Anda di halaman 1dari 17

PLAT

Plat satu arah Plat dua arah


B≈2G L/S < dari 2
L

G B

B B B B s

G B
Lendutan plat satu arah Lendutan plat dua arah
Tipe-tipe plat dua arah

(a) Flat slab (b) Waffle slab

(c) Flat plate (d) Plat dua arah dengan balok


Gambar Penulangan Plat Dua arah
Tulangan D10-150 Tulangan Tunggal
Gambar Penulangan Plat Dua arah
Tulangan D10-150 Tulangan Ganda
Foto plat sistim tulangan tunggal Foto plat sistim tulangan dobel
Tulangan Utama D10-150,
Gambar Penulangan Plat Satu arah Tulangan Bagi D8-200
Pelimpahan beban plat pada balok
Distribusi beban dengan metode amplop

(b)
y lx=3,25 m
ly=5,5 m

(a) x
Beban segitiga diequivalensikan menjadi Beban trapesium diequivalensikan menjadi
beban persegi beban persegi

1  1 
wu l x  l y  l x 
 wu l x 2l y  l x 
M segitiga = Mmax persegi 2  2  1
RA  RB 
2 8
1 1
wu l x  qeql x  2 1 2
3 2
1
wu l x  3l y  2 l x 
24 8
1
M max 
2 
24
2  1

48

wu l x 3l y  l x
2 2

qeq  wu l x
3 Mmax persegi = M trapesium
1
8
qeq l y 
2 1
48

wu l x 3l y  l x
2 2

1  l 
2

q eq  wu l x 3   x  
6   l y 
 
 
Plat satu arah
Tebal minimum
SNI 2847-2019 ps. 7.6.1
Plat satu arah tmin
Dukungan sederhana L/20
Salah satu arah menerus L/24
Kedua arah menerus L/28
Kantilever L/10

Luas tulangan lentur minimum As,min


Tipe
fy, MPa As,min
tulangan
Batang ulir < 420 0,0020Ag
Batang ulir 0 ,0018  420
Terbesar Ag
atau kawat ≥ 420 fy
dari:
las 0,0014Ag
Plat dua arah
Tebal minimum tanpa balok interior,
SNI 2847-2019 ps. 8.3.1
Tanpa drop panel[3] Dengan drop panel[3]
Panel Panel
Panel eksterior Panel eksterior
fy , interior interior
MPa[2] Tanpa Dengan Tanpa Dengan
balok balok balok balok
tepi tepi[4] tepi tepi[4]
280 ℓn/33 ℓn/36 ℓn/36 ℓn/36 ℓn/40 ℓn/40
420 ℓn/30 ℓn/33 ℓn/33 ℓn/33 ℓn/36 ℓn/36
520 ℓn/28 ℓn/31 ℓn/31 ℓn/31 ℓn/34 ℓn/34

Luas tulangan lentur minimum


SNI 2847-2019 ps. 8.6.1
Jenis Tulangan fy, MPa As,min, mm2
Batang ulir < 420 0,0020Ag
0,0018  420
Batang ulir Terbesar fy
Ag
≥ 420
atau kawat las dari:
0,0014Ag
Metode pendekatan untuk analisis balok menerus dan pelat satu arah
SNI 2847-2019 ps. 6.5.2
Momen Lokasi Kondisi Mu
Ujung tak menerus dan monolit
wuℓn2/14
dengan perletakan
Bentang ujung
Positif Ujung tak menerus dan tidak
wuℓn2/11
terkekang
Bentang tengah Semua wuℓn2/16
Balok menyatu secara monolit
dengan balok spandrel wuℓn2/24
Muka interior dari pendukung
pendukung
eksterior
Balok monolit dengan kolom
wuℓn2/16
pendukung
Muka eksterior dari pendukung Dua bentang wuℓn2/9
interior pertama Lebih dari dua bentang wuℓn2/10
Negatif Muka dari pendukung lainnya Semua wuℓn2/11
(a) Pelat dengan bentang tidak
lebih dari 3 m
(b) Balok dengan ratio jumlah
Muka semua pendukung
kekakuan kolom terhadap wuℓn2/12
memenuhi (a) atau (b)
kekakuan balok melebihi 8
pada setiap ujun
(c) bentangnya
Contoh desain plat satu arah

Rencanakan plat satu arah dimana salah satu sisinya menumpu balok dan sisi lainnnya menerus namun
melewati balok. Bentang bersih plat 4,5 meter. Beban hidup layan 4,8 kN/m2, f’c=28 MPa dan tegangan leleh
tulangan (fy) 420 MPa.
Rencanakan plat beton bertulang tersebut.
Penyelesaian:
Estimasi tebal plat: tmin=L/28=4500/28=161 mm
Dicoba tebal plat 160 mm
Berat sendiri = 24.0,16=3,84 kN/m2
• Kombinasi beban terfaktor:
1,2.3,84 =4,61 kN/m2
1,6.4,80 =7,68 kN/m2
----------------
Total =12,29 kN/m2
Untuk perhitungan momen, gunakan persamaan SNI 2847-219 pasal 6.5.2.
Daerah tumpuan interior : M=-1/9.12,29.4,52=27,7 kN-m/m
Tengah bentang : M=1/14.12,29.4,52=17,8 kN-m/m
Daerah tumpuan eksterior: M=-1/24.12,29.4,52=10,4 kN-m/m
Rasio tulangan maksimum (terkontrol tarik):
f' u
  0,851 c
f y  u  0,005
28 0,003
 0,85.0,85  0,0181
420 0,003  0,005

Dari perhitungan momen di atas secara konservatif ambil momen terbesar terlebih dahulu, sehingga:
Mu
d2 
f y b(1  0,59f y / f 'c )
27,7.106
  4821 mm2
0,9.0,0181.420.1000(1  0,59.0,0181.420 / 28)
d = 69,4 mm

Nilai d tersebut kurang dari tinggi efektif yaitu 160-25=135 mm (selimut beton 25 mm).
Jika diambil nilai a=25 mm, maka luas minimum tulangan tarik pada daerah tumpuan interior adalah:
Mu
As 
f y (d  a / 2)
27,7.106
  598
0,9.420.135  25 / 2
Cek asumsi nilai a di atas:
Asf y 598.420
a   10,6 mm
0,85f 'c b 0,85.28.1000
Trial kedua a=10,6 mm
27,7.10 6
As   565 mm2/m
0,9.420.135  10,6 / 2

Gunakan tulangan D13→As=0,25.π.132=132,67 mm2


132.1000
Jarak tulangan maksimum: s maks   233,6 mm Gunakan tulangan D13-200
565

• Untuk daerah tengah bentang gunakan tulangan D10:


17,8.106
As   362 mm2/m
0,9.420.135  10,6 / 2
78,5.1000
s maks   216,8 mm Gunakan tulangan D10-200
362
Untuk daerah tumpuan eksterior:
10,4.10 6
As   212 mm2/m
0,9.420.135  10,6 / 2

Luas tulangan minimum adalah:


As = 0,0018.1000.160 = 288 mm2 per satuan panjang
78,5.1000
s maks   272,6 mm Gunakan tulangan D13-200
288

Cek terhadap geser


Gaya geser terfaktor sejauh d pada daerah tumpuan interior adalah:

12,29.4,5
Vu  1,15.  12,29.0,135  30,1 kN
2
Gaya geser nominal:

Gaya geser nominal terfaktor ϕVc=0,75.121,4=91,1>Vu kN

Vn  Vc  0,17 f 'c bd  0,17 28.1000.135.103  121,4 ok


Gambar tulangan utama

Potongan A-A

D13-200 D13-200
A A
D10-200

Denah penulangan utama

Anda mungkin juga menyukai