Anda di halaman 1dari 2

Nama : Muhammad Rifki Ananta

NPM : 22043010130
Kelas : Komunikasi Antar Budaya - I

Topik: Komunikasi Kesehatan


Komunikasi yang dilakukan oleh pelaku di bidang kesehatan, yaitu biasanya dilakukan
oleh pasien dengan perawat ataupun dokter

Dimensi Komunikasi antara tenaga ahli kesehatan dan pasien ada 3, yaitu:
1. Relasi/Hubungan (Relations)
Relasi atau hubungan antara dokter atau perawat dengan pasien ini biasanya terjadi
dengan anggota keluarga pasien atau walinya
2. Situasi Spesifik (Specific Situations)
Situasi spesifik yang harus disampaikan kepada pasien, biasanya adalah terkait keluhan,
gejala, dan juga penyakit yang dideritanya
3. Saluran Komunikasi (Communication Channels)
Dapat disampaikan secara tatap muka, ataupun melalui teknologi, seperti pesan teks,
pesan suara, dan juga video

Jadi, Tenaga Ahli Kesehatan itu mengkomunikasikan kepada pasien terkait kondisi
secara spesifik tentang keluhan, gejala, dan penyakit yang diderita pasien tersebut, baik
itu secara langsung kepada pasien yang bersangkutan, ataupun kepada keluarga pasien
yang ada, melalui tatap muka ataupun melalui teknologi yang ada, seperti pesan teks,
pesan suara, ataupun video.

Terdapat dua tingkatan komunikasinya, yaitu:


1. High Communicative Context
Mengetahui dengan berbicara atau memberi tahu, kemudian menindak lanjuti, dan
mencari tahu terkait pasiennya
2. Low Communicative Context
Melaporkan, mendiagnosa, mengevaluasi, mengecek laporan kesehatan, melakukan
perawatan, dan membuat janji temu dengan dokter

Disaat dilakukannya wawancara terkait kesehatan, lebih penting untuk melakukan


interaksi dengan pasien agar dapat memperoleh lebih banyak informasi yang berguna
untuk mengetahui penyakit pasien. Interaksi sendiri merupakan tindakan edukasi, yaitu
mengedukasi pasien agar ia memahami terkait gejala dan keluhan yang mereka alami,
sehingga dokter dapat mendiagnosa penyakitnya dengan lebih akurat.

Komunikasi kesehatan ini bukan tentang menjadikan pasien menjadi lebih baik, tetapi
tentang menyelesaikan masalah atau keluhan pasien secara efektif, dan mendukung
pasien untuk menerima kenyataan terkait situasi penyakitnya dengan latihan
ketersiapan.

Ada 2 jenis pengobatan, yaitu:


1. Pengobatan Fisik (Physical Improvement)
Ini adalah pengobatan untuk meredakan nyeri menggunakan obat-obatan, terapi fisik,
dan juga alat kesehatan. Pengobatan ini akan mengurangi gejala dan sensasi subjektif,
pemulihan kemampuan fungsional dan normalisasi penanda fisiologis pasien.

2. Kesehatan Mental (Psycosocial Health)


Ini adalah pengobatan untuk mengarahkan keyakinan dan pemikiran pasien yang lebih
positif daripada yang negatif. Sehingga, pasien tidak akan merasakan cemas, khawatir,
takut, sedih, ataupun kecewa lagi. Pengobatan ini dilakukan dengan berkomunikasi
dengan pasien untuk memahaminya, memberikan validasi, ataupun membuatnya
nyaman sesuai dengan diagnosanya.

Anda mungkin juga menyukai