Bab Iv Flow
Bab Iv Flow
4.2 Pembahasan
Pada percobaan flowmeter, mula-mula fluida dialirkan dengan bantuan
pompa yang kemudian fluida akan mengalir memenuhi pipa dan menuju alat
flowmeter. Air dialirkan dengan mengatur bukaan keran sesuai penugasan dengan
skala 2; 5 dan 6. Kemudian dilakukan pengukuran debit air dengan menggunakan
gelas ukur 2000 ml dalam waktu tertentu.
Berdasarkan hasil percobaan, maka dapat dipelajari hubungan laju alir
terhadap ketinggian air pada venturimeter, orificemeter dan rotameter, dan
hubungan laju alir terhadap kehilangan tenaga pada venturimeter, orificemeter
dan rotameter melalui tampilan grafik.
4.2.1 Kurva Ketinggian Air Vs Debit Air pada Venturimeter, Orificemeter dan
Rotameter.
Percobaan flowmeter dilakukan dengan cara mengalirkan air
menggunakan pompa ke dalam alat flowmeter yang terdiri dari venturimeter,
orificemeter dan rotameter. Kecepatan alir air diatur sehingga didapat tinggi air
minimum pada setiap manometer yang terhubung pada flowmeter. Untuk
venturimeter, perbedaan tinggi air merupakan selisih tinggi air pada manometer h 1
dan h2. Perbedaan tinggi air pada orificemeter merupakan selisih tinggi air pada
manometer h6 dan h7, sedangkan perbedaan tinggi air pada rotameter terukur
11
12
langsung pada nilai yang tertera di dinding tabung rotameter tersebut. Kecepatan
alir air kemudian dinaikkan kembali dan dilakukan pengukuran tinggi air pada
setiap manometer. Pengukuran dihentikan jika salah satu manometer telah
mencapai tinggi maksimum.
Selain mengukur perbedaan tinggi air, pada setiap flowmeter juga
dilakukan pengukuran debit aliran air yang keluar. Pengukuran dilakukan dengan
menampung air yang keluar menggunakan gelas ukur 2000 ml. Waktu yang
dibutuhkan untuk menampung air yang keluar sebanyak 2000 ml dicatat dan
dihitung debit alirannya. Pengukuran debit aliran ini dilakukan untuk mengetahui
jenis flowmeter yang memiliki tingkat keakuratan terbaik. Berdasarkan data Tabel
4.1 hubungan antara ketinggian air dalam manometer (Δh, mmH 2O) dengan debit
air rata-rata (Q, L/menit) pada venturimeter, orificemeter, dan rotameter
ditampilkan pada Gambar 4.1 berikut.
40
20 f(x) = 5.07692307692308 x − 3
R²
f(x)==0.923076923076923
Beda Tinggi Δh (mmH2O)
2.19230769230769 x + 5.5
R² = 0.562889812889813 Venturimeter
0
1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5 5.5 6 6.5 Linear (Venturimeter)
-20 Orificemeter
Linear (Orificemeter)
-40 Rotameter
f(x) = − 3.15384615384615 x − 43 Linear (Rotameter)
-60 R² = 0.659733124018838
-80
Debit (L/menit)
Gambar 4.1 Kurva hubungan antara ketinggian air dalam manometer (mmH2O)
dengan debit air (L/menit) pada venturimeter, orificemeter dan rotameter
Berdasarkan Gambar 4.1 menunjukkan bahwa semakin besar bukaan keran maka
debit air yang dihasilkan akan semakin besar dan laju akan semakin cepat yang
menyebabkan waktu yang dibutuhkan untuk mengisi 2000 ml air semakin cepat.
Dan dapat disimpulkan bahwa semakin besar bukaan keran akan mempengaruhi
volume debit air yang dihasilkan dan kecepatan fluida itu mengalir dalam waktu
13
40
-80
Debit (L/menit)
Gambar 4.2 Kurva hubungan antara kehilangan tenaga dalam manometer
(mmH2O) dengan debit air (L/menit) pada venturimeter, orificemeter dan
rotameter