Anda di halaman 1dari 4

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Percobaan


Data hasil percobaan untuk venturimeter, orificemeter, dan rotameter
disajikan pada Tabel 4.1 berikut.
Tabel 4.1 Data Hasil Percobaan Untuk Venturimeter, Orificemeter, dan Rotameter
Venturimeter Orificemeter Rotameter
Waktu (mmH2O) (mmH2O) (mmH2O) Debit
Skala
(menit) h1 – h2 h1 – h3 h6 – h7 h6 – h8 h5 – h4 (L/menit)
(∆ h) (∆ h) (∆ h) ¿) (∆ h)
2 0,707 8 2 11 5 48 2,83
5 0,341 19 9 12 11 64 5,87
6 0,274 30 3 22 28 58 7,30

4.2 Pembahasan
Pada percobaan flowmeter, mula-mula fluida dialirkan dengan bantuan
pompa yang kemudian fluida akan mengalir memenuhi pipa dan menuju alat
flowmeter. Air dialirkan dengan mengatur bukaan keran sesuai penugasan dengan
skala 2; 5 dan 6. Kemudian dilakukan pengukuran debit air dengan menggunakan
gelas ukur 2000 ml dalam waktu tertentu.
Berdasarkan hasil percobaan, maka dapat dipelajari hubungan laju alir
terhadap ketinggian air pada venturimeter, orificemeter dan rotameter, dan
hubungan laju alir terhadap kehilangan tenaga pada venturimeter, orificemeter
dan rotameter melalui tampilan grafik.

4.2.1 Kurva Ketinggian Air Vs Debit Air pada Venturimeter, Orificemeter dan
Rotameter.
Percobaan flowmeter dilakukan dengan cara mengalirkan air
menggunakan pompa ke dalam alat flowmeter yang terdiri dari venturimeter,
orificemeter dan rotameter. Kecepatan alir air diatur sehingga didapat tinggi air
minimum pada setiap manometer yang terhubung pada flowmeter. Untuk
venturimeter, perbedaan tinggi air merupakan selisih tinggi air pada manometer h 1
dan h2. Perbedaan tinggi air pada orificemeter merupakan selisih tinggi air pada
manometer h6 dan h7, sedangkan perbedaan tinggi air pada rotameter terukur

11
12

langsung pada nilai yang tertera di dinding tabung rotameter tersebut. Kecepatan
alir air kemudian dinaikkan kembali dan dilakukan pengukuran tinggi air pada
setiap manometer. Pengukuran dihentikan jika salah satu manometer telah
mencapai tinggi maksimum.
Selain mengukur perbedaan tinggi air, pada setiap flowmeter juga
dilakukan pengukuran debit aliran air yang keluar. Pengukuran dilakukan dengan
menampung air yang keluar menggunakan gelas ukur 2000 ml. Waktu yang
dibutuhkan untuk menampung air yang keluar sebanyak 2000 ml dicatat dan
dihitung debit alirannya. Pengukuran debit aliran ini dilakukan untuk mengetahui
jenis flowmeter yang memiliki tingkat keakuratan terbaik. Berdasarkan data Tabel
4.1 hubungan antara ketinggian air dalam manometer (Δh, mmH 2O) dengan debit
air rata-rata (Q, L/menit) pada venturimeter, orificemeter, dan rotameter
ditampilkan pada Gambar 4.1 berikut.

40

20 f(x) = 5.07692307692308 x − 3

f(x)==0.923076923076923
Beda Tinggi Δh (mmH2O)

2.19230769230769 x + 5.5
R² = 0.562889812889813 Venturimeter
0
1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5 5.5 6 6.5 Linear (Venturimeter)
-20 Orificemeter
Linear (Orificemeter)
-40 Rotameter
f(x) = − 3.15384615384615 x − 43 Linear (Rotameter)
-60 R² = 0.659733124018838

-80
Debit (L/menit)

Gambar 4.1 Kurva hubungan antara ketinggian air dalam manometer (mmH2O)
dengan debit air (L/menit) pada venturimeter, orificemeter dan rotameter

Berdasarkan Gambar 4.1 menunjukkan bahwa semakin besar bukaan keran maka
debit air yang dihasilkan akan semakin besar dan laju akan semakin cepat yang
menyebabkan waktu yang dibutuhkan untuk mengisi 2000 ml air semakin cepat.
Dan dapat disimpulkan bahwa semakin besar bukaan keran akan mempengaruhi

volume debit air yang dihasilkan dan kecepatan fluida itu mengalir dalam waktu
13

tertentu. Pada venturimeter, orificemeter dan rotameter, dapat dilihat semakin


besar debit aliran air maka semakin tinggi pula tinggi air yang terbaca pada
manometer (pada rotameter yang dilihat yaitu tinggi benda apung yang terdapat
di dalam tabung).
Berdasarkan Gambar 4.1 menunjukkan bahwa terjadi penurunan dan
kenaikan tinggi air pada ketiga flowmeter. Nilai R2 merupakan gradien atau garis
lurus yang menyatakan tingkat ketelitian atau keakuratan dari data yang
diperoleh. Kemiringan garis kurva pada venturimeter yaitu 0,9231, pada
rotameter yaitu 0,6597 dan pada orificemeter yaitu 0,5629, dalam hal ini terjadi
penurunan yang disebabkan oleh keadaan dimana saat mengkalibrasi alat masih
kurang teliti sehingga hasil ketinggian air yang didapatkan tidak akurat. Hal lain
yang menyebabkan terjadinya penurunan yaitu tekanan pada suatu alat tersebut,
hal ini disebabkan karena tekanan yang terjadi pada rotameter tidak stabil
sehingga menyebabkan nilai R2 mengalami penurunan.

4.2.2 Kurva Kehilangan Tenaga Pada Venturimeter, Orificemeter, dan


Rotameter

Pada venturimeter, kehilangan tenaga dalam bentuk pressure drop


merupakan selisih tinggi air pada manometer h1 dan h3. Kehilangan tenaga pada
orificemeter merupakan selisih tinggi air pada manometer h 6 dan h8, sedangkan
kehilangan tenaga pada rotameter diberikan yaitu pada manometer h5 dan h4.
Berdasarkan data hasil percobaan pada Tabel 4.1 dapat dibuat kurva
hubungan antara kehilangan tenaga (h, mmH 2O) dengan debit air (Q, L/menit) air
pada alat flowmeter venturimeter, orificemeter, dan rotameter seperti yang
ditampilkan pada Gambar 4.2 berikut.
14

40

Kehilangan Tenaga, h (mmH2O)


20 f(x) = 4.88461538461538 x − 6.5
R² = 0.726400648531796
0 f(x) = 0.730769230769231 x + 1.5 Venturimeter
1.5 2 R²2.5
= 0.161449016100179
3 3.5 4 4.5 5 5.5 6 6.5 Linear (Venturimeter)
-20 Orificemeter
Linear (Orificemeter)
-40 Rotameter
f(x) = − 3.15384615384615 x − 43 Linear (Rotameter)
-60 R² = 0.659733124018838

-80
Debit (L/menit)
Gambar 4.2 Kurva hubungan antara kehilangan tenaga dalam manometer
(mmH2O) dengan debit air (L/menit) pada venturimeter, orificemeter dan
rotameter

Berdasarkan Gambar 4.2 menunjukkan bahwa kehilangan tenaga yang


dihasilkan pada venturimeter, orificemeter, dan rotameter cenderung meningkat
seiring bertambahnya debit aliran air. Dapat dilihat dari kurva kemiringan yang
didapat pada venturimeter, rotameter, dan orificemeter memiliki nilai yang
hampir sama dengan kurva hubungan tinggi unggun dengan debit. Dari kurva
yang diperoleh, dapat kita lihat bahwa kemiringan garis kurva pada venturimeter
yaitu 0,1614, pada rotameter yaitu 0,6597 dan pada orificemeter yaitu 0,7264,
dalam hal ini terjadi penurunan yang disebabkan oleh keadaan dimana saat
mengkalibrasi alat masih kurang teliti sehingga hasil ketinggian air yang
didapatkan tidak akurat.
Grafik yang membentuk garis yang tidak linear dapat disebabkan karena
kecepatan fluida yang mengalir ada yang bertambah disepanjang bagian pertama
sedangkan tekanannya semakin berkurang. Selanjutnya kecepatan fluida akan
berkurang pula ketika fluida memasuki bagian yang lain. Penurunan tekanan
aliran fluida pada alat flowmeter dimanfaatkan sebagai landasan untuk mengukur
debit aliran fluida (Gossell dkk, 2019).

Anda mungkin juga menyukai