Anda di halaman 1dari 6

BAB IV SENYAWA KARBON

1. Alkohol, Tata Nama, Sifat, dan Manfaatnya


© H.Jamal Muslim, ST, Kimia XII MAYPIBL 2024

Salah satu gugus fungsi yang ada dalam senyawa karbon adalah alkohol. Di sekitar kita ada bahan-
bahan yang didalamnya terdapat alkohol seperti tape, spiritus, atau etanol. Ketiganya merupakan
contoh bahan yang mengandung senyawa alkohol.
Lantas, apakah sama jenis dan nama alkohol yang terkandung dalam ketiga bahan tersebut ?
Jawabannya bisa ditemukan dalam pembahasan tentang alkohol berikut ini.
Apa itu Senyawa Alkohol ?
Alkohol merupakan senyawa turunan dari hidrokarbon alkana. Struktur alkohol didapatkan dengan
menggantikan satu atom H dengan gugus hidroksil -OH. Cara penamaanya dengan mengubah akhiran
a pada alkana dengan akhiran ol. Misalkan dari senyawa metana dapat diturunkan menjadi senyawa
alkohol bernama metanol. Etana menjadi etanol, a menjadi ol.
Bagaimana rumus umum dari senyawa alkohol? Rumus umum alkohol adalah :
CnH2n+2O
Untuk jumlah atom C sebanyak 2, alkohol memiliki rumus molekul C2H6O. Untuk jumlah atom C
sebanyak 3, alkohol memiliki rumus molekul C3H8O.
Senyawa Alkana
Rumus umum senyawa alkana yakni:
CnH2n+2
n=jumlah atom C Rumus Alkana Nama Alkana Nama Alkohol (IUPAC)
1 CH4 Metana Metanol
2 C2H6 Etana Etanol
3 C3H8 Propana Propanol
4 C4H10 Butana Butanol
5 C5H12 Pentana Pentanol
6 C6H14 Heksana Heksanol
7 C7H16 Heptana Heptanol
8 C8H18 Oktana Oktanol
9 C9H20 Nonana Nonanol
10 C10H22 Dekana Dekanol
Tata Nama Alkohol
a. Tata Nama Alkohol IUPAC
Tata nama IUPAC adalah tata nama alkohol resmi. Menurut sistem IUPAC tata nama alkohol
menggunakan kaidah atau aturan sebagai berikut :
1. Tentukan dulu rantai karbon terpanjang yang mengandung gugus hidroksil (OH). Rantai tersebut
kemudian menjadi rantai utama yang diberi nama sesuai dengan nama senyawa alkana dengan
mengganti akhiran a dengan ol. Contoh pada gambar di bawah ini rantai terpanjang berjumlah 5 maka
dinamakan pentanol.

Halaman | 1
2. Semua atom karbon selain rantai utama dinamakan cabang dan diberi nama sesuai nama alkil
berdasarkan kepada jumlah atom c.

3. Rantai utama harus diberi nomor dari ujung yang paling dekat dengan gugus -OH.
4. Urutan pemberian nama : nomor cabang – nama alkil – nomor gugus OH – nama rantai utama.
Jika cabang lebih dari satu jenis maka diurutkan sesuai abjad dari nama alkil. Contohnya :

Diberi nama 3,4-dimetil-2-pentanol


5. Jika kemudian ada lebih dari satu gugus OH pada satu molekul yang sama (polihidroksil alkohol)
maka gunakan akhiran diol (2 gugus OH), triol (tiga gugus OH), dan seterusnya. Tetapi perlu diingat
akhiran a pada senyawa alkananya masih dipakai. Misal 4 atom c –> butana –> butanadiol.

Perhatikan contoh di atas. Dalam senyawa tersebut terdapat dua buah cabang, berupa etil di nomor 4
dan metil di nomor 3. Rantai terpanjang berjumlah 6 atom C dan gugus hidroksil ada dua di nomor 2
dan 4.
Namanya : 4-etil-3metil-2,4-heksanadiol
b. Tata Nama Alkohol Trivial
Tatanama trivial, tata nama umum atau tata nama dagang yang lazim merupakan sistem penamaan
yang tidak resmi dan digunakan sebelum kemunculan sistem IUPAC. Penamaan secara trivial, yaitu
dimulai dengan menyebut nama gugus alkil yang terikat pada gugus –OH kemudian diikuti kata
alkohol. Contoh:

Halaman | 2
Struktur Molekul Nama IUPAC Nama Trivial

CH3–CH2–OH Etanol Etil Alkohol


CH3–CH2–CH2–OH Propanol Propil alkohol

CH3–CH–(OH)–CH2–CH3 2-Butanol Sekunder-butil alkohol


HO–CH2–CH2–OH 1,2-etanadiol etilen glikol

Klasifikasi Akohol
Jika dilihat dari penempatan atom karbon dalam molekul, atom karbon bisa digolongkan menjadi
empat golongan, yaitu:
1. Atom karbon primer
2. Atom karbon sekunder
3. Atom karbon tersier
4. Atom karbon kuarter

Silahkan amati gambar di atas.


1. Atom karbon primer adalah atom karbon yang mengikat satu atom karbon yang lain.
Contoh: C1 berdiri sendiri, C2 hanya mengikat C3, C4 mengikat C3, C7 mengikat C6, C9 mengikat
C8 dan C10 mengikat C6.
2. Atom karbon sekunder adalah atom karbon yang mengikat dua atom karbon yang lain.
Contoh: C5 mengikat C3 dan C6, C8 mengikat C6 dan C9
3. Atom karbon tersier adalah atom karbon yang mengikat tiga atom karbon yang lain.
Contoh atom karbon C3 yang mengikat C2, C4, C5.
4. Atom karbon kuarterner adalah atom karbon yang mengikat empat atom karbon yang lain.
Contoh C6 mengikat C5, C7, C8 dan C10.
Klasifikasi atom karbon primer, sekunder, dan tersier inilah yang menjadi dasar klasifikasi alkohol.
Alkohol diklasifikasikan berdasarkan jenis atom C yang mengikat gugus OH, sehingga klasifikasi
alkohol dibagi menjadi tiga. Alkohol primer, alkohol sekunder, dan alkohol tersier.
1. Alkohol perimer adalah jenis alkohol dengan gugu -OH yang terikat pada atom C primer. Contoh.

2. Alkohol sekuner adalah alkohol dengan gugus -OH yang terikat pada atom C sekunder. Contoh

3. Alkohol tersier adalah alkohol dengan gugus -OH yang terikat pada atom C tersier. Contoh

Halaman | 3
Sifat Fisik Alkohol
a. Titik Didih
Titik didih alkohol relatif tinggi. Hal ini terjadi karena akibat langsung dari adanya daya tarik
intermolekuler yang kuat. Ingat titik didih adalah ukuran dari jumlah energi yang diperlukan untuk
memisahkan suatu molekul dari molekul yang paling dekat dengannya. Apabila molekul terdekatnya
melekat pada molekul tersebut dalam bentuk ikatan hidrogen maka dibutuhkan energi yang cukup
besar untuk memisahkan ikatan tersebut.
b. Kelarutan.
Alkohol dengan massa molekul rendah dapat larut dalam air dengan baik. Kelarutan ini disebabkan
oleh ikatan hidrogen antara alkohol dan air. Semakin panjang rantai karbon maka semakin kecil
kelarutannya di dalam air.
Sifat Kimia Alkohol
a. Dehidrasi Alkohol
Dehidarasi atau pelepasan air ini biasanya terjadi apabila asam sulfat pekat berlebih dicampur dalam
alkohol dengan dipanaskan pada suhu hingga 180 o C. Gugus hidroksil akan terlepas dan atom
hidrogen dari karbon terdekatnya juga terlepas dan membantuk senyawa alkana. Perhatikan contonya
berikut.

Pada keadaan lain, dengna penmabahan sedikit asam sulfat pekat dan pemansannya dilakukan pada
suhun 140o C, maka akan menghasilkan senyawa eter. Ada dua molekul alkohol yang terlibat dalam
reaksi ini. Alkohol pertama melepaskan gugus hidroksi dan alkohol kedua melepaskan atom hidrogen.

b. Oksidasi Alkohol
Reaksi osidasi alkohol bisa menghasilkan senyawa aldehid, asam karboksila, ataupun keton tergantung
jenis alkohol dan berapa kali dioksidasi. Skemanya seperti berikut:
Alkohol primer — oksidasi –> Aldehid — oksidasi –> Asam karboksilat
Alkohol sekunder — oksidasi –> keton
Alkohol tersier –oksidasi–> tidak bereakasi.
c. Reaksi alkohl dengan Natrium dan Kalium
Alkohl kering yang tidak mengdung air dapat direaksikan dengan logam Natrium maupun Kalium
sehingga atom H dari gugus OH digantukan dengan logam tersebut sehingga terbentuk Na-alkoholat.
Berikut contohnya.

Alkoholat tersebut jika terdapat air maka akan kembali menjadi alkohol dan natrium hidroksida
(NaOH).

Halaman | 4
d. Eseterifikasi
Alkohl dengan asam alkanoat dapat membentuk ester. Reaksi ini sering disebut dengan reaksi
esterifikasi. Berikut contohnya.

Menafaat dan Penggunaan Akohol


a. Metanol
Dalam industri metanol dapat dibuat menjadi formaldehid yang digunakan untuk mensintesa bahan
kimia lain. Metanol digunakan sebagai pelarut dan sebagai bahan bakar bersih. Metanol juga
mempunyai kegunaan baru dalam bidang pertanian. Berbeda dengan alkohol pada minuman, metanol
tetap beracun meskipun dalam jumlah kecil. Gejala keracunan metanol seperti kebutaan karena
metanol menyerang syaraf penglihatan. Ia juga bisa dapat berakibat kematian.
b. Etanol
Pada kebanyakan orang dewasa metabolisme tubuh dapat mencerna sejumlah kecil etanol dengan
tingkat keracunan yang rendah. Etil alkohol pada umumnya disebut dengan alkohol padi-padian atau
alkohol minuman karena umumnya dihasilkan dari fermentasi gula alam dan tepung yang dihidrolisis
yang terdapat pada anggur dan padi-padian.
Seseorang dengan konsentrasi alkohol dalam darahnya mencapai 0,3% akan terlihat mabuk; mereka
yang mencapai 0,4% tidak sadar atau tidak mampu merespon tindakan; dan konsentrasi 0,5% – 1%
dapat menyebabkan koma maupun kematian.
c. Spiritus
Spiritus merupakan salah satu jenis alkohol yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari
sebagai bahan bakar lampu spiritus (pembakar spiritus) dan untuk menyalakan lampu petromak. Di
laboratorium pembakar spiritus digunakan untuk uji nyala.
d. Glikol
Glikol merupakan alkohol dihidrat. Senyawa yang paling penting dari jenis senyawa ini adalah etilen
glikol atau dalam tata nama IUPAC disebut dengan 1,2-etanadiol. Senyawa ini dijadikan bahan baku
utama pada campuran anti beku permanen untuk radiator pada kendaraan bermotor. Etilen glikol
adalah cairan yang manis, tidak berwarna, dan kalau disentuh agak lengket.
Glikol mempunyai titik didih yang tinggi sekitar 198 o C dan ia tidak menguap jika dipakai sebagai zat
anti beku. Senyawa alkohol ini juga mudah bercampur dengan air. Etilen glikol juga digunakan pada
pembuatan fiber poliester (dacron) dan mylar (film magnetik) yang digunakan untuk pita pada kaset
dan komputer.
e. Gliserol
Senyawa alkohol ini juga disebut dengan gliserin. Gliserol merupakan senyawa alkohol trihidrat.
Gliserol berbentuk cairan manis seperti sirup. Ia memiliki sifat tidak beracun. Karena sifatnya yang
tidak beracun inilah senyawa glikol banyak digunakan dalam berbagai industri seperti :
– Pembuatan kosmetik dan lotion tangan.
– Bahan tambahan dalam tinta
– Bahan pemanis dan pelarut pada obat-obatan
– Industri Pelumas
– Bahan dasar industri plastik dan fiber sintetik.
– Bahan baku pembuatan nitrogliserin.

Halaman | 5
LATIHAN 1
SENYAWA ALKOHOL (ALKIL ALKOHOL)

Kerjakan soal berikut :


1. Tuliskan nama dan jenis senyawa alkohol berikut :
a.

b.

c.

d.

2. Tuliskan rumus struktur alkohol berikut :


a. 2-pentanol
b. 2-metil-2-propanol
c. 3,5-dimetil-2-heptanol
d. 2-metil-1-propanol
e. Isopropil alcohol

3. Lengkapi reaksi oksidasi alkohol berikut !

4. Lengkapi reaksi esterifikasi berikut !

5. Tuliskan 3 manfaat alkohol dalam kehidupan sehari-hari !

Halaman | 6

Anda mungkin juga menyukai