Anda di halaman 1dari 9

Penelitian Ontologis

Marketing Communication Management

Blended Learning Program Batch 17

Written to Fulfil the 11th Weekly Discussion

of

Seminar and Publication

Presented by:

Mhd Zikri Affandi Nasution

22072170018

JAKARTA

2023

1
ANTI PLAGIARISM STATEMENT

I certify that the attached assignment is my own work and that any material obtained
from other sources has been acknowledged following the latest version of APA style.
I declare that I know what plagiarism is and I confirm I have not plagiarized any part
of this assignment.

I grant permission to the London School of Public Relations to make copies of


assignments for assessment, review and/or record keeping purposes. I note that the
London School of Public Relations reserves the right to check my assignment for
plagiarism anytime even on mid and/or the final exam. I am ready to bear any
consequences including a fail grade in the subject, ineligibility to proceed to thesis
defense, and/or graduate in the given year without any complaint or dispute.

Name Mhd Zikri Affandi Nasution

Signed.................................

Date December 9th, 2023

2
Penelitian ontologis adalah jenis penelitian yang berfokus pada pemahaman tentang

realitas yang ada di dunia nyata. Dalam paradigma positivistik, penelitian ontologis

menggunakan pendekatan ilmiah yang objektif dan empiris untuk mengungkapkan

dan memahami hukum-hukum alam serta fenomena yang ada di dunia nyata.

Penelitian ini didasarkan pada asumsi bahwa dunia nyata dapat diobservasi, diukur,

dan dijelaskan secara objektif.

Di sisi lain, dalam paradigma non-positivistik, penelitian ontologis memahami bahwa

realitas bersifat kompleks dan relatif. Penelitian ini mengakui bahwa realitas dapat

bervariasi sesuai dengan perspektif, konteks, dan interpretasi yang berbeda.

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ontologis dalam paradigma non-

positivistik melibatkan pemahaman subjektif, interpretatif, dan konstruktivis.

Penelitian Ontologis dalam Paradigma Positivistik

Dalam paradigma positivistik, penelitian ontologis berfokus pada pemahaman

tentang kenyataan objektif yang ada di luar diri manusia. Penelitian ini bertujuan

untuk mengungkapkan dan memahami hukum-hukum alam dan fenomena yang ada

dalam dunia nyata. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ontologis dalam

paradigma positivistik adalah metode ilmiah yang obyektif dan empiris.

Penelitian ontologis dalam paradigma positivistik didasarkan pada asumsi bahwa

dunia nyata dapat diobservasi, diukur, dan dijelaskan secara objektif. Peneliti

berusaha untuk mencari hubungan sebab-akibat, membangun teori, dan menguji

hipotesis menggunakan data empiris yang dikumpulkan melalui metode ilmiah yang

terstandarisasi. Data yang diperoleh kemudian dianalisis secara statistik untuk

3
menguji hipotesis dan memberikan pemahaman yang obyektif tentang realitas yang

diteliti.

Contoh Penelitian Ontologis dalam Paradigma Positivistik:

Judul Penelitian: "PENGARUH DIGITAL MARKETING TERHADAP PERILAKU

KONSUMEN"

Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan pendekatan positivistik dengan

metode survei dan analisis statistik. Survei dilakukan dengan menggunakan

kuesioner online yang diberikan kepada 500 responden yang merupakan pengguna

media sosial dan sering melakukan pembelian online. Data yang dikumpulkan

melalui Google Forms kemudian dianalisis menggunakan metode statistik deskriptif

dan analisis regresi.

Metode Penelitian: Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

metode Systematic Literature Review (SLR). Metode ini digunakan untuk

meringkas literatur yang telah diterbitkan sebelumnya secara sistematis dan

memungkinkan peneliti untuk mengumpulkan pengetahuan dari berbagai studi

terkait topik penelitian.

Langkah-langkah yang dilakukan dalam SLR adalah sebagai berikut:

1. Menetapkan periode investigasi dan memilih kata kunci yang sesuai dengan

topik penelitian.

2. Mengidentifikasi studi yang relevan berdasarkan kata kunci yang telah

ditetapkan.

4
3. Menentukan relevansi masing-masing artikel berdasarkan jumlah kutipan

sebagai indikator kualitas penelitian.

4. Membuat daftar informasi utama yang terkandung dalam artikel yang relevan.

5. Menyimpulkan temuan utama dari SLR.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode SLR untuk mendapatkan

informasi yang akurat dan terpercaya mengenai hubungan kausal antara digital

marketing dan perilaku konsumen. Dengan demikian, metode ini memberikan

landasan pengetahuan yang solid untuk memahami lebih dalam tentang perilaku

konsumen dalam konteks digital marketing.

Tujuan Penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh digital marketing

terhadap perilaku konsumen dalam berbelanja online. Dalam era globalisasi dan

pasar online yang semakin berkembang, pemahaman tentang evolusi perilaku

konsumen di segmen pasar tertentu menjadi penting. Implikasi dari penelitian ini

adalah bahwa digital marketing memiliki pengaruh positif terhadap perilaku

konsumen dalam berbelanja online. Perubahan perilaku konsumen ini

mempengaruhi kinerja perusahaan, khususnya dalam pengembangan merek dan

membangun preferensi konsumen jangka panjang. Oleh karena itu, perusahaan

perlu memahami kebutuhan, keinginan, proses pembelian, dan preferensi konsumen

untuk mencapai keunggulan kompetitif di era digital. Faktor-faktor seperti kualitas

produk, kualitas layanan, kemudahan pemesanan dan pembayaran, personalisasi

layanan, dan kekinian juga perlu diperhatikan untuk meningkatkan daya saing

perusahaan.

Implikasi Penelitian: Implikasi dari penelitian ini menunjukkan bahwa digital

marketing memiliki pengaruh positif terhadap perilaku konsumen dalam berbelanja

5
online. Perubahan perilaku konsumen ini mempengaruhi kinerja perusahaan,

khususnya dalam pengembangan merek dan membangun preferensi konsumen

jangka panjang. Dalam era globalisasi dan pasar online yang semakin berkembang,

pemahaman yang baik tentang evolusi perilaku konsumen di segmen pasar tertentu

menjadi penting. Perusahaan perlu memahami kebutuhan, keinginan, proses

pembelian, dan preferensi konsumen untuk mencapai keunggulan kompetitif. Faktor-

faktor seperti kualitas produk, kualitas layanan, kemudahan pemesanan dan

pembayaran, personalisasi layanan, dan kekinian juga perlu diperhatikan untuk

meningkatkan daya saing perusahaan di era digital.

Ontologis: Penelitian ini dapat dikategorikan sebagai penelitian ontologis karena

fokusnya adalah untuk memahami realitas yang ada dalam konteks digital marketing

dan perilaku konsumen dalam berbelanja online. Dalam penelitian ini, peneliti tidak

hanya mencari hubungan sebab-akibat antara digital marketing dan perilaku

konsumen, tetapi juga memperhatikan kompleksitas dan variasi realitas yang terjadi.

Peneliti mengakui bahwa digital marketing dan perilaku konsumen dapat dipahami

melalui perspektif, interpretasi, dan konteks yang berbeda. Dalam paradigma non-

positivistik, penelitian ontologis mengakui bahwa realitas bersifat kompleks dan

relatif, dan peneliti berusaha untuk memahami realitas tersebut melalui pendekatan

subjektif, interpretatif, dan konstruktivis. Oleh karena itu, penelitian ini memenuhi

kriteria penelitian ontologis dalam paradigma non-positivistik.

6
Penelitian Ontologis dalam Paradigma Non-Positivistik

Dalam paradigma non-positivistik, penelitian ontologis berfokus pada pemahaman

tentang realitas yang kompleks dan relatif. Penelitian ini mengakui bahwa realitas

dapat bervariasi sesuai dengan perspektif, konteks, dan interpretasi yang berbeda.

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ontologis dalam paradigma non-

positivistik melibatkan pemahaman subjektif, interpretatif, dan konstruktivis.

Penelitian ontologis dalam paradigma non-positivistik didasarkan pada asumsi

bahwa realitas sosial dan budaya tidak dapat dijelaskan secara objektif dan

universal. Peneliti berusaha untuk memahami realitas yang kompleks dan relatif

dengan memperhatikan perspektif dan interpretasi yang beragam dari partisipan

penelitian. Data yang diperoleh dalam penelitian ontologis ini melibatkan

pengumpulan data kualitatif, seperti wawancara, observasi, dan analisis dokumen.

Contoh Penelitian Ontologis dalam Paradigma Non-Positivistik:

Judul Penelitian: "Konstruksi Identitas: Studi Kasus Imperialisme Budaya Pada

Penggemar Manga Di Jakarta"

Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode

studi kasus yang melibatkan observasi partisipatif dan wawancara mendalam. Studi

kasus dilakukan pada komunitas Penggemar Manga Di Jakarta, dengan melakukan

observasi langsung dan berpartisipasi dalam interaksi dan diskusi di dalam

komunitas tersebut. Selain itu, wawancara mendalam juga dilakukan dengan

beberapa anggota komunitas untuk mendapatkan pemahaman yang lebih

mendalam tentang konstruksi identitas dalam konteks komunitas online. Data yang

terkumpul kemudian dianalisis menggunakan metode analisis isi untuk

7
mengidentifikasi tema-tema utama terkait dengan konstruksi identitas dalam

komunitas online.

Tujuan Penelitian: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan

bagaimana manga menjadi budaya populer yang dapat mengonstruksi identitas diri

para penggemarnya. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mendeskripsikan

bagaimana para penggemar menonjolkan diri mereka sebagai penggemar manga.

Implikasi Penelitian: Penelitian ini memiliki implikasi yang penting, antara lain:

memberikan wawasan tentang konstruksi identitas dalam komunitas pecinta manga,

memberikan masukan bagi praktisi dan pembuat kebijakan dalam membangun

komunitas yang berbasis identitas, berkontribusi pada perkembangan teori

komunikasi dan studi media, serta menunjukkan adanya imperialisme budaya pada

penggemar manga di Indonesia.

Ontologis: Penelitian ini dapat dikategorikan sebagai penelitian ontologis karena

fokusnya adalah untuk memahami realitas yang ada dalam konteks konstruksi

identitas penggemar manga di Jakarta. Peneliti tidak hanya mencari hubungan

sebab-akibat antara budaya populer manga dan konstruksi identitas, tetapi juga

memperhatikan kompleksitas dan variasi realitas yang terjadi. Peneliti mengakui

bahwa realitas sosial dan budaya dapat bervariasi sesuai dengan perspektif,

konteks, dan interpretasi yang berbeda. Dalam paradigma non-positivistik, penelitian

ontologis mengakui bahwa realitas bersifat kompleks dan relatif, dan peneliti

berusaha untuk memahami realitas tersebut melalui pendekatan subjektif,

interpretatif, dan konstruktivis. Oleh karena itu, penelitian ini memenuhi kriteria

penelitian ontologis dalam paradigma non-positivistik.

8
Referensi:

Mulyana, D. (2018). Metode Penelitian Kualitatif : Paradigma Baru Ilmu Komunikasi


Dan Ilmu Sosial Lainnya. Bandung: Remaja Rosdakarya

Herdiansyah, H. (2019). Pengantar Metode Penelitian Kualitatif: Untuk Ilmu-Ilmu


Sosial. Jakarta Selatan: Salemba Humanika.

Fitria, E. M. (2020). Konstruksi Identitas: Studi Kasus Imperialisme Budaya Pada


Penggemar Manga Di Jakarta.Jakarta: Fisip UIN Jakarta

Ardani, W. . (2022). Pengaruh Digital Marketing Terhadap Perilaku


Konsumen. Jurnal Tadbir Peradaban, 2(1), 40–
47. https://doi.org/10.55182/jtp.v2i1.102

Anda mungkin juga menyukai