Tugas Debat Capres
Tugas Debat Capres
2. Mewarnai dunia dengan kekuatan Indonesia di bidang budaya, seni, ekonomi, dan
diplomasi.
3. Membuat Indonesia menjadi tuan rumah di negeri sendiri dan tamu mempesona di negeri
orang.
3. di bidang Politik luar negeri: Ganjar Pranowo menekankan bahwa politik luar negeri
Indonesia harus mengutamakan kepentingan nasional, sesuai dengan prinsip bebas aktif
yang sudah menjadi jati diri bangsa.Ganjar Pranowo juga berkomitmen untuk melakukan
redefinisi politik luar negeri yang bebas aktif, agar sesuai dengan kondisi kekinian yang
penuh dengan dinamika dan tantangan.
Kesimpulan
Capres nomor urut 1 Anies Baswedan cenderung berfokus pada peningkatan kesejahteraan
sumber daya manusia pertahanan dan keamanan, termasuk TNI, Polri, dan ASN. Ia juga
menekankan bahwa Indonesia wajib berpartisipasi dalam agenda-agenda global baik dalam
bidang keamanan, pertahanan, hingga budaya. Anies banyak mengkritik kinerja Kemenhan
selama lima tahun terakhir atau selama era kepemimpinan Prabowo Subianto. Beberapa
kritikan yang ia sampaikan terkait alutsista bekas, program food estate, hingga masalah
keamanan siber. Berkat beberapa argumennya, ia beberapa kali terlibat adu sindir dengan
paslon nomor urut 2, Prabowo Subianto. Prabowo sendiri cenderung berfokus untuk
melanjutkan program-program yang ada saat ini.
Sebagai Menteri Pertahanan RI, Prabowo juga menunjukkan posisinya dalam mendukung
kesejahteraan TNI, Polri, dan ASN. Sayangnya, ia sempat menerima kritik dari paslon
lainnya "tidak menjawab pertanyaan" dan memotong sesi bicara Anies Baswedan. Prabowo
juga membantah bahwa beberapa data yang dibawa oleh Ganjar maupun Anies tentang
kinerja Kemenhan salah. Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo, cenderung fokus pada
peningkatan anggaran Kemenhan serta sumber daya pertahanan dan keamanan. Ia juga
menyampaikan pentingnya Indonesia tetap berpegang teguh pada politik luar negeri bebas
aktif. Sama seperti Anies, Ganjar juga mengkritik kinerja Kemenhan selama lima tahun
terakhir. Ia menyayangkan beberapa keputusan Kemenhan terkait pengadaan alutsista hingga
sulitnya menemukan data yang transparan.