Anda di halaman 1dari 7

PEMBERIAN INFORMASI DAN KOMUNIKASI KEPADA

PASIEN YANG TERPAPAR COVID-19 SEBAGAI TENAGA KESEHATAN

Disusun oleh :

Nama : Yonathan Hutagalung

Nim : 2114021

Prodi : D III Keperawatan

Dosen Pengajar : Bd.Oknalita Simbolon S,Tr.Keb.M.Keb

PRODI D III KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

KESEHATAN BARU DOLOKSANGGULKABUPATEN

HUMBANG HASUNDUTAN

T.A 2022/2023

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Pemberian informasi dan komunikasi keperawatan yang bermutu adalah layanan


keperawatan yang senantiasa berupaya memenuhi harapan klien sehingga klien akan
selalu puas terhadap pelayanan yang diberikan perawat. Pelayanan dan komunikasi yang
baik dapat memotivasi pasien untuk segera sembuh ketika terkena penyakit. Pada masa
pandemi Covid-19 sekarang banyak tenaga kesehatan (nakes) yang merawat pasien yang
terjangkit penyakit akibat virus Covid-19. Para tenaga kesehatan tidak hanya merawat
pasien secara fisik saja tetapi  juga perlu menjalin komunikasi dengan baik kepada pasien
agar kondisi mental dari pasien juga dapat termotivasi untuk kembali pulih dari sakit

bentuk komunikasi terapeutik dilakukan dengan memberikan dukungan psikologis agar


memberikan rasa tenang dan percaya diri serta menumbuhkan keyakinan pasien untuk
sembuh, menyentuh aspek perasaan supaya pasien lebih rileks dan nyaman untuk
meningkatkan imunitas dan mempercepat proses kesembuhan pasien COVID 19. Faktor
pendukung dari komunikasi terapeutik ini adalah komunikasi yang positif dari pihak
keluarga pasien, sedangkan faktor penghambatnya yaitu banyaknya penerimaan berita
negatif yang dapat memicu pikiran buruk pada pasien sehingga kesehatannya menjadi
buruk kembali.

Petugas Kesehatan adalah merupakan garda terdepan untuk menghadapi pasien oleh
karna itu komunikasi sangatlah diperlukan dalam aktivitas melayani pasien, karena
komunikasi merupakan salah satu bentuk proses interaksi sosial dan interpersonal dalam
kehidupan manusia. Melalui komunikasi berarti melibatkan berbagai aktivitas fisik,
psikis, dan sosial. Pada proses pembentukan karakteristik individu sifat, watak,
kepribadian, pengalaman pribadi, usia, pekerjaan, Pendidikan, latar belakang budaya,
sosial ekonomi, agama, ras, suku bangsa, dan lain-lain.

BAB II
PEMBAHASAN
A. DEFENISI

1.1 Komunikasi Dan Informasi Pasien

Komunikasi berasal dari bahasa latin communis yang memiliki arti membuat kebersamaan
atau membuat kebersamaan dua orang atau lebih, kemudian communico artinya memberi
Komunikasi dikatakan juga berasal dari kata communicare yang berart
menyebarluaskan/memberitahukan. Selanjutnya, kata communication dimaknai sebagai
penyampaian lambang-lambang.

Secara umum, definisi komunikasi oleh Carl I. Hovland menyatakan bahwa komunikasi
merupakan ilmu yang mempelajari upaya yang sistematis, secara tegas merumuskan asas
penyampaian informasi maupun sikap dan opini

Pemberian informasi dan komunikasi keperawatan yang bermutu adalah layanan


keperawatan yang senantiasa berupaya memenuhi harapan klien sehingga klien akan selalu
puas terhadap pelayanan yang diberikan perawat. Pelayanan dan komunikasi yang baik
dapat memotivasi pasien untuk segera sembuh ketika terkena penyakit. Pada masa pandemi
Covid-19 sekarang banyak tenaga kesehatan (nakes) yang merawat pasien yang terjangkit
penyakit akibat virus Covid-19. Para tenaga kesehatan tidak hanya merawat pasien secara
fisik saja tetapi  juga perlu menjalin komunikasi dengan baik kepada pasien agar kondisi
mental dari pasien juga dapat termotivasi untuk kembali pulih dari sakit.

 bentuk komunikasi terapeutik dilakukan dengan memberikan dukungan psikologis agar


memberikan rasa tenang dan percaya diri serta menumbuhkan keyakinan pasien untuk
sembuh, menyentuh aspek perasaan supaya pasien lebih rileks dan nyaman untuk
meningkatkan imunitas dan mempercepat proses kesembuhan pasien COVID 19. Faktor
pendukung dari komunikasi terapeutik ini adalah komunikasi yang positif dari pihak
keluarga pasien, sedangkan faktor penghambatnya yaitu banyaknya penerimaan berita
negatif yang dapat memicu pikiran buruk pada pasien sehingga kesehatannya menjadi
buruk kembali.

1.2. Prinsip Dasar Komunikasi Kepada Pasien Covid-19


Ada beberapa prinsip dasar yang harus dipahami dalam membangun dan mempertahankan
hubungan yang terapeutik.

1. hubungan perawat dengan klien adalah hubungan terapeutik yang saling menguntungkan.
hubungan ini didasarkan pada prinsip ”humanity of nurse and clients”. Kualitas hubungan
perawat-klien ditentukan oleh bagaimana perawat mendefenisikan dirinya sebagai manusia.
Hubungan perawat dengan klien tidak hanya sekedar hubungan seorang penolong dengan
kliennya tapi lebih dari itu, yaitu hubungan antar manusia yang bermartabat.

2. Perawat harus menghargai keunikan klien. Tiap individu mempunyai karakter yang berbeda-beda.
Karena itu perawat perlu memahami perasaan dan prilaku klien dengan melihat perbedaan latar
belakang keluarga, budaya, dan keunikan setiap individu.

3. Semua komunikasi yang dilakukan harus dapat menjaga harga diri pemberi maupun penerima
pesan, dalam hal ini perawat harus mampu menjaga harga dirinya dan harga diri klien.

4. komunikasi yang menciptakan tumbuhnya hubungan saling percaya harus dicapai terlebih dahulu
sebelum menggali permasalahan, hubungan saling percaya antara perawat dan klien adalah kunci
dari komunikasi terapeutik. Saling menghargai dan memahami apa yang dimiliki oleh setiap
individu. Sehingga seorang perawat harus dapat menjaga harga diri seseorang yang menjadi
pasiennya. Selain menjaga harga diri pasiennya, juga perlu adanya menjaga harga dirinya sendiri.

B.TUJUAN

1.3. Tujuan Komunikasi dan Informasi Covid-19

Berikut adalah tujuan atau fungsi yang diperhatikan selama berkomunikasi dengan klien yang
mengalami pasien yang terpapar covid-19

a. Utamanya tenaga kesehatan untuk melakukan komunikasi kepada pasien terpapar covid -
19.risiko dan edukasi masyarakat terkait protokol kesehatan untuk melawan Covid-19.
Kemudian untuk melakukan contact tracing & tracking (penyelidikan kasus dan
investigasi wabah), serta fasilitasi dan pemberdayaan masyarakat.
b. Upaya Pencegahan dan Pengendalian covid-19
c. Orientasikan klien pada lingkunganya bila klien

1.4. Contoh Pemberian Informasi dan komunikasi kepada Pasien yang Terkena covid-19
 Bersikaplah hormat, sopan dan empati
 Ingat, kasus suspek dan terkonfirmasi serta pengunjung yang mendampingi mungkin
merasa stres atau takut
 Yang paling penting, dengarkan pertanyaan dan kekhawatiran pasien dengan penuh
perhatian
 Gunakan bahasa setempat dan berbicara dengan perlahan
 Berikan jawaban atas setiap pertanyaan dan sampaikan informasi yang benar tentang
COVID19
 Anda mungkin tidak bisa menjawab semua pertanyaan karena masih banyak yang
belum diketahui tentang COVID-19. Tidak apa-apa mengakui bahwa Anda belum tahu
 Kalau ada, bagikan pamflet atau selebaran berisi informasi kepada pasien
 Anda boleh menyentuh, atau menghibur pasien suspek dan terkonfirmasi saat memakai
APD
 Kumpulkan informasi akurat dari pasien: nama, tanggal lahir, riwayat perjalanan,
daftar gejala…
 Jelaskan prosedur COVID-19 di fasilitas pelayanan kesehatan, seperti isolasi dan
pembatasan jumlah pengunjung, dan langkah-langkah berikutnya
 Jika pasiennya anak-anak, persilahkan anggota keluarga atau wali untuk mendampingi
– pendamping harus diberi dan menggunakan alat perlindungan diri yang sesuai
 Sampaikan perkembangan kepada pengunjung dan keluarga saat ada kesempatan

1.5. Faktor penghambat petugas kesehatan dalam menyampaikan strategi komunikasi


pada pasien dimasa pandemi covid-19.

a. Kurangnya kesadaran dari pasien untuk mendengarkan apa yang menjadi pesan atau
informasi kesehatan.
b. Diperlukan dukungan dari pihak manajemen RSUD Ulin Banjarmasin guna
kelancaran sosialisasi kepada pasien untuk memberikan pesan atau informasi
kesehatan.
c. SDM petugas kesehatan perlu ditingkatkan
d. Perlu adanya perbaikan yang substansial yang lebih maksimal, supaya bisa mencapai
tujuan dan sosialisasi akan berjalan maksimal apabila pihak-pihak yang terkait
bersedia berkordinasi dengan baik.
e. Adanya sikap penolakan atau rasa tidak percaya adanya Covid-19.

BAB III
PENUTUP

Komunikasi kesehatan adalah usaha yang sistematis untuk mempengaruhi secara positif perilaku
kesehatan individu, keluarga dan masyarakat, dengan menggunakan berbagai prinsip dan metode
komunikasi baik komunikasi interpersonal, maupun komunikasi massa. Selain itu, komunikasi kesehatan
juga dipahami sebagai studi yang mempelajari bagaimana cara menggunakan strategi komunikasi untuk
menyebarluaskan informasi kesehatan yang dapat mempengaruhi individu, keluarga dan masyarakat agar
dapat membuat keputusan yang tepat berkaitan dengan pengelolaan kesehatan

Strategi komunikasi yang digunakan oleh petugas kesehatan yaitu komunikasi pervasif dengan
mengadakan konseling terhadap pasien dengan menerapkan physical distancing, baik untuk pasien
ataupun petugas Kesehatan yang bertugas. Konseling dapat menggunakan alat peraga, percontohan dan
media informasi, layar monitor, pengeras suara melalui studio promkes, spanduk, majalah ulin news,
brosur, leafleat dan banner.

Tantangan dan hambatan bagi petugas kesehatan dalam meyampaikan pesan atau informasi kesehatan
pada saat bertugas yaitu, tantangan bagi petugas kesehatan dalam melaksanakan tugas memang memiliki
resiko tertular atau terpapar oleh pasien covid-19 yang berbahaya, karena ada pasien yang tidak
menampakkan gejala dan adanya rasa ketakutan dari petugas kesehatan akan tertularnya covid-19.
Adapun hambatan yang dirasakan oleh petugas kesehatan ditengah masa pandemi corona adalah mereka
harus merawat pasien agar sembuh dengan menggunakan APD yang berlapis-lapis, bahkan untuk makan,
minum dan buang hajat juga sangat sulit, selain itu merekapun harus jauh dari keluarga agar tidak
menjadi pembawa virus yang bisa mengancam keselamatan anggota keluarganya. Dan juga tenaga medis
harus menghadapi isu iring tentang tenaga medis yang diuntungkan pada masa pandemi covid-19.

DAFTAR PUSTAKA
(Harahap, R. A., & Putra, F. E. (2019). Buku Ajar Komunikasi Kesehatan. Prenadamedia Group)

(Purwanto. (1994). Komunikasi Untuk Perawat. Penerbit Buku Kedokteran EGC.)

Ulin News Edisi 076. Juli – Agustus, 2020. Indonesia Maju Bangkit, Kompak Lawan Covid-19

Pieter, Herri Zan. 2017 : 88. Dasar-dasar komunikasi bagi perawat. Kencana Prenada Media

Group. Rakhmat, Jallaludin. 2007. Psikologi Komunikasi Edisi Revisi, Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Anda mungkin juga menyukai