Anda di halaman 1dari 16

LK 2.

1 Eksplorasi Alternatif Solusi


Nama : Nurul Walidain, S.Pd
Asal instuisi : SMAN 1 DOMPU
Masalah
dalam
Penyebab Masalah Kategorisasi Masalah Alternatif Solusi Kelebihan Kekurangan Mitigasi
Pembelajaran

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Tuliskan Tuliskanlah penajaman Renungkan, apakah Tuliskan 2-3 solusi yang sesuai dengan Apakah kelebihan Apakah Menurut Anda,
persoalan apa penyebab setiap persoalan tersebut terkait masalah dan penyebab masalah yang telah dari setiap alternatif kelemahan apakah kelemahan
yang telah masalah yang dengan pemilihan/ diidentifikasi. Solusi ini diperoleh dari hasil solusi yang dipilih dari setiap tersebut dapat
diidentifikasi diidentifikasi. penyajian materi ajar, kajian literatur dan wawancara dengan alternatif diantisipasi? Jika bisa,
/ media, metode sejawat / pakar solusi yang bagaimana caranya?
ditentukan di pembelajaran, atau yang dipilih
tahap lain. Centang pada kolom
sebelumnya. yang sesuai.
Fokuskan
pada
persoalan
terkait
metode
lainn
pembelajaran materi media /
ya
strategi

Kemampuan 1. Guru masih belum √ √ √ Problem based learning Kelebihan model Metode 1. LKPDnya bisa
berpikir optimal adalah model pembelajaran yang Problem Based Problem dibagikan dua
kritis siswa mengaitkan mengutamakan seberapa aktif Learning yang Based hari sebelum
masih
pembelajaran peserta didik dalam berpikir kritis dijelaskan oleh Learning pelaksanaan
dengan dengan dan selalu terampil ketika Kurniasih dan membutuhk pembelajaran
rendah. kehidupan sehari- dihadapkan pada penyelesaian suatu Berlin (2015, hlm. an waktu agar saat
hari permasalahan. Proses dari alur 49-50) yaitu: yang lama. pembelajaran
2. Guru belum bagaimana peserta didik belajar ini a. Pemikiran kritis siswa bisa
optimal tergantung dari seberapa kompleks siswa dan langsung
memberikan permasalahan yang dihadapinya. pemikiran kreatif dikerjakan
pembelajaran siswa dapat 2. Sebelum
maupun soal-soal Problem based learning adalah model dikembangkan. memulai
berpikir kritis. pembelajaran yang mengutamakan b. Meningkatnya pembelajaran
3. Guru masih belum seberapa aktif peserta didik dalam kemampuan siswa diingatkan
maksimal dalam berpikir kritis dan selalu terampil ketika memecahkan batasan
mengarahkan dan dihadapkan pada penyelesaian suatu permasalahan pada waktunya
membimbing permasalahan. Proses dari alur peserta didik
siswa dalam dengan mandiri.
bagaimana peserta didik belajar ini
menyelesaikan c. Meningkatkan
tergantung dari seberapa kompleks
masalah dengan motivasi peserta
berpikir kiritis permasalahan yang dihadapinya. didik dalam
4. LKPD dan soal Problem based learning diperkenalkan belajar.
formatif yang pertama kali pada tahun 1969, dari
digunakan guru sebuah sekolah kedokteran bernama https://www.googl
belum maksimal McMaster University, Hamilton, e.com/search?q=ke
dalam Kanada. Setelahnya banyak sekolah lebihan+pbl&rlz=1
meningkatkan hingga universitas di seluruh dunia C1CHBD_idID104
kemampuan yang memakai metode pembelajaran 9ID1053&oq=KEL
berpikir kritis dan masih dipakai sampai saat ini terus EBIHAN+pbl&aqs
siswa dan masih dikembangkan. =chrome.0.0i131i4
perlu diperbaiki Metode ini mengarahkan peserta didik 33i512j0i512l7.26
dalam mendapatkan ilmu baru, 772j0j4&sourceid=
menggunakan analisis dari berbagai chrome&ie=UTF-8
pengetahuan serta pengalaman belajar
yang dimiliki. Setelah itu
menghubungkan apa yang dimiliki
Metode Problem
dengan permasalahan belajar yang Based Learning
diberikan para guru. Pada intinya
pembelajaran berbasis masalah ini o Membantu siswa
dikembangkan untuk memberi
pengalaman belajar pada siswa. mengembangka
Proses belajar yang mengutamakan n penguasaan
kemampuan analisis terhadap materi keterampilan
pembelajaran dari para siswa secara dan proses
mandiri. Menggunakan permasalahan kognitif siswa
yang nyata untuk dihadapinya, para o Memberi
peserta didik bisa belajar berpikir kesempatan
pada siswa
secara kritis. Kemudian
untuk bergerak
mengembangkan keterampilan
maju sesuai
memecahkan masalah dan mendapat dengan
pengetahuan secara mandiri. kemampuan
tujuan dari penerapan program ini siswa
terhadap kualitas peserta didik seperti o Siswa terlibat
berikut. langsung
• Untuk meningkatkan
keterampilan berpikir secara kritis dari
peserta didik dalam memilih dan
memutuskan sesuatu.
• Memberi pelatihan dalam
menyelesaikan permasalahan secara
sistematis, matang dan terencana
sehingga hasilnya positif.
• Problem based learning
digunakan untuk membantu peserta
didik memahami dengan benar peran
orang dewasa di kehidupan.
• Adanya dorongan terhadap
peserta didik agar mampu menjadi
individu yang mandiri serta
bertanggung jawab.
https://www.sampoernaacademy.sch.i
d/id/problem-based-learning/

LKPD yang baik harus disusun dengan


mengacu pada berbagai syarat
yang harus dipenuhi. Roheati (2012:
21) menjelaskan syarat LKPD
yaitu (1) Syarat-syarat didaktik
mengatur penggunaan LKPD yang
bersifat universal, menekankan pada
proses menemukan konsep,
terdapat variasi stimulus melalui
berbagai media. (2) syarat konstruksi
berhubungan dengan penggunaan
bahasa, tingkat kesukaran, dan
kejelasan dalam LKPD. (3) Syarat teknis
menekankan pada tulisan,
gambar, penampilan dalam LKPD.
Menurut Darmodjo (2012: 41-46)
LKPD dikatakan berkualitas baik bila
memenuhi syarat adalah sebagai
berikut.
a. Syarat-syarat Didaktik
Lembar kerja peserta didik (LKPD)
sebagai salah satu bentuk sarana
penunjang dalam berlangsungnya
proses belajar mengajar haruslah
memenuhi persyaratan didaktik
sebagai berikut.
1) Mengajak peserta didik aktif dalam
pembelajaran.
2) Memberi penekanan pada proses
untuk menemukan konsep.
3) Memilih variasi stimulus melalui
berbagai media dan kegiatan
peserta didik sesuai kurikulum yang
digunakan.
4) Mengembangkan kemampuan
komunikasi sosial, emosional,
moral, dan estetika pada diri peserta
didik.
5) Pengalaman belajarnya ditentukan
oleh tujuan pengembangan
pribadi peserta didik dan bukan
ditentukan oleh materi bahan
pelajaran.
b. Syarat Konstruksi
Syarat konstruksi ialah syarat-syarat
yang berkenaan dengan
penggunaan bahasa, susunan kalimat,
kosa-kata, tingkat kesukaran,
dan kejelasan yang pada hakikatnya
haruslah tepat guna dalam arti
dapat dimengerti oleh pengguna yaitu
peserta didik. Syarat-syarat
konstruksi yitu sebagai berikut.
1) Menggunakan bahasa yang sesuai
dengan tingkat kedewasaan
peserta didik.
2) Menggunakan struktur kalimat yang
jelas.
3) Memiliki tata urutan pelajaran yang
sesuai dengan tingkat
kemampuan peserta didik.
4) Hindarkan pertanyaan yang terlalu
terbuka.
25
5) Tidak mengacu pada buku sumber
yang di luar kemampuan
keterbacaan peserta didik.
6) Menyediakan ruangan yang cukup
untuk memberi keleluasaan
pada peserta didik untuk menuliskan
jawaban atau menggambar
pada LKPD.
7) Menggunakan kalimat yang
sederhana dan pendek.
8) Menggunakan lebih banyak ilustrasi
daripada kata-kata.
9) Dapat digunakan untuk semua
peserta didik, baik yang lamban
maupun yang cepat.
10) Memiliki tujuan belajar yang jelas
serta bermanfaat sebagai
sumber motivasi.
11) Mempunyai identitas untuk
memudahkan administrasinya.
c. Syarat-syarat Teknis
Dari segi teknis memiliki beberapa
pembahasan yaitu:
1) Menggunakan huruf cetak dan tidak
menggunakan huruf Latin
atau Romawi.
2) Gunakan huruf tebal yang agak
besar untuk topik, bukan huruf
biasa yang diberi garis bawah.
3) Gunakan tidak lebih dari 10 kata
dalam satu baris.
4) Gunakan bingkai untuk
membedakan kalimat perintah dengan
jawaban peserta didik.
5) Usahakan perbandingan besarnya
huruf dengan gambar serasi.
Berdasarkan paparan tersebut, yang
dimaksud LKPD adalah media
cetak yang berisi pekerjaan atau
bahan-bahan sebagai panduan peserta
didik belajar secara lebih terarah dan
aktif melakukan kegiatan
penyelidikan dan pemecahan masalah,
dengan indikator memenuhi tiga
syarat, yaitu didaktik, konstruksi, dan
teknik.

http://digilib.unila.ac.id/60832/3/3%20
FULL%20TESIS%20TANPA%20BAB%20P
EMBAHASAN%20-
%20Fajar%20Rahayu.pdf
Belum 1. Guru belum √ √ √ Dengan Membutuhk 1. LKPDnya
maksimalnya memaksimalkan Dengan sintak model problem based menggunakan an waktu bisa dibagikan dua
menerapkan sintaks pada model learning yang jelas dan kemudian bisa sintaks PBL maka dan sarana hari sebelum
model pembelajaran yang dipahami, maka pendidik lebih mudah o Membantu yang lebih pelaksanaan
pembelajaran digunakan. dalam menerapkannya secara guru dalam banyak pembelajaran agar
PBL 2. Guru belum langsung. Sehingga bisa meningkatkan mengajar saat pembelajaran
maksimal dalam efektivitas dengan model o Memudahkan siswa bisa
memunculkan pembelajaran satu ini. siswa dalam langsung
masalah yang menyelesaikan dikerjakan
bersesuaian dengan Apa itu sintak? masalah 2. Sebelum
kehidupan siswa Sintak adalah rangkaian fase atau o Menarik dan memulai
(kontextual) yang langkah-langkah kegiatan menyenangkan pembelajaran
akan dibahas oleh pembelajaran untuk mencapai ide o Membantu siswa diingatkan
siswa pokok dan tujuan yang ingin dicapai proses batasan waktunya
sesuai dengan strategi dan metode pembelajaran
yang dipilih.
o Membantu
Sintak atau langkah-langkah PBL? siswa
(1) Pendidik menyiapkan pernyataan mengembang
dan penugasan, (2) Pendidik kan
memberikan masalah kontekstual, (3) penguasaan
Pendidik menjalankan peran sebagai keterampilan
fasilitator, (4) Pendidik membimbing dan proses
diskusi, penyusunan laporan, dan kognitif siswa
presentasi, (5) Pendidik memberikan o Memberi
dukungan intelektual, dan (6) Pendidik kesempatan
melakukan evaluasi pada proyek pada siswa
peserta didik. untuk
bergerak maju
source : sesuai dengan
https://www.duniadosen.com/sintak- kemampuan
model-problem-based-learning/ siswa
o Siswa terlibat
Sintaks Model Problem Based langsung
Learning

Model pembelajaran berbasis masalah


merupakan pembelajaran yang
menggunakan berbagai kemampuan
berpikir dari peserta didik secara
individu maupun kelompok. serta
lingkungan nyata untuk mengatasi
permasalahan sehingga bermakna,
relevan, dan kontekstual.

Tujuan PBL adalah untuk


meningkatkan kemampuan dalam
menerapkan konsep-konsep pada
permasalahan baru/nyata.
pengintegrasian konsep Higher Order
Thinking Skills (HOTS), keinginan
dalam belajar, mengarahkan belajar
diri sendiri, dan keterampilan.

Karakteristik yang tercakup dalam


Problem Based Learning (PBL) antara
lain:

(1) masalah digunakan sebagai awal


pembelajaran;
(2) biasanya masalah yang digunakan
merupakan masalah dunia nyata yang
disajikan secara mengambang (ill-
structured);

(3) masalah biasanya menuntut


perspektif majemuk (multiple-
perspective);

(4) masalah membuat pembelajar


tertantang untuk mendapatkan
pembelajaran di ranah pembelajaran
yang baru;

(5) sangat mengutamakan belajar


mandiri;

(6) memanfaatkan sumber


pengetahuan yang bervariasi, tidak
dari satu sumber saja, dan

(7) pembelajarannya kolaboratif,


komunikatif, dan kooperatif.

Karakteristik ini menuntut peserta


didik untuk dapat menggunakan
kemampuan berpikir tingkat tinggi,
terutama kemampuan pemecahan
masalah.
Pada Problem Based Learning (PBL),
guru berperan sebagai guide on the
side dari pada sage on the stage. Hal
ini menegaskan pentingnya bantuan
belajar pada tahap awal pembelajaran.

Peserta didik mengidentifikasi apa


yang mereka ketahui maupun yang
belum berdasarkan informasi dari
buku teks atau sumber informasi
lainnya.

Langkah kerja (sintak) model Problem


Based Learning (PBL) dalam
pembelajaran adalah sebagai berikut:

1) Orientasi peserta didik pada


masalah;

2) Mengorganisasikan peserta didik


untuk belajar;

3) Membimbing penyelidikan individu


maupun kelompok;

4) Mengembangkan dan menyajikan


hasil karya; dan
5) Menganalisis dan mengevaluasi
proses pemecahan masalah.

Langkah-langkah pembelajaran
Problem Based Learning (PBL)

Berdasarkan sintak tersebut, langkah-


langkah pembelajaran Problem Based
Learning (PBL) yang bisa dirancang
oleh guru adalah sebagai berikut:

LANGKAH KERJA

AKTIVITAS GURU

AKTIVITAS PESERTA DIDIK

Orientasi peserta didik pada masalah

Guru menyampaikan masalah yang


akan dipecahkan secara kelompok.
Masalah yang diangkat hendaknya

kontekstual. Masalah bisa

ditemukan sendiri oleh peserta didik


melalui bahan

bacaan atau lembar kegiatan.

Kelompok mengamati dan memahami


masalah yang disampaikan guru atau
yang diperoleh dari bahan bacaan yang
disarankan.

Mengorganisasikan peserta didik


untuk belajar.

Guru memastikan setiap anggota


memahami tugas masing-masing.

Peserta didik berdiskusi dan membagi


tugas untuk mencari data/bahan-
bahan/alat yang diperlukan untuk
menyelesaikan masalah.

Membimbing penyelidikan individu


maupun kelompok.

Guru memantau keterlibatan peserta


didik dalam pengumpulan data/ bahan
selama proses penyelidikan.

Peserta didik melakukan penyelidikan


(mencari data/referensi/sumber) untuk
bahan diskusi kelompok.

Mengembangkan dan menyajikan


hasil karya.

Guru memantau diskusi dan


membimbing pembuatan laporan
sehingga karya setiap

kelompok siap untuk dipresentasikan.

Kelompok melakukan diskusi untuk


menghasil-kan solusi pemecahan
masalah dan hasilnya
dipresentasikan/disajikan dalam
bentuk karya.

Menganalisis dan mengevaluasi proses


pemecahan masalah.

Guru membimbing presentasi dan


mendorong kelompok memberikan
penghargaan serta masukan kepada
kelompok lain. Guru bersama peserta
didik menyimpulkan materi.

Setiap kelompok melakukan


presentasi, kelompok yang lain
memberikan apresiasi. Kegiatan
dilanjutkan dengan merangkum/
membuat kesimpulan sesuai dengan
masukan yang diperoleh dari
kelompok lain.
Kelebihan model Problem Based
Learning (PBL) antara lain:

a. Pembelajaran berpusat pada peserta


didik;

b. Mengembangkan pengendalian diri


peserta didik;

c. Memungkinkan peserta didik


mempelajari peristiwa secara
multidimensi dan mendalam;

d. Mengembangkan keterampilan
pemecahan masalah;

e. Mendorong peserta didik


mempelajari materi dan konsep baru
ketika memecahkan masalah;

f. Mengembangkan kemampuan sosial


dan keterampilan berkomunikasi yang
memungkinkan mereka belajar dan
bekerja dalam tim;

g. Mengembangkan keterampilan
berpikir ilmiah tingkat tinggi/kritis;

h. Mengintegrasikan teori dan praktik


yang memungkinkan peserta didik
menggabungkan pengetahuan lama
dengan pengetahuan baru;

i. Memotivasi pembelajaran;

j. Peserta didik memperoleh


keterampilan mengelola waktu; dan

k. Pembelajaran membantu cara


peserta didik untuk belajar sepanjang
hayat.

https://www.gurusiana.id/read/alvo
nsus/article/sintak-pembelajaran-
problem-based-learning-pbl-
656152

Anda mungkin juga menyukai