Anda di halaman 1dari 65

PENGATURAN SISTEM IRIGASI

RTT, SISTEM GOLONGAN DAN


RENCANA PEMBERIAN AIR IRIGASI
Ir. Rahardjo Ari Karjanto, M.Si
Disampaikan pada acara :
Bimbingan Teknis Tenaga Operasi dan Pemeliharaan Irigasi
Program Integrated Participatory Development and Management Of Irrigation Program
(IPDMIP) Tahun Anggaran 2021
Balai Besar Wilayah Sungai Pemali Juana
Semarang, 5 – 6 Oktober 2021
D I R E K TO R AT BINA OPERASI DAN PEMELIHARAAN
D I R E K TO R AT J E N D E R A L S U M B E R DAYA A I R
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
ARI - rhariek2009@yahoo.co.id
AGENDA
Hal yang perlu dipertimbangkan
Pentingnya PTT & RTT
Pengertian - Pengertian
Isi dalam PTT RTT
Langkah Penyusunan PTT & RTT
Sistem Golongan Tanam
Rencana Pemberian Air
Penutup
ARI - rhariek2009@yahoo.co.id
1. Hal-hal yg perlu dipertimbangkan dalam
penentuan Pola Tanam dan Rencana TaTa Tanam
1. Evaluasi terhadap Realisasi tanam yg ada pada
setiap MT
2.Ketersediaan air dan kondisi jaringan
irigasi
3. Usulan tanaman dari P3A
4. Jenis dan tekstur tanah
5. Iklim (suhu, radiasi, penyinaran matahari, angin
dan hujan)
6. Pemasaran & nilai ekonomi tinggi
7. Sosial, ekonomi petani
8. Sarana dan prasarana pertanian (tenaga kerja,
pemilikan tanah, sarana produksi, dll)
ARI - rhariek2009@yahoo.co.id
2. Pentingnya PTT & RTT
Pemanfaatan air untuk keperluan Daerah Irigasi (DI)
maupun keperluan lain pemanfaat sungai penting
dilakukan pengaturan yang mendalam

perencanaan tentang kebutuhan


air bagi setiap pengguna

Pola Tata Tanam (PTT) dan Rencana Tata


Tanam (RTT) mempunyai arti penting dalam
keberlangsungan Jaringan Irigasi terhadap
keberadaan air
ARI - rhariek2009@yahoo.co.id
PTT Luas lahan yg
diairi melebihi
Gilir air unt jenis-2
tanam yg budi
dan debit air yg dpt
daya
disediakan
RTT
Konsesi penyewaan
Di daerah dmn didasarkan pd RTT
tdp perush yg shg dpt ditentukan
mnyewa sawah brp luas sawah yg
beririgasi boleh disewa, brp
jatah air, pembagi-
an/gilir yg berlaku
Bila wkt tanam hrs diatur / ditentukan unt mengatasi
serangan hama / memutus siklus, bl dibagi gol. gilir air,
tenaga kerja org, hewan, alat pertanian tdk mencukupi
ARI - rhariek2009@yahoo.co.id
PTT Unt penent wkt
keg.pemeliharaan
dan
RTT Setahun sekali bangunan
dan saluran JI dikeringkan

PEMERIKSAAN
Saat yg baik unt pemeriksanaan adl akhir musim
kemarau, namun justru pd musim tsb kebutuhan air
meningkat. Dengan perencanaan tata tanam yg
baik, dpt disepakati waktu yg tepat agar
kepentingan tsb dpt dipertemukan
ARI - rhariek2009@yahoo.co.id
Pentingnya
perencanaan
tata tanam
karena
kebutuhan
air semakin
meningkat

ARI - rhariek2009@yahoo.co.id
3. PENGERTIAN - PENGERTIAN
RTT adalah suatu kegiatan awal dlm tahapan Operasi JI yg
merencanakan berapa luas tanam, jenis tanaman ,
rencana pemberian air, rencana pengeringan saluran dlm
suatu DI selama 3 (tiga) Musim Tanam (MT).
MAKSUD & TUJUAN RTT
Memanfaatkan debit andalan yang ada seoptimal mungkin ,
sehingga luas dan jenis tanaman yang direncanakan dalam satu
tahun di suatu daerah irigasi dapat dijamin pemberian airnya.

SIAPA YANG MELAKUKAN RTT.


1. Petani melalui P3A dan GP3A,
2. Dinas yg menangani irigasi (baik di tingkat lapangan/UPTD
maupun di tingkat Kabupaten dan Propinsi),
3. Komisi Irigasi Kabupaten /Propinsi.
ARI - rhariek2009@yahoo.co.id
• B erisi pola • P ergiliran
tanam dan penanaman
Jadwal tanam untuk jenis • P enetapan
selama satu waktu untuk
tahun untuk tanaman kegiatan
setiap jenis dalam satu penanaman
tanaman tahun (pengelolaha
dengan luas n tanah s/d
Tanam masing- panen)
masing
Po l a Ja dwa l
RTT Ta n a m Ta n a m
30/10/2019 ARI - rhariek2009@yahoo.co.id 14
4. Isi dalam PTT & RTT
• Pola Tata Tanam & Rencana Tata Tanam
(PTT & RTT) dibuat satu tahun satu kali berisi
pola dan jadwal tanam untuk setiap jenis
tanaman dengan luas tanam masing-masing.
Pola tanam merupakan gambaran mengenai
pergiliran penanaman untuk jenis tanaman
yang berbeda selama satu tahun, misalnya
padi-padi-palawija. Sedang jadwal tanam
merupakan penetapan waktu untuk
pelaksanaan kegiatan penanaman, mulai dari
pengolahan tanah sampai panen.

ARI - rhariek2009@yahoo.co.id
Rencana Tata Tanam berisi

• Luas lahan yang akan ditanami


Luas • Tanggal dimulainya pemberian air irigasi

• Pembagian golongan tanam


Gol • Jumlah golongan dalam satu DI

• Tanggal di mulainya masa pengolahan


tanah dalam setiap golongan
• Luas tanaman padi gadu yang
Date disepakati dalam satu golongan dan
• Luas tanam palawija dan tebu yang
akan ditanam setiap golongan
ARI - rhariek2009@yahoo.co.id
ISI RENCANA TATA TANAM
1. Besarnya debit sungai
2. Luas lahan yang akan ditanami

3. Tanggal dimulainya pemberian air irigasi

4. Pembagian golongan tanam & Jumlah golongan tanam

5. Tanggal di mulainya masa pengolahan tanah dlm stp golongan

6. Luas tanaman padi gadu yg disepakati dalam satu golongan

7. Luas tanam palawija dan tebu yg akan ditanam stp golongan

8. Kapan pengeringan saluran

ARI - rhariek2009@yahoo.co.id
Contoh RTT

ARI - rhariek2009@yahoo.co.id
5. Langkah Penyusunan RTT
 Penyusunan RTT dilakukan berdasar prinsip partisipatif
dg melibatkan peran aktif masyarakat petani.
 Penyusunan RTT, petani secara aktif mendiskusikan
komoditas yg akan ditanam bersama dg petani lain dlm
wadah P3A maupun dg kelompok P3A lainnya.
 Pemerintah bertindak dan berperan sbg pembimbing atau
penasehat yg memberi masukan dan pertimbangan
berkaitan dg ketersediaan air yg mungkin bisa
dipergunakan unt pertanian.
 Sebelum dilakukan penyusunan RTT terlebih dahulu
Dinas PU Pengairan menghitung dan mengevaluasi debit
andalan yg ada unt digunakan sbg masukan pd saat
penyusunan RTT oleh P3A maupun GP3A.
ARI - rhariek2009@yahoo.co.id
Langkah penyusunan RTT
 Langkah 1 :
Pertemuan P3A untuk menentukan RTT yang
diinginkan secara musyawarah oleh oleh petani
bersama anggotanya.

 Langkah 2 :
P3A/GP3A bersama seluruh anggotanya
mengadakan rapat lengkap untuk membahas
usulan RTT di wilayah kerjanya masing-masing.
Rapat dilakukan secara dialogis dan
demokratis.

ARI - rhariek2009@yahoo.co.id
 Langkah 3 :
Pengurus GP3A membawa usulan RTT untuk
dikoordinasikan dalam panitia kabupaten, guna
menentukan RTTD/RTTG (secara umum dan
menyeluruh di kawasan tersebut).

 Langkah 4 :
Panitia kabupaten yang difasilitasi oleh PU
Pengairan mengkoordinasikan usulan GP3A dlm
rapat penentuan RTTG dalam satu daerah irigasi
tertentu. Dalam penentuan RTT tersebut, harus
mempertimbangkan masukan tentang prediksi
ketersediaan air irigasi, permasalahan bibit,
rencana pemeliharaan jaringan irigasi, hama dan
penyakit tanaman dari instansi berwenang.
ARI - rhariek2009@yahoo.co.id
 Langkah 5:
Hasil koordinasi ini disosialisasikan dalam forum
GP3A, yang selanjutnya GP3A menyebarluaskan
hasil ini kepada P3A masing-masing guna
disosialisasikan kepada anggotanya untuk dapat
dilaksanakan di daerah masing-masing.

 Langkah 6:
Masing-masing P3A mensosialisasikan
kesepakatan RTT tersebut kepada petani
anggotanya.

ARI - rhariek2009@yahoo.co.id
Langkah-langkah menyusun RTT
Pertemuan P3A untuk Menentukan Masukan informasi dr
RTT oleh anggota P3A instansi terkait ttg :
 Ketersediaan air,
Pertemuan GP3A unt membahas ttg  Rencana
RTT yg disepakati oleh masing-2 P3A pemeliharaan jaringan
irigasi oleh PU,
 Bibit/benih unggul,
Hasil Kesepakatan RTT tsb dibawa ketingkat dan
Kabupaten guna Menentukan RTTG  Hama & penyakit
tanaman.
Pertemuan seluruh GP3A dlm daerah irigasi yg
sama unt mendapatkan Kesepakatan RTTG dg
difasilitasi PU Pengairan

Hasil Kesepakatan tsb kemudian disosialisasikan


oleh masing-2 GP3A kpd masing-2 anggotannya

Masing-masing P3A mensosialisasikan hsl tsb


kpd petani anggotannya
ARI - rhariek2009@yahoo.co.id
ARI - rhariek2009@yahoo.co.id
30/10/2019 ARI - rhariek2009@yahoo.co.id 18
ARI - rhariek2009@yahoo.co.id
ARI - rhariek2009@yahoo.co.id
Tahap1:
• PertemuanP3Auntuk
menentukanusulanRTTyang
diinginkansecaramusyawarah
dgnmengisiblangkoO1-O,
• 2bulansebelumMT-1.

Tahap2:
• GP3Abersamaseluruh
anggotanyamengadakanrapat
membahasusulanRTTdi
masing-masingwilayah
kerjanya

ARI - rhariek2009@yahoo.co.id
Tahap3:
• UsulanRTTGP3A
dibawakedinasmelalui
juru/pengamat direkap
dgnblangko02-0
(pengamat)dan03-0
(KasiOperasiKab)
• 1bulansebelumMT-1

ARI - rhariek2009@yahoo.co.id
Komisi Irigasi membahas Tahap4
Rencana tersebut
• Dievaluasi serta
dikoordinasikandalamKomisi
Irigasi kabupaten/kotaatau
provinsi gunamenentukan
RTTTahunan

Tahap5
• Komirkab/kotaatauprovinsi
mengkoordinasikanusulan-
usulanGP3Apadarapat
penentuanRTTTahunan

Tahap6
• RTTTahunanmeliputi
RancanaTataTanamGlobal
(RTTG)danRencanaTata
TanamDetail(RTTD).

ARI - rhariek2009@yahoo.co.id
Tahap7
• Hasil koordinasi ini
disosialisasikan
dalamforumGP3A
yangselanjutnya
disebarluaskan
kepadaparaP3Adan
paraanggotaP3A

ARI - rhariek2009@yahoo.co.id
Rapat Komisi Irigasi dan SK
Gub./Bup./Walkot

1. Komir Kabupaten/Kota atau Provinsi disetiap


tahun sebelum MT-1 mengadakan rapat
membahas dan mengkoordinasikan usulan GP3A
guna menentukan RTT Tahunan (RTTG & RTTD) dari
setiap DI untuk diusulkan ke gubernur/ bupati/ walikota
untukditetapkan.

2. Kesepakatan rapat komisi irigasi disusun


penetapan melalui SK gubernur/bupati/walikota
tentang Rencana Tata Tanam Tahunan sebagai dasar
penyusunan rencana pembagian dan pemberian
air sertawaktupengeringan.
ARI - rhariek2009@yahoo.co.id
Blanko
01-O

ARI - rhariek2009@yahoo.co.id
Blanko 01 – O : Usulan Dan Keputusan
Luas Tanam Per Daerah Irigasi
Blanko 01-O dikerjakan/diusulkan oleh Ketua
P3A/GP3A/IP3A diketahui Pengelola Irigasi/Mantri/
Juru Pengairan unt 2 (dua) keperluan yaitu selain
usulan luas tanam juga merupakan Keputusan
Komisi Irigasi dan merupakan laporan tahunan dr
Mantri/Juru kpd Ranting/Pengamat/ UPT yg dibuat 1
(satu) bulan sebelum MT-1. Bila P3A/GP3A/IP3A
belum ada atau belum aktif, maka usulan ditanda
tangani oleh Kepala Desa yg bersangkutan.Untuk
kolom 5, 6 dan 7 disalin dr Blanko 03 – O dan ini
menjadi pedoman/pegangan P3A/GP3A/IP3A,
berapa luas tanam yg dizinkan.
ARI - rhariek2009@yahoo.co.id
Blanko 02-O

ARI - rhariek2009@yahoo.co.id
Blanko 02 – O : Rencana Tanam per
Wilayah Mantri/Juru per Masa Tanam
• Blanko 02 - O dibuat Pengelola Irigasi/Ranting/
Pengamat/UPT, diketahui oleh Kasi OP Dinas
Pengairan Kabupaten atau Provinsi, merupakan
laporan tahunan dikirim ke Kasi O & P Dinas
PengairanKabupaten dan ke Kasi OP Balai PSDA
provinsi yang bersangkutan.
• Blanko 02-O untuk 2 (dua) keperluan yaitu usulan
dari P3A/GP3A/IP3A dan Keputusan Komisi Irigasi
per Musim Tanam (MT) yang merupakan kumpulan
data dari para Mantri/Juru (Blanko 01 – O ) dibuat
1 (satu) bulan sebelum MT-1 (tergantung daerah
kapan mulai disebut MT-1, bias April sd Juli ; atau
September sd Desember ; Januari sd Maret) 3.
ARI - rhariek2009@yahoo.co.id
RAPAT KOMISI IRIGASI

ARI - rhariek2009@yahoo.co.id
KUTIPAN LAMPIRAN KEPUTUSAN KOMISI IRIGASI MENGENAI RENCANA TATA TANAM
Blangko 03 -O
PER DAERAH IRIGASI
Daerah irigasi : …………… Meliputi : Pengamat/Ranting : = Ha
No. Kode DI : …………… Pengamat/Ranting : = Ha
Total Luas Sawah Irigasi DI : …………… ha Pengamat/Ranting : = Ha
Pengamat/Ranting : = Ha
BPKIW : ……………

Periode Masa Tanam : Tahun 20…………/20 ……… Jumlah = Ha


Pemberian Air
Padi (ha) Palawija Tebu (ha) Keperluan lain Jumlah Luas
Nama Wil Kerja Pengamat/ Luas sawah
No Nama Wil Kerja Mantri / Juru (MT1+MT2+M Golongan Mulai Selesai
Ranting/ UPTD
MT1 MT2 MT3 MT1 MT2 MT3 Ada YAD MT1 MT2 MT3 T3) (ha)
(ha) Tgl Tgl
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

Jumlah

Tgl ………………..20………..
Laporan Tahunan :
- Dibuat sebelum MT. 1 dimulai. Kasubdin/Ka Dinas Pengairan Kabupaten
- Data dikutip dari Lampiran Keputusan Komisi Irigasi kabupaten. . . . . . . . . . . . . . . .
- Kasi OP Kabupaten membubuhkan paraf pada Tanda Tangan Kasubdin/Ka Dinas Pengairan Kabupaten Tanda tangan :

Kasubdin/Ka Dinas Pengairan Kasi O&P UPT Prov.


Balai WS
Kabupaten/Balai PSDA Ranting/Pengamat/UPTD ARI - rhariek2009@yahoo.co.id
Mantri/Juru Nama :
NIP :
Blanko 03–O : Kutipan Lampiran
Keputusan Komisi Irigasi mengenai
Rencana Tata Tanam per Daerah Irigasi
• Blanko 03-O dibuat Kasi OP Kab. dan ditanda
tangani oleh Kasubdin/Ka Dinas Pengairan Kab.
setelah Kasi OP Kab. paraf, Blanko 03–O ini merup.
laporan tahunan yg dikirim ke Kasi O & P UPT
Prov., BWS ybs.Tembusan Kab./Balai PSDA,
Ranting/Pengamat/UPT dan Mantri/Juru.
• Blanko 03–O ini dibuat 1 (satu) bulan sebelum MT-
1, dengan data di kutip dari Lampiran Keputusan
Komisi Irigasi Kab. ybs.

ARI - rhariek2009@yahoo.co.id
Blangko 01 – O PETUNJUK PENGISIAN

USULAN DAN KEPUTUSAN LUAS TANAM PER DAERAH IRIGASI*1) Penjelasan Blangko (01 - O)

Daerah irigasi : GDE BONGOH Nama Org. P3A/GP3A : BERIUK ANGSEL * 1 ) Blangko ini untuk 2 keperluan yaitu Usulan dari IP3A / GP3A dan Keputusan Komisi Irigasi
No. Kode DI : XVI-d-2 Pengamat Pengairan/UPTD : MANTANG
Total Luas Sawah Irigasi : 2,644 Ha Luas Sawah Juru Pengairan : 1,169.47 Ha
* 2 ) Usulan P3A = Dibuat 1 bulan sebelum dimulainya MT. 1.
Kecamatan : BATU KLIANG
Kabupaten : LOMBOK TENGAH
Periode Masa Tanam (MT) Tahun : 2016 Ranting BATU KLIANG * 3 ) Keputusan = Disalin dari blangko ( 3 - O )
Dan ini menjadi pedoman P3A , berapa luas tanam yang diizinkan
MT. 1 : Bln Januari-I 2016 s/d Bln April -II 2016
MT. 2 : Bln Mei-I 2016 s/d Bln Agustusi-II 2016 * 4 ) Bila IP3A / GP3A belum ada atau belum aktif , maka usulan ditanda tangani oleh Kepala Desa
MT. 3 : Bln September-I 2016 s/d Bln Desember-I 2016

1) Usulan IP3A / GP3A (ha) *2) 2) Keputusan Komisi Irigasi Kab. (ha) *3)
Jenis Tanaman & Lain - lain
MT1 MT2 MT3 MT1 MT2 MT3
1 2 3 4 5 6 7
Padi 1169 292 1169 117
Telah ada -
Tebu Catatan :
Akan ditanam -
Penjelasan blangko ini bisa dicetak di sebalik / di belakang blangko ( 1 - O )
Palawija 877 1169 1053 1111
Keperluan lain
58
USULAN IP3A/GP3A
Bero
Luas sawah irigasi 1169 1169 1169 1169 1169 1169
Golongan Tanam XXXXXXX XXXXXXX XXXXXXX Musim Tanam 1 (MT-1) 100%
Tgl Pengolahan Tanah XXXXXXX XXXXXXX XXXXXXX Padi
Tgl 15 September 2015. Tgl 30 Desember 2015.
Musim Tanam 2 (MT-2) 25%
Ketua IP3A/GP3A *4) Mantri *5)
BERIUK ANGSEL Jaringan Irigasi
Padi
Tanda tangan : GDE BONGOH
Tanda tangan : 75%
Palawija
LALU BAKIR SAHABUDIN Musim Tanam 1 (MT-1) 100%
NIP :
Laporan Tahunan : Sebagai usulan IP3A / GP3A dan Keputusan Komisi Irigasi Kabupaten Palawija
Dibuat sebelum MT. 1 dimulai.
Juru Pengairan Pengamat PengairanARI - rhariek2009@yahoo.co.id
CONTOH TABEL RENCANA TATA TANAM

No. Sistem Tanam SEP OKT NOP DES JAN PEB MAR APR MEI JUN JUL AGT SEP
I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II
Olah tanah Olah tanah
dan Pertumbuhan I Pertumbuhan II Panen dan pembibitan Pertumbuhan I Pertumbuhan II Panen Palaw ija
1 Golongan I ( 445 Ha ) Palawija Pembibitan

- Padi Pengolahan tanah 116 342 339 113 116 342 339 113
Padi Pertumbuhan I 116 342 455 339 113 116 342 455 339 113
Padi Pertumbuhan II 116 342 455 339 226 116 342 455 339 113
Padi Panen 116 113 113 116 226 113
- Palawija 455 455 455 455 339 113 116 342 455 455

2 Golongan II ( 518 Ha )

- Padi Pengolahan tanah 133 394 391 130 133 394 391 130
Padi Pertumbuhan I 133 394 524 391 130 133 394 524 391 130
Padi Pertumbuhan II 133 394 524 391 130 133 394 524 391 130
Padi Panen 130 133 261 130 133 261 133
- Palawija 394 524 524 524 524 391 130 133 391 524

Tebu Golongan II ( 70 Ha )

- Tebu Pengelohan tanah 18 55 73 55 18


Tebu Muda 18 55 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73 55 18
Tebu tua 18 55 73 73 73

3 Satuan Kebutuhan Air di sawah (lt/dt/ Ha)


- Padi Pengolahan tanah 1.50 1.50 1.46 1.46 1.46 1.47 1.44 144.00 1.40 1.40
Padi Pertumbuhan I 0.70 0.70 0.69 0.69 0.71 0.71 0.70 0.70 0.70 0.72 0.72 0.74
Padi Pertumbuhan II 0.45 0.46 0.46 0.46 0.46 0.46 0.50 0.50 0.51 0.51 0.54 0.54
Padi Panen
- Palawija

- Tebu Pengelohan tanah 0.65 0.65 0.65 0.65 0.65


Tebu Muda 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36
Tebu tua 0.13 0.13 0.13
4 Kebutuhan air di bangunan sadap (lt/dt) 15 45 59 53 257 923 1472 1368 1002 842 753 636 529 601 963 1454 1330 1003 882 783 694 578 357 100
5 Kehilangan air di jaringan utama (lt/dt) 2 7 10 9 43 153 244 226 166 139 125 105 88 99 159 241 220 166 146 130 115 96 59 16
6 Jumlah kebutuhan air irigasi (lt/dt) 17 52 69 68 299 1076 1716 1595 1168 982 878 742 617 700 1122 1694 1551 1169 1028 913 809 673 416 116
7 Debit Andalan (lt/dt) 421 421 424 424 1213 1213 1483 1483 1091 1091 1023 1023 1154 1154 1123 1123 918 918 638 638 535 535 458 458
8 Faktor K 1 1 1 1 1 1 0.82 0.96 0.95 0.95 1 1 1 1 0.92 0.63 0.61 0.8 0.61 0.71 0.67 0.77 1 1
9 Debit dialirkan (lt/dt) 17 52 69 62 299 1076 1415 1535 1111 982 878 742 617 700 1028 1072 948 933 631 649 538 519 416 416

Keterangan :
Kehilangan air di saluran induk 5 % (faktor primer 1.05) ARI - rhariek2009@yahoo.co.id
Kehilangan air di saluran sekunder 10 % (faktor sekunder 1.11)
Kehilangan air di saluran tersier 20 % (faktor tersier 1.25)
Angka Satuan Kebutuhan Air
(SKA) untuk jenis tanaman lain :
Satuan 3 Kebutuhan Air di
No. Uraian /Bab Sawah(L/Det/Ha)
MT I MT 2/MT 3
1 Padi Rendeng/Padi Gadu Izin
a). Pengolahan tanah + Pesemaian 1.250
b). Pertumbuhan / Pemasakan 0.725
c). Panen 0
2 Tebu
a). Pengolahan tanah + Pesemaian 0.850
b). Tebu Muda (MT-1) 0.360
c). Tebu Tua (MT-2) 0.125
3 Palawija
a). Yang perlu banyak air 0.30
b). Yang perlu sedikit air 0.20

ARI - rhariek2009@yahoo.co.id
PTT DAN RTT, PENGERINGAN SALURAN
SERTAPERHITUNGAN KEBUTUHAN AIR UNTUK
TANAMAN DAERAH IRIGASI JETU
MASA TANAM 2014/2015

Pengolahan Tanaman Tebu Pengeringan Melati Kolam


Panen Palawija
Tanah Padi

ARI - rhariek2009@yahoo.co.id
POLA TANAM DAN RENCANA TATA TANAM, PENGERINGAN SALURAN
SERTA PERHITUNGAN KEBUTUHAN AIR UNTUK TANAMAN
DAERAH IRIGASI SUROPADAN
MASA TANAN 2014/2015

Pengolahan Tanaman
Panen Palawija Tebu Pengeringan Melati Kolam
Tanah Padi

ARI - rhariek2009@yahoo.co.id
POLA TANAM DAN RENCANA TATA TANAM, PENGERINGAN SALURAN SERTA PERHITUNGAN KEBUTUHAN AIR
UNTUK TANAMAN DAERAH IRIGASI LONING KRAGILAN
MASA TANAN 2014/2015

Pengolahan Tanaman
Panen Palawija Tebu Pengeringan Melati Kolam
Tanah Padi

ARI - rhariek2009@yahoo.co.id
POLA TANAM DAN RENCANA TATA TANAM, PENGERINGAN SALURAN SERTA PERHITUNGAN KEBUTUHAN AIR
UNTUK TANAMAN DAERAH IRIGASI COMAL
MASA TANAN 2014/2015

ARI - rhariek2009@yahoo.co.id
SISTEM GOLONGAN TANAM

ARI - rhariek2009@yahoo.co.id
PENGERTIAN SISTIM GOLONGANTANAM

PENGERTIANGOLONGANTANAM
• Suatu cara pengelompokan beberapa
petak tersier yang akan menjadi satu
daerah golongan

PERTIMBANGANMENYUSUNGOL.TANAM:
• PengertianGolonganTanam
• Banyaknyagolongan
• Rencanatanamgadu
• TanamanPalawija,TanamanTebudsb

JENISGOLONGANTANAM
1.GolonganTanamVertikal
2. GolonganTanamHorizontal
3. GolonganTanamTersebar
ARI - rhariek2009@yahoo.co.id
PRINSIP-PRINSIP SISTEM GOLONGAN
1
Bila air tersedia tidak memenuhi kebutuhan
air irigasi maka perlu dilakukan penggolongan
tanam, 2 dan 3.

2 Misal ada dibuat 3 golongan masa tanam,


maka puncak akumulasi kebutuhan air dari 3
golongan tersebut jadi lebih rendah dibanding
dengan penggolongan < 3

3
Kebutuhan air yang paling besar waktu
pengolahan tanah sebesar 1,2 l/dt/ha

ARI - rhariek2009@yahoo.co.id
ARI - rhariek2009@yahoo.co.id
JENIS GOLONGAN

1. GOLONGANVERTIKAL:
 adalah gol dimana cara
pengelompokan tersier
berdasar saluran sekunder
yg sama, maka disebut
vertikal karena memanjang
mengikuti arah saluran.
 Keuntungannya, batas
daerah golongan jelas,
rotasi antar golongan
mudah dilaksanakan,
pengelolaan dalam
pelaksanaan mudah
ARI - rhariek2009@yahoo.co.id
ARI - rhariek2009@yahoo.co.id
GOLONGANHORISONTAL

• adalahpengelompokantersier
berdasarkanradiusdari
bendung,dangolongan
mendatardankanankiri.
Golonganhorisontal tidak
disarankanuntukrotasi
golongan,golonganpertama
adalahgolonganradiusyang
jauhdari bendung(hilir),
selanjutnyamenujukehulu
(golongantetap).
• KeuntungangolonganHini
akhir MH/MK,debitmenurun,
tanamanbag.hilir sudahtua,
bag.huludptair dari bendung.
ARI - rhariek2009@yahoo.co.id
ARI - rhariek2009@yahoo.co.id
GOLONGANTERSEBAR

• Adalahcarapengelompokan
petaktersier ygtersebardi
DI, batasdaerahtakada.
• Keuntungangol ini,berlaku
pemerataankeadilan
seluruhjarigan utamaselalu
basah,debit, berubah
secaraperlahan, rotasi
diatur mudah.
• Kesulitannya,perlupersonil
ygcakap&banyak,
partisipatif aktif petani,
perencanaanteliti dan
mantap.

ARI - rhariek2009@yahoo.co.id
ARI - rhariek2009@yahoo.co.id
KELEBIHAN & KEKURANGAN SISTEM
GOLONGAN

TINGKAT TINGKAT
TINGKAT
JENIS EFISIENSI KEADILAN
GAMBAR KEMUDAHAN
GOLONGAN PENGGUNAAN PEMBAGIAN
OPERASI
AIR AIR

Vertikal Mudah Efisien TidakAdil

Kurang
Horisontal AgakSulit AgakEfisien
Adil

Tersebar
Sulit TidakEfisien Adil

ARI - rhariek2009@yahoo.co.id
KEUNTUNGAN GOLONGAN
3
2 Pengolahan tanah pada
permulaan musim hujan
1
Dimensi saluran dan dapat segera dimulai
walaupun air disungai
Pemakaian air lebih bangunan dapat
relatif
hemat sesuai air dikurangi,
kecil.Pengolahan tanah
tersedia. mengurangi biaya pada permulaan musim
pembangunannya hujan dapat segera
dimulai walaupun air
disungai relatif kecil.

4 5
Pengaturan SDM Dapat dijadikan
dan hewan untuk sebagai dasar untuk
pengolahan tanah mengatur rotasi
lebih baik. pembagian air.

ARI - rhariek2009@yahoo.co.id
RENCANA PEMBERIAN AIR

ARI - rhariek2009@yahoo.co.id
KEBUTUHAN AIR IRIGASI
TA NA M A N PA D I :
• PENGOLAHAN TANAH & PERSEMAIAN
• PERTUMBUHAN IPERTUMBUHAN I
• PERTUMBUHAN II /GENERATIF
• PEMASAKAN

PA L AW I JA :
• PERLU BANYAK AIR
• PERLU SEDIKIT AIR

TEBU :
• PENGOLAHAN TANAH,
• TEBU MUDA,
• TEBU TUA.

ARI - rhariek2009@yahoo.co.id
PERENCANAAN PEMBAGIAN DAN PEMBERIAN AIR
7 TAHUNAN (RP2A)
1. RP2A Irigasi disusun oleh dinas kab/kota/provinsi yang
membidangi irigasi berdasarkan rencana tahunan
penyediaan air irigasi dan pemakaian air untuk keperluan lainnya.

2. RP2A Irigasi setelah disepakati oleh komisi irigasi kab/kota atau


provinsi ditetapkan melalui keputusan bupati/walikota, gubernur,
atau menteri sesuai kewenangannya dan atau
penyelenggaraan wewenang yang dilimpahkan kepada
pemerintahdaerahyangbersangkutan.

3. RP2A irigasi pada DI lintas provinsi dan strategis nasional


yang belum dilimpahkan kepada pemprov atau
pemkab/kota disusun oleh instansi pusat yang membidangi
irigasi/sumber daya air dan disepakati bersama dalam Forum
Koordinasi Komir atau dengan nama lain yang ditetapkan
olehMenteri.
ARI - rhariek2009@yahoo.co.id
Contoh Skema : Jaringan Irigasi & Daerah Irigasi
Penyediaan Air
Pembagian Air

Intake
Penggunaan Air

Bang. Bagi
Bangunan Bagi Sadap P3A

Pembagian Air
Bangunan Sadap
Pemberian Air

P3A
Bangunan Sadap Pemberian Air

Bangunan Sadap
P3A
P3A
Pemberian Air

Bangunan Sadap P3A


P3A

Penggunaan Air

ARI - rhariek2009@yahoo.co.id
Dasar Pembagian Air
Pengertian
Pembagian air
kegiatan penyaluran air dalam jaringan utama.
Faktor-faktor Pembagian Air sebagai berikut :
Kebutuhan Air Irigasi oleh Tanaman
Kebutuhan air irigasi oleh tanaman dihitung
berdasarkan luas tanaman dan kebutuhan air
irigasi per satuan luas tanaman.
Ketersediaan Air Irigasi
Kaidah Hidraulik Bangunan dan Saluran
Batas Minimum agar air dapat dialirkan ke petak
tersier
Batas Maksimum air mengalir tidak melebihi
kapasitas saluran atau bangunan, sehingga dapat
dihindari kondisi over topping atau kerusakan
bangunan.
ARI - rhariek2009@yahoo.co.id
1. KEBUTUHAN AIR IRIGASI
 Kebutuhan air untuk tanaman adalah jumlah air
yang dibutuhkan oleh tanaman untuk proses
pertumbuhannya sehingga diperoleh tambahan berat
kering tanaman.
 Kebutuhan air tanaman dapat diukur dari
perbandingan berat air yang dibutuhkan untuk setiap
pertambahan berat kering tanaman.
 Kebutuhan air untuk tanaman dari sudut
pandang irigasi, ditentukan oleh dua proses
kehilangan air selama pertumbuhan tanaman, yaitu
evaporasi dan transpirasi.
 Evaporasi adalah kehilangan air karena penguapan
dari permukaan tanah dan badan air atau permukaan
tanaman tanpa memasuki sistem tanaman
ARI - rhariek2009@yahoo.co.id
 Transpirasi adalah kehilangan air karena penguapan
melalui bagian dalam tubuh tanaman, yaitu air yang
diserap oleh akar-akar tanaman, dipergunakan untuk
membentuk jaringan tanaman dan kemudian
dilepaskan melalui daun ke atmosfir.
 Kedua proses kehilangan air tersebut kemudian sering
disebut sebagai evapotranspirasi.
 Kebutuhan air tanaman perlu diketahui agar air
irigasi dapat diberikan sesuai dengan
kebutuhannya.
 Jumlah air yang diberikan secara tepat, disamping akan
merangsang pertumbuhan tanaman, juga akan
meningkatkan efisiensi penggunaan air sehingga dapat
meningkatkan luas areal tanaman yang bisa diairi.

ARI - rhariek2009@yahoo.co.id
 Kebutuhan air untuk tanaman merupakan salah satu
komponen kebutuhan air yang diperhitungkan dalam
perancangan sistem irigasi. Berbagai metode telah
dikembangkan guna mengukur kebutuhan air untuk
tanaman.
 Dalam perancangan sistem irigasi, kebutuhan air untuk
tanaman dihitung dengan menggunakan metode
prakiraan empiris berdasar rumus tertentu.

Gambar 1. Dua komponen utama yang mempengaruhi


ARI - rhariek2009@yahoo.co.id
kebutuhan air tanaman.
2. KOMPONEN KEBUTUHAN AIR IRIGASI
 Komponen kebutuhan air irigasi yang utama
adalah kebutuhan air tanaman ditambah dengan
komponen lain yaitu:
perkolasi atau rembesan ke bawah dan ke
samping;
penguapan muka air bebas; dan
bocoran-bocoran di sepanjang saluran .
 Karena cara pemberian air antara tanaman satu
dengan lainnya berbeda-beda, maka kebutuhan air
irigasi juga tidak sama.
 Oleh karena itu, kebutuhan air irigasi harus
dihitung secara teliti.
ARI - rhariek2009@yahoo.co.id
 Secara diagramatis komponen kebutuhan
air irigasi digambarkan pada Gambar 2
sebagai berikut :

Gambar 2. Komponen kebutuhan air irigasi

ARI - rhariek2009@yahoo.co.id
PENUTUP
1. Pengelolaan sistim irigasi tidak bisa parsial tetapi harus satu
sistem dari primer, sekunder dan tersier kebijakan single
management.
2. Dalam pengelolaan irigasi berdasarkan 5 pilar : a) Ketersediaan
air; b) Infrastruktur/prasarana; c) Manajemen pengelolaan; d)
Kelembagaan; dan e) SDM
3. Kewajiban pemerintah maupun pemerintah daerah (Provinsi dan
Kab/Kota) untuk melaksanakan pengelolaan irigasi khususnya
OP (termasuk penyediaan dana dan personil OP)wujud
pelayanan pada masyarakat petani
4. Perlu evaluasi rutin terkait Kinerja Komir setiap tahun dalam
rangka implementasi tugas dan fungsinya  untuk perbaikan ke
depan
5. Peran Komisi Irigasi sangat diperlukan guna mempersiapkan
Kebijakan Daerah dalam mendukung upaya kedaulatan pangan
termasuk menghadapi ARIera Modernisasi Irigasi
- rhariek2009@yahoo.co.id
TERIMA
KASIH
ARI - rhariek2009@yahoo.co.id

Anda mungkin juga menyukai