Anda di halaman 1dari 3

Revitalisasi Kegiatan Amaliyah Rasulullah sebagai Usaha

Membangun Karakter Religius Siswa Madrasah


Ibtidaiyah
Achmad Haqqul Yaqin1, Dianisa Eka Rahmani2

1
akhiyaqin@gmail.com ,

Abstrak

Kata Kunci : Revitalisasi, Amaliyah Rasulullah, Karakter, Religius,


Madrasah Ibtidaiyah

Abstract

Keywords : Revitalization, Amaliyah Rasulullah, Character, Religious,


Madrasah Ibtidaiyah

A. Pendahuluan

Revitalisasi dapat diartikan sebagai upaya menghidupkan kembali


sesuatu yang sudah mengalami kemunduran. Hal ini perlu adanya pembiasaan
terus menerus secara hakiki, sehingga nilai-nilai agama akan tetap terpelihara
hingga generasi selanjutnya. Peserta didik sebagai generasi penerus bangsa
harus mendapat perhatian yang baik. Maka dari itu kewajiban kita sebagai
calon pendidik yaitu mendidik mereka agar tetap terkontrol dalam nilai-nilai
agama melalui pendidikan sebagai upaya bimbingan yang dilakukan oleh
seorang pendidikan1.

1
Putra, Renza Ananda Surya, Dedy, “Revitalisasi Nilai-Nilai Islam pada Anak-Anak”Jurnal
Pengabdian Masyarakat, Insitut Agama Islam Negeri Langga, no. 2 (2021): 160-169.
Dalam pendidikan, karakter sebagai pengantar dan pembeda dari sisi
watak, sifat serta akhlak bertujuan untuk penggambaran diri seseorang
2
.Sedangkan Karakter religius merupakan salah satu karakter yang
dicerminkan dalam naungan agama dengan menyesuaikan aspek nonformal
seperti kepribadian diri yang muncul dari hati masing-masing 3. Pembentukan
karakter ini diarahkan untuk selalu mengikuti segala hal yang diperintahkan
oleh Allah SWT dan menjauhi segala hal yang dilarang pula oleh-Nya 4. Dalam
usaha membangun karakter religius yang diterapkan pada siswa Madrasah
Ibtidaiyah tidak terlepas dari pembiasaan dan pengajaran nilai-nilai agama 5.
Sehingga masing-masing lembaga mempunyai cara dan teknik khusus dalam
menerapkan karakter religius di kehidupan sehari-hari melalui kegiatan
amaliyah Rasulullah yang diterapkan di sekolah.

Rasulullah SAW diutus bukan hanya sebagai Nabi dan Rasul. Tetapi
beliau juga mengemban tugas dan fungsi yang jauh lebih penting yaitu sebagai
pengajar sekaligus pendidik umat sehingga masyarakat arab jahiliyah pada
waktu itu mengalami pencerahan hingga ke tingkat yang paling tinggi.
Pendidikan yang memudahkan seperti yang di praktikkan oleh beliau terhadap
para sahabat di awal-awal Islam memiliki arti yang jauh lebih luas dari istilah
yang digunakan. Pendidikan yang memudahkan meliputi setiap usaha sadar
beliau mencakup berbagai model, pendekatan, metode dan teknik-teknik yang
beliau gunakan dalam mendidik. Tujuannya adalah agar perserta didik dapat
dengan mudah memahami ilmu-ilmu agama yang telah di ajarkan oleh beliau,
menghayati nilai dan norma yang diinternalasikan oleh Rasulullah SAW serta
mengamalkan praktik amaliyah yang didemonstrasikan oleh Rasulullah SAW6.

2
Emilda Sulasmi, Kebijakan Dan Permasalahan Pendidikan, ed. R Sabrina, 1st ed. (Medan:
UMSUpress, 2021).
3
Christiani Purwaningsih and Amir Syamsudin, “Pengaruh Perhatian Orang Tua, Budaya Sekolah,
Dan Teman Sebaya Terhadap Karakter Religius Anak,” Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak
Usia Dini 6, no. 4 (2022): 2439–52, https://doi.org/10.31004/obsesi.v6i4.2051.
4
Rahmah Rahmah, “Peran Guru Dalam Membentuk Karakter Religius Siswa,” Journal on
Education 5, no. 4 (2023): 16379–85, https://doi.org/10.31004/joe.v5i4.2791.
5
Rifa Luthfiyah, Ashif Az Zafi, and Anak Usia Dini, “Penanaman Nilaikarakter Religius
Pendidikan Islam,” Jurnal Golden Age, Universitas Hamzanwadi 5, no. 02 (2021): 513–26.
6
Ratna. Sasmi, “Meneladani Rasulullah SAW sebagai Pendidik yang Memudahkan,” Jurnal
Pendidikan Islam, Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang, no. 1, Vol. 2
Sedangkan nilai dalam pendidikan karakter merupakan suatu proses
Pendidikan secara holistis yang menghubungkan dimensi moral dengan rasah
social dalam kehidupan peserta didik sebagai pondasi bagi terbentuknya
generasi yang berkualitas yang mampu hidup mandiri dan memiliki prinsip
suatu kebenaran yang dapat di pertanggung jawabkan. Adapun nilai karakter
dalam pedoman pelaksanaan Pendidikan karakter. Kementerian Pendidikan
Nasional Indonesia telah merumuskan 16 nilai-nilai yang ditanamkan dalam
diri warga Indonesia, khususnya pada peserta didik. Salah satu nilai yang
diterapkan dalam upaya membangun dan menguatkan nilai amaliyah
Rasulullah yaitu nilai karakter Religius yaitu sikap dan perilaku yang patuh
dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksana
ibadah agama lain, hidup rukun dengan pemeluk agama lain

Pada nilai-nilai diatas yang telah diuraikan, peneliti dapat dinyatakan


bahwa mampu diimplementasikan pada peserta didik di setiap jenis dan
jenjang Pendidikan sehingga menjadi pribadi unggul dan berkarakter 7.
Disinilah peneliti mengambil objek penelitian di salah satu madrasah yaitu
Madrasah Ibtidaiyyah ………………., Surabaya yang dilakukan di Hari
Senin, 25 September 2023, Peneliti melakukan pengamatan awal di
sana………., bahwa pembentukan karakter religius dibangun melalui
pembiasaan kegiatan religius siswa dengan menyesuaikan keadaan sekolah
dan seluruh warga sekolah di sekitar melalui penerapan kembali nilai amalan
yang dilakukan Rasulullah SAW berupa Kegiatan Amaliyah Rasulullah.

B. Metode
C. Hasil

D. Kesimpulan

7
NurKholis Kurniawan, Rohmat, “Profil Rasulullah SAW dan Nilai-Nilai Pendidikan”, Jurnal
pembelajaran dan Pengembangan diri, UIN Prof KH. Saifuddin Zuhri Purwokerto,

Anda mungkin juga menyukai