien, anak-anak, teman-teman. Hal
ini menimbulkan kewajiban “mutlak” profesi,
khususnya secara psikologis.
2.NON MALEFICENCE : TIDAK MERUGIKAN
(1)

Konteks : tertuju pada pihak II (pasien)


kesakitan/menderita, gawat darurat, menjelang cacat,
distress, rentan, tidak/bukan otonom seperti uzur, terjepi
tanpa pilihan, miskin, bodoh.
Sisi komplementer beneficence
Primum non nocere (pertama jangan menyakiti)
Kewajiban menganut ini berdasarkan hal-hal :
Pasien dalam keadaan amat berbahaya atau beresiko
2.NON MALEFICENCE :
TIDAK MERUGIKAN (2)
 Hilangnya sesuatu yang penting
 Dokter sanggup mencegah bahaya atau
kehilangan tersebut
 Manfaat bagi pasien > kerugian dokter
(hanya mengalami resiko minimal)
 Tindakan kedokteran tidak terbukti
efektif
3.JUSTICE : KEADILAN (1)

Konteks : tertuju pada pihak ketiga selain individu


pasien/klien, wakil/kluster populasi/komunitas; pihak
penyandang dana/ikut penanggung jawab, pihak berpotensi
dirugikan/paling kurang diuntungkan.
Memberi perlakuan sama kepada pasien untuk kebahagiaan
pasien & umat manusia yakni:
Memberi sumbangan relatif sama dengan kebutuhan mereka
(kesamaan sumbangan sesuai kebutuhan pasien)
Menuntut pengorbanan mereka secara relatif sama dengan
kemampuan mereka (kesamaan beban sesuai dengan
kemampuan pasien)
3.JUSTICE : KEADILAN
(2)

Tujuan : menjamin nilai tak berhingga dari setiap makhluk


(pasien) yang berakal budi (aspek sosial)
Jenis keadilan :
Tukar menukar : kebijakan (kebiasaan etis) selalu
memberi hak pasien/yang semestinya harus diterima
Distributif (membagi) : kebajikan Dr/Sarkes selalu
membagikan kenikmatan/beban bersama, rata dan
merata dengan keselarasan sifat dan tingkat perbedaan
jasmani dan rohani.
Social : kebajikan melaksanakan dan memberikan
kemakmuran kesejahteraan bersama
Hukum (umum) : bagi dengan hukum (pengaturan untuk
kedamaian hidup bersama) mencapai kesejahteraan
umum
4.AUTONOMY : SELF DETERMINATION
(1)

Konteks : ditujukan pada capable person =


individu pasien yg dewasa, sehat, bebas (punya
rentang hak pilih atas keputusan dirinya, seperti
kondisi pro operasi elektif), sejajar dengan
dokternya.
Menghendaki, menyetujui, membenarkan,
mendukung, membela, membiarkan pasien
demi dirinya sendiri (sebagai makhluk
bermartabat)
4.AUTONOMY : SELF DETERMINATION
(2)

 Pasien = makhluk berakal budi, tidak


boleh dijadikan semata-mata alat
tetapi tujuan
 Wajib menghormati manusia sebagai
makhluk pribadi yang otonom
 Didewa-dewakan di Anglo-American
yang individualismenya tinggi
Erat terkait dengan informed-consent
4.AUTONOMY : SELF DETERMINATION
(3)

Kant : otonomi kehendak=otonomi moral


Kebebasan bertindak, memutuskan (memilih) dan
menentukan diri sendiri dengan kesadaran terbaik
bagi dirinya
Tanpa hambatan, paksaan atau campur tangan
pihak luar (heteronomy)
Motivasi berdasar prinsip rasional atau self
legislation dari manusia
4.AUTONOMY : SELF
DETERMINATION
(4)
Mill : otonomi tindakan/pemikiran=otonomi
individu
Kemampuan melakukan pemikiran &
tindakan (realisasi keputusan dan
kemampuan melaksanaknnya)
Hal penentuan diri dari sisi pandang pribadi
BAGAIMANA MENGGUNAKAN
PRINSIP DAN RULES?
 SEBAGAI RULES OF THUMB
– Prinsip yang hanya untuk disebut, sama sekali tidak
mengikat
 SEBAGAI ABSOLUT
– Prinsip yang tak dapat diabaikan, sangat mengikat
 SEBAGAI PRIMA FACIE
– Prinsip dipakai sebagai pedoman, tetapi tidak mengikat.
Prinsip dapat dikalahkan oleh prinsip lain yang terbukti
lebih benar
Kaidah "turunan”
 Kejujuran (veracity)
 Kesetiaan (fidelity)
 Privacy
 Konfidensialitas.
 Menghormati kontrak (perjanjian)
 Ketulusan (honesty)
 Menghindari membunuh Beauchamp & Childress (1994), lihat pula
Veatch
KESIMPULAN
 Bioetika bertujuan untuk mengenali isu etik,
menyediakan cara-berpikir yang sistematik untuk
menyelesaikan isu-isu etik tersebut, dan
membantu para profesional kesehatan dan para
ilmuwan untuk mencapai keputusan yang benar.
 Bioetik tidak membatasi diri dengan hanya
menganalisis kewajiban individu, melainkan juga
memperluasnya ke arah analisis kewajiban
institusi kepada individu dan kewajiban institusi
kepada institusi lain.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai