Pengetahuan Dasar Keprotokolan Dan Tata Cara Penyusunan Acara
Pengetahuan Dasar Keprotokolan Dan Tata Cara Penyusunan Acara
Keprotokolan mengatur 3 hal utama yaitu, Tata Tempat, Tata Upacara dan
Tata penghormatan.
TUJUAN KEPROTOKOLERAN :
Sesuai dengan Undang-undang No.9 tahun 2010 tentang Keprotokolan, tujuan adanya
pengaturan Keprotokolan meliputi 3 hal, yaitu:
1. Memberikan penghormatan kepada Pejabat Negara, Pejabat Pemerintahan,
perwakilan Negara asing dan/atau organisasi Internasional, serta Tokoh
Masyarakat tertentu, dan/atau Tamu Negara sesuai dengan kedudukan dalam
Negara pemerintahan, dan masyarakat.
2. Memberikan pedoman penyelenggaraan suatu acara agar berjalan tertib, rapi,
lancar, dan teratur sesuai dengan ketentuan dan kebiasaan yang berlaku, baik
secara nasional maupun internasional; dan
3. Menciptakan hubungan baik dalam tata pergaulan antar bangsa.
1
ACARA KENEGARAAN DAN ACARA RESMI
Lembaga Negara dan Lembaga Pemerintahan seringlah mengadakan acara, baik
yang sifatnya wajib maupun tidak wajib. Untuk itu, Undang-undang keprotokolan
juga mengatur tentang Acara Kenegaraan dan Acara Resmi. Tiap melaksanakan
Acara kenegaraan, yang bertanggung jawab atas pelaksanaannya adalah panitia
Negara yang diketuai Menteri yang membidangi urusan Kesekretariatan Negara .
Tetapi jika di laksanakan di lingkungan lembaga Negara lain, maka pelaksanaannya
di koordinasikan antara kesekretariatan lembaga tersebut dengan panitia Negara.
Sedangkan untuk Acara Resmi dilaksanakan oleh petugas protokol yang
merupakan bagian dari kesekretariatan suatu lembaga Negara maupun instansi
Pemerintahan.
1. PROTOKOL Definisi menurut Encyclopedia Britanica ialah: “ tata cara / tata
krama dalam hubungan antar negara dengan memperhatikan pangkat –
kedududkan – titel yang resmi”. Definisi lain:“kumpulan peraturan dalam
upacara yang dituruti dalam semua pergaulan internasional oleh (kapala
negara, kepala pemerintahan, para menteri, dan diplomat) baik secara tertulis
maupun tidak tertulis.
2. PROTOKOL Menurut UU No. 8/87 adalah serangkaian aturan dalam
kenegaraan atau acara resmi yangmeliputi aturan mengenai: - tata tempat -
tata upacara - tata penghormatan kepasa seseorang sesuai dengan jabatan atau
kedudukannya dalam negara, pemerintahan atau masyarakat.
2
TUGAS UMUM PROTOKOL MELIPUTI 5 BIDANG
1. TATA RUANG
2. TATA TEMPAT
3. TATA UPACARA
4. TATA BUSANA
5. TATA WARKAT
TATA RUANG:
Pengaturan ruangan (classroom, teater, conference, dsb). Lambang negara, bendera,
gambar Presiden dan Wakil Presiden. Meja, kursi, dan podium. Tata cahaya. Tata
suara. Dekorasi. Perlengkapan upacara (sirine, gong, prasasti, dll).
TATA TEMPAT:
Adalah norma yang berlaku dalamhal tata tempat duduk para pejabat yang didasarkan
atas kedudukannya dalam ketatanegaraan, kedudukan administratif / struktural dan
kedudukan sosialnya. Tata tempat duduk. Tata urutan memasuki kendaraan. Tata
urutankedatangan dan kepergian / pulang.
TATA UPACARA:
Adalah tata urutan kegiatan, yaitu bagaiamana acara harus dilaksanakan sesuai jenis
aktivitasnya. Yang perlu diperhatikan adalah: jenis kegiatan bahasa pengantar materi
aktivitas menyusun acara dengan urutan yang benar menyiapkan personil yang
terlibat dalam suatu acara menetapkan urutan dan menghubungi yang akan
memberikan sanbutan sesuai jenjang jabatannya, pejabat tertinggi memberikan
sambutan terakhir.
TATA BUSANA :
Menetapkan pakaian yang harus dikenakan pada suatu kegiatan protokoler baik oleh
para pejabat / undangan maupun petugas pelaksana kegiatan.
TATA WARKAT :
Penataan administrasi surat menyurat dan undangan yang berkaitan langsung dengan
acara yang dilaksanakan.
3
TATA URUTAN MEMASUKIKENDARAAN:
1. Pesawat Udara: seorang yg paling utama masuk pesawat paling akhir. Saat
turun mendahului / turun pertama.
2. Kapal Laut: orang paling utama naik dulu, saat turun paling dahulu pula.
3. Kereta Api/Mobil: orang paling utama baik saat naik ataupun saatturun
mendahului / terlebih dulu.
4. Orang yang utama duduk di tempat sebelah kanan, sedangkan berikutnya di
sebelah kirinya.
JAJAR KEHORMATAN
1. Orang yg paling dihormati harus datang dr arah sebelah kanan dr pejabat yg
menyambut.
2. Apabila orang yg paling dihormati adalah yg menyambut tamu, maka tamu
akan datang dr sebelah kiri.
3. Tata urutan dlm jajar kehormatan untuk penerimaan yaitu orang yang paling
utama adalah yg menjabat tangan / menyambut pertama kali dan seterusnya
sesuai dgn urutannya.
4. Tata urutan dlm jajar kehormatan untuk pelepasan yaitu orang yg paling
utama adalah yg menjabat tangan / melepas paling akhir.
4
GAMBAR BURUNG GARUDA :
Dipasang di gedung pemerintah. Untuk keperluan pembuatan paspor, lembaran
negara, stempel presiden dan wakilpresiden, menteri, ketua DPR, lembaga tinggi
negara, kepala daerah, notaris, dll. Mata uang. Meterai. Ijazah. Lencana delegasi
negara. Barang-barang milik negara; Dll.
2. Etiket
Etiket menyangkut suatu perbuatan yang harus dilakukan manusia.
Etiket hanya berlaku dalam pergaulan manusia.
Etiket bersifat relatif.
Etiket hanya memfokuskan perhatian pada manusi dari segi lahiriah.
5
ETIKET
Adalah peraturan pergaulan antara seseorang dengan yang lain dalam masyarakat.
Dalam bahasa sehari-hari secara sederhana etiket diartikan sebagai ‘budi bahasa’ atau
’tata cara / tata krama’
6
Contoh acara: UPACARA PERINGATAN HARI NASIONAL DI RUANGAN
Pembukaan. Menyanyikan Lagu Indonesia Raya. Mengheningkan Cipta. Pembacaan
Teks Proklamasi (untuk peringatan Proklamasi). Pembacaan Teks Pancasila.
Pembacaan Teks UUD 1945. Sambutan-sambutan. Pembacaan Doa. Hiburan/tamah
tamah. Penutup.
Contoh acara: PAMIT KENAL PEJABAT Pembukaan. Prakata dari Ketua Panitia.
Sambutan-sambutan. - Kata Pamit dari pejabat lama - Kata kenal dari pejabat baru
Penyampaian kenang-kenangan kepada pejabat yang lama dari pejabat yang baru atas
nama seluruh anggota. Ramah Tamah / Hiburan. Penutup.
ACARA HIBURAN Di sini PA/MC tidak terikat dengan susunan acara yang formal
sifatnya. Sususnan acara tersusun dengan pertimbangan-pertimbangan yang
disesuaikan dengan situasi kondisi dan topik yang akan dibawakan. Namum dituntut
adanya inisiatif dan kreatifitas PA/MCuntuk mengembangkan acara yang akan
disampaikan sehingga terjalin suasana yang akrab dengan hadirin, gembira, meriah,
dan berjalan lancar serta mengesankan tetapi terarah.
7
LAMPIRAN
Susunan Acara Wisuda dengan Standar Nasional